Antibiotika merupakan golongan obat yang banyak digunakan terutama di negara-negara yang masih memiliki permasalahan penyakit karena infeksius bakteri. Materi ini menjelaskan tentang pengertian antibiotika dan golongan-golongannya. Termasuk faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih antibiotika.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, penggolongan, mekanisme kerja, dan contoh antibiotika dari berbagai golongan seperti penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, efek samping, dan peringatan penggunaan antibiotika.
Antibiotik seringkali diresepkan oleh dokter untuk pengobatan infeksi. Hal yang palling penting diperhatikan dalam penggunaan antibiotik adalah kepatuhan penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan antibiotika makrolida, yang merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman. Makrolida pertama kali ditemukan adalah eritromisin, diikuti oleh klaritromisin dan azitromisin yang merupakan turunannya. Makrolida bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya.
Antibiotika merupakan golongan obat yang banyak digunakan terutama di negara-negara yang masih memiliki permasalahan penyakit karena infeksius bakteri. Materi ini menjelaskan tentang pengertian antibiotika dan golongan-golongannya. Termasuk faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih antibiotika.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, penggolongan, mekanisme kerja, dan contoh antibiotika dari berbagai golongan seperti penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, efek samping, dan peringatan penggunaan antibiotika.
Antibiotik seringkali diresepkan oleh dokter untuk pengobatan infeksi. Hal yang palling penting diperhatikan dalam penggunaan antibiotik adalah kepatuhan penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan antibiotika makrolida, yang merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman. Makrolida pertama kali ditemukan adalah eritromisin, diikuti oleh klaritromisin dan azitromisin yang merupakan turunannya. Makrolida bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya.
Antibiotik adalah senyawa alami atau sintetik yang dapat menghambat atau membunuh bakteri. Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 secara tidak sengaja. Antibiotik memiliki berbagai manfaat namun juga efek samping, sehingga penggunaannya harus sesuai anjuran dokter.
Tugas ini membahas obat golongan makrolida. Makrolida adalah antibiotik yang bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat subunit 50S ribosom. Obat utama golongan ini adalah eritromisin, klaritromisin, dan azitromisin. Eritromisin dan klaritromisin memiliki mekanisme kerja yang sama yaitu menghambat sintesis protein bakteri, namun klaritromisin memiliki waktu paruh yang lebih panjang.
Makalah ini membahas tentang antibiotika dengan menjelaskan sejarah penemuan antibiotika oleh Alexander Fleming, definisi antibiotika, prinsip penggunaan antibiotika secara rasional, cara pembuatan dan mekanisme kerja antibiotika, serta pengelompokan jenis antibiotika seperti penisilin dan golongan lainnya.
Makalah ini membahas tentang golongan antibiotika dan anti jamur untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa. Dibahas tentang definisi antibiotika, prinsip penggunaannya, dan golongan utama antibiotika seperti penisilin, aminoglikosida, serta antibiotik spektrum luas dan anti Pseudomonas. Juga dibahas tentang definisi anti jamur dan golongannya.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika dan kemoterapeutika. Ia menjelaskan definisi, jenis, mekanisme kerja, dan contoh dari berbagai antibiotika seperti penisilin, sefalosporin, makrolid, tetrasiklin, aminoglikosida, dan antituberkulosis. Dokumen tersebut juga membahas tentang resistensi bakteri, efek samping antibiotika, dan faktor-faktor penyebab kegagalan terapi antimikroba.
Dokumen menjelaskan tentang antibiotik golongan penisilin. Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh mikroba yang dapat menghambat atau membunuh mikroba lain dengan toksisitas rendah terhadap manusia. Golongan penisilin merupakan salah satu jenis antibiotika yang diperoleh dari jamur Penicillium chrysogenum dan termasuk golongan beta laktam. Dokumen kemudian menjelaskan beberapa jenis antibiotika golongan
Dokumen tersebut membahas penggunaan antibiotik pada masa nifas. Ia menjelaskan beberapa hal penting seperti jenis-jenis antibiotik, masa nifas, dan keamanan penggunaan antibiotik bagi ibu dan janin. Dokumen ini memberikan panduan singkat tentang antibiotik yang aman dan tidak disarankan bagi ibu nifas serta cara meminimalkan efek samping antibiotik dengan mengonsumsinya terpisah dari waktu menyusui.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, faktor yang dipertimbangkan dalam penggunaannya, penggolongan, mekanisme kerja, prinsip penggunaan, seleksi obat, kombinasi obat, resistensi obat, dan komplikasi serta monitoring pasien antibiotika.
Antibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman lain tanpa efek berbahaya bagi manusia. Antibiotik dapat bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri, fungsi membran sitoplasma, sintesis protein, atau sintesis asam nukleat. Terdapat berbagai jenis antibiotik yang diklasifikasikan berdasarkan mekanisme kerjanya.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, mulai dari penggolongannya berdasarkan kimia dan mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan toksisitasnya. Jenis antibiotik dibedakan menurut spesifikasi bakteri targetnya, seperti bakteri Gram positif atau negatif, serta jalur kerjanya seperti menyerang dinding sel, sitoplasma, atau inti sel bakteri. Faktor-faktor yang mempengaru
Makalah ini membahas tentang resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik. Resistensi mikroorganisme dapat terjadi secara alami maupun didapat, dan disebabkan oleh berbagai mekanisme seperti produksi enzim pendegradasi antibiotik, perubahan permeabilitas membran sel, dan mutasi genetik. Resistensi ini menyebabkan antibiotik menjadi kurang efektif dalam membunuh mikroba penyebab infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah farmakologi yang membahas obat antibiotik dan anti jamur. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, golongan, mekanisme kerja, dan manfaat dari obat antibiotik dan anti jamur beserta contoh-contoh obatnya.
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotikChanra Sirait
Dokumen tersebut merangkum 10 golongan antibiotik beserta mekanisme kerja dan contoh antibiotikanya. Golongan tersebut adalah aminoglikosid, sefalosporin, kloramfenikol, makrolida, penisilin, beta-laktam, kuinolon, tetrasiklin, kombinasi antimikroba, dan antibiotik golongan lain seperti klindamisin, metronidazol dan vancomycin.
Antibiotik adalah senyawa alami atau sintetik yang menghambat proses infeksi bakteri dengan mengganggu metabolisme, dinding sel, membran, atau sintesis protein bakteri. Ada beberapa golongan utama antibiotik seperti beta-laktam, kuionolon, dan tetrasiklin yang bekerja melalui mekanisme yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut membahas penghambat sintesis protein yang bekerja pada subunit 30S dan 50S dari ribosom, serta mekanisme kerja dan spektrum beberapa golongan antibiotik seperti tetrasiklin, aminoglikosida, makrolida, kloramfenikol, dan oksazolidinon. Antibiotik-antibiotik tersebut dapat menghambat proses translasi dengan berikatan pada bagian tertentu dari ribosom.
Antibiotik adalah senyawa alami atau sintetik yang dapat menghambat atau membunuh bakteri. Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 secara tidak sengaja. Antibiotik memiliki berbagai manfaat namun juga efek samping, sehingga penggunaannya harus sesuai anjuran dokter.
Tugas ini membahas obat golongan makrolida. Makrolida adalah antibiotik yang bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat subunit 50S ribosom. Obat utama golongan ini adalah eritromisin, klaritromisin, dan azitromisin. Eritromisin dan klaritromisin memiliki mekanisme kerja yang sama yaitu menghambat sintesis protein bakteri, namun klaritromisin memiliki waktu paruh yang lebih panjang.
Makalah ini membahas tentang antibiotika dengan menjelaskan sejarah penemuan antibiotika oleh Alexander Fleming, definisi antibiotika, prinsip penggunaan antibiotika secara rasional, cara pembuatan dan mekanisme kerja antibiotika, serta pengelompokan jenis antibiotika seperti penisilin dan golongan lainnya.
Makalah ini membahas tentang golongan antibiotika dan anti jamur untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa. Dibahas tentang definisi antibiotika, prinsip penggunaannya, dan golongan utama antibiotika seperti penisilin, aminoglikosida, serta antibiotik spektrum luas dan anti Pseudomonas. Juga dibahas tentang definisi anti jamur dan golongannya.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika dan kemoterapeutika. Ia menjelaskan definisi, jenis, mekanisme kerja, dan contoh dari berbagai antibiotika seperti penisilin, sefalosporin, makrolid, tetrasiklin, aminoglikosida, dan antituberkulosis. Dokumen tersebut juga membahas tentang resistensi bakteri, efek samping antibiotika, dan faktor-faktor penyebab kegagalan terapi antimikroba.
Dokumen menjelaskan tentang antibiotik golongan penisilin. Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh mikroba yang dapat menghambat atau membunuh mikroba lain dengan toksisitas rendah terhadap manusia. Golongan penisilin merupakan salah satu jenis antibiotika yang diperoleh dari jamur Penicillium chrysogenum dan termasuk golongan beta laktam. Dokumen kemudian menjelaskan beberapa jenis antibiotika golongan
Dokumen tersebut membahas penggunaan antibiotik pada masa nifas. Ia menjelaskan beberapa hal penting seperti jenis-jenis antibiotik, masa nifas, dan keamanan penggunaan antibiotik bagi ibu dan janin. Dokumen ini memberikan panduan singkat tentang antibiotik yang aman dan tidak disarankan bagi ibu nifas serta cara meminimalkan efek samping antibiotik dengan mengonsumsinya terpisah dari waktu menyusui.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, faktor yang dipertimbangkan dalam penggunaannya, penggolongan, mekanisme kerja, prinsip penggunaan, seleksi obat, kombinasi obat, resistensi obat, dan komplikasi serta monitoring pasien antibiotika.
Antibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman lain tanpa efek berbahaya bagi manusia. Antibiotik dapat bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri, fungsi membran sitoplasma, sintesis protein, atau sintesis asam nukleat. Terdapat berbagai jenis antibiotik yang diklasifikasikan berdasarkan mekanisme kerjanya.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, mulai dari penggolongannya berdasarkan kimia dan mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan toksisitasnya. Jenis antibiotik dibedakan menurut spesifikasi bakteri targetnya, seperti bakteri Gram positif atau negatif, serta jalur kerjanya seperti menyerang dinding sel, sitoplasma, atau inti sel bakteri. Faktor-faktor yang mempengaru
Makalah ini membahas tentang resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik. Resistensi mikroorganisme dapat terjadi secara alami maupun didapat, dan disebabkan oleh berbagai mekanisme seperti produksi enzim pendegradasi antibiotik, perubahan permeabilitas membran sel, dan mutasi genetik. Resistensi ini menyebabkan antibiotik menjadi kurang efektif dalam membunuh mikroba penyebab infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah farmakologi yang membahas obat antibiotik dan anti jamur. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, golongan, mekanisme kerja, dan manfaat dari obat antibiotik dan anti jamur beserta contoh-contoh obatnya.
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotikChanra Sirait
Dokumen tersebut merangkum 10 golongan antibiotik beserta mekanisme kerja dan contoh antibiotikanya. Golongan tersebut adalah aminoglikosid, sefalosporin, kloramfenikol, makrolida, penisilin, beta-laktam, kuinolon, tetrasiklin, kombinasi antimikroba, dan antibiotik golongan lain seperti klindamisin, metronidazol dan vancomycin.
Antibiotik adalah senyawa alami atau sintetik yang menghambat proses infeksi bakteri dengan mengganggu metabolisme, dinding sel, membran, atau sintesis protein bakteri. Ada beberapa golongan utama antibiotik seperti beta-laktam, kuionolon, dan tetrasiklin yang bekerja melalui mekanisme yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut membahas penghambat sintesis protein yang bekerja pada subunit 30S dan 50S dari ribosom, serta mekanisme kerja dan spektrum beberapa golongan antibiotik seperti tetrasiklin, aminoglikosida, makrolida, kloramfenikol, dan oksazolidinon. Antibiotik-antibiotik tersebut dapat menghambat proses translasi dengan berikatan pada bagian tertentu dari ribosom.
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin. Ketiga jenis obat tersebut dapat merangsang kontraksi otot polos uterus untuk mengeluarkan janin, mengontrol perdarahan, dan tujuan-tujuan kebidanan lainnya. Dokumen juga menjelaskan efek, indikasi, kontraindikasi, dan proses keperawatan ketiga jenis obat tersebut.
This document discusses cephalosporins, a class of antibiotics that work by interfering with bacterial cell wall synthesis. It covers four generations of cephalosporins that differ in their spectrum of antibacterial activity, with later generations having broader coverage. First-generation cephalosporins are mainly active against gram-positive bacteria. Second-generation drugs have enhanced gram-negative coverage. Third-generation cephalosporins are most potent against gram-negatives but less so against gram-positives. Fourth-generation cephalosporins have the broadest spectrum of activity. Side effects include rashes, diarrhea, and allergic reactions.
Blood consists of plasma and formed elements. Plasma contains proteins and electrolytes while formed elements are blood cells including erythrocytes, leukocytes, and platelets.
Erythrocytes are biconcave discs that contain hemoglobin and transport oxygen. Leukocytes include granulocytes like neutrophils, eosinophils and basophils and agranulocytes like lymphocytes and monocytes that protect against infection. Platelets are cell fragments involved in blood clotting.
Hematopoiesis occurs in the bone marrow where stem cells differentiate into various blood cell types through the influence of growth factors like erythropoietin and cytokines. Blood groups are determined by
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis obat yang dapat meningkatkan atau menurunkan kontraktilitas uterus. Obat-obat oksitosik seperti oksitosin dan alkaloid ergot digunakan untuk meningkatkan kontraksi uterus, sementara obat-obat tokolitik seperti prostaglandin, antagonis oksitosin, dan penyekat saluran kalsium digunakan untuk menurunkan kontraksi uterus. Dokumen juga membahas efek, indikasi, kont
Dokumen tersebut membahas tentang obat anti jamur yang dibagi menjadi dua golongan yaitu untuk infeksi sistemik dan untuk infeksi dermatofit serta mukokutan. Obat-obat anti jamur sistemik meliputi amfoterisin B, flusitosin, dan imidazole seperti ketonazol dan flukonazol, sedangkan untuk infeksi kulit dan mulut meliputi griseofulvin, imidazole, nistatin dan tolnaftat.
1) Hematopoiesis is the production and development of blood cells, including erythrocytes, leukocytes, and thrombocytes, which begins in the fetal liver and spleen and later occurs mainly in the bone marrow.
2) There are two main stages of hematopoiesis - the primitive stage which occurs in the yolk sac, and the definitive stage which occurs in the embryo itself and continues throughout adult life in the bone marrow.
3) Hematopoiesis is regulated by hematopoietic stem cells in the bone marrow, which can self-renew and differentiate into various blood cell types through committed progenitor cells and growth factors.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas berbagai jenis obat tokolitik dan mekanisme kerja mereka untuk mencegah kontraksi rahim pramatur.
1) Cephalosporins are a class of β-lactam antibiotics that are divided into generations based on their spectrum of activity.
2) They have similar mechanisms of action and side effects as penicillins but are generally more acid stable and resistant to β-lactamase degradation.
3) Later generation cephalosporins have broader spectra of activity against gram-negative and anaerobic bacteria. Some such as ceftriaxone and cefotaxime also achieve good cerebrospinal fluid penetration.
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar tentang antibiotik, meliputi definisi, penggolongan, dan metode identifikasi antibiotik secara umum dan khusus. Diuraikan pula ciri khas beberapa golongan antibiotik melalui sifat fisik dan reaksi kimia."
The document discusses beta lactam antibiotics, focusing on penicillins. It describes how penicillin was discovered by Alexander Fleming and its mechanism of inhibiting cell wall synthesis. Penicillins are classified into natural and semisynthetic types, with natural penicillins having a narrower spectrum mainly against gram-positive cocci. Semisynthetic penicillins like ampicillin and amoxicillin have a broader spectrum. Beta lactamase inhibitors are also discussed which are often combined with penicillins to overcome bacterial resistance.
Dokumen tersebut membahas tentang uterotonika, yaitu obat-obat yang memberikan pengaruh kontraksi pada rahim atau uterus. Terdapat beberapa jenis uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin yang berfungsi untuk mempercepat persalinan atau menghentikan perdarahan pasca persalinan. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, kontraindikasi, mekanisme kerja, efek samping, serta sediaan dari berbagai j
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Antibiotika adalah zat yang dihasilkan mikroba untuk menghambat atau membunuh mikroba lain, dan digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada manusia. Namun, penggunaan antibiotika yang tidak tepat dapat menyebabkan timbulnya resistensi bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, yaitu zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928. Dokumen juga menjelaskan mekanisme kerja, efek samping, penggolongan, dan kelompok-kelompok antibiotik beserta contohnya.
Kemoterapeutika didefinisikan sebagai obat-obat kimiawi yang digunakan untuk memberantas penyakit infeksi akibat mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan protozoa (plasmodium, amuba, trichomonas, dan lain-lain) juga terhadap infeksi oleh cacing.
Dokumen tersebut membahas tentang respons inflamasi dan autoimunitas. Terdapat beberapa mediator inflamasi seperti prostaglandin, histamin, sitokin, komplemen yang berperan dalam proses inflamasi. Sel fagosit seperti makrofag dan neutrofil juga berperan dalam mengeliminasi patogen. Toleransi imunologis diperlukan untuk mencegah terjadinya autoimunitas, namun kegagalan mekanisme toleransi dapat memicu penyakit autoimun.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bahan alami yang dapat meningkatkan imunitas tubuh, seperti beta-glukan, phyllanthus, kunyit, jahe, moringa, echinacea, dan jamur reishi. Bahan-bahan tersebut memiliki kandungan aktif yang dapat memperbaiki respon imun, mencegah inflamasi, serta meningkatkan aktivitas sel-sel imun.
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptxZiazahbia
Dokumen tersebut membahas tentang pertimbangan umum penggunaan antibiotika, meliputi klasifikasi, mekanisme kerja, pemilihan, resistensi, kemoprofilaksis, kombinasi, kesalahan penggunaan, dan probiotik/prebiotik. Secara ringkas, dokumen tersebut memberikan panduan umum tentang penggunaan dan manajemen antibiotika untuk menangani infeksi.
ANTIBIOTIK
1.1 Penggunaan Antibiotik Secara Rasional
1.2 Golongan Antibiotik dan Mekanisme Kerja
1.3 Prinsip Penggunaan Antibiotik Kombinasi
1.4 Prinsip Penggunaan Antibiotik Menurut Aktivitas
Sistem imun alami dan sistem imun spesifik merupakan dua sistem pertahanan tubuh utama. Sistem imun alami merupakan pertahanan pertama yang tidak spesifik, sedangkan sistem imun spesifik merupakan pertahanan kedua yang spesifik apabila sistem pertama gagal menangani patogen. Antigen adalah zat yang merangsang respon imunitas dan membangkitkan produksi antibodi, seperti protein dan polisakarida pada permukaan virus dan bakteri. Epitop merupakan
penentuan antibiotika secara kualitatif KFLDVBLAVBJALVBALFVBLAFJBVALVBJALJVBALVJBALVBJALVBALVBALVBALVBVKLAJBVLBVLSBV BJ B LJGBF LB LBAB LB LB LB ELBKLSB LB B BLK BLBF LAB LAKB LKBG L BL BL BLK BLDKJB ALKB GLADKB BL KB LKB LJLB KJB LB LJB JBLLB L BOIA UFVIAB B B IUB FB B UBJFBDVLGGRGVUBLA BA B BROIUABVFJBV B IBG A
Dokumen ini memberikan informasi mengenai berbagai topik terkait frofilaksis dan anti infeksi, meliputi desinfektan, antibiotika, obat anti tuberkulosis, anti amuba, dan obat kanker. Topik utama yang dibahas adalah jenis, mekanisme kerja, dan efek samping dari berbagai jenis obat tersebut.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis obat antijamur, antibakteri, antivirus, dan antiprotozoa. Jenis-jenis obat antibakteri yang dijelaskan meliputi penisilin, sefalosporin, dan aminoglikosida yang bekerja dengan berbagai mekanisme seperti menghambat sintesis dinding sel bakteri. Sedangkan obat antijamur yang diuraikan antara lain azol dan fluconazole yang menghambat pertumbuhan dan reprodu
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
2. Pengertian…???
Antibiotik
Berasal dari bahasa yunani: Anti (lawan),Bios
(hidup )
Antibiotik adalah Suatu zat kimia yang
dihasilkan oleh bakteri ataupun jamur yang
berkhasiat obat apabila digunakan dalam dosis
tertentu dan berkhasiat mematikan atau
menghambat pertumbuhan kuman dan
toksisitasnya tidak berbahaya bagi manusia.
3. Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam
Penggunaan Antibiotika
Gambaran klinis adanya infeksi yang diderita
Faktor sensitivitas bakteri terhadap antibiotik
Fungsi ginjal dan hati pasien
Biaya pengobatan
4. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Antibiotika Kombinasi diberikan
apabila pasien :
Pengobatan infeksi campuran
Pengobatan pada infeksi berat yang belum
jelas penyebabnya
Efek sinergis
Memperlambat resistensi
5. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Penggolongan atas dasar mekanisme
kerjanya
Zat bakterisida, pada dosis biasa berkhasiat mematikan
kuman
1. Zat yang bekerja terhadap fase tumbuh, ex: penisilin dan
sefalosporin, polopeptida (polimiksin, basitrasin), rifampisin,
asam nalidiksat dan kuinolon.
2. Zat yang bekerja trhadap fase istirahat, ex: aminoglikosida,
nitrofurantoin, INH, kotrimoksazol.
Zat bakteriostatik, pada dosis biasa terutama berkhasiat
menghentikan pertumbuhan dan perbanyakan kuman. Ex:
sulfonamida, kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida, linkomisin.
6. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Penggolongan berdasarkan luas aktivitasnya
Antibiotika Narrow-Spektrum (aktivitas sempit)
Obat ini terutama aktif terhadap beberapa jenis kuman
saja
Misal :
Penisilin G dan Penisilin V, eritromisin, klindamisin,
kanamisin hanya bekerja terhadap kuman Gram –positif.
Streptomisin, gentamisin, polimiksin-B, asam nalidiksat
khusus aktif terhadap kuman Gram-negatif.
Antibiotika Broad Spektrum (aktivitas luas)
Bekerja terhadap lebih banyak kuman baik jenis kuman
Gram-positif maupun jenis kuman Gram-negatif.
Antara lain : Sulfonamida, ampisilin, sefalosporin,
kloramfenikol, tetrasiklin dan rifampisin
7. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Mekanisme Kerja
Obat antibiotika dapat melakukan aktivitasnya
lewat beberapa mekanisme, terutama dengan
penghambatan sintesa materi terpenting dari
bakteri, antara lain:
Dinding sel.
Sintesanya terganggu sehingga dinding menjadi
kurang sempurna dan tidak tahan terhadap
tekanan osmotis dari plasma dengan akibat
pecah
Ex: Kelompok penisilin dan sefalosporin.
8. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Mekanisme Kerja
Membran sel
Molekul lipoprotein dari membran plasma (di
dalam dinding sel) dikacaukan sintesanya
hingga menjadi lebih permeabel. Hasilnya, zat-
zat penting dari isi sel dapat merembes keluar.
Ex: Polipeptida dan polyen (nistatin, amfoterisin)
dan imidazol (mikonazol dan ketokonazol).
Protein Sel.
Sintesanya terganggu, misalnya: kloramfenikol,
tetrasiklin, aminoglikosida, makrolida.
9. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Mekanisme Kerja
Asam-asam inti (DNA,RNA)
RNA : Rifampisin
DNA : asam nalidiksat dan kinolon, acyclovir.
Antagonis Saingan
Obat menyaingi zat-zat penting untuk
metabolisme kuman, hingga pertukaran zatnya
terhenti.
Ex : Sulfonamida, trimetoprim, INH.
10. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Prinsip Penggunaan Antibiotik
Penyebab Infeksi
Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai infeksi akibat
kuman atau juga untuk prevensi infeksi
Pemberian antibiotik yang paling ideal adalah berdasarkan
hasil pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman.
Faktor Pasien
Antara lain fungsi ginjalnya, fungsi hati, riwayat alergi, daya
tahan infeksi (saluran imunologis), daya tahan terhadap obat,
beratnya infeksi, usia, wanita hamil/menyusui.
12. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Asumsi Dasar Pemakaian Antibiotik
Sifat toksisitas selektif : membunuh
mikroorganisme yang menginvasi host tanpa
merusak sel host.
Toksisitas Antibiotik lebih bersifat relatif
daripada absolut : perlu kontrol konsentrasi
obat secara hati-hati sehingga dapat ditolerir
tubuh.
13. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Seleksi Obat Antimikroba - Dasar
pertimbangan (ideal) :
Identifikasi & sensitivitas organisme,
Tempat infeksi,
Status pasien (umur, BB, keadaan patologis,
kehamilan & laktasi),
Keamanan antibiotik,
Biaya.
14. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Seleksi Obat Antimikroba - Dalam
prakteknya :
Terapi empirik sebelum identifikasi organisme.
Berdasar bukti-bukti ilmiah & pengalaman, dengan
mempertimbangkan : mengutamakan obat bakterisid,
memilih obat dengan daya penetrasi baik (jaringan
tubuh, sistem saraf pusat), memilih obat dengan
frekuensi pemberian rendah (drug compliance),
mengutamakan obat dengan pengikatan protein
rendah, tidak merutinkan penggunaan
antibiotik mutakhir (misalnya sefalosporin gen-3) agar
terjamin ketersediaan antibiotik yang lebih efektif bila
dijumpai resistensi)
15. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Seleksi Obat Antimikroba - Pemberian
Antibiotik :
Dosis : kadar obat di tempat infeksi harus melampaui
MIC kuman. Untuk mencapai kadar puncak obat dlm
darah, kalau perlu dengan loading dose (ganda) dan
dimulai dengan injeksi kemudian diteruskan obat
oral.
Frekuensi pemberian : tergantung waktu paruh (t½)
obat. Bila t½ pendek, maka frekuensi pemberiannya
sering.
Lama terapi : harus cukup panjang untuk menjamin
semua kuman telah mati & menghindari
kekambuhan. Lazimnya terapi diteruskan 2-3 hari
setelah gejala penyakit lenyap.
16. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Pemberian AB tunggal lebih dianjurkan
untuk :
Organisme penyebab infeksi spesifik.
Menurunkan kemungkinan superinfeksi.
Menurunkan resistensi organisme.
Mengurangi toksisitas
17. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Pemberian Antibiotik kombinasi
untuk keadaan khusus :
Infeksi campuran.
Ada risiko resistensi organisme, misalnya
pada TBC.
Keadaan yang membutuhkan AB dengan
dosis besar, misalnya sepsis, dan
etiologi infeksi yang belum diketahui.
18. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Keuntungan Pemberian Antibiotik kombinasi :
Efek sinergistik / potensiasi, misalnya : a) Betalaktam
+ Aminoglikosid; b) Kotrimoksazol (Sulfametoksazol
+ Trimetoprim); c) MDT pada AIDS (AZT + Ritonavir
+ 3TC).
Mengatasi & mengurangi resistensi, misalnya : a)
Amoksisilin + Asam klavulanat; b) Obat-obat TBC &
lepra; c) MDT pada AIDS.
Mengurangi toksisitas, misalnya : Trisulfa +
sitostatika.
19. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Kerugian Pemberian Antibiotik
kombinasi :
Antagonisme pada penggunaan
bakteriostatika & bakterisid yang bekerja
pada fase tumbuh
20. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Resistensi Obat
Definisi “resisten” :
Bila pertumbuhan bakteri tidak dapat
dihambat oleh antibiotik pada kadar maksimal
yang dapat ditolerir host
Penyebab resistensi :
Perubahan genetik,
Mutasi spontan DNA,
Transfer DNA antar organisme (konjugasi,
transduksi, transformasi),
Induksi antibiotik.
21. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Perubahan ekspresi protein pada
organisme yang resisten :
Modifikasi tempat target,
Menurunnya daya penetrasi obat (adanya
lapisan polisakarida, adanya sistem efluks),
Inaktivasi oleh enzim.
22. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Antibiotika Profilaktik
Pemberian antibiotik untuk pencegahan
infeksi, bukan untuk pengobatan infeksi.
Lama pemberian ditentukan oleh lamanya
risiko infeksi.
Dapat timbul resistensi bakteri &
superinfeksi.
23. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Komplikasi Terapi AB
Hipersensitivitas, misalnya pada pemberian
Penisilin berupa reaksi alergi ringan (gatal-gatal)
hingga syok anafilaktik.
Toksisitas langsung, misalnya pada pemberian
Aminoglikosid berupa ototoksisitas.
Superinfeksi, misalnya pada pemberian antibiotik
spektrum luas atau kombinasi akan menyebabkan
perubahan flora normal tubuh sehingga
pertumbuhan organisme lain seperti jamur menjadi
berlebihan dan resistensi bakteri.
24. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Kegagalan Terapi
Bukan etiologi infeksi (kanker, fever)
Obat tidak berpenetrasi ke tempat infeksi
Lama terapi tidak cukup
Dosis terlalu rendah
Dugaan tempat kuman tidak tepat
Resisten, super infeksi, antagonis
Faktor penyakit pasien (diabetik)