Tugas besar ini membahas perencanaan geometrik jalan raya yang mencakup perhitungan awal, alinyemen horizontal, diagram super elevasi, dan alinyemen vertikal untuk merancang jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan, khususnya titrasi argentometri untuk menentukan kadar halida dan pseudohalida. Terdapat tiga metode utama yaitu titrasi Mohr menggunakan kromat sebagai indikator, titrasi Volhard yang melibatkan titrasi balik, dan titrasi Fajans menggunakan indikator adsorpsi seperti fluorescein.
1. Asam anhidrida terbentuk dari dua molekul asam yang melepaskan satu molekul air.
2. Amida tidak reaktif namun banyak terdapat di alam, contohnya protein.
3. Lemak dan minyak merupakan triester gliserol yang dapat disabunkan menjadi sabun.
1. Dokumen membahas tentang saluran terbuka dan sifat-sifatnya, termasuk jenis saluran, geometri saluran, distribusi kecepatan aliran, rumus Chezy-Manning, dan pengukuran debit saluran terbuka.
2. Ada dua jenis saluran yaitu alami dan buatan, saluran buatan memiliki geometri yang tetap sedangkan saluran alami tidak.
3. Kecepatan aliran bervariasi di sepanjang kedalaman dan maksimum antara 0,75-
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan aliran air dalam saluran terbuka seperti Persamaan Manning dan Persamaan Chezy. Persamaan Manning adalah persamaan empiris yang paling umum digunakan untuk menganalisis aliran air seragam dalam saluran, sedangkan Persamaan Chezy berkaitan dengan gaya gesek pada aliran turbulen. Dokumen ini juga membahas tentang penentuan penampang saluran hidrolik terbaik.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemisahan dan identifikasi kation Golongan IV, yaitu Ba2+, Sr2+, dan Ca2+ melalui metode pemisahan kation dengan reagen NH4Cl, NH4OH, dan (NH4)2CO3. Kation-kation tersebut akan diendapkan sebagai karbonatnya dan kemudian dipisahkan menggunakan metode sulfat atau nitrat.
Tugas besar ini membahas perencanaan geometrik jalan raya yang mencakup perhitungan awal, alinyemen horizontal, diagram super elevasi, dan alinyemen vertikal untuk merancang jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan, khususnya titrasi argentometri untuk menentukan kadar halida dan pseudohalida. Terdapat tiga metode utama yaitu titrasi Mohr menggunakan kromat sebagai indikator, titrasi Volhard yang melibatkan titrasi balik, dan titrasi Fajans menggunakan indikator adsorpsi seperti fluorescein.
1. Asam anhidrida terbentuk dari dua molekul asam yang melepaskan satu molekul air.
2. Amida tidak reaktif namun banyak terdapat di alam, contohnya protein.
3. Lemak dan minyak merupakan triester gliserol yang dapat disabunkan menjadi sabun.
1. Dokumen membahas tentang saluran terbuka dan sifat-sifatnya, termasuk jenis saluran, geometri saluran, distribusi kecepatan aliran, rumus Chezy-Manning, dan pengukuran debit saluran terbuka.
2. Ada dua jenis saluran yaitu alami dan buatan, saluran buatan memiliki geometri yang tetap sedangkan saluran alami tidak.
3. Kecepatan aliran bervariasi di sepanjang kedalaman dan maksimum antara 0,75-
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan aliran air dalam saluran terbuka seperti Persamaan Manning dan Persamaan Chezy. Persamaan Manning adalah persamaan empiris yang paling umum digunakan untuk menganalisis aliran air seragam dalam saluran, sedangkan Persamaan Chezy berkaitan dengan gaya gesek pada aliran turbulen. Dokumen ini juga membahas tentang penentuan penampang saluran hidrolik terbaik.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemisahan dan identifikasi kation Golongan IV, yaitu Ba2+, Sr2+, dan Ca2+ melalui metode pemisahan kation dengan reagen NH4Cl, NH4OH, dan (NH4)2CO3. Kation-kation tersebut akan diendapkan sebagai karbonatnya dan kemudian dipisahkan menggunakan metode sulfat atau nitrat.
Dokumen tersebut merangkum dua percobaan yaitu tentang pembentukan polimer polivinil alkohol dan identifikasi sifatnya, serta pengaruh panas dan pH terhadap protein putih telur. Pada percobaan pertama, polivinil alkohol bereaksi dengan boraks membentuk polimer yang lebih kental dan keras namun larut di HCl. Pada percobaan kedua, pemanasan dan penambahan asam/basa menyebabkan denaturasi protein putih telur yang dapat dili
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaNurmalitaFatimah1
Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Problem Based Learning pada Materi Larutan Penyangga dibuat untuk memenuhi Tugas Akhir Skripsi. LKPD dipublikasikan agar dapat diketahui, digunakan, dan dimanfaatkan oleh guru atau peserta didik dalam proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan air dan pengaruh air sadah terhadap deterjen. Secara ringkas, dibahas tentang fungsi surfactants, builders, dan regulator busa dalam deterjen, proses penghilangan air sadah sementara dan tetap menggunakan pemanasan atau resin, serta tahapan koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi dalam pengolahan air.
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan pembuatan tembaga (I) oksida dari larutan tembaga (II) sulfat dengan menggunakan campuran natrium hidroksida dan kalium tartrat. Ketika glukosa ditambahkan ke dalam larutan biru yang dihasilkan, akan terbentuk endapan merah jingga yaitu tembaga (I) oksida.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan alinyemen horizontal untuk jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yaitu PI1, PI2, dan PI3. Dokumen menjelaskan perhitungan komponen geometrik setiap tikungan seperti jari-jari minimum, panjang lengkung, superelevasi, dan stationing.
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep kesetimbangan larutan, termasuk kelarutan, hasil kali kelarutan (Ksp), dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat.
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTANAdam Budiman
Dokumen tersebut membahas tentang larutan kimia, termasuk definisi larutan, jenis larutan elektrolit dan non elektrolit, rumus untuk menghitung molaritas, molalitas, fraksi mol, dan kadar zat dalam larutan, serta penjelasan tentang larutan asam, basa, dan indikator pH.
Alkil halida adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi berupa atom halogen seperti F, Cl, Br, dan I. Alkil halida bersifat nonpolar, titik didihnya lebih tinggi dari alkana, dan larut dalam pelarut organik. Alkil halida dapat dihasilkan melalui reaksi substitusi atau reaksi adisi.
This document discusses horizontal alignment in road design. It covers minimum radii, horizontal curve types including full circle, spiral-circle-spiral and spiral-spiral. It also discusses superelevation diagrams, stationing, sight distance on curves, and widening on curves. Formulas are provided for determining minimum radii based on design speed, superelevation and side friction. Guidelines are given for maximum superelevation and side friction coefficient. The different elements of a horizontal alignment including tangent runout, superelevation runoff and transition curves are described.
Bagan ini menjelaskan sistem klasifikasi tanah berdasarkan tekstur dan pemakaian. Sistem klasifikasi tekstur tanah oleh USDA membagi ukuran butiran menjadi pasir, lanau, dan lempung. Sistem AASHTO dan Unified digunakan untuk klasifikasi berdasarkan pemakaian, di mana AASHTO lebih sederhana hanya berdasarkan tekstur sedangkan Unified mempertimbangkan jenis mineral lempung. Kedua sistem memiliki perbedaan pengg
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Kelarutan merupakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam pelarut tertentu. Ksp adalah perkalian konsentrasi ion-ion pada larutan jenuh. Ksp mempengaruhi kelarutan dan dapat digunakan untuk meramal terjadinya endapan. Faktor yang mempengaruhi kelarutan antara lain jenis zat, pelarut, dan su
Kelarutan dan hasil kali kelarutan adalah konsep penting dalam kimia. Dokumen ini menjelaskan kelarutan sebagai jumlah maksimum zat yang dapat larut, serta hasil kali kelarutan sebagai hasil perkalian konsentrasi ion dari larutan jenuh."
Dokumen tersebut merangkum dua percobaan yaitu tentang pembentukan polimer polivinil alkohol dan identifikasi sifatnya, serta pengaruh panas dan pH terhadap protein putih telur. Pada percobaan pertama, polivinil alkohol bereaksi dengan boraks membentuk polimer yang lebih kental dan keras namun larut di HCl. Pada percobaan kedua, pemanasan dan penambahan asam/basa menyebabkan denaturasi protein putih telur yang dapat dili
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaNurmalitaFatimah1
Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Problem Based Learning pada Materi Larutan Penyangga dibuat untuk memenuhi Tugas Akhir Skripsi. LKPD dipublikasikan agar dapat diketahui, digunakan, dan dimanfaatkan oleh guru atau peserta didik dalam proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan air dan pengaruh air sadah terhadap deterjen. Secara ringkas, dibahas tentang fungsi surfactants, builders, dan regulator busa dalam deterjen, proses penghilangan air sadah sementara dan tetap menggunakan pemanasan atau resin, serta tahapan koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi dalam pengolahan air.
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan pembuatan tembaga (I) oksida dari larutan tembaga (II) sulfat dengan menggunakan campuran natrium hidroksida dan kalium tartrat. Ketika glukosa ditambahkan ke dalam larutan biru yang dihasilkan, akan terbentuk endapan merah jingga yaitu tembaga (I) oksida.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan alinyemen horizontal untuk jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yaitu PI1, PI2, dan PI3. Dokumen menjelaskan perhitungan komponen geometrik setiap tikungan seperti jari-jari minimum, panjang lengkung, superelevasi, dan stationing.
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep kesetimbangan larutan, termasuk kelarutan, hasil kali kelarutan (Ksp), dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat.
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTANAdam Budiman
Dokumen tersebut membahas tentang larutan kimia, termasuk definisi larutan, jenis larutan elektrolit dan non elektrolit, rumus untuk menghitung molaritas, molalitas, fraksi mol, dan kadar zat dalam larutan, serta penjelasan tentang larutan asam, basa, dan indikator pH.
Alkil halida adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi berupa atom halogen seperti F, Cl, Br, dan I. Alkil halida bersifat nonpolar, titik didihnya lebih tinggi dari alkana, dan larut dalam pelarut organik. Alkil halida dapat dihasilkan melalui reaksi substitusi atau reaksi adisi.
This document discusses horizontal alignment in road design. It covers minimum radii, horizontal curve types including full circle, spiral-circle-spiral and spiral-spiral. It also discusses superelevation diagrams, stationing, sight distance on curves, and widening on curves. Formulas are provided for determining minimum radii based on design speed, superelevation and side friction. Guidelines are given for maximum superelevation and side friction coefficient. The different elements of a horizontal alignment including tangent runout, superelevation runoff and transition curves are described.
Bagan ini menjelaskan sistem klasifikasi tanah berdasarkan tekstur dan pemakaian. Sistem klasifikasi tekstur tanah oleh USDA membagi ukuran butiran menjadi pasir, lanau, dan lempung. Sistem AASHTO dan Unified digunakan untuk klasifikasi berdasarkan pemakaian, di mana AASHTO lebih sederhana hanya berdasarkan tekstur sedangkan Unified mempertimbangkan jenis mineral lempung. Kedua sistem memiliki perbedaan pengg
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Kelarutan merupakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam pelarut tertentu. Ksp adalah perkalian konsentrasi ion-ion pada larutan jenuh. Ksp mempengaruhi kelarutan dan dapat digunakan untuk meramal terjadinya endapan. Faktor yang mempengaruhi kelarutan antara lain jenis zat, pelarut, dan su
Kelarutan dan hasil kali kelarutan adalah konsep penting dalam kimia. Dokumen ini menjelaskan kelarutan sebagai jumlah maksimum zat yang dapat larut, serta hasil kali kelarutan sebagai hasil perkalian konsentrasi ion dari larutan jenuh."
Dokumen ini membahas tentang pengaruh ion senama terhadap kelarutan. Ion senama dapat meningkatkan kelarutan zat. Contohnya, kelarutan CaC2O4 akan berkurang jika ditambahkan CaCl2 karena ion Ca2+ dari CaCl2 akan mengurangi konsentrasi ion Ca2+ yang berasal dari CaC2O4. Demikian pula, kelarutan AgCl akan lebih besar dalam larutan NaCl dibandingkan dalam air murni k
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Kelarutan dan hasil kali kelarutan
2. Pengaruh ion senama dan pH terhadap kelarutan
3. Contoh soal perhitungan kelarutan dan uji pengendapan
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) dalam kimia, termasuk definisi Ksp sebagai hasil kali konsentrasi ion-ion zat elektrolit saat tepat jenuh, serta pengaruh ion sejenis terhadap kesetimbangan larutan elektrolit dan contoh soal perhitungan Ksp.
1. Dokumen membahas hubungan antara kelarutan suatu senyawa dengan konstanta hasil kali kelarutannya (Ksp). Semakin besar kelarutan, semakin kecil nilai Ksp.
2. Kehadiran ion sejenis dapat meningkatkan kelarutan senyawa karena menggeser kesetimbangan ke arah larut.
3. Larutan akan mengendap jika hasil kali konsentrasi ion-ionnya melebihi nilai Ksp.
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa kelarutan adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut, dan Ksp menunjukkan hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuhnya. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti jenis pelarut, suhu, ion senama, dan pH.
Kumpulan soal tersebut berisi 40 soal tentang konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) dari berbagai senyawa garam dalam air maupun larutan elektrolit. Soal-soal tersebut meliputi perhitungan Ksp berdasarkan kelarutan, perhitungan kelarutan berdasarkan Ksp, serta perhitungan kelarutan dalam larutan elektrolit berdasarkan Ksp.
1. KELARUTAN ION SENAMA
Kelompok 6:
Muhammad Iqbal Rasyidi 2712100024
Bayu Muhammad Aji 2713100021
Ramadhan Putra Narindra 2713100071
Rifki Rachman Kholid 2713100075
Ilmi Mayuni Bumi 2713100136
2. KELARUTAN
Kelarutan (Solubility) suatu zat menyatakan
“jumlah maksimum (mol) suatu zat yang dapat
larut dalam suatu pelarut.”
Contoh:
Bila kedalam larutan jenuh NaCl ditambahkan
lagi sedikit NaCl, maka NaCl yang ditambahkan
tidak akan larut melainkan masih dalam bentuk
kristal NaCl.
4. PENGARUH ION SENAMA DALAM
LARUTAN
Ion senama ialah ion yang merupakan salah
satu bahan endapan. Pada umumnya dapat
dikatakan bahwa kelarutan suatu endapan akan
berkurang banyak jika salah satu ion sekutu terdapat
dalam jumlah berlebihan, meskipun efek ini
diimbangi dengan pembentukan suatu kompleks
yang dapat larut.
NaCl(aq) ⇄ Na+
(aq) + Cl-
(aq)
PbCl2(s) ⇄ Pb2+
(aq)+ 2Cl-
(aq)
5. ILUSTRASI
1. Sebuah keranjang kosong dan 8 buah bola
2. Ternyata keranjang tersebut dapat memuat 8 buah bola.
3. Bila di dalam keranjang sudah terdapat 4 bola, maka…
4. Keranjang tersebut hanya dapat ditambah 4 buah bola lagi agar
keranjang tersebut penuh.
6. Kesimpulan ilustrasi
Bola dianggap sebagai zat terlarut misalnya NaCl(s)
yang memiliki konsentrasi x M dalam pelarut air.
Sedangkan keranjang dianggap sebagai pelarut
misalnya PbCl2(aq)
Maka kelarutan NaCl dalam larutan PbCl2 tidak akan
sebesar x M namun akan lebih kecil. Hal ini terjadi
karena adanya pengaruh ion senama berupa ion
klorida.
7. Jika diperhatikan, dalam larutan jenuh
PbCl2 terdapat kesetimbangan antara PbCl2
padat dengan ion-ion Pb2+ dan ion Cl-
PbCl2(s) ↔ Pb2+
(aq) + 2Cl-
(aq)
Sesuai dengan asas Le Chatelier tentang
pergeseran kesetimbangan, penambahan
konsentrasi ion Na+ atau Cl- akan menggeser
kesetimbangan (persamaan reaksi PbCl2) ke
kiri. Akibat dari pergeseran tersebut, jumlah
PbCl2 yang larut menjadi berkurang.
8. KESIMPULAN
Jadi ion senama yang terdapat dalam suatu
larutan akan menyebabkan turunnya nilai
kelarutan dari zat terlarut tersebut sehingga
akan menyebabkan terjadinya endapan. Akan
tetapi, sebagaimana halnya kesetimbangan
pada umumnya, ion senama tidak
mempengaruhi harga tetapan hasilkali
kelarutan, jika temperatur tidak berubah.
9. 1. Hitung kelarutan AgCl dalam air dan dalam larutan AgNO3
6,5 × 10-3 M (Ksp AgCl=1,6 × 10-10) !
Diketahui : [AgNO3] = 6,5 × 10-3 M
Ditanya : a) kelarutan dalam air
b) kelarutan dalam larutan AgNO3
Jawab : a)
Soal 1
AgCl(s) ↔ Ag+
(aq) + Cl-
(aq)
s s s
Ksp [AgCl] = [Ag+] [Cl-]
1,6 × 10-10 = s2
s = 1,26 × 10-5 M
Jadi, kelarutan AgCl dalam air murni sebesar 1,26 × 10-5 M
10. b)
AgCl(aq) ↔ Ag+
(aq) + Cl-
(aq)
s s s
AgNO3(aq) ↔ Ag+
(aq) + NO3
-
(aq)
6,5 × 10-3 M 6,5 × 10-3 M 6,5 × 10-3 M
[Ag+] = s + 6,5 × 10-3M, (s < 6,5 × 10-3 maka s diabaikan)
[Cl-] = s
Ksp [AgCl] = [Ag+] [Cl-]
1,6 × 10-10 = (6,5 × 10-3 ) s
s = 0,025 × 10-6 M
Jadi, kelarutan AgCl dalam larutan AgNO3 lebih kecil dibandingkan
kelarutannya dalam air murni
→ konsentrasi
11. 2. Kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni yaitu 8,43 × 10-4 M pada 250
C. Tentukanlah kelarutan Ag2CrO4 (Ksp Ag2CrO4 = 2,4 × 10-12)
dalam Larutan AgNO3 0,1 M dan Larutan K2CrO4 0,1 M !
Diketahui : [Ag2CrO4] dalam air murni = 8,43 × 10-4 M
Ksp Ag2CrO4 =2,4 × 10-12 [K2CrO4] = 0,1 M
[AgNO3] = 0,1 M
Ditanya : a) kelarutan Ag2CrO4 dalam Larutan AgNO3 0,1 M
b) kelarutan Ag2CrO4 dalam Larutan K2CrO4 0,1 M
Jawab :
a)
Soal 2
AgNO3(aq) ↔ Ag+
(aq) + NO3
-
(aq)
10-1 M 10-1 M 10-1 M
Ag2CrO4(s) ↔ 2Ag+
(aq) + CrO4
2-
(aq)
s 2s s
[Ag+] 2 = 2s + 10-1 M, (s << 10-
1maka s diabaikan)
[CrO4
2-] = s
12. b) K2CrO4 (aq) ↔ 2K+
(aq) + CrO4
2-
(aq)
10-1 M 2 × 10-1 M 10-1 M
Ag2CrO4(s) ↔ 2Ag+
(aq) + CrO4
2-
(aq)
s 2s s
[Ag+] 2 = s 2
[CrO4
2-] = s+10-1 s << 0,1 , maka s diabaikan)
Ksp [Ag2CrO4] = [Ag+] 2[CrO4
2-]
2,4 × 10-12 = s 2 (10-1)
s = 0,489 × 10-5 M
Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan K2CrO4 lebih kecil dibandingkan
kelarutannya dalam air murni
Ksp [Ag2CrO4] = [Ag+]2 [CrO4
2-]
2,4 x 10-12 = (10-1) 2 s
s = 2,4 × 10-10 M
Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 lebih kecil dibandingkan
kelarutannya dalam air murni
13. 3. Di dalam larutan manakah AgCl paling kecil kelarutannya ?
(Ksp = 1,8 × 10 -10 )
a) 0,015 M NaCl b) 0,01 M CaCl2
Diketahui : Ksp Larutan AgCl = 1,8 × 10 -10
Ditanya : Kelarutan AgCl yang paling kecil dalam 0,015 M
NaCl dan 0,01 M CaCl2
Jawab:
Soal 3
NaCl (aq) ↔ Na+
(aq) + Cl-
(aq)
15 × 10-3 M 15 × 10-3 M 15 × 10-3 M
AgCl (aq) ↔ Ag+
(aq) + Cl-
(aq)
s s s
[Ag+] = s
[Cl-] = s+ 15 × 10-3, (s<< 15 × 10-3 maka s diabaikan)
Ksp [AgCl] = [Ag+] [Cl-]
1,8 × 10 -10 = s (15 × 10-3)
s = 1,2 × 10-8 M
14. CaCl2 (aq) ↔ Ca2+
(aq) + 2Cl-
(aq)
10-2 M 10-2 M 2 × 10-2 M
AgCl (aq) ↔ Ag+
(aq) + Cl-
(aq)
s s s
[Ag+] = s
[Cl-] = s + 2 × 10-2,(s<<2 ×10-2 maka s diabaikan)
Ksp [AgCl] = [Ag+] [Cl-]
1,8 × 10 -10 = s (2 × 10-2)
s = 0,9 × 10 -8 M
Jadi, Kelarutan AgCl yang paling kecil terdapat pada larutan NaCl
15. Soal 4
4. Hitung konsentrasi ion fluorida dan pH larutan dari
campuran antara larutan 0,2 M HF (Ka = 6,8 × 10-4) dan
0,1 M HCl !
Diketahui : [HF] = 0,2 M [HCl] = 0,1 M
Ditanya : ion fluoride dan pH larutan
Jawab :
Karena HF merupakan asam lemah dan HCl merupakan asam kuat,
maka ion yang terdapat pada larutan tersebut ialah HF, H+,Cl-. Ion
Cl- hanya sebagai ion pendukung dalam reaksi asam-basa
HCl (aq) → H+
(aq) + Cl-
(aq)
0,1 0,1 0,1
16. HF(aq) ↔ H+
(aq) + F-
(aq)
a 2×10-1 M 10-1 M -
r x M x M x M
s (0,2 – x) M (0,1 + x) M x M
Ka = 6,8 × 10-4 =
[F-] = 1,4 × 10-3 M
[H+] = (0,1 + x) M ≈ 0,1 M
pH = 1
17. Soal 5
5. Berapa pH dari larutan yang dibuat dari penambahan 0,30 mol
CH3COOH (Ka = 1,8 × 10-5) dan 0,30 mol CH3COONa kedalam 1 liter
air ?
Diketahui : n CH3COOH = 0,30 mol ; n CH3COONa = 0,30 mol
V air = 1 liter
Ditanya : pH larutan
Jawab :
Karena CH3COOH merupakan elektrolit lemah dan CH3COONa merupakan
elektrolit kuat, maka di dalam larutan tersebut terdapat CH3COOH,
Na+,CH3COO-. Ion Na+ hanya sebagai ion pendukung dalam reaksi asam-
basa
CH3COONa (aq) → Na+
(aq) + CH3COO-
(aq)
0,3M 0,3 M 0,3 M
18. CH3COOH(aq) ↔ H+
(aq) + CH3COO-
(aq)
a 3×10-1 M - 3×10-1 M
r x M x M x M
s (0,3 – x) M x M (0,3 + x) M
Ka = 1,8 × 10-5 =
[H+] = 1,8 × 10-5 M
pH = - log [1,8 × 10-5]
= 4,74