Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Perbedaan antara Pembelajaran dan Pengajaran dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Dengan mengadakan penilaian, guru dapat mengetahui kelemahan siswa dan mengetahui sebab kelemahan tersebut. Dengan mengadakan penilaian maka mempermudah mencari cara untuk mengatasi kelemahan tersebut
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Perbedaan antara Pembelajaran dan Pengajaran dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Dengan mengadakan penilaian, guru dapat mengetahui kelemahan siswa dan mengetahui sebab kelemahan tersebut. Dengan mengadakan penilaian maka mempermudah mencari cara untuk mengatasi kelemahan tersebut
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
Â
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
Â
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah
kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara
cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak,
menulis, dan/atau berbicara.
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnHadi Wahyono
Â
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting diberikan kepada siswa di sekolah. Setelah pembelajaran PKn dilaksanakan, tentunya memerlukan suatu penilaian hasil belajar.
Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA etto kono
Â
PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR KATOLIK NIAN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Pastoral Santo Petrus Keuskupan Atambua Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Agama
Program Studi:
Pendidikan Dan Pengajaran Agama Katolik
Pengertian Evaluasi Kurikulum
Kedudukan Evaluasi Kurikulum
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kurikulum
Objek Evaluasi Kurikulum
Prinsip, jenis dan desain Evaluasi Kurikulum
Model-model Evaluasi Kurikulum
Peranan Evaluasi Kurikulum
(Zainal Arifin, 2011)
by Ani Mahisarani PGSD STKIP Sebelas April Sumedang
Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Â
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
Â
Asesmen literasi
1. 1
TUGAS PENGEMBANGAN EVALUASI DAN PROSES PEMBELAJARAN
FISIKA
“MATRIKS ASSESSMENT LITERACY”
OLEH
LOSITA DEWI
(NIM: 15175021)
DOSEN
PEMBIMBING
Prof. Dr. Festiyed,
M.S
Dr. Djusmaini
Djamas, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
1
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam sistem pendidikan di masa yang akan datang, pengujian terstandar
(standardized testing) dan penilaian kelas (classroom assessment) akan tetap ada.
pendidik harus dapat menghargai perbedaan antara kedua jenis penilaian tersebut dan
mampu menjamin kualitas kedua penilaian yang dilakukan. Agar penilaian terhadap
pembelajaran di kelas dapat dilaksanakan dengan baik, setiap pihak yang peduli terhadap
kualitas sekolah dan siswa di negeri ini harus berjuang bersama untuk mengembangkan
kemampuan menilai (assessment literacy).
Pendidk yang mampu melakukan penilaian (assessment literates) adalah yang
memahami prinsip dasar penilaian. Pemahaman akan makna penilaian yang baik saja
tidaklah cukup. Pendidik juga harus memahami bagaimana penilaian menghubungkan
kualitas pembelajaran dengan upaya untuk mempertahankan alternatif penilaian yang
seimbang. Disamping itu, harus patuh dan berupaya memenuhi standar yang ditetapkan,
dan saling membantu jika penilaian yang dilakukan gagal memenuhi standar asesmen
literasi ini.
Di masa mendatang, kedua penilaian ini akan terus digunakan, baik sebagai penyedia
informasi untuk pembuatan keputusan maupun sebagai media pengajaran. Pendidik harus
memahami perbedaan antara kedua penggunaannya agar dapat memanfaatkan kekuatan
kedua jenis penilaian semaksimal untuk meningkatkan proses pembelajaran dan kualitas
dari kegiatan pembelajaran.
Pada masa yang akan datang, penilaian tertulis dan kinerja akan tetap ada. Masing-
masing memiliki aturan yang berbeda untuk memperoleh hasil yang baik. Orang yang
mampu melakukan penilaian dengan baik memahami makna kualitas penilaian secara
menyeluruh dan memahami bahwa setiap pendidik tidak pernah dibenarkan untuk
melakukan penilaian yang tidak baik. Kemampuan melakukan penilaian adalah tujuan
utama dalam penilaian kelas.
3. 3
Berdasarkan penjelasan diatas, perlu adanya upaya untuk memperkenalkan kepada
guru tentang pengertian, prinsip, fungsi, serta tujuan asesmen literasi kepada pendidik
maupun calon pendidik. Dalam pembahasan matriks berikut akan dibahas tentang esensi
asesmen literasi. Yang bertujuan untuk mempermudah pembaca, baik pendidik, maupun
calon pendidik dalam mengembangkan penilaian asesmen literasi di dalam kelas.
4. 4
BAB II
PEMBAHASAN
Matriks Asesmen Literasi tentang Definisi, Jenis-jenis, Prinsip, Fungsi, Perubahan, Peran, dan Tujuan.
ASESMEN
LITERASI
MODUL SUMBER LAIN PERBEDAAN
DEFINISI Tidak ada Asesmen literasi menurut (OECD, 2003) adalah
sebagai kapasitas untuk menggunakan
pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi
pertanyaan dan menarik kesimpulan berdasarkan
fakta untuk memahami dan membuat keputusan
dari perubahan yang terjadi karena aktivitas
manusia.
Menurut AAAS (American Association for the
Advancement of Science), asesmen literasi
adalah sebagai kapasitas untuk menggunakan
pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi
pertanyaan-pertanyaan dan untuk menarik
kesimpulan berdasarkan bukti-bukti agar dapat
memahami dan membantu membuat keputusan
tentang dunia alami dan interaksi manusia
dengan alam.
Pada awalnya asesmen
literasi didefinisikan dengan
kemampuan menilai, tetapi
seiring perkembangan ilmu
pengetahuan asesmen literasi
diartikan sebagai kapasitas
untuk menggunakan
pengetahuan ilmiah,
mengidentifikasi pertanyaan
dan untuk menarik
kesimpulan. Pada asesmen
literasi penilaian yang
dilakukan bukan hanya
antara kemampuan guru dan
peserta didik, tetapi
kemampuan penilaian antara
peserta didik dengan
temannya, dan kemampuan
menilai diri peserta didik itu
sendiri.
JENIS-JENIS Tidak ada 1. Norm referenced test dirancang untuk
memeriksa kinerja individu dalam kaitannya
dengan kinerja perwakilan kelompok.
Dalam kurikulum 2013
peserta didik dituntut untuk
bisa menilai teman antar
5. 5
2. Criterion Referenced Test, tes acuan
patokan terikat dengan tolok ukur untuk
prestasi siswa
3. Curriculum Based Assessment, Hasil dari
asesmen ini nantinya akan membuat
keputusan instruksional dan memonitor
kemajuan siswa dalam bidang akademis
tertentu. Pengukuran sering menggunakan
"indikator" kinerja siswa dengan
menggunakan bahan yang tersedia di kelas
4. Performance based assessment merujuk
pada jenis- jenis tugas dan situasi yang
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mendemonstasikan pemahaman
mereka dan menggunakan pengetahuan,
keterampilan, dan disposisi yang mereka
miliki dalam berbagai konteks.
kelompok, yang terdiri dari
beberapa jenis salah satunya
norm referenced test
dirancang untuk memeriksa
kinerja individu dalam
kaitannya dengan kinerja
perwakilan kelompok..
Tetapi pada kurikulum
sebelumnya yang menilai
hanya pendidik.
PRINSIP-PRINSIP Menurut Nuryani:
1. Pemikiran yang jelas
dan komunikasi efektif.
2. Pendidik memegang
peranan
3. Peserta didik sebagai
pengguna yang harus
diperhatikan
4. Sasaran yang jelas dan
sesuai
5. Penilaian yang baik
6. Perhatian terhadap
dampak antarpersonal
Menurut Stiggins: Pada dasarnya prinsip-
prinsip asesmen literasi pada
modul dan sumber lain sama,
tetapi ledih mudah
dimengerti prinsip-prinsip
asesmen literasi jika dibuat
diagram seperti yang
dikemukakan oleh stiggins.
Selain dari prinsip asesmen
literasi secara umum, ada
yang mengemukakan prinsip
asesmen berbasis kelas: a.
Prinsip Validitas, b. Prinsip
6. 6
7. Penilaian sebagai
pembelajaran
reliabilitas, c. Prinsip
konprehensif, d. Prinsip
objektif, e. Prinsip mendidik.
FUNGSI 1. Memotivasi peserta
didik
2. Belajar tuntas
3. Fungsi sebagai
indikator
1. Dapat menggambarkan sejauhmana seorang
peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.
2. Sebagai landasan pelaksanaan evaluasi hasil
belajar peserta didik dalam rangka membantu
peserta didik memahami dirinya, membuat
Fungsi asesmen literasi pada
modul dijelaskan secara
garis besar, tetapi pada
sumber yang diperoleh
dijelaskan secara rinci. Poin
7. 7
4. Fungsi umpan balik keputusan tentang langkah berikutnya, baik
untuk pemilihan program, pengembangan
kepribadian maupun untuk penjurusan, dalam
hal ini terkait erat dengan peran guru sebagai
pendidik sekaligus pembimbing.
3. Menemukan kesulitan belajar dan
kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan
peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang
membantu pendidik menentukan apakah seorang
siswa perlu mengikuti remedial atau justru
memerlukan program pengayaan.
4. Sebagai upaya pendidik untuk dapat
menemukan kelemahan dan kekurangan proses
pembelajaran yang telah dilakukan ataupun yang
sedang berlangsung.
5. Sebagai kontrol bagi guru sebagai pendidik
dan semua stake holderpendidikan dalam
lingkup sekolah tentang gambaran kemajuan
perkembangan proses dan hasil belajar peserta
didik.
yang kedua pada modul
dijelaskan bahwa fungsi
asesmen literasi hanya
mengacu pada hasil belajar
yang ditunjukkan belajar
tuntas, tetapi asesmen tidak
hanya pada hasil belajar saja
yang dinilai tetapi proses
dari awal hingga akhir dan
hasil belajar.
PERUBAHAN Peranan
Pendidik : mengajar
Peserta didik : dinilai
Kepala sekolah: Meng-
interpretasi hasil ujian
terstandar
Pelaksanaan
Tujuan: Akuntabilitas
Penggunaan: penyaringan
Peranan
Pendidik: mendefinisikan hasil pembelajaran,
mengajar, melaksanakan penilaian utama
Peserta didik: menilai diri sendiri dan teman
Kepala sekolah: menginterpretasi hasil ujian dan
menyediakan dukungan terhadap penilaian kelas
Pelaksanaan
Tujuan: Akuntabilitas, pembelajaran
Penggunaan: penyaringan hasil pengujian dari
Sesuai dengan kurikulum
2013 terjadi banyak
perubahan antara kurikulum
sebelumnya, baik dari segi
peranan maupun pelaksanaan
pembelajaran hal ini
bertujuan agar kualitas
pendidikan meningkat.
Terlihat dari peranan
pendidik dulu tugasnya
8. 8
hasil pengujian dari ats ke
bawah
Sasaran: Bersifat umum
tidak trbuka
Metode: terutama berupa
respon terpilih
atas ke bawah dan dari kelas ke atas
Sasaran: sangat terarah, bersifat terbuka
Metode: terutama berupa penilaian kinerja dan
essay dengan beberapa respon terpilih
hanya mengajar peserta ddik,
menilai peserta didik, tetapi
pada kurikulum 2013 ini
pendidik hanya sebagai
fasilitator, dan motivator,
dalam proses pembelajaran.
Begitu juga penilaiannya,
bukan hanya menilai hasil
belajar saja tetapi proses
pembelajaran itu sendiri.
Setiap pendidik atau calon
pendidik harus mempunyai
kemampuan untuk
melakukan asesmen.
SASARAN
PENCAPAIAN
1. Penguasaan peserta
didik atas pengetahuan
materi subjek inti
2. Penilaian yang terarah
pada proses pembelajaran
IPA
3. Metode penilaian kelas:
A). Respon terpilih
B). Penilaian Essay
4. Penilaian Kelompok,
Pribadi, dan Antar Teman
1. Penguasaan peserta didik atas pengetahuan
materi subjek inti
2. Penilaian yang terarah pada proses
pembelajaran IPA
3. Metode penilaian kelas:
Respon terpilih dan Penilaian Essay
4. Penilaian Kelompok, Pribadi, dan Antar
Teman
PERAN 1. Sasaran yang terarah
terhadap pemikiran,
pemahaman atas materi
pembelajaran
2. Kemampuan berpikir
A. Memilki ciri secara signifikan.
B. Memilki kriteria, prosedur, dan rubrik yang
jelas dan dipahami oleh semua pemangku
kepentingan (stakeholder)
Dalam penerapan atau
pengembangan asesmen
literasi di kelas harus
menggunakan rubrik agar
mudah dipahami oleh semua
9. 9
tingkat tinggi (higher
order thinking skills,
HOTS)
3. Karakteristik IPA
C. Memberikan hasil-hasil yang menyediakan
arah/ petunjuk yang jelas untuk peningkatan
kualitas pengajaran dan belajar.
kepentingan. Tetapi pada
modul dijelaskan peras
asesmen literasi secara
umum saja.
TUJUAN Tidak ada 1. Dengan melakukan asesmen berbasis kelas
ini pendidik dapat mengetahui seberapa
jauh siswa dapat mencapai tingkat pencapai
kompetensi yang dipersyaratkan, baik
selama mengikuti pembelajaran dan setelah
proses pembelajaran berlangsung.
2. Saat melaksanakan asesmen ini, Anda
sebagai pendidik juga akan bisa langsung
memberikan umpan balik kepada peserta
didik, sehingga tidak pelu lagi menunda
atau menunggu ulangan semester untuk bisa
mengetahui kekuatan dan kelemahannya
dalam proses pencapaian kompetensi.
3. Dalam asesmen berbasis kelas ini, Anda
juga secara terus menerus dapat melakukan
pemantauan kemajuan belajar yang dicapai
setiap peserta didik, sekaligus Anda dapat
mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami
peserta didik sehingga secara tepat dapat
menentukan siswa mana yang perlu
pengayaan dan siswa yang perlu
pembelajaran remedial untuk mencapai
kompetensi yang dipersyaratkan.
Pada sumber yang diperoleh
dijelaskan secara detail
tujuan dalam melakukan
asesmen literasi.
10. 10
4. Hasil pemantauan kemajuan proses dan
hasil pembelajaran yang dilakukan terus
menerus tersebut juga akan dapat dipakai
sebagai umpan balik bagi Anda untuk
memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan,
dan sumber belajar yang digunakan, sesuai
dengan kebutuhan materi dan juga
kebutuhan siswa.
5. Hasil-hasil pemantauan tersebut, kemudian
dapat Anda jadikan sebagai landasan untuk
memilih alternatif jenis dan model penilaian
mana yang tepat untuk digunakan pada
materi tertentu dan pada mata pelajaran
tertentu, yang sudah barang tentu akan
berbeda. Anda sebagai pendidik yang tahu
persis pertimbangan pemilihannya
6. Hasil dari asesmen ini dapat pula
memberikan informasi kepada orang tua
dan komite sekolah tentang efektivitas
pendidikan, tidak perlu menunggu akhir
semester atau akhir tahun. Komunikasi
antara pendidik, orang tua dan komite harus
dijalin dan dilakukan terus menerus sesuai
kebutuhan.
Matriks diatas menjelaskan tentang dasar-dasar asesmen literasi, jika pendidik dan calon pendidik ingin melakukan
11. 11
pengembangan asesmen literasi yang bertujuan agar kualitas pendidikan di indonesia meningkat maka harus memahami penjelasan
dari matriks. dapat disimpulkan bahwa untuk menuju kualitas pembelajaran yang baik, diperlukan sistem penilaian yang baik pula.
Agar penilaian dapat berfungsi dengan baik, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka sangat perlu untuk menetapkan standar
penilaian yang akan menjadi dasar dan acuan bagi guru dan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatan penilaian.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka perlu kerjasama yang baik dari beberapa pihak terkait, seperti guru, siswa dan sekolah.
Ketiga pihak tersebut memiliki peranan yang berbeda-beda sesuai dengan proporsi masing-masing. Jika masing-masing pihak
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana mestinya maka akan tercipta suatu suasana yang kondusif, dinamis, dan
terarah untuk perbaikan kualitas pembelajaran melalui perbaikan sistem penilaian.