SlideShare a Scribd company logo
Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli : 
Menurut Robert M Smith (2002) 
“Suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui 
kelemahan dan kekuatan yang mana hsil keputusannya dapat digunakan untuk layanan 
pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan 
pembelajaran. 
Menurut James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis 
“Proses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat 
kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan 
apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut guru akan dapat 
menyusun program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif. 
Menurut Bomstein dan Kazdin (1985) 
 Mengidentifikasi masalah dan menyeleksi target intervensi 
 Memilih dan mendesain program treatmen 
 Mengukur dampak treatmen yang diberikan secara terus menerus. 
 Mengevaluasi hasil-hasil umum dan ketepatan dari terapi. 
Menurut Lidz 2003 
Proses pengumpulan informasi untuk mendapatkan profil psikologis anak yang meliputi 
gejala dan intensitasnya, kendala-kendala yang dialami kelebihan dan kelemahannya, serta 
peran penting yang dibutuhkan anak. Hasil Kajian dari Pengertian diatas adalah sebagai 
berikut : 
Tujuan asesmen adalah untuk melihat kondisi anak saat itu. Dalam rangka menyusun suatu 
program pembelajaran yang tepat sehingga dapat melakukan layanan pembelajaran secara 
tepat. 
Tujuan Asesmen 
Menurut Robb 
 Untuk menyaring dan mengidentifikasi anak 
 Untuk membuat keputusan tentang penempatan anak 
 Untuk merancang individualisasi pendidikan 
 Untuk memonitor kemajuan anak secara individu 
 Untuk mengevaluasi kefektifan program. 
Menurut Sumardi & Sunaryo (2006) 
 Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat dan komprehensif tentang kondisi 
anak saat ini 
 Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan hambatan belajar 
yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan khususnya, serta daya 
dukung lingkungan yang dibutuhkan anak 
 Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan 
khususnya dan memonitor kemampuannya.
Menurut Salvia dan Yesseldyke seperti dikutif Lerner (1988: 54) 
Asesmen dilakukan untuk lima keperluan yaitu : 
 Penyaringan (screening) 
 Pengalihtanganan (referal) 
 Klasifikasi (classification) 
 Perencanaan Pembelajaran (instructional planning) 
 Pemantauan kemjuan belajar anak (monitoring pupil progress) 
Berdasarkan hasil kajian dari teori-teori diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa : 
“Asesmen dilakukan untuk mengetahui keadaan anak pada saat tertentu (Waktu dilakukan 
asesmen) baik potensi-potensinya maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki anak sebagai 
bahan untuk menyusun suatu program pembelajaran sehingga dapat melakukan layanan / 
intervensi secara tepat. 
 Ruang Lingkup 
 Motorik 
 Kognitif 
 Emosi 
 Perilaku adaptif 
 Bahasa 
Masalah-masalah Akademik 
Perbedaan antara asesmen pendidikan, asesmen medis, asesmen sosiokultural dan asesmen 
psikologis bisa dilihat dari aspek-aspek sebagai berikut : 
 Tujuannya 
 Ruang lingkup 
 Asesornya. 
Untuk mengadakan asesmen bagi ABK tidak bisa hanya satu asesmen, tetapi harus lengkap 
agar informasi yang diperoleh tentang anak ABK dapat diketahui dengan lengkap, baik 
informasi pendidikan, informasi medis, informasi sosiokultural ataupun informasi psikologis 
anak tersebut dan selanjutnya dapat memudahkan dalam membuat program pembelajaran 
bagi anak tersebut 
Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus 
Posted on November 5, 2012 by Kabar Pendidikan Luar Biasa 
Istilah identifikasi secara harfiah dapat diartikan menemukan atau menemukenali. 
Istilah identifkasi anak dengan kebutuhan khusus dimaksudkan merupakan suatu usaha 
seseorang (orang tua, guru, maupun tenaga kependidikan lainnya) untuk mengetahui apakah 
seorang anak mengalami kelainan/penyimpangan (phisik, intelektual, social, 
emosional/tingkah laku) dalam pertumbuhan/ perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak 
lain seusianya (anak-anak normal).
Setelah dilakukan identifikasi, kondisi seseorang dapat diketahui, apakah 
pertumbuhan/perkembangannya termasuk normal atau mengalami kelainan/pe nyimpangan. 
Kegiatan identifikasi sifatnya masih sederhana dan tujuannya lebih ditekankan pada 
menemukan (secara kasar) apakah seorang anak tergolong anak dengan kebutuhan khusus 
atau bukan. Maka biasanya identifikasi dapat dilakukan oleh orang-orang yang dekat (sering 
berhubungan/bergaul) dengan anak, seperti orang tuanya, pengasuhnya, gurunya, dan pihak-pihak 
yang terkait dengannya. Sedangkan langkah berikutnya, yang sering disebut asesmen, 
bila diperlukan dapat dilakukan oleh tenaga profesional, seperti dokter, psikolog, neurolog, 
orthopedagog, therapis, dan lain-lain. 
Dalam istilah sehari-hari, identifikasi sering disebut dengan istilah penjaringan, sedangkan 
asesmen disebut dengan istilah penyaringan. 
Tujuan Identifikasi 
Secara umum tujuan identifikasi adalah untuk menghimpun informasi apakah seorang anak 
mengalami kelainan/penyimpangan (fisik, intelektual, sosial, emosional, dan/atau sensoris 
neurologis) dalam pertumbuhan/perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain 
seusianya (anak-anak normal), yang hasilnya akan dijadikan dasar untuk penyusunan 
program pembelajaran sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya. 
Dalam rangka pendidikan inklusi, kegiatan identifikasi anak dengan kebutuhan khusus 
dilakukan untuk lima keperluan, yaitu: (1) penjaringan (screening), (2) pengalihtanganan 
(referal), (3) klasifikasi, (4) perencanaan pembelajaran, dan (5) pemantauan kemajuan 
belajar. 
1. Penjaringan (screening) 
Penjaringan dilakukan terhadap semua anak di kelas. Pada tahap ini identifiksi berfungsi 
menandai anak-anak mana yang menunjukkan gejala-gejala tertentu, kemudian 
menyimpulkan anak-anak mana yang mengalami kelainan/penyimpangan tertentu, sehingga 
tergolong anak dengan kebutuhan khusus. 
2. Pengalihtanganan (referral) 
Berdasarkan gejala-gejala yang ditemukan pada tahap penjaringan, selanjutnya anak-anak 
dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok. Pertama, ada anak yang tidak perlu dirujuk ke 
ahli lain (tenaga profesional) dan dapat langsung ditangani sendiri oleh guru dalam bentuk 
layanan pembelajaran yang sesuai. 
Kedua, ada anak yang perlu dirujuk ke ahli lain terlebih dulu (referal) seperti psikolog, 
dokter, orthopedagog (ahli PLB), dan/atau therapis, baru kemudian ditangani oleh guru. 
Proses perujukan anak oleh guru ke tenaga professional lain untuk membantu mengatasi 
masalah anak yang bersangkutan disebut proses pengalihtanganan (referral). Jika tenaga 
professional tersebut tidak tersedia dapat dimintakan bantuan ke tenaga lain yang ada seperti 
Guru Pembimbing Khusus (Guru PLB) atau Konselor. 
3. Klasifikasi
Pada tahap klasifikasi, kegiatan identifikasi bertujuan untuk menentukan apakah anak yang 
telah dirujuk ke tenaga professional benar-benar memerlukan penanganan lebih lanjut atau 
langsung dapat diberi pelayanan pendidikan khusus.Apabila berdasar pemeriksaan tenaga 
professional ditemukan masalah yang perlu penanganan lebih lanjut (misalnya pengobatan, 
therapy, latihan-latihan khusus, dan sebagainya) maka guru tinggal mengkomunikasikan 
kepada orang tua siswa yang bersangkutan. Jadi guru tidak mengobati dan/atau memberi 
therapy, melainkan sekedar meneruskan kepada orang tua tentang kondisi anak yang 
bersangkutan. Guru hanya akan membantu siswa dalam hal pemberian pelayanan pendidikan 
sesuai dengan kondisi anak. Apabila tidak ditemukan tanda-tanda yang cukup kuat bahwa 
anak yang bersangkutan memerlukan penanganan lebih lanjut, maka anak dapat 
dikembalikan ke kelas semula untuk mendapatkan pelayanan pendidikan khusus. 
Kegiatan klasifikasi ini memilah-milah mana anak dengan kebutuhan khusus yang 
memerlukan penanganan lebih lanjut dan mana yang langsung dapat mengikuti pelayanan 
pendidikan khusus di kelas reguler. 
4. Perencanaan pembelajaran 
Pada tahap ini, kegiatan identifikasi bertujuan untuk keperluan penyusunan program 
pembelajaran yang diindividualisasikan (PPI). Dasarnya adalah hasil dari klasifikasi. Setiap 
jenis dan gradasi (tingkat kelainan) anak dengan kebutuhan khusus memerlukan program 
pembelajaran yang berbeda satu sama lain. 
5. Pemantauan kemajuan belajar 
Kemajuan belajar perlu dipantau untuk mengetahui apakah program pembelajaran khusus 
yang diberikan berhasil atau tidak. Apabila dalam kurun waktu tertentu anak tidak mengalami 
kemajuan yang signifikan (berarti), maka perlu ditinjau lagi beberapa aspek yang berkaitan. 
Misalnya apakah diagnosis yang kita buat tepat atau tidak, Program Pembelajaran Individual 
(PPI) yang kita susun sesuai atau tidak, bimbingan belajar khusus yang kita berikan sesuai 
atau tidak, dan seterusnya. 
Sebaliknya, apabila dengan program khusus yang diberikan, anak mengalami kemajuan yang 
cukup signifikan maka program tersebut perlu diteruskan sambil 
memperbaiki/menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada. 
Dengan lima tujuan khusus di atas, identifikasi perlu dilakukan secara terus menerus oleh 
guru, dan jika perlu dapat meminta bantuan dan/atau bekerja sama dengan tenaga 
professional terkait. 
Sekian untuk tulisan kali ini, tunggu kelanjutan tulisan mengenai identifikasi anak 
berkebutuhan khusus ini. Semoga bermanfaat.

More Related Content

What's hot

PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMFitriAmaliyah
 
Model pembelajaran interaktif
Model pembelajaran interaktifModel pembelajaran interaktif
Model pembelajaran interaktif
Ahmad H
 
Rasionel pentingnya bimbingan konseling
Rasionel pentingnya bimbingan konselingRasionel pentingnya bimbingan konseling
Rasionel pentingnya bimbingan konseling
Unnes
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Arif Winahyu
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
jhesica purba
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
ardhian zahroni
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Sukiman Fitk
 
MASA KANAK-KANAK AWAL
MASA KANAK-KANAK AWALMASA KANAK-KANAK AWAL
MASA KANAK-KANAK AWAL
Tatik prisnamasari
 
Peta Konsep Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Psikologi PerkembanganPeta Konsep Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Psikologi Perkembangan
Atika Aziz
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Endah Rizkiani
 
KONSEP DASAR ASESMENT BK
KONSEP DASAR ASESMENT BKKONSEP DASAR ASESMENT BK
KONSEP DASAR ASESMENT BK
Nur Arifaizal Basri
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
Nur Arifaizal Basri
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Nur Arifaizal Basri
 
Soal bimbingan konseling
Soal bimbingan konselingSoal bimbingan konseling
Soal bimbingan konseling
Riky Dony Ardian
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
Tiya Widiyanti
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Tatimatus Solihah
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
dwilaksmid
 
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASAPERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
safutri nurhidayah
 
sejarah bimbingan dan konseling
 sejarah bimbingan dan konseling sejarah bimbingan dan konseling
sejarah bimbingan dan konseling
komisariatimmbpp
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 

What's hot (20)

PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
 
Model pembelajaran interaktif
Model pembelajaran interaktifModel pembelajaran interaktif
Model pembelajaran interaktif
 
Rasionel pentingnya bimbingan konseling
Rasionel pentingnya bimbingan konselingRasionel pentingnya bimbingan konseling
Rasionel pentingnya bimbingan konseling
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
 
MASA KANAK-KANAK AWAL
MASA KANAK-KANAK AWALMASA KANAK-KANAK AWAL
MASA KANAK-KANAK AWAL
 
Peta Konsep Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Psikologi PerkembanganPeta Konsep Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Psikologi Perkembangan
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
 
KONSEP DASAR ASESMENT BK
KONSEP DASAR ASESMENT BKKONSEP DASAR ASESMENT BK
KONSEP DASAR ASESMENT BK
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
Soal bimbingan konseling
Soal bimbingan konselingSoal bimbingan konseling
Soal bimbingan konseling
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASAPERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
 
sejarah bimbingan dan konseling
 sejarah bimbingan dan konseling sejarah bimbingan dan konseling
sejarah bimbingan dan konseling
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 

Similar to Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli

Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-6 SMP Ibrahimy Sistem La...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-6 SMP Ibrahimy Sistem La...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-6 SMP Ibrahimy Sistem La...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-6 SMP Ibrahimy Sistem La...
ZainulHasan13
 
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-dini
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-diniBahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-dini
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-diniMuhaimin Abu Faiz
 
Pentaksiran autentik
Pentaksiran autentikPentaksiran autentik
Pentaksiran autentik
Ppg Pathma Nathan
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - MODUL PROJEK - KENALI DAN RAWAT TUB...
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - MODUL PROJEK - KENALI DAN RAWAT TUB...Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - MODUL PROJEK - KENALI DAN RAWAT TUB...
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - MODUL PROJEK - KENALI DAN RAWAT TUB...
yuyunyuslina
 
Sistem Layanan Pembelajaran (hari ke-6).pdf
Sistem Layanan Pembelajaran (hari ke-6).pdfSistem Layanan Pembelajaran (hari ke-6).pdf
Sistem Layanan Pembelajaran (hari ke-6).pdf
TriUtamiKurniaDewi
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembang
pjj_kemenkes
 
Kepentingan penaksiran dan penilaian perkembangan kanak
Kepentingan penaksiran dan penilaian perkembangan kanakKepentingan penaksiran dan penilaian perkembangan kanak
Kepentingan penaksiran dan penilaian perkembangan kanakRaihan Raihana
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembang
pjj_kemenkes
 
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anakKb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
pjj_kemenkes
 
Ppt kesulitan belajar 1
Ppt kesulitan belajar 1Ppt kesulitan belajar 1
Ppt kesulitan belajar 1
NikmatunHasanah1
 
Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Ricky Ramadhan
 
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini Mitha Ye Es
 
Kb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anakKb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anak
pjj_kemenkes
 
Konsep Identifikasi dan Asesmen
Konsep Identifikasi dan AsesmenKonsep Identifikasi dan Asesmen
Konsep Identifikasi dan Asesmen
PENDIDIKANADALAHPENT
 
Konsep identifikasi dan asesmen rev
Konsep identifikasi dan asesmen revKonsep identifikasi dan asesmen rev
Konsep identifikasi dan asesmen rev
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Resume bimbingan dan konseling 5
Resume bimbingan dan konseling 5Resume bimbingan dan konseling 5
Resume bimbingan dan konseling 5
Ricky Ramadhan
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
pjj_kemenkes
 
Permasalahan anak tk2
Permasalahan anak tk2Permasalahan anak tk2
Permasalahan anak tk2
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli (20)

Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-6 SMP Ibrahimy Sistem La...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-6 SMP Ibrahimy Sistem La...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-6 SMP Ibrahimy Sistem La...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-6 SMP Ibrahimy Sistem La...
 
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-dini
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-diniBahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-dini
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-dini
 
Program tumbang anak kel1
Program tumbang anak  kel1Program tumbang anak  kel1
Program tumbang anak kel1
 
Pentaksiran autentik
Pentaksiran autentikPentaksiran autentik
Pentaksiran autentik
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - MODUL PROJEK - KENALI DAN RAWAT TUB...
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - MODUL PROJEK - KENALI DAN RAWAT TUB...Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - MODUL PROJEK - KENALI DAN RAWAT TUB...
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - MODUL PROJEK - KENALI DAN RAWAT TUB...
 
Sistem Layanan Pembelajaran (hari ke-6).pdf
Sistem Layanan Pembelajaran (hari ke-6).pdfSistem Layanan Pembelajaran (hari ke-6).pdf
Sistem Layanan Pembelajaran (hari ke-6).pdf
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembang
 
Kepentingan penaksiran dan penilaian perkembangan kanak
Kepentingan penaksiran dan penilaian perkembangan kanakKepentingan penaksiran dan penilaian perkembangan kanak
Kepentingan penaksiran dan penilaian perkembangan kanak
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembang
 
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anakKb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
 
Ppt kesulitan belajar 1
Ppt kesulitan belajar 1Ppt kesulitan belajar 1
Ppt kesulitan belajar 1
 
Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6
 
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
 
Kb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anakKb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anak
 
Konsep Identifikasi dan Asesmen
Konsep Identifikasi dan AsesmenKonsep Identifikasi dan Asesmen
Konsep Identifikasi dan Asesmen
 
Penilaian dalam pembelajaran aud
Penilaian dalam pembelajaran audPenilaian dalam pembelajaran aud
Penilaian dalam pembelajaran aud
 
Konsep identifikasi dan asesmen rev
Konsep identifikasi dan asesmen revKonsep identifikasi dan asesmen rev
Konsep identifikasi dan asesmen rev
 
Resume bimbingan dan konseling 5
Resume bimbingan dan konseling 5Resume bimbingan dan konseling 5
Resume bimbingan dan konseling 5
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
 
Permasalahan anak tk2
Permasalahan anak tk2Permasalahan anak tk2
Permasalahan anak tk2
 

Recently uploaded

IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 

Recently uploaded (20)

IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 

Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli

  • 1. Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli : Menurut Robert M Smith (2002) “Suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hsil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran. Menurut James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis “Proses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif. Menurut Bomstein dan Kazdin (1985)  Mengidentifikasi masalah dan menyeleksi target intervensi  Memilih dan mendesain program treatmen  Mengukur dampak treatmen yang diberikan secara terus menerus.  Mengevaluasi hasil-hasil umum dan ketepatan dari terapi. Menurut Lidz 2003 Proses pengumpulan informasi untuk mendapatkan profil psikologis anak yang meliputi gejala dan intensitasnya, kendala-kendala yang dialami kelebihan dan kelemahannya, serta peran penting yang dibutuhkan anak. Hasil Kajian dari Pengertian diatas adalah sebagai berikut : Tujuan asesmen adalah untuk melihat kondisi anak saat itu. Dalam rangka menyusun suatu program pembelajaran yang tepat sehingga dapat melakukan layanan pembelajaran secara tepat. Tujuan Asesmen Menurut Robb  Untuk menyaring dan mengidentifikasi anak  Untuk membuat keputusan tentang penempatan anak  Untuk merancang individualisasi pendidikan  Untuk memonitor kemajuan anak secara individu  Untuk mengevaluasi kefektifan program. Menurut Sumardi & Sunaryo (2006)  Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat dan komprehensif tentang kondisi anak saat ini  Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan khususnya, serta daya dukung lingkungan yang dibutuhkan anak  Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususnya dan memonitor kemampuannya.
  • 2. Menurut Salvia dan Yesseldyke seperti dikutif Lerner (1988: 54) Asesmen dilakukan untuk lima keperluan yaitu :  Penyaringan (screening)  Pengalihtanganan (referal)  Klasifikasi (classification)  Perencanaan Pembelajaran (instructional planning)  Pemantauan kemjuan belajar anak (monitoring pupil progress) Berdasarkan hasil kajian dari teori-teori diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa : “Asesmen dilakukan untuk mengetahui keadaan anak pada saat tertentu (Waktu dilakukan asesmen) baik potensi-potensinya maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki anak sebagai bahan untuk menyusun suatu program pembelajaran sehingga dapat melakukan layanan / intervensi secara tepat.  Ruang Lingkup  Motorik  Kognitif  Emosi  Perilaku adaptif  Bahasa Masalah-masalah Akademik Perbedaan antara asesmen pendidikan, asesmen medis, asesmen sosiokultural dan asesmen psikologis bisa dilihat dari aspek-aspek sebagai berikut :  Tujuannya  Ruang lingkup  Asesornya. Untuk mengadakan asesmen bagi ABK tidak bisa hanya satu asesmen, tetapi harus lengkap agar informasi yang diperoleh tentang anak ABK dapat diketahui dengan lengkap, baik informasi pendidikan, informasi medis, informasi sosiokultural ataupun informasi psikologis anak tersebut dan selanjutnya dapat memudahkan dalam membuat program pembelajaran bagi anak tersebut Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus Posted on November 5, 2012 by Kabar Pendidikan Luar Biasa Istilah identifikasi secara harfiah dapat diartikan menemukan atau menemukenali. Istilah identifkasi anak dengan kebutuhan khusus dimaksudkan merupakan suatu usaha seseorang (orang tua, guru, maupun tenaga kependidikan lainnya) untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami kelainan/penyimpangan (phisik, intelektual, social, emosional/tingkah laku) dalam pertumbuhan/ perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya (anak-anak normal).
  • 3. Setelah dilakukan identifikasi, kondisi seseorang dapat diketahui, apakah pertumbuhan/perkembangannya termasuk normal atau mengalami kelainan/pe nyimpangan. Kegiatan identifikasi sifatnya masih sederhana dan tujuannya lebih ditekankan pada menemukan (secara kasar) apakah seorang anak tergolong anak dengan kebutuhan khusus atau bukan. Maka biasanya identifikasi dapat dilakukan oleh orang-orang yang dekat (sering berhubungan/bergaul) dengan anak, seperti orang tuanya, pengasuhnya, gurunya, dan pihak-pihak yang terkait dengannya. Sedangkan langkah berikutnya, yang sering disebut asesmen, bila diperlukan dapat dilakukan oleh tenaga profesional, seperti dokter, psikolog, neurolog, orthopedagog, therapis, dan lain-lain. Dalam istilah sehari-hari, identifikasi sering disebut dengan istilah penjaringan, sedangkan asesmen disebut dengan istilah penyaringan. Tujuan Identifikasi Secara umum tujuan identifikasi adalah untuk menghimpun informasi apakah seorang anak mengalami kelainan/penyimpangan (fisik, intelektual, sosial, emosional, dan/atau sensoris neurologis) dalam pertumbuhan/perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya (anak-anak normal), yang hasilnya akan dijadikan dasar untuk penyusunan program pembelajaran sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya. Dalam rangka pendidikan inklusi, kegiatan identifikasi anak dengan kebutuhan khusus dilakukan untuk lima keperluan, yaitu: (1) penjaringan (screening), (2) pengalihtanganan (referal), (3) klasifikasi, (4) perencanaan pembelajaran, dan (5) pemantauan kemajuan belajar. 1. Penjaringan (screening) Penjaringan dilakukan terhadap semua anak di kelas. Pada tahap ini identifiksi berfungsi menandai anak-anak mana yang menunjukkan gejala-gejala tertentu, kemudian menyimpulkan anak-anak mana yang mengalami kelainan/penyimpangan tertentu, sehingga tergolong anak dengan kebutuhan khusus. 2. Pengalihtanganan (referral) Berdasarkan gejala-gejala yang ditemukan pada tahap penjaringan, selanjutnya anak-anak dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok. Pertama, ada anak yang tidak perlu dirujuk ke ahli lain (tenaga profesional) dan dapat langsung ditangani sendiri oleh guru dalam bentuk layanan pembelajaran yang sesuai. Kedua, ada anak yang perlu dirujuk ke ahli lain terlebih dulu (referal) seperti psikolog, dokter, orthopedagog (ahli PLB), dan/atau therapis, baru kemudian ditangani oleh guru. Proses perujukan anak oleh guru ke tenaga professional lain untuk membantu mengatasi masalah anak yang bersangkutan disebut proses pengalihtanganan (referral). Jika tenaga professional tersebut tidak tersedia dapat dimintakan bantuan ke tenaga lain yang ada seperti Guru Pembimbing Khusus (Guru PLB) atau Konselor. 3. Klasifikasi
  • 4. Pada tahap klasifikasi, kegiatan identifikasi bertujuan untuk menentukan apakah anak yang telah dirujuk ke tenaga professional benar-benar memerlukan penanganan lebih lanjut atau langsung dapat diberi pelayanan pendidikan khusus.Apabila berdasar pemeriksaan tenaga professional ditemukan masalah yang perlu penanganan lebih lanjut (misalnya pengobatan, therapy, latihan-latihan khusus, dan sebagainya) maka guru tinggal mengkomunikasikan kepada orang tua siswa yang bersangkutan. Jadi guru tidak mengobati dan/atau memberi therapy, melainkan sekedar meneruskan kepada orang tua tentang kondisi anak yang bersangkutan. Guru hanya akan membantu siswa dalam hal pemberian pelayanan pendidikan sesuai dengan kondisi anak. Apabila tidak ditemukan tanda-tanda yang cukup kuat bahwa anak yang bersangkutan memerlukan penanganan lebih lanjut, maka anak dapat dikembalikan ke kelas semula untuk mendapatkan pelayanan pendidikan khusus. Kegiatan klasifikasi ini memilah-milah mana anak dengan kebutuhan khusus yang memerlukan penanganan lebih lanjut dan mana yang langsung dapat mengikuti pelayanan pendidikan khusus di kelas reguler. 4. Perencanaan pembelajaran Pada tahap ini, kegiatan identifikasi bertujuan untuk keperluan penyusunan program pembelajaran yang diindividualisasikan (PPI). Dasarnya adalah hasil dari klasifikasi. Setiap jenis dan gradasi (tingkat kelainan) anak dengan kebutuhan khusus memerlukan program pembelajaran yang berbeda satu sama lain. 5. Pemantauan kemajuan belajar Kemajuan belajar perlu dipantau untuk mengetahui apakah program pembelajaran khusus yang diberikan berhasil atau tidak. Apabila dalam kurun waktu tertentu anak tidak mengalami kemajuan yang signifikan (berarti), maka perlu ditinjau lagi beberapa aspek yang berkaitan. Misalnya apakah diagnosis yang kita buat tepat atau tidak, Program Pembelajaran Individual (PPI) yang kita susun sesuai atau tidak, bimbingan belajar khusus yang kita berikan sesuai atau tidak, dan seterusnya. Sebaliknya, apabila dengan program khusus yang diberikan, anak mengalami kemajuan yang cukup signifikan maka program tersebut perlu diteruskan sambil memperbaiki/menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada. Dengan lima tujuan khusus di atas, identifikasi perlu dilakukan secara terus menerus oleh guru, dan jika perlu dapat meminta bantuan dan/atau bekerja sama dengan tenaga professional terkait. Sekian untuk tulisan kali ini, tunggu kelanjutan tulisan mengenai identifikasi anak berkebutuhan khusus ini. Semoga bermanfaat.