Konsep akuntansi selisih kurs, derivatif dan akuntansi lindung nilai menjelaskan tentang mata uang fungsional, pengukuran dan penyajian transaksi dalam mata asing, translasi laporan keuangan, transaksi derivatif, dan akuntansi lindung nilai.
3. References
• Taufiq Choudhry and Jacek Mizerka. 2016. Contemporary Trend in
Accounting, Finance and Financial Institution. Springer, Switzerland.
• Michael Rankinn, et al. 2012. Contemporary Issue in Accounting. John
Wiley and Sons, Australia.
• Elaine Conway and Darren Birne. 2018. Contemporary Issues in
Accounting. Palgrave, Macmillan.
• Paul Rosenfield. 2006. Contemporary Issues in Financial Reporting.
Routledge, Londen.
• PSAK, SAK ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAP, dll.
5. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
1. Standar akuntansi yang berlaku di dunia, standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dan
penerapannya dan perkembangan standar akuntansi di Indonesia: Standar Akuntansi di dunia
dan di Indonesia Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia dan IFRS PSAK, SAK
ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAK 45, PSAP: Perbedaan pengguna Komponen
standar Perbedaan pokok.
Ref: PSAK, SAK ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAK 45, PSAP
2. Kerangka Konseptual menurut standar akuntansi: Definisi dan kegunaan kerangka konseptual
KK PSAK KK SAK ETAP, EMKM KK SAK Syariah Aplikasi penerapan KK.
Ref: Kerangka Konseptual PSAK, ETAP, EMKM, Syariah
3. Komponen dan jenis laporan keuangan: Penyajian Laporan Keuangan Laporan Arus Kas
Laporan Keuangan Interim Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Keuangan
Tersendiri Laporan segmen Ilustrasi laporan keuangan.
Ref: PSAK 1, PSAK 2 PSAK 3 PSAK 65 PSAK 4 PSAK 5
4. Penerapan standar akuntansi atas persediaan, property investasi dan aset biologis: Akuntansi Persediaan
Akuntansi aset biologis dan produk agrikultur Konsep nilai wajar Aplikasi penerapan standar dalam LK
Ref: PSAK 14, PSAK 69 PSAK 68
6. 5. Penerapan standar akuntansi atas aset tetap dan aset tak berwujud :Akuntansi Properti Investasi Akuntansi Aset
Tetap . Akuntansi Aset Tak Berwujud Aplikasi penerapan standar dalam LK.
Ref: PSAK 13 PSAK 16 PSAK 19 PSAK 69
6. Penerapan standar akuntansi impairment dan akuntansi aset tersedia untuk dijual: Konsep umum impairment
Impairment aset tetap dan goodwill Aset tidak lancar tersedia untuk dijual Aplikasi penerapan standar dalam LK.
Ref: PSAK 48 PSAK 58
7. Penyajian pengungkapan investasi dalam entitas lain dan pengungkapan transaksi berelasi: Investasi dalam lingkup
instrumen keuangan Investasi dalam asosiasi Kombinasi Bisnis Pengaturan Bersama Restrukturisasi Entitas
Sepengendali Pengungkapan investasi pada entitas lain Pengungkapan pihak Berelasi Aplikasi penerapan
standar dalam LK.
Ref: PSAK 15 PSAK 22 PSAK 65 PSAK 67 PSAK 38 PSAK 7
8. Akuntansi pajak penghasilan dan perbedaan akuntansi & pajak : Akuntansi pajak penghasilan Perbedaan
pengakuan dan pengukuran akuntansi dan pajak Akuntansi atas aset dan liabilitas pengampnan pajak Revaluasi
menurut akuntansi dan pajak Aplikasi penerapan standar dalam LK.
Ref: PSAK 46 PSAK 70 Bultek 11
9. Imbalan kerja, provisi dan kontijensi, kebijakan akuntansi, perubahan kebijakan akuntansi, kesalahan dan peristiwa
setelah tanggal pelaporan: Imbalan kerja Provisi Kontijensi Kebijakan akuntansi Perubahan kebijakan
akuntansi Perubahan estimas Kesalahan / error. Peristiwa setelah tanggal pelaporan.
Ref: PSAK 25 PSAK 24 PSAK 57 PSAK 8
7. 10. Akuntansi instrumen keuangan : Definisi instrumen keuangan Jenis instrumen keuangan Pengungkapan
instrumen keuangan Klasifikasi instrumen keuangan Pengakuan awal Penghentian pengakuan Penurunan
nilai.
Ref: PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60 PSAK 71.
11. Konsep akuntansi selisih kurs, derivatif dan akuntansi lindung nilai : Mata uang fungsional Pengukuran dan
penyajian transaksi dalam mata asing Translasi laporan keuangan Transaksi derivative Akuntansi Lindung
nilai.
Ref: PSAK 10 PSAK 55 PSAK 71.
12. Akuntansi pendapatan dari kontrak pelanggan: Tahapan pengakuan pendapatan dari pelanggan Kontrak,
Modifikasi Kewajiban penyelesaian Nilai transaksi dan Alokasi nilai transaksi Pengakuan pendapatan
Aplikasi penerapan Standar dalam LK.
Ref: PSAK 72.
13. Akuntansi sewa : Definisi kontrak sewa Akuntansi Penyewa Akuntansi Pesewa Aplikasi penerapan Standar
dalam LK.
Ref: PSAK 73.
14. Akuntansi Syariah : Konsep Akuntansi Syariah Laporan Keuangan Syariah Transaksi Syariah: Mudhorobah,
Murabahah, Musyarokah, Salam, Istisna, Ijarah. Asuransi Syariah Wakaf Aplikasi penerapan Standar dalam LK
- Ref: SAK Syariah
8. Konsep akuntansi selisih kurs, derivatif dan
akuntansi lindung nilai
Mata uang fungsional
Pengukuran dan penyajian transaksi dalam mata asing
Translasi laporan keuangan
Transaksi derivative
Akuntansi Lindung nilai
9. Pengertian mata uang fungsional
Secara sederhana, mata uang fungsional (atau mata uang pengukuran) berarti
mata uang yang digunakan dalam pengukuran transaksi (pencatatan satuan
mata uang dalam jurnal dan akun-akun buku besar).
PSAK 10 mengharuskan entitas menetapkan mata uang fungsional dan
mengukur transaksi yang dilakukannya menggunakan mata uang fungsional
itu. Entitas bisa saja menyajikan atau menjabarkan laporan keuangan
menggunakan mata uang lain.
Meskipun demikian, PSAK 10 paragraf 38 juga menegaskan bahwa mata uang
pelaporan di Indonesia umumnya adalah rupiah. Jika entitas melakukan
transaksi dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional, maka
entitas itu harus “menghitung transaksi tersebut dalam mata uang fungsional”.
10. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 10
PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTAASING
Tujuan dari Pernyataan ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam valuta asing dan
kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan
keuangan ke dalam mata uang penyajian.
Pernyataan ini diterapkan pada:
a) Akuntansi transaksi dan saldo dalam valuta asing, kecuali transaksi dan saldo derivatif yang
termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran;
b) Penjabaran hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri yang termasuk dalam laporan
keuangan entitas dengan cara konsolidasi atau metode ekuitas; dan
c) Penjabaran hasil dan posisi keuangan suatu entitas ke dalam mata uang penyajian.
Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi,
sedangkan mata uang penyajian adalah mata uang yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.
14. Pada pengakuan awal, transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional. Jumlah valuta asing dihitung
ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang fungsional dan valuta asing pada tanggal
transaksi.
Pada akhir setiap periode pelaporan:
a) Pos moneter valuta asing dijabarkan menggunakan kurs penutup;
b) Pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing dijabarkan menggunakan kurs pada
tanggal transaksi; dan
c) Pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan menggunakan kurs pada
tanggal ketika nilai wajar diukur.
Entitas mengungkapkan:
a) Jumlah selisih kurs yang diakui dalam laba rugi, kecuali untuk selisih kurs yang timbul pada instrumen
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran; dan
b) Selisih kurs neto yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasikan dalam komponen
ekuitas yang terpisah, serta rekonsiliasi selisih kurs tersebut pada awal dan akhir periode.
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 10
PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTAASING
15. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2012.
Penerapan dini diperkenankan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang
dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2012, maka fakta tersebut diungkapkan.
Entitas menerapkan paragraf 47 secara prospektif untuk seluruh akuisisi yang terjadi setelah awal
periode laporan keuangan ketika Pernyataan ini pertama kali diterapkan.
Penerapan secara retrospektif paragraf 47 untuk akuisisi terdahulu diperkenankan.
Untuk akuisisi kegiatan usaha luar negeri yang diperlakukan secara prospektif tetapi terjadi sebelum
tanggal Pernyataan ini pertama kali diterapkan, entitas tidak menyajikan kembali tahun-tahun
sebelumnya.
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 10
PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTAASING
16. Derivatif
Di dalam dunia finansial, derivatif adalah suatu kontrak bilateral atau suatu
surat perjanjian, dan kontrak tersebut bisa dijadikan sebagai instrumen
investasi. Hal tersebut memang masih belum dipahami oleh banyak orang.
Padahal, derivatif adalah salah satu bentuk instrumen investasi yang
tercantum jelas di Bursa Efek Indonesia (BEI), selain instrumen reksadana,
saham, dan surat utang.
Jadi, pada dasarnya derivatif adalah produk turunan dari seluruh jenis
investasi. Jadi, jika misalnya Anda membeli logam mulia emas, dan tiba-tiba
ada seseorang yang menawarkan Anda produk turunan dari emas berupa
kontrak perdagangan emas berupa grafik dan nilai kontrak di dalamnya, maka
itu adalah salah satu jenis derivatif.
17. Derivatif
Seperti yang sudah sedikit disinggung di atas, derivatif adalah suatu kontrak
keuangan yang terjadi antara dua pihak atau lebih dari dua, untuk memenuhi
suatu perjanjian atas penjualan atau pembelian aset maupun komoditas
tertentu.
Selanjutnya, kontrak tersebut dijadikan suatu objek yang bisa diperjualbelikan
dengan harga yang sebelumnya sudah disetujui oleh pihak penjual dan pembeli.
Nilai harga kontak tersebut di masa depan akan dipengaruhi oleh harga aset
ataupun komoditas dari induk tersebut.
Pada mulanya, instrumen derivatif diperkenalkan pada tahun 1949 di Chicago,
Amerika serikat yang pada saat itu para petaninya sedang panen gandum. Ketika
itu, setiap para petani memanen gandumnya, harga gandum tersebut terus
menerus menurun karena kelebihan stok.
Sedangkan jika petani sedang tidak panen, maka harga gandum menjadi tinggi
karena langka. Hal tersebut tentunya membuat para petani merugi.
18. Derivatif
Untuk menjaga kestabilan harga, maka Chicago Mercantile Exchange
mengeluarkan produk derivatif berupa kontrak pembelian gandum. Dengan
begitu, para petani mampu menjual gandumnya dimasa depan dengan
menggunakan harga yang sudah ditentukan pada saat itu.
Jadi, ketika para petani panen gandum, maka mereka tidak perlu menjual
gandumnya ke Chicago agar pasokan gandum di sana berlebih. Para petani hanya
perlu menyimpan gandum mereka di wilayahnya sendiri agar bisa dijual dimasa
depan dengan harga yang sebelumnya sudah ditentukan.
Nah saat ini, derivatif yang tersedia di BEI adalah produk keuangan. Berbagai
varian yang mendasarinya berupa saham, obligasi, mata uang, tingkat suku
bunga, indeks obligasi, indeks saham, dan berbagai instrumen lainnya.
19. Jenis-jenis derivatif
Pada umumnya, produk derivatif bisa dibedakan menjadi dua.
Pertama adalah produk derivatif yang diperjualbelikan di lantai
bursa atau pasar sekunder, dan yang kedua adalah produk
derivatif yang dijual di luar bursa atau disebut dengan over the
counter, atau langsung ke perusahaan.
Tapi jika dilihat dari bentuknya, terdapat dua kontrak
perdagangan yang umum dijual yaitu Kontrak berjangka dan
kontrak opsi.
20. Kontrak Berjangka
Kontrak berjangka pada produk derivatif adalah jenis kontak yang biasa diperdagangkan pada
bursa berjangka untuk bisa melakukan pembelian ataupun penjualan terhadap suatu aset atau
instrumen pada tanggal di masa depan dengan harga yang sebelumnya sudah ditetapkan.
Jadi, jika misalkan Anda memerlukan 100 barel minyak mentah untuk enam bulan mendatang
namun khawatir harga tersebut bisa meningkat tinggi, maka Anda bisa melakukan perjanjian
dengan penjual, yang mana Anda bisa membeli minyak mentah tersebut dengan harga US$ 20 per
barel.
Artinya, Anda sudah berkomitmen dengan penjual tersebut untuk membayar senilai US$ 2 ribu
untuk 100 minyak mentah. Nah, perjanjian itulah yang kita sebut sebagai kontrak berjangka atau
future kontrak.
Nah, jika memang harga minyak mentah tersebut meningkat dalam enam bulan kedepan, maka si
pembeli minyak tersebut tentunya akan untung. Namun, jika harganya lebih rendah daripada
harga pasaran saat ini, tentunya si penjual minyak pun merugi.
21. Kontrak Berjangka
Tercatat ada dua pihak yang meramaikan proses peradangan ini. Pertama adalah spekulator, atau
mereka yang melakukan proses jual beli kontrak berjangka agar mendapatkan selisih dari harga
terakhir di pasar dan juga hara awal dari dilaksanakannya kontrak tersebut.
Kedua ada hedger atau mereka yang melindungi nilai yang melakukan aktivitas jual beli kontrak
berjangka agar bisa mengurangi risiko di pasar. Mereka adalah para produsen dan konsumen dari
produk komoditas yang diperjualbelikan di lantai bursa.
Di Indonesia sendiri, lembaga resmi yang menyediakan sarana perdagangan kontrak tersebut
adalah Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Mereka memiliki empat jenis produk komoditas yang
diperdagangkan, yaitu emas, kontrak gulir emas, kontrak gulir indeks emas, dan minyak sawit.
Selain itu, ada juga kontrak indeks kospi 200, indeks nikkei 224, indeks hang seng 33, kontrak mata
uang Dollar Amerika, Jepang, dan minyak sawit atau CPO.
22. Opsi
Opsi pada jenis instrumen derivatif adalah instrumen yang
memberikan suatu hak untuk para pemegangnya agar bisa membeli
ataupun menjual aset pada suatu satuan harga tertentu pada sebelum
tanggal jatuh tempo.
Perbedaannya dengan kontrak berjangka adalah para pembeli wajib
melakukan jual beli pada harga yang disepakati.
Sedangkan pada opsi, para pemegang opsi tersebut tidak dikenakan
kewajiban untuk melakukan jual beli perjanjian seiring sudah dekatnya
tanggal jatuh tempo.
23. INSTRUMEN KEUANGAN
• Berdasarkan PSAK 50, instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang
menambah aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrument
ekuitas lain.
• Salah satu perkembangan paling penting dalam dunia keuangan sejak tahun1970-
an adalah kehadiran sejumlah besar instrument keuangan baru dan inovatif
dalam pasar keuangan.
• Istilah “teknik keuangan” dan “revolusi instrument keuangan” sering digunakan
untuk menggambarkan perkembangan ini.
• Biasanya, instrument keuangan baru merupakan kombinasi antara instrument
keuangan yang sudah ada dengan sedikit tambahan fitur baru. Instrumen
keuangan lainnya merupakan kombinasi dua atau lebih instrument menjadi
instrument sintetis baru atau produk keuangan yang dikemas ulang, contohnya
beberapa jenis tertentu swap dan obligasi hipotek yang dijamin.
24. INSTRUMEN KEUANGAN
Future contract Menurut Hull (2006) kontrak berjangka merupakan perjanjian atau kesepakatan untuk
membeli atau menjual asset tertentu pada saat tententu dengan atau pada harga tertentu dalam kurun
waktu tertentu di masa yang akan datang.
Hal ini senada dengan definisi menurut Eiteman, dkk (2010) future contract adalah sebuah alternatif dari
kontrak forward yang menuntut penyerahan suatu jumlah valuta asing standar di masa depan dengan
waktu, tempat, dan harga yang sudah ditentukan.
Future contract berbeda dengan forward contract di mana future contract bentuknya sudah standard
(sudah dibuat baku), telah disekuritisasi dan diperdagangkan di pasar tententu, di tengah-tengah
masyarakat. Kontrak tidak dilakukan secara pribadi oleh dua pihak, tetapi dilakukan melalui bursa yang
terorganisir
25. Kontrak Forward dan Future
Pada dasarnya, kontrak forward dan kontrak future adalah persetujuan yang mengizinkan para pedagang,
investor, dan produsen komoditas untuk berspekulasi atas harga sebuah aset di masa depan.
Kontrak-kontrak ini berfungsi sebagai komitmen antara dua pihak yang memungkinkan terjadinya
perdagangan atas sebuah instrumen di suatu masa yang mendatang (tanggal kadaluarsa), dengan harga
yang disetujui pada saat kontrak dibentuk..
Instrumen keuangan dasar dari sebuah forward atau future dapat berupa segala jenis aset, seperti ekuitas,
komoditas, mata uang, pembayaran bunga atau obligasi.
Namun, tidak seperti kontrak forward, kontrak future merupakan merupakan kontrak yang berstandar dari
sudut pandang kontrak (sebagai persetujuan legal) dan diperdagangkan di lokasi spesifik (bursa kontrak
futures).
Oleh karena itu, kontrak future menjadi subjek dari beberapa peraturan, yang contohnya termasuk besar
kecilnya kontrak dan suku bunga harian.
Di dalam banyak kasus, eksekusi dari kontrak future dijamin oleh lembaga kliring, yang memungkinkan
berbagai pihak untuk berdagang dengan pengurangan resiko antar rekan.
26. INSTRUMEN KEUANGAN
• Option Contract Dasarnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu calls
sebagai hak beli dan puts sebagai hak jual. Pembeli calls atau pemilik
calls memiliki hak membeli asset tertentu pada harga tertentu dan
tanggal tertentu di masa yang akan datang. Sebaiknya pembeli put
atau pemilik put memiliki hak menjual asset tertentu pada harga
tertentu dan pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Harga
dalam kontrak disebut strike price atau exercise price, dan tanggal
pada kontrak disebut maturity date. Gaya opsi ini ada dua, yaitu gaya
Eropa dan gaya Amerika. Opsi eropa dapat diexercise hanya persis
pada tanggal jatuh tempo saja, sedangkan opsi Amerika dapat
diexercise kapan saja sepanjang hidup opsi atau selama opsi belum
jatuh tempo maupun persis pada tanggal jatuh tempo.
27. Instrumen keuangan
• Swaps Contract Merupakan kesepakatan antara dua pihak atau
perusahaan untuk saling mempertahankan arus kas di masa tertentu
(selama kurun waktu tertentu) yang akan datang.
• Kesepakatan ini ditentukan secara spesifik tanggal pembayaran tunai
dan cara menghitung jumlah tunai yang akan saling dipertukarkan
(dibayarkan masing-masing pihak).
• Biasanya di dalam perhitungan telah dipertimbangkan nilai yang akan
datang, tingkat bunga, kurs mata uang, dan variabel-variabel lainnya
yang relevan.
28. Instrumen keuangan
• Warrant adalah sebuah hak yang diberikan kepada pemegang saham untuk membeli lembar saham pada
harga yang telah ditentukan (harga eksekusi) oleh emiten yang menerbitkannya dalam jangka waktu
tertentu.
29.
30. Beberapa instrument keuangan telah mengungguli kesuksesan instrument
keuangan lainnya, seperti instrument derivative termasuk didalamnya kontrak
forward, future, opsi, dan swap. Instrumen ini makin banyak digunakan dalam
aktivitas trading, arbitraging, dan manajemen risiko.
Inovasi instrument keuangan mortgage-backed securities (mbs) telah menjadi salah
satu penyebab krisis keuangan global ditahun 2007.
Hal ini makin mempopulerkan nama instrument keuangan terutama yang terkait
dengan aktivitas investasi yaitu saham dan obligasi.
Kepopuleran beberapa instrument tersebut seolah-olah mendefinisikan instrument
keuangan sebagai instrument investasi.
Dengan demikian, apakah instrument keuangan hanya terbatas pada instrument
investasi?
INSTRUMEN KEUANGAN
31. INSTRUMEN KEUANGAN
• Jika investor dan pengguna laporan keuangan memerlukan
pengetahuan dan pergertian yang cukup tentang instrumen keuangan
dalam melakukan pengambilan keputusan dan penilaian risiko, maka
diperlukan konsistensi akuntansi dan pengungkapan yang memadai
atas instrument tersebut.
• Disisi lain, akuntansi instrument keuangan akan menjadi salah satu
tantangan besar bagi entitas yang mengadopsi International Financial
Reporting Standard (IFRS), sebab pengadopsian ini meningkatkan
kompleksitas perlakuan akuntansi atas instrument keuangan.
Sayangnya, referensi yang membahas secara rinci tentang instrument
keuangan dengan berbagai contoh penerapan masih sangat sedikit.
32. Iinstrumen keuangan
Dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan), terdapat 3 (tiga) standar yang membahas
instrumen keuangan, yaitu:
1.PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian yang mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS
32 Financial Instruments: Presentation. Pernyataan ini memberikan panduan dalam
pengaturan hal-hal berikut:
2.Definisi dan klasifikasi instrument keuangan yaitu aset keuangan, liabilitas keuangan, dan
instrument ekuitas;
3.Perbedaan antara liabilitas keuangan dan ekuitas;
4.Akuntansi untuk instrument keuangan majemuk;
5.Akuntansi untuk pembelian kembali saham dan saham treasuri;
6.Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
7.PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran yang mengadopsi seluruh
pengaturan dalam IAS 39 Financial Instruments: Recognition and Measurement.
33. INSTRUMEN KEUANGAN
• Pernyataan ini memberikan panduan dalam pengaturan hal-hal berikut:
1.Definisi, klasifikasi, dan reklasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan;
2.Pengakuan dan penghentian pengakuan aset keuangan dan
liabilitaskeuangan;
3.Pengukuran diawal dan setelah pengakuan awal;
4.Akuntansi derivatif untuk tujuan diperdagangkan dan lindung nilai.
• PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan yang mengadopsi semua
pengaturan dalam IFRS 7 Financial Instruments: Disclosures.
• Peryataan ini mencakup persyaratan pengungkapan terkait instrument
keuangan.
34. INSTRUMEN KEUANGAN
• Berdasarkan PSAK 50, instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah aset
keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrument ekuitas lain.
• Dengan demikian instrumen keuangan dapat diklasifikasikan kedalam 3 kategori, yaitu:
1. Aset keuangan;
2. Liabilitas keuangan;dan
3. Intrumen ekuitas,entitas lain
• Pada dasarnya, suatu instrumen dapat dikategorikan sebagai instrumen keuangan apabila
instrumen tersebut memiliki hubungan kontraktual antara dua pihak.
• Dengan demikian, aset atau liabilitas keuangan yang tidak timbul secara kontraktual tidak
dapat dikategorikan sebagai instrumen keuangan, seperti contoh utang pajak.
• Liabilitas ini timbul secara kontraktual melainkan secara konstruktif berdasarkan undang-
undang.
39. PSAK 10 :
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
• Entitas menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan mata
uang fungsionalnya.
• Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi
utama dimana suatu entitas beroperasi
• Mata uang asing : mata uang selain mata uanng fungsional
• Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing, kecuali
transaksi dan saldo derivatif (PSAK 55) disajikan dengan mata
uang fungsional. Selisih kurs diakui dalam laba rugi:
• Suatu transaksi mata uang asing harus dicatat dalam mata uang
fungsional
• Dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata
uang fungsional dan mata uang asing pada tanggal transaksi
• Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar
negeri yang termasuk dalam laporan keuangan ke dalam mata uang
penyajian.
• Translasi dari mata uang fungsional ke mata uang pelaporan yang
berbeda. Selisih akan diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
• Remeasurement dari non mata uang fungsional ke mata uang
fungsional
41. Latar Belakang
Risk
Interest rate risk
Foreign
currency risk
Commodity risk
41
• Hedging digunakan untuk mengurangi terjadinya risk
• Transaksi hedging dilakukan untuk melindungi dari risiko dan dilakukan dengan
menggunakan derivatif.
• Tujuan derivatif antara lain untuk mengurangi risiko, mengurangi bunga
pinjaman dan memperoleh laba dari kegiatan trading atau spekulatif.
42. Derivative Financial Instruments
• Use of derivatives
1. Manage market risk
2. Reduce borrowing cost
3. Profit from trading or speculation
• Types of derivatives
1. Forward type derivatives such as forward contracts, future contracts and swaps
2. Option-type derivatives such as call and put options, caps and collars and warrants
3. Free standing derivatives
4. Embedded derivatives
43. Derivatif
Instrumen keuangan atau kontrak lain dengan
karakteristik:
Nilainya berubah akibat dari perubahan variabel yang
mendasari (spt suku bunga, harga, nilai tukar, dll).
Tanpa investasi awal neto atau nilainya lebih kecil dari nilai
kontrak sejenis yang memberi pengaruh yang sama terhadap
perubahan faktor pasar.
Diselesaikan pd tanggal tertentu di masa mendatang.
44. Derivative Financial Instruments
A derivative is a financial instrument that meets the following three criteria:
Its value changes in
response to a change in an
“underlying”
Settled at a future dateRequires little or no initial
investment
Scope Exemption:
IAS 39:5 exempts contracts which meet the definition of a derivative from the
standard if the contract is entered into to meet the entity’s usual purchase, sale or
usage requirements
45. Karakteristik Derivatif
• Derivatif yang berdiri sendiri (Freestanding derivative).
• Misalnya option, forward contract, swap, future contract
• Derivatif Melekat (Embedded derivative)
• Komponen dari hybrid/combined instrument;
• Didalamnya terdapat kontrak utama non derivatif;
• Sebagian arus kas yg berasal dari instrumen yang digabungkan bervariasi
seperti derivatif yg berdiri sendiri.
• Terdapat persyaratan untuk diakui terpisah
Types of derivative instruments Underlying Used by
Option contracts
(call and put)
Security price Producers, trading firms, financial
institutions, and speculators
Forward contract
e.g. foreign exchange forward contract
Foreign exchange rate Various companies
Future contracts
e.g. commodity futures
Commodity prices Producers and consumers
Swaps Interest rate Financial institutions
46. Derivatif Melekat
• Derivatif melekat merupakan komponen instrumen campuran atau instrumen
gabungan
• Entitas diharuskan memisahkan derivatif melekat dari kontrak utamanya, namun
jika tidak dapat mengukur derivatif melekatnya secara terpisah, maka keseluruhan
kontrak yang digabungkan diperlakukan sebagai aset/liabilitas keuangan yang
dimiliki untuk diperdagangkan.
• Derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya dan dicatat sebagai
derivatif berdasarkan Pernyataan ini, jika dan hanya jika:
a. karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan
karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utama (PA43 dan PA46);
b. instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif melekat
memenuhi definisi sebagai derivatif; dan
c. instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) tidak diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi (dengan kata lain derivatif yang melekat pada aset keuangan atau liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak dipisahkan).
• Jika derivatif melekat dipisahkan, maka kontrak utamanya harus dicatat
berdasarkan Pernyataan ini jika kontrak utamanya merupakan instrumen
keuangan, namun jika kontrak utamanya bukan merupakan instrumen keuangan,
maka harus dicatat berdasarkan Pernyataan lain yang sesuai.
47. Accounting for Forward Contract
At inception During life of contract Closing position or at
expiration
No journal entry as
fair value is nil
Dr Forward Contract (asset)
Cr Gain on forward contract
Dr Loss on forward contract
Cr Forward Contract (liability)
or
Adjust fair value and
record gain/loss
Close out and record net
settlement of contract
Dr Cash
Cr Forward contract
Dr Forward contract
Cr Cash
48. Accounting for Future Contract
48
At inception During life of contract Closing position or at
expiration
Dr Cash
Cr Gain on future contract
Dr Loss on futures contract
Cr Cash
or
Record daily settlement
of future contracts
Close out and recover
margin deposit
Dr Cash
Dr Gain on future contract
Cr Margin Contract
Dr Cash
Cr Loss on future contract
Cr Margin Contract
Dr Margin deposit
Cr Cash
Record payment of
initial margin deposit
49. Purchased Option Contract
At inception During life of contract Closing position or at
expiration
Dr Option Contract
Cr Gain on future contract
Dr Loss on futures contract
Cr Option Contract
or
Adjust for fair value and
record gain/loss
Close out and record net
settlement of contract
Dr Cash*
Dr Gain on option contract
Cr Option Contract
Dr Cash*
Cr Loss on option contract
Cr Option Contract
Dr Option contract
(asset)
Cr Cash
Record payment of
initial margin deposit
(* assume expires in-the-money)
50. Written Option Contract
At inception During life of contract Closing position or at
expiration
Dr Option Contract
Cr Gain on future contract
Dr Loss on futures contract
Cr Option Contract
or
Adjust for fair value and
record gain/loss
Close out and record net
settlement of contract
Dr Option contract
Cr Gain on Option Contract
Dr Option contract
Dr Loss on option
Cr Cash
Dr Cash
Cr Option contract
(liability)
Record payment of
initial margin deposit
(Expires out-of-the-money)
(Expires in-the-money)
52. Pengertian Lindung Nilai
• Komitmen pasti adalah perjanjian yang mengikat untuk mempertukarkan sumber daya
dalam kuantitas tertentu pada tingkat harga tertentu dan pada tanggal atau tanggal-
tanggal tertentu di masa depan.
• Prakiraan transaksi adalah transaksi di masa depan yang belum mengikat namun telah
diantisipasi.
• Instrumen lindung nilai adalah:
a. derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai; atau
b. aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif yang telah ditetapkan untuk
tujuan lindung nilai (hanya untuk lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar mata uang asing),
yang nilai wajar atau arus kasnya diperkirakan dapat saling hapus dengan perubahan nilai wajar
atau arus kas dari item yang dilindung nilai (paragraf 79-84 dan PA110-PA113).
• Item yang dilindung nilai adalah aset, liabilitas, komitmen pasti, prakiraan transaksi yang
sangat mungkin terjadi, atau investasi neto pada operasi di luar negeri yang (a)
menyebabkan entitas menghadapi risiko perubahan nilai wajar atau arus kas masa depan,
dan (b) ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai (paragraf 85-92 dan A114-PA124).
• Efektivitas lindung nilai adalah sejauh mana perubahan nilai wajar atau arus kas dari item
yang dilindung nilai yang diatribusikan pada risiko yang akan dilindung nilai dapat saling
hapus dengan perubahan nilai wajar atau arus kas dari instrumen lindung nilai (PA128-
PA139).
53. Karakteristik Hedging
• Tujuan lindung nilai untuk mengurangi risiko.
• Lindung Nilai Sempurna: lindung nilai yang secara sempurna (efektifitasnya
100%) menghilangkan risiko dalam praktik, lindung nilai ini jarang.
• Lindung nilai bertujuan untuk mengambil posisi menetralkan risiko,
sehingga dilakukan dengan melakukan kontrak dalam posisi lawan.
• Lindung nilai jual (short), memiliki aset dan akan memastikan harga jual aset tersebut.
Akan menghasilkan keuntungan jika Pt (harga aktual pada tanggal kontrak) lebih rendah
dibandingkan dengan harga kontrak. Misal Kontrak 12.000, realisasi 11.500
• Lindung nilai beli (long), memiliki komitmen untuk membeli di masa depan sehinga
kontrak lindung nilai dilakukan untuk memastikan harga beli. Akan menghasilkan
keuntungan jika Pt (harga aktual pada tanggal kontrak) lebih tinggi dibandingkan harga
kontrak. Misal Kontrak 12.000, realisasi 12.700
54. Mengapa Hedging
• Argumen perlunya lindung nilai :
• tidak mempunyai kemampuan atau keahlian khusus dalam memprediksi
variabel-variabel seperti tingkat bunga, kurs valas, dan harga komoditas.
• Perusahaan dapat memfokuskan aktivitas-aktivitas utamanya sesuai dengan
kemampuan dan keahlian khususnya.
• Argumen tidak perlunya lindung nilai :
• Para pemegang saham dapat, (jika mereka mau), melindung nilai dirinya sendiri.
• Mereka tidak membutuhkan perusahaan melakukannya untuk mereka.
• Argumen mengasumsikan bahwa: 1. Para pemegang saham mempunyai banyak
informasi tentang risiko yang dihadapi oleh perusahaan, seperti manajemen
perusahaan; 2. tidak ada biaya-biaya komisi dan transaksi. 3. Pemegang saham
dapat melakukan perlindungan atas risiko melalui portfolio investasi.
55. Lindung Nilai Akuntansi
• Lindung nilai untuk tujuan akuntansi, mendesain satu atau lebih instumen
lindung nilai sehingga perubahan nilai wajarnya saling meniadakan, baik
seluruh atau sebagian dengan perubahan nilai wajar dari item yang
dilindungi.
• Lindung nilai akuntansi mengakui pengaruh laba/rugi dari perubahan nilai
wajar instrumen lindung nilai dengan itema yang dilindung nilai
• Hedging for accounting purposes, means designating one or more hedging
instruments so that their change in fair value is an offset, in whole or in
part, to the change in fair value or cash flows of a hedged item.
• Hedge accounting is recognizing the offsetting effects on profit or loss of
changes in the fair values of the hedging instrument and the hedged item.
57. Perlakuan akuntansi khusus bagi transaksi hedging yang
mencakup instrumen hedging dan hedge item, yang
bertujuan untuk memastikan keuntungan atau kerugian atas
instrumen hedging dan hedge item diakui dalam laporan
Laba Rugi periode yang sama.
Jika tidak diterapkan, kemungkinan missmatch antara
keuntungan/kerugian instrumen hedge dengan
keuntungan/kerugian hedge item
Tidak seluruh lindung nilai dapat memenuhi persyaratan
untuk Hedge Accounting menurut PSAK 55
Akuntansi Lindung Nilai
58. • Derivatif dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai sepanjang memenuhi
ketentuan dalam standar, kecuali untuk sejumlah opsi yang diterbitkan (p 93-96).
• Aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif dapat ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai hanya untuk lindung nilai risiko perubahan nilai
tukar. Par 97-111.
• Pada umumnya terdapat satu ukuran nilai wajar untuk instrumen lindung nilai
secara keseluruhan, dan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan dalam nilai
wajarnya saling terkait.
• Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya instrumen yang melibatkan pihak
eksternal
• Satu instrumen lindung nilai dapat ditetapkan sebagai lindung nilai atas lebih dari
satu jenis risiko sepanjang:
• risiko yang dilindung nilai dapat diidentifikasi secara jelas;
• keefektifan dari lindung nilai dapat dibuktikan; dan
• dimungkinkan untuk memastikan bahwa terdapat penetapan yang spesifik
dari instrumen lindung nilai dan posisi risiko yang berbeda.
Akuntansi Lindung Nilai
59. • Item yang dilindung nilai dapat berupa
• aset atau liabilitas yang diakui,
• komitmen pasti yang belum diakui,
• prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi
(highly probable),
• investasi neto pada operasi di luar negeri.
• Item yang dilindung nilai dapat berupa individual item,
sekelompok, atau bagian dari portfolio.
• Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya transaksi yang
kemungkinan besar terjadi yang melibatkan pihak eksternal
Item yang Dilindung Nilai
60. • Jika item yang dilindung nilai merupakan aset nonkeuangan atau
liabilitas nonkeuangan, maka item tersebut ditetapkan sebagai item
yang dilindung nilai (a) terhadap risiko perubahan nilai tukar, atau (b)
untuk keseluruhan nilainya terhadap seluruh risiko, karena adanya
kesulitan untuk memisahkan dan mengukur secara tepat bagian atas
perubahan arus kas atau nilai wajar yang disebabkan oleh risiko
spesifik selain dari risiko perubahan nilai tukar.
• Aset atau liabilitas yang serupa dijumlahkan dan dilindung nilai sebagai
sebuah kelompok hanya jika secara individual aset atau liabilitas dalam
kelompok tersebut memiliki eksposur risiko yang ditetapkan sebagai
risiko yang dilindung nilai.
• entitas menilai efektivitas lindung nilai dengan membandingkan
perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas atas instrumen lindung
nilai (atau kelompok instrumen serupa yang melindung nilai) dengan
item yang dilindung nilai (atau kelompok item serupa yang dilindung
nilai),
Penetapan Item yang Dilindung Nilai
61. Qualifying Hedging Instruments
(IAS 39: 72 – 73)
• Instruments that qualify include:
– Designated derivatives (except written options)
– Embedded Derivatives
– Designated non-derivatives financial asset/ liability that hedge foreign
exchange risks only
• Value used to determine hedge effectiveness
– If used in its entirety, fair value is used
– If broken into time value and intrinsic value, permissible to use intrinsic
value. However, it must be explicitly documented at inception
• If derivative is used as a hedge of more than 1 risk
– Individual designated component must meet hedge accounting criteria
– Permissible for portion of notional amount to be designated
62. Criteria for Hedge Accounting
(IAS 39: 88)
Enterprise must have exposure to risk that affects income
statement
Derivative contract specifically entered to hedge underlying exposure
Conditions to be met for hedge accounting to apply
Hedge must be highly effective
Effectiveness of hedge can be reliably measured
Hedging relationship must be formally documented at the inception
of the hedge
63. ● Pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan dan
pendokumentasian formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan
manajemen risiko entitas serta strategi pelaksanaan lindung nilai.
● Lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas
perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas
● Untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan transaksi yang merupakan
subjek dari suatu lindung nilai harus bersifat kemungkinan besar terjadi dan
terdapat eksposur perubahan arus kas yang dapat memengaruhi laporan laba
rugi.
● Efektivitas lindung nilai dapat diukur secara andal
● Lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa
efektivitasnya sangat tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan di mana
lindung nilai tersebut ditetapkan
Kualifikasi Akuntansi Lindung Nilai
64. Kriteria & Dokumentasi
• Kriteria
• Terdapat kebijakan tertulis, tujuan manajemen risiko & strategi lindung nilai.
• Hubungan lindung nilai diharapkan efektif utk saling menghapuskan perubahan
nilai wajar.
• Dokumentasi
• Identifikasi hedged items vs hedging instruments.
• Sifat risiko yang dilindungi
• cara yang akan digunakan entitas untuk menilai efektivitas instrumen lindung
nilai tersebut dalam rangka saling hapus eksposur yang berasal dari
perubahan dalam nilai wajar item yang dilindung nilai atau perubahan arus
kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai.
65. Classification of Hedging Relationships
Causes Explanation
Hedge of “the exposure to changes in fair value of a recognized asset or
liability or an unrecognized firm commitment, or an identified portion of
such asset, liability or firm commitment, which is attributable to a
particular risk and could affect profit or loss” (IAS 39:86a)
Fair value
hedge
Hedge of “the exposure to variability in cash flows that
(i) is attributable to a particular risk associated with a recognized asset
or liability (such as all or some future interest payment on variable debt
instrument )or a highly probable future transaction, and
(ii) could affect profit or loss” (IAS 39:86b)
Cash flow
hedge
Hedge of a net
investment in a
foreign entity
Hedge of the foreign currency risk associated with a foreign operation
whose financial statements are required to be translated into the
presentation currency of the parent company
66. Perbedaan FVH & CFH
Fair value Hedge Cash Flow Hedge
Hedging Instrument On balance sheet carried at
fair value
On balance sheet carried
at fair value
Change in Fair Value of
Hedging Instrument
Remeasurement at fair
value is reported in net
income
Remeasurement at fair
value is reported in equity
to the extent the hedge is
effective
Change in Fair Value of
Hedged Item
Remeasurement of hedged
assets, liabilities and firm
commitments at fair values
is reported in income
N/A – Forecasted
transactions are not
recognized
67. Lindung Nilai atas Nilai Wajar
• Lindung nilai atas nilai wajar: suatu lindung nilai terhadap eksposure:
• perubahan nilai wajar atas aset atau kewajiban yang telah diakui
• komitmen pasti yang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifikasi dari aset,
kewajiban, atau komitmen pasti tersebut, yang dapat diatribusikan pada risiko
tertentu dan dapat memengaruhi laporan laba rugi
• Dicatat sebagai:
• keuntungan atau kerugian yang berasal dari pengukuran kembali instrumen lindung
nilai pada nilai wajar (untuk instrumen lindung nilai derivatif) atau komponen mata
uang asing dari nilai tercatat yang diukur berdasarkan PSAK diakui pada laba rugi;
dan
• keuntungan atau kerugian atas item yang dilindung nilai yang dapat diatribusikan
pada risiko yang dilindung nilai dengan menyesuaikan nilai tercatat item yang
dilindung nilai dan diakui pada laba rugi.
• Ketentuan ini berlaku jika item yang dilindung nilai tidak diukur pada biaya
perolehan.
• Pengakuan keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikan pada risiko yang
dilindung nilai pada laba rugi diterapkan jika item yang dilindung nilai merupakan
aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
68. Accounting for a Fair Value Hedge
Hedged Item (recognized asset or
liability or firm commitment)
Hedging Instruments
Income statement
Gain (loss) on hedging instrument offset
loss (gain) on hedged item
Balance sheet
Change in fair value adjusted
against carrying amount
Change in fair value adjusted
against carrying amount
Change in fair value Change in fair value
69. Jenis Lindung Nilai atas Arus kas
• Lindung nilai atas arus kas: suatu lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus
kas yang:
• dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan aset atau
kewajiban yang telah diakui (misalnya seluruh atau sebagian pembayaran
bunga di masa depan atas utang dengan suku bunga variabel) atau yang dapat
diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan prakiraan transaksi
yang kemungkinan besar terjadi, dan
• dapat memengaruhi laporan laba rugi.
• Lindung nilai arus kas dicatat sebagai:
• bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai yang
ditetapkan sebagai lindung nilai yang efektif diakui dalam pendapatan
komprehensif lain; dan
• bagian yang tidak efektif atas keuntungan atau kerugian dari instrumen
lindung nilai diakui dalam laba rugi.
• Jika suatu lindung nilai kemudian menimbulkan pengakuan suatu aset atau
liabilitas keuangan, maka keuntungan atau kerugian terkait yang sebelumnya
diakui pendapatan komprehensif direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai
penyesuaian. Untuk aset non keuangan dimasukkan sebagai haga perolehan.
70. Jenis Lindung Nilai atas Investasi Neto
• Lindung nilai atas investasi neto pada operasi di
luar negeri
• Sama seperti Lindung Nilai Arus Kas
• Effective Hedge to be disclosed in Equity Capital
• Non effective hedge to be disclosed in P/L
• Foreign Operation in Foreign Currency Area
71. Perlakuan Akuntansi
Lindung Nilai atas Nilai Wajar Lindung Nilai Arus Kas
1. Keuntungan atau kerugian
dari hedging instrument
Langsung diakui di laba atau
rugi
Jika efektif, diakui di ekuitas
OCI
Tidak efektif laba rugi
2. Penyesuaian atas hedged
item
Untuk perubahan nilai wajar
yang disebabkan hedged risk,
keuntungan atau kerugian
langsung diakui di laba atau
rugi
N/A
3. Ketidakefektifan lindung nilai
dicatat di laba atau rugi
By default Dihitung
4. Keuntungan atau kerugian di
ekuitas ditransfer ke laba
atau rugi
N/A Pada saat yang sama dengan
hedged item diakui di laba atau
rugi
72. Hedge Effectiveness
125%
100%
80%
Hedge is effective
Hedge is effective
Hedge is ineffective
Hedge is ineffective
• Efektifitas dihitung secara prospektif dan retrospektif
• Hasil aktual berada dalam kisaran 80 -125%
• Seluruh lindung nilai yang tidak efektif diakui dalam laporan L/R (termasuk
ketidakefektifan dalam kisaran 80 -125%
73. Akuntansi Lindung Nilai
Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi Lindung Nilai
Instrumen Lindung Nilai
Item lindung nilai
Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi Lindung Nilai
Akuntansi untuk Hubungan Lindung Nilai Kualifikasian
Lindung Nilai atas Sekelompok Item
Opsi untuk menetapkan eksposur kredit yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi
75. Kriteria Kualifikasian Akuntansi Lindung
Nilai
• Menghilangkan persyaratan tes efektivitas tersebut dan memperkenalkan
persyaratan yang lebih umum (principle-based) menggunakan
pertimbangan manajemen, yaitu:
i. terdapat hubungan ekonomik antara item lindung nilai dengan instrumen
lindung nilai;
ii. pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai yang dihasilkan
dari hubungan ekonomik tersebut; dan
iii. rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah rasio yang sama dari
hasil kuantitas item lindung nilai yang secara aktual dilindung nilai dan
kuantitas instrumen lindung nilai yang secara aktual digunakan entitas untuk
melindung nilai sejumlah kuantitas item lindung nilai tersebut.
• Menurut PSAK 55, hubungan lindung nilai dapat dianggap efektif jika
memenuhi persyaratan tes efektivitas 80-125% tidak berlaku
76. Rebalancing Hubungan Lindung Nilai
• Jika hubungan lindung nilai tidak lagi memenuhi
persyaratan efektivitas lindung nilai terkait dengan
rasio lindung nilai, namun tujuan manajemen risiko
hubungan lindung nilai tersebut ditetapkan sama,
entitas menyesuaikan rasio lindung nilai atas
hubungan lindung nilai sehingga memenuhi kriteria
kualifikasian lagi rebalancing.
• Rebalancing mengacu pada penyesuaian yang dibuat
untuk kuantitas yang ditetapkan dari item lindung
nilai yang sudah ada untuk tujuan mempertahankan
rasio lindung nilai yang sesuai dengan persyaratan
efektivitas lindung nilai
• Perubahan jumlah yang ditetapkan dari item lindung
77. Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi Lindung Nilai
Tujuan akuntansi lindung nilai adalah untuk menunjukkan dalam laporan
keuangan dampak dari aktivitas manajemen risiko entitas yang menggunakan
instrumen keuangan untuk mengelola eksposur yang timbul dari risiko
tertentu yang dapat mempengaruhi laba rugi
Pendekatan ini bertujuan menyampaikan konteks instrumen lindung nilai
dalam hal akuntansi lindung nilai diterapkan dan memberi informasi atas
tujuan dan dampak lindung nilai.
Untuk lindung nilai atas nilai wajar atas eksposur suku bunga dari portofolio
aset keuangan atau liabilitas keuangan Entitas dapat menerapkan
persyaratan akuntansi lindung nilai dalam PSAK 55
78. Instrumen Lindung Nilai
• Derivatif yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dapat
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, kecuali untuk beberapa
written option.
• Aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dapat ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai kecuali liabilitas keuangan yang
ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan
jumlah perubahan nilai wajar yang diatribusikan oleh perubahan
dalam risiko kredit liabilitas tersebut disajikan dalam penghasilan
komprehensif lain.
• Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya kontrak dengan pihak
eksternal dari entitas pelapor dilaporkan) dapat ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai.
Instrumen Kualifikasian
79. Instrumen Lindung Nilai
• Instrumen kualifikasian harus ditetapkan seluruhnya sebagai instrumen
lindung nilai. Pengecualian yang diizinkan pada:
• pemisahan nilai intrinsik dan nilai waktu dari kontrak opsi dan penetapan
sebagai instrumen lindung nilai hanya mencakup perubahan nilai intrinsik
dalam opsi, dan tidak termasuk perubahan dalam nilai waktunya
• pemisahan elemen forward dan elemen spot dari kontrak forward dan
penetapan sebagai instrumen lindung nilai hanya mencakup perubahan
dari nilai elemen spot dari kontrak forward dan bukan elemen forward-
nya. Basis spread mata uang asing dapat dipisahkan dan dikeluarkan dari
penetapan instrumen keuangan sebagai instrument lindung nilai
• proporsi dari keseluruhan instrumen lindung nilai, misalnya 50% dari
jumlah nominal, dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam
hubungan lindung nilai.
Penetapan instrumen lindung nilai
80. Item lindung nilai
Item lindung nilai dapat berupa aset atau liabilitas yang diakui,
komitmen pasti yang belum diakui, prakiraan transaksi atau
investasi neto pada kegiatan usaha luar negeri.
• suatu item tunggal; atau
• kelompok dari item
• item lindung nilai dapat merupakan bagian dari item atau kelompok
item
Item lindung nilai dapat berupa:
Item lindung nilai harus dapat diukur secara andal.
81. Item lindung nilai
Jika item lindung nilai adalah prakiraan transaksi,, transaksi
tersebut harus kemungkinan besar terjadi.
Eksposur gabungan yang merupakan kombinasi dari eksposur
yang memenuhi syarat sebagai item lindung nilai derivatif dapat
ditetapkan sebagai item lindung nilai
• Akuntansi lindung nilai antar entitas dalam kelompok usaha hanya
dalam laporan keuangan individual atau laporan keuangan
tersendiri
• Tidak pada laporan keuangan konsolidasian
• Kecuali laporan keuangan konsolidasian entitas investasi
Hanya untuk transaksi eksternal.
82. Item lindung nilai
• Entitas dapat menetapkan suatu item secara keseluruhan atau komponen
dari suatu item sebagai item lindung nilai dalam hubungan lindung nilai.
• Entitas hanya dapat menetapkan jenis-jenis komponen berikut:
• hanya perubahan dalam arus kas atau nilai wajar dari item yang dapat
diatribusikan kepada risiko spesifik atau berbagai risiko, jika berdasarkan
penilaian di dalam konteks struktur pasar tertentu, komponen risiko
dapat diidentifikasi secara terpisah dan dapat diukur secara andal .
Komponen risiko mencakup penetapan atas perubahan hanya dalam arus
kas atau nilai wajar dari item lindung nilai di atas atau di bawah harga
yang ditentukan atau variabel lainnya (risiko sepihak).
• satu atau lebih arus kas kontraktual yang dipilih.
• komponen dari jumlah nominal, yakni bagian tertentu dari jumlah suatu
item
Penetapan item lindung nilai
83. Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi Lindung
Nilai
• Suatu hubungan lindung nilai memenuhi syarat akuntansi lindung nilai
hanya jika seluruh kriteria berikut ini dipenuhi tiga syarat:
• hubungan lindung nilai hanya terdiri dari instrumen lindung nilai yang memenuhi syarat dan
item lindung nilai yang memenuhi syarat.
• pada awal hubungan lindung nilai terdapat penetapan dan dokumentasi formal atas
hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko entitas dan strategi pelaksanaan lindung
nilai. Dokumentasi mencakup:
• identifikasi instrumen lindung nilai,
• item lindung nilai,
• sifat risiko yang dilindung nilai dan
• bagaimana entitas akan menilai apakah hubungan lindung nilai memenuhi persyaratan
efektivitas lindung nilai (termasuk analisis sumber dari ketidakefektifan lindung nilai dan
bagaimana menentukan rasio lindung nilai).
84. Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi Lindung
Nilai
• hubungan lindung nilai memenuhi seluruh persyaratan efektivitas lindung nilai berikut ini:
• terdapat hubungan ekonomik antara item lindung nilai dengan instrumen lindung nilai;
• pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai yang dihasilkan dari hubungan
ekonomik tersebut dan
• rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah rasio yang sama dari hasil kuantitas
item lindung nilai yang secara actual dilindung nilai dan kuantitas instrumen lindung nilai
yang secara aktual digunakan entitas untuk melindung nilai sejumlah kuantitas item
lindung nilai tersebut.
85. Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi Lindung
Nilai
• Akan tetapi, penetapan dimaksud jangan sampai mencerminkan
ketidakseimbangan antara pembobotan item lindung nilai dan
instrument lindung nilai sehingga menimbulkan ketidakefektifan
lindung nilai (tanpa mempertimbangkan apakah diakui atau tidak)
yang secara akuntansi dapat mengakibatkan hasil pencatatan yang
tidak konsisten dengan tujuan akuntansi lindung nilai
86. Akuntansi untuk Hubungan Lindung Nilai
Kualifikasian 1
Lindung nilai atas nilai wajar
Lindung nilai atas arus kas
Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
Akuntansi untuk nilai waktu dari opsi
Akuntansi untuk Elemen Forward dari Kontrak Forward dan Basis
Spread Mata Uang Asing dari Instrumen keuangan
87. Akuntansi untuk Hubungan Lindung Nilai
Kualifikasian 2
Entitas menerapkan akuntansi lindung nilai untuk
hubungan lindung nilai yang memenuhi kriteria
kualifikasian termasuk keputusan entitas untuk
menetapkan hubungan lindung nilai. Terdapat tiga
jenis hubungan lindung nilai:• lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar dari aset atau liabilitas
yagn diakui, atau komitmen pasti yang belum diakui, atau komponen dari item
tersebut, yang diatribusikan pada risiko tertentu dan mempengaruhi laba rugi.
lindung nilai atas nilai wajar:
• lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang dapat diatribusikan
pada risiko tertentu yang terkait dengan keseluruhan atau komponen dari suatu
aset atau liabilitas yang diakui atau yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu
yang terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan
dapat mempengaruhi laba rugi.
lindung nilai atas arus kas:
lindung nilai investasi neto dalam kegiatan luar negeri
88. Lindung Nilai atas Sekelompok
Item
Kelayakan dari Kelompok Item Sebagai
Item Lindung Nilai
Penetapan Komponen dari Jumlah
Nominal
Penyajian
Posisi Neto Nihil
89. Opsi untuk menetapkan eksposur kredit yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi
Kelayakan eksposur kredit untuk penetapan pada nilai wajar
melalui laba rugi
Akuntansi untuk eksposur kredit yang ditetapkan pada nilai wajar
melalui laba rugi
90. Assessing Hedge Effectiveness
• During the duration of hedge, hedge effectiveness is assessed on dollar-offset
method:
• Hedge effectiveness ratio (HER):
• Exceptions for effective hedge even if HER falls out of range
– IAS 39 allows hedge effectiveness to be assessed on cumulative basis if hedge
is designated and conditions are properly documented
90
Hedge effectiveness
(or delta ratio)
=
Changes in fair value or future cash flow of hedging instrument
Changes in fair value or future cash flow of hedged item
0.8 1.25
Effective hedge (IAS 39: AG 105b)
91. Assessing Hedge Effectiveness
• Exclusion of time value of certain derivatives to be excluded from
hedge relationship
– Derivative separated into 2 component
1. Time value (options) or interest (forwards)
2. Intrinsic (options) or spot element (forwards)
– Excluded time value taken to income statement as per default treatment
– Should result in highly effective hedge, as intrinsic/ spot component moves in tandem with
underlying, while time/interest component does not
– If critical terms of hedging instruments and hedged item are exactly the same, HER should be
equal or around 1
92. Illustration 1:
Hedge of inventory (fair value hedge)
Scenario
31/10/20x3
• Inventory of 10,000 ounces of gold
• Carried at cost of $3,000,000 ($300 per ounce)
• Price of gold was $352 per ounce
1/11/20x3
• Sold forward contract on 10,000 ounce for forward price of $350 ounce
• Forward contract matures on 31/3/20x4
31/12/20x3
• Forward price for 31/3/20x4 contract was $340 per ounce and spot price of gold was $342
per ounce
• Hedge effective ratio of 1 on 31/12/20x3
93. Illustration 1:
Hedge of inventory (fair value hedge)
1/11/20x3
No entry or just a memorandum entry as the fair value of the forward
contract is nil
31/12/20x3
Dr Forward contract ………………. 100,000
Cr Gain on forward contract ……... 100,000
Gain on forward contract: 10,000 x ($340 -$350)
Dr Loss on inventory ……………… 100,000
Cr Inventory ……………………….. 100,000
Gain on forward contract: 10,000 x ($342 - $352)
Taken to income
statement
94. Illustration 1:
Hedge of inventory (fair value hedge)
31/3/20x4
Inventory is sold to third-party at $330 per ounce (also maturity date
of forward contract
Dr Forward contract ………………. 100,000
Cr Gain on forward contract ……... 100,000
Gain on forward contract: 10,000 x ($330 -$340)
Dr Loss on inventory ……………… 120,000
Cr Inventory ……………………….. 120,000
Loss on inventory: 10,000 x ($330 - $342)
Dr Cash …………………………….. 3,300,000
Cr Sales ……………………………. 3,300,000
Sale of inventory: 10,000 x $330
95. Accounting for a Cash Flow Hedge
Effective Cash Flow Hedge (IAS 39:95)
Effective portion
of gain/ loss
Ineffective portion
of gain/ loss
Recognized directly
in equity through
statement of
changes in equity
Recognized in profit or
loss
96. Accounting for a Cash Flow Hedge
Cash flow hedges are applicable to the following:
Forecasted
transactions
involving financial
and non-financial
assets/liabilities
which will result in
cash inflow/
outflow
Other transactions
which affect future
cash flows
Interest rate swaps
97. Hedge of a Net Investment in a Foreign Entity
Scenario
• Functional currency is the dollar ($)
• Acquired 100% interest in foreign company (functional currency is FC)
31/12/20x3
• Exchange rate is $1.85 to FC1
• Loan of FC1,200,000 at 5% interest taken to hedge foreign investment
• Foreign currency translation reserves showed $15,000 (credit balance)
31/12/200x4
• Exchange rate is $1.70 to FC1
• Average rate is $1.78 to FC1
• Foreign company reported net profit of FC380,000
98. Hedge of a Net Investment in a Foreign Entity
On net assets on 1/1/20x4 (FC 1,200,000 x $(1.70-1.85) ……. $(180,000)
On net profit for 20x4 (FC380,000 x $(1.70-1.85) …………….. (30,400)
Translation loss for 20x4 $(210,400)
Foreign currency translation reserves (credit balance) (195,400)
Translation difference in foreign investment’s FS for 31/12/20x4
Journal entries for parent
31/12/20x3
Dr Cash …………………………….. 2,200,000
Cr Loan payable …………………... 2,200,000
The loan payable is designated as a hedge of the net investment:
FC1,200,000 x spot rate of $1.85
99. Hedge of a Net Investment in a Foreign Entity
31/12/20x4
Dr Interest expense ………………. 106,800
Cr Accrued interest ……………….. 106,800
Interest expense during the year at 5% x FC1,200,000 x $1.78
Dr Accrued interest ……………….. 106,800
Cr Cash …………………………….. 102,000
Cr Exchange gain …………………. 4,800
Settlement of accrued interest at year-end
Dr Loan payable …………………... 180,000
Cr Foreign currency translation
reserves …………………………
180,000
Exchange gain on FC loan taken directly to equity:
FC 1,200,000 x ($1.70 - $1.85)
Taken to equity
to offset
translation loss
103. PSAK terdiri dari empat komponen: Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK),
Interpretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), serta Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK).
104.
105.
106. PSAK terdiri dari empat komponen: Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK),
Interpretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), serta Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK).
131. ISI KERANGKA KONSEPTUAL
PENDAHULUAN
• I Tujuan Pelaporan Bertujuan Umum
• II Entitas Pelapor (untuk ditambahkan)
• III Karakteristik Kualitatif Infromasi Keuangan yang
Berguna
• IV Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
euangan (1994) Pengaturan yang Tersisa
BAB
TUGAS 1