SlideShare a Scribd company logo
1 of 92
References
• Taufiq Choudhry and Jacek Mizerka. 2016. Contemporary Trend in
Accounting, Finance and Financial Institution. Springer, Switzerland.
• Michael Rankinn, et al. 2012. Contemporary Issue in Accounting. John
Wiley and Sons, Australia.
• Elaine Conway and Darren Birne. 2018. Contemporary Issues in
Accounting. Palgrave, Macmillan.
• Paul Rosenfield. 2006. Contemporary Issues in Financial Reporting.
Routledge, Londen.
• PSAK, SAK ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAP, dll.
References
(1) (2) (3)
(4)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
1. Standar akuntansi yang berlaku di dunia, standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dan
penerapannya dan perkembangan standar akuntansi di Indonesia: Standar Akuntansi di dunia
dan di Indonesia  Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia dan IFRS  PSAK, SAK
ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAK 45, PSAP:  Perbedaan pengguna  Komponen
standar  Perbedaan pokok.
Ref: PSAK, SAK ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAK 45, PSAP
2. Kerangka Konseptual menurut standar akuntansi: Definisi dan kegunaan kerangka konseptual
 KK PSAK  KK SAK ETAP, EMKM  KK SAK Syariah  Aplikasi penerapan KK.
Ref: Kerangka Konseptual PSAK, ETAP, EMKM, Syariah
3. Komponen dan jenis laporan keuangan: Penyajian Laporan Keuangan  Laporan Arus Kas 
Laporan Keuangan Interim  Laporan Keuangan Konsolidasian  Laporan Keuangan
Tersendiri  Laporan segmen  Ilustrasi laporan keuangan.
Ref: PSAK 1, PSAK 2 PSAK 3 PSAK 65 PSAK 4 PSAK 5
4. Penerapan standar akuntansi atas persediaan, property investasi dan aset biologis: Akuntansi Persediaan 
Akuntansi aset biologis dan produk agrikultur  Konsep nilai wajar  Aplikasi penerapan standar dalam LK
Ref: PSAK 14, PSAK 69 PSAK 68
5. Penerapan standar akuntansi atas aset tetap dan aset tak berwujud :Akuntansi Properti Investasi  Akuntansi Aset
Tetap . Akuntansi Aset Tak Berwujud  Aplikasi penerapan standar dalam LK.
Ref: PSAK 13 PSAK 16 PSAK 19 PSAK 69
6. Penerapan standar akuntansi impairment dan akuntansi aset tersedia untuk dijual: Konsep umum impairment 
Impairment aset tetap dan goodwill  Aset tidak lancar tersedia untuk dijual  Aplikasi penerapan standar dalam LK.
Ref: PSAK 48 PSAK 58
7. Penyajian pengungkapan investasi dalam entitas lain dan pengungkapan transaksi berelasi: Investasi dalam lingkup
instrumen keuangan  Investasi dalam asosiasi  Kombinasi Bisnis  Pengaturan Bersama  Restrukturisasi Entitas
Sepengendali  Pengungkapan investasi pada entitas lain  Pengungkapan pihak Berelasi  Aplikasi penerapan
standar dalam LK.
Ref: PSAK 15 PSAK 22 PSAK 65 PSAK 67 PSAK 38 PSAK 7
8. Akuntansi pajak penghasilan dan perbedaan akuntansi & pajak : Akuntansi pajak penghasilan  Perbedaan
pengakuan dan pengukuran akuntansi dan pajak  Akuntansi atas aset dan liabilitas pengampnan pajak  Revaluasi
menurut akuntansi dan pajak  Aplikasi penerapan standar dalam LK.
Ref: PSAK 46 PSAK 70 Bultek 11
9. Imbalan kerja, provisi dan kontijensi, kebijakan akuntansi, perubahan kebijakan akuntansi, kesalahan dan peristiwa
setelah tanggal pelaporan:  Imbalan kerja  Provisi  Kontijensi  Kebijakan akuntansi  Perubahan kebijakan
akuntansi  Perubahan estimas  Kesalahan / error. Peristiwa setelah tanggal pelaporan.
Ref: PSAK 25 PSAK 24 PSAK 57 PSAK 8
10. Akuntansi instrumen keuangan : Definisi instrumen keuangan  Jenis instrumen keuangan  Pengungkapan
instrumen keuangan  Klasifikasi instrumen keuangan  Pengakuan awal  Penghentian pengakuan  Penurunan
nilai.
Ref: PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60 PSAK 71.
11. Konsep akuntansi selisih kurs, derivatif dan akuntansi lindung nilai :  Mata uang fungsional  Pengukuran dan
penyajian transaksi dalam mata asing  Translasi laporan keuangan  Transaksi derivative  Akuntansi Lindung
nilai.
Ref: PSAK 10 PSAK 55 PSAK 71.
12. Akuntansi pendapatan dari kontrak pelanggan: Tahapan pengakuan pendapatan dari pelanggan  Kontrak,
Modifikasi  Kewajiban penyelesaian  Nilai transaksi dan Alokasi nilai transaksi  Pengakuan pendapatan 
Aplikasi penerapan Standar dalam LK.
Ref: PSAK 72.
13. Akuntansi sewa : Definisi kontrak sewa  Akuntansi Penyewa  Akuntansi Pesewa  Aplikasi penerapan Standar
dalam LK.
Ref: PSAK 73.
14. Akuntansi Syariah :  Konsep Akuntansi Syariah  Laporan Keuangan Syariah  Transaksi Syariah: Mudhorobah,
Murabahah, Musyarokah, Salam, Istisna, Ijarah. Asuransi Syariah  Wakaf  Aplikasi penerapan Standar dalam LK
- Ref: SAK Syariah
Penerapan Standar Akuntansi Atas Aset
Tetap Dan Aset Tak Berwujud
 Akuntansi Properti Investasi
 Akuntansi Aset Tetap .
 Akuntansi Aset Tak Berwujud
 Aplikasi penerapan standar dalam LK.
Ref: PSAK 13 PSAK 16 PSAK 19 PSAK 69
ASET TETAP &
ASET TIDAK BERWUJUD
Agenda
Properti Investasi
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Diskusi
9
PSAK 13
Properti Investasi – PSAK 13
• Properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—atau keduanya)
yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya.
• Pengakuan
• Entitas dapat memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai
kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh
properti investasinya.
• Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti
investasi diakui dalam laporan laba rugi
• Nilai wajar harus mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.
• Jika menggunakan model biaya  PSAK 16
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model
• Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan
kondisi pasar pada tanggal neraca
• Properti investasi tidak disusutkan.
• Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas
properti investasi harus diakui dalam laporan laba rugi pada
periode terjadinya.
PSAK 13 – Penyesuaian 2015
• Mengklarifikasi bahwa PSAK 13 dan PSAK 22 saling mempengaruhi.
• PSAK 13 dalam paragraf 14A memperjelas bahwa paragraf 07–14 membedakan
antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri.
• Penyusun laporan keuangan juga dapat mengacu kepada pedoman dalam PSAK
22 apakah akuisisi properti investasi merupakan kombinasi bisnis.
PSAK 13 – Penyesuaian 2015
• Pertimbangan juga diperlukan untuk menentukan apakah akuisisi properti investasi merupakan
akuisisi aset atau kelompok aset atau kombinasi bisnis dalam ruang lingkup PSAK 22: Kombinasi
Bisnis.
• Untuk menentukan apakah akuisisi tersebut merupakan kombinasi bisnis, maka entitas mengacu
kepada PSAK 22: Kombinasi Bisnis. Pernyataan dalam paragraf 07-14 terkait dengan apakah
properti merupakan properti yang digunakan sendiri atau properti investasi dan bukan untuk
menentukan apakah pengakuisisian properti merupakan kombinasi bisnis sebagaimana didefi
nisikan dalam PSAK 22. Penentuan apakah transaksi spesifik memenuhi definisi kombinasi bisnis
sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 22 dan termasuk properti investasi sebagaimana
didefinisikan dalam Pernyataan ini mensyaratkan penerapan terpisah dari kedua Pernyataan.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair value model (PSAK 13)
• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar
Revaluation model (PSAK 16)
• Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode
terjadinya.
• Perubahan nilai wajar diakui dalam
ekuitas atau laporan laba rugi jika rugi
(loss)  impairment
• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.
• Mencerminkan kondisi pasar pada
tanggal neraca.
• Tidak spesifik, hanya mengharuskan
secara reguler (terjadi perbedaan
signifikan )
Ilustrasi - Investasi Properti
• Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai digunakan
untuk kegiatan entitas, sedangkan sisanya disewakan.
Aktivitas utama entitas bukan menyewakan gedung.
• Bagian gedung yang digunakan sebagai aset tetap, bagian
gedung yang disewakan disajikan sebagai properti investasi
• Alokasi dapat dilakukan berdasarkan jumlah lantai
Ilustrasi - Investasi Properti
• PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai 4.500juta.
Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan saja 3.000.
Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian properti investasi
tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:
• Properti Investasi 4.500
Kas 4.500
• Properti Investasi 500
Keuntungan peningkatan nilai 500
• Kerugian penurunan nilai 100
Properti investasi 100
31/12/2012 31/12/2013
Tanah 2.000 2.100
Bangunan 3.000 2.800
PSAK 16
Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK
PSAK
16
PSAK
26
PSAK
48
PSAK
58
PSAK 30
ISAK 8
ISAK 16
PSAK – Terkait
Aset tetap
PSAK
13 & 19
ISAK
25
Penurunan
Nilai Aset
Aset Tidak Lancar Dimiliki
untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan
Investasi Properti
Aset tak berwujud
Hak atas Tanah
Sewa
Transaksi Mengandung Sewa
Konsesi Jasa
Aset Tetap
Tanaman
Produktif
Bunga
Pinjaman
Pengertian Aset Tetap
• Definisi  Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.
 Tidak berlaku untuk
Hak penambangan
Reservasi tambang
 Ciri
► “Used in operations” and not
for resale.
► Long-term in nature and
usually depreciated.
► Possess physical substance.
Tanaman produktif (bearer plants) termasuk ruang lingkup aset tetap
PSAK 16 – Amandemen 2015
• digunakan dalam produksi atau penyediaan produk
agrikultur;
• diharapkan untuk menghasilkan produk untuk
jangka waktu lebih dari satu periode; dan
• memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk
dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk
penjualan sisa yang insidental (incidental scrap).
Tanaman produktif (bearer plants) adalah
tanaman hidup yang:
PSAK 16 – Amandemen 2015
Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama dengan
aset tetap yang dikonstruksi sendiri sebelum berada dalam
lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan
sesuai dengan intensi manajemen.
Sebagai konsekuensi, acuan untuk “konstruksi” dalam
Pernyataan ini dipahami untuk mencakup aktivitas yang
diperlukan untuk membudidayakan tanaman produktif
sebelum berada di lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk
siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen.
PSAK 16 – Amandemen 2015
• Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2018 secara retrospektif, sesuai dengan PSAK 25 kecuali
seperti yang dijelaskan dalam paragraf 81M.
• Penerapan dini diperkenankan. menerapkan sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka
entitas mengungkapkan fakta tersebut.
Perubahan paragraf 03, 06, dan 37 dan menambahkan paragraf 22A dan 81L–81M.
Pada penerapan pertama, entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkan informasi
kuantitatif yang disyaratkan oleh PSAK 25 (paragraf 28(f)). Namun, entitas menyajikan
informasi kuantitatif yang disyaratkan setiap periode yang disajikan sebelumnya.
• Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui dalam saldo laba awal
pada periode penyajian terawal.
Entitas dapat memilih untuk mengukur aset tanaman produktif pada nilai wajarnya pada
periode penyajian terawal dalam laporan keuangan untuk periode pelaporan dimana
entitas pertama kali menerapkan Amandemen PSAK 16 dan menggunakan nilai wajar
tersebut sebagai biaya perolehan (deemed cost) pada tanggal tersebut.
PSAK 16 – Penyesuaian 2015
• Jumlah tercatat bruto disajikan kembali secara konsisten dengan
revaluasi jumlah tercatat tersebut dan akumulasi penyusutannya
disesuaikan untuk menyamakan perbedaan antara jumlah tercatat
bruto dengan jumlah tercatat setelah memperhitungkan akumulasi
rugi penurunan nilai; atau
• Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto
aset.
Mengklarifikasi bahwa ketika entitas menggunakan model
revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada
jumlah revaluasiannya, sehingga jumlah tercatat aset bruto
dan akumulasi penyusutan diperlakukan dengan salah satu
cara berikut:
Pengakuan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset
jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di
masa depan berkenaan dengan aset tersebut
akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara
andal.
 Kriteria pengakuan berlaku pada saat pengakuan
awal dan untuk biaya setelah perolehan awal.
Pertukaran Aset
 Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari
aset yang diserahkan.
Substansi Komersial
Nilai wajar
Aset dipertukarkan
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar
nilai wajar
kecuali:
– Tidak memiliki substansi komersial, atau
– Nilai wajar aset yang diterima dan
diserahkan tidak dapat diukur secara
andal
Dismantling Cost
PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang dikeluarkan
sebesar 300 milyar. Peraturan pemerintah mengharuskan entitas
memindahkan instalasi tersebut di akhir konsesi (20 tahun yang akan
datang). Estimasi biaya untuk melakukan pemindahan dan restorasi sebesar
80 milyar. Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi 24,94.
Example
Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:
Dr Aset Tetap 324,94 milyar
Cr Kas 300 milyar
Kewajiban diestimasi 24,94 milyar
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1
CrBeban bunga 1,497 milyar
Kewajiban diestimasi 1,497 milyar
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas harus memilih antara:
Cost Model
Revaluation Model
Sebagai kebijakan akuntansinya,
dan
Menerapkan kebijakan tersebut
terhadap seluruh aset tetap
dalam kelompok yang sama.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Cost Model
Revaluation Model
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
– Biaya perolehan
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal
revaluasi,
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
Frekuensi Penilaian
• Frekuensi revaluasi tergantung perubahan
nilai wajar dari suatu asset tetap.
• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu
dilakukan.
• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara
signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi secara
tahunan.
• Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai wajar
tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga atau lima
tahun sekali.
Revaluation Model
Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara reguler
Untuk memastikan jumlah tercatat tidak
berbeda secara material dengan nilai wajar
pada tanggal neraca.
Akumulasi penyusutan pada tanggal
revaluasi diperlakukan dengan
metode: proporsional, atau
eliminasi.
Akumulasi Penyusutan – Revalution Model
Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada tanggal
revaluasi diperlakukan dengan
metode:
• proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga
perolehan dinaikkan secara
proporsional sehingga nilai bersih
aset sama dengan nilai revaluasi.
• eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup
mengurangi nilai aset. Kemudian aset
dinaikkan menjadi nilai revaluasi
Revaluation Model
Metode Proporsional Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari
2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa
nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset
adalah 4.800.000.
1/1/2012 Aset tetap 4.000,000
Kas 4.000,000
31/12/2012 Beban Penyusutan 800.000
Akumulasi Penyusutan 800.000
31/12/ 2012 Aset Tetap 2.000,000
Akumulasi Penyusutan 400.000*
Surplus Revaluasi 1.600.000
*(4.800.000 - 3.200.000) / 3.200.000) x 800.000 = 400.000
Example
Revaluation Model
Metode Eliminasi Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari
2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa
nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset
adalah 4.800.000.
Example
1/1/ 2012 Aset tetap 4.000,000
Kas 4.000,000
31/12/ 2012 Beban Penyusutan 800.000
Akumulasi Penyusutan 800.000
31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 800.000
Aset Tetap 800.000
Aset Tetap 1.600,000
Surplus Revaluasi 1.600.000
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka
• seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus
direvaluasi
• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan
tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus
revaluasi.
• Diakui sebagai keuntungan pembalikan penurunan nilai
jika sebelumnya ada penurunan akibat revaluasi
terdahulu / impairment.
• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, penurunan
tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
• Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldo
kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum diakui dalam
laba rugi tahun berjalan.
Entire class
To Equity
directly
Negative to
P/L
Revaluation Model
Revaluation Model
• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba
pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan
penggunaan aset oleh Entitas  (partially realized)  saat
penyusutan
• Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian
dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplus
revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui
Laporan Laba Rugi.
Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba
Revaluation Model
Example
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi
penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 4.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000
Cr – Aset Tetap 3.400.000
Dr – Aset Tetap 1.400.000
Cr – Surplus Revaluasi 1.400.000
Revaluation Model
Example
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi
penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp
4.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp
400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000
Cr – Aset Tetap 3.400.000
Dr – Aset Tetap 1.400.000
Cr – Keuntungan Revaluasi 400.000
Cr - Surplus Revaluasi 1.000.000
Revaluation Model
Example
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi
penyusutan Rp3.400.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 2.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000
Cr – Aset Tetap 3.400.000
Dr – Rugi Revaluasi 600.000
Cr – Aset Tetap 600.000.
Revaluation Model
Example
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi
penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan
surplus Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000
Cr – Aset Tetap 3.400.000
Dr – Rugi Revaluasi 200.000
Dr – Surplus Revaluasi 400.000
Cr – Aset Tetap 600.000
Revaluation Model
• PT. Kenanga membeli mesin
dengan harga 100.000 pada
1 Jan 2010 dan
menggunakan metode
revaluasi
• Mesin tersebut disusutkan
dengan metode garis lurus
5thn.
• Pada 31 Desember 2010
direvaluasi sebesar 96.000
• Buat jurnal untuk tahun
2010 dan 2011.
Contoh
Dr Aset tetap 100,000
Cr Kas 100,000
Dr Beban Penyusutan 20,000
Cr Akumulasi Penyusutan 20,000
Dr Akumulasi Penyusutan 20,000
Cr Aset tetap 4,000
Cr Surplus Revaluasi 16,000
Revaluation Model
Dr Beban Penyusutan (96K/4) 24,000
Cr Akumulasi Penyusutan 24,000
Dr Surplus Revaluasi 4,000
Cr Saldo Laba 4,000
1.1.2010
31.12.2011
31.12.2010
Revaluasi Pajak – Bultek 11
• Obyek pajak  selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap, hanya selisih
lebih bukan Revaluasi dalam konsep penilaian kembali yang dapat
beroptensi untung atau rugi.
• Revaluasi pajak  jika menggunakan SAK ETAP dapat dicatat menurut
akuntansi karena SAK ETAP menyatakan Revaluasi aset tetap diperkenankan
sepanjang sesuai dengan ketentuan pemerintah (dalam kasus ini adalah
ketentuan pajak).
• Revaluasi pajak menurut PSAK, entitas dapat memilih:
• Revaluasi untuk tujuan pajak  hasil Revaluasi tidak diakui dalam laporan
keuangan, hanya nilai pajaknya yang dicatat sebagai beban. Akan muncul pajak
tangguhan.
• Revaluasi untuk tujuan pajak dan akuntansi  akan diakui dalam laporan keuangan
nilai aset dan perhitungan pajak juga mengikuti nilai yang direvaluasi. Kemungkinan
hanya di awal karena saat akuntansi direvaluasi belum tentu pajak
memperkenankan  hanya untuk tujuan akuntansi
• Revaluasi untuk tujuan akuntansi  akan diakui nilai revaluasinya di laporan
keuangan namun tidak digunakan dalam perhitungan fiskal, akan timbul pajak
tangguhan.
Penyusutan
• Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan
(depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful life).
Penyusutan
Cost Model
Revaluation Model
• Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-
review minimum setiap akhir tahun buku
– Jika hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya
maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai
perubahan estimasi akuntansi.
Penyusutan
• Metode penyusutan yang digunakan:
• Harus mencerminkan ekspektasi pola
konsumsi manfaat ekonomis masa depan
atas aset oleh entitas.
• Harus di-review minimum setiap akhir tahun
buku, dan
• Perubahan metode diperlakukan sebagai
perubahan estimasi.
• Metode penyusutan yang didasarkan pada
pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas
yang meliputi penggunaan suatu aset adalah
tidak tepat - 2015
Metode Penyusutan
Penyusutan
Seluruh faktor berikut diperhitungkan dalam menentukan umur
manfaat suatu asset:
a) Perkiraan daya pakai;
b) Perkiraan tingkat keausan fisik;
c) Keusangan teknis atau keusangan komersial.
Dimana pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa yang akan datang
atas harga jual suatu produk yang diproduksi menggunakan suatu aset
merupakan suatu indikasinya. (2015)
d) Pembatasan hukum atau yang serupa.
Umur Manfaat
PSAK 19
Aset tak berwujud – PSAK 19
• Aset tak berwujud diakui jika memiliki manfaat ekonomi
di masa mendatang, dapat diukur dengan andal
• Masa manfaat –
• terbatas dan tidak terbatas
• Direview setiap tanggal laporan keuangan
• Ketentuan tentang masa manfaat tak terbatas
• Pengukuran setelah perolehan awal dengan Model Biaya
dan Model Revaluasi
• Akuisisi aset tak berwujud dalam kombinasi bisnis
• Akuisisi melalui hibah pemerintah
• Biaya situs web bukan aset tak berwujud kecuali
memenuhi konsep pengembangan
Pengakuan dan Pengukuran
1. Perolehan terpisah
2. Akuisisi sebagai bagian dari
kombinasi bisnis
3. Pengakuisisian dengan hibah
pemerintah
4. Pertukaran aset
5. Goodwill yang dihasilkan internal
6. Aset tidak berwujud yang
dihasilkan internal
Biaya perolehan = harga beli dan segala
biaya yang dapat dikaitkan secara langsung
Nilai wajar pada tanggal akuisisi
Diakui pada nilai wajar atau pada nilai
nominalnya
Nilai wajar, kecuali tidak ada substansi
komersial (nilai tercatat aset yang dilepas)
Tidak boleh diakui sebagai aset
(tidak dapat teridentifikasi)
Aset Tidak Berwujud - Internal
• Dalam menentukan apakah aset tidak berwujud yang dihasilkan
internal memenuhi syarat untuk diakui, entitas menggolongkan
proses dihasilkannya aset menjadi dua tahap:
1.Tahap Riset, dan
2.Tahap Pengembangan
Riset adalah penelitian orisinal
dan terencana yang
dilaksanakan dengan harapan
memperoleh pembaruan
pengetahuan dan
pemahaman teknis atas ilmu
yang baru
Pengembangan adalah penerapan temuan
riset atau pengetahuan lainnya pada
suatu rencana atau rancangan produksi
bahan baku, alat, produk, proses, sistem,
atau jasa yang sifatnya baru atau yang
mengalami perbaikan substansial,
sebelum dimulainya produksi komersial
atau pemakaian
ATB Dihasilkan Internal - Pengembangan
• Aset tidak berwujud yang timbul dari kegiatan Pengembangan,
diakui jika, dan hanya jika,terpenuhi semua hal ini:
Kelayakan teknis penyelesaian
Niat menyelesaikan dan menggunakan atau menjualnya
Kemampuan menggunakan atau menjual
Kemungkinan besar menghasilkan manfaat ekonomis masa
depan
Tersedianya sumber daya teknis, keuangan, dan sumber daya
lainnya untuk menyelesaikan dan, menggunakan atau
menjualnya
Kemampuan mengukur secara andal pengeluaran terkait aset
tersebut
Aset Tidak Berwujud - Internal
Kapan pengeluaran dikapitalisasi?
Tanggal 1 – Tahap Pengembangan dimulai
Tanggal 2 – Kriteria Pengakuan terpenuhi
Tanggal 3 – Tanggal aset baru hasil pengembangan siap
digunakan
Pengembangan 2
400
Tanggal 1 Tanggal 2 Tanggal 3
Dibebankan dan tidak
dapat disajikan
kembali
Dikapitalisasi sebagai aset
tidak berwujud = biaya
perolehan
Pengembangan 1
8.000
Riset
1.000
PSAK 19 – Penyesuaian 2015
• Jumlah tercatat bruto disajikan kembali secara konsisten dengan
revaluasi jumlah tercatat tersebut dan akumulasi penyusutannya
disesuaikan untuk menyamakan perbedaan antara jumlah tercatat
bruto dengan jumlah tercatat setelah memperhitungkan akumulasi
rugi penurunan nilai; atau
• Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto
aset.
Mengklarifikasi bahwa ketika entitas menggunakan model
revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada
jumlah revaluasiannya, sehingga jumlah tercatat aset bruto
dan akumulasi penyusutan diperlakukan dengan salah satu
cara berikut:
Referensi:
Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani
Ilustrasi Laporan Keuangan
Other Converhive Income (OCI) atau
Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensip
(Income Statement & Other Comprehensive Income)
Other Converhive
Income (OCI)
PSAK terdiri dari empat komponen: Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK),
Interpretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), serta Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK).
PSAK terdiri dari empat komponen: Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK),
Interpretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), serta Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK).
ISI KERANGKA KONSEPTUAL
PENDAHULUAN
• I Tujuan Pelaporan Bertujuan Umum
• II Entitas Pelapor (untuk ditambahkan)
• III Karakteristik Kualitatif Infromasi Keuangan yang
Berguna
• IV Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
euangan (1994) Pengaturan yang Tersisa
BAB
TUGAS 1
TUGAS 2
Aminullah assagaf akk5 akuntansi keuangan kontemporer

More Related Content

What's hot

Perkembangan psak sak etap dan psap
Perkembangan psak sak etap dan psapPerkembangan psak sak etap dan psap
Perkembangan psak sak etap dan psap
padlah1984
 
Ringkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapRingkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etap
heri baskoro
 
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah Assagaf
 
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Sri Apriyanti Husain
 
Prinsip – prinsip akuntansi
Prinsip – prinsip akuntansiPrinsip – prinsip akuntansi
Prinsip – prinsip akuntansi
Ayu Saputri
 

What's hot (19)

Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporer
 
Bab II - Landasan Teori - SAK ETAP
Bab II - Landasan Teori - SAK ETAPBab II - Landasan Teori - SAK ETAP
Bab II - Landasan Teori - SAK ETAP
 
Sak etap-unsera
Sak etap-unseraSak etap-unsera
Sak etap-unsera
 
Perkembangan psak sak etap dan psap
Perkembangan psak sak etap dan psapPerkembangan psak sak etap dan psap
Perkembangan psak sak etap dan psap
 
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 
konvergensi IFRS atas lap.keu
konvergensi  IFRS atas lap.keukonvergensi  IFRS atas lap.keu
konvergensi IFRS atas lap.keu
 
Iai seminar seminar perkembangan standar pelaporan akuntansi keuangan di indo...
Iai seminar seminar perkembangan standar pelaporan akuntansi keuangan di indo...Iai seminar seminar perkembangan standar pelaporan akuntansi keuangan di indo...
Iai seminar seminar perkembangan standar pelaporan akuntansi keuangan di indo...
 
Laporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansiLaporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansi
 
Ringkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapRingkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etap
 
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainLaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
 
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
 
Sak etap
Sak etapSak etap
Sak etap
 
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
 
Psak no 1 ds
Psak no 1 dsPsak no 1 ds
Psak no 1 ds
 
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
 
Powerpoint AKM II Markus Laowo
Powerpoint AKM II Markus LaowoPowerpoint AKM II Markus Laowo
Powerpoint AKM II Markus Laowo
 
19 laporan-arus-kas
19 laporan-arus-kas19 laporan-arus-kas
19 laporan-arus-kas
 
Psak 2-laporan-arus-kas
Psak 2-laporan-arus-kasPsak 2-laporan-arus-kas
Psak 2-laporan-arus-kas
 
Prinsip – prinsip akuntansi
Prinsip – prinsip akuntansiPrinsip – prinsip akuntansi
Prinsip – prinsip akuntansi
 

Similar to Aminullah assagaf akk5 akuntansi keuangan kontemporer

Aminullah assagaf akk13 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk13 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk13 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk13 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf akk4 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk4 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk4 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk4 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf akk14 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk14 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk14 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk14 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah Assagaf
 
Kuliah 1_Pendahuluan, Standar Akuntansi Keuangan.pptx
Kuliah 1_Pendahuluan, Standar Akuntansi Keuangan.pptxKuliah 1_Pendahuluan, Standar Akuntansi Keuangan.pptx
Kuliah 1_Pendahuluan, Standar Akuntansi Keuangan.pptx
MuhammadRivandi
 
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Indra Yu
 
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptxCA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
ELTINYULIASTUTI
 

Similar to Aminullah assagaf akk5 akuntansi keuangan kontemporer (20)

Aminullah assagaf akk13 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk13 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk13 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk13 akuntansi keuangan kontemporer
 
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
 
Aminullah assagaf akk4 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk4 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk4 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk4 akuntansi keuangan kontemporer
 
IFRS.pptx
IFRS.pptxIFRS.pptx
IFRS.pptx
 
PSAK Tahun 2022.pdf
PSAK Tahun 2022.pdfPSAK Tahun 2022.pdf
PSAK Tahun 2022.pdf
 
CA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptx
CA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptxCA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptx
CA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptx
 
Aminullah assagaf akk1 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk1 (final) akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk1 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk1 (final) akuntansi keuangan kontemporer
 
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
 
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
 
Aminullah assagaf akk14 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk14 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk14 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk14 akuntansi keuangan kontemporer
 
Kuliah 1_Pendahuluan, Standar Akuntansi Keuangan.pptx
Kuliah 1_Pendahuluan, Standar Akuntansi Keuangan.pptxKuliah 1_Pendahuluan, Standar Akuntansi Keuangan.pptx
Kuliah 1_Pendahuluan, Standar Akuntansi Keuangan.pptx
 
Perkembangan-PSAK-16112017-singkat.pptx
Perkembangan-PSAK-16112017-singkat.pptxPerkembangan-PSAK-16112017-singkat.pptx
Perkembangan-PSAK-16112017-singkat.pptx
 
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)Akuntansi etap-rumah-sakit (1)
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)
 
1. Slide Materi Konsep Dasar Analisis Bisnis.pptx
1. Slide Materi Konsep Dasar Analisis Bisnis.pptx1. Slide Materi Konsep Dasar Analisis Bisnis.pptx
1. Slide Materi Konsep Dasar Analisis Bisnis.pptx
 
Overview implementation ifrs 25032015
Overview implementation ifrs 25032015Overview implementation ifrs 25032015
Overview implementation ifrs 25032015
 
Perbandiangan antara PSAK Besar -ETAP.pptx
Perbandiangan antara PSAK Besar -ETAP.pptxPerbandiangan antara PSAK Besar -ETAP.pptx
Perbandiangan antara PSAK Besar -ETAP.pptx
 
Forum Keilmuan_Perkembangan Akuntansi Pemerintahan_Dwi Martani.pdf
Forum Keilmuan_Perkembangan Akuntansi Pemerintahan_Dwi Martani.pdfForum Keilmuan_Perkembangan Akuntansi Pemerintahan_Dwi Martani.pdf
Forum Keilmuan_Perkembangan Akuntansi Pemerintahan_Dwi Martani.pdf
 
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap
 
Ringkasan materi-sak-etap (1)
Ringkasan materi-sak-etap (1)Ringkasan materi-sak-etap (1)
Ringkasan materi-sak-etap (1)
 
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptxCA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
 

More from Aminullah Assagaf

Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.pptAminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].pptAminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptxAminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptxAminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptxAminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptxAminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptxAminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptxAminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf
 

More from Aminullah Assagaf (20)

Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.pptAminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].pptAminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptxAminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
 
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptxAminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
 
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptxAminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
 
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptxAminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
 
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptxAminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
 
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptxAminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
 

Recently uploaded

Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
SemediGiri2
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 

Recently uploaded (20)

Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Aminullah assagaf akk5 akuntansi keuangan kontemporer

  • 1.
  • 2. References • Taufiq Choudhry and Jacek Mizerka. 2016. Contemporary Trend in Accounting, Finance and Financial Institution. Springer, Switzerland. • Michael Rankinn, et al. 2012. Contemporary Issue in Accounting. John Wiley and Sons, Australia. • Elaine Conway and Darren Birne. 2018. Contemporary Issues in Accounting. Palgrave, Macmillan. • Paul Rosenfield. 2006. Contemporary Issues in Financial Reporting. Routledge, Londen. • PSAK, SAK ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAP, dll.
  • 4. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER 1. Standar akuntansi yang berlaku di dunia, standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dan penerapannya dan perkembangan standar akuntansi di Indonesia: Standar Akuntansi di dunia dan di Indonesia  Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia dan IFRS  PSAK, SAK ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAK 45, PSAP:  Perbedaan pengguna  Komponen standar  Perbedaan pokok. Ref: PSAK, SAK ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAK 45, PSAP 2. Kerangka Konseptual menurut standar akuntansi: Definisi dan kegunaan kerangka konseptual  KK PSAK  KK SAK ETAP, EMKM  KK SAK Syariah  Aplikasi penerapan KK. Ref: Kerangka Konseptual PSAK, ETAP, EMKM, Syariah 3. Komponen dan jenis laporan keuangan: Penyajian Laporan Keuangan  Laporan Arus Kas  Laporan Keuangan Interim  Laporan Keuangan Konsolidasian  Laporan Keuangan Tersendiri  Laporan segmen  Ilustrasi laporan keuangan. Ref: PSAK 1, PSAK 2 PSAK 3 PSAK 65 PSAK 4 PSAK 5 4. Penerapan standar akuntansi atas persediaan, property investasi dan aset biologis: Akuntansi Persediaan  Akuntansi aset biologis dan produk agrikultur  Konsep nilai wajar  Aplikasi penerapan standar dalam LK Ref: PSAK 14, PSAK 69 PSAK 68
  • 5. 5. Penerapan standar akuntansi atas aset tetap dan aset tak berwujud :Akuntansi Properti Investasi  Akuntansi Aset Tetap . Akuntansi Aset Tak Berwujud  Aplikasi penerapan standar dalam LK. Ref: PSAK 13 PSAK 16 PSAK 19 PSAK 69 6. Penerapan standar akuntansi impairment dan akuntansi aset tersedia untuk dijual: Konsep umum impairment  Impairment aset tetap dan goodwill  Aset tidak lancar tersedia untuk dijual  Aplikasi penerapan standar dalam LK. Ref: PSAK 48 PSAK 58 7. Penyajian pengungkapan investasi dalam entitas lain dan pengungkapan transaksi berelasi: Investasi dalam lingkup instrumen keuangan  Investasi dalam asosiasi  Kombinasi Bisnis  Pengaturan Bersama  Restrukturisasi Entitas Sepengendali  Pengungkapan investasi pada entitas lain  Pengungkapan pihak Berelasi  Aplikasi penerapan standar dalam LK. Ref: PSAK 15 PSAK 22 PSAK 65 PSAK 67 PSAK 38 PSAK 7 8. Akuntansi pajak penghasilan dan perbedaan akuntansi & pajak : Akuntansi pajak penghasilan  Perbedaan pengakuan dan pengukuran akuntansi dan pajak  Akuntansi atas aset dan liabilitas pengampnan pajak  Revaluasi menurut akuntansi dan pajak  Aplikasi penerapan standar dalam LK. Ref: PSAK 46 PSAK 70 Bultek 11 9. Imbalan kerja, provisi dan kontijensi, kebijakan akuntansi, perubahan kebijakan akuntansi, kesalahan dan peristiwa setelah tanggal pelaporan:  Imbalan kerja  Provisi  Kontijensi  Kebijakan akuntansi  Perubahan kebijakan akuntansi  Perubahan estimas  Kesalahan / error. Peristiwa setelah tanggal pelaporan. Ref: PSAK 25 PSAK 24 PSAK 57 PSAK 8
  • 6. 10. Akuntansi instrumen keuangan : Definisi instrumen keuangan  Jenis instrumen keuangan  Pengungkapan instrumen keuangan  Klasifikasi instrumen keuangan  Pengakuan awal  Penghentian pengakuan  Penurunan nilai. Ref: PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60 PSAK 71. 11. Konsep akuntansi selisih kurs, derivatif dan akuntansi lindung nilai :  Mata uang fungsional  Pengukuran dan penyajian transaksi dalam mata asing  Translasi laporan keuangan  Transaksi derivative  Akuntansi Lindung nilai. Ref: PSAK 10 PSAK 55 PSAK 71. 12. Akuntansi pendapatan dari kontrak pelanggan: Tahapan pengakuan pendapatan dari pelanggan  Kontrak, Modifikasi  Kewajiban penyelesaian  Nilai transaksi dan Alokasi nilai transaksi  Pengakuan pendapatan  Aplikasi penerapan Standar dalam LK. Ref: PSAK 72. 13. Akuntansi sewa : Definisi kontrak sewa  Akuntansi Penyewa  Akuntansi Pesewa  Aplikasi penerapan Standar dalam LK. Ref: PSAK 73. 14. Akuntansi Syariah :  Konsep Akuntansi Syariah  Laporan Keuangan Syariah  Transaksi Syariah: Mudhorobah, Murabahah, Musyarokah, Salam, Istisna, Ijarah. Asuransi Syariah  Wakaf  Aplikasi penerapan Standar dalam LK - Ref: SAK Syariah
  • 7. Penerapan Standar Akuntansi Atas Aset Tetap Dan Aset Tak Berwujud  Akuntansi Properti Investasi  Akuntansi Aset Tetap .  Akuntansi Aset Tak Berwujud  Aplikasi penerapan standar dalam LK. Ref: PSAK 13 PSAK 16 PSAK 19 PSAK 69
  • 8. ASET TETAP & ASET TIDAK BERWUJUD
  • 11. Properti Investasi – PSAK 13 • Properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya. • Pengakuan • Entitas dapat memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh properti investasinya. • Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti investasi diakui dalam laporan laba rugi • Nilai wajar harus mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca. • Jika menggunakan model biaya  PSAK 16
  • 12. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Fair Value Model • Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca • Properti investasi tidak disusutkan. • Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti investasi harus diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.
  • 13. PSAK 13 – Penyesuaian 2015 • Mengklarifikasi bahwa PSAK 13 dan PSAK 22 saling mempengaruhi. • PSAK 13 dalam paragraf 14A memperjelas bahwa paragraf 07–14 membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. • Penyusun laporan keuangan juga dapat mengacu kepada pedoman dalam PSAK 22 apakah akuisisi properti investasi merupakan kombinasi bisnis.
  • 14. PSAK 13 – Penyesuaian 2015 • Pertimbangan juga diperlukan untuk menentukan apakah akuisisi properti investasi merupakan akuisisi aset atau kelompok aset atau kombinasi bisnis dalam ruang lingkup PSAK 22: Kombinasi Bisnis. • Untuk menentukan apakah akuisisi tersebut merupakan kombinasi bisnis, maka entitas mengacu kepada PSAK 22: Kombinasi Bisnis. Pernyataan dalam paragraf 07-14 terkait dengan apakah properti merupakan properti yang digunakan sendiri atau properti investasi dan bukan untuk menentukan apakah pengakuisisian properti merupakan kombinasi bisnis sebagaimana didefi nisikan dalam PSAK 22. Penentuan apakah transaksi spesifik memenuhi definisi kombinasi bisnis sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 22 dan termasuk properti investasi sebagaimana didefinisikan dalam Pernyataan ini mensyaratkan penerapan terpisah dari kedua Pernyataan.
  • 15. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Fair value model (PSAK 13) • Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar Revaluation model (PSAK 16) • Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya. • Perubahan nilai wajar diakui dalam ekuitas atau laporan laba rugi jika rugi (loss)  impairment • Tidak ada penyusutan. • Penyusutan. • Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca. • Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara reguler (terjadi perbedaan signifikan )
  • 16. Ilustrasi - Investasi Properti • Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai digunakan untuk kegiatan entitas, sedangkan sisanya disewakan. Aktivitas utama entitas bukan menyewakan gedung. • Bagian gedung yang digunakan sebagai aset tetap, bagian gedung yang disewakan disajikan sebagai properti investasi • Alokasi dapat dilakukan berdasarkan jumlah lantai
  • 17. Ilustrasi - Investasi Properti • PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai 4.500juta. Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan saja 3.000. Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut: • Properti Investasi 4.500 Kas 4.500 • Properti Investasi 500 Keuntungan peningkatan nilai 500 • Kerugian penurunan nilai 100 Properti investasi 100 31/12/2012 31/12/2013 Tanah 2.000 2.100 Bangunan 3.000 2.800
  • 19. Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK PSAK 16 PSAK 26 PSAK 48 PSAK 58 PSAK 30 ISAK 8 ISAK 16 PSAK – Terkait Aset tetap PSAK 13 & 19 ISAK 25 Penurunan Nilai Aset Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan Investasi Properti Aset tak berwujud Hak atas Tanah Sewa Transaksi Mengandung Sewa Konsesi Jasa Aset Tetap Tanaman Produktif Bunga Pinjaman
  • 20. Pengertian Aset Tetap • Definisi  Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6) 1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan 2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.  Tidak berlaku untuk Hak penambangan Reservasi tambang  Ciri ► “Used in operations” and not for resale. ► Long-term in nature and usually depreciated. ► Possess physical substance. Tanaman produktif (bearer plants) termasuk ruang lingkup aset tetap
  • 21. PSAK 16 – Amandemen 2015 • digunakan dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur; • diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih dari satu periode; dan • memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk penjualan sisa yang insidental (incidental scrap). Tanaman produktif (bearer plants) adalah tanaman hidup yang:
  • 22. PSAK 16 – Amandemen 2015 Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama dengan aset tetap yang dikonstruksi sendiri sebelum berada dalam lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen. Sebagai konsekuensi, acuan untuk “konstruksi” dalam Pernyataan ini dipahami untuk mencakup aktivitas yang diperlukan untuk membudidayakan tanaman produktif sebelum berada di lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen.
  • 23. PSAK 16 – Amandemen 2015 • Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018 secara retrospektif, sesuai dengan PSAK 25 kecuali seperti yang dijelaskan dalam paragraf 81M. • Penerapan dini diperkenankan. menerapkan sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut. Perubahan paragraf 03, 06, dan 37 dan menambahkan paragraf 22A dan 81L–81M. Pada penerapan pertama, entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkan informasi kuantitatif yang disyaratkan oleh PSAK 25 (paragraf 28(f)). Namun, entitas menyajikan informasi kuantitatif yang disyaratkan setiap periode yang disajikan sebelumnya. • Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui dalam saldo laba awal pada periode penyajian terawal. Entitas dapat memilih untuk mengukur aset tanaman produktif pada nilai wajarnya pada periode penyajian terawal dalam laporan keuangan untuk periode pelaporan dimana entitas pertama kali menerapkan Amandemen PSAK 16 dan menggunakan nilai wajar tersebut sebagai biaya perolehan (deemed cost) pada tanggal tersebut.
  • 24. PSAK 16 – Penyesuaian 2015 • Jumlah tercatat bruto disajikan kembali secara konsisten dengan revaluasi jumlah tercatat tersebut dan akumulasi penyusutannya disesuaikan untuk menyamakan perbedaan antara jumlah tercatat bruto dengan jumlah tercatat setelah memperhitungkan akumulasi rugi penurunan nilai; atau • Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto aset. Mengklarifikasi bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya, sehingga jumlah tercatat aset bruto dan akumulasi penyusutan diperlakukan dengan salah satu cara berikut:
  • 25. Pengakuan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : (par 7) a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.  Kriteria pengakuan berlaku pada saat pengakuan awal dan untuk biaya setelah perolehan awal.
  • 26. Pertukaran Aset  Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan. Substansi Komersial Nilai wajar Aset dipertukarkan Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar nilai wajar kecuali: – Tidak memiliki substansi komersial, atau – Nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal
  • 27. Dismantling Cost PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang dikeluarkan sebesar 300 milyar. Peraturan pemerintah mengharuskan entitas memindahkan instalasi tersebut di akhir konsesi (20 tahun yang akan datang). Estimasi biaya untuk melakukan pemindahan dan restorasi sebesar 80 milyar. Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi 24,94. Example Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut: Dr Aset Tetap 324,94 milyar Cr Kas 300 milyar Kewajiban diestimasi 24,94 milyar Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1 CrBeban bunga 1,497 milyar Kewajiban diestimasi 1,497 milyar
  • 28. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Entitas harus memilih antara: Cost Model Revaluation Model Sebagai kebijakan akuntansinya, dan Menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.
  • 29. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Cost Model Revaluation Model Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar : – Biaya perolehan – dikurangi Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar : – Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi, – dikurangi Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
  • 30. Frekuensi Penilaian • Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap. • Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu dilakukan. • Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi secara tahunan. • Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali.
  • 31. Revaluation Model Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara reguler Untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode: proporsional, atau eliminasi.
  • 32. Akumulasi Penyusutan – Revalution Model Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode: • proporsional Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan secara proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan nilai revaluasi. • eliminasi. Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai aset. Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai revaluasi
  • 33. Revaluation Model Metode Proporsional Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 4.800.000. 1/1/2012 Aset tetap 4.000,000 Kas 4.000,000 31/12/2012 Beban Penyusutan 800.000 Akumulasi Penyusutan 800.000 31/12/ 2012 Aset Tetap 2.000,000 Akumulasi Penyusutan 400.000* Surplus Revaluasi 1.600.000 *(4.800.000 - 3.200.000) / 3.200.000) x 800.000 = 400.000 Example
  • 34. Revaluation Model Metode Eliminasi Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset adalah 4.800.000. Example 1/1/ 2012 Aset tetap 4.000,000 Kas 4.000,000 31/12/ 2012 Beban Penyusutan 800.000 Akumulasi Penyusutan 800.000 31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 800.000 Aset Tetap 800.000 Aset Tetap 1.600,000 Surplus Revaluasi 1.600.000
  • 35. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Revaluation Model• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka • seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus direvaluasi • Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. • Diakui sebagai keuntungan pembalikan penurunan nilai jika sebelumnya ada penurunan akibat revaluasi terdahulu / impairment. • Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. • Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum diakui dalam laba rugi tahun berjalan. Entire class To Equity directly Negative to P/L
  • 36. Revaluation Model Revaluation Model • Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya. • Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh Entitas  (partially realized)  saat penyusutan • Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis) • Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi. Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba
  • 37. Revaluation Model Example • Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 4.000.000. Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000 Cr – Aset Tetap 3.400.000 Dr – Aset Tetap 1.400.000 Cr – Surplus Revaluasi 1.400.000
  • 38. Revaluation Model Example Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 4.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp 400.000. Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000 Cr – Aset Tetap 3.400.000 Dr – Aset Tetap 1.400.000 Cr – Keuntungan Revaluasi 400.000 Cr - Surplus Revaluasi 1.000.000
  • 39. Revaluation Model Example • Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp3.400.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000. Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000 Cr – Aset Tetap 3.400.000 Dr – Rugi Revaluasi 600.000 Cr – Aset Tetap 600.000.
  • 40. Revaluation Model Example • Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp 400.000. Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000 Cr – Aset Tetap 3.400.000 Dr – Rugi Revaluasi 200.000 Dr – Surplus Revaluasi 400.000 Cr – Aset Tetap 600.000
  • 41. Revaluation Model • PT. Kenanga membeli mesin dengan harga 100.000 pada 1 Jan 2010 dan menggunakan metode revaluasi • Mesin tersebut disusutkan dengan metode garis lurus 5thn. • Pada 31 Desember 2010 direvaluasi sebesar 96.000 • Buat jurnal untuk tahun 2010 dan 2011. Contoh Dr Aset tetap 100,000 Cr Kas 100,000 Dr Beban Penyusutan 20,000 Cr Akumulasi Penyusutan 20,000 Dr Akumulasi Penyusutan 20,000 Cr Aset tetap 4,000 Cr Surplus Revaluasi 16,000 Revaluation Model Dr Beban Penyusutan (96K/4) 24,000 Cr Akumulasi Penyusutan 24,000 Dr Surplus Revaluasi 4,000 Cr Saldo Laba 4,000 1.1.2010 31.12.2011 31.12.2010
  • 42. Revaluasi Pajak – Bultek 11 • Obyek pajak  selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap, hanya selisih lebih bukan Revaluasi dalam konsep penilaian kembali yang dapat beroptensi untung atau rugi. • Revaluasi pajak  jika menggunakan SAK ETAP dapat dicatat menurut akuntansi karena SAK ETAP menyatakan Revaluasi aset tetap diperkenankan sepanjang sesuai dengan ketentuan pemerintah (dalam kasus ini adalah ketentuan pajak). • Revaluasi pajak menurut PSAK, entitas dapat memilih: • Revaluasi untuk tujuan pajak  hasil Revaluasi tidak diakui dalam laporan keuangan, hanya nilai pajaknya yang dicatat sebagai beban. Akan muncul pajak tangguhan. • Revaluasi untuk tujuan pajak dan akuntansi  akan diakui dalam laporan keuangan nilai aset dan perhitungan pajak juga mengikuti nilai yang direvaluasi. Kemungkinan hanya di awal karena saat akuntansi direvaluasi belum tentu pajak memperkenankan  hanya untuk tujuan akuntansi • Revaluasi untuk tujuan akuntansi  akan diakui nilai revaluasinya di laporan keuangan namun tidak digunakan dalam perhitungan fiskal, akan timbul pajak tangguhan.
  • 43. Penyusutan • Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful life). Penyusutan Cost Model Revaluation Model • Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di- review minimum setiap akhir tahun buku – Jika hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
  • 44. Penyusutan • Metode penyusutan yang digunakan: • Harus mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa depan atas aset oleh entitas. • Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku, dan • Perubahan metode diperlakukan sebagai perubahan estimasi. • Metode penyusutan yang didasarkan pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas yang meliputi penggunaan suatu aset adalah tidak tepat - 2015 Metode Penyusutan
  • 45. Penyusutan Seluruh faktor berikut diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat suatu asset: a) Perkiraan daya pakai; b) Perkiraan tingkat keausan fisik; c) Keusangan teknis atau keusangan komersial. Dimana pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa yang akan datang atas harga jual suatu produk yang diproduksi menggunakan suatu aset merupakan suatu indikasinya. (2015) d) Pembatasan hukum atau yang serupa. Umur Manfaat
  • 47. Aset tak berwujud – PSAK 19 • Aset tak berwujud diakui jika memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang, dapat diukur dengan andal • Masa manfaat – • terbatas dan tidak terbatas • Direview setiap tanggal laporan keuangan • Ketentuan tentang masa manfaat tak terbatas • Pengukuran setelah perolehan awal dengan Model Biaya dan Model Revaluasi • Akuisisi aset tak berwujud dalam kombinasi bisnis • Akuisisi melalui hibah pemerintah • Biaya situs web bukan aset tak berwujud kecuali memenuhi konsep pengembangan
  • 48. Pengakuan dan Pengukuran 1. Perolehan terpisah 2. Akuisisi sebagai bagian dari kombinasi bisnis 3. Pengakuisisian dengan hibah pemerintah 4. Pertukaran aset 5. Goodwill yang dihasilkan internal 6. Aset tidak berwujud yang dihasilkan internal Biaya perolehan = harga beli dan segala biaya yang dapat dikaitkan secara langsung Nilai wajar pada tanggal akuisisi Diakui pada nilai wajar atau pada nilai nominalnya Nilai wajar, kecuali tidak ada substansi komersial (nilai tercatat aset yang dilepas) Tidak boleh diakui sebagai aset (tidak dapat teridentifikasi)
  • 49. Aset Tidak Berwujud - Internal • Dalam menentukan apakah aset tidak berwujud yang dihasilkan internal memenuhi syarat untuk diakui, entitas menggolongkan proses dihasilkannya aset menjadi dua tahap: 1.Tahap Riset, dan 2.Tahap Pengembangan Riset adalah penelitian orisinal dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru Pengembangan adalah penerapan temuan riset atau pengetahuan lainnya pada suatu rencana atau rancangan produksi bahan baku, alat, produk, proses, sistem, atau jasa yang sifatnya baru atau yang mengalami perbaikan substansial, sebelum dimulainya produksi komersial atau pemakaian
  • 50. ATB Dihasilkan Internal - Pengembangan • Aset tidak berwujud yang timbul dari kegiatan Pengembangan, diakui jika, dan hanya jika,terpenuhi semua hal ini: Kelayakan teknis penyelesaian Niat menyelesaikan dan menggunakan atau menjualnya Kemampuan menggunakan atau menjual Kemungkinan besar menghasilkan manfaat ekonomis masa depan Tersedianya sumber daya teknis, keuangan, dan sumber daya lainnya untuk menyelesaikan dan, menggunakan atau menjualnya Kemampuan mengukur secara andal pengeluaran terkait aset tersebut
  • 51. Aset Tidak Berwujud - Internal Kapan pengeluaran dikapitalisasi? Tanggal 1 – Tahap Pengembangan dimulai Tanggal 2 – Kriteria Pengakuan terpenuhi Tanggal 3 – Tanggal aset baru hasil pengembangan siap digunakan Pengembangan 2 400 Tanggal 1 Tanggal 2 Tanggal 3 Dibebankan dan tidak dapat disajikan kembali Dikapitalisasi sebagai aset tidak berwujud = biaya perolehan Pengembangan 1 8.000 Riset 1.000
  • 52. PSAK 19 – Penyesuaian 2015 • Jumlah tercatat bruto disajikan kembali secara konsisten dengan revaluasi jumlah tercatat tersebut dan akumulasi penyusutannya disesuaikan untuk menyamakan perbedaan antara jumlah tercatat bruto dengan jumlah tercatat setelah memperhitungkan akumulasi rugi penurunan nilai; atau • Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto aset. Mengklarifikasi bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya, sehingga jumlah tercatat aset bruto dan akumulasi penyusutan diperlakukan dengan salah satu cara berikut:
  • 53. Referensi: Dwi Martani - 081318227080 martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com http://staff.blog.ui.ac.id/martani
  • 54.
  • 56.
  • 57.
  • 58.
  • 59.
  • 60.
  • 61.
  • 62.
  • 63.
  • 64.
  • 65.
  • 66.
  • 67.
  • 68.
  • 69.
  • 70.
  • 71. Other Converhive Income (OCI) atau Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensip (Income Statement & Other Comprehensive Income)
  • 73.
  • 74. PSAK terdiri dari empat komponen: Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Interpretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), serta Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK).
  • 75.
  • 76.
  • 77. PSAK terdiri dari empat komponen: Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Interpretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), serta Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK).
  • 78.
  • 79.
  • 80.
  • 81.
  • 82.
  • 83.
  • 84.
  • 85.
  • 86.
  • 87.
  • 88.
  • 89.
  • 90. ISI KERANGKA KONSEPTUAL PENDAHULUAN • I Tujuan Pelaporan Bertujuan Umum • II Entitas Pelapor (untuk ditambahkan) • III Karakteristik Kualitatif Infromasi Keuangan yang Berguna • IV Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan euangan (1994) Pengaturan yang Tersisa BAB TUGAS 1