Modul ini membahas tentang pentingnya pembelajaran berdiferensiasi untuk mendukung kebutuhan belajar setiap murid. Pembelajaran berdiferensiasi dilakukan dengan menyesuaikan konten, proses, dan produk pembelajaran berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajar setiap murid. Guru perlu mengenali kebutuhan belajar murid melalui penilaian berkelanjutan untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat.
4. PAKET MODUL 2: PRAKTIK PEMBELAJARAN YANG BERPIHAK PADA MURID
Modul 2.1
.Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid
Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi
Pengembang Modul
Oscarina Dewi Kusuma &Siti Luthfah
5. Alur Presentasi
5 menit
Perkenalan,
komitmen &
Refleksi
awal
Review Materi:
❏ Pembelajaran
berdiferensia
si
(5 common
sense)
❏ mengidentifikasi
kebutuhan
belajar
❏ Diferensiasi
konten, proses,
45 menit 30 menit
Tanya
Jawab
10 menit
Refleksi
akhir
6. Capaian sesi elaborasi pemahaman
CGP dapat mengelaborasi pemahamannya tentang pembelajaran
berdiferensiasi lewat proses tanya jawab dan diskusi.
7. 2 menit berefleksi
1. Apakah Anda percaya, bahwa semua murid kita bisa berhasil dan sukses dalam
pembelajarannya?
2. Menurut Anda, apakah bersikap adil berarti menyamaratakan perlakuan kepada semua murid?
3. ApakahAnda percaya, setiap murid memiliki pola belajarnya sendiri yang unik?
4. BersediakahAnda menelaah kembali efektifitas praktik-praktik pembelajaranAnda sepanjang
waktu?
5. PercayakahAnda, bahwa guru - diriAnda - adalah kunci dari keberhasilan pengembangan
program pembelajaran murid-murid Anda?
6. Bersediakah Anda untuk saling mendukung satu sama lain dan berkolaborasi untuk
menciptakan lingkungan belajar yang mendukung semua siswa?
10. 3. lingkungan belajar yang “mengundang”
untuk belajar,
4. manajemen kelas efektif,
5. penilaian berkelanjutan.
keputusan
masuk
akal
1. tujuan
pembelajaran
didefinisikan
secara jelas
2. merespon
kebutuhan
belajar murid
Mengapa kita melakukan Pembelajaran Berdiferensiasi?
5
common
sense
nature of contents
❏ kurikulum
❏ capaian pembelajaran
❏ tujuan pembelajaran
❏ indikator
❏ asesmen
11. 1
. Tujuan Pembelajaran
Guru harus paham capaian pembelajaran dan tujuan
pembelajaran agar dapat menentukan bagaimana ia
dapat membantu murid-murid untuk mencapainya.
13. Coba pikirkan satu kondisi saat Anda mengajar.
Perbedaan kebutuhan belajar murid seperti apa sajakah
yang Anda lihat?
Silahkan tulis di chat, pengalaman Anda tersebut.
14. Kebutuhan Belajar Murid:
Kesiapan belajar didefinisikan sebagai “di mana siswa berada dalam
hal pemahaman atau keterampilan” (Tomlinson, 1999b).
Mendiferensiasi pembelajaran berdasarkan tingkat kesiapan belajar
murid mengharuskan guru untuk menilai pengetahuan awal dan
menentukan apa yang telah murid ketahui dan di mana murid
berada (Tomlinson, 2001).
Kesiapan Belajar Murid (Readiness)
15.
16. Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk
“terlibat aktif” dalam proses pembelajaran (Tomlinson, 2001)
Photo by Akram Huseyn on Unsplash
Cocokkan
Minat
memungkinkan
Guru
mengaitkan
murid dan
membuat
mereka “terlibat”
dalam pelajaran
Koneksikan
Minat membantu mengkoneksikan
materi pembelajaran dan kehidupan
pribadi murid
Jembatani
Minat menjembatani apa
yang telah murid ketahui
dengan pengetahuan yang
baru
Kebutuhan Belajar Murid:
Memotivasi
Minat
memungkinkan
tumbuhnya
motivasi murid
untuk belajar
CeKJaM
Minat
21. Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
Konten
materi pengetahuan, konsep, dan
keterampilan yang perlu
dipelajari murid berdasarkan
kurikulum
● Membedakan
pengorganisasian
● Membedakan format
penyampaian
kita perlu menyesuaikan cara bagaimana
murid kita bisa mengakses konten tersebut
sesuai dengan kebutuhan belajar mereka
namun bukan mengubah atau menurunkan
standar kurikulum.
Diferensiasi Konten dapat dilakukan dengan:
● Menyiapkan materi yang akan diajarkan dalam beragam format: buku,
poster, video, audio, dsb.
● Memberikan teks yang lebih mudah untuk dibaca kepada siswa yang
memang masih mengalami kesulitan memahami konsep.
● Memecah materi yang banyak menjadi bagian-bagian kecil sehingga
lebih mudah dipahami oleh murid yang masih kesulitan.
● Membuat kosakata kunci dan definisinya.
● Memberikan teks bacaan dengan beragam topik.
22. Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
Proses
kegiatan yang memungkinkan
murid berlatih dan memahami
atau memaknai konten.
● Membedakan proses yang
harus dijalani oleh murid
Diferensiasi proses memungkinkan
murid-murid kita untuk memaknai lewat
beragam cara atau moda, dalam berbagai
tingkat kesulitan, waktu, dan tingkat
dukungan yang berbeda.
Diferensiasi Proses dapat dilakukan dengan:
● Memberikan pendampingan atau tingkat dukungan yang berbeda bagi
murid.Misalnya, siswa sangat mampu dapat bekerja hanya dengan pertanyaan
pemandu, murid yang cukup mampu dapat bekerja hanya dengan diberikan
contoh dan dapat melanjutkan bekerja mandiri, sedangkan untuk murid yang
masih kesulitan dapat dibantu secara intensif
● Membuat kelompok belajar tambahan untuk mengajarkan kembali konten
dengan cara yang baru atau lebih terbimbing bagi murid yang mengalami
kesulitan.
● Memberikan kesempatan kepada murid untuk memilih apakah ia ingin membaca
materi secara individu atau secara kelompok.
● memberikan pilihan berdasarkan minat. Misal saat pelajaran sejarah murid
diminta untuk menceritakan sosok pahlawan, murid bebas menentukan
pahlawan yang ingin mereka eksplorasi.
● Memberikan pilihan murid mau bekerja sambil berdiri atau duduk.
● dll
23. Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
Produk
bukti yang menunjukkan apa
yang murid telah pahami
● Membedakan dan
memodifikasi produk
sebagai hasil belajar murid,
hasil latihan, penerapan,
dan pengembangan apa
yang telah dipelajari
Biasanya paling mudah dilakukan,
namun kita harus ingat, saat ingin
melakukan ini, kita harus mengacu
pada tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Diferensiasi Produk dapat dilakukan dengan:
● Murid yang memerlukan bimbingan dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengenai konten inti materi, yang cukup
mahir dapat membuat presentasi yang menjelaskan penyelesaian
masalah sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir dapat
membuat sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih
kompleks.
● Memberikan murid pilihan moda untuk menunjukkan pemahaman;
lewat tulisan, lewat diagram, demonstrasi, lewat gambar, dsb
25. 4 Pertanyaan BESAR
1. Kita berharap murid belajar apa?
2. Bagaimana kita tahu bahwa murid telah belajar?
3. Bagaimana kita merespons murid yang belum paham?
4. Bagaimana kita merespons murid yang sudah paham?
AKU
SUDA
H
AJARI
ANJINGKU
BERSIUL
AKU TIDAK
DENGAR DIA
BERSIUL
AKU BILANG, AKU
SUDAHAJARI DIA,
AKU TIDAK
BILANG DIA
SUDAHBELAJAR
BERSIUL
5. Penilaian Berkelanjutan
Cartoon by Bud Blake
Sumber: https://clueylearning.com.au/blog/difference-between-teaching-and-learning/
26. Sekilas Tentang Penilaian
penting dalam proses
Penilaian → pembelajaran berdiferensiasi.
Penilaian formatif →peluang untuk m enentukan seefektif apa suatu
pembelajaran berdiferensiasi.
Saya percaya, jika saja guru memanfaaĞkan lebih banyak
penilaian formaĞif
prakĞik-prakĞik Ğ
erbaik dari ,maka
pembelajaran berdiferensiasi akan daĞang secara alamiah.
Andrew Miller (ASCD Faculty Member)
hĞĞps://inservice.ascd.org/formaĞive-assessmenĞ-is-Ğhe-cornersĞone-of-differenĞiaĞed-insĞrucĞion/
27. Asesmen & Pembelajaran Berdiferensiasi
Praktik pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar
pada asesmen. Asesmen formatif memungkinkan guru
untuk mengenal murid mereka dengan lebih baik, oleh
karena itu, mereka dapat membuat keputusan terbaik
demi menantang murid dengan tepat dan melibatkan
murid dalam pembelajaran.
28. Diferensiasi tidak berarti bahwa guru harus dapat memenuhi
kebutuhan semua individu setiap saat atau setiap waktu. Namun,
guru memang diharapkan dapat menggunakan berbagai
pendekatan belajar sehingga sebagian besar murid menemukan
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
29. Mulailah melakukan diferensiasi
pembelajaran dengan kecepatan yang
nyaman bagi Anda.
Yang paling penting adalah bahwa siswa — dan guru —
membuat kemajuan dari titik awal masing-masing.
32. “Serupa seperti para pengukir
yang memiliki pengetahuan mendalam
tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya,
keindahan ukiran, dan cara-cara
mengukirnya.
Seperti itulah seorang guru seharusnya
memiliki pengetahuan mendalam tentang
seni mendidik.
Bedanya, guru mengukir manusia yang
memiliki hidup lahir dan batin.”
Ki Hajar Dewantara
33. Refleksi - https://forms.gle/bytgjtwdR1iYbjQB6
Connect - Bagaimana ide dan informasi yang Anda dapatkan hari ini
terhubung dengan apa yang sudah Anda ketahui?
Extend - Ide-ide baru apa yang Anda dapatkan yang memperluas
pemikiranAnda ?
Challenge - Tantangan/pertanyaan apa yang Anda miliki terkait
dengan gagasan/informasi yang telah disampaikan tadi?
35. Referensi
Joseph, S., Thomas, M., Simonette, G., & Ramsook, L. (2013). The Impact of Differentiated Instruction in a Teacher Education
Setting: Successes and Challenges. International Journal of Higher Education, v2 n3 p28-40 2013. Trinidad and Tobago
Hockett, J. A. (2018). Differentiation Strategies and Examples: Grades 6-12. Tennessee Department of Education. Alexandria, VA:
ASCD
Tomlinson, C A. (1999). Differentiated classroom : Responding to the needs of all learners. Association for
Supervision and Curriculum Development (ASCD).
Tomlinson, C. A. (2001). How to Differentiate instruction in mixed-ability classrooms 2nd Ed). Alexandria, VA: ASCD.
Tomlinson, C.A. (2014) The Differentiated Classroom Responding to the Needs Of All Learners. 2nd Edition. Alexandria, VA: ASCD
Wiggins, G. P., & McTighe, J. (2005). Understanding by design (2nd edition). Upper Saddle River, NJ: Pearson Education, Inc.
Print.