Berikut beberapa poin penting yang perlu diingat dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi:1. Tujuan pembelajaran harus jelas ditetapkan terlebih dahulu sebelum merancang aktivitas pembelajaran. Tujuan ini menjadi patokan untuk menentukan kebutuhan belajar murid.2. Guru perlu mengenali karakteristik setiap murid, seperti tingkat kesiapan belajar, minat, gaya belajar, dan profil belajar
Similar to Berikut beberapa poin penting yang perlu diingat dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi:1. Tujuan pembelajaran harus jelas ditetapkan terlebih dahulu sebelum merancang aktivitas pembelajaran. Tujuan ini menjadi patokan untuk menentukan kebutuhan belajar murid.2. Guru perlu mengenali karakteristik setiap murid, seperti tingkat kesiapan belajar, minat, gaya belajar, dan profil belajar
Similar to Berikut beberapa poin penting yang perlu diingat dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi:1. Tujuan pembelajaran harus jelas ditetapkan terlebih dahulu sebelum merancang aktivitas pembelajaran. Tujuan ini menjadi patokan untuk menentukan kebutuhan belajar murid.2. Guru perlu mengenali karakteristik setiap murid, seperti tingkat kesiapan belajar, minat, gaya belajar, dan profil belajar (20)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Berikut beberapa poin penting yang perlu diingat dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi:1. Tujuan pembelajaran harus jelas ditetapkan terlebih dahulu sebelum merancang aktivitas pembelajaran. Tujuan ini menjadi patokan untuk menentukan kebutuhan belajar murid.2. Guru perlu mengenali karakteristik setiap murid, seperti tingkat kesiapan belajar, minat, gaya belajar, dan profil belajar
1. SALAM & BAHAGIA
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Shalom, Damai Sejahtera, Om Swastyastu,
Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu.
2. Salam kenal Bapak Ibu semuanya……
Oscarina Dewi Kusuma (Dewi)
Ibu dengan 2 Anak
Passionate Educator
Pendukung Pendidikan Holistik
Kepala Sekolah TK/SD Global Jaya School
Tim Perlindungan Anak Global Jaya School
Pengurus di Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia
Pelatih guru dan Kepala sekolah
Siti Luthfah (Siluth)
Lahir & besar di kota sukabumi, domisili tangerang
Ibu dengan 1 anak
Mencintai anak-anak berkebutuhan khusus &
pendidikan khusus
Pernah menjadi guru MTK di SMP, SMA, dan guru
SD
Sedang menumbuh kembangkan @RumahAirakaz
5. PAKET MODUL 2: PRAKTIK PEMBELAJARAN YANG BERPIHAK PADA MURID
Modul 2.1. Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid
Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi
Pengembang Modul
Oscarina Dewi Kusuma & Siti Luthfah
6. Alur Presentasi
5 menit
Perkenalan,
komitmen &
Refleksi awal
45 menit
Review Materi:
❏ Pembelajaran
berdiferensiasi
(5 common sense)
❏ mengidentifikasi
kebutuhan belajar
❏ Diferensiasi konten,
proses, produk
❏ Peran Penilaian
30 menit
Tanya Jawab
10 menit
Refleksi akhir
7. Standar
Kompetensi
Lulusan
1. Guru Penggerak memahami pentingnya mengetahui
kebutuhan belajar dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh
individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensinya
secara aman dan nyaman.
2. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam merancang alur
dan tujuan pembelajaran yang berorientasi pada masa depan.
3. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam mengevaluasi
pembelajaran berdasarkan data dan tingkat pencapaian murid
8. Capaian Umum
1. mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan belajar
murid yang berbeda;
2. menjadi teladan dalam melakukan praktik-praktik reflektif dalam pembelajaran bagi komunitas
pendidik di lingkungan sekitarnya.
Capaian Khusus
1. menunjukkan pemahaman tentang konsep pembelajaran untuk semua murid;
2. mendemonstrasikan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran
berdiferensiasi dan alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan;
3. menjelaskan pentingnya mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan belajar murid;
4. menganalisis penerapan diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk;
5. mengimplementasikan Rencana Pembelajaran Berdiferensiasi dalam konteks pembelajaran
di sekolah atau kelas mereka sendiri;
6. menunjukkan sikap kreatif, percaya diri, mau mencoba, dan berani mengambil risiko dalam
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
9. Capaian sesi elaborasi pemahaman
CGP dapat mengelaborasi pemahamannya tentang pembelajaran
berdiferensiasi lewat proses tanya jawab dan diskusi.
10. Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala
keragaman murid-murid Anda.
● Apa yang telah Anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang
berbeda?
● Apa yang Anda lakukan untuk membuat proses pembelajaran menjadi
lebih mudah untuk murid Anda?
● Apakah ada perlakuan yang berbeda yang Anda lakukan? Jika ada,
perlakuan seperti apa? Jika tidak ada, apa dampaknya terhadap
murid Anda?
11. 2 menit berefleksi
1. Apakah Anda percaya, bahwa semua murid kita bisa berhasil dan sukses dalam
pembelajarannya?
2. Menurut Anda, apakah bersikap adil berarti menyamaratakan perlakuan kepada semua murid?
3. Apakah Anda percaya, setiap murid memiliki pola belajarnya sendiri yang unik?
4. Bersediakah Anda menelaah kembali efektifitas praktik-praktik pembelajaran Anda sepanjang
waktu?
5. Percayakah Anda, bahwa guru - diri Anda - adalah kunci dari keberhasilan pengembangan
program pembelajaran murid-murid Anda?
6. Bersediakah Anda untuk saling mendukung satu sama lain dan berkolaborasi untuk
menciptakan lingkungan belajar yang mendukung semua siswa?
14. 3. lingkungan belajar yang “mengundang”
untuk belajar,
4. manajemen kelas efektif,
5. penilaian berkelanjutan.
keputusan
masuk
akal
1. tujuan
pembelajaran
didefinisikan
secara jelas
2. merespon
kebutuhan
belajar murid
Mengapa kita melakukan Pembelajaran Berdiferensiasi?
5
common
sense
nature of contents
❏ kurikulum
❏ capaian pembelajaran
❏ tujuan pembelajaran
❏ indikator
❏ asesmen
15. 1. Tujuan Pembelajaran
Guru harus paham capaian pembelajaran dan tujuan
pembelajaran agar dapat menentukan bagaimana ia
dapat membantu murid-murid untuk mencapainya.
17. Coba pikirkan satu kondisi saat Anda mengajar.
Perbedaan kebutuhan belajar murid seperti apa sajakah
yang Anda lihat?
Silahkan tulis di chat, pengalaman Anda tersebut.
18. Kebutuhan Belajar Murid:
Kesiapan belajar didefinisikan sebagai “di mana siswa berada dalam
hal pemahaman atau keterampilan” (Tomlinson, 1999b).
Mendiferensiasi pembelajaran berdasarkan tingkat kesiapan belajar
murid mengharuskan guru untuk menilai pengetahuan awal dan
menentukan apa yang telah murid ketahui dan di mana murid
berada (Tomlinson, 2001).
Kesiapan Belajar Murid (Readiness)
19.
20. Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk
“terlibat aktif” dalam proses pembelajaran (Tomlinson, 2001)
Photo by Akram Huseyn on Unsplash
Cocokkan
Minat
memungkinkan
Guru
mengaitkan
murid dan
membuat
mereka “terlibat”
dalam pelajaran
Koneksikan
Minat membantu mengkoneksikan
materi pembelajaran dan kehidupan
pribadi murid
Jembatani
Minat menjembatani apa
yang telah murid ketahui
dengan pengetahuan yang
baru
Kebutuhan Belajar Murid:
Memotivasi
Minat
memungkinkan
tumbuhnya
motivasi murid
untuk belajar
CeKJaM
Minat
25. apa saja yang bisa kita diferensiasi? (diantaranya…)
guru dapat melakukan salah satu atau kombinasi di antara ketiganya
KONTEN PROSES PRODUK
Yang pasti, pertimbangan utamanya haruslah tentang sejauh mana
diferensiasi yang kita pilih tersebut dapat memenuhi kebutuhan
murid dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
bukan sekedar memuaskan ceklis penerapan atas ketiganya.
26. Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
Konten
materi pengetahuan, konsep, dan
keterampilan yang perlu
dipelajari murid berdasarkan
kurikulum
● Membedakan
pengorganisasian
● Membedakan format
penyampaian
kita perlu menyesuaikan cara bagaimana
murid kita bisa mengakses konten tersebut
sesuai dengan kebutuhan belajar mereka
namun bukan mengubah atau menurunkan
standar kurikulum.
Diferensiasi Konten dapat dilakukan dengan:
● Menyiapkan materi yang akan diajarkan dalam beragam format: buku,
poster, video, audio, dsb.
● Memberikan teks yang lebih mudah untuk dibaca kepada siswa yang
memang masih mengalami kesulitan memahami konsep.
● Memecah materi yang banyak menjadi bagian-bagian kecil sehingga
lebih mudah dipahami oleh murid yang masih kesulitan.
● Membuat kosakata kunci dan definisinya.
● Memberikan teks bacaan dengan beragam topik.
27. Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
Proses
kegiatan yang memungkinkan
murid berlatih dan memahami
atau memaknai konten.
● Membedakan proses yang
harus dijalani oleh murid
Diferensiasi proses memungkinkan
murid-murid kita untuk memaknai lewat
beragam cara atau moda, dalam berbagai
tingkat kesulitan, waktu, dan tingkat
dukungan yang berbeda.
Diferensiasi Proses dapat dilakukan dengan:
● Memberikan pendampingan atau tingkat dukungan yang berbeda bagi
murid.Misalnya, siswa sangat mampu dapat bekerja hanya dengan pertanyaan
pemandu, murid yang cukup mampu dapat bekerja hanya dengan diberikan
contoh dan dapat melanjutkan bekerja mandiri, sedangkan untuk murid yang
masih kesulitan dapat dibantu secara intensif
● Membuat kelompok belajar tambahan untuk mengajarkan kembali konten
dengan cara yang baru atau lebih terbimbing bagi murid yang mengalami
kesulitan.
● Memberikan kesempatan kepada murid untuk memilih apakah ia ingin membaca
materi secara individu atau secara kelompok.
● memberikan pilihan berdasarkan minat. Misal saat pelajaran sejarah murid
diminta untuk menceritakan sosok pahlawan, murid bebas menentukan
pahlawan yang ingin mereka eksplorasi.
● Memberikan pilihan murid mau bekerja sambil berdiri atau duduk.
● dll
28. Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
Produk
bukti yang menunjukkan apa
yang murid telah pahami
● Membedakan dan
memodifikasi produk
sebagai hasil belajar murid,
hasil latihan, penerapan,
dan pengembangan apa
yang telah dipelajari
Biasanya paling mudah dilakukan,
namun kita harus ingat, saat ingin
melakukan ini, kita harus mengacu
pada tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Diferensiasi Produk dapat dilakukan dengan:
● Murid yang memerlukan bimbingan dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengenai konten inti materi, yang cukup
mahir dapat membuat presentasi yang menjelaskan penyelesaian
masalah sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir dapat
membuat sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih
kompleks.
● Memberikan murid pilihan moda untuk menunjukkan pemahaman;
lewat tulisan, lewat diagram, demonstrasi, lewat gambar, dsb
30. 4 Pertanyaan BESAR
1. Kita berharap murid belajar apa?
2. Bagaimana kita tahu bahwa murid telah belajar?
3. Bagaimana kita merespons murid yang belum paham?
4. Bagaimana kita merespons murid yang sudah paham?
AKU
SUDAH
AJARI
ANJINGKU
BERSIUL
AKU TIDAK
DENGAR DIA
BERSIUL
AKU BILANG, AKU
SUDAH AJARI DIA,
AKU TIDAK
BILANG DIA
SUDAH BELAJAR
BERSIUL
5. Penilaian Berkelanjutan
Cartoon by Bud Blake
Sumber: https://clueylearning.com.au/blog/difference-between-teaching-and-learning/
31. 4 Pertanyaan BESAR
1. Kita berharap murid belajar apa?
2. Bagaimana kita tahu bahwa murid telah belajar?
3. Bagaimana kita merespons murid yang belum paham?
4. Bagaimana kita merespons murid yang sudah paham?
5. Penilaian Berkelanjutan
Cartoon by Bud Blake
Sumber: https://clueylearning.com.au/blog/difference-between-teaching-and-learning/
32. Sekilas Tentang Penilaian
Penilaian → penting dalam proses pembelajaran berdiferensiasi.
Penilaian formatif → peluang untuk menentukan seefektif apa suatu
pembelajaran berdiferensiasi.
Saya percaya, jika saja guru memanfaatkan lebih banyak
praktik-praktik terbaik dari penilaian formatif, maka
pembelajaran berdiferensiasi akan datang secara alamiah.
Andrew Miller (ASCD Faculty Member)
https://inservice.ascd.org/formative-assessment-is-the-cornerstone-of-differentiated-instruction/
33. Praktik pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada
penilaian. Penilaian formatif memungkinkan guru untuk
mengenal murid mereka dengan lebih baik, oleh karena itu,
mereka dapat membuat keputusan terbaik demi menantang
murid dengan tepat dan melibatkan murid dalam
pembelajaran
Asesmen & Pembelajaran Berdiferensiasi
34. Diferensiasi tidak berarti bahwa guru harus dapat memenuhi
kebutuhan semua individu setiap saat atau setiap waktu.
Namun, guru diharapkan dapat menggunakan berbagai
pendekatan belajar sehingga sebagian besar murid
menemukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
mereka.
35. Mulailah melakukan diferensiasi
pembelajaran dengan kecepatan yang
nyaman bagi Anda.
Yang paling penting adalah bahwa siswa — dan guru —
membuat kemajuan dari titik awal masing-masing.
36. Beberapa contoh strategi yang mendukung
Pembelajaran Berdiferensiasi
https://padlet.com/dewi_oscarina/t8gqr62b4f9d3suj
38. “Serupa seperti para pengukir
yang memiliki pengetahuan mendalam
tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya,
keindahan ukiran, dan cara-cara
mengukirnya.
Seperti itulah seorang guru seharusnya
memiliki pengetahuan mendalam tentang
seni mendidik.
Bedanya, guru mengukir manusia yang
memiliki hidup lahir dan batin.”
Ki Hajar Dewantara
40. Refleksi - https://forms.gle/bytgjtwdR1iYbjQB6
Connect - Bagaimana ide dan informasi yang Anda dapatkan hari ini
terhubung dengan apa yang sudah Anda ketahui?
Extend - Ide-ide baru apa yang Anda dapatkan yang memperluas
pemikiran Anda ?
Challenge - Tantangan/pertanyaan apa yang Anda miliki terkait
dengan gagasan/informasi yang telah disampaikan tadi?
41. Referensi
Tomlinson, C A. (1999). Differentiated classroom : Responding to the needs of all learners. Association for
Supervision and Curriculum Development (ASCD).
Tomlinson, C. A. (2001). How to Differentiate instruction in mixed-ability classrooms 2nd Ed). Alexandria, VA: ASCD.