SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Download to read offline
1
MODUL
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN DAN
PEMBELAJARAN TUTORIAL
OLEH :
La Malid
Achmad Mubasyir
Muji Nur Maksum
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH ( PGMI )
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
KENDARI
2015
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Salawat dan Salam
penulis haturkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW sebagai rasul penuntun
umat islam, yang mana kita masih yakini bahwa agama islam itu adalah satu-satunya agama
yang benar dan diridhai oleh Allah SWT.
Dalam penyusunan modul yang berjudul “ PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
DAN PEMBELAJARAN TUTORIAL “ ini, tak lupa penulis mengucapkan Banyak terimakasih
pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
sehingga penulis berharap dari semua pihak pembaca senantiasa memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun, sehingga kedepannya akan menjadi lebih baik. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat kepada penulis khususnya dan pembaca pada umunnya.
Tanggal…. November 2015
penyusun
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
A. Pengertian penilaian dan evaluasi
B. Syarat- syarat penilaian dalam Pembelajaran
C. Penilaian proses pengajaran
D. Penilaian hasil pengajaran
E. Prinsip-prinsip penilaian
F. Pendekatan-pendekatan dalam penilaian
G. Penilaian formatif dan sumatif
H. Cara penilaian
BAB II PEMBELAJARAN TUTORIAL
A. Pengertian Cai
B. Pengertian Tutorial
C. Model Tutorial Dalam Cai
D. Prinsip-Prinsip Tutorial
E. Langkah-Langkah Model Tutorial
F. Kelebihan Dan Kekurangan Model Tutorial
Rangkuman
Soal-soal latihan
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB 1
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN PENILAIAN DAN EVALUASI
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
Kata evaluasi merupakan pengindonesiaan dari kata evaluation dalam bahasa inggris,
yang lazim diartikan dengan penaksiran. Kata kerjanya adalah evaluate yang berarti menaksir
atau menilai.
Secara terminologis, evaluasi dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
1. Nurkancana (1983) menyatakan bahwa evaluasi dilakukan berkenaan dengan proses kegiatan
untuk menentukan nilai sesuatu.
2. Raka Joni (1975) mengartikan evaliuasi sebagai berikut: Suatu proses dimana kita
mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan mempertimbangkan payokan-patokan
tertentu; patokan-patokan mana yang mengandung pengertian baik-tidak baik, memadai-
tidak memadai, memenuhi syarat-tidak memenuhi syarat. Dengan perkataan lain kita
menggunakan value judgement.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas sangatlah jelas bahwa evaluasi adalah suatu
proses menentukan nilai seseorang dengan menggunakan patokan-patokan tertentu untuk
mencapai suatu tujuan.
5
B. SYARAT-SYARAT UMUM DALAM PENILAIAN
Penilaian yang akan dilaksanakan harus memenuhi persyaratan atau criteria sebagai
berikut:
1. Memiliki validitas, artinya penilaian harus benar-benar mengukur apa yang hendak diukur.
2. Memilki reablitas. Suatu alat evaluasi memiliki rehabilitas, bila menunjukkan ketetapan
hasilnya.
3. Objektivitas. Suatu alat evaluasi harus benar-benar mengukur apa yang diukur, tanpa adanya
interpretasi yang tidak ada hubunganna dengan alat evaluasi itu.
4. Efisiensi. Suatu alat evaluasi seapat mungkin dipergunakan tanpa membuang waktu dan
uang yang banyak.
5. Kegunaan/kepraktisan. Ciri lain dari alat evaluasi ialah usefulness (harus berguna). Untuk
memperoleh keterangan tentang siswa, sehingga dapat memberikan bimbingan sebaik-
baiknya bagi para siswanya.
C. PENILAIAN PROSES PENGAJARAN
Penilaian terhadap proses pengajaran dilakukan oleh guru sebagai bagian integral dari
pengajaran itu sendiri. Artinya, penilaian harus tidak terpisahkan dalam penyusunan dan
pelaksanaan pengajaran.
Penilaian proses bertujuan menilai efektivitas dan efisiensi kegiatan pengajaran sebagai
bahan untuk perbaikan dan penyempurnaan program dan pelaksanaannya. Objek dan sasaran
penilaian proses adalah komponen-komponen sistem pengajaran itu sendiri, baik yang berkenaan
dengan masukan proses maupun dengan keluaran, dengan semua dimensinya.
Komponen masukan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni masukan mentah (raw
input), yaitu peserta didik, dan masukan alat (instrumental input), yakni unsur manusia dan
nonmanusia yang mempengaruhi terjadinya proses.
Komponen proses adalah interaksi semua komponen pengajaran seperti bahan
pengajaran, metode dan alat, sumber belajar, sistem penilaian, dan lain-lain.
6
Komponen keluaran adalah hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah menerima
proses pengajaran. Penilaian keluaran lebih banyak dibahas dalam penilaian hasil. Penilaian
terhadap masukan mentah, yakni peserta didik sebagai subjek belajar, mencakup aspek-aspek
berikut.
a. Kemampuan Peserta Didik
Penilaian terhadap kemampuan peserta didik idealnya menggunakan pengukuran
inteligensia atau potensi yang dimilikinya. Namun, mengingat sulitnya alat ukur tersebut
diperoleh guru, maka guru dapat melakukan penilaian ini dengan mempelajari dan menganalisis
kemajuan-kemajuan belajar yang ditunjukkannya, misalnya analisis terhadap hasil belajar, hasil
tes seleksi masuk, nilai STTB, raport, dan hasil ulangan.
b. Minat, Perhatian, dan Motivasi Belajar Peserta Didik
Minat, perhatian, dan motivasi pada hakikatnya merupakan usaha peserta didik dalam
mencapaibkebutuhan belajarnya. Oleh sebab itu, studi mengenai kebutuhan peserta didik dalam
proses pengajaran menjadi bagian penting dalam menumbuhkan minat, perhatian, dan motivasi
belajar peserta didik dapat digunakan: pengamatan terhadap kegiatan belajar peserta didik,
wawancara kepada peserta didik, studi data pribadi peserta didik, kunjungan rumah, dialog
dengan orang tuanya, dan sebagainya.
c. Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar baik dari segi cara belajar, waktu belajar, keteraturan belajar, suasana
belajar, dan lain-lain merupakan faktor penunjang keberhasilan belajar peserta didik.
Kebiasaan ini perlu diketahui oleh guru bukan hanya untuk menyelesaikan pengajaran
dengan kebiasaan yang menunjangbprestasi atau sebaliknya. Kebiasaan belajar yang salah harus
diperbaiki dan ditinggalkan dan guru mencoba mengembangkan kebiasaan belajar baru yang
lebih bermakna.
d. Pengetahuan Awal dan Prasyarat
Penilaian terhadap pengetahuan awal dan prasyarat dapat dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan kepada peserta didik sebelum pengajaran diberikan. Pertanyaan itu berkenaan dengan
bahan sebelumnya atau pengetahuan lain yang telah ada padanya, yang relevan dengan bahan
pengajaran yang akan diberikan. Jika ternyata pengetahuan prasyaratnya belum dikuasai, sangat
7
bijaksana bila guru menjelaskannya terlebih dahulu sebelum memberikan bahan pengajaran baru
yang telah dirancangnya.
e. Karakteristik Peserta Didik
Untuk mengetahui informasi mengenai karakteristik peserta didik, guru perlu mengamati
tingkah laku peserta didik dalam berbagai situasi, melakukan analisis, data pribadi, melakukan
wawancara, dan memberikan kuesioner atau daftar lisan mengenai sifat dan karakter peserta
didik.
Lima aspek yang dikemukakan di atas minimal harus diketahui oleh guru agar ia dapat
menentukan strategi pengajaran sesuai dengan kondisi peserta didik.
Penilaian terhadap masukan instrumental mencakup dimensi sebagai berikut:
1) Kurikulum. Kurikulum adalah program belajar untuk peserta didik, terdiri dari pengetahuan
ilmiah, pengalaman, dan kegiatan belajar mereka yang telah disusun secara sistematis untuk
mencapai tujuan program, isi dan struktur program, dan strategi pelaksanaan oleh program.
2) Sumber dan sarana belajar. Sumber belajar mencakup manusia dan nonmanusia yang dapat
memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, sedangkan sarana belajar adalah
fasilitas dan perlengkapan yang diperlukan untuk kegiatan belajar seperti alat bantu,
laboratorium, perpustakaan, dan sebagainya.
3) Kemampuan guru mengajar. Kemampuan guru mengajar merupakan dimensi paling utama
untuk melakukan penilaian monitoring. Aspek-aspek pengelolaan kelas yang dilakuakn oleh
guru melalui profil guru mengajar sangat mempengaruhi kualitas proses dan hasil belajar
peserta didik
.
D. PENILAIAN HASIL PENGAJARAN
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan
informasi), pengelolan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat
hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatn belajar dalam upaya mencapai
tujuan pembelajaran ang telah ditetapkan. Hasil belajar, menunjukkan pada prestasi belajar,
sedangkan prestasi belajar itu merupakan indicator adanya dan derajat perubahan tingkah laku
siswa.
8
a) Fungsi dan Tujuan Evaluasi Hasil Belajar
1) Untuk diagnostic dan pengembangan.
2) Untuk seleksi.
3) Untuk kenaikan kelas.
4) Untuk penempatan.
Evaluasi hasil belajar memiliki tujuan-tujuan tertentu:
1. Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar
melalui berbagai kegiatan belajar.
2. Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan-kegiatan belajar
siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing-masing individu.
3. Memberikan infiormasi yang dapat dipergunkan untuk mengetahui kemampuan siswa,
menetapkan kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan-kegiatan remedial
(perbaikan).
4. Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mendorong motivasi
belajar siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan merangsangnya untuk
melakukan upaya perbaikan.
5. Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga guru dapat
membantu perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas.
6. Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih sekolah, atau jabatan
yang sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya.
Pada umumnya penilaian hasil pengajaran, baik dalam bentuk formatif maupun sumatif,
telah dilaksanakan oleh guru. Melalui pertanyaan secara lisan atau akhir pengajaran guru menilai
keberhasilan pengajaran (tes formatif). Demikian juga tes sumatif yang dilakukan pada akhir
program, seperti akhir kuartal atau akhir semester, penilaian diberikan terhadap peserta didik
untuk menentukan kemajuan belajarnya.
Penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar peserta ddidik dalam hal
penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan.
9
a. Sasaran penilaian. Sasaran atau objek evaluasi hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang. Masing-masing
bidang terdiri dari sejumlah aspek. Aspek-aspek tersebut sebaiknya dapat diungkapkan
melalui penilaian tersebut.
1) Ranah Kognitif (Pengetahuan/ Pemahaman)
Penilaian terhadap pengetahuan pada tingkat satuan pelajaran menuntut perumusan secara
lebih khusus setiap aspek pengetahuan, yang dikategorikan sebagai: konsep, prosedur, fakta, dan
prinsip. Untuk menilai pengetahuan dapat kita pergunakan pengujian sebagai berikut:
a) Sasaran penilaian aspek pengenalan (recognition)
b) Sasaran penilaian aspek mengingat kembali (recal)
c) Sasaran penilaian aspek pemahaman (komprehension)
2) Ranah Afektif
Sasaran evaluasi ranah afektif (sikap dan nilai) meliputiaspek-aspek, sebagai berikut:
1. Aspek penerimaan, yakni kesadaran pekaterhadap segala gejala dan stimulus serta menerima
atau menyelesaikan stimulus atau gejala tersebut.
2. Sambutan, yakni aktif mengikuti dan melaksanakan sendiri suatu gejala di samping
menyadari/menerimanya.
3. Aspek penilaian, yakni perilaku yang konsisten, stabil mengandung kesungguahan kata hati
dan control secara aktif terhadap perilakunya.
4. Aspek organisasi, yakni perilaku menginternalisasi, mengorganisasi dan memantapkan
interaksi antara nilai-nilai dan menjadikannya sebgai suatu pendirian yang teguh
5. Aspek karakteristik diri dengan suatu nilai atau kompleks nilai, ialah menginternalisasikan
suatu nilai ke dalam system nilai dalam diri individu, yang berprilaku konsisten dengan
system nilai tersebut.
3) Ranah Keterampilan
Sasaran keterampilan reproduktif:
10
a. Aspek keterampilan kognitif, mislanya masalah-masalah yang familier untuk dipecahkan
dalam rangka menentukan ukuran-ukuran ketepatan dan kecepatan melalui latihan-latihan
(drill) jangka panjjang, evaluasi dilakukan dengan metode-metode objektif tertutup.
b. Aspek keterampilan psikomotorik dengan te tundakan terhadap pelaksanaan tugas yang
nyata atau yang disimulasikan, dan berdasarkan criteria ketepatan, kecepatan, kualitas
penrapan secara objektif.
c. Aspek keterampilam reaktif, dilaksanakansecara langsung pengamatan ibjektif terhadap
tingkah laku pendekatan atau penghindaran; secara tak langsung dengan kuesioner sikap.
d. Aspek ketermapilan interaktif, secara langsung dengan menghitung frekuensi kebiasaa dan
cara-cara yang baik yang dipertunjukkan pada kondisi-kondisi tertentu.
Evaluasi keterampilan produktif:
1. Aspek keterampilan kognitif, misalnya masalah-masalah yng tidak familier untuk
dipecahkan dan pemecahannya tidak begitu rumit, dengan menggunakan metode terbuka
tertutup (open ended methods).
2. Aspek keterampilan psikomotorik, ykani tugas-tugas produktif yang menuntut perencanaan
strategi. Evaluasi terhadap hasil dan proses perencanaan ialah dengan observasi dan diskusi
3. Aspek keterampilan reaktif, secara langsung mengamati system nilai masyarakat dalam
tindakannya di luar sekolah.
4. Aspek keterampilan interaktif dengan observasi ketermapilan dalam situasi senyata.
b. Alat penilaian, penggunaan alat penilaian hendaknya komprehensif meliputi tes dan bukan
tes sehingga diperoleh gambaran hasil belajar yang objektif.
Alat evaluasi dibagi menjadi dua jenis, yakni: penilaian dengan tes dan penilaian bukan
dengan tes. Penilaian dengan tes, ada dua macam tes: (1) educational test, untuk mengukur
kemampuan siswa disekolah atau prestasi belajar, (2) mental test, atau tes intelegensi, untuk
mengukur intelegensi seseorang, (3). Aptitude test, untuk mengetahui bakat seseorang. Tes lisan
dan tes tertulis. Bentuk tersebut banyak digunakan oleh guru, karena penting untuk diukur
ketercapainya tujuan-tujuan pembelajaran.
Keuntungan penggunaan tes lisan (oral tes), ialah sebgai berikut:
11
1) Tes ini memberikan pengalaman melakukan ekspresi secara lisan pada para siswa.
2) Siswa mendapat manfaat tertentu dengan mendengarkan respon/jawaban dari siswa lainnya
3) Pertanyaan-pertanyaan lisan yang dijawab oleh siswa lebih banyak terhadap pertanyaan
tertulis dalam jangka waktu yang sama.
4) Kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh siswa segera dapat diketahui dan diperbaiki pada
waktu itu juga.
5) Tes tertulis banyak menggunakan penglihatan yang sewaktu membaca dan menulis sesuatu
jawaban.
6) Pengaruh-pengaruh factor luar pada waktu ujian, misalnya sulit menyatakan pendapat
secara lisan, dapat dihindari.
c. Prosedur pelaksanaan tes. Penilaian hasil belajar dilaksanakan dalam bentuk formatif dan
sumatif. Hasil evaluasi formatif dijadikan dasar bagi penyempurna proses belajar mengajar.
Oleh karena itu standar yang digunakan harus “standar mutlak”.
Dengan menggunakan standar mutlak, tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
tujuan-tujuan instruksional telah dicapai oleh murid dan bukan untuk mengetahui status
setiap murid dibandingkan dengan murid-murid lainnya dalam kelas yang sama.
Pengelolaan evaluasi sumatif dapat ditmepuh dengan menggunakan stndar norma relative
(PAN), karena hasil yang dicapai murid lebih menggambarkan statusnya dibandingkan
dengan teman lainnya dalam kelas yang sama. Untuk pengisian raport dan ijazah, standar
nomra relative dipandang lebih sesuai untuk digunakan.
E. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian berdasarkan kebijakan
kurikulum berbasis 2001 adalah:
a. Valid, artinya penilaian harus memberikan informasi yang akurat tentang hasil belajar
siswa.
b. Mendidik, artinya penilaian harus memberikan sumbangan positif terhadap pencapaian
belajar siswa.
12
c. Berorientasi pada kompetensi, artinya penilaian harus menilai pencapaian kompetensi yang
dimaksud dalam kurikulum.
d. Adil, artinya penilaian adil terhadap semua siswa dengan tidak membedakan latar belakang
social-ekonomi ,budaya, bahasa, dan gender.
e. Terbuka, artinya criteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka
bagi semua pihak (siswa, guru, sekolah, orang tua, dan pihak lain yang terkait).
f. Berkesinambungan, artinya penilaia dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus-
menerus untuk meperoleh gambaran tentang perkembangn belajar siswa sebagai hasil
kegiatan belajarnya
g. Menyeluruh, artinya enilaian dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan prosedur
termasuk mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar siswa.
h. Bermakna, artinya penilaian hendaknya mudah dipahami, mepunyai arti, berguna, dan bias
ditindaklanjuti oleh semua pihak (Fajar, 2002: 184)
Dalam melaksanakan penilaian hendaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain, sebagai berikut:
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2) Penilaian menggunakan acuan criteria; yaitu berdasarkan apa yang biasa dilakukan peserta
didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang
terhadap kelompoknya.
3) System yang direncanakan adalah system penilaian yang berkelanjutan.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
5) System penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman nelajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran.
13
F. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PENILAIAN
Ada dua pendekatan dalam penilaian yaitu: penilaian yang bersumber pada kriteria
mutlak dan penilaian yang bersumber pada norma relatif.
1. Penilaian yang Bersumber pada Kriteria Mutlak
Penilaian ini menitikberatkan kepada pengukuran sampai berapa jauh keberhasilan
/penguasaan seseorang atas unit pelajaran yang telah diberikan.
Adapun yang diukur adalah kecakapan nyata (penguasaan mutlak) seseorang mengenai
bidang pengajaran tertentu setelah jangka waktu pendidikan tertentu tanpa membandingkan
dengan hasil yang dicapai itu dibandingkan dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya.
2. Penilaian yang Bersumber pada Norma Relatif (Kelompok)
Penilaian ini menitikberatkan pada status atau kedudukan seseorang dalam kelompoknya.
Hasil yang dicapai seseorang dibandingkan dengan nilai rata-rata kelompoknya.
G. PENILAIAN FORMATIF DAN SUMATIF
1. Penilaian formatif
a. Fungsi Penilaian
Penilaian formatif adalah jenis penilaian yang fungsinya untuk memperbaiki proses
belajar mengajar.
b. Waktu Pelaksanaan
Penilaian formatif ini dilakukan untuk menilai hasil belajar jangka pendek dari suatu
proses belajar mengajar/pada akhir unit pelajaran yang singkat seperti Satuan Pelajaran.
c. Aspek Tingkah Laku yang Dinilai
Karena penilaian formatif itu dilakukan untuk menilai hasil belajar dari suatu proses
belajar mengajar pada akhir unit pengajaran yang singkat, maka aspek tingkah laku yang dinilai
cenderung terbatas pada segi kognitif (pengetahuan) dan segi psikomotor (keterampilan) yang
14
terkandung dalam tujuan khusus pengajaran. Untuk menilai segi afektif (sikap dan nilai), maka
penggunaan penilaian formatif tidaklah tepat.
d. Cara Menyusun Soal
Sesuai dengan fungsi dan tujuan penilaian, maka soal tes pada penilaian formatif harus
disusun sedemikian rupa sehingga benar-benar mengukur tujuan khusus pengajaran yang hendak
dicapai. Oleh karena itu, soal tes harus dibuat secara langsung dengan menjabarkan Tujuan
Khusus Pengajaran ke dalam bentuk pertanyaan.
e. Pendekatan Penilaian yang Digunakan
Sesuai dengan fungsi dan tujuan penilaian, maka pada penilaian formatif sasaran
penilaian itu adalah kecakapan nyata setiap peserta didik.
f. Cara Pengelolaan Hasil Penilaian
Pertama : Menghitung angka persentase peserta didik yang gagal dalam setiap soal.
Kedua : Menghitung persentase penguasaan kelas atas bahan yang telah disajikan.
Ketiga : Menghitung persentase jawaban yang benar yang dicapai setiap peserta didik dalam tes
secara keseluruhan
g. Penggunaan Hasil Penilaian
Pertama : Atas dasar angka persentase peserta didik yang gagal dalam setiap soal, guru
dapat mempertimbangkan apakah bahan pelajaran yang bersangkutan dengan soal tes perlu
dibicarakan lagi secara umum atau tidak.
Kedua : Atas dasar angka persentase penguasaan kelas atas bahan yang telah disajikan,
guru akan dapat menilai dirinya sendiri mengenai kemampuannya dalam mengajar.
Ketiga : Dengan mengetahui persentase jawaban yang benar yang dapat dicapai setiap
peserta didik dalam tes secara keseluruhan, guru dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan
yang ada pada setiap peserta didik sehingga guru mendapatkan bahan yang dapat dijadikan
15
sebagai dasar pertimbangan, apakah seorang peserta didik perlu mendapatkan bantuan/pelayanan
khusus dari guru untuk mengatasi kesulitan dalam belajar.
2. Penilaian Sumatif
a. Fungsi Penilaian
Penilaian sumatif adalah jenis penilaian yang fungsinya untuk menentukan angka
kemajuan/hasil belajar peserta didik.
b. Waktu Pelaksanaan
Sesuai dengan fungsi dan tujuan penilaian, maka penilaian sumatif ini dilakukan untuk
menilai hasil belajar yang jangka panjang dari suatu proses belajar mengajar seperti pada akhir
program pengajaran.
c. Aspek Tingkah laku yang Dinilai
Karena penilaian sumatif itu dilakukan untuk menilai hasil belajar dari suatu proses
belajar mengajar jangka panjang seperti pada akhir program pengajaran, maka fungsinya tidak
lagi untuk memperbaiki proses belajar mengajar setiap peserta didik. Sebab pada akhir program
pengajaran, guru telah berkali-kali melakukan penilaian formatif pada akhir satuan pengajaran.
Oleh karena itu, aspek tingkah laku yang dinilai harus meliputi segi kognitif (pengetahuan),
psikomotor (ketrampilan) dan afektif (sikap dan nilai).
d. Cara Menyusun Soal
Penyusunan soal-soalnya harus didasarkan atas tujuan-tujuan umum pengajaran yang ada
di dalam program pengajaran, oleh karena itu, soal-soalnya harus representative atau mewakili
setiap tujuan umum pengajaran yang ada didalam program pengajaran tersebut.
Namun demikian, jika guru masih memiliki soal-soal tes untuk setiap satuan pelajaran
yang telah diberikan selama program pengajaran, maka penilaian pada akhir program pengajaran
dapat disesuaikan dengan tujuan umum pengajaran tersebut, asal soal-soal itu dipilih/diseleksi
sedemikian rupa, sehingga benar-benar mewakili setiap tujuan umum pengajaran yang
terkandung di dalam program pengajaran.
16
e. Pendekatan penilaian yang Digunakan
Pada penilaian sumatif kedua pendekatan dalam penilaian dapat digunakan penilaian
yang bersumber pada kriteria mutlak dan penilaian yang bersumber pada norma relatif
(kelompok).
f. Cara Pengolahan hasil Penilaian
a. Pengolahan Hasil Penilaian Berdasarkan ukuran Mutlak
Jika pengolahan hasil penilaian itu berdasarkan ukuran/kriteria mutlak, maka yang harus
dicari ialah persentasi jawaban yang benar yang dicapai oleh peserta didik. Kemudian angka
persentasee tersebut diubah ke dalam skala penilaian yang dikehendaki umpamanya skala
penilaian 0-10.
b. Pengolahan Hasil Penilaian Berdasarkan Norma Relatif (Kelompok)
Untuk mengolah hasil penilaian yang berdasarkan norma relatif, digunakan nilai-nilai
yang standar seperti skala nilai 0-10 (C-Score), skala nilai 0-100 (T-Score), nilai Z (Z-Score) dan
persentil (Percentile). Untuk mengubah nilai/skor mentah ke dalam skors terjabar berdasarkan
skala penilaian tertentu, maka prosedur/langkah-langkah berikut harus ditempuh.
Pertama : Menyusun distribusi/frekuensi skors yang diperoleh peserta didik.
Kedua : Menghitung angka rata-rata.
Ketiga : Menghitungstandar deviasi
Keempat : Mengubah skors ke dalam skala penilaian yang dikehendaki.
g. Penggunaan Hasil Penilaian
Pada penilaian sumatif, hasil penilaian itu antara lain digunakan untuk:
1) Menentukan kenaikan kelas
2) Menentukan angka raport
3) Menentukan seleksi
4) Menentukan lulus tidaknya peserta didik
5) Mengetahui status setiap peserta didik dibandingkan dengan peserta didik lainnya dalam
kelompok yang sama.
17
H. CARA PENILAIAN
1. Cara Kuantitatif, yaitu apabila hasil yang telah dicapai siswa disajikan dalam bentuk
angka.
Rentangan angka yang dapat diambil guru dalam penyajiannya ada 0-5, atau
rentangan 0-10, atau rentangan 0-100.
2. Cara Kualitatif, yakni apabila hasil prestasi belajar siswa disajikan dalam bentuk
pernyataan atau penggolongan seperti:
a. Lulus, Belum Lulus (BL), dan Tidak Lulus.
b. Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang dan Gagal. (IKIP Yogyakarta).
c. Sangat memuaskan, Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang dan Jelek (IKIP Jakarta).
d. Cumlaude, Amat baik, Baik, Cukup dan Tidak Lulus (IAIN Raden Intan).
18
BAB 11
PEMBELAJARAN TUTORIAL
A. PENGERTIAN TUTORIAL
Seiring dengan semakin majunya Teknologi Komunikasi dan Informasi (Information and
Communication Technology/ICT) telah mengubah model dan pola pembelajaran pada dunia
pendidikan pada saat ini. Ada banyak sistem pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan
alat bantu komputer, salah satunya yaitu aplikasi pengajaran yang mengacu pada teknologi
berbasis Multimedia dan berbasis Web (Internet). Pengajaran Berbantuan Komputer atau
disingkat dengan CAI (Computer Aided Instruction) adalah suatu sistem pengajaran dan
pembelajaran yang menggunakan peralatan komputer sebagai alat bantunya bersama–sama
dengan knowledge base (dasar pengetahuan)-nya. CAI merupakan pengembangan daripada
teknologi informasi terpadu yaitu komunikasi (interaktif), audio, video, penampilan citra (image)
yang dikemas dengan sebutan teknologi multimedia.
Pada saat ini para pendidik sudah mulai mendapatkan akses untuk menggunakan berbagai
macam teknologi guna meningkatkan efektifitas proses belajar dan mengajar. Komputer sebagai
salah satu produk teknologi dinilai tepat digunakan sebagai alat bantu pengajaran. Berbagai
macam pendekatan instruksional yang dikemas dalam bentuk program pengajaran berbantuan
komputer atau CAI (Computer Aided Instruction) seperti: Drill and practice, simulasi, tutorial
dan permainan bisa diperoleh lewat komputer. Dalam dua puluh lima tahun terakhir ini
perkembangan CAI terutama dinegara maju sangatlah pesat. Banyak penelitian ekperimen
tentang CAI telah dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas berbagai program CAI.
Menurut Bright (1983: 144-152), bila dibanding dengan pendekatan pengajaran
tradisional, CAI sangat efektif dan efisien. Anak didik akan belajar lebih cepat, menguasai materi
pelajaran lebih banyak dan mengingat lebih banyak dari apa yang sudah dipelajari. Namun
Richard Clark (1983: 445-549) mengkritik bahwa program pengajaran seperti CAI bisa saja
19
efektif tetapi dengan hanya menempatkan materi pelajaran kedalam komputer secara asal,
tidaklah akan meningkatkan efektivitas pengajaran. Oleh karena itu Simonson dan Thompson
(1994: 53) menyarankan agar pembuatan CAI harus direncanakan dengan baik dan usaha
penelitian saat ini sebaiknya difokuskan pada pemakaian CAI untuk situasi khusus dan untuk
mata pelajaran khusus pula.
Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan karena program pengajaran CAI dalam
pelajaran fisika sangat dibutuhkan. Hal ini mengingat beberapa kekhususan seperti: Tingkat
abstraksi dan penalaran yang tinggi, serta penerapan matematika, yang semua itu akan lebih
mudah dipelajari melalui pendekatan tutorial lewat komputer.
Simonson dan Thompson (1994: 45-51) menyatakan pembelajaran berbasis komputer
(CAI) memiliki aspek-aspek yang dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran. Aspek-aspek
tersebut antara lain: Umpan balik, percabangan, penilaian, monitoring kemajuan, petunjuk, dan
tampilan. Komputer dapat secara cepat berinteraksi dengan individu, menyimpan dan memproses
berbagai informasi. Dalam menunjang pencapaian tujuan pembelajaran komputer yang disusun
dengan program yang bermacam-macam tipe terminal dapat mengontrol interaksi belajar mandiri
untuk mempelajari informasi yang disajikan. Komputer dapat secara langsung digunakan untuk
menyampaiakan materi pelajaran siswa, memberikan latihan dan memberikan tes kemajuan
belajar siswa. Dengan menggunakan komputer, hasil pekerjaan siswa yang pertama dapat
dimasukan ke dalam sistem teknis bahasa komputer yang sesuai, sehingga siswa dapat
memanggil data tersebut kapan saja (Hamalik, 2003).
“CAI yaitu penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi
pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI juga bermacam-
macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan pengembang pembelajarannya, bisa
berbentuk permainan (games), mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan
dalam bentuk visual dan audio yang dianimasikan.
Jadi CAI adalah penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam dunia pendidikan dan
pengajaran. CAI membantu siswa memahami suatu materi dan dapat mengulang materi tersebut
berulang kali sampai ia menguasai materi itu.” (Nurita, 2007).
20
Pembelajaran dengan berbantuan komputer (Computer Assisted Instruction/CAI) telah
dikembangkan akhir-akhir ini dan telah membuktikan manfaatnya untuk membantu guru dalam
mengajar dan membantu siswa dalam belajar. Komputer dapat sekaligus membantu puluhan
siswa dan di masa yang akan datang, diharapkan dapat membantu ribuan siswa sekaligus.
Criswell (Munir, 2001) mendefinisikan CAI (Computer Assisted Instruction) sebagai
penggunaan komputer dalam menyampaikan bahan pengajaran dengan melibatkan siswa peserta
didik secara aktif serta membolehkan umpan balik.
Model CAI dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu: Tutorial, Latih dan Praktik, Pemecahan
Masalah, Simulasi, dan Permainan (Budiarjo, 1991).
Jadi dapat disimpulkan bahwa CAI adalah salah satu metode pengajaran yang digunakan
untuk membantu pengajar dalam mengajarkan materi secara interaktif dalam sebuah program
tutorial dengan menggunakan suatu aplikasi komputer. Dalam menyampaikan pengajaran,
perangkat lunak CAI dapat mengontrol berbagai proses, seperti penyajian materi kepada pemakai
untuk dibaca dan dipelajari, memberikan petunjuk dan latihan mengenai materi yang dipelajari,
memberikan pertanyaan dan masalah untuk dijawab serta memberikan penilaian dari hasil
belajar kepada pemakai.
Pemakai dapat berinteraksi melalui alat-alat input, seperti keyboard atau penekanan
tombol dengan menggunakan mouse, yang hasilnya dapat ditampilkan melalui layar monitor dan
printer.
B. PENGERTIAN TUTORIAL
Tutorial atau tutoring adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh
tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar mandiri mahasiswa
secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar. Tutor adalah orang yang
memberikan ilmu kepada anak didik secara langsung, mahasiswa lebih memahami konsep dan
praktek pendidikan non formal yang lebih baik.
Pada interaksi yang berbentuk tutorial, prinsip dasar langkah-langkah memulai penyajian
informasi (materi) sama halnya pada waktu menyajikan materi lewat tutorial tatap muka. Dalam
sajian tutorial tatap muka, biasanya tutor akan memulai kegiatannya dengan menguraikan ruang
21
lingkup materi tutorial, tujuan-tujuan yang ingin dicapai, serta menginformasikan pula hubungan
topik tutorial saat disajikan dengan topik-topik pada kegiatan tutorial yang akan datang (sebagai
relevansi). Setelah itu barulah tutor menyampaikan materi tutorial dengan pendekatan tertentu.
Definisi tutorial dalam pembelajaran berbasis komputer sebagaimana diungkapkan
Hernawan (2004) dan Rusman (2008) adalah pembelajaran khusus dengan instruktur yang
terkualifikasi dengan menggunakan software komputer yang berisi materi pelajaran yang
bertujuan untuk memberikan pemahaman secara tuntas (mastery learning) kepada siswa
mengenai bahan atau materi pelajaran yang sedang dipelajari.
Dalam tutorial, komputer berperan sebagai guru sehingga semua interaksi terjadi antara
komputer dengan peserta didik sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan pemantau. Dalam
model ini, sebenarnya software program komputer menggantikan sistem tutor yang dilakukan
oleh guru atau instruktur. Pembelajaran dalam model ini disajikan melalui teks atau grafik yang
ditampilkan oleh layar komputer. Kemudian komputer menampilkan pertanyaan sesuai dengan
masalah yang disajikan. Secara sederhana pola-pola pengoperasian dalam pembelajaran CAI
model tutorial dapat dilihat sebagai berikut:
(1) Komputer menyajikan materi
(2) Siswa memberikan respon
(3) Respon siswa dievaluasi oleh komputer dengan orientasi siswa pada arah siswa dalam
menempuh presentasi berikutnya.
(4) Melanjutkan atau mengulangi tahapan sebelumnya
Dalam merancang interaksi yang berbentuk tutorial, saat atau setelah menyampaikan
materi biasanya diikuti dengan pemberian soal atau latihan serta kasus. Jawaban pengguna
terhadap soal dan kasus tersebut akan dianalisis oleh komputer dan seketika itu juga komputer
akan memberikan respons dan memberikan umpan balik terhadap hasil belajar pengguna. Dalam
interaksi tutorial ini, informasi dan pengetahuan yang disajikan sangat komunikatif, seolah-olah
ada pengajar yang berdiri di samping peserta didik yang memberikan pengarahan dan
pembimbingan secara langsung kepada peserta didik.
Tutorial dilaksanakan secara tatap muka atau jarak jauh berdasarkan konsep belajar
mandiri. Pola pembelajaran pada interaksi yang berbentuk tutorial ini biasanya dirancang secara
22
bercabang. Peserta didik dapat diberi kesempatan untuk memilih topik-topik pembelajaran yang
ingin dipelajari dalam suatu subjek pelajaran tertentu. Namun, secara umum penyajian informasi
atau materi dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) tipe penyajian, yaitu: informasi verbal,
konsep, aturan, prinsip, dan keterampilan.
Konsep belajar mandiri dalam tutorial mengandung pengertian, bahwa tutorial
merupakan bantuan belajar dalam upaya memicu dan memacu kemandirian, disiplin, dan inisiatif
diri mahasiswa dalam belajar dengan minimalisasi intervensi dari pihak pembelajar yang dikenal
sebagai Tutor. Prinsip pokok tutorial adalah “kemandirian mahasiswa” (student’s independency).
Tutorial tidak ada, jika kemandirian tidak ada. Jika mahasiswa tidak belajar di rumah, dan datang
ke tutorial dengan ‘kepala kosong’, maka yang terjadi adalah “perkuliahan” biasa, bukan
tutorial. Dengan demikian, secara konseptual tutorial perlu dibedakan secara tegas dengan
“kuliah” (lecturing) yang umum berlaku di perguruan tinggi di mana peran dosen sangat besar.
C. MODEL TUTORIAL DALAM CAI
Model CAI tipe tutorial ini menurut Arsyad (1996:97) memiliki 2 jenis :
1. Tutorial Terprogram
Tutorial terprogram merupakan seperangkat tayangan baik statis maupun dinamis yang
terlebih dahulu diprogramkan. Secara berturut, seperangkat kecil informasi ditayangkan yang
diikuti dengan pertanyaan. Jawaban siswa dianalisis oleh komputer (dibandingkan dengan
kemungkinan-kemungkian jawaban yang telah dirancang oleh si pembuat program/guru), dan
berdasarkan hasil analisis itu umpan balik yang sesuai. Urutan linear dan urutan bercabang
digunakan.
Penetapan kapan bercabang dimaksudkan untuk penyajian materi pelajaran tambahan
berdasarkan hasil analisis perkembangan siswa setelah menyelesaikan beberapa latihan dan
tugas. Semakin banyak alternatif cabang yang tersedia, semakin luwes program tersebut
menyesuaikan diri dengan perbedaan individual siswa.
Media tambahan lain biasanya digabungkan untuk format tutorial terprogram, seperti tugas
tugas bacaan berbasis cetak, kegiatan kelompok, percobaan laboratorium, kegiatan latihan,
23
simulasi dan interaktif dengan videodisc. Manfaat tutorial terprogram akan nampak jika
menggunakan kemampuan teknologi komputer untuk bercabang dan interaktif.
2. Tutorial Intellegent
Berbeda dari tutorial terprogram karena jawaban komputer terhadap pertanyaan siswa
dihasilkan oleh intelegensia artifisial (kecerdasan buatan), bukan jawaban-jawaban yang
terprogram yang telah disiapkan terlebih dahulu oleh si perancang. Dengan demikian, ada dialog
dari waktu ke waktu antara siswa dengan komputer. Baik siswa maupun komputer dapat
bertanya ataupun memberi jawaban.
Terdapat 8 identitas model Tutorial dalam pembelajaran CAI, yaitu :
a) Pengenalan (introduction)
b) Penyajian informasi (presentation of information)
c) Pertanyaan dan respon (question and responses)
d) Penilaian respon (judging responses)
e) Pemberian feedback terhadap respon (providing feedback about responses)
f) Pembetulan (remediation)
g) Segmen pengaturan pengajaran (sequencing lesson segment)
h) Penutup (Closing)
Dalam beberapa bentuk tutorial sebagaimana diungkapkan oleh Hackbarth (1996: 193)
selain menampilkan kedelapan identitas tersebut, biasanya model tutorial biasa digabung dengan
soal-soal latihan yang ada dalam model drill, sehingga diharapkan siswa akan lebih memahami
dan belajar secara tuntas.
Sebagaimana diungkapkan Hamalik (2003: 73-74) bahwa terdapat lima fungsi utama
pembelajaran tutorial, yaitu:
a) Kurikuler yang berperan sebagai pelaksana kurikulum
24
b) Instruksional yang berperan melaksanakan proses pembelajaran agar para siswa aktif belajar
mandiri
c) Diagnosis bimbingan yang berperan membantu siswa yang mengalami kelemahan, kekuatan,
kelambanan
d) Administratif yang berperan melaksanakan pencatatan, pelaporan, penilaian sesuai
e) tuntutan program
f) Personal yang berperan keteladanan kepada siswa sehingga menggugah motivasi belajar
mandiri dan motif berprestasi
Lebih lanjut Hamalik menyebutkan terdapat 3 fungsi utama dalam pembelajaran tutorial,
yaitu:
a) Untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan
para siswa sesuai dengan yang dimuat dalam program.
b) Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa tentang cara memecahkan masalah,
mengatasi kesulitan atau agar mampu membimbing sendiri.
c) Untuk meningkatkan kemampuan siswa tentang cara belajar mandiri dan menerapkannya pada
program yang digunakan untuk belajar.
Pembelajaran berbasis komputer model tutorial menganut beberapa prinsip
pada pembelajaran behaviorisme yang menekankan pentingnya peranan lingkungan dan latihan.
Model pembelajaran ini menganut beberapa prinsip-prinsip pembelajaran yang meliputi:
a. Adanya perbedaan individual dalam belajar.
Ciri utama pembelajaran berbasis komputer model tutorial adalah proses pembelajaran
yang dilakukan secara individual yaitu interaksi antara seorang peserta didik dengan software
program yang ada dalam komputer sehingga setiap siswa akan belajar sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa itu sendiri.
b. Perhatian dan motivasi.
25
Dalam pembelajaran berbasis komputer model tutorial, setiap materi dan soal disajikan
dengan berbagai macam bentuk baik bentuk animasi, grafik, gambar video maupun foto serta
pemberian pujian, hukuman dan feedback yang mampu membangkitkan rangsangan, motivasi
dan perhatian peserta didik.
c. Prinsip Keaktifan.
Sebagaimana ciri pertama tutorial di atas, yaitu pembelajaran yang bersifat individual,
maka setiap siswa akan belajar mengkonstruk sendiri pengetahuan dengan adanya interaksi
secara aktif antara siswa dengan program.
d. Prinsip keterlibatan langsung.
Dalam pembelajaran berbasis komputer model tutorial, prinsip ini diakomodasi dengan
sifat interaktif dari software program tutorial yang memunginkan interaksi bersifat visual, audial
maupun kinestetik.
e. Prinsip balikan dan penguatan.
Salah satu komponen utama dalam pembelajaran berbasis komputer model tutorial adalah
adanya feedback, serta reinforcement yang berupa pujian dan hukuman yang memungkinkan
terjadinya umpan balik yang interaktif serta proses penguatan terhadap konstruksi pengetahuan
siswa.
(Arsyad,1996:135-137)
D. PRINSIP – PRINSIP TUTORIAL
Beberapa prinsip dasar tutorial yang sebaiknya dipahami oleh tutor agar penyelenggaraan
tutorial yang efektif, dan tidak terjebak pada situasi pembelajaran biasa, adalah:
1. Interaksi tutorial sebaiknya berlangsung pada tingkat metakognitif, yaitu tingkatan berpikir
yang menekankan pada pembentukan keterampilan “learning how to learn” atau “think
how to think” (mengapa demikian, bagaimana hal itu bisa terjadi, dsb).
2. Tutorial harus memiliki langkah proses belajar yang dijalani oleh tutee.
26
3. Tutorial harus mampu mendorong tutee sampai pada taraf pengertian (understanding = C2)
yang mendalam sehingga mampu menghasilkan pengetahuan (create = C6) yang tahan
lama.
4. Segala kuputusan dalam tutorial sebaiknya diambil melalui prosesdinamika kelompok di
mana setiap tutee dalam kelompok memberikan sumbang pikirannya.
5. Tutorial harus mampu membuat variasi stimulasi/rangsangan untuk belajar, sehingga tutee
tidak merasa bosan, jenuh, dan/atau putus asa.
6. Tutorial selayaknya memantau kualitas kemajuan belajar tutee dengan mengarahkan kajian
sampai pada taraf pengertian yang mendalam (indepth understanding).
E. LANGKA-LANGKAH MODEL TUTORIAL
Terdapat 7 identitas model tutorial dalam pembelajaran berbasis komputer, yaitu :
1. Pengenalan (introduction): Pengenalan terhadap aplikasi tersebut.
2. Penyajian informasi (presentation of information): Penyajian informasi bagi pengguna
dalam bentuk materi untuk menggunakan aplikasi tersebut.
3. Pertanyaan dan respon (question and responses): Memberi pertanyaan kemudian aplikasi
memberi respon yang berbentuk keterangan dan penilaian (scoring).
4. Penilaian respon (judging responses): Memberi penilaian (scoring).
5. Pemberian feedback tentang respon (providing feedback about responses): Setelah pengguna
mendapat keterangan atas hasil yang diperoleh dalam menjawab pertanyaan dan respon
yang diberi maka aplikasi tersebut memberi feedback dalam bentuk saran untuk pengguna.
6. Pembetulan (remediation): Pembetulan dapat dilakukan setelah pengguna membuka kunci
jawaban.
7. Penutup (clossing): Aplikasi selesai dijalankan.
Dalam beberapa bentuk tutorial sebagaimana diungkapkan oleh Hackbarth (1996: 193)
selain menampilkan identitas-identitas tersebut, biasanya model tutorial biasa digabung dengan
soal-soal latihan yang ada dalam model drill, sehingga diharapkan siswa akan lebih memahami
dan belajar secara tuntas.
27
F. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN
Sejatinya metode tutorial adalah metode pembelajaran dengan mana guru memberikan
bimbingan belajar kepada siswa secara individual. Oleh sebab itu metode ini sangat cocok
diterapkan dalam model pembelajaran mandiri seperti pada pembelajaran jarak jauh dengan
mana siswa terlebih dahulu diberi modul untuk dipelajari.
a. Keunggulam Metode Tutorial.
1. Siswa memperoleh pelayanan pembelajaran secara individual sehingga permasalahan
spesifik yang dihadapinya dapat dilayani secara spesifik pula.
2. Seorang siswa dapat belajar dengan kecepatan yang sesuai dengan lemampuannya tanpa
harus dipengaruhi oleh kecepatan bel;ajar siswa yang lain atau lebih dikenal dengan istilah
“Slef Paced Learning”.
b. Kelemahan Metode Tutorial.
1. Sulit dilaksanakan pembelajaran klasikal karena guru harus melayani siswa dalam jumlah
yang banyak.
2. Jika tetap dilaksanakan, diperlukan teknik mengajar dalam tim atau “team teaching”
dengan pembagian tugas di antara anggota tim.
3. Apabila tutorial ini dilaksanakan, untuk melayani siswa dalam jumlah yang banyak,
diperlukan kesabaran dan keluasan pemahamann guru tentang materi.
28
Rangkuman :
1. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan
2. Penilaian yang akan dilaksanakan harus memenuhi persyaratan atau criteria sebagai
berikut: (1) memeiliki validitas, (2) mempunyai reliabilitas, (3) objektivitas, (4) efisiensi,
dan (5) kegunaan/kapraktisan.
3. Cara Kuantitatif, yaitu apabila hasil yang telah dicapai siswa disajikan dalam bentuk
angka.
Rentangan angka yang dapat diambil guru dalam penyajiannya ada 0-5, atau rentangan 0-
10, atau rentangan 0-100.
4. Cara Kualitatif, yakni apabila hasil prestasi belajar siswa disajikan dalam bentuk
pernyataan atau penggolongan .
5. CAI adalah salah satu metode pengajaran yang digunakan untuk membantu pengajar
dalam mengajarkan materi secara interaktif dalam sebuah program tutorial dengan
menggunakan suatu aplikasi computer.
6. Tutorial atau tutoring adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh
tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar mandiri
mahasiswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar .
7. Keunggulan Metode Tutorial.:
a. Siswa memperoleh pelayanan pembelajaran secara individual sehingga permasalahan
spesifik yang dihadapinya dapat dilayani secara spesifik pula.
b. Seorang siswa dapat belajar dengan kecepatan yang sesuai dengan lemampuannya
tanpa harus dipengaruhi oleh kecepatan bel;ajar siswa yang lain atau lebih dikenal
dengan istilah “Slef Paced Learning”.
8. Kelemahan metode tutorial :
29
a. Sulit dilaksanakan pembelajaran klasikal karena guru harus melayani siswa dalam
jumlah yang banyak.
b. Jika tetap dilaksanakan, diperlukan teknik mengajar dalam tim atau “team
teaching” dengan pembagian tugas di antara anggota tim.
c. Apabila tutorial ini dilaksanakan, untuk melayani siswa dalam jumlah yang
banyak, diperlukan kesabaran dan keluasan pemahamann guru tentang materi.
30
SOAL-SOAL LATIHAN :
Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Dianggap Benar !
1. serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang
proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan merupakan pengertian dari…….
a. Penilaian
b. Evaluasi
c. Driil
d. Practice
e. tutorial
2. suatu proses menentukan nilai seseorang dengan menggunakan patokan-patokan tertentu untuk
mencapai suatu tujuan merupakan pengertian dari…..
a. tutorial
b. evaluasi
c. practice
d. penilaian
e. drill
3. yang termasuk syarat-syarat umum dari penilaian adalah sebagai berikut, kecuali…….
a. Validitas
b. Reabilitas
c. Objektivitas
d. Efisiensi
e. evaluasi
4. di bawah ini yang bukan termasuk prinsip-prinsip penilaian dalam proses pembelajaran
adalan
a. valid
b. mendidik
c. berorientasi
d. adil
e. sopan
31
5. jenis penilaian yang fungsinya untuk memperbaiki proses belajar mengajar merupakan
fungsi dari…..
a. fungsi formatif
b. fungsi sumantik
c. fungsi kognitif
d. fungsi psikomotorik
e. fungsi afektif
6. salah satu metode pengajaran yang digunakan untuk membantu pengajar dalam
mengajarkan materi secara interaktif dalam sebuah program tutorial dengan
menggunakan suatu aplikasi computer merupakan pengertian dari…..
a. CAI
b. Computer
c. Driil
d. Tutorial
e. Evaluasi
7. Bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor kepada mahasiswa
(tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar mandiri mahasiswa secara perorangan
atau kelompok berkaitan dengan materi ajar merupakan pengertian dari……
a. CAI
b. Tutorial
c. Evaluasi
d. Driil
e. Praktek
8. Berikut ini yang bukan termasuk prinsip-prinsip pembelajaran tutorial adalah……
a. Adanya perbedaan individual dalam belajar.
b. Perhatian dan motivasi.
c. Perhatian dan motivasi.
d. Prinsip keterlibatan langsung.
e. tuntutan program
9. adanya perbedaan individual dalam belajar merupkan prinsip dari model pembelajaran…..
a. tutorial
b. drill
c. evaluasi
d. practice
e. komputer
10. berikut ini yang bukan termasuk langkah-langkah penggunaan model pembelajaran
tutorial adalah….
a. Pengenalan
32
b. Penyajian informasi
c. Pertanyaan dan respon
d. Penilaian respon
e. Pergaulan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar !
1. Apa yang di maksud dengan penilaian dan evaluasi ?
2. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat umum dalam penilaian !
3. Sebutkan prinsip-prinsip penilaian serta berikan penjelasan dari masing-masing prinsip tersebut ?
4. Pendekatan apa saja yang dilakukan dalam proses penilaian ? sebutkan dan jelaskan minimal dua
pendekatan !
5. Apa yang anda ketahui tentang penilaian formatif dan penilaian sumantif ?
6. Apa yang dimaksud dengan CAI ?
7. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran tutorial ?
8. Sebutkan prinsip-prinsip model pembelajaran tutorial !
9. Langkah apa saja yang harus dilakukan oleh seorang guru apabila dia menggunakan
model pembelajaran tutorial dalam melaksanankan kegiatan proses belajar mengajar di
sekolah ?
10. Sebutkan kelemahan model pembelajaran tutorial !
33
DAFTAR PUSTAKA
Trianto. 2010. Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: kencana
Imron, Ali. 2012. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, oemar. 2011. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi aksara
Rohani, ahmad. 2010. Pengelolaan Pengajaran (Sebuah Pengantar Menuju Guru Profesional
Jakarta: Rineka Cipta
Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan. Malang: UIN-MALIKI PRESS

More Related Content

What's hot

Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_amirafirda
 
Pengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasiPengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasitri_setiawan77
 
Hakikat evaluasi pendidikan
Hakikat evaluasi pendidikan Hakikat evaluasi pendidikan
Hakikat evaluasi pendidikan Phujie FaHrani
 
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnHadi Wahyono
 
Evaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi dalam Pendidikan IslamEvaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi dalam Pendidikan Islamraragiani
 
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranBab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranRatihSiwi
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan affan Yusra
 
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaranKelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaranArif Wicaksono
 
Presentasi makalah penilaian
Presentasi makalah penilaianPresentasi makalah penilaian
Presentasi makalah penilaianLukman Nulhakim
 
Materi kuliah evaluasi 2015 bag i sap dan kontrak belajar
Materi kuliah evaluasi  2015 bag i sap dan kontrak belajarMateri kuliah evaluasi  2015 bag i sap dan kontrak belajar
Materi kuliah evaluasi 2015 bag i sap dan kontrak belajarsadirun
 

What's hot (18)

Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
Pengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasiPengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasi
 
Hakikat evaluasi pendidikan
Hakikat evaluasi pendidikan Hakikat evaluasi pendidikan
Hakikat evaluasi pendidikan
 
Prosedur Evaluasi Pembelajaran Matematika
Prosedur Evaluasi Pembelajaran MatematikaProsedur Evaluasi Pembelajaran Matematika
Prosedur Evaluasi Pembelajaran Matematika
 
Silabus evaluasi pai
Silabus evaluasi paiSilabus evaluasi pai
Silabus evaluasi pai
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
 
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
 
Evaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi dalam Pendidikan IslamEvaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi dalam Pendidikan Islam
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranBab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan
 
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaranKelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
 
Presentasi makalah penilaian
Presentasi makalah penilaianPresentasi makalah penilaian
Presentasi makalah penilaian
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Materi kuliah evaluasi 2015 bag i sap dan kontrak belajar
Materi kuliah evaluasi  2015 bag i sap dan kontrak belajarMateri kuliah evaluasi  2015 bag i sap dan kontrak belajar
Materi kuliah evaluasi 2015 bag i sap dan kontrak belajar
 
Presentasi modul 7 ipa kb 2
Presentasi modul 7 ipa kb 2Presentasi modul 7 ipa kb 2
Presentasi modul 7 ipa kb 2
 

Viewers also liked

SIL in the practice: Safety requirements specifications: do's and dont's
SIL in the practice: Safety requirements specifications: do's and dont'sSIL in the practice: Safety requirements specifications: do's and dont's
SIL in the practice: Safety requirements specifications: do's and dont'sie-net ingenieursvereniging vzw
 
Leaflet 2
Leaflet 2Leaflet 2
Leaflet 2BP Mark
 
BLH Nobel G5 Process Weighing and Force Measurement Control
BLH Nobel G5 Process Weighing and Force Measurement ControlBLH Nobel G5 Process Weighing and Force Measurement Control
BLH Nobel G5 Process Weighing and Force Measurement ControlPower Specialties, Inc.
 
Best Practices in SIS Documentation
Best Practices in SIS DocumentationBest Practices in SIS Documentation
Best Practices in SIS DocumentationEmerson Exchange
 
Functional Safety (SIL) in the Subsea and Drilling Industry
Functional Safety (SIL) in the Subsea and Drilling IndustryFunctional Safety (SIL) in the Subsea and Drilling Industry
Functional Safety (SIL) in the Subsea and Drilling IndustryLloyd's Register Energy
 
Part 4 of 6 - Analysis Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Exchange 2010
Part 4 of 6 - Analysis Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Exchange 2010Part 4 of 6 - Analysis Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Exchange 2010
Part 4 of 6 - Analysis Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Exchange 2010Mike Boudreaux
 
Part 6 of 6 - Operation Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Exchange 2010
Part 6 of 6 - Operation Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Exchange 2010Part 6 of 6 - Operation Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Exchange 2010
Part 6 of 6 - Operation Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Exchange 2010Mike Boudreaux
 
SIS “Final Element” Diagnostics Including The SOV, Using A Digital Valve Cont...
SIS “Final Element” Diagnostics Including The SOV, Using A Digital Valve Cont...SIS “Final Element” Diagnostics Including The SOV, Using A Digital Valve Cont...
SIS “Final Element” Diagnostics Including The SOV, Using A Digital Valve Cont...Emerson Exchange
 
Part 5 of 6 - Implementation Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Excha...
Part 5 of 6 - Implementation Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Excha...Part 5 of 6 - Implementation Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Excha...
Part 5 of 6 - Implementation Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Excha...Mike Boudreaux
 
Fluid Mechanics Centrifugal Pump Performance Experiment
Fluid Mechanics Centrifugal Pump Performance ExperimentFluid Mechanics Centrifugal Pump Performance Experiment
Fluid Mechanics Centrifugal Pump Performance ExperimentThomas Gross
 
IEC 61511 introduction
IEC 61511 introduction IEC 61511 introduction
IEC 61511 introduction KoenLeekens
 
Understanding Safety Level Integrity Levels (SIL)
Understanding Safety Level Integrity Levels (SIL)Understanding Safety Level Integrity Levels (SIL)
Understanding Safety Level Integrity Levels (SIL)Power Specialties, Inc.
 
ORIFICES AND MOUTHPIECES
ORIFICES AND MOUTHPIECESORIFICES AND MOUTHPIECES
ORIFICES AND MOUTHPIECESHome
 
pipe line calculation
pipe line calculationpipe line calculation
pipe line calculationjatinar123
 

Viewers also liked (20)

Yokogawa DX2000 DAQSTATION
Yokogawa DX2000 DAQSTATIONYokogawa DX2000 DAQSTATION
Yokogawa DX2000 DAQSTATION
 
SIL in the practice: Safety requirements specifications: do's and dont's
SIL in the practice: Safety requirements specifications: do's and dont'sSIL in the practice: Safety requirements specifications: do's and dont's
SIL in the practice: Safety requirements specifications: do's and dont's
 
Leaflet 2
Leaflet 2Leaflet 2
Leaflet 2
 
BLH Nobel G5 Process Weighing and Force Measurement Control
BLH Nobel G5 Process Weighing and Force Measurement ControlBLH Nobel G5 Process Weighing and Force Measurement Control
BLH Nobel G5 Process Weighing and Force Measurement Control
 
Unit process
Unit processUnit process
Unit process
 
Best Practices in SIS Documentation
Best Practices in SIS DocumentationBest Practices in SIS Documentation
Best Practices in SIS Documentation
 
Functional Safety (SIL) in the Subsea and Drilling Industry
Functional Safety (SIL) in the Subsea and Drilling IndustryFunctional Safety (SIL) in the Subsea and Drilling Industry
Functional Safety (SIL) in the Subsea and Drilling Industry
 
Part 4 of 6 - Analysis Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Exchange 2010
Part 4 of 6 - Analysis Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Exchange 2010Part 4 of 6 - Analysis Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Exchange 2010
Part 4 of 6 - Analysis Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Exchange 2010
 
Part 6 of 6 - Operation Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Exchange 2010
Part 6 of 6 - Operation Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Exchange 2010Part 6 of 6 - Operation Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Exchange 2010
Part 6 of 6 - Operation Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Exchange 2010
 
Orifice meter
Orifice meterOrifice meter
Orifice meter
 
SIS “Final Element” Diagnostics Including The SOV, Using A Digital Valve Cont...
SIS “Final Element” Diagnostics Including The SOV, Using A Digital Valve Cont...SIS “Final Element” Diagnostics Including The SOV, Using A Digital Valve Cont...
SIS “Final Element” Diagnostics Including The SOV, Using A Digital Valve Cont...
 
Part 5 of 6 - Implementation Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Excha...
Part 5 of 6 - Implementation Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Excha...Part 5 of 6 - Implementation Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Excha...
Part 5 of 6 - Implementation Phase - Safety Lifecycle Seminar - Emerson Excha...
 
Fluid Mechanics Centrifugal Pump Performance Experiment
Fluid Mechanics Centrifugal Pump Performance ExperimentFluid Mechanics Centrifugal Pump Performance Experiment
Fluid Mechanics Centrifugal Pump Performance Experiment
 
IEC 61511 introduction
IEC 61511 introduction IEC 61511 introduction
IEC 61511 introduction
 
Understanding Safety Level Integrity Levels (SIL)
Understanding Safety Level Integrity Levels (SIL)Understanding Safety Level Integrity Levels (SIL)
Understanding Safety Level Integrity Levels (SIL)
 
Flow measurement part IV
Flow measurement   part IVFlow measurement   part IV
Flow measurement part IV
 
ORIFICES AND MOUTHPIECES
ORIFICES AND MOUTHPIECESORIFICES AND MOUTHPIECES
ORIFICES AND MOUTHPIECES
 
pipe line calculation
pipe line calculationpipe line calculation
pipe line calculation
 
Safety Integrity Levels
Safety Integrity LevelsSafety Integrity Levels
Safety Integrity Levels
 
Fluids lab manual_2
Fluids lab manual_2Fluids lab manual_2
Fluids lab manual_2
 

Similar to Modul mujinurmaksum

DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxDESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxmas iwan
 
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docxNi'matu Zuhro
 
Evaluasi pembelajaran lina
Evaluasi pembelajaran linaEvaluasi pembelajaran lina
Evaluasi pembelajaran linaJosua Sitorus
 
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikMakalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikAnitaRohimah
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasImam181993
 
Modul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranModul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranRAHMANULJA
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiWarnet Raha
 
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7Mitra guru
 
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdfdayuprasanda
 
7.vina serevina andry fitrian
7.vina serevina andry fitrian7.vina serevina andry fitrian
7.vina serevina andry fitrianvinaserevina
 
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newBp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newArif Wicaksono
 
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdf
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdfMAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdf
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdfXixoHandshome
 
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN KELOMPOK 2.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN KELOMPOK 2.pptxPPT EVALUASI PEMBELAJARAN KELOMPOK 2.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN KELOMPOK 2.pptxArisnurmansyah2
 

Similar to Modul mujinurmaksum (20)

DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxDESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
 
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
 
Evaluasi pembelajaran lina
Evaluasi pembelajaran linaEvaluasi pembelajaran lina
Evaluasi pembelajaran lina
 
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikMakalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelas
 
Modul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranModul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaran
 
Prosedur penilaian
Prosedur penilaianProsedur penilaian
Prosedur penilaian
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
 
7.vina serevina andry fitrian
7.vina serevina andry fitrian7.vina serevina andry fitrian
7.vina serevina andry fitrian
 
Presentation1 evaluasi
Presentation1 evaluasiPresentation1 evaluasi
Presentation1 evaluasi
 
Modul la malid
Modul la malidModul la malid
Modul la malid
 
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newBp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
 
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdf
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdfMAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdf
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdf
 
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN KELOMPOK 2.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN KELOMPOK 2.pptxPPT EVALUASI PEMBELAJARAN KELOMPOK 2.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN KELOMPOK 2.pptx
 

Recently uploaded

415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 

Recently uploaded (9)

415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 

Modul mujinurmaksum

  • 1. 1 MODUL PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN DAN PEMBELAJARAN TUTORIAL OLEH : La Malid Achmad Mubasyir Muji Nur Maksum JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH ( PGMI ) INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) KENDARI 2015
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Salawat dan Salam penulis haturkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW sebagai rasul penuntun umat islam, yang mana kita masih yakini bahwa agama islam itu adalah satu-satunya agama yang benar dan diridhai oleh Allah SWT. Dalam penyusunan modul yang berjudul “ PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN DAN PEMBELAJARAN TUTORIAL “ ini, tak lupa penulis mengucapkan Banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap dari semua pihak pembaca senantiasa memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga kedepannya akan menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada penulis khususnya dan pembaca pada umunnya. Tanggal…. November 2015 penyusun
  • 3. 3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN A. Pengertian penilaian dan evaluasi B. Syarat- syarat penilaian dalam Pembelajaran C. Penilaian proses pengajaran D. Penilaian hasil pengajaran E. Prinsip-prinsip penilaian F. Pendekatan-pendekatan dalam penilaian G. Penilaian formatif dan sumatif H. Cara penilaian BAB II PEMBELAJARAN TUTORIAL A. Pengertian Cai B. Pengertian Tutorial C. Model Tutorial Dalam Cai D. Prinsip-Prinsip Tutorial E. Langkah-Langkah Model Tutorial F. Kelebihan Dan Kekurangan Model Tutorial Rangkuman Soal-soal latihan DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 4 BAB 1 PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN A. PENGERTIAN PENILAIAN DAN EVALUASI Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Kata evaluasi merupakan pengindonesiaan dari kata evaluation dalam bahasa inggris, yang lazim diartikan dengan penaksiran. Kata kerjanya adalah evaluate yang berarti menaksir atau menilai. Secara terminologis, evaluasi dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut: 1. Nurkancana (1983) menyatakan bahwa evaluasi dilakukan berkenaan dengan proses kegiatan untuk menentukan nilai sesuatu. 2. Raka Joni (1975) mengartikan evaliuasi sebagai berikut: Suatu proses dimana kita mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan mempertimbangkan payokan-patokan tertentu; patokan-patokan mana yang mengandung pengertian baik-tidak baik, memadai- tidak memadai, memenuhi syarat-tidak memenuhi syarat. Dengan perkataan lain kita menggunakan value judgement. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas sangatlah jelas bahwa evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai seseorang dengan menggunakan patokan-patokan tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
  • 5. 5 B. SYARAT-SYARAT UMUM DALAM PENILAIAN Penilaian yang akan dilaksanakan harus memenuhi persyaratan atau criteria sebagai berikut: 1. Memiliki validitas, artinya penilaian harus benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. 2. Memilki reablitas. Suatu alat evaluasi memiliki rehabilitas, bila menunjukkan ketetapan hasilnya. 3. Objektivitas. Suatu alat evaluasi harus benar-benar mengukur apa yang diukur, tanpa adanya interpretasi yang tidak ada hubunganna dengan alat evaluasi itu. 4. Efisiensi. Suatu alat evaluasi seapat mungkin dipergunakan tanpa membuang waktu dan uang yang banyak. 5. Kegunaan/kepraktisan. Ciri lain dari alat evaluasi ialah usefulness (harus berguna). Untuk memperoleh keterangan tentang siswa, sehingga dapat memberikan bimbingan sebaik- baiknya bagi para siswanya. C. PENILAIAN PROSES PENGAJARAN Penilaian terhadap proses pengajaran dilakukan oleh guru sebagai bagian integral dari pengajaran itu sendiri. Artinya, penilaian harus tidak terpisahkan dalam penyusunan dan pelaksanaan pengajaran. Penilaian proses bertujuan menilai efektivitas dan efisiensi kegiatan pengajaran sebagai bahan untuk perbaikan dan penyempurnaan program dan pelaksanaannya. Objek dan sasaran penilaian proses adalah komponen-komponen sistem pengajaran itu sendiri, baik yang berkenaan dengan masukan proses maupun dengan keluaran, dengan semua dimensinya. Komponen masukan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni masukan mentah (raw input), yaitu peserta didik, dan masukan alat (instrumental input), yakni unsur manusia dan nonmanusia yang mempengaruhi terjadinya proses. Komponen proses adalah interaksi semua komponen pengajaran seperti bahan pengajaran, metode dan alat, sumber belajar, sistem penilaian, dan lain-lain.
  • 6. 6 Komponen keluaran adalah hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah menerima proses pengajaran. Penilaian keluaran lebih banyak dibahas dalam penilaian hasil. Penilaian terhadap masukan mentah, yakni peserta didik sebagai subjek belajar, mencakup aspek-aspek berikut. a. Kemampuan Peserta Didik Penilaian terhadap kemampuan peserta didik idealnya menggunakan pengukuran inteligensia atau potensi yang dimilikinya. Namun, mengingat sulitnya alat ukur tersebut diperoleh guru, maka guru dapat melakukan penilaian ini dengan mempelajari dan menganalisis kemajuan-kemajuan belajar yang ditunjukkannya, misalnya analisis terhadap hasil belajar, hasil tes seleksi masuk, nilai STTB, raport, dan hasil ulangan. b. Minat, Perhatian, dan Motivasi Belajar Peserta Didik Minat, perhatian, dan motivasi pada hakikatnya merupakan usaha peserta didik dalam mencapaibkebutuhan belajarnya. Oleh sebab itu, studi mengenai kebutuhan peserta didik dalam proses pengajaran menjadi bagian penting dalam menumbuhkan minat, perhatian, dan motivasi belajar peserta didik dapat digunakan: pengamatan terhadap kegiatan belajar peserta didik, wawancara kepada peserta didik, studi data pribadi peserta didik, kunjungan rumah, dialog dengan orang tuanya, dan sebagainya. c. Kebiasaan Belajar Kebiasaan belajar baik dari segi cara belajar, waktu belajar, keteraturan belajar, suasana belajar, dan lain-lain merupakan faktor penunjang keberhasilan belajar peserta didik. Kebiasaan ini perlu diketahui oleh guru bukan hanya untuk menyelesaikan pengajaran dengan kebiasaan yang menunjangbprestasi atau sebaliknya. Kebiasaan belajar yang salah harus diperbaiki dan ditinggalkan dan guru mencoba mengembangkan kebiasaan belajar baru yang lebih bermakna. d. Pengetahuan Awal dan Prasyarat Penilaian terhadap pengetahuan awal dan prasyarat dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada peserta didik sebelum pengajaran diberikan. Pertanyaan itu berkenaan dengan bahan sebelumnya atau pengetahuan lain yang telah ada padanya, yang relevan dengan bahan pengajaran yang akan diberikan. Jika ternyata pengetahuan prasyaratnya belum dikuasai, sangat
  • 7. 7 bijaksana bila guru menjelaskannya terlebih dahulu sebelum memberikan bahan pengajaran baru yang telah dirancangnya. e. Karakteristik Peserta Didik Untuk mengetahui informasi mengenai karakteristik peserta didik, guru perlu mengamati tingkah laku peserta didik dalam berbagai situasi, melakukan analisis, data pribadi, melakukan wawancara, dan memberikan kuesioner atau daftar lisan mengenai sifat dan karakter peserta didik. Lima aspek yang dikemukakan di atas minimal harus diketahui oleh guru agar ia dapat menentukan strategi pengajaran sesuai dengan kondisi peserta didik. Penilaian terhadap masukan instrumental mencakup dimensi sebagai berikut: 1) Kurikulum. Kurikulum adalah program belajar untuk peserta didik, terdiri dari pengetahuan ilmiah, pengalaman, dan kegiatan belajar mereka yang telah disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan program, isi dan struktur program, dan strategi pelaksanaan oleh program. 2) Sumber dan sarana belajar. Sumber belajar mencakup manusia dan nonmanusia yang dapat memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, sedangkan sarana belajar adalah fasilitas dan perlengkapan yang diperlukan untuk kegiatan belajar seperti alat bantu, laboratorium, perpustakaan, dan sebagainya. 3) Kemampuan guru mengajar. Kemampuan guru mengajar merupakan dimensi paling utama untuk melakukan penilaian monitoring. Aspek-aspek pengelolaan kelas yang dilakuakn oleh guru melalui profil guru mengajar sangat mempengaruhi kualitas proses dan hasil belajar peserta didik . D. PENILAIAN HASIL PENGAJARAN Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengelolan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatn belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran ang telah ditetapkan. Hasil belajar, menunjukkan pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indicator adanya dan derajat perubahan tingkah laku siswa.
  • 8. 8 a) Fungsi dan Tujuan Evaluasi Hasil Belajar 1) Untuk diagnostic dan pengembangan. 2) Untuk seleksi. 3) Untuk kenaikan kelas. 4) Untuk penempatan. Evaluasi hasil belajar memiliki tujuan-tujuan tertentu: 1. Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar. 2. Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan-kegiatan belajar siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing-masing individu. 3. Memberikan infiormasi yang dapat dipergunkan untuk mengetahui kemampuan siswa, menetapkan kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan-kegiatan remedial (perbaikan). 4. Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mendorong motivasi belajar siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan merangsangnya untuk melakukan upaya perbaikan. 5. Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas. 6. Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih sekolah, atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya. Pada umumnya penilaian hasil pengajaran, baik dalam bentuk formatif maupun sumatif, telah dilaksanakan oleh guru. Melalui pertanyaan secara lisan atau akhir pengajaran guru menilai keberhasilan pengajaran (tes formatif). Demikian juga tes sumatif yang dilakukan pada akhir program, seperti akhir kuartal atau akhir semester, penilaian diberikan terhadap peserta didik untuk menentukan kemajuan belajarnya. Penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar peserta ddidik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
  • 9. 9 a. Sasaran penilaian. Sasaran atau objek evaluasi hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang. Masing-masing bidang terdiri dari sejumlah aspek. Aspek-aspek tersebut sebaiknya dapat diungkapkan melalui penilaian tersebut. 1) Ranah Kognitif (Pengetahuan/ Pemahaman) Penilaian terhadap pengetahuan pada tingkat satuan pelajaran menuntut perumusan secara lebih khusus setiap aspek pengetahuan, yang dikategorikan sebagai: konsep, prosedur, fakta, dan prinsip. Untuk menilai pengetahuan dapat kita pergunakan pengujian sebagai berikut: a) Sasaran penilaian aspek pengenalan (recognition) b) Sasaran penilaian aspek mengingat kembali (recal) c) Sasaran penilaian aspek pemahaman (komprehension) 2) Ranah Afektif Sasaran evaluasi ranah afektif (sikap dan nilai) meliputiaspek-aspek, sebagai berikut: 1. Aspek penerimaan, yakni kesadaran pekaterhadap segala gejala dan stimulus serta menerima atau menyelesaikan stimulus atau gejala tersebut. 2. Sambutan, yakni aktif mengikuti dan melaksanakan sendiri suatu gejala di samping menyadari/menerimanya. 3. Aspek penilaian, yakni perilaku yang konsisten, stabil mengandung kesungguahan kata hati dan control secara aktif terhadap perilakunya. 4. Aspek organisasi, yakni perilaku menginternalisasi, mengorganisasi dan memantapkan interaksi antara nilai-nilai dan menjadikannya sebgai suatu pendirian yang teguh 5. Aspek karakteristik diri dengan suatu nilai atau kompleks nilai, ialah menginternalisasikan suatu nilai ke dalam system nilai dalam diri individu, yang berprilaku konsisten dengan system nilai tersebut. 3) Ranah Keterampilan Sasaran keterampilan reproduktif:
  • 10. 10 a. Aspek keterampilan kognitif, mislanya masalah-masalah yang familier untuk dipecahkan dalam rangka menentukan ukuran-ukuran ketepatan dan kecepatan melalui latihan-latihan (drill) jangka panjjang, evaluasi dilakukan dengan metode-metode objektif tertutup. b. Aspek keterampilan psikomotorik dengan te tundakan terhadap pelaksanaan tugas yang nyata atau yang disimulasikan, dan berdasarkan criteria ketepatan, kecepatan, kualitas penrapan secara objektif. c. Aspek keterampilam reaktif, dilaksanakansecara langsung pengamatan ibjektif terhadap tingkah laku pendekatan atau penghindaran; secara tak langsung dengan kuesioner sikap. d. Aspek ketermapilan interaktif, secara langsung dengan menghitung frekuensi kebiasaa dan cara-cara yang baik yang dipertunjukkan pada kondisi-kondisi tertentu. Evaluasi keterampilan produktif: 1. Aspek keterampilan kognitif, misalnya masalah-masalah yng tidak familier untuk dipecahkan dan pemecahannya tidak begitu rumit, dengan menggunakan metode terbuka tertutup (open ended methods). 2. Aspek keterampilan psikomotorik, ykani tugas-tugas produktif yang menuntut perencanaan strategi. Evaluasi terhadap hasil dan proses perencanaan ialah dengan observasi dan diskusi 3. Aspek keterampilan reaktif, secara langsung mengamati system nilai masyarakat dalam tindakannya di luar sekolah. 4. Aspek keterampilan interaktif dengan observasi ketermapilan dalam situasi senyata. b. Alat penilaian, penggunaan alat penilaian hendaknya komprehensif meliputi tes dan bukan tes sehingga diperoleh gambaran hasil belajar yang objektif. Alat evaluasi dibagi menjadi dua jenis, yakni: penilaian dengan tes dan penilaian bukan dengan tes. Penilaian dengan tes, ada dua macam tes: (1) educational test, untuk mengukur kemampuan siswa disekolah atau prestasi belajar, (2) mental test, atau tes intelegensi, untuk mengukur intelegensi seseorang, (3). Aptitude test, untuk mengetahui bakat seseorang. Tes lisan dan tes tertulis. Bentuk tersebut banyak digunakan oleh guru, karena penting untuk diukur ketercapainya tujuan-tujuan pembelajaran. Keuntungan penggunaan tes lisan (oral tes), ialah sebgai berikut:
  • 11. 11 1) Tes ini memberikan pengalaman melakukan ekspresi secara lisan pada para siswa. 2) Siswa mendapat manfaat tertentu dengan mendengarkan respon/jawaban dari siswa lainnya 3) Pertanyaan-pertanyaan lisan yang dijawab oleh siswa lebih banyak terhadap pertanyaan tertulis dalam jangka waktu yang sama. 4) Kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh siswa segera dapat diketahui dan diperbaiki pada waktu itu juga. 5) Tes tertulis banyak menggunakan penglihatan yang sewaktu membaca dan menulis sesuatu jawaban. 6) Pengaruh-pengaruh factor luar pada waktu ujian, misalnya sulit menyatakan pendapat secara lisan, dapat dihindari. c. Prosedur pelaksanaan tes. Penilaian hasil belajar dilaksanakan dalam bentuk formatif dan sumatif. Hasil evaluasi formatif dijadikan dasar bagi penyempurna proses belajar mengajar. Oleh karena itu standar yang digunakan harus “standar mutlak”. Dengan menggunakan standar mutlak, tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dicapai oleh murid dan bukan untuk mengetahui status setiap murid dibandingkan dengan murid-murid lainnya dalam kelas yang sama. Pengelolaan evaluasi sumatif dapat ditmepuh dengan menggunakan stndar norma relative (PAN), karena hasil yang dicapai murid lebih menggambarkan statusnya dibandingkan dengan teman lainnya dalam kelas yang sama. Untuk pengisian raport dan ijazah, standar nomra relative dipandang lebih sesuai untuk digunakan. E. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian berdasarkan kebijakan kurikulum berbasis 2001 adalah: a. Valid, artinya penilaian harus memberikan informasi yang akurat tentang hasil belajar siswa. b. Mendidik, artinya penilaian harus memberikan sumbangan positif terhadap pencapaian belajar siswa.
  • 12. 12 c. Berorientasi pada kompetensi, artinya penilaian harus menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam kurikulum. d. Adil, artinya penilaian adil terhadap semua siswa dengan tidak membedakan latar belakang social-ekonomi ,budaya, bahasa, dan gender. e. Terbuka, artinya criteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi semua pihak (siswa, guru, sekolah, orang tua, dan pihak lain yang terkait). f. Berkesinambungan, artinya penilaia dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus- menerus untuk meperoleh gambaran tentang perkembangn belajar siswa sebagai hasil kegiatan belajarnya g. Menyeluruh, artinya enilaian dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan prosedur termasuk mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar siswa. h. Bermakna, artinya penilaian hendaknya mudah dipahami, mepunyai arti, berguna, dan bias ditindaklanjuti oleh semua pihak (Fajar, 2002: 184) Dalam melaksanakan penilaian hendaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain, sebagai berikut: 1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi. 2) Penilaian menggunakan acuan criteria; yaitu berdasarkan apa yang biasa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. 3) System yang direncanakan adalah system penilaian yang berkelanjutan. 4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. 5) System penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman nelajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran.
  • 13. 13 F. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PENILAIAN Ada dua pendekatan dalam penilaian yaitu: penilaian yang bersumber pada kriteria mutlak dan penilaian yang bersumber pada norma relatif. 1. Penilaian yang Bersumber pada Kriteria Mutlak Penilaian ini menitikberatkan kepada pengukuran sampai berapa jauh keberhasilan /penguasaan seseorang atas unit pelajaran yang telah diberikan. Adapun yang diukur adalah kecakapan nyata (penguasaan mutlak) seseorang mengenai bidang pengajaran tertentu setelah jangka waktu pendidikan tertentu tanpa membandingkan dengan hasil yang dicapai itu dibandingkan dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Penilaian yang Bersumber pada Norma Relatif (Kelompok) Penilaian ini menitikberatkan pada status atau kedudukan seseorang dalam kelompoknya. Hasil yang dicapai seseorang dibandingkan dengan nilai rata-rata kelompoknya. G. PENILAIAN FORMATIF DAN SUMATIF 1. Penilaian formatif a. Fungsi Penilaian Penilaian formatif adalah jenis penilaian yang fungsinya untuk memperbaiki proses belajar mengajar. b. Waktu Pelaksanaan Penilaian formatif ini dilakukan untuk menilai hasil belajar jangka pendek dari suatu proses belajar mengajar/pada akhir unit pelajaran yang singkat seperti Satuan Pelajaran. c. Aspek Tingkah Laku yang Dinilai Karena penilaian formatif itu dilakukan untuk menilai hasil belajar dari suatu proses belajar mengajar pada akhir unit pengajaran yang singkat, maka aspek tingkah laku yang dinilai cenderung terbatas pada segi kognitif (pengetahuan) dan segi psikomotor (keterampilan) yang
  • 14. 14 terkandung dalam tujuan khusus pengajaran. Untuk menilai segi afektif (sikap dan nilai), maka penggunaan penilaian formatif tidaklah tepat. d. Cara Menyusun Soal Sesuai dengan fungsi dan tujuan penilaian, maka soal tes pada penilaian formatif harus disusun sedemikian rupa sehingga benar-benar mengukur tujuan khusus pengajaran yang hendak dicapai. Oleh karena itu, soal tes harus dibuat secara langsung dengan menjabarkan Tujuan Khusus Pengajaran ke dalam bentuk pertanyaan. e. Pendekatan Penilaian yang Digunakan Sesuai dengan fungsi dan tujuan penilaian, maka pada penilaian formatif sasaran penilaian itu adalah kecakapan nyata setiap peserta didik. f. Cara Pengelolaan Hasil Penilaian Pertama : Menghitung angka persentase peserta didik yang gagal dalam setiap soal. Kedua : Menghitung persentase penguasaan kelas atas bahan yang telah disajikan. Ketiga : Menghitung persentase jawaban yang benar yang dicapai setiap peserta didik dalam tes secara keseluruhan g. Penggunaan Hasil Penilaian Pertama : Atas dasar angka persentase peserta didik yang gagal dalam setiap soal, guru dapat mempertimbangkan apakah bahan pelajaran yang bersangkutan dengan soal tes perlu dibicarakan lagi secara umum atau tidak. Kedua : Atas dasar angka persentase penguasaan kelas atas bahan yang telah disajikan, guru akan dapat menilai dirinya sendiri mengenai kemampuannya dalam mengajar. Ketiga : Dengan mengetahui persentase jawaban yang benar yang dapat dicapai setiap peserta didik dalam tes secara keseluruhan, guru dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada pada setiap peserta didik sehingga guru mendapatkan bahan yang dapat dijadikan
  • 15. 15 sebagai dasar pertimbangan, apakah seorang peserta didik perlu mendapatkan bantuan/pelayanan khusus dari guru untuk mengatasi kesulitan dalam belajar. 2. Penilaian Sumatif a. Fungsi Penilaian Penilaian sumatif adalah jenis penilaian yang fungsinya untuk menentukan angka kemajuan/hasil belajar peserta didik. b. Waktu Pelaksanaan Sesuai dengan fungsi dan tujuan penilaian, maka penilaian sumatif ini dilakukan untuk menilai hasil belajar yang jangka panjang dari suatu proses belajar mengajar seperti pada akhir program pengajaran. c. Aspek Tingkah laku yang Dinilai Karena penilaian sumatif itu dilakukan untuk menilai hasil belajar dari suatu proses belajar mengajar jangka panjang seperti pada akhir program pengajaran, maka fungsinya tidak lagi untuk memperbaiki proses belajar mengajar setiap peserta didik. Sebab pada akhir program pengajaran, guru telah berkali-kali melakukan penilaian formatif pada akhir satuan pengajaran. Oleh karena itu, aspek tingkah laku yang dinilai harus meliputi segi kognitif (pengetahuan), psikomotor (ketrampilan) dan afektif (sikap dan nilai). d. Cara Menyusun Soal Penyusunan soal-soalnya harus didasarkan atas tujuan-tujuan umum pengajaran yang ada di dalam program pengajaran, oleh karena itu, soal-soalnya harus representative atau mewakili setiap tujuan umum pengajaran yang ada didalam program pengajaran tersebut. Namun demikian, jika guru masih memiliki soal-soal tes untuk setiap satuan pelajaran yang telah diberikan selama program pengajaran, maka penilaian pada akhir program pengajaran dapat disesuaikan dengan tujuan umum pengajaran tersebut, asal soal-soal itu dipilih/diseleksi sedemikian rupa, sehingga benar-benar mewakili setiap tujuan umum pengajaran yang terkandung di dalam program pengajaran.
  • 16. 16 e. Pendekatan penilaian yang Digunakan Pada penilaian sumatif kedua pendekatan dalam penilaian dapat digunakan penilaian yang bersumber pada kriteria mutlak dan penilaian yang bersumber pada norma relatif (kelompok). f. Cara Pengolahan hasil Penilaian a. Pengolahan Hasil Penilaian Berdasarkan ukuran Mutlak Jika pengolahan hasil penilaian itu berdasarkan ukuran/kriteria mutlak, maka yang harus dicari ialah persentasi jawaban yang benar yang dicapai oleh peserta didik. Kemudian angka persentasee tersebut diubah ke dalam skala penilaian yang dikehendaki umpamanya skala penilaian 0-10. b. Pengolahan Hasil Penilaian Berdasarkan Norma Relatif (Kelompok) Untuk mengolah hasil penilaian yang berdasarkan norma relatif, digunakan nilai-nilai yang standar seperti skala nilai 0-10 (C-Score), skala nilai 0-100 (T-Score), nilai Z (Z-Score) dan persentil (Percentile). Untuk mengubah nilai/skor mentah ke dalam skors terjabar berdasarkan skala penilaian tertentu, maka prosedur/langkah-langkah berikut harus ditempuh. Pertama : Menyusun distribusi/frekuensi skors yang diperoleh peserta didik. Kedua : Menghitung angka rata-rata. Ketiga : Menghitungstandar deviasi Keempat : Mengubah skors ke dalam skala penilaian yang dikehendaki. g. Penggunaan Hasil Penilaian Pada penilaian sumatif, hasil penilaian itu antara lain digunakan untuk: 1) Menentukan kenaikan kelas 2) Menentukan angka raport 3) Menentukan seleksi 4) Menentukan lulus tidaknya peserta didik 5) Mengetahui status setiap peserta didik dibandingkan dengan peserta didik lainnya dalam kelompok yang sama.
  • 17. 17 H. CARA PENILAIAN 1. Cara Kuantitatif, yaitu apabila hasil yang telah dicapai siswa disajikan dalam bentuk angka. Rentangan angka yang dapat diambil guru dalam penyajiannya ada 0-5, atau rentangan 0-10, atau rentangan 0-100. 2. Cara Kualitatif, yakni apabila hasil prestasi belajar siswa disajikan dalam bentuk pernyataan atau penggolongan seperti: a. Lulus, Belum Lulus (BL), dan Tidak Lulus. b. Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang dan Gagal. (IKIP Yogyakarta). c. Sangat memuaskan, Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang dan Jelek (IKIP Jakarta). d. Cumlaude, Amat baik, Baik, Cukup dan Tidak Lulus (IAIN Raden Intan).
  • 18. 18 BAB 11 PEMBELAJARAN TUTORIAL A. PENGERTIAN TUTORIAL Seiring dengan semakin majunya Teknologi Komunikasi dan Informasi (Information and Communication Technology/ICT) telah mengubah model dan pola pembelajaran pada dunia pendidikan pada saat ini. Ada banyak sistem pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan alat bantu komputer, salah satunya yaitu aplikasi pengajaran yang mengacu pada teknologi berbasis Multimedia dan berbasis Web (Internet). Pengajaran Berbantuan Komputer atau disingkat dengan CAI (Computer Aided Instruction) adalah suatu sistem pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan peralatan komputer sebagai alat bantunya bersama–sama dengan knowledge base (dasar pengetahuan)-nya. CAI merupakan pengembangan daripada teknologi informasi terpadu yaitu komunikasi (interaktif), audio, video, penampilan citra (image) yang dikemas dengan sebutan teknologi multimedia. Pada saat ini para pendidik sudah mulai mendapatkan akses untuk menggunakan berbagai macam teknologi guna meningkatkan efektifitas proses belajar dan mengajar. Komputer sebagai salah satu produk teknologi dinilai tepat digunakan sebagai alat bantu pengajaran. Berbagai macam pendekatan instruksional yang dikemas dalam bentuk program pengajaran berbantuan komputer atau CAI (Computer Aided Instruction) seperti: Drill and practice, simulasi, tutorial dan permainan bisa diperoleh lewat komputer. Dalam dua puluh lima tahun terakhir ini perkembangan CAI terutama dinegara maju sangatlah pesat. Banyak penelitian ekperimen tentang CAI telah dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas berbagai program CAI. Menurut Bright (1983: 144-152), bila dibanding dengan pendekatan pengajaran tradisional, CAI sangat efektif dan efisien. Anak didik akan belajar lebih cepat, menguasai materi pelajaran lebih banyak dan mengingat lebih banyak dari apa yang sudah dipelajari. Namun Richard Clark (1983: 445-549) mengkritik bahwa program pengajaran seperti CAI bisa saja
  • 19. 19 efektif tetapi dengan hanya menempatkan materi pelajaran kedalam komputer secara asal, tidaklah akan meningkatkan efektivitas pengajaran. Oleh karena itu Simonson dan Thompson (1994: 53) menyarankan agar pembuatan CAI harus direncanakan dengan baik dan usaha penelitian saat ini sebaiknya difokuskan pada pemakaian CAI untuk situasi khusus dan untuk mata pelajaran khusus pula. Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan karena program pengajaran CAI dalam pelajaran fisika sangat dibutuhkan. Hal ini mengingat beberapa kekhususan seperti: Tingkat abstraksi dan penalaran yang tinggi, serta penerapan matematika, yang semua itu akan lebih mudah dipelajari melalui pendekatan tutorial lewat komputer. Simonson dan Thompson (1994: 45-51) menyatakan pembelajaran berbasis komputer (CAI) memiliki aspek-aspek yang dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran. Aspek-aspek tersebut antara lain: Umpan balik, percabangan, penilaian, monitoring kemajuan, petunjuk, dan tampilan. Komputer dapat secara cepat berinteraksi dengan individu, menyimpan dan memproses berbagai informasi. Dalam menunjang pencapaian tujuan pembelajaran komputer yang disusun dengan program yang bermacam-macam tipe terminal dapat mengontrol interaksi belajar mandiri untuk mempelajari informasi yang disajikan. Komputer dapat secara langsung digunakan untuk menyampaiakan materi pelajaran siswa, memberikan latihan dan memberikan tes kemajuan belajar siswa. Dengan menggunakan komputer, hasil pekerjaan siswa yang pertama dapat dimasukan ke dalam sistem teknis bahasa komputer yang sesuai, sehingga siswa dapat memanggil data tersebut kapan saja (Hamalik, 2003). “CAI yaitu penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI juga bermacam- macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan pengembang pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games), mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio yang dianimasikan. Jadi CAI adalah penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam dunia pendidikan dan pengajaran. CAI membantu siswa memahami suatu materi dan dapat mengulang materi tersebut berulang kali sampai ia menguasai materi itu.” (Nurita, 2007).
  • 20. 20 Pembelajaran dengan berbantuan komputer (Computer Assisted Instruction/CAI) telah dikembangkan akhir-akhir ini dan telah membuktikan manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar dan membantu siswa dalam belajar. Komputer dapat sekaligus membantu puluhan siswa dan di masa yang akan datang, diharapkan dapat membantu ribuan siswa sekaligus. Criswell (Munir, 2001) mendefinisikan CAI (Computer Assisted Instruction) sebagai penggunaan komputer dalam menyampaikan bahan pengajaran dengan melibatkan siswa peserta didik secara aktif serta membolehkan umpan balik. Model CAI dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu: Tutorial, Latih dan Praktik, Pemecahan Masalah, Simulasi, dan Permainan (Budiarjo, 1991). Jadi dapat disimpulkan bahwa CAI adalah salah satu metode pengajaran yang digunakan untuk membantu pengajar dalam mengajarkan materi secara interaktif dalam sebuah program tutorial dengan menggunakan suatu aplikasi komputer. Dalam menyampaikan pengajaran, perangkat lunak CAI dapat mengontrol berbagai proses, seperti penyajian materi kepada pemakai untuk dibaca dan dipelajari, memberikan petunjuk dan latihan mengenai materi yang dipelajari, memberikan pertanyaan dan masalah untuk dijawab serta memberikan penilaian dari hasil belajar kepada pemakai. Pemakai dapat berinteraksi melalui alat-alat input, seperti keyboard atau penekanan tombol dengan menggunakan mouse, yang hasilnya dapat ditampilkan melalui layar monitor dan printer. B. PENGERTIAN TUTORIAL Tutorial atau tutoring adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar mandiri mahasiswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar. Tutor adalah orang yang memberikan ilmu kepada anak didik secara langsung, mahasiswa lebih memahami konsep dan praktek pendidikan non formal yang lebih baik. Pada interaksi yang berbentuk tutorial, prinsip dasar langkah-langkah memulai penyajian informasi (materi) sama halnya pada waktu menyajikan materi lewat tutorial tatap muka. Dalam sajian tutorial tatap muka, biasanya tutor akan memulai kegiatannya dengan menguraikan ruang
  • 21. 21 lingkup materi tutorial, tujuan-tujuan yang ingin dicapai, serta menginformasikan pula hubungan topik tutorial saat disajikan dengan topik-topik pada kegiatan tutorial yang akan datang (sebagai relevansi). Setelah itu barulah tutor menyampaikan materi tutorial dengan pendekatan tertentu. Definisi tutorial dalam pembelajaran berbasis komputer sebagaimana diungkapkan Hernawan (2004) dan Rusman (2008) adalah pembelajaran khusus dengan instruktur yang terkualifikasi dengan menggunakan software komputer yang berisi materi pelajaran yang bertujuan untuk memberikan pemahaman secara tuntas (mastery learning) kepada siswa mengenai bahan atau materi pelajaran yang sedang dipelajari. Dalam tutorial, komputer berperan sebagai guru sehingga semua interaksi terjadi antara komputer dengan peserta didik sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan pemantau. Dalam model ini, sebenarnya software program komputer menggantikan sistem tutor yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Pembelajaran dalam model ini disajikan melalui teks atau grafik yang ditampilkan oleh layar komputer. Kemudian komputer menampilkan pertanyaan sesuai dengan masalah yang disajikan. Secara sederhana pola-pola pengoperasian dalam pembelajaran CAI model tutorial dapat dilihat sebagai berikut: (1) Komputer menyajikan materi (2) Siswa memberikan respon (3) Respon siswa dievaluasi oleh komputer dengan orientasi siswa pada arah siswa dalam menempuh presentasi berikutnya. (4) Melanjutkan atau mengulangi tahapan sebelumnya Dalam merancang interaksi yang berbentuk tutorial, saat atau setelah menyampaikan materi biasanya diikuti dengan pemberian soal atau latihan serta kasus. Jawaban pengguna terhadap soal dan kasus tersebut akan dianalisis oleh komputer dan seketika itu juga komputer akan memberikan respons dan memberikan umpan balik terhadap hasil belajar pengguna. Dalam interaksi tutorial ini, informasi dan pengetahuan yang disajikan sangat komunikatif, seolah-olah ada pengajar yang berdiri di samping peserta didik yang memberikan pengarahan dan pembimbingan secara langsung kepada peserta didik. Tutorial dilaksanakan secara tatap muka atau jarak jauh berdasarkan konsep belajar mandiri. Pola pembelajaran pada interaksi yang berbentuk tutorial ini biasanya dirancang secara
  • 22. 22 bercabang. Peserta didik dapat diberi kesempatan untuk memilih topik-topik pembelajaran yang ingin dipelajari dalam suatu subjek pelajaran tertentu. Namun, secara umum penyajian informasi atau materi dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) tipe penyajian, yaitu: informasi verbal, konsep, aturan, prinsip, dan keterampilan. Konsep belajar mandiri dalam tutorial mengandung pengertian, bahwa tutorial merupakan bantuan belajar dalam upaya memicu dan memacu kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri mahasiswa dalam belajar dengan minimalisasi intervensi dari pihak pembelajar yang dikenal sebagai Tutor. Prinsip pokok tutorial adalah “kemandirian mahasiswa” (student’s independency). Tutorial tidak ada, jika kemandirian tidak ada. Jika mahasiswa tidak belajar di rumah, dan datang ke tutorial dengan ‘kepala kosong’, maka yang terjadi adalah “perkuliahan” biasa, bukan tutorial. Dengan demikian, secara konseptual tutorial perlu dibedakan secara tegas dengan “kuliah” (lecturing) yang umum berlaku di perguruan tinggi di mana peran dosen sangat besar. C. MODEL TUTORIAL DALAM CAI Model CAI tipe tutorial ini menurut Arsyad (1996:97) memiliki 2 jenis : 1. Tutorial Terprogram Tutorial terprogram merupakan seperangkat tayangan baik statis maupun dinamis yang terlebih dahulu diprogramkan. Secara berturut, seperangkat kecil informasi ditayangkan yang diikuti dengan pertanyaan. Jawaban siswa dianalisis oleh komputer (dibandingkan dengan kemungkinan-kemungkian jawaban yang telah dirancang oleh si pembuat program/guru), dan berdasarkan hasil analisis itu umpan balik yang sesuai. Urutan linear dan urutan bercabang digunakan. Penetapan kapan bercabang dimaksudkan untuk penyajian materi pelajaran tambahan berdasarkan hasil analisis perkembangan siswa setelah menyelesaikan beberapa latihan dan tugas. Semakin banyak alternatif cabang yang tersedia, semakin luwes program tersebut menyesuaikan diri dengan perbedaan individual siswa. Media tambahan lain biasanya digabungkan untuk format tutorial terprogram, seperti tugas tugas bacaan berbasis cetak, kegiatan kelompok, percobaan laboratorium, kegiatan latihan,
  • 23. 23 simulasi dan interaktif dengan videodisc. Manfaat tutorial terprogram akan nampak jika menggunakan kemampuan teknologi komputer untuk bercabang dan interaktif. 2. Tutorial Intellegent Berbeda dari tutorial terprogram karena jawaban komputer terhadap pertanyaan siswa dihasilkan oleh intelegensia artifisial (kecerdasan buatan), bukan jawaban-jawaban yang terprogram yang telah disiapkan terlebih dahulu oleh si perancang. Dengan demikian, ada dialog dari waktu ke waktu antara siswa dengan komputer. Baik siswa maupun komputer dapat bertanya ataupun memberi jawaban. Terdapat 8 identitas model Tutorial dalam pembelajaran CAI, yaitu : a) Pengenalan (introduction) b) Penyajian informasi (presentation of information) c) Pertanyaan dan respon (question and responses) d) Penilaian respon (judging responses) e) Pemberian feedback terhadap respon (providing feedback about responses) f) Pembetulan (remediation) g) Segmen pengaturan pengajaran (sequencing lesson segment) h) Penutup (Closing) Dalam beberapa bentuk tutorial sebagaimana diungkapkan oleh Hackbarth (1996: 193) selain menampilkan kedelapan identitas tersebut, biasanya model tutorial biasa digabung dengan soal-soal latihan yang ada dalam model drill, sehingga diharapkan siswa akan lebih memahami dan belajar secara tuntas. Sebagaimana diungkapkan Hamalik (2003: 73-74) bahwa terdapat lima fungsi utama pembelajaran tutorial, yaitu: a) Kurikuler yang berperan sebagai pelaksana kurikulum
  • 24. 24 b) Instruksional yang berperan melaksanakan proses pembelajaran agar para siswa aktif belajar mandiri c) Diagnosis bimbingan yang berperan membantu siswa yang mengalami kelemahan, kekuatan, kelambanan d) Administratif yang berperan melaksanakan pencatatan, pelaporan, penilaian sesuai e) tuntutan program f) Personal yang berperan keteladanan kepada siswa sehingga menggugah motivasi belajar mandiri dan motif berprestasi Lebih lanjut Hamalik menyebutkan terdapat 3 fungsi utama dalam pembelajaran tutorial, yaitu: a) Untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan para siswa sesuai dengan yang dimuat dalam program. b) Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa tentang cara memecahkan masalah, mengatasi kesulitan atau agar mampu membimbing sendiri. c) Untuk meningkatkan kemampuan siswa tentang cara belajar mandiri dan menerapkannya pada program yang digunakan untuk belajar. Pembelajaran berbasis komputer model tutorial menganut beberapa prinsip pada pembelajaran behaviorisme yang menekankan pentingnya peranan lingkungan dan latihan. Model pembelajaran ini menganut beberapa prinsip-prinsip pembelajaran yang meliputi: a. Adanya perbedaan individual dalam belajar. Ciri utama pembelajaran berbasis komputer model tutorial adalah proses pembelajaran yang dilakukan secara individual yaitu interaksi antara seorang peserta didik dengan software program yang ada dalam komputer sehingga setiap siswa akan belajar sesuai dengan tingkat kemampuan siswa itu sendiri. b. Perhatian dan motivasi.
  • 25. 25 Dalam pembelajaran berbasis komputer model tutorial, setiap materi dan soal disajikan dengan berbagai macam bentuk baik bentuk animasi, grafik, gambar video maupun foto serta pemberian pujian, hukuman dan feedback yang mampu membangkitkan rangsangan, motivasi dan perhatian peserta didik. c. Prinsip Keaktifan. Sebagaimana ciri pertama tutorial di atas, yaitu pembelajaran yang bersifat individual, maka setiap siswa akan belajar mengkonstruk sendiri pengetahuan dengan adanya interaksi secara aktif antara siswa dengan program. d. Prinsip keterlibatan langsung. Dalam pembelajaran berbasis komputer model tutorial, prinsip ini diakomodasi dengan sifat interaktif dari software program tutorial yang memunginkan interaksi bersifat visual, audial maupun kinestetik. e. Prinsip balikan dan penguatan. Salah satu komponen utama dalam pembelajaran berbasis komputer model tutorial adalah adanya feedback, serta reinforcement yang berupa pujian dan hukuman yang memungkinkan terjadinya umpan balik yang interaktif serta proses penguatan terhadap konstruksi pengetahuan siswa. (Arsyad,1996:135-137) D. PRINSIP – PRINSIP TUTORIAL Beberapa prinsip dasar tutorial yang sebaiknya dipahami oleh tutor agar penyelenggaraan tutorial yang efektif, dan tidak terjebak pada situasi pembelajaran biasa, adalah: 1. Interaksi tutorial sebaiknya berlangsung pada tingkat metakognitif, yaitu tingkatan berpikir yang menekankan pada pembentukan keterampilan “learning how to learn” atau “think how to think” (mengapa demikian, bagaimana hal itu bisa terjadi, dsb). 2. Tutorial harus memiliki langkah proses belajar yang dijalani oleh tutee.
  • 26. 26 3. Tutorial harus mampu mendorong tutee sampai pada taraf pengertian (understanding = C2) yang mendalam sehingga mampu menghasilkan pengetahuan (create = C6) yang tahan lama. 4. Segala kuputusan dalam tutorial sebaiknya diambil melalui prosesdinamika kelompok di mana setiap tutee dalam kelompok memberikan sumbang pikirannya. 5. Tutorial harus mampu membuat variasi stimulasi/rangsangan untuk belajar, sehingga tutee tidak merasa bosan, jenuh, dan/atau putus asa. 6. Tutorial selayaknya memantau kualitas kemajuan belajar tutee dengan mengarahkan kajian sampai pada taraf pengertian yang mendalam (indepth understanding). E. LANGKA-LANGKAH MODEL TUTORIAL Terdapat 7 identitas model tutorial dalam pembelajaran berbasis komputer, yaitu : 1. Pengenalan (introduction): Pengenalan terhadap aplikasi tersebut. 2. Penyajian informasi (presentation of information): Penyajian informasi bagi pengguna dalam bentuk materi untuk menggunakan aplikasi tersebut. 3. Pertanyaan dan respon (question and responses): Memberi pertanyaan kemudian aplikasi memberi respon yang berbentuk keterangan dan penilaian (scoring). 4. Penilaian respon (judging responses): Memberi penilaian (scoring). 5. Pemberian feedback tentang respon (providing feedback about responses): Setelah pengguna mendapat keterangan atas hasil yang diperoleh dalam menjawab pertanyaan dan respon yang diberi maka aplikasi tersebut memberi feedback dalam bentuk saran untuk pengguna. 6. Pembetulan (remediation): Pembetulan dapat dilakukan setelah pengguna membuka kunci jawaban. 7. Penutup (clossing): Aplikasi selesai dijalankan. Dalam beberapa bentuk tutorial sebagaimana diungkapkan oleh Hackbarth (1996: 193) selain menampilkan identitas-identitas tersebut, biasanya model tutorial biasa digabung dengan soal-soal latihan yang ada dalam model drill, sehingga diharapkan siswa akan lebih memahami dan belajar secara tuntas.
  • 27. 27 F. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN Sejatinya metode tutorial adalah metode pembelajaran dengan mana guru memberikan bimbingan belajar kepada siswa secara individual. Oleh sebab itu metode ini sangat cocok diterapkan dalam model pembelajaran mandiri seperti pada pembelajaran jarak jauh dengan mana siswa terlebih dahulu diberi modul untuk dipelajari. a. Keunggulam Metode Tutorial. 1. Siswa memperoleh pelayanan pembelajaran secara individual sehingga permasalahan spesifik yang dihadapinya dapat dilayani secara spesifik pula. 2. Seorang siswa dapat belajar dengan kecepatan yang sesuai dengan lemampuannya tanpa harus dipengaruhi oleh kecepatan bel;ajar siswa yang lain atau lebih dikenal dengan istilah “Slef Paced Learning”. b. Kelemahan Metode Tutorial. 1. Sulit dilaksanakan pembelajaran klasikal karena guru harus melayani siswa dalam jumlah yang banyak. 2. Jika tetap dilaksanakan, diperlukan teknik mengajar dalam tim atau “team teaching” dengan pembagian tugas di antara anggota tim. 3. Apabila tutorial ini dilaksanakan, untuk melayani siswa dalam jumlah yang banyak, diperlukan kesabaran dan keluasan pemahamann guru tentang materi.
  • 28. 28 Rangkuman : 1. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan 2. Penilaian yang akan dilaksanakan harus memenuhi persyaratan atau criteria sebagai berikut: (1) memeiliki validitas, (2) mempunyai reliabilitas, (3) objektivitas, (4) efisiensi, dan (5) kegunaan/kapraktisan. 3. Cara Kuantitatif, yaitu apabila hasil yang telah dicapai siswa disajikan dalam bentuk angka. Rentangan angka yang dapat diambil guru dalam penyajiannya ada 0-5, atau rentangan 0- 10, atau rentangan 0-100. 4. Cara Kualitatif, yakni apabila hasil prestasi belajar siswa disajikan dalam bentuk pernyataan atau penggolongan . 5. CAI adalah salah satu metode pengajaran yang digunakan untuk membantu pengajar dalam mengajarkan materi secara interaktif dalam sebuah program tutorial dengan menggunakan suatu aplikasi computer. 6. Tutorial atau tutoring adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar mandiri mahasiswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar . 7. Keunggulan Metode Tutorial.: a. Siswa memperoleh pelayanan pembelajaran secara individual sehingga permasalahan spesifik yang dihadapinya dapat dilayani secara spesifik pula. b. Seorang siswa dapat belajar dengan kecepatan yang sesuai dengan lemampuannya tanpa harus dipengaruhi oleh kecepatan bel;ajar siswa yang lain atau lebih dikenal dengan istilah “Slef Paced Learning”. 8. Kelemahan metode tutorial :
  • 29. 29 a. Sulit dilaksanakan pembelajaran klasikal karena guru harus melayani siswa dalam jumlah yang banyak. b. Jika tetap dilaksanakan, diperlukan teknik mengajar dalam tim atau “team teaching” dengan pembagian tugas di antara anggota tim. c. Apabila tutorial ini dilaksanakan, untuk melayani siswa dalam jumlah yang banyak, diperlukan kesabaran dan keluasan pemahamann guru tentang materi.
  • 30. 30 SOAL-SOAL LATIHAN : Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Dianggap Benar ! 1. serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan merupakan pengertian dari……. a. Penilaian b. Evaluasi c. Driil d. Practice e. tutorial 2. suatu proses menentukan nilai seseorang dengan menggunakan patokan-patokan tertentu untuk mencapai suatu tujuan merupakan pengertian dari….. a. tutorial b. evaluasi c. practice d. penilaian e. drill 3. yang termasuk syarat-syarat umum dari penilaian adalah sebagai berikut, kecuali……. a. Validitas b. Reabilitas c. Objektivitas d. Efisiensi e. evaluasi 4. di bawah ini yang bukan termasuk prinsip-prinsip penilaian dalam proses pembelajaran adalan a. valid b. mendidik c. berorientasi d. adil e. sopan
  • 31. 31 5. jenis penilaian yang fungsinya untuk memperbaiki proses belajar mengajar merupakan fungsi dari….. a. fungsi formatif b. fungsi sumantik c. fungsi kognitif d. fungsi psikomotorik e. fungsi afektif 6. salah satu metode pengajaran yang digunakan untuk membantu pengajar dalam mengajarkan materi secara interaktif dalam sebuah program tutorial dengan menggunakan suatu aplikasi computer merupakan pengertian dari….. a. CAI b. Computer c. Driil d. Tutorial e. Evaluasi 7. Bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar mandiri mahasiswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar merupakan pengertian dari…… a. CAI b. Tutorial c. Evaluasi d. Driil e. Praktek 8. Berikut ini yang bukan termasuk prinsip-prinsip pembelajaran tutorial adalah…… a. Adanya perbedaan individual dalam belajar. b. Perhatian dan motivasi. c. Perhatian dan motivasi. d. Prinsip keterlibatan langsung. e. tuntutan program 9. adanya perbedaan individual dalam belajar merupkan prinsip dari model pembelajaran….. a. tutorial b. drill c. evaluasi d. practice e. komputer 10. berikut ini yang bukan termasuk langkah-langkah penggunaan model pembelajaran tutorial adalah…. a. Pengenalan
  • 32. 32 b. Penyajian informasi c. Pertanyaan dan respon d. Penilaian respon e. Pergaulan Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar ! 1. Apa yang di maksud dengan penilaian dan evaluasi ? 2. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat umum dalam penilaian ! 3. Sebutkan prinsip-prinsip penilaian serta berikan penjelasan dari masing-masing prinsip tersebut ? 4. Pendekatan apa saja yang dilakukan dalam proses penilaian ? sebutkan dan jelaskan minimal dua pendekatan ! 5. Apa yang anda ketahui tentang penilaian formatif dan penilaian sumantif ? 6. Apa yang dimaksud dengan CAI ? 7. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran tutorial ? 8. Sebutkan prinsip-prinsip model pembelajaran tutorial ! 9. Langkah apa saja yang harus dilakukan oleh seorang guru apabila dia menggunakan model pembelajaran tutorial dalam melaksanankan kegiatan proses belajar mengajar di sekolah ? 10. Sebutkan kelemahan model pembelajaran tutorial !
  • 33. 33 DAFTAR PUSTAKA Trianto. 2010. Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: kencana Imron, Ali. 2012. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Hamalik, oemar. 2011. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi aksara Rohani, ahmad. 2010. Pengelolaan Pengajaran (Sebuah Pengantar Menuju Guru Profesional Jakarta: Rineka Cipta Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan. Malang: UIN-MALIKI PRESS