SlideShare a Scribd company logo
EVALUASI PEMBELAJARAN DAN IMPLEMENTASINYA
Metode Penelitian Kualitatif
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Evaluasi Pembelajaran
Dra. Hj. Hernawati, M.Pd
MAKALAH
Oleh :
Annisa Mutiara Putri (4.19.5047)
STAI MIFTAHUL ‘ULUM TANJUNGPINANG
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Evaluasi
Pembelajaran dan Implementasinya”. Dengan membuat makalah ini, kami banyak mengambil
dari berbagai sumber.
Penulis menyadari bahwa makalah yang di buat ini banyak kekurangan, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,
penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini bermanfaat untuk semua pihak yang
membaca.
Tanjungpinang, 10 Januari 2022
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................................ 1
1.3 Batasan Masalah .................................................................................................... 1
1.4 Rumusan Masalah.................................................................................................. 2
1.5 Tujuan ................................................................................................................... 2
1.6 Manfaat ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
2.1 Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran.................................................................. 3
2.1.1 Pengertian Evaluasi........................................................................................... 3
2.1.2 Tujuan dan Fungsi............................................................................................. 7
2.1.3 Prinsip Evaluasi Pembelajaran.......................................................................... 8
2.1.4 Jenis Evaluasi Pembelajaran............................................................................. 9
2.2 Standar Penilaian Dalam Perspektif Standar Nasional Pendidikan..................... 11
2.2.1 Karakteristik Model dan Pendekatan Evaluasi Pembelajaran......................... 11
2.2.2 Aspek-Aspek Hasil Belajar Yang Harus Diukur............................................. 12
BAB III PENUTUP................................................................................................... 17
3.1 Simpulan ............................................................................................................ 17
3.2 Saran .................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 11
mengamanatkan kepada pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu (berkualitas) bagi setiap warga
negara.Terwujudnya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya yang terus
menerusuntuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya peningkatan kualitas
pendidikan memerlukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran
(instructionalquality) karena muara dari berbagai program pendidikan adalah pada
terlaksananya program pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, usaha
meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya peningkatan
kualitas pembelajaran.
Peningkatan kualitas pembelajaran memerlukan informasi tentang tingkat
keberhasilan dari proses pembelajaran yang telah dan sedang berlangsung
yangdilakukan dengan baik sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk
menyusun dan melaksanakan pembelajaran selanjutnya. Hal ini senada dengan yang
tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional Pasal 57 ayat (1) bahwa evaluasi dilakukan dalam rangka
pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan diantaranya
terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan.
Dengan demikian, untuk dapat melakukan pembaharuan program pendidikan,
termasuk di dalamnya adalah program pembelajaran kegiatan evaluasi terhadap
program yang sedang maupun telah berjalan sebelumnya perlu dilakukan dengan baik.
Untuk dapat menyusun program yang lebih baik, hasil evaluasi program sebelumnya
merupakan acuan yang tidak dapat ditinggalkan. Hal ini sejalan dengan kompetensi
yang harus dikuasai dan dikembangkan gurucdalam meningkatkan keprofesionalnya.
Mengacu pada UU guru dan dosen No.14tahun 2005, kompetensi merupakan
seperangkat pengetahuan, keterampilan dan prilaku yang harus dimiliki, dihayati,
diakuasai dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.
Kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud dalam UU tersebut adalah : a)
kompetensi pendagogik, b) kompetensi kepribadian, c) kompetensi social dan d)
kompetensi professional.
Menurut Rancangan Peraturan Pemerintah tentang guru (RPP Guru, 2006)
(dalam Sudaryono: 2012, 7), kompetensi pendagogik merupakan kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi
:a)pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, b) pemahaman terhadap peserta
didik, c) pengembangan kurikulum/silabus, d) perencanaan pembelajaran, e)
pelaksanaan pembelajaran yang mendididk dan dialogis, f) pemanfaatan teknologi
pembelajaran, g) evaluasi hasil belajar dan h) pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Selanjutnya kompetensi kepribadian guru yang sekurang-kurangnya mencakup
kepribadian yang: a) mantap, b) stabil, c) dewasa, d) arif dan bijaksana, e)berwibawa,
f) beraklak mulia, g) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat,h)
mengevaluasi kinerja sendiri, dan i) mengembangkan diri secara berkelanjutan.Adapun
kompetensi social merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang
sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk : a) berkomunikasi lisan, tulisan, dan
atau isyarat, b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional,
c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,tenaga kependidikan,
orang tua/wali peserta didik, d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
Sedangkan kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan latar belakang kualifikasi akademik
atau mata pelajaran yang diampunya.
1.2 Identifikasi masalah
Adapun identifikasi masalah pada makalah ini ialah :
1. Apa pengertian Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran?
2. Bagaimana Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran?
3. Bagaimana Prinsip Evaluasi Pembelajaran?
4. Bagaimana Jenis Evaluasi Pembelajaran?
5. Bagaimana Standar Penilaian dalam Perspektif Standar Nasional Pendidikan?
6. Bagaimana Karakteristik Model dan Pendekatan Evaluasi Pembelajaran?
7. Bagaimana Aspek-aspek Hasil Belajar Yang Harus Diukur?
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah pada makalah ini ialah :
1. Bagaimana Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
2. Bagaimana Standar Penilaian dalam Perspektif Standar Nasional Pendidikan
1.4 Rumusan masalah
Adapun rumusan Masalah pada makalah ini ialah :
1. Bagaimana Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
2. Bagaimana Standar Penilaian dalam Perspektif Standar Nasional Pendidikan
1.5 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana Konsep
Dasar Evaluasi Pembelajaran dan Standar Penilaian dalam Perspektif Standar Nasional
Pendidikan.
1.6 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini ialah:
1. Agar lebih memahami bagaimana Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
2. Agar lebih memahami bagaimana Standar Penilaian dalam Perspektif Standar
Nasional Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
2.1.1 Pengertian Evaluasi
Ada tiga istilah yang sering digunakan dalam evaluasi, yaitu tes, pengukuran,
dan penilaian. (test, measurement,and assessment) yang secara konsepsional istilah-
istilah tersebut berbeda satu sama lainnya, tetapi mempunyai hubungan yang sangat
erat. Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan
seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus
atau pertanyaan (Djemari Mardapi, 2008: 67). Tes merupakan salah satu alat untuk
melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik
suatuobjek misalnya seorang pasien yang melakukan tes jantung. Dalam
pembelajaran objek ini bisa berupa kemampuan peserta didik, sikap, minat, maupun
motivasi. Respons peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan menggambarkan
kemampuan dalam bidang tertentu. Tes merupakan bagian tersempit dari evaluasi.
Istilah evaluasi memiliki makna yang berbeda dengan penilaian, pengukuran
maupun tes. Stufflebeam dan Shinkfield (1985: 159) menyatakan bahwa :
Evaluation is theprocess of delineating, obtaining, and providing descriptive and
judgmental information about the worth and merit of some object’s goals, design,
implementation, and impact in order to guide decision making, serve needs for
accountability, and promote understanding of the involved phenomena. Evaluasi
merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapatdijadikan sebagai
pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan
yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantumembuat
keputusan, membantu pertanggungjawaban dan meningkatkan pemahaman
terhadap fenomena. Menurut rumusan tersebut,inti dari evaluasi adalah penyediaan
informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan.
Komite Studi Nasional tentang Evaluasi(National Study Committee on
Evaluation) dari UCLA (Stark & Thomas, 1994: 12), menyatakan bahwa :
Evaluationis the process of ascertaining the decision of concern, selecting
appropriate information, and collecting and analyzing information in order to report
summarydata useful to decision makers in selecting among alternatives. Evaluasi
merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis dan
penyajian informasi yang sesuai untuk mengetahui sejauh mana suatu tujuan
program, prosedur, produk atau strategi yang dijalankan telah tercapai, sehingga
bermanfaat bagi pengambilan keputusan serta dapat menentukan beberapa alternatif
keputusan untuk program selanjutnya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
merupakanproses (bukan hasil) yang sistematis dan berkelanjutan untuk
mengumpulkan, mendeskripsikan, mengintepretasikan dan menyajikan informasi
untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan dan atau menyusun
kebijakan. Adapun tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang
akurat dan objektif tentang suatu program. Informasi tersebut dapat berupa proses
pelaksanaan program,dampak/hasil yang dicapai, efisiensi serta pemanfaatan hasil
evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu untuk mengambil
keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan. Selain itu, juga
dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program berikutnya maupun
penyusunan kebijakan yang terkait dengan program.
2.1.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Dalam setiap kegiatan evaluasi pembelajaran, langkah pertama yang harus
diperhatikan adalah tujuan evaluasi. Penentuan tujuan evaluasi sangat bergantung
pada jenis yang digunakan. Tujuan evaluasi ada yang bersifat umum dan ada yang
bersifar khusus. Jika tujuan evaluasi masih bersifat umum, maka tujuan tersebut
perlu diperinci menjadi tujuan khusus sehingga dapat menuntun guru dalam
menyusun soal atau mengembangkan instrumen evaluasi lainnya. Ada dua cara
yang dapat ditempuh guru untuk merumuskan tujuan evaluasi yang bersifat khusus.
Pertama, melakukan perincian ruang lingkup evaluasi. Kedua, melakukan perincian
proses mental yang akan dievaluasi. Cara pertama berhubungan dengan luas
pengetahuan sesuai dengan silabus mata pelajaran dan cara kedua berhubungan
dengan jenjang pengetahuan, seperti yang dikembangkan Bloom dkk.
Sangat penting bagi guru untuk memahami tujuan dan fungsi evaluasi sebelum
guru tersebut melakukannya dalam proses pembelajaran, bila tidak guru akan
mengalami kesulitan dalam merencanakan dan melaksanakan evaluasi tersebut.
Adapun tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan
efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi,
metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun system penilaian itu sendiri.
Sementara untuk tujuan khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis
evaluasi pembelajaran itu sendiri seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan,
evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi ekonomis dan evaluasi
program komperhensif.
Menurut Kellough dan Kellough dalam Sweringen (2006) tujuan penilaian
pembelajaran adalah untuk membantu belajar peserta didik, mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan peserta didik, menilai efektivitas strategi pembelajaran,
menilai dan meningkatkan evektivitas program kurikulum, menilai dan
meningkatkan efektivitas pembelajaran, menyediakan data yang membantu dalam
membuat keputusan, komunikasi dan melibatkan orang tua peserta didik.
Adapun tujuan penilain hasil belajar adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang
telah diberikan.
2. Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat dan sikap peserta
didik terhadap program pembelajaran.
3. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta
didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan
4. Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelamahan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat dijadikan
dasar bagi guru untuk memberikan pengayaan, sedangkan kelemahannya
dapat dijadikan acuan untuk memberikan remedial dan bimbingan
5. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai
dengan jenis pendidikan tertentu
6. Untuk menentukan kenaikan kelas
7. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Menurut Scriven (1967), fungsi evaluasi pembelajaran dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif. Fungsi formatif dilaksanakan
apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki
bagian tertentu atau sebagian besar kurikulum yang dikembangkan. Sedangkan
fungsi sumatif dihubungan dengan menyimpulkan mengenai kebaikan dari system
secara keseluruhan, dan fungsi ini baru dapat dilaksanakan apabila pengembangan
suatu kurikulum telah dianggap selesai.
Fungsi evaluasi memang cukup luas, bergantung dari sudut mana kita
melihatnya. Bila kita lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah sebagai
berikut :
1. Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh mana
kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Dalam pembelajaran, mereka perlu mengetahui prestasi belajarnya sehingga
ia merasakan kepuasan dan ketenangan. Untuk itu, guru perlu melakukan
evaluasi pembelajaran, termasuk penilaian prestasi belajar peserta didik.
2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta
didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti
bahwa peserta didik dapat berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh
lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya.
3. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam
menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan
kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru dalam
usaha memperbaiki proses pembelajarannya.
4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam
kelompok, apakah dia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang
pandai. Hal ini berhubungan dengan sikap dan tanggung jawab orang tua
untuk mengetahui kemajuan anak-anaknya.
5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam
menempuh program pendidikannya.
6. Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan
seleksi,baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan maupun
kenaikan kelas.
7. Secara administrative evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang
kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah yang
berwewenang, kepala sekolah, guru-guru, dan peserta didik itu sendiri.
2.1.3 Prinsip Evaluasi Pembelajaran
Prinsip tidak lain adalah pernyataan yang mengandung kebenaran hampir
sebagian besar, jika tidak dikatakan benar untuk semua kasus. Menurut Zainal arifin
( 2012: 30-31) untuk memperoleh hasilevaluasi yang lebih baik, maka kegiatan
evaluasi pembelajaran harus bertitik tolak dari prinsip-prinsip evaluasi, yakni
sebagai berikut:
1. Kontiniutas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara incidental karena pembelajaran itu
sendiri adalah suatu proses yang kontiniu. Oleh sebab itu, evaluasi pun harus
dilakukan secara kontiniu. Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu
harus senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya,
sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang tentang
peserta didik. Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat dilihat dari
dimensi produk saja, tetapi juga dimensi proses bahkan dari dimensi input.
2. Komperhensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil
seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi itu
adalah peseta didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus
dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif, afektif maupun psikomotor.
Begitu juga dengan objek-objek evaluasi yang lain.
3. Adil dan Objektif
Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih kasih.
Kata “adil dan objektif” memang mudah diucapkan, tetapi sulit
dilaksanakan. Meskipun demikian, kewajiban manusia adalah harus
beriktiar. Semua peserta didik harus diberlakukan sama tanpa “pandang
bulu”. Guru juga hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai
dengan kemampuan peserta didik.Oleh sebab itu, sikap like dan dislike,
perasaan, keinginan dan prasangka yang bersifat negatif harus dijauhkan.
Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan(data dan fakta) yang sebenarnya,
bukan hasil manipulasi atau rekayasa.
4. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak,
seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah termasuk
dengan peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak
tersebut merasa dihargai.
5. Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang
menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat
tersebut. Untuk itu harus diperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan
soal.
2.1.4 Jenis Evaluasi Pembelajaran
Dilihat dari proses dan hasil belajar, evaluasi dibagi kedalam empat jenis, yaitu
penilaian formatif, penialaian sumatif, penilaian diagnostic dan penilaian
penempatan.
1. Penilaian Formatif
Penilaian formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar
pesertadidik selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk memberikan
balikan (feed Back) bagi penyempurnaan program pembelajaran, serta
untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan,
sehingga hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi
lebih baik.
2. Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif berarti penilaian yang dilakukan jika satuan pengalaman
belajar atau seluruh materi pelajaran dianggap telah selesai, contohnya ujian
akhir semester dan ujian nasional. Penilaian sumatif diberikan dengan
maksud untuk mengetahui apakah peserta didik sudah dapat menguasai
standar kompetensi yang telah ditetapkan sebelumnya atau belum.
3. Penilaian Penempatan
Pada umumnya penilaian penempatan dibuat sebagai prates (pretest).
Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui apakah peserta didik telah
memiliki keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti
suatu program pembelajaran dan sejauh mana peserta didik telah menguasai
kompetensi dasar sebagaimana yang tercantum dalam silabus dan RPP.
4. Penilaian Diagnostik
Penilaian diagnostic dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar
peserta didik berdasarkan hasil penilaian formatif sebelumnya. Penilaian
diagnostic memerlukan sejumlah soal untuk satu bidang yang diperkirakan
merupakan kesulitan bagi peserta didik. Penilaian diagnostic biasanya
dilaksanakan sebelum suatu pelajaran dimulai.
2.2 Standar Penilaian Dalam Perspektif Standar Nasional Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan
kemampuan dan kepribadian individu melalui proses atau kegiatan tertentu
(pengajaran, bimbingan atau latihan) serta interaksi individu dengan lingkungannya
untuk mencapai manusia seutuhnya. Usaha yang dimaksud adalah suatu tindakan
atau perbuatan yang dilakukan secara sadar dan terencana, sedangkan kemampuan
berarti kemampuan dasar atau potensi. Asumsinya, setiap manusia mempunyai
potensi untuk dapat dididik dan dapat mendidik.
Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, Bab I Pasal 1 ayat (1) mengemukakan bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan juga merupakan suatu proses yang didalamnya terdapat berbagai
komponen yang saling mempengaruhi dan ketergantungan seperti halnya suatu
sistem. Di Indonesia sistem pendidikan diatur oleh undang-undang dan peraturan
pemerintah, termasuk juga dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran. Bab ini
akan mengungkapkan secara jelas tentang standar penilaian dalam perspektif
standar nasional pendidikan.
2.2.1 Karakteristik Model dan Pendekatan Evaluasi Pembelajaran
Karakterisrik instrumen Evaluasi
1. Valid, suatu instrumen dapat dikatakan valid jika betul-betul mengukur apa
yang hendak di ukur secara tepat.
2. Realibel, suatu instrument dapat dikatakan relibel atau handal jika ia
mempunyai hasil yang taat asas (consistent).
3. Relevan, instrumen yang digunakan harus sesuai dengan standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang telah ditetapkan.
4. Representative, materi instrumen harus betul-betul mewakili seluruh materi
yang disampaikan
5. Praktis mudah digunakan
6. Deskriminatif, instrumen itu harus disusun sedemikian rupa, sehingga dapat
menunjukan perbedaan-perbedaan yang sekecil apapun
7. Spesifik, suatu instrument disusun dan digunakankhusus untuk objek yang
dievaluasi
8. Proporsional, instrument harus memiliki tiap kesuitan yang di propoesional
antara sulit, sedang, dan mudah.
Model-model Evaluasi
1. Model Tyler, model ini dibangun atas dua dasar pemikiran. Pertama,
evaluasi ditunjukan pada tingkah laku peserta didik. Kedua, evaluasi harus
dilakukan pada tingkah laku awal peserta didik sebelum melaksanakan
kegiatan pembelajaran dan sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran
(hasil). Menurut Tyler ada tiga langkah pokok yang herus dilakukan, yaitu
menentukan tujuan pembelajaran yang akan dievaluasi, menentukan situasi
dimana pesrta didik memperoleh kesempatan ununjukan tingkah laku yang
berhubungan dengan tujuan, dan menentukan alat evaluasi yang akan
dipergunakan untuk mengukur tingkah laku peserta didik.
2. Model yang Berorientasi pada Tujuan, dalam pembelajaran, kita mengenal
adanya tujuan pembelajaran umum dan khusus. Model evaluasi ini
menggunakan kedua tujuan tersebut sebagai kriteria untuk menentukan
keberasilan. Evaluasi diartikan sebagai proses pengukuran untuk
mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai.
3. Model Pengukuran (measuremen model),banyak mengemukakan
pemikiran-pemikiran dari .Thorndike dan R.L.Ebel. model ini sangat
menitik beratkan pada kegiatan pengukuran. Pengukuran digunakan untuk
menentukan kualitas suatu sifat (attribute) tertentu yang ditentukan oleh
objek, orang maupun peristiwa, dalam bentuk unit ukuran tertentu.
4. Model Kesesuaian (Ralph W.Tyler, John B.Carrol, and Lee J.Cronbach),
model ini, evaluasi adalah suatu kegiatan untuk melihat kesesuaian
(Cogruence) antara tujuan dan hasil belajar yang telah dicapai. Hasil
evaluasi digunakan untuk menyempurnakan sistem bimbinganpeserta didik
dan untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang memerlukan.
5. Educational System Evalu Ation Model, evaluasi berarti membandingkan
performance dari berbagai dimensi (tidak hanya dimensi hasil saja) dengan
sejumlah criterion, baik yang bersifat mutlak/interen maupun
relative/ekstern.
6. Model Alkin, evaluasi adalah suatu prosesuntuk menyakinkan keputusan,
mengumpulkan informasi yang tepat menganalisis informasi sehingga dapat
di susun laporan bagi pembuat keputusan dalam memilih beberapa
alternative
7. Model brinkerhof, fiexv emergent evaluation desing, formative, desain
eksperimental.
8. Model Illuminative, evaluasi ini menekankan pada evaluasi kualitatif
terbuka.
9. Model Responsif, menekankan pada pendekatan kualitatif-naturalistik.
Pendekatan Evaluasi
Pendekatan evaluasi merupakan sudut pandan seseorang dalam menelaah atau
mempelajari evaluasi. Pendekatan tradisional berorientasi pada praktik evaluasi
yang telah berjalan di sekolah yang ditunjukan pasa perkembanggan aspek
intelektual pesertadidik. Pendekatan sistem, totalitas dari berbagai komponen yang
saling berhubungan dan kerergantungan.
2.2.2 Aspek-aspek Hasil Belajar Yang Harus Diukur
Dalam usaha memudahkan memahami dan mengukur perubahan perilaku maka
perilaku kejiwaan manusia sebagai hasil belajar. Menurut Benjamin S. Bloom dkk.
(1956) dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan, mulai
dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang
mudah sampai dengan hal yang sukar dan mulai dari hal yang konkrit sampai
dengan hal yang abstrak.
1. Kognitif. Domain Kongnitif adalah bagian pertama dalam klasifikasi ini,
kongnitif dalam batasan selalu diartikan oleh para pendidik dengan
pengetahuan, dimana dalam objek pembagiannya sebenarnya adalah lebih luas
dari apa yang kita anggap selama ini. Dimana secara urutan adalah sebagai
berikut :
a) Pengetahuan (know ledge). Pengetahuan adalah aspek yang dasar dalam
taksonomi, dalam jenjang kemampuan ini seseorang di tuntut untuk dapat
mengenali atau mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah-istilah, tanpa harus
mengerti atau dapat mengunakannya.
b) Pemahaman (coanmprehension). Kemampuan ini umumnya mendapat
penekanan dalam proses belajar mengajar. Siswa di tuntut memahami atau
mengerti apa yang di ajarkan, yang di komunikasikan dan dapat memanfaatkan
isi nya tampa keharususan menghubungkannya dengan hal-hal lain.
c) Penerapan(application). Dalam jenjang kemampuan ini di tuntut kesanggupan
ide-ide umum, tata cara, ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, serta teori-
teori dalam situasi baru dan kongkrit.
d) Analisis (analysis). Dalam jenjang kemampuan ini seseorang di tuntut untuk
dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu kedalam unsure-unsur
atau komponen-komponen pembentuknya, dengan jalan ini situasi atau keadaan
tersebut menjadi lebih jelas.
e) Sintesis (synthesis). Pada jenjang ini seseorang di tuntut untuk dapat
menghasilkan sesuatu yang bari dengan jalan mengabungkan berbagi factor
yang ada, hasil yang diperoleh dari pengabungan ini dapat berupa tulisan
rencana atau mekanisme.
f) Evaluasi (evaluation). Dalam jenjang kemampuan ini seseorang di tuntut
untuk dapat mengevalusi situasi, keadaan, pernyataan, atau konsep berdasarkan
suatu kriteria tertentu.
2. Apektif
Banyak dikalangan pendidikan menginterferasikan aspek efektif
menjadi sikap, nilai sikap yang diartikan seperti demikian kiranya belum
memenuhi keterangan yang jelas untuk lebih terlihatnya bagian-bagian yang
termasuk efektif dapat dilihat sebagai berikut :
a) Menerima (receiving)
b) Menjawab (responding)
c) Menilai (Paluing)
d) Organisasi (organization)
e) Karakteristik (characterization)
3. Psikomotorik
Yang termasuk kategori kemampuan psikomotor ialah kemampuan
yang menyangkut kegiatan otot dan kegiatan fisik, jadi tekanan kemampuan
yang menyangkut penguasaan tubuh dan gerak. Untuk melihat lebih jauh
dimana pembagian ranah psikomotor ini ialah :
a) Persepsi
b) Kesiapan
c) Gerakan terbimbing
d) Gerakan yang terbiasa
e) Gerakan yang kompleks
f) Penyesuaian pola gerakan
g) Kreatif
Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar tertentu. Hasil belajar ranah psikomotorik dikemukakan oleh simpons
(1956) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam
bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini
sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif, afektif hal ini bisa
dilihat apabila peserta didik telah menunjukan perilaku atau perbuatan tertentu
sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan ranah
afektifnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Evaluasi merupakan proses (bukan hasil) yang sistematis dan berkelanjutan untuk
mengumpulkan, mendeskripsikan, mengintepretasikan dan menyajikan informasi untuk dapat
digunakan sebagai dasar membuat keputusan dan atau menyusun kebijakan. Setiap kegiatan
evaluasi pembelajaran, tidak terlepas dari tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan proses
pembelajaran yang berlangsung.
3.2 Saran
Makalah ini penulis akui masih banyak sekali kekurangan karena pengalaman yang
penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/32694493/EVALUASI_PEMBELAJARAN_DAN_IMPLEMENTAS
INYA
http://restpusparini.blogspot.com/2016/05/aspek-aspek-hasil-belajar-yang-perlu.html?m=1
https://nurhalimah631.wordpress.com/2017/01/02/bab-3-karakteristik-model-dan-
pendekatan-evaluasi-pembelajaran/

More Related Content

What's hot

teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
Andina Aulia Rachma
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Naita Novia Sari
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanImaaELF
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Naita Novia Sari
 
Tujuan instruksional dalam Evaluasi Pendidikan
Tujuan instruksional dalam Evaluasi PendidikanTujuan instruksional dalam Evaluasi Pendidikan
Tujuan instruksional dalam Evaluasi Pendidikan
Arjuna Ahmadi
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
audiasls
 
Dengan mengoptimalkan kompetensi sosial guru
Dengan mengoptimalkan kompetensi sosial guruDengan mengoptimalkan kompetensi sosial guru
Dengan mengoptimalkan kompetensi sosial guru
Tika Pratiwi
 
Jurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didikJurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didik
khairul jalil
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
Modul Guruku
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
KartinaKartina4
 
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
HusniAmril
 
1. konsep penilaian ma
1. konsep penilaian ma1. konsep penilaian ma
1. konsep penilaian ma
Mohamad Nur Fauzi
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
dhea_nattasha
 
Pemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptxPemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptx
SultonRizal
 
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Achmad Anang Aswanto
 
Kko bloom revisi 2
Kko bloom revisi 2Kko bloom revisi 2
Kko bloom revisi 2
wahyu dwi nugroho
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
Konstantinus Patisanga
 
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorRanah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorSyaifOer
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
Surya Eka
 

What's hot (20)

teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikan
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
 
Tujuan instruksional dalam Evaluasi Pendidikan
Tujuan instruksional dalam Evaluasi PendidikanTujuan instruksional dalam Evaluasi Pendidikan
Tujuan instruksional dalam Evaluasi Pendidikan
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
Dengan mengoptimalkan kompetensi sosial guru
Dengan mengoptimalkan kompetensi sosial guruDengan mengoptimalkan kompetensi sosial guru
Dengan mengoptimalkan kompetensi sosial guru
 
Jurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didikJurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didik
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
 
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
 
1. konsep penilaian ma
1. konsep penilaian ma1. konsep penilaian ma
1. konsep penilaian ma
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Pemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptxPemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptx
 
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
 
Kko bloom revisi 2
Kko bloom revisi 2Kko bloom revisi 2
Kko bloom revisi 2
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorRanah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
 

Similar to MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdf

Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Hadi Wahyono
 
Modul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksumModul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksum
Muji Nur Maksum
 
Modul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyirModul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyir
achmad_mubasyir
 
Proses Belajar Mengajar sebagai objek penilaian
Proses Belajar Mengajar sebagai objek penilaianProses Belajar Mengajar sebagai objek penilaian
Proses Belajar Mengajar sebagai objek penilaian
melatiaina
 
Bagian tiga
Bagian tigaBagian tiga
Bagian tigaalexbayu
 
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
Ni'matu Zuhro
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelas
Imam181993
 
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxDESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
mas iwan
 
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20HiberLely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
sherina munaf
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
Ani Mahisarani
 
Makalah Tanah Longsor
Makalah Tanah LongsorMakalah Tanah Longsor
Makalah Tanah Longsor
Nida Usanah
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumHanie Mutzz
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbk
Egi Ramadah
 
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9
Dwex Ashter
 
7.vina serevina andry fitrian
7.vina serevina andry fitrian7.vina serevina andry fitrian
7.vina serevina andry fitrian
vinaserevina
 
22 article text-47-2-10-20200803
22 article text-47-2-10-2020080322 article text-47-2-10-20200803
22 article text-47-2-10-20200803
Ian Andrian
 
Modul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranModul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranRAHMANULJA
 
PPT-KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
PPT-KOMPETENSI PEDAGOGIK GURUPPT-KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
PPT-KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
Alorka 114114
 
Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_amirafirda
 
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Rizki septa wiratna
 

Similar to MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdf (20)

Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
 
Modul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksumModul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksum
 
Modul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyirModul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyir
 
Proses Belajar Mengajar sebagai objek penilaian
Proses Belajar Mengajar sebagai objek penilaianProses Belajar Mengajar sebagai objek penilaian
Proses Belajar Mengajar sebagai objek penilaian
 
Bagian tiga
Bagian tigaBagian tiga
Bagian tiga
 
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelas
 
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxDESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
 
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20HiberLely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
Makalah Tanah Longsor
Makalah Tanah LongsorMakalah Tanah Longsor
Makalah Tanah Longsor
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulum
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbk
 
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9
 
7.vina serevina andry fitrian
7.vina serevina andry fitrian7.vina serevina andry fitrian
7.vina serevina andry fitrian
 
22 article text-47-2-10-20200803
22 article text-47-2-10-2020080322 article text-47-2-10-20200803
22 article text-47-2-10-20200803
 
Modul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranModul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaran
 
PPT-KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
PPT-KOMPETENSI PEDAGOGIK GURUPPT-KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
PPT-KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
 
Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_
 
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
 

More from XixoHandshome

pdf-gambaran-funduskopi-kelompok-9.pptx
pdf-gambaran-funduskopi-kelompok-9.pptxpdf-gambaran-funduskopi-kelompok-9.pptx
pdf-gambaran-funduskopi-kelompok-9.pptx
XixoHandshome
 
sensoroptikphotodioda-131004105433-phpapp01.pptx
sensoroptikphotodioda-131004105433-phpapp01.pptxsensoroptikphotodioda-131004105433-phpapp01.pptx
sensoroptikphotodioda-131004105433-phpapp01.pptx
XixoHandshome
 
unrikarl2102330november2020-201129131305.pdf
unrikarl2102330november2020-201129131305.pdfunrikarl2102330november2020-201129131305.pdf
unrikarl2102330november2020-201129131305.pdf
XixoHandshome
 
kelompok 3 agama (2).pptx
kelompok 3 agama (2).pptxkelompok 3 agama (2).pptx
kelompok 3 agama (2).pptx
XixoHandshome
 
Sertifikat Partisipasi.docx
Sertifikat Partisipasi.docxSertifikat Partisipasi.docx
Sertifikat Partisipasi.docx
XixoHandshome
 
rpp ski.doc
rpp ski.docrpp ski.doc
rpp ski.doc
XixoHandshome
 

More from XixoHandshome (6)

pdf-gambaran-funduskopi-kelompok-9.pptx
pdf-gambaran-funduskopi-kelompok-9.pptxpdf-gambaran-funduskopi-kelompok-9.pptx
pdf-gambaran-funduskopi-kelompok-9.pptx
 
sensoroptikphotodioda-131004105433-phpapp01.pptx
sensoroptikphotodioda-131004105433-phpapp01.pptxsensoroptikphotodioda-131004105433-phpapp01.pptx
sensoroptikphotodioda-131004105433-phpapp01.pptx
 
unrikarl2102330november2020-201129131305.pdf
unrikarl2102330november2020-201129131305.pdfunrikarl2102330november2020-201129131305.pdf
unrikarl2102330november2020-201129131305.pdf
 
kelompok 3 agama (2).pptx
kelompok 3 agama (2).pptxkelompok 3 agama (2).pptx
kelompok 3 agama (2).pptx
 
Sertifikat Partisipasi.docx
Sertifikat Partisipasi.docxSertifikat Partisipasi.docx
Sertifikat Partisipasi.docx
 
rpp ski.doc
rpp ski.docrpp ski.doc
rpp ski.doc
 

Recently uploaded

Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 

Recently uploaded (20)

Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdf

  • 1. EVALUASI PEMBELAJARAN DAN IMPLEMENTASINYA Metode Penelitian Kualitatif Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Dra. Hj. Hernawati, M.Pd MAKALAH Oleh : Annisa Mutiara Putri (4.19.5047) STAI MIFTAHUL ‘ULUM TANJUNGPINANG PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH TAHUN 2021/2022
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Evaluasi Pembelajaran dan Implementasinya”. Dengan membuat makalah ini, kami banyak mengambil dari berbagai sumber. Penulis menyadari bahwa makalah yang di buat ini banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini bermanfaat untuk semua pihak yang membaca. Tanjungpinang, 10 Januari 2022 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah................................................................................................ 1 1.3 Batasan Masalah .................................................................................................... 1 1.4 Rumusan Masalah.................................................................................................. 2 1.5 Tujuan ................................................................................................................... 2 1.6 Manfaat ................................................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3 2.1 Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran.................................................................. 3 2.1.1 Pengertian Evaluasi........................................................................................... 3 2.1.2 Tujuan dan Fungsi............................................................................................. 7 2.1.3 Prinsip Evaluasi Pembelajaran.......................................................................... 8 2.1.4 Jenis Evaluasi Pembelajaran............................................................................. 9 2.2 Standar Penilaian Dalam Perspektif Standar Nasional Pendidikan..................... 11 2.2.1 Karakteristik Model dan Pendekatan Evaluasi Pembelajaran......................... 11 2.2.2 Aspek-Aspek Hasil Belajar Yang Harus Diukur............................................. 12 BAB III PENUTUP................................................................................................... 17 3.1 Simpulan ............................................................................................................ 17 3.2 Saran .................................................................................................................. 19 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 20
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 11 mengamanatkan kepada pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu (berkualitas) bagi setiap warga negara.Terwujudnya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya yang terus menerusuntuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan memerlukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran (instructionalquality) karena muara dari berbagai program pendidikan adalah pada terlaksananya program pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, usaha meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya peningkatan kualitas pembelajaran. Peningkatan kualitas pembelajaran memerlukan informasi tentang tingkat keberhasilan dari proses pembelajaran yang telah dan sedang berlangsung yangdilakukan dengan baik sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun dan melaksanakan pembelajaran selanjutnya. Hal ini senada dengan yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Pasal 57 ayat (1) bahwa evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan diantaranya terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan. Dengan demikian, untuk dapat melakukan pembaharuan program pendidikan, termasuk di dalamnya adalah program pembelajaran kegiatan evaluasi terhadap program yang sedang maupun telah berjalan sebelumnya perlu dilakukan dengan baik. Untuk dapat menyusun program yang lebih baik, hasil evaluasi program sebelumnya merupakan acuan yang tidak dapat ditinggalkan. Hal ini sejalan dengan kompetensi yang harus dikuasai dan dikembangkan gurucdalam meningkatkan keprofesionalnya. Mengacu pada UU guru dan dosen No.14tahun 2005, kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan dan prilaku yang harus dimiliki, dihayati, diakuasai dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud dalam UU tersebut adalah : a) kompetensi pendagogik, b) kompetensi kepribadian, c) kompetensi social dan d) kompetensi professional. Menurut Rancangan Peraturan Pemerintah tentang guru (RPP Guru, 2006) (dalam Sudaryono: 2012, 7), kompetensi pendagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi :a)pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, b) pemahaman terhadap peserta didik, c) pengembangan kurikulum/silabus, d) perencanaan pembelajaran, e) pelaksanaan pembelajaran yang mendididk dan dialogis, f) pemanfaatan teknologi pembelajaran, g) evaluasi hasil belajar dan h) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
  • 5. Selanjutnya kompetensi kepribadian guru yang sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang: a) mantap, b) stabil, c) dewasa, d) arif dan bijaksana, e)berwibawa, f) beraklak mulia, g) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat,h) mengevaluasi kinerja sendiri, dan i) mengembangkan diri secara berkelanjutan.Adapun kompetensi social merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk : a) berkomunikasi lisan, tulisan, dan atau isyarat, b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar. Sedangkan kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan latar belakang kualifikasi akademik atau mata pelajaran yang diampunya. 1.2 Identifikasi masalah Adapun identifikasi masalah pada makalah ini ialah : 1. Apa pengertian Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran? 2. Bagaimana Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran? 3. Bagaimana Prinsip Evaluasi Pembelajaran? 4. Bagaimana Jenis Evaluasi Pembelajaran? 5. Bagaimana Standar Penilaian dalam Perspektif Standar Nasional Pendidikan? 6. Bagaimana Karakteristik Model dan Pendekatan Evaluasi Pembelajaran? 7. Bagaimana Aspek-aspek Hasil Belajar Yang Harus Diukur? 1.3 Pembatasan Masalah Adapun pembatasan masalah pada makalah ini ialah : 1. Bagaimana Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 2. Bagaimana Standar Penilaian dalam Perspektif Standar Nasional Pendidikan 1.4 Rumusan masalah Adapun rumusan Masalah pada makalah ini ialah : 1. Bagaimana Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 2. Bagaimana Standar Penilaian dalam Perspektif Standar Nasional Pendidikan 1.5 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran dan Standar Penilaian dalam Perspektif Standar Nasional Pendidikan.
  • 6. 1.6 Manfaat Adapun manfaat dari makalah ini ialah: 1. Agar lebih memahami bagaimana Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 2. Agar lebih memahami bagaimana Standar Penilaian dalam Perspektif Standar Nasional Pendidikan.
  • 7. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Evaluasi Ada tiga istilah yang sering digunakan dalam evaluasi, yaitu tes, pengukuran, dan penilaian. (test, measurement,and assessment) yang secara konsepsional istilah- istilah tersebut berbeda satu sama lainnya, tetapi mempunyai hubungan yang sangat erat. Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan (Djemari Mardapi, 2008: 67). Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatuobjek misalnya seorang pasien yang melakukan tes jantung. Dalam pembelajaran objek ini bisa berupa kemampuan peserta didik, sikap, minat, maupun motivasi. Respons peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan menggambarkan kemampuan dalam bidang tertentu. Tes merupakan bagian tersempit dari evaluasi. Istilah evaluasi memiliki makna yang berbeda dengan penilaian, pengukuran maupun tes. Stufflebeam dan Shinkfield (1985: 159) menyatakan bahwa : Evaluation is theprocess of delineating, obtaining, and providing descriptive and judgmental information about the worth and merit of some object’s goals, design, implementation, and impact in order to guide decision making, serve needs for accountability, and promote understanding of the involved phenomena. Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapatdijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantumembuat keputusan, membantu pertanggungjawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Menurut rumusan tersebut,inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Komite Studi Nasional tentang Evaluasi(National Study Committee on Evaluation) dari UCLA (Stark & Thomas, 1994: 12), menyatakan bahwa : Evaluationis the process of ascertaining the decision of concern, selecting appropriate information, and collecting and analyzing information in order to report summarydata useful to decision makers in selecting among alternatives. Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang sesuai untuk mengetahui sejauh mana suatu tujuan program, prosedur, produk atau strategi yang dijalankan telah tercapai, sehingga bermanfaat bagi pengambilan keputusan serta dapat menentukan beberapa alternatif keputusan untuk program selanjutnya. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakanproses (bukan hasil) yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, mengintepretasikan dan menyajikan informasi untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan dan atau menyusun kebijakan. Adapun tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang
  • 8. akurat dan objektif tentang suatu program. Informasi tersebut dapat berupa proses pelaksanaan program,dampak/hasil yang dicapai, efisiensi serta pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu untuk mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan. Selain itu, juga dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program berikutnya maupun penyusunan kebijakan yang terkait dengan program. 2.1.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi Dalam setiap kegiatan evaluasi pembelajaran, langkah pertama yang harus diperhatikan adalah tujuan evaluasi. Penentuan tujuan evaluasi sangat bergantung pada jenis yang digunakan. Tujuan evaluasi ada yang bersifat umum dan ada yang bersifar khusus. Jika tujuan evaluasi masih bersifat umum, maka tujuan tersebut perlu diperinci menjadi tujuan khusus sehingga dapat menuntun guru dalam menyusun soal atau mengembangkan instrumen evaluasi lainnya. Ada dua cara yang dapat ditempuh guru untuk merumuskan tujuan evaluasi yang bersifat khusus. Pertama, melakukan perincian ruang lingkup evaluasi. Kedua, melakukan perincian proses mental yang akan dievaluasi. Cara pertama berhubungan dengan luas pengetahuan sesuai dengan silabus mata pelajaran dan cara kedua berhubungan dengan jenjang pengetahuan, seperti yang dikembangkan Bloom dkk. Sangat penting bagi guru untuk memahami tujuan dan fungsi evaluasi sebelum guru tersebut melakukannya dalam proses pembelajaran, bila tidak guru akan mengalami kesulitan dalam merencanakan dan melaksanakan evaluasi tersebut. Adapun tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun system penilaian itu sendiri. Sementara untuk tujuan khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu sendiri seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi ekonomis dan evaluasi program komperhensif. Menurut Kellough dan Kellough dalam Sweringen (2006) tujuan penilaian pembelajaran adalah untuk membantu belajar peserta didik, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta didik, menilai efektivitas strategi pembelajaran, menilai dan meningkatkan evektivitas program kurikulum, menilai dan meningkatkan efektivitas pembelajaran, menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan, komunikasi dan melibatkan orang tua peserta didik. Adapun tujuan penilain hasil belajar adalah : 1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan. 2. Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran. 3. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan
  • 9. 4. Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelamahan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan pengayaan, sedangkan kelemahannya dapat dijadikan acuan untuk memberikan remedial dan bimbingan 5. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis pendidikan tertentu 6. Untuk menentukan kenaikan kelas 7. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Menurut Scriven (1967), fungsi evaluasi pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif. Fungsi formatif dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar kurikulum yang dikembangkan. Sedangkan fungsi sumatif dihubungan dengan menyimpulkan mengenai kebaikan dari system secara keseluruhan, dan fungsi ini baru dapat dilaksanakan apabila pengembangan suatu kurikulum telah dianggap selesai. Fungsi evaluasi memang cukup luas, bergantung dari sudut mana kita melihatnya. Bila kita lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah sebagai berikut : 1. Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam pembelajaran, mereka perlu mengetahui prestasi belajarnya sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan. Untuk itu, guru perlu melakukan evaluasi pembelajaran, termasuk penilaian prestasi belajar peserta didik. 2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti bahwa peserta didik dapat berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya. 3. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya. 4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompok, apakah dia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai. Hal ini berhubungan dengan sikap dan tanggung jawab orang tua untuk mengetahui kemajuan anak-anaknya. 5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program pendidikannya. 6. Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi,baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan maupun kenaikan kelas. 7. Secara administrative evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah yang berwewenang, kepala sekolah, guru-guru, dan peserta didik itu sendiri.
  • 10. 2.1.3 Prinsip Evaluasi Pembelajaran Prinsip tidak lain adalah pernyataan yang mengandung kebenaran hampir sebagian besar, jika tidak dikatakan benar untuk semua kasus. Menurut Zainal arifin ( 2012: 30-31) untuk memperoleh hasilevaluasi yang lebih baik, maka kegiatan evaluasi pembelajaran harus bertitik tolak dari prinsip-prinsip evaluasi, yakni sebagai berikut: 1. Kontiniutas Evaluasi tidak boleh dilakukan secara incidental karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang kontiniu. Oleh sebab itu, evaluasi pun harus dilakukan secara kontiniu. Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang tentang peserta didik. Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat dilihat dari dimensi produk saja, tetapi juga dimensi proses bahkan dari dimensi input. 2. Komperhensif Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah peseta didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif, afektif maupun psikomotor. Begitu juga dengan objek-objek evaluasi yang lain. 3. Adil dan Objektif Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih kasih. Kata “adil dan objektif” memang mudah diucapkan, tetapi sulit dilaksanakan. Meskipun demikian, kewajiban manusia adalah harus beriktiar. Semua peserta didik harus diberlakukan sama tanpa “pandang bulu”. Guru juga hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik.Oleh sebab itu, sikap like dan dislike, perasaan, keinginan dan prasangka yang bersifat negatif harus dijauhkan. Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan(data dan fakta) yang sebenarnya, bukan hasil manipulasi atau rekayasa. 4. Kooperatif Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah termasuk dengan peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak tersebut merasa dihargai. 5. Praktis Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut. Untuk itu harus diperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.
  • 11. 2.1.4 Jenis Evaluasi Pembelajaran Dilihat dari proses dan hasil belajar, evaluasi dibagi kedalam empat jenis, yaitu penilaian formatif, penialaian sumatif, penilaian diagnostic dan penilaian penempatan. 1. Penilaian Formatif Penilaian formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar pesertadidik selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk memberikan balikan (feed Back) bagi penyempurnaan program pembelajaran, serta untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan, sehingga hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi lebih baik. 2. Penilaian Sumatif Penilaian sumatif berarti penilaian yang dilakukan jika satuan pengalaman belajar atau seluruh materi pelajaran dianggap telah selesai, contohnya ujian akhir semester dan ujian nasional. Penilaian sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui apakah peserta didik sudah dapat menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan sebelumnya atau belum. 3. Penilaian Penempatan Pada umumnya penilaian penempatan dibuat sebagai prates (pretest). Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui apakah peserta didik telah memiliki keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program pembelajaran dan sejauh mana peserta didik telah menguasai kompetensi dasar sebagaimana yang tercantum dalam silabus dan RPP. 4. Penilaian Diagnostik Penilaian diagnostic dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik berdasarkan hasil penilaian formatif sebelumnya. Penilaian diagnostic memerlukan sejumlah soal untuk satu bidang yang diperkirakan merupakan kesulitan bagi peserta didik. Penilaian diagnostic biasanya dilaksanakan sebelum suatu pelajaran dimulai. 2.2 Standar Penilaian Dalam Perspektif Standar Nasional Pendidikan Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian individu melalui proses atau kegiatan tertentu (pengajaran, bimbingan atau latihan) serta interaksi individu dengan lingkungannya untuk mencapai manusia seutuhnya. Usaha yang dimaksud adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan secara sadar dan terencana, sedangkan kemampuan berarti kemampuan dasar atau potensi. Asumsinya, setiap manusia mempunyai potensi untuk dapat dididik dan dapat mendidik. Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Bab I Pasal 1 ayat (1) mengemukakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
  • 12. Pendidikan juga merupakan suatu proses yang didalamnya terdapat berbagai komponen yang saling mempengaruhi dan ketergantungan seperti halnya suatu sistem. Di Indonesia sistem pendidikan diatur oleh undang-undang dan peraturan pemerintah, termasuk juga dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran. Bab ini akan mengungkapkan secara jelas tentang standar penilaian dalam perspektif standar nasional pendidikan. 2.2.1 Karakteristik Model dan Pendekatan Evaluasi Pembelajaran Karakterisrik instrumen Evaluasi 1. Valid, suatu instrumen dapat dikatakan valid jika betul-betul mengukur apa yang hendak di ukur secara tepat. 2. Realibel, suatu instrument dapat dikatakan relibel atau handal jika ia mempunyai hasil yang taat asas (consistent). 3. Relevan, instrumen yang digunakan harus sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang telah ditetapkan. 4. Representative, materi instrumen harus betul-betul mewakili seluruh materi yang disampaikan 5. Praktis mudah digunakan 6. Deskriminatif, instrumen itu harus disusun sedemikian rupa, sehingga dapat menunjukan perbedaan-perbedaan yang sekecil apapun 7. Spesifik, suatu instrument disusun dan digunakankhusus untuk objek yang dievaluasi 8. Proporsional, instrument harus memiliki tiap kesuitan yang di propoesional antara sulit, sedang, dan mudah. Model-model Evaluasi 1. Model Tyler, model ini dibangun atas dua dasar pemikiran. Pertama, evaluasi ditunjukan pada tingkah laku peserta didik. Kedua, evaluasi harus dilakukan pada tingkah laku awal peserta didik sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dan sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran (hasil). Menurut Tyler ada tiga langkah pokok yang herus dilakukan, yaitu menentukan tujuan pembelajaran yang akan dievaluasi, menentukan situasi dimana pesrta didik memperoleh kesempatan ununjukan tingkah laku yang berhubungan dengan tujuan, dan menentukan alat evaluasi yang akan dipergunakan untuk mengukur tingkah laku peserta didik. 2. Model yang Berorientasi pada Tujuan, dalam pembelajaran, kita mengenal adanya tujuan pembelajaran umum dan khusus. Model evaluasi ini menggunakan kedua tujuan tersebut sebagai kriteria untuk menentukan keberasilan. Evaluasi diartikan sebagai proses pengukuran untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai. 3. Model Pengukuran (measuremen model),banyak mengemukakan pemikiran-pemikiran dari .Thorndike dan R.L.Ebel. model ini sangat menitik beratkan pada kegiatan pengukuran. Pengukuran digunakan untuk menentukan kualitas suatu sifat (attribute) tertentu yang ditentukan oleh objek, orang maupun peristiwa, dalam bentuk unit ukuran tertentu.
  • 13. 4. Model Kesesuaian (Ralph W.Tyler, John B.Carrol, and Lee J.Cronbach), model ini, evaluasi adalah suatu kegiatan untuk melihat kesesuaian (Cogruence) antara tujuan dan hasil belajar yang telah dicapai. Hasil evaluasi digunakan untuk menyempurnakan sistem bimbinganpeserta didik dan untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang memerlukan. 5. Educational System Evalu Ation Model, evaluasi berarti membandingkan performance dari berbagai dimensi (tidak hanya dimensi hasil saja) dengan sejumlah criterion, baik yang bersifat mutlak/interen maupun relative/ekstern. 6. Model Alkin, evaluasi adalah suatu prosesuntuk menyakinkan keputusan, mengumpulkan informasi yang tepat menganalisis informasi sehingga dapat di susun laporan bagi pembuat keputusan dalam memilih beberapa alternative 7. Model brinkerhof, fiexv emergent evaluation desing, formative, desain eksperimental. 8. Model Illuminative, evaluasi ini menekankan pada evaluasi kualitatif terbuka. 9. Model Responsif, menekankan pada pendekatan kualitatif-naturalistik. Pendekatan Evaluasi Pendekatan evaluasi merupakan sudut pandan seseorang dalam menelaah atau mempelajari evaluasi. Pendekatan tradisional berorientasi pada praktik evaluasi yang telah berjalan di sekolah yang ditunjukan pasa perkembanggan aspek intelektual pesertadidik. Pendekatan sistem, totalitas dari berbagai komponen yang saling berhubungan dan kerergantungan. 2.2.2 Aspek-aspek Hasil Belajar Yang Harus Diukur Dalam usaha memudahkan memahami dan mengukur perubahan perilaku maka perilaku kejiwaan manusia sebagai hasil belajar. Menurut Benjamin S. Bloom dkk. (1956) dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan, mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang mudah sampai dengan hal yang sukar dan mulai dari hal yang konkrit sampai dengan hal yang abstrak. 1. Kognitif. Domain Kongnitif adalah bagian pertama dalam klasifikasi ini, kongnitif dalam batasan selalu diartikan oleh para pendidik dengan pengetahuan, dimana dalam objek pembagiannya sebenarnya adalah lebih luas dari apa yang kita anggap selama ini. Dimana secara urutan adalah sebagai berikut : a) Pengetahuan (know ledge). Pengetahuan adalah aspek yang dasar dalam taksonomi, dalam jenjang kemampuan ini seseorang di tuntut untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah-istilah, tanpa harus mengerti atau dapat mengunakannya. b) Pemahaman (coanmprehension). Kemampuan ini umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar. Siswa di tuntut memahami atau
  • 14. mengerti apa yang di ajarkan, yang di komunikasikan dan dapat memanfaatkan isi nya tampa keharususan menghubungkannya dengan hal-hal lain. c) Penerapan(application). Dalam jenjang kemampuan ini di tuntut kesanggupan ide-ide umum, tata cara, ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, serta teori- teori dalam situasi baru dan kongkrit. d) Analisis (analysis). Dalam jenjang kemampuan ini seseorang di tuntut untuk dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu kedalam unsure-unsur atau komponen-komponen pembentuknya, dengan jalan ini situasi atau keadaan tersebut menjadi lebih jelas. e) Sintesis (synthesis). Pada jenjang ini seseorang di tuntut untuk dapat menghasilkan sesuatu yang bari dengan jalan mengabungkan berbagi factor yang ada, hasil yang diperoleh dari pengabungan ini dapat berupa tulisan rencana atau mekanisme. f) Evaluasi (evaluation). Dalam jenjang kemampuan ini seseorang di tuntut untuk dapat mengevalusi situasi, keadaan, pernyataan, atau konsep berdasarkan suatu kriteria tertentu. 2. Apektif Banyak dikalangan pendidikan menginterferasikan aspek efektif menjadi sikap, nilai sikap yang diartikan seperti demikian kiranya belum memenuhi keterangan yang jelas untuk lebih terlihatnya bagian-bagian yang termasuk efektif dapat dilihat sebagai berikut : a) Menerima (receiving) b) Menjawab (responding) c) Menilai (Paluing) d) Organisasi (organization) e) Karakteristik (characterization) 3. Psikomotorik Yang termasuk kategori kemampuan psikomotor ialah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan kegiatan fisik, jadi tekanan kemampuan yang menyangkut penguasaan tubuh dan gerak. Untuk melihat lebih jauh dimana pembagian ranah psikomotor ini ialah : a) Persepsi b) Kesiapan c) Gerakan terbimbing d) Gerakan yang terbiasa e) Gerakan yang kompleks f) Penyesuaian pola gerakan g) Kreatif Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar ranah psikomotorik dikemukakan oleh simpons (1956) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif, afektif hal ini bisa
  • 15. dilihat apabila peserta didik telah menunjukan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektifnya.
  • 16. BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Evaluasi merupakan proses (bukan hasil) yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, mengintepretasikan dan menyajikan informasi untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan dan atau menyusun kebijakan. Setiap kegiatan evaluasi pembelajaran, tidak terlepas dari tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan proses pembelajaran yang berlangsung. 3.2 Saran Makalah ini penulis akui masih banyak sekali kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.