PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...SDN 1 JUGLANGAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa yang rendah dan dibawah KKM pada mata pelajran Bahasa Indonesia pokok bahsan pidato persuasif. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 1 Juglangan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo sebanyak 16 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Hasil penelitian yang didapat adalah peningkatan motivasi siswa dari Siklus I dan Siklus II melalui pengamatan aktivitas siswa. Peningkatan hasil belajar siswa yang dipresentasikan oleh nilai rata-rata hasil belajar siswa dari tes Siklus I sebesar 64,52 % dan Siklus II sebesar 87,10 %. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode role playing dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...SDN 1 JUGLANGAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa yang rendah dan dibawah KKM pada mata pelajran Bahasa Indonesia pokok bahsan pidato persuasif. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 1 Juglangan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo sebanyak 16 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Hasil penelitian yang didapat adalah peningkatan motivasi siswa dari Siklus I dan Siklus II melalui pengamatan aktivitas siswa. Peningkatan hasil belajar siswa yang dipresentasikan oleh nilai rata-rata hasil belajar siswa dari tes Siklus I sebesar 64,52 % dan Siklus II sebesar 87,10 %. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode role playing dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bentuk teori kepribadian dan terapi psikoanalitik ini muncul dalam konteks medis dengan asumsi dasar bahwa klinisi menangani patologi. Pendekatan psikoanalisis juga dikenal dengan istilah psikodinamik yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Pendekatan-pendekatan psianalisis atau psikodinamik menganggap bahwa tingkah laku abnormal disebabkan oleh faktor-faktor intrapsikis (konflik tak sadar, represi, mekanisme defensive), yang mengganggu penyesuaian diri.
Pikoanalisis merupakan sebuah metode yang sangat berpengaruh mengobati gangguan mental, dibentuk oleh teori psikoanalitik, yang menekankan proses mental bawah sadar dan kadang-kadang digambarkan sebagai "psikologi mendalam."
Gerakan psikoanalitik berasal dari pengamatan klinis dan formulasi dari psikiater Austria yang bernama Sigmund Freud, yang menciptakan istilah itu selama 1890-an, Freud dikaitkan dengan yang lain Wina, Josef Breuer, dalam studi pasien neurotik bawah hipnosist. Freud dan Breuer mengamati bahwa, ketika sumber ide pasien dan impuls dibawa ke dalam kesadaran selama kondisi hipnosis, pasien menunjukkan perbaikan.
Norman D. Sundberg dkk (2007:190) Bagaimana Freud memikirkan tentang masalah psikologis? Hal ini dapat dilihat dari ilustrasi pemikiran awal Freud-Katharina disebuah buku terbitan 1895, Studies on Hysteria (Breuer dan Freud, hal. 125-134).Psikoanalisa dapat dikatakan sebagai aliran psikologi yang paling dikenal meskipun mungkin tidak dipahami seluruhnya. Namun psikoanalisa juga merupakan aliran psikologi yang unik, tidak sama seperti aliran lainnya. Aliran ini juga yang paling banyak pengaruhnya pada bidang lain di luar psikologi, melalui pemikiran Freud.
Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan pada awalnya bahwa prilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas pada awalnya (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dengan model Psycoanalytical?
2. Bangaimanakah pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis?
3. Sebutkan dan jelaskan struktur kepribadian ?
4. Bangaimanakah dinamika kepribadian ?
5. Bangaimanakah perkembangan kepribadian?
6. Bangaimanakah proses terapi dalam psikoanalitik?
7. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik dalam psikoanalitik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pegertian dari model Psycoanalytical.
2. Untuk mengetahui bangaimana pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis.
3. Untuk mengetahui struktur kepribadian .
4. Untuk mengetahui bangaimana dinamika kepribadian .
5. Untuk mengetahui bangaimana perkembangan kepribadian.
6. Untuk mengetahui bangaimana proses terapi dalam psikoanalitik.
7. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam psikoanalitik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Model Psycoanalytical merupakan model yang pertama yang ditemukan oleh Sigmun Freud yang meyakini bahwa penyimpangan
Pengertian Evaluasi Kurikulum
Kedudukan Evaluasi Kurikulum
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kurikulum
Objek Evaluasi Kurikulum
Prinsip, jenis dan desain Evaluasi Kurikulum
Model-model Evaluasi Kurikulum
Peranan Evaluasi Kurikulum
(Zainal Arifin, 2011)
by Ani Mahisarani PGSD STKIP Sebelas April Sumedang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bentuk teori kepribadian dan terapi psikoanalitik ini muncul dalam konteks medis dengan asumsi dasar bahwa klinisi menangani patologi. Pendekatan psikoanalisis juga dikenal dengan istilah psikodinamik yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Pendekatan-pendekatan psianalisis atau psikodinamik menganggap bahwa tingkah laku abnormal disebabkan oleh faktor-faktor intrapsikis (konflik tak sadar, represi, mekanisme defensive), yang mengganggu penyesuaian diri.
Pikoanalisis merupakan sebuah metode yang sangat berpengaruh mengobati gangguan mental, dibentuk oleh teori psikoanalitik, yang menekankan proses mental bawah sadar dan kadang-kadang digambarkan sebagai "psikologi mendalam."
Gerakan psikoanalitik berasal dari pengamatan klinis dan formulasi dari psikiater Austria yang bernama Sigmund Freud, yang menciptakan istilah itu selama 1890-an, Freud dikaitkan dengan yang lain Wina, Josef Breuer, dalam studi pasien neurotik bawah hipnosist. Freud dan Breuer mengamati bahwa, ketika sumber ide pasien dan impuls dibawa ke dalam kesadaran selama kondisi hipnosis, pasien menunjukkan perbaikan.
Norman D. Sundberg dkk (2007:190) Bagaimana Freud memikirkan tentang masalah psikologis? Hal ini dapat dilihat dari ilustrasi pemikiran awal Freud-Katharina disebuah buku terbitan 1895, Studies on Hysteria (Breuer dan Freud, hal. 125-134).Psikoanalisa dapat dikatakan sebagai aliran psikologi yang paling dikenal meskipun mungkin tidak dipahami seluruhnya. Namun psikoanalisa juga merupakan aliran psikologi yang unik, tidak sama seperti aliran lainnya. Aliran ini juga yang paling banyak pengaruhnya pada bidang lain di luar psikologi, melalui pemikiran Freud.
Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan pada awalnya bahwa prilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas pada awalnya (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dengan model Psycoanalytical?
2. Bangaimanakah pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis?
3. Sebutkan dan jelaskan struktur kepribadian ?
4. Bangaimanakah dinamika kepribadian ?
5. Bangaimanakah perkembangan kepribadian?
6. Bangaimanakah proses terapi dalam psikoanalitik?
7. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik dalam psikoanalitik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pegertian dari model Psycoanalytical.
2. Untuk mengetahui bangaimana pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis.
3. Untuk mengetahui struktur kepribadian .
4. Untuk mengetahui bangaimana dinamika kepribadian .
5. Untuk mengetahui bangaimana perkembangan kepribadian.
6. Untuk mengetahui bangaimana proses terapi dalam psikoanalitik.
7. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam psikoanalitik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Model Psycoanalytical merupakan model yang pertama yang ditemukan oleh Sigmun Freud yang meyakini bahwa penyimpangan
Pengertian Evaluasi Kurikulum
Kedudukan Evaluasi Kurikulum
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kurikulum
Objek Evaluasi Kurikulum
Prinsip, jenis dan desain Evaluasi Kurikulum
Model-model Evaluasi Kurikulum
Peranan Evaluasi Kurikulum
(Zainal Arifin, 2011)
by Ani Mahisarani PGSD STKIP Sebelas April Sumedang
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menafaatkan unsur logam dan nonlogam untuk keperluan transportasi, industri, dan bangunan. Penggunaan logam dan nonlogam makin meningkat seiring dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan industri.
Dari 109 unsur yang telah di temukan, ada 92 unsur yang terdapat di alam dan 70 unsur diantaranya adalah logam. Hanya sebagian saja dari logam – logam ini yang dimanfaatkan oleh manusia secara meluas. Alam Indonesia kaya akan bijih logam yang ada dalam perut bumi Indonesia. Untuk itu, anda harus mengetahui ilmu dan teknologi untuk mengolahnya.
Logam di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk senyawa, bukan unsur bebas. Senyawa logam terdapat dalam berbagai batuan dalam kerak bumi. Batuan yang mengandung senyawa logam dalam kadar tinggi disebut Bijih. Senyawa logam yang dikandung bijih disebut mineral.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang unsur non-logam nitrogen. Nitrogen adalah salah satu unsur golongan V A yang merupakan unsur nonlogam dan gas yang paling banyak di atmosfer bumi. Nitrogen terdapat dalam bentuk unsur bebas di udara (78% volume), sebagai ammonia yang berasal dari senyawa – senyawa nitrogen, serta dalam beberapa mineral, seperti kalium nitrat. Nitrogen merupakan unsur yang relatif stabil, tetapi membentuk isotop – isotop yang 4 diantaranya bersifat radioaktif.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Studi tentang dampak sertifikasi terhadap kompetensi pedagogik dan profesional guru matematika di smp n. kota jambi
1. CRITICAL JURNAL REVIEW
STUDI TENTANG DAMPAK SERTIFIKASI TERHADAP
KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU
MATEMATIKA DI SMP N. KOTA JAMBI
(Wardi Syafmen, 2014)
Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan
Dosen pengampu : Septian Prawijaya, S.Pd, M.Pd
DISUSUN
OLEH:
NAMA : LINDA ROSITA
NIM : 4173131020
JURUSAN : KIMIA
KELAS : KIMIA DIK B 2017
PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
2. DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah................................................................................................................... 1
2. Tujuan penulisan CJR ........................................................................................ 1
3. Manfaat CJR.......................................................................................................................................... 1
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL
1. Jurnal Utama ...................................................................................................... 2
2. Jurnal Pembanding ............................................................................................. 3
BAB III PEMBAHASAN
1. Pembahasan isi jurnal.......................................................................................... 8
2. Kelebihan dan kekurangan jurnal........................................................................ 11
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan.......................................................................................................... 14
2. Saran/rekomendasi............................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................... 15
LAMPIRAN.............................................................................................................. 12
3. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan
rahmat-Nya kita saya bisa menyelesaikan tugas Critical Journal Report (CJR) ini, tak lupa pula
shalawat bertangkaikan salam kita hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah Nabi
besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan semoga kita
menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin.
Saya menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran dan
sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan ini, saya
ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu per
satu.
Terimakasih juga saya ucapkan kepada dosen mata Profesi Kependidikan Bapak Septian
Prawijaya, S.Pd, M.Pd. yang telah membimbing saya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah
ini, dengan selesainya makalah ini saya berharap agar makalah ini nantinya bisa menjadi bukti bahwa
saya telah melaksanakan kritik terhadap jurnal Pendidikan Profesi Guru ini.
Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan. Semoga makalah
ini bermanfaat. Amin.
Medan, 30 Maret 2018
Linda Rosita
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Critical journal review merupakan suatu tugas dimana mahasiswa dituntut untuk
mengkritik dan mengulas isi jurnal yang sudah ada. Dalam membuat critical jurnal
review yang diperlukan ulasan terhadap isi jurnal, ditinjau dari berbagai segi ulasan
yang dilakukan didasarkan pada argumentasi dan bukti yang dipertanggung jawabkan.
Untuk mengulas sebuah jurnal kita dapat memperolehnya melalui membaca jurnal itu
terlebih dahulu artikel-artikel yang akan dikritik.
Kedua jurnal ini membahas tentang kompetensi pedagogik guru dalam proses
pembelajaran. Berbagai permasalahan yang timbul dalam suatu pendidikan salah
satunya timbul dari mutu dan kualitas pendidikan itu sendiri. Baik itu pendidik, sistem
ataupun peserta didiknya. Semua itu merupakan suatu sistem fungsional yang akan
terus berjalan beriringan dan tidak akan bisa berjalan apabila salah satu dari ketiga itu
tidak ada. Mutu pendidikan yang baik dapat mendorong terciptanya masyarakat yang
berkualitas, kreatif dan produktif. Salah satu ciri dari mutu pendidikan yang baik adalah
terciptanya proses pembelajaran yang baik pula (mulai dari perencanaan, pelaksanaan
maupun evaluasi). Sebagai dampaknya guru yang merupakan peran sentral dalam
proses pembelajaran sudah sewajarnya dituntut untuk lebih professional dalam
menjalankan fungsinya.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Guru adalah salah satu di antara faktor pendidikan yang memiliki peranan
yang paling strategis, sebab gurulah sebetulnya yang paling menentukan di dalam
terjadinya proses belajar mengajar.
Kompetensi Pedagogik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari empat
kompetensi utama yang harus dimiliki seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi Pedagogik yaitu kemampuan seorang
guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik. Tim Direktorat Profesi
Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (2006) telah
mengatakan bahwa kompetensi pedagogik yang mencakup kemampuan pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
5. belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
B. Tujuan penulisan CJR
1. Mengulas isi artikel yang terdapat dalam jurnal dengan cara membacanya.
2. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan suatu
jurnal.
3. Mengetahui keunggulan dan kelemahan jurnal tersebut.
C. Manfaat CJR
1. Untuk mengetahui metode yang digunakan penulis sesuai dengan kondisi dan
lingkungan yang sedang kita hadapi saat ini.
6. BAB II
IDENTITAS JURNAL
A. Jurnal Utama
1. Judul Artikel : Studi tentang Dampak Sertifikasi terhadap Kompetensi
Pedagogik dan Profesional Guru Matematika di SMPN
Kota Jambi
2. Nama Jurnal : Jurnal Edumatica
3. Pengarang artikel : Wardi Syafmen
4. Kota terbit : Jambi
5. Tahun terbit : 2014
6. Volume : 04
7. Nomor : 01
8. Halaman : 1-7
9. Nomor ISSN : 2088-2157
10. Download :
http://online-journal.unja.ac.id/index.php/edumatica/article/view/1583/1040
11. Tanggal Review : 28 Maret 2018
B. Jurnal Pembanding
1. Judul Artikel : Kompetensi Profesional, Pedagogik Guru IPA,
Persepsi Siswa tentang Proses Pembelajaran, dan
Kontribusinya terhadap Hasil Belajar IPA di SMP/Mts
Kota Banjarbaru.
2. Nama Jurnal : Jurnal Curriculum and Educational Technology
3. Pengarang artikel : Eko Pujiastuti
4. Kota terbit : Semarang
5. Tahun terbit : 2012
6. Volume : 1
7. Nomor : 1
8. Halaman : 22-29
9. Nomor ISSN : 252-7125
10. Download :
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujet/article/view/127
11. Tanggal Review : 28 Maret 2013
7. BAB II
RINGKASAN JURNAL
A. Jurnal Utama
1. Pendahuluan
1.1.Latar Belakang Masalah
Keterampilan seorang pendidik merupakan keahlian profesi yang
tercipta melalui proses belajar mengajar yang harus ditekuni oleh setiap
pendidik dalam mewujudkan guru yang profesional. Guru yang profesional
dapat menghasilkan pendidikan berkualitas, hal ini dapat dicapai dengan
menciptakan iklim pembelajaran yang menyenangkan dan mampu
memotivasi siswa sehingga siswa mampu mendorong dirinya sendiri untuk
meningkatkan kemampuannya Seseorang yang sudah termotivasi akan
menciptakan suatu kekuatan dari dirinya untuk berbuat dan secara sinergi
akan berdampak terhadap kemampuan daya serap peserta didik terhadap
materi ajar .
Sebagai tenaga profesional, guru diharapkan dapat meningkatkan dan
mengembangkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesionalnya
sehingga akan berdampak pada peningkatan martabat dan peran guru
sebagai agen pembelajaran dan berfungsi untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional.
Guru matematika merupakan salah satu sasaran dari kebijakan
pemerintah untuk dilakukan sertifikasi sehingga dengan disertifikasinya
guru-guru matematika diharapkan akan meningkatkan mutu pembelajaran
matematika di semua tingkatan.
1.2.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kompetensi
pedagogik dan profesional guru matematika di tingkat SMPN di Kota Jambi
yang sudah disertifikasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika.
2. Metode
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, di mana hasil
penelitian ini akan menggambarkan dampak perilaku kehidupan yang tentunya
membutuhkan penggambaran yang mendalam. Subjek penelitian ini adalah
8. guru-guru matematika SMPN. Kota Jambi yang dipilih dari tiga SMPN dan
beserta siswa yang di ajar guru yang bersangkutan dan telah mendapatkan
sertifikasi pendidik. Teknik sample yang digunakan adalah purposive sampling.
Alat pengumpulan data adalah wawancara, angket, observasi dan evaluasi hasil
belajar matematika. Teknik analisa data dilakukan analisis deskriptif.
3. Hasil Penelitian
Kompetensi Profesional ditinjau dari kemampuan guru dalam penyampaian
materi untuk guru KH dari ketiga pengamatan rata-rata tergolong kategori
sedang dengan skor 70 - 79, guru KH dalam menjelaskan materi tidak berurutan,
tidak melibatkan siswa cenderung satu arah dan berpusatkan pada guru
kemudian tidak mengaitkan materi dengan realitas, guru terpaku dengan buku
sehingga pembelajaran terkesan monoton, variasi metode dalam kegiatan
pembelajaran, sikap antusias, semangat dan mendorong siswa untuk termotivasi
tidak kelihatan. Kalau dilihat dari segi umur guru ini termasuk yang paling tua.
Sementara untuk guru AM dan AS dari ketiga pengamatan KBM rata-rata nilai
aktifitas tergolong sangat baik dengan rata-rata skor aktifitas 80 -89,kedua guru
ini menguasai materi hal ini terlihat waktu guru menjelaskan materi/konsep
yang disajikan secara berurutan dan disajikan menggunakan infokus, guru
menjelaskan dengan melibatkan siswa, dan guru menggunakan strategi
bervariasi.
Pelaksanaan evaluasi untuk ke tiga kelas diperoleh nilai rata–rata hasil
belajar masing-masing 76 , 78,3 dan 77,4 hal ini menunjukan bahwa ketiga kelas
sudah mencapai nilai rata-rata diatas KKM ( KKM 75) dari gambaran hasil yang
diperoleh tidak kelihatan hasil yang menonjol sebagai akibat dari kegiatan KBM
yang disajikan oleh guru yang sudah memperoleh sertifikasi di SMPN. Kota
Jambi. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh
satu faktor saja tapi masih banyak faktor lain misalnya guru, siswa, sarana,
prasarana pendidikan,dan kurikulum.
4. Kesimpulan
a. Kompetensi pedagogik dan kompetensi professional guru matematika
yang sudah memperoleh sertifikat pendidik di SMPN. Kota Jambi sudah
tergolong baik.
b. Sertifikasi pendidik tidak secara otomatis akan berdampak positif terhadap
hasil belajar matematika siswa.
9. c. Sertifikasi dapat meningkatkan profesionalisme kerja guru matematika
SMPN. Kota Jambi seperti membuat alat peraga, membeli laptop,
mengikuti workshop, mengikuti pelatihan informasi Teknologa otomatis,
dan membeli buku penunjang.
B. Jurnal Pembanding
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas
dan kualitas pengajaran yang pada akhirnya berperan dalam meningkatkan
mutu pendidikan nasional. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar
mengajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif, mengembangkan bahan pelajaran dengan
baik dan meningkatkan kemampuan peserta didik.
Untuk memenuhi hal tersebut di atas, guru harus mampu mengelola
proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada peserta didik
sehingga ia mau belajar karena memang peserta didiklah subjek utama
dalam belajar. Guru yang mampu melaksanakan perannya sesuai dengan
yang disebutkan di atas disebut sebagai seorang guru yang berkompetensi.
Standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat
kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional.
Pengembangan dan peningkatan kualitas kompetensi guru selama ini
diserahkan kepada guru itu sendiri. Jika guru itu mau mengembangkan
dirinya sendiri, maka guru itu akan berkualitas, karena ia senantiasa mencari
peluang untuk meningkatkan kualitasnya sendiri. Idealnya pemerintah,
asosiasi pendidikan dan guru serta satuan pendidikan memfasilitasi guru
untuk mengembangkan kemampuan bersifat kognitif berupa pengertian dan
pengetahuan, afektif berupa sikap dan nilai, maupun performansi berupa
perbuatan-perbuatan yang mencerminkan pemahaman keterampilan dan
sikap. Dukungan yang demikian itu penting, karena dengan cara itu akan
meningkatkan kemampuan pedagogik bagi guru.
10. 1.2. Tujuan Penelitian
1. Memahami kompetensi profesional dan pedagogik guru IPA
SMP/MTs di Kota Banjarbaru.
2. Mengetahui persepsi siswa SMP/MTs di Kota Banjarbaru tentang
proses pembelajaran IPA.
3. Mengetahui Seberapa besar kontribusi kompetensi profesional guru
IPA terhadap per-sepsi siswa tentang proses pembelajaran IPA di
SMP/MTs Kota Banjarbaru.
2. Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kausal model dengan populasi penelitian
guru IPA SMP/MTs se-Kota Banjarbaru yang mengajar kelas IX dan semua
siswa kelas IX SMP/MTs se Kota Banjarbaru. Sampel guru diambil satu orang
guru yang mengajar IPA kelas IX di setiap SMP/MTs. Sampel siswa dengan
teknik sampel kelompok atau cluster sampling, setiap SMP/MTs diambil
sampel satu kelas dari kelas IX yang ada. Instrumen berupa angket/kuesioner
dengan skala Likert, instrumen hasil belajar berupa tes. Teknik analisis data
berupa analisis regresi dan analisis jalur.
3. Hasil Penelitian
Kompetensi pedagogik guru IPA di Kota Banjarbaru termasuk dalam
kategori rendah, karena rata-rata skor kompetensi pedagogik guru IPA 94,82
sedangkan kategori rendah berada antara skor 67 – 96. Persepsi siswa tentang
proses pembelajaran IPA di Kota Banjarbaru termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata skor persepsi siswa 65,06 sedangkan
kategori sedang berada antara 52,01–68,00. Untuk variabel kompetensi
profesional 0,984, untuk kompetensi pedagogik 0,701, persepsi siswa tentang
pembelajaran 0,841 dan hasil belajar sebagai persiapan ujian nasional 0,441.
Jadi, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kompetensi profesional dan
kompetensi pedagogik guru IPA berada pada kategori rendah, persepsi siswa
tentang proses pembelajaran berada dalam ketegori sedang.
Kompetensi profesional guru IPA mempunyai kontribusi terhadap persepsi
siswa tentang proses pembelajaran IPA sebesar 52,7%. Kompetensi profesional
guru IPA mempunyai kontribusi terhadap hasil belajar sebagai persiapan ujian
nasional IPA sebesar 54,5%. Kompetensi pedagogik guru IPA mempunyai
kontribusi terhadap persepsi siswa tentang proses pembelajaran IPA sebesar
11. 36,2%. Kompetensi pedagogik guru IPA mempunyai kontribusi terhadap hasil
belajar sebagai persiapan ujian nasional IPA di SMP se Kota Banjarbaru sebesar
39,1%. Persepsi siswa tentang proses pembelajaran IPA mempunyai kontribusi
terhadap hasil belajar sebagai persiapan ujian nasional IPA di SMP se Kota
Banjarbaru sebesar 39%.
4. Kesimpulan
Hasil belajar sebagai persiapan ujian nasional IPA dipengaruhi secara
langsung dan signifikan oleh kompetensi profesional guru IPA. Tetapi
kompetensi profesional guru IPA hanya dapat mempengaruhi hasil belajar
sebagai persiapan ujian nasional IPA secara tak signifikan melalui persepsi
siswa tentang proses pembelajaran IPA. Karena pengaruh tersebut tidak
signifikan maka diabaikan.Terdapat pengaruh secara tidak langsung yang tidak
signifikan dari kompetensi pedagogik guru IPA terhadap hasil belajar sebagai
persiapan ujian nasional IPA di SMP se Kota Banjarbaru melalui persepsi siswa
tentang proses pembelajaran IPA
12. BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS
A. Pembahasan Isi Jurnal
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang masalah
Jurnal Utama
Pada jurnal utama isi yang disampaikan lebih fokus kepada dampak
sertifikasi terhadap kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru
matematika. Dalam hal ini masalah yang diangkat adalah ada atau tidaknya
sertifikasi apakah berpengaruh terhadap kompetensi yang dimiliki guru.
Jurnal Pembanding
Pada jurnal pembanding masalah utama yang disampaikan adalah pengaruh
kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik terhadap hasil belajar siswa.
Jadi dalam hal ini guru dituntut untuk meningkatkan kompetensi profesional
dan kompetensi pedagogik agar hasil belajar siswa dapat dicapai secara
maksimal. Jurnal ini tidak membahas masalah sertifikasi guru.
Jadi kedua jurnal ini sama-sama membahas masalah kompetensi profesional
dan kompetensi pedagogik. Kedua kompetensi sangat penting karena akan
berpengaruh terhadap proses pembelajaran siswa. Guru harus selalu membaca
bidang ilmu dan bidang pembelajaran untuk menambah pemahaman, dan
ditindak lanjuti penerapannya dalam pembelajaran sekaligus sambil melakukan
penelitian (PTK) melalui tugas pelaksanaan pembelajaran. Hal ini untuk
pengembangan diri dengan melibatkan siswanya, agar dapat melakukan
pembaharuan-pembaharuan ( mengajar dengan menggunakan basis ilmiah).
1.2. Tujuan
Jurnal Utama
Jurnal utama bertujuan untuk melihat dampak sertifikasi terhadap kinerja
guru matematika terhadap kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional
guru matematika.
Jurnal Pembanding
13. Jurnal pembanding bertujuan untuk mengetahui kompetensi profesional,
kompetensi pedagogik ilmu guru, persepsi siswa tentang proses belajar, dan
kontribusinya terhadap hasil belajar siswa di SMP/Mts kota Banjarbaru.
2. Metode
Jurnal Utama
Jurnal Utama menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, di mana
hasil penelitian ini akan menggambarkan dampak perilaku kehidupan yang
tentunya membutuhkan penggambaran yang mendalam serta Tektik sample
yang digunakan adalah purposive sampling.
Jurnal Pembanding
Jurnal pembanding menggunakan metode penelitian kausal model serta
teknik analisis data berupa analisis regresi dan analisis jalur.
Kedua jurnal menggunakan metode penelitian yang berbeda, namun
pembahasan yang disampaikan pada kedua jurnal ini sama.
3. Hasil penelitian
Jurnal Utama
Kompetensi Profesional ditinjau dari kemampuan guru dalam penyampaian
materi untuk guru KH dari ketiga pengamatan rata-rata tergolong kategori
sedang dengan skor 70 – 79. Sementara untuk guru AM dan AS dari ketiga
pengamatan KBM rata-rata nilai aktifitas tergolong sangat baik dengan rata-rata
skor aktifitas 80 -89. Hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh sertifikasi saja
tapi masih banyak faktor lain misalnya guru, siswa, sarana, prasarana
pendidikan,dan kurikulum.
Jurnal Pembanding
Kompetensi pedagogik guru IPA di Kota Banjarbaru termasuk dalam
kategori rendah yaitu 94,82. Persepsi siswa tentang proses pembelajaran IPA di
Kota Banjarbaru termasuk dalam kategori sedang yaitu 65,06. Jadi, berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan kompetensi profesional dan kompetensi
pedagogik guru IPA berada pada kategori rendah, persepsi siswa tentang proses
pembelajaran berada dalam ketegori sedang.
Kompetensi profesional guru IPA mempunyai kontribusi terhadap hasil
belajar sebagai persiapan ujian nasional IPA sebesar 54,5%. Kompetensi
14. pedagogik guru IPA mempunyai kontribusi terhadap persepsi siswa tentang
proses pembelajaran IPA sebesar 36,2%.
4. Kesimpulan
Jurnal Utama
Kesimpulan jurnal utama adalah sertifikasi berdampak positif karena dapat
meningkatkan profesionalisme kerja guru matematika SMPN. Kota Jambi.
Jurnal Pembanding
Kesimpulan pada jurnal pembanding adalah bahwa kompetensi profesional,
kompetensi pedagogik ilmu guru berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di
SMP dan MTs Banjarbaru kota.
Kedua jurnal ini memiliki kesimpulan yang sama dengan tujuan. Artinya,
antara tujuan dan kesimpulan saling berhubungan/sinkron.
B. Kekuatan dan kelemahan penelitian
Kekuatan Jurnal Utama
1. Jurnal ini memiliki tujuan yang sesuai dengan judul yaitu untuk melihat dampak
sertifikasi terhadap kinerja guru matematika terhadap kompetensi pedagogik
dan kompetensi profesional guru matematika.
2. Metode yang digunakan cukup lengkap. Hal ini dapat dilihat dari bagian-bagian
metode yaitu adanya subjek penelitian, jenis penelitian, metode pengumpulan
data, dan teknik analisis data.
3. Pada bagian kesimpulan sudah sesuai dengan tujuan, dimana kompetensi
pedagogik dan kompetensi professional guru matematika yang sudah
memperoleh sartifikat pendidik di SMP N. Kota Jambi sudah tergolong baik,
serta sertifikasi dapat meningkatkan profesionalisme kerja guru matematika
SMPN. Kota Jambi.
Kelemahan Jurnal Utama
1. Jurnal ini tidak memiliki tinjauan pustaka, sehingga jika ada pembaca yang tidak
mengerti tentang apa itu sertifikasi, kompetensi pedagoik dan kompetensi
profesional, maka pembaca akan kebingungan sendiri mengenai isi dari jurnal
tersebut.
15. 2. Jurnal ini tidak memiliki abstrak yang berbahasa inggris, karena dengan adanya
abstrak dalam bentuk bahasa inggris maka sedikit banyaknya akan menambah
wawasan bagi si pembaca.
3. Jurnal peneliti tidak memaparkan persentase (%) yang diperoleh dari guru.
Dengan adanya persentase (%), pembaca dapat mengetahui seberapa besar
dampak sertifikasi terhadap kinerja guru matematika terhadap kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional guru matematika.
4. Hasil penelitian dalam jurnal ini tidak menggunakan rumus-rumus sehingga
pembaca merasa kebingunan darimana angka/data itu berasal.
5. Saran pada jurnal ini berbelit-belit dan tidak sesuai dengan topik pembahasan.
6. Banyak terdapat penulisan kata-kata yang salah pada jurnal ini.
Kekuatan Jurnal Pembanding
1. Jurnal ini memiliki tujuan yang sesuai dengan judul yaitu mengetahui
kompetensi profesional, kompetensi pedagogik ilmu guru, persepsi siswa
tentang proses belajar, dan kontribusinya terhadap hasil belajar siswa di
SMP/Mts kota Banjarbaru.
2. Judul ini dilengkapi dengan tinjauan pustaka yang ada pada bagian pendahuluan
terkait kompetensi kompetensi profesional, kompetensi pedagogik ilmu guru,
hal ini sangat berguna kepada pembaca karena sebelum pembaca mengetahui
metode dan hasil penelitian. Pembaca harus tahu terlebih dahulu apa itu
kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik. Dengan adanya
materi/tinjauan pustaka dapat menambah wawasan pembaca.
3. Metode yang digunakan cukup lengkap. Hal ini dapat dilihat dari bagian-bagian
metode yaitu adanya subjek penelitian, variabel penelitian, teknik analisis data,
dan instrumen penelitian.
4. Pada bagian kesimpulan sudah sesuai dengan tujuan, dimana kompetensi
profesional, kompetensi pedagogik ilmu guru berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa di SMP dan MTs Banjarbaru kota.
5. Saran yang disampaikan juga sudah cukup bagus yaitu penulis menyarankan
kepada guru agar dapat membimbing siswa menjadi pebelajar yang mandiri,
sehingga dapat memperkecil pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar
siswa. Agar siswa mempunyai persepsi yang baik tentang proses pembelajaran
16. yang dilakukan guru IPA, hendaknya para guru berusaha meningkatkan kualitas
pembelajaran sehingga menjadi lebih bermakna.
Kelemahan Jurnal Pembanding
1. Pada bagian metode jurnal ini tidak menjelaskan rumus yang dipakai dalam
menghitung persentase (%) yang ada pada hasil penelitian.
2. Pada bagian hasil penelitian sudah sangat lengkap data yang disajikan, tetapi
data yang disajikan tidak jelas penjabarannya karena tidak adanya rumus yang
digunakan dalam menghitung hasil rata-rata kompetensi guru baik pedagogik
maupun profesional. Selain itu, peneliti tidak memaparkan persentase (%) yang
diperoleh dari guru. Dengan adanya persentase (%), pembaca dapat mengetahui
seberapa besar kontribusi guru dalam hasil belajar IPA di SMP/MTs kota
BanjarBaru.
3. Jurnal ini tidak menjelaskan bagian pembahasan, sehingga pembaca merasa
bingung terhadap hasil data yang diperoleh dari hasil penelitian. Seharusnya
ketika data hasil penelitian sudah dijelaskan, lalu dilanjutkan dengan
pembahasan dari data yang diperoleh. Agar pembaca tidak menerka-nerka hasil
penelitian yang diperoleh.
4. Pada bagian kesimpulan, penulis menjelaskan pembahasan dari hasil penelitian,
dalam hal ini penulis memaparkan secara jelas dan lengkap. Serta dilanjutkan
saran yang tepat untuk guru, agar dapat meningkatkan kompetensi pedagogik
dan profesionalnya. Bagian kesimpulan, seharusnya hanya mengulas sedikit
dari hasil penelitian/pembahasan yang ada. Namun, dalam jurnal ini jutru
kesimpulan berisi bagian pembahasan dari hasil penelitian.
17. BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik
yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Pedagogik bertugas untuk
mempelajari fenomena pendidikan untuk sampai membangun suatu pengetahuan
sistematis sehingga diperoleh pemahaman yang jelas mengenai objek studinya
tersebut.
Pedagogik juga bertugas untuk membangun sistem pengetahuan mengenai
bagaimana seharusnya pendidik bertindak dalam rangka mendidik anak. Karena
pedagogik bersifat normatif, pedagogik berguna dalam rangka mengenali diri dan
melakukan koreksi atas diri sendiri demi “menyempurnakan” diri sendiri, yang artinya
pedagogik memberikan pentunjuk tentang apa yang seharusnya mengenai pribadi
pendidik dan bagaimana seharusnya pendidik bertindak dalam rangka mendidikanak.
B. Saran
Agar perencanaan pembelajaran dapat menjadi acuan yang baik dan dapat
digunakan oleh semua guru, hendaknya pembuatan perencanaan pembelajaran
mengacu pada satu pedoman dan dibuat dalam bentuk yang sama. Para guru bisa saling
berbagi pengetahuan dalam pembuatan rencana pembelajaran. Pelaksanaan
pembelajaran sangat berkaitan erat dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat.
Untuk itu, agar terjadi proses pembelajaran yang sesuai dengan keinginan dan indiktor
yang harapkan dapat tercapai, akan lebih baik jika kisi-kisi pembelajaran disampaikan
terlebih dahulu kepada peserta didik di hari terakhir sebelum hari pelaksanaan
pembelajaran berlangsung. Agar rencana dan evaluasi hasil pembelajaran menjadi lebih
bervariatif, guru hendaknya lebih giat mencari tahu tentang bagaimana merencanakan
dan mengevaluasi hasil pembelajaran, baik dengan memanfaatkan media internet untuk
mendapatkan pengetahuan dari luar kota atau daerah, atau dapat pula dengan sharing
antar sesama guru, terutama para guru yang sudah memiliki banyak pengalaman dan
pengetahuan tentang hal tersebut.
18. DAFTAR PUSTAKA
Eko Pujiastuti. 2012. Kompetensi Profesional, Pedagogik Guru IPA, Persepsi Siswa
Tentang Proses Pembelajaran, Dan Kontribusinya Terhadap Hasil Belajar IPA Di
SMP/Mts Kota Banjarbaru. Jurnal Curriculum and Educational Technology. 1(1). 22-29.
ISSN : 2252-7125.
Wardi Syafmen. 2014. Studi Tentang Dampak Sertifikasi Terhadap Kompetens Pedagogik
Dan Profesional Guru Matematika Di SMPN Kota Jambi. Jurnal Edumatica. 01(4). 1-7.
ISSN: 2088-2157.