Penelitian ini menyelidiki penggunaan backchannel dalam percakapan bahasa Indonesia oleh penutur asli. Penelitian kualitatif dan kuantitatif menganalisis fungsi dan frekuensi backchannel pada 10 penutur asli Indonesia dalam wawancara. Temuan menunjukkan penutur asli Indonesia sering menggunakan anggukan kepala sebagai backchannel non-verbal, yang memberikan sinyal mendengarkan tanpa mengganggu pembicara.
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Artikel Jurnal Terindeks.pptx
1. BAGAIMANA BAHASA
MEMBENTUK PIKIRAN KITA:
TENTANG HUBUNGAN
ANTARA HAL-HAL UMUM,
STEREOTIP, DAN NORMA
SOSIAL
LEDA BERIO, KRISTINA
MUSHOLT (2022)
DALAM ARTIKEL INI, PENULIS MEMBAHAS PERAN NAMA
DAN KETURUNAN YANG MERUJUK PADA JENIS SOSIAL
DALAM PRAKTIK PEMBENTUKAN PIKIRAN, DENGAN
MENYATAKAN BAHWA KEDUANYA MENGEMBANGKAN
PENYAMARATAAN YANG MENDORONG PEMIKIRAN
ESENSIALIS DAN MEMBAWA KEKUATAN NORMATIF.
MENURUT PENULIS, FUNGSI KOGNITIF KEDUANYA
ADALAH BERKONTRIBUSI PADA PEMBENTUKAN DAN
PENGUATAN SKEMATA DAN SKRIP DALAM INTERAKSI
SOSIAL SERTA MENGHIDUPKAN SKEMATA INI DALAM
SITUASI SOSIAL TERTENTU. KEGAGALAN UNTUK
MEMENUHI EKSPEKTASI YANG DITIMBULKAN OLEH
ADANYA SKEMATA DAN SKRIP INI MENGARAH PADA
AKTIVASI "SIKAP REAKTIF" YANG TERTANAM DALAM
LINGKARAN UMPAN BALIK REAKTIF YANG POKOK
DALAM PRAKTIK PEMBENTUKAN PIKIRAN KITA.
2. JOE BLYTHE, Fakry Hamdani and
Scott Barnes (2023)
PELIBATAN SENTUHAN CALON PEMBICARA BERIKUTNYA DALAM
PERCAKAPAN YANH MELIBATKAN BERBAGAI PIHAK DI INDONESIA
ARTIKEL INI MENYELIDIKI PENGGUNAAN SENTUHAN SEBAGAI ALAT UNTUK MELIBATKAN CALON PEMBICARA BERIKUTNYA
DALAM PERCAKAPAN YANG MELIBATKAN BANYAK SUBJEK DI INDONESIA. PENULIS MEMERIKSA BAGAIMANA INTEGRASI
SENTUHAN PADA PERTANYAAN YANG DITUJUKAN KEPADA PENERIMA YANG DITARGETKAN. PERTAMA, PENULIS MENEMUKAN
BAHWA PERTANYAAN DENGAN SENTUHAN DIGUNAKAN KETIKA LINGKUNGAN SEKITAR MEMPERSULIT PENCAPAIAN TUJUAN.
KEDUA, KETIKA PENERIMA YANG DITARGETKAN GAGAL MERESPONS SEBUAH PERTANYAAN, SENTUHAN DITAMBAHKAN SEBAGAI
SIKAP TAMBAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGEJAR RESPONS. KETIGA, SENTUHAN DITAMBAHKAN PADA PERTANYAAN YANG
BERSIFAT PRIBADI ATAU YANG MENANYAKAN TENTANG HAL-HAL YANG BERPOTENSI SENSITIF. INVESTIGASI MULTIMODAL
TERHADAP PERCAKAPAN TIMBAL BALIK INI MEMBERIKAN DATA BAHASA INDONESIA SEHARI-HARI SEBAGAI DASAR UNTUK
PERBANDINGAN LINTAS BAHASA. DENGAN MEMPERTIMBANGKAN JUMLAH SENTUHAN DALAM DATA, PENULIS MENDUGA
BAHWA FAKTOR BUDAYA DAN LINGKUNGAN DAPAT BERKONTRIBUSI PADA MODIFIKASI HAPTIK DARI PROSEDUR TIMBAL BALIK
YANG BIASA. (KATA KUNCI: TIMBAL BALIK, SENTUHAN, MULTIMODALITAS, SOSIOTOPOGRAFI)
3. SUARA DI PINGGIRAN
BAHASA PADA INTI INTERAKSI
APA YANG DILAKUKAN ORANG DENGAN
MENGENDUS, MENGECAP BIBIR, MENDENGUS,
MENGERANG, MENGHELA NAPAS, BERSIUL, DAN
MENGEKLIK, DI MANA SEMUA ITU BUKAN
BAGIAN DARI PERBENDAHARAAN FONETIK
BAHASA MEREKA? MEREKA MENGGUNAKANNYA,
KAMI AKAN TUNJUKKAN, SEBAGAI ELEMEN YANG
TAK TERGANTIKAN DALAM MELAKUKAN SEMUA
JENIS TINDAKAN-MULAI DARI MENGATUR ALUR
INTERAKSI STRUKTURAL HINGGA
MENGIDENTIFIKASI KONDISI PIKIRAN DAN MASIH
BANYAK LAGI. DALAM MAKALAH PENGANTAR INI,
PENULIS MENGURAIKAN DASAR-DASAR FONETIK
DAN INTERAKSIONAL BAHASA DAN
BERPENDAPAT BAHWA PERHATIAN YANG LEBIH
BESAR HARUS DITUJUKAN PADA ELEMEN-
ELEMEN NONLEKSIKAL. DATA YANG TERSEDIA
ADALAH DALAM BAHASA INGGRIS DAN ESTONIA.
LEELO KEEVALLIK, RICHARD OGDEN
(2020)
4. PENERJEMAHAN BAHASA DALAM PENDIDIKAN GURU: MELIBATKAN
CALON GURU DALAM PEDAGOGI YANG MENDUKUNG BUDAYA DAN
BAHASA
LUZ YADIRA HERRERA (2023)
STUDI KASUS KUALITATIF INI MENYOROTI PRAKTIK PENGAJARAN MONOGLOSIK DI RUANG KELAS
UMUM DENGAN SISWA YANG MEMILIKI DUA BAHASA. PENULIS MENGKAJI BAGAIMANA PARA
CALON GURU PADA SUATU PROGRAM PENDIDIKAN GURU DI CALIFORNIA MENGGUNAKAN
PEDAGOGI YANG MENDUKUNG BUDAYA DAN BAHASA (CLSP) YANG BERPUSAT PADA IDENTITAS,
BUDAYA, DAN PRAKTIK BAHASA SISWA, TERMASUK CARA-CARA YANG MEREKA GUNAKAN UNTUK
MELAKUKAN PENERJEMAHAN SELAMA PENGKAJIAN TERHADAP PRAKTIK BAHASA MEREKA SENDIRI
DAN SISWA MEREKA, SERTA DALAM MENERAPKAN PEDAGOGI PENERJEMAHAN. PENULIS
MEMBAHAS PENGALAMAN PARA CALON GURU DALAM PENEMPATAN MENGAJAR SISWA KETIKA
MEREKA MERENCANAKAN DAN MENERAPKAN CLSP, DAN CARA-CARA INTERAKSI MEREKA DENGAN
ANAK-ANAK YANG MENGINFORMASIKAN URGENSI PEDAGOGI TRANSFORMATIF. PENULIS
BERPENDAPAT BAHWA KITA HARUS SEPENUHNYA MERANGKUL PENERJEMAHAN SEBAGAI PRAKTIK
PEDAGOGI YANG MENOPANG BUDAYA DAN BAHASA DALAM UPAYA BERKELANJUTAN UNTUK
MENTRANSFORMASI PENDIDIKAN DAN DALAM UPAYA MEMBERANTAS KETIDAKADILAN SISTEMIK DI
SEKOLAH DAN DI LUAR SEKOLAH.
5. Adanya globalisasi linguistik, dan kekacauan sosiolinguistik yang
diakibatkannya, membutuhkan pelatihan ulang yang serius
terhadap unit-unit dasar analisis sosiolinguistik--terutama di
antaranya adalah komunitas bahasa. Keacakan dan
ketidaktertentuan arus kontemporer masyarakat, pengetahuan,
teks, dan komoditas dalam ruang sosial dan geografis
mempengaruhi batas-batas ideologi linguistik inklusi dan eksklusi.
Secara khusus, kita tidak bisa lagi berasumsi bahwa pengetahuan
bersama, terutama pengetahuan indeksikal, masih menjadi
landasan bersama untuk mengikat orang-orang, menegosiasikan
konflik, dan berbagi/menyebarkan ideologi. Dengan menggunakan
data etnografi digital dari komunitas diaspora yang multibahasa,
makalah ini akan membahas perkembangan formasi sosial di
lingkungan transidiomatis kontemporer. Argumen dari makalah ini
adalah bahwa sekarang adalah waktunya untuk beranjak dari studi
tentang komunitas bahasa, meskipun berbasis pada "linguistik
kontak", untuk memeriksa formasi sosial yang disusun oleh
manusia dan agen digital, serta dibentuk oleh linguistik xenoglosik,
pencampuran transidiomatik, dan rekombinasi digital.
DI BALIK KOMUNITAS BAHASA:
MENJADI BAGIAN DARI
KOMUNITAS MULTIBAHASA,
DIASPORA, DAN KOMUNITAS
SOSIAL DIGITAL
MARCO JACQUEMET (2019)
6. PRINSIP KETERLIBATAN BAHASA PADA PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA BAGI PENUTUR ASING
SITI MASITOH, AGWIN DEGAF, MIFTAHUL HUDA (2023)
PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENDESKRIPSIKAN
PERAN BAHASA PADA PROGRAM BAHASA INDONESIA BAGI
PENUTUR ASING (BIPA). PENELITIAN STUDI KASUS INI
BERLOKUS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI NEGERI DI
JAWA TIMUR. HASIL PENELITIAN MENUNJUKKAN BAHWA
UNIVERSITAS AKM MENERAPKAN BEBERAPA STRATEGI
PEMBELAJARAN BIPA YANG SEJALAN DENGAN PRINSIP-
PRINSIP PERAN BAHASA. DALAM IMPLEMENTASINYA,
UNIVERSITAS AKM MENGINTEGRASIKAN PROGRAM BIPA
DENGAN SKEMA PEMBELAJARAN BERBASIS ASRAMA
SEHINGGA MAHASISWA PESERTA PROGRAM BIPA MEMILIKI
LEBIH BANYAK PENGALAMAN TERHADAP BAHASA SASARAN
YANG DIPELAJARI, YAITU BAHASA INDONESIA.
8. BAGIAN KESIMPULAN PADA ARTIKEL
JURNAL INTERNASIONAL LINGUISTIK
TERAPAN YANG DITULIS OLEH PENULIS
INDONESIA
Muhammad Alkamillah , Azwandi Azwandi , Ira Maisarah
(2022)
PENELITIAN INI BERUPAYA MENDESKRIPSIKAN STRUKTUR RETORIS PENULIS INDONESIA PADA BAGIAN KESIMPULAN ARTIKEL JURNAL
INTERNASIONAL LINGUISTIK TERAPAN. METODE YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN INI ADALAH DESKRIPTIF KUANTITATIF. TIGA PULUH
BAGIAN KESIMPULAN RA DIAMBIL DARI DUA JURNAL INTERNASIONAL; JURNAL LINGUISTIK TERAPAN INDONESIA (IJAL) DAN JURNAL TEFLIN, DAN
DITELITI BERDASARKAN GERAK RETORIS MENGIKUTI MODEL BAGIAN KESIMPULAN YANG DIAJUKAN YANG & ALLISON (2003). HASIL PENELITIAN
MENUNJUKKAN BAHWA, PERTAMA, SEBAGIAN BESAR BAGIAN KESIMPULAN RA (22 [73%] DARI 30 BAGIAN KESIMPULAN) MEMUAT SELURUH
UNSUR BAGIAN KESIMPULAN YANG DIURAIKAN OLEH YANG DAN ALLISON (2003), YAITU: WAJIB; GERAKAN 1 (MERINGKAS PENELITIAN),
GERAKAN KONVENSIONAL; LANGKAH 2 (EVALUASI PENELITIAN) DAN LANGKAH 3 (PENGURANGAN DARI PENELITIAN); KEDUA, MENGENAI FITUR
LANGKAH, SEBAGIAN BESAR PENULIS INDONESIA CENDERUNG MENGGUNAKAN LANGKAH 1 DALAM MEREALISASIKAN LANGKAH 2
(MENGEVALUASI PENELITIAN). HAL INI MENYIRATKAN BAHWA PENULIS TERSEBUT CENDERUNG MEMBENARKAN PENELITIANNYA DENGAN
MENUNJUKKAN HASIL PENELITIAN DALAM MENGEVALUASI PENELITIAN DI BAGIAN KESIMPULAN DARIPADA MENYATAKAN BATASAN
PENELITIAN ATAU PENILAIAN METODOLOGI PADA BAGIAN KESIMPULAN. PADA LANGKAH 3, PENULIS INDONESIA CENDERUNG MENGGUNAKAN
LANGKAH 1 (MEREKOMENDASIKAN PENELITIAN SELANJUTNYA) DALAM MEREALISASIKAN LANGKAH TERSEBUT. HAL INI MENYIRATKAN BAHWA
PENULIS LEBIH MEMILIH UNTUK MENYATAKAN KEMUNGKINAN BIDANG STUDI DI MASA DEPAN DARIPADA MENGGAMBARKAN IMPLIKASI
PEDAGOGIS. KESIMPULANNYA, SEBAGIAN BESAR PENULIS INDONESIA MEMENUHI STRUKTUR RETORIKA YANG DAN MODEL YANG DIUSULKAN
ALLISON DI BAGIAN KESIMPULANNYA.
9. Dalam komunikasi interpersonal,peranpendengar samapentingnya dengan peranpembicara.
Backchanneldianggap sebagaiperilakuuniversal;sering kali terjadidalampercakapanuntuk
mengirim sinyal dari pendengartanpa menuntut apa pun. Ahli bahasa telahmengidentifikasi
tanggapan saluranbelakangdalambanyakbahasa dan perbedaanbudaya mengenai jenis,
frekuensi, dan penempatansaluranbelakang.Penelitianini menyelidikipenggunaan backchannel
dalampercakapanbahasa Indonesia oleh penutur asli dalamsetting wawancara.Penelitianmetode
campuranini memadukanpenelitiankuantitatif dan kualitatifyang mengkaji fungsi dan frekuensi
sepuluh penutur asli bahasa Indonesia diadik dalam sebuah latarwawancara.Partisipansubjek
samplingadalah20 orang penutur asli bahasaIndonesia dengan masing-masing jenis kelamin;
kami memilihsepuluh orang yang bahasapertamanyaadalahbahasa Indonesia. Setiapsesi
wawancaramemakanwaktu 20 hingga 30 menit,total4 jam, dan 20 menitdialog untuk
keseluruhankorpus. Berdasarkantemuanpenelitian,penutur asli Indonesia sering menggunakan
anggukan kepala(setiap jenis kelaminmemilikifrekuensiyang samasekitar 42%) sebagaikalimat
baliknon-verbal.Analisis saat ini menunjukkan bahwa anggukan kepaladan ekspresi wajah
seperti senyuman dan tawamerupakansalahsatu respon pendengardalampercakapanbahasa
Indonesia. Backchannelverbalpenutur bahasaIndonesia memang terjadi,namun anggukan paling
sering terjadisebagaitanda adanya backchannel.Perilakunon-verbal berupamengangguk
memberikansinyal mendengarkantanpa mengganggu ucapan pembicara.Kajian kali ini
menambahpemahamankita mengenai peranpendengar dalampercakapanbahasa Indonesia.
Hasil ini memberikankontribusi terhadappemahamanantarbudaya di eraglobalisasi.
Respons Backchannels sebagai Strategi Percakapan dalam Interaksi
Penutur Indonesia dalam Setting Wawancara
LisdaNurjaleka(2023)
10. STRUKTUR TEMA PADA BAGIAN PENDAHULUAN ARTIKEL
YANG DITERBITKAN DI JURNAL NASIONAL INDONESIA
Salah satu bagian penting dari sebuah artikel penelitian adalah pendahuluan. Sebagai bagian
awal dari sebuah artikel, artikel harus memuat semua gagasan yang menegaskan bahwa
penelitian perlu dilakukan. Oleh karena itu, ide-ide yang disampaikan harus terorganisir dengan
baik. Salah satu cara untuk memastikan pengorganisasian ide yang baik dalam pendahuluan
adalah dengan memperhatikan struktur tema yang digunakan untuk membangun klausa.
Penelitian ini menganalisis jenis dan struktur tema yang digunakan pada bagian pendahuluan
artikel yang diterbitkan di jurnal nasional Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan analisis isi kualitatif. Dengan menggunakan teknik dokumentasi, data
dikumpulkan dari 15 artikel penelitian yang diterbitkan pada volume terbaru (2020-2021) di
empat jurnal nasional Indonesia. Data dianalisis dengan metode analisis isi, mengikuti prosedur
analisis tema klausa yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menemukan dominannya
penggunaan tema sederhana pada bagian pendahuluan artikel penelitian, menunjukkan
kurangnya pengorganisasian ide. Selain itu, ditemukan juga bahwa struktur tema klausa
diwujudkan dalam sembilan pola tema. Pola-pola ini digunakan dalam menyajikan isi
pendahuluan yang berbeda. Disimpulkan bahwa jenis dan pola tema berkontribusi dalam
menghasilkan bagian pendahuluan artikel penelitian yang berkualitas baik.
T. THYRHAYA ZEIN, T. SILVANA SINAR, NURLELA NURLELA, TASNIM LUBIS, RUSDI NOOR ROSA (2023)
