SlideShare a Scribd company logo
Nama : Sri Astuti
NIM : FAA 111 0036
Modul : Biologi Molekuler
TYPHOID
Definisi
Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi.
Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan
urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella. Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus
halus yang disebabkan oleh kuman salmonella thypi dan salmonella para thypi A,B,C. sinonim
dari penyakit ini adalah Typhoid dan paratyphoid abdominalis.
Typhoid adalah suatu penyakit pada usus yang menimbulkan gejala-gejala sistemik yang
disebabkan oleh salmonella typhosa, salmonella type A.B.C. penularan terjadi secara pecal, oral
melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Patofisiologi
Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5
F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan / kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat), dan melalui
Feses. Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi
kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan
hinggap dimakanan yang akan dimakan oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut kurang
memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang tercemar kuman
salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut. Kemudian kuman masuk ke
dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk
ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman
berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-sel
retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan
bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.
Antibiotik
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang dihasilkan oleh
mikroorganisme bakteri ataupun jamur. Pada dasarnya tujuan utama penggunaan antibiotik untuk
meniadakan infeksi, namun semakin luasnya penggunaan antibiotik sekarang ini justru semakin
meluas pula timbulnya infeksi baru akibat penggunaan antibiotik yang tidak rasional.
Mekanisme Kerja Antibiotik
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek
menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses
infeksi oleh bakteri.Literatur lain mendefinisikan antibiotik sebagai substansi yang bahkan di
dalam konsentrasi rendah dapat menghambat pertumbuhan dan reproduksi bakteri dan fungi.
Berdasarkan sifatnya (daya hancurnya) antibiotik dibagi menjadi dua:
1. Antibiotik yang bersifat bakterisidal, yaitu antibiotik yang bersifat destruktif terhadap
bakteri.
2. Antibiotik yang bersifat bakteriostatik, yaitu antibiotik yang bekerja menghambat
pertumbuhan atau multiplikasi bakteri.
Cara yang ditempuh oleh antibiotik dalam menekan bakteri dapat bermacam-macam, namun
dengan tujuan yang sama yaitu untuk menghambat perkembangan bakteri. Oleh karena itu
mekanisme kerja antibiotik dalam menghambat proses biokimia di dalam organisme dapat
dijadikan dasar untuk mengklasifikasikan antibiotik sebagai berikut:
1. Mekanisme kerja antibiotic melalui penghambatan sintesis dinding sel
Dinding sel merupakan lapisan luar sel bakteri yang berfungsi mempertahankan
bentuk sel dan pelindung sel bakteri yang memiliki tekanan osmotic internal yang lebih
tinggi daripada lingkungannya. Tekanan osmotic internal bakteri gram positif lebih besar
3 hingga 5 kali daripada tekanan osmotick.
Internal bakteri gram negatif. Penghambatan sintesis dinding sel menyebabkan sel
lisis. Dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan yang secara kimia berisi
polisakarida dan campuran rantai polipeptida yang tinggi. Polisakarida dari peptidoglikan
berisi gula amino N-acetylglucosamine dan asam acetylmuramic. Sifat keras pada
dinding sel disebabkan oleh hubungan saling silang rantai peptide (seperti melalui ikatan
pentaglycine) yang merupakan hasil reaksi transpeptidasi yang dilakukan oleh beberapa
enzim. Semua β-lactam menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan berikatan pada
reseptor sel (beberapa merupakan enzim transpeptidase).
Reseptor yang berbeda memiliki afinitas yang berbeda terhadap antibiotic. Protein
reseptor ini berada dibawah control kromosom, sehingga mutasi dapat mengubah jumlah
atau afinitas reseptor terhadap antibiotic β-lactam. Setelah β-lactam melekat pada satu
atau beberapa reseptor, reaksi transpeptidasi dihambat dan sintesis peptidoglikan
dihentikan. Kemudian terjadi perpindahan atau inaktivasi inhibitor enzim otolitik pada
dinding sel. Aktivitas enzim litik akan enyebabkan lisis jika lingkungan isotonic.
Penghambatan enzim tranpeptidase oleh penisilin dan sefalosporin menyebabkan
hilangnya D-alanine dari rantai pentapeptida dalam reaksi transpeptidasi.
2. Mekanisme kerja antibiotic melalui hambatan fungsi membran sel
Membrane sel bakteri berfungsi sebagai barrier permeabilitas selektif, berperan
dalam transpor aktif dan mengontrol komposisi internal sel. Ketika fungsi integritas
membrane sel dirusak maka makromolekul dan ion akan keluar dari sel, kemudian sel
rusak dan mati. Antobiotik yang menghambat fungsi membrane sel akan berikatan
dengan sterol yang terdapat pada membrane sel bakteri
3. Mekanisme kerja antibiotic melalui penghambatan sintesis protein
Penghambatannya melalui penambahan aminoglikan pada reseptor protein spesifik pada
subunit 30S ribosom bakteri. Kemudian aminoglikosida akan memblokir aktivitas inisiasi
kompek normal pembentukan peptide (mRNA+Formyl methionine+tRNA). Selanjutnya
akan terjadi salah pembacaan daerah pengenalan ribosom secara konsekuen asam amino
oksalat dimasiukan kedalam peptide sehingga menghasilkan protein fungsional.
Selanjutnya penambahan amino glikosida berakibat, dalam pemecahan polisom menjadi
monosom yang tidak dapat mensintesis protein.
4. Mekanisme kerja antibiotic melalui penghambatan asam nukleat
antibiotik ini akan menghambat pertumbuhan bakteri dengan ikatan yang sangat kuat
dengan enzim DNA Dependent RNA polymyrase bakteri, sedangkan antibiotik
trimetoprim akan menghambat sintesia asam nuklet melalui penghambatan enzin
reduktase dihidrofolat, enzim ini mereduksi dihidrofolik terhadap asam tetrahidrofolat,
yang berperan dalam sintesis purin dan DNA.
Salah satu contoh obat antibiotik untuk penyakit ini adalah Ampisilin/Amoksisilin.
Ampisilin merupakan derivat penisilin spektrum luas yang digunakan pada pengobatan demam
tifoid, terutama pada kasus resistensi terhadap kloramfenikol. Amoksisilin merupakan turunan
ampisilin dan memiliki spektrum antibakteri yang sama namun diabsorpsi lebih baik bila
diberikan per oral dan menghasilkan kadar yang lebih tinggi dalam plasma dan jaringan. Dalam
hal ini kemampuannya untuk menurunkan demam, efektivitas ampisilin dan amoksisilin lebih
kecil dibandingkan dengan kloramfenikol. Indikasi mutlak penggunaannya adalah pasien demam
tifoid dengan leucopenia. Ampisillin dan amoksisilin diberikan 50-100 mg/KgBB/hari dibagi
dalam 3-4 dosis perhari baik secara oral, intramuskular, intravena.
Mekanisme kerja obat bergabung dengan penicillin binding protein (PBPs) pada kuman.
Terjadi hambatan sintesis dinding sel kuman karena proses transpeptidasi antar rantai
peptidoglikan terganggu. Kemudian terjadi aktivasi enzim proteolitik pada dinding sel. Ampisilin
efektif terhadap beberapa mikroba gram-negatif dan tahan asam, sehingga dapat diberikan per
oral.

More Related Content

What's hot

Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)
Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)
Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)
gusti dani
 
antibiotik penghambat sintesis protein
antibiotik   penghambat sintesis proteinantibiotik   penghambat sintesis protein
antibiotik penghambat sintesis proteinDalton tabeo'Lawadang
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
ArwinAr
 
antibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa proteinantibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa protein
Dectectif Dccd
 
TINJAUAN FARMAKOLOGI ERITROMISIN
TINJAUAN FARMAKOLOGI ERITROMISINTINJAUAN FARMAKOLOGI ERITROMISIN
TINJAUAN FARMAKOLOGI ERITROMISINzipiklan
 
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleat
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleatAntibiotik penghambat sintesis asam nukleat
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleat
cynthiaanggipradita
 
Obat antibiotik (spesialitea)
Obat antibiotik (spesialitea)Obat antibiotik (spesialitea)
Obat antibiotik (spesialitea)
Aulia Mala
 
Imunologi; imunologi infeksi
Imunologi; imunologi infeksiImunologi; imunologi infeksi
Imunologi; imunologi infeksi
Lisa Andina
 
Kul 1. sistem kekebalan tubuh
Kul 1. sistem kekebalan tubuhKul 1. sistem kekebalan tubuh
Kul 1. sistem kekebalan tubuh
gusti rara
 
Biosintesis antibiotik
Biosintesis antibiotikBiosintesis antibiotik
Biosintesis antibiotikAntony Weng
 
Kepatuhan penggunaan antibiotik
Kepatuhan penggunaan antibiotikKepatuhan penggunaan antibiotik
Kepatuhan penggunaan antibiotik
Syarifah Ulfa
 
Farmakologi I. Antibiotika
Farmakologi I. AntibiotikaFarmakologi I. Antibiotika
Farmakologi I. Antibiotika
Robby Candra Purnama
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1tristyanto
 
Imunifisologi part I
Imunifisologi part IImunifisologi part I
Imunifisologi part I
Apriyanto Latief
 
Anti biotika1
Anti biotika1Anti biotika1
Anti biotika1
emma afif
 
farmakologi antibiotik dan anti jamur
farmakologi antibiotik dan anti jamurfarmakologi antibiotik dan anti jamur
farmakologi antibiotik dan anti jamurDuik Agustini
 
Persentasi copy
Persentasi   copyPersentasi   copy
Persentasi copy
A-nanda Poshera
 
Respon imun pada infeksi bag.3
Respon imun pada infeksi bag.3Respon imun pada infeksi bag.3
Respon imun pada infeksi bag.3tristyanto
 

What's hot (20)

Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)
Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)
Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)
 
antibiotik penghambat sintesis protein
antibiotik   penghambat sintesis proteinantibiotik   penghambat sintesis protein
antibiotik penghambat sintesis protein
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
antibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa proteinantibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa protein
 
TINJAUAN FARMAKOLOGI ERITROMISIN
TINJAUAN FARMAKOLOGI ERITROMISINTINJAUAN FARMAKOLOGI ERITROMISIN
TINJAUAN FARMAKOLOGI ERITROMISIN
 
Ppt resistensi mikroorganisme
Ppt resistensi mikroorganismePpt resistensi mikroorganisme
Ppt resistensi mikroorganisme
 
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleat
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleatAntibiotik penghambat sintesis asam nukleat
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleat
 
Obat antibiotik (spesialitea)
Obat antibiotik (spesialitea)Obat antibiotik (spesialitea)
Obat antibiotik (spesialitea)
 
Antibiotika
AntibiotikaAntibiotika
Antibiotika
 
Imunologi; imunologi infeksi
Imunologi; imunologi infeksiImunologi; imunologi infeksi
Imunologi; imunologi infeksi
 
Kul 1. sistem kekebalan tubuh
Kul 1. sistem kekebalan tubuhKul 1. sistem kekebalan tubuh
Kul 1. sistem kekebalan tubuh
 
Biosintesis antibiotik
Biosintesis antibiotikBiosintesis antibiotik
Biosintesis antibiotik
 
Kepatuhan penggunaan antibiotik
Kepatuhan penggunaan antibiotikKepatuhan penggunaan antibiotik
Kepatuhan penggunaan antibiotik
 
Farmakologi I. Antibiotika
Farmakologi I. AntibiotikaFarmakologi I. Antibiotika
Farmakologi I. Antibiotika
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
Imunifisologi part I
Imunifisologi part IImunifisologi part I
Imunifisologi part I
 
Anti biotika1
Anti biotika1Anti biotika1
Anti biotika1
 
farmakologi antibiotik dan anti jamur
farmakologi antibiotik dan anti jamurfarmakologi antibiotik dan anti jamur
farmakologi antibiotik dan anti jamur
 
Persentasi copy
Persentasi   copyPersentasi   copy
Persentasi copy
 
Respon imun pada infeksi bag.3
Respon imun pada infeksi bag.3Respon imun pada infeksi bag.3
Respon imun pada infeksi bag.3
 

Similar to demam typoid

PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
AgathaHaselvin
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
HenryAdhySantoso
 
447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt
447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt
447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt
DeddyAng1
 
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam KhairyPenisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Muhamad Imam Khairy
 
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)アブドゥル アブドゥル
 
Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureusStaphylococcus aureus
Staphylococcus aureus
Hasbiah Ibrahim
 
Pneumonia.pptx
Pneumonia.pptxPneumonia.pptx
Pneumonia.pptx
YuyunMeilani2
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitSurya Seftiawan Pratama
 
Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh
Cindi Tri Fitikasari
 
Farmakologi Antibiotik
Farmakologi AntibiotikFarmakologi Antibiotik
Farmakologi Antibiotik
Fina Ratih Wiraputri
 
(1) sistem imun
(1) sistem imun(1) sistem imun
(1) sistem imun
Siti Aliana
 
Senyawa anti mikroba
Senyawa anti mikrobaSenyawa anti mikroba
Senyawa anti mikroba
fikri asyura
 
Obat antibiotik
Obat antibiotikObat antibiotik
Obat antibiotik
Eko Pradianto
 
358607746-209975740-PPT-Imunologi-Infeksi-Tampil-ppt.ppt
358607746-209975740-PPT-Imunologi-Infeksi-Tampil-ppt.ppt358607746-209975740-PPT-Imunologi-Infeksi-Tampil-ppt.ppt
358607746-209975740-PPT-Imunologi-Infeksi-Tampil-ppt.ppt
RickyRaditiaSulistio
 
IMUNOFARMAKOLOGI.ppt
IMUNOFARMAKOLOGI.pptIMUNOFARMAKOLOGI.ppt
IMUNOFARMAKOLOGI.ppt
Fadhol Romdhoni
 
mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
Citra pharmacist
 

Similar to demam typoid (20)

PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt
447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt
447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt
 
Antibiotika & kemoterapetika
Antibiotika & kemoterapetikaAntibiotika & kemoterapetika
Antibiotika & kemoterapetika
 
Antibiotik AKPER MUNA
Antibiotik AKPER MUNA Antibiotik AKPER MUNA
Antibiotik AKPER MUNA
 
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam KhairyPenisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
 
Antibiotik AKPER PEMKAB MUNA
Antibiotik  AKPER PEMKAB MUNA Antibiotik  AKPER PEMKAB MUNA
Antibiotik AKPER PEMKAB MUNA
 
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
 
Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureusStaphylococcus aureus
Staphylococcus aureus
 
Pneumonia.pptx
Pneumonia.pptxPneumonia.pptx
Pneumonia.pptx
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
 
Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh
 
Farmakologi Antibiotik
Farmakologi AntibiotikFarmakologi Antibiotik
Farmakologi Antibiotik
 
Sistem imun 1
Sistem imun 1Sistem imun 1
Sistem imun 1
 
(1) sistem imun
(1) sistem imun(1) sistem imun
(1) sistem imun
 
Senyawa anti mikroba
Senyawa anti mikrobaSenyawa anti mikroba
Senyawa anti mikroba
 
Obat antibiotik
Obat antibiotikObat antibiotik
Obat antibiotik
 
358607746-209975740-PPT-Imunologi-Infeksi-Tampil-ppt.ppt
358607746-209975740-PPT-Imunologi-Infeksi-Tampil-ppt.ppt358607746-209975740-PPT-Imunologi-Infeksi-Tampil-ppt.ppt
358607746-209975740-PPT-Imunologi-Infeksi-Tampil-ppt.ppt
 
IMUNOFARMAKOLOGI.ppt
IMUNOFARMAKOLOGI.pptIMUNOFARMAKOLOGI.ppt
IMUNOFARMAKOLOGI.ppt
 
mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
 

Recently uploaded

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 

Recently uploaded (20)

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 

demam typoid

  • 1. Nama : Sri Astuti NIM : FAA 111 0036 Modul : Biologi Molekuler TYPHOID Definisi Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella. Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella thypi dan salmonella para thypi A,B,C. sinonim dari penyakit ini adalah Typhoid dan paratyphoid abdominalis. Typhoid adalah suatu penyakit pada usus yang menimbulkan gejala-gejala sistemik yang disebabkan oleh salmonella typhosa, salmonella type A.B.C. penularan terjadi secara pecal, oral melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Patofisiologi Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5 F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan / kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses. Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dimakan oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut. Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-sel
  • 2. retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu. Antibiotik Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang dihasilkan oleh mikroorganisme bakteri ataupun jamur. Pada dasarnya tujuan utama penggunaan antibiotik untuk meniadakan infeksi, namun semakin luasnya penggunaan antibiotik sekarang ini justru semakin meluas pula timbulnya infeksi baru akibat penggunaan antibiotik yang tidak rasional. Mekanisme Kerja Antibiotik Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri.Literatur lain mendefinisikan antibiotik sebagai substansi yang bahkan di dalam konsentrasi rendah dapat menghambat pertumbuhan dan reproduksi bakteri dan fungi. Berdasarkan sifatnya (daya hancurnya) antibiotik dibagi menjadi dua: 1. Antibiotik yang bersifat bakterisidal, yaitu antibiotik yang bersifat destruktif terhadap bakteri. 2. Antibiotik yang bersifat bakteriostatik, yaitu antibiotik yang bekerja menghambat pertumbuhan atau multiplikasi bakteri. Cara yang ditempuh oleh antibiotik dalam menekan bakteri dapat bermacam-macam, namun dengan tujuan yang sama yaitu untuk menghambat perkembangan bakteri. Oleh karena itu mekanisme kerja antibiotik dalam menghambat proses biokimia di dalam organisme dapat dijadikan dasar untuk mengklasifikasikan antibiotik sebagai berikut: 1. Mekanisme kerja antibiotic melalui penghambatan sintesis dinding sel Dinding sel merupakan lapisan luar sel bakteri yang berfungsi mempertahankan bentuk sel dan pelindung sel bakteri yang memiliki tekanan osmotic internal yang lebih tinggi daripada lingkungannya. Tekanan osmotic internal bakteri gram positif lebih besar 3 hingga 5 kali daripada tekanan osmotick. Internal bakteri gram negatif. Penghambatan sintesis dinding sel menyebabkan sel lisis. Dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan yang secara kimia berisi polisakarida dan campuran rantai polipeptida yang tinggi. Polisakarida dari peptidoglikan
  • 3. berisi gula amino N-acetylglucosamine dan asam acetylmuramic. Sifat keras pada dinding sel disebabkan oleh hubungan saling silang rantai peptide (seperti melalui ikatan pentaglycine) yang merupakan hasil reaksi transpeptidasi yang dilakukan oleh beberapa enzim. Semua β-lactam menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan berikatan pada reseptor sel (beberapa merupakan enzim transpeptidase). Reseptor yang berbeda memiliki afinitas yang berbeda terhadap antibiotic. Protein reseptor ini berada dibawah control kromosom, sehingga mutasi dapat mengubah jumlah atau afinitas reseptor terhadap antibiotic β-lactam. Setelah β-lactam melekat pada satu atau beberapa reseptor, reaksi transpeptidasi dihambat dan sintesis peptidoglikan dihentikan. Kemudian terjadi perpindahan atau inaktivasi inhibitor enzim otolitik pada dinding sel. Aktivitas enzim litik akan enyebabkan lisis jika lingkungan isotonic. Penghambatan enzim tranpeptidase oleh penisilin dan sefalosporin menyebabkan hilangnya D-alanine dari rantai pentapeptida dalam reaksi transpeptidasi. 2. Mekanisme kerja antibiotic melalui hambatan fungsi membran sel Membrane sel bakteri berfungsi sebagai barrier permeabilitas selektif, berperan dalam transpor aktif dan mengontrol komposisi internal sel. Ketika fungsi integritas membrane sel dirusak maka makromolekul dan ion akan keluar dari sel, kemudian sel rusak dan mati. Antobiotik yang menghambat fungsi membrane sel akan berikatan dengan sterol yang terdapat pada membrane sel bakteri 3. Mekanisme kerja antibiotic melalui penghambatan sintesis protein Penghambatannya melalui penambahan aminoglikan pada reseptor protein spesifik pada subunit 30S ribosom bakteri. Kemudian aminoglikosida akan memblokir aktivitas inisiasi kompek normal pembentukan peptide (mRNA+Formyl methionine+tRNA). Selanjutnya akan terjadi salah pembacaan daerah pengenalan ribosom secara konsekuen asam amino oksalat dimasiukan kedalam peptide sehingga menghasilkan protein fungsional. Selanjutnya penambahan amino glikosida berakibat, dalam pemecahan polisom menjadi monosom yang tidak dapat mensintesis protein.
  • 4. 4. Mekanisme kerja antibiotic melalui penghambatan asam nukleat antibiotik ini akan menghambat pertumbuhan bakteri dengan ikatan yang sangat kuat dengan enzim DNA Dependent RNA polymyrase bakteri, sedangkan antibiotik trimetoprim akan menghambat sintesia asam nuklet melalui penghambatan enzin reduktase dihidrofolat, enzim ini mereduksi dihidrofolik terhadap asam tetrahidrofolat, yang berperan dalam sintesis purin dan DNA. Salah satu contoh obat antibiotik untuk penyakit ini adalah Ampisilin/Amoksisilin. Ampisilin merupakan derivat penisilin spektrum luas yang digunakan pada pengobatan demam tifoid, terutama pada kasus resistensi terhadap kloramfenikol. Amoksisilin merupakan turunan ampisilin dan memiliki spektrum antibakteri yang sama namun diabsorpsi lebih baik bila diberikan per oral dan menghasilkan kadar yang lebih tinggi dalam plasma dan jaringan. Dalam hal ini kemampuannya untuk menurunkan demam, efektivitas ampisilin dan amoksisilin lebih kecil dibandingkan dengan kloramfenikol. Indikasi mutlak penggunaannya adalah pasien demam tifoid dengan leucopenia. Ampisillin dan amoksisilin diberikan 50-100 mg/KgBB/hari dibagi dalam 3-4 dosis perhari baik secara oral, intramuskular, intravena. Mekanisme kerja obat bergabung dengan penicillin binding protein (PBPs) pada kuman. Terjadi hambatan sintesis dinding sel kuman karena proses transpeptidasi antar rantai peptidoglikan terganggu. Kemudian terjadi aktivasi enzim proteolitik pada dinding sel. Ampisilin efektif terhadap beberapa mikroba gram-negatif dan tahan asam, sehingga dapat diberikan per oral.