SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
1 of 10
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9
PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 tentang Penyajian Aktiva
Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi
Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1994 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat
Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 7 September 1994.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (immaterial
items)
Jakarta, 7 September 1994
Pengurus Pusat
Ikatan Akuntan Indonesia
Komite Prinsip Akuntansi Indonesia
Hans Kartikahadi Ketua
Jusuf Halim Sekretaris
Hein G. Surjaatmadja Anggota
Katjep K. Abdoelkadir Anggota
Wahjudi Prakarsa Anggota
Jan Hoesada Anggota
M. Ashadi Anggota
Mirza Mochtar Anggota
IPG. Ary Suta Anggota
Sobo Sitorus Anggota
Timoty Marnandus Anggota
Mirawati Soedjono Anggota
PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
2 of 10
PENDAHULUAN
01 Pernyataan ini menjelaskan tentang pengertian dan penyajian aktiva lancar dan
kewajiban jangka pendek dalam laporan keuangan. Pernyataan ini tidak menjelaskan
tentang dasar penilaian aktiva dan kewaiiban tersebut.
PENJELASAN
02 Pengidentifikasian aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek dianggap berguna
untuk membantu pemakai laporan keuangan dalam menganalisis posisi keuangan
suatu perusahaan.
03 Selisih lebih aktiva lancar dari kewajiban jangka pendek sering disebut sebagai
aktiva lancar bersih (net current assets) atau modal kerja bersih (net working
capital).
Beberapa Pandangan tentang Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek
04 Terdapat anggapan bahwa pengklasifikasian aktiva dan kewajiban menjadi
"lancar" dan "tak lancar" dimaksudkan untuk mengukur tingkat likuiditas suatu
perusahaan. Likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk melanjutkan
aktivitas usahanya sehari-hari tanpa mengalami kesulitan pendanaan/keuangan.
Anggapan lain adalah bahwa pengklasifikasian tersebut memberikan identifikasi
tentang sumber dana dan kewajiban suatu perusahaan yang terus menerus berputar
(continuously circulating).
05 Tujuan tersebut sampai suatu batas tertentu menjadi tidak selaras, berhubung
dalam mengukur tingkat likuiditas, kriteria untuk pengklasifikasian aktiva dan
kewajiban menjadi lancar dan tidak lancar adalah apakah aktiva atau kewajiban
tersebut dapat dicairkan atau direalisasikan dalam jangka pendek, sedangkan
kriteria untuk pengklasifikasian aktiva dan kewajiban sebagai suatu perputaran
(circulating), adalah apakah aktiva atau kewajiban tersebut digunakan atau
diselesaikan dalam rangka menghasilkan pendapatan selama siklus operasi normal
dari suatu perusahaan. Misalnya, pekerjaan kontstruksi dalam proses, dengan
kriteria pertama, sebagian besar akan dikeluarkan dari klasifikasi aktiva lancar,
sementara dengan kriteria kedua termasuk dalam aktiva lancar.
Praktek Yang Berlaku saat Ini
06 Dalam praktek, yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar adalah aktiva yang
diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu satu tahun atau dalam siklus operasi
normal perusahaan, yang mana yang lebih lama; yang diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang akan dilunasi sesuai dengan
permintaan kreditur atau yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun. Meskipun
PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
3 of 10
pendekatan ini digunakan sebagai peraturan umum, tidak menutup kemungkinan
bahwa ada aktiva atau kewajiban tertentu yang dimasukkan ke dalam atau
dikeluarkan dari aktiva lancar atau kewajiban jangka pendek berdasarkan kriteria
yang berbeda. Oleh sebab itu, klasifikasi lancar dan tak lancar di dalam praktek lebih
berdasarkan pada konvensi dan bukan pada suatu konsep tertentu. Paragraf 7-12 di
bawah ini menggambarkan cakupan aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek
yang berlaku dalam praktek saat ini.
Cakupan Aktiva Lancar
07 Aktiva lancar antara lain meliputi:
(a) Kas dan bank.
(i) Yang dimaksud dengan kas ialah alat pembayaran yang siap dan bebas
dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
(ii) Yang dimaksud dengan bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang
dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum
perusahaan.
(iii) Pos-pos berikut ini tidak dapat digolongkan sebagai bagian dari kas dan bank
pada neraca: dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu;
- persediaan perangko,
- cek mundur,
- cek kosong dari pihak ketiga,
- rekening giro pada bank di luar negeri yang tidak dapat segera dipakai.
(iv) Kas dan bank yang penggunaannya dibatasi dapat dimasukkan dalam aktiva
lancar hanya jika pembatasan tersebut dilakukan untuk menyisihkan dana
untuk melunasi kewajiban jangka pendek atau jika pembatasan tersebut
hanya berlaku selama satu tahun.
(v) Saldo kredit pada perkiraan bank disajikan pada kelompok kewajiban sebagai
kewajiban jangka pendek. Saldo kredit dan debit rekening giro pada bank
yang sama dapat digabung dan disajikan pada neraca sebagai satu kesatuan.
(b) Surat-surat berharga yang mudah dijual dan tidak dimaksudkan untuk ditahan.
(i) Surat berharga yang mudah dijual merupakan bentukpenyertaan sementara
dalam rangka pemanfaatan dana yang tidak digunakan.
(ii) Bentuk penyertaan sementara ini harus mempunyai sifat sebagai berikut:
PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
4 of 10
- Mempunyai pasaran dan dapat diperjualbelikan dengan segera.
- Dimaksudkan untuk dijual dalam jangka waktu dekat bila terdapat
kebutuhan dana untuk kegiatan umum perusahaan,
- Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain.
(c) Deposito jangka pendek.
(d) Wesel tagih yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
(e) Piutang.
(i) Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori yaitu
piutang usaha dan piutang lain-lain. Piutang usaha meliputi piutang yang
timbul karena penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka
kegiatan usaha normal perusahaan. Piutang yang timbul dari transaksi di
luar kegiatan usaha normal perusahaan digolongkan sebagai piutang lain-
lain. Piutang usaha dan piutang lain-lain yang diharapkan dapat tertagih
dalam satu tahun atau siklus usaha normal, diklasifikasikan sebagai aktiva
lancar.
Kadang-kadang seluruh piutang usaha diklasifikasikan sebagai aktiva lancar
tanpa memandang jangka waktu tertagihnya. Dalam kasus demikian,
jumlah piutang usaha yang jangka waktu penagihannya lebih dari satu
tahun atau siklus usaha normal, harus diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
(ii) Piutang yang diperkuat dengan promes disebut wesel.
(iii) Piutang usaha, wesel tagih dan piutang lain-lain harus disajikan secara
terpisah dengan identifikasi yang jelas.
(iv) Piutang dinyatakan sebesar jumlah kotor tagihan dikurangi dengan taksiran
jumlah yang tidak dapat ditagih. Jumlah kotor piutang harus tetap disajikan
pada neraca diikuti dengan penyisihan untuk piutang yang diragukan atau
taksiran jumlah yang tidak dapat ditagih .
(v) Saldo kredit piutang individual jika jumlahnya material harus disajikan dalam
kelompok kewajiban.
(vi) Jumlah piutang yang dijaminkan harus diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
(vii) Kewajiban bersyarat dalam hubungannya dengan penjualan piutang yang
disertai perjanjian untuk dibeli kembali (sale of accounts receivable/notes
receivable discounted with recourse) kepada suatu lembaga keuangan harus
dijelaskan secukupnya.
(g) Persediaan.
PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
5 of 10
(h) Pembayaran uang muka untuk pembelian aktiva lancar.
(i) Pembayaran pajak di muka
(j) Biaya dibayar di muka.
(i) Biaya dibayar di muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang
akan digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang, misalnya:
premi asuransi, bunga, alat tulis dan keperluan kantor dan lain sebagainya.
(ii) Bagian dari biaya dibayar di muka yang akan memberikan manfaat untuk
beberapa periode kegiatan diklasifikasikan sebagai aktiva tak lancar.
08 Pos-pos berikut ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai aktiva lancar:
(a) Kas/bank maupun sumber lain yang dibatasi penggunaannya, seperti dana yang
disisihkan untuk perolehan aktiva tetap atau pelunasan kewajiban jangka
panjang.
(b) Pernyertaan dalam surat berharga atau pembayaran uang muka dengan makud
untuk menguasai atau melakukan afiliasi dengan perusahaan lain;
(c) Piutang lain-lain yang timbul dari transaksi di luar kegiatan utama perusahaan
yang tidak diharapkan pencairannya dalam jangka waktu satu tahun, seperti
uang muka pada pemegang saham atau direksi;
(d) Aktiva yang dapat disusutkan maupun aktiva tetap lainnya.
Cakupan Kewajiban Jangka Pendek
09 Kewajiban Jangka Pendek meliputi antara lain:
(a) Pinjaman bank dan pinjaman lainnya. Jika suatu pinjaman dilunasi sesuai dengan
jadual yang disetujui oleh kreditur, maka pinjaman tersebut diklasifikasikan
sesuai dengan jadual pelunasannya, dengan mengabaikan bahwa hak kreditur
sesungguhnya memiliki hak untuk meminta pelunasan sewaktu-waktu.
(b) Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu
tahun sejak tanggal neraca, dengan pengecualian seperti tersebut pada paragraf
11.
(c) Hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.
(d) Uang muka penjualan.
(e) Hutang pembelian aktiva tetap, pinjaman bank dan rupa-rupa hutang lainnya
yang harus diselesaikan dalam waktu satu tahun.
PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
6 of 10
(f) Penyisihan kewajiban pajak
(g) Hutang dividen.
(h) Pendapatan yang ditangguhkan dan uang muka dari pelanggan.
(i) Kewajiban kontinjen (sehubungan dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 8 tentang Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca).
10 Pinjaman yang dinyatakan dapat dilunasi sewaktu-waktu sesuai permintaan
kreditur biasanya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek. Akan tetapi, jika
kreditur telah menyetujui suatu jadual pelunasan atas suatu pinjaman, maka
pinjaman tersebut diklasifikasikan sesuai dengan jadual pelunasannya, dengan
mengabaikan bahwa kreditur memiliki hak untuk meminta pelunasan sewaktu-
waktu.
11 Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu
tahun setelah tanggal neraca disajikan dalam neraca sebagai bagian dari kewajiban
jangka pendek, kecuali jika perusahaan bermaksud melunasinya dengan cara
menimbulkan kewajiban jangka panjang baru. Begitupun, bagian dari kewajiban
jangka panjang yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun seringkali
diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang bila aktiva yang akan digunakan
untuk pelunasan kewajiban tersebut pada tanggal neraca telah dikeluarkan dari
aktiva lancar.
12 Apabila suatu perusahaan mengeluarkan suatu kewajiban dari klasifikasi jangka
pendek sehubungan dengan paragraf 11, maka jumlah dan keterangan lain yang
relevan harus diungkapkan secukupnya.
Penyajian Dalam Laporan Keuangan
13 Dengan adanya pengelompokan dan penjumlahan aktiva lancar dan kewajiban
jangka pendek di neraca, maka akan meningkatkan kegunaan informasi yang
disajikan.
14 Untuk memungkinkan pengidentifikasian secukupnya atas pemisahan aktiva dan
kewajiban suatu perusahaan, jumlah aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek
yang tersajikan lazimnya tidak dikurangkan dengan aktiva lancar dan kewajiban
jangka pendek lainnya. Akan tetapi saling menghapuskan (offsetting) demikian
mungkin benar, bila dibenarkan menurut hukum dan saling menghapuskan
(offsetting) tersebut merupakan realisasi atau penyelesaian aktiva atau kewajiban
yang diharapkan.
PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
7 of 10
Keterbatasan Pengklasifikasian Lancar dan Tidak Lancar
15 Klasifikasi lancar dan tidak lancar pada umumnya dipercaya dapat memberikan
identifikasi tentang bagian modal perusahaan yang relatif likuid yang dapat
digunakan untuk memenuhi kewajiban perusahaan dalam siklus operasi yang
normal. Akan tetapi selama usaha perusahaan tetap berlangsung, maka perusahaan
harus secara terus-menerus menggantikan persediaan yang sudah direalisasi dengan
persediaan baru agar terjadi kesinambungan usaha. Aktiva lancar juga mungkin
mencakup persediaan yang diperkirakan tidak dapat direalisasi dalam jangka waktu
dekat. Sebaliknya, banyak perusahaan membiayai operasinya dengan pinjaman bank
yang dinyatakan dapat dilunasi sewaktu-waktu sesuai dengan permintaan bank dan
karenanya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek, walaupun pada
kenyataannya persyaratan pelunasan sesuai permintaan bank tersebut merupakan
proteksi bagi bank, dan kenyataannya telah merupakan kesepakatan antara
peminjam dan pemberi pinjaman bahwa pinjaman tersebut akan berlangsung untuk
jangka waktu yang cukup lama.
16 Banyak pihak yang berpendapat bahwa adanya selisih lebih aktiva lancar atas
kewajiban jangka pendek merupakan indikasi bahwa kondisi keuangan suatu
perusahaan dalam keadaan baik, sedangkan selisih lebih kewajiban jangka pendek
atas aktiva lancar dipandang sebagai indikasi adanya masalah keuangan.
Pengambilan kesimpulan yang demikian tidak tepat tanpa mempertimbangkan
karakteristik usaha perusahaan tersebut dan setiap komponen aktiva lancar dan
kewajiban jangka pendeknya.
17 Pengklasifikasian lancar dan tidak lancar untuk aktiva dan kewajiban biasanya
tidak dipandang tepat untuk laporan keuangan dari perusahaan yang periode siklus
operasi normalnya tidak dapat ditentukan atau sangat panjang.
18 Sementara banyak pihak yang berpendapat bahwa identifikasi aktiva lancar dan
kewajiban jangka pendek adalah sarana yang berguna untuk melakukan analisis
keuangan, pihak lain menganggap pengklasifikasian tersebut kurang kegunaannya
bahkan dapat menyesatkan. Untuk mengurangi kekaburan, Pernyataan ini
dimaksudkan untuk mengharmonisasikan praktek perusahaan yang memilih
menyajikan aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek dalam laporan keuangannya.
PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
8 of 10
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 9
PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 9 terdiri dari paragraf 19-26.
Pernyataan ini harus dibaca dalam konteks paragraf 1-18.
19 Perusahaan wajib menyajikan aktiva dan kewajibannya berdasarkan klasifikasi
lancar dan tidak lancar pada waktu menyusun laporan keuangan, kecuali
pengklasifikasian lancar dan tidak lancar untuk aktiva dan kewajiban biasanya tidak
dipandang tepat untuk laporan keuangan dari perusahaan yang periode siklus
operasi normalnya tidak dapat ditentukan atau sangat panjang dan yang diatur
secara khusus untuk jenis industri tertentu. Paragraf 20-25 dari Pernyataan ini
diterapkan apabila perusahaan memilih melakukan pengklasifikasian tersebut.
Penerapan Klasifikasi Lancar dan Tidak Lancar
Aktiva Lancar
20 Aktiva lancar adalah aktiva yang dapat direalisasikan dalam satu tahun atau
dalam siklus operasi normal perusahaan, mana yang lebih lama, antara lain meliputi:
(a) Kas dan bank.
(b) Surat-surat berharga yang mudah dijual dan tidak dimaksudkan untuk ditahan.
(c) Deposito jangka pendek.
(d) Wesel tagih yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
(e) Piutang usaha.
Piutang usaha dapat seluruhnya dimasukkan sebagai aktiva lancar, bila jumlah yang
jangka waktu penagihannya lebih dari satu tahun atau siklus usaha normal
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
(f) Piutang lain-lain yang diharapkan akan direalisasikan dalam waktu satu tahun.
(g) Persediaan.
(h) Pembayaran uang muka pembelian aktiva lancar.
(i) Pembayaran pajak di muka.
(j) Biaya dibayar di muka yang akan menjadi beban dalam waktu satu tahun sejak
tanggal neraca.
PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
9 of 10
Kewajiban Jangka Pendek
21 Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang diharapka n akan dilunasi dalam
waktu satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan, mana yang lebih
lama, antara lain meliputi:
(a) Pinjaman bank dan pinjaman lainnya.
Jika suatu pinjaman dilunasi sesuai dengan jadual yang disetujui oleh kreditur, maka
pinjaman tersebut diklasifikasikan sesuai dengan jadual pelunasannya, dengan
mengabaikan hak kreditur untuk meminta pembayaran sewaktu waktu.
(b) Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu
tahun sejak tanggal neraca, dengan pengecualian seperti tersebut pada paragraf
22.
(c) Hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.
(d) Uang muka penjualan.
(e) Hutang pembelian aktiva tetap, pinjaman bank dan rupa-rupa hutang lainnya
yang harus diselesaikan dalam waktu satu tahun .
(f) Penyisihan kewajiban pajak.
(g) Hutang dividen.
(h) Pendapatan yang ditangguhkan dan uang muka dari pelanggan.
(i) Kewajiban kontinjen (sehubungan dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 8 tentang Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca).
22 Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu
tahun setelah tanggal neraca dapat tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika perusahaan bermaksud untuk membiayai kembali (refinance) kewajiban
tersebut dengan pendanaan jangka panjang dan terdapat jaminan bahwa
perusahaan akan mampu melakukannya. Kemampuan perusahaan tersebut
ditunjukkan dengan adanya:
(a) penerbitan modal saham atau kewajiban (obligation) jangka panjang baru
setelah tanggal neraca; atau
(b) perjanjian pendanaan yang tidak dapat dibatalkan dan tidak akan jatuh tempo
dalam satu tahun setelah tanggal neraca serta kreditur atau investor yang
bersangkutan mempunyai kemampuan keuangan untuk memenuhi perjanjian
tersebut.
23 Jika bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu
tahun setelah tanggal neraca tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek
sehubungan dengan paragraf 22, maka jumlah kewajiban tersebut dan persyaratan
pendanaan kembali harus diungkapkan.
PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
10 of 10
Penyajian Dalam Laporan Keuangan
24 Jumlah aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek yang disajikan dalam laporan
keuangan tidak dapat saling menghapus (offset), kecuali dimungkinkan menurut
hukum.
25 Jumlah aktiva lancar yang dijaminkan harus diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
Tanggal Efektif
26 Pernyataan ini berlaku untuk penyusunan laporan keuangan yang mencakupi
periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1995. Penerapan
lebih dini sangat dianjurkan .

More Related Content

What's hot

Hutang lancar
Hutang lancarHutang lancar
Hutang lancardkadani
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
 
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptxSyahrulFujiana
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahahmadureh
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinyaHutria Angelina Mamentu
 
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrsKlasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrssripardede
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiSujatmiko Wibowo
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasLusi Mei
 
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2  kerangka (framework) kieso ifrsCh2  kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrsalif radix
 
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisition
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisitionPSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisition
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisitionFuturum2
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPerum Perumnas
 
Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaEr Erlyta
 

What's hot (20)

Hutang lancar
Hutang lancarHutang lancar
Hutang lancar
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahah
 
Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrsKlasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
 
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2  kerangka (framework) kieso ifrsCh2  kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
 
Bab 21 Management Letter
Bab 21 Management LetterBab 21 Management Letter
Bab 21 Management Letter
 
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisition
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisitionPSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisition
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisition
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
Laporan posisi keuangan
Laporan posisi keuanganLaporan posisi keuangan
Laporan posisi keuangan
 
Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal sia
 

Similar to PSAK No.9 Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek

4- Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas.pptx
4- Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas.pptx4- Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas.pptx
4- Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas.pptxdominggussikalo872
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanDhita Arum
 
PPT SISKA LULUK AUDIT SIKLUS PEMBIAYAN (2).pptx
PPT SISKA LULUK AUDIT SIKLUS PEMBIAYAN (2).pptxPPT SISKA LULUK AUDIT SIKLUS PEMBIAYAN (2).pptx
PPT SISKA LULUK AUDIT SIKLUS PEMBIAYAN (2).pptxSiskaLiaTiana
 
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanMakalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanghiyats dewantara
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2Ratih Anjilni
 
10. Audit Kewajiban jangka panjang.pptx
10. Audit Kewajiban jangka panjang.pptx10. Audit Kewajiban jangka panjang.pptx
10. Audit Kewajiban jangka panjang.pptxRuthPurba2
 
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptx
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptxPertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptx
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptxArnoldBell2
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptx
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptxPertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptx
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptxJuniartyTefa
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...gitathiananda
 
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)Fajar Sandy
 
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptxAK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptxIrfanJayaKusumah
 

Similar to PSAK No.9 Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek (20)

4- Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas.pptx
4- Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas.pptx4- Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas.pptx
4- Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas.pptx
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
PPT SISKA LULUK AUDIT SIKLUS PEMBIAYAN (2).pptx
PPT SISKA LULUK AUDIT SIKLUS PEMBIAYAN (2).pptxPPT SISKA LULUK AUDIT SIKLUS PEMBIAYAN (2).pptx
PPT SISKA LULUK AUDIT SIKLUS PEMBIAYAN (2).pptx
 
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanMakalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
 
Psak02
Psak02Psak02
Psak02
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
10. Audit Kewajiban jangka panjang.pptx
10. Audit Kewajiban jangka panjang.pptx10. Audit Kewajiban jangka panjang.pptx
10. Audit Kewajiban jangka panjang.pptx
 
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptx
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptxPertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptx
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptx
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
 
audit kas
audit kasaudit kas
audit kas
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptx
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptxPertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptx
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptx
 
HUTANG LANCAR d3.ppt
HUTANG LANCAR d3.pptHUTANG LANCAR d3.ppt
HUTANG LANCAR d3.ppt
 
Rmk 4 ima
Rmk 4 imaRmk 4 ima
Rmk 4 ima
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
 
Nuri (akm bab 2)
Nuri (akm bab 2)Nuri (akm bab 2)
Nuri (akm bab 2)
 
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
 
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptxAK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
 
Neraca dan laporan arus kas
Neraca dan laporan arus kasNeraca dan laporan arus kas
Neraca dan laporan arus kas
 

More from Nita Putri (20)

PSAK seri I
PSAK seri IPSAK seri I
PSAK seri I
 
Psak17
Psak17Psak17
Psak17
 
Psak16(ed 0809)
Psak16(ed 0809)Psak16(ed 0809)
Psak16(ed 0809)
 
Psak16
Psak16Psak16
Psak16
 
Psak15
Psak15Psak15
Psak15
 
Psak14
Psak14Psak14
Psak14
 
Psak13
Psak13Psak13
Psak13
 
Psak12
Psak12Psak12
Psak12
 
Psak11
Psak11Psak11
Psak11
 
Psak10
Psak10Psak10
Psak10
 
Psak08
Psak08Psak08
Psak08
 
Psak05
Psak05Psak05
Psak05
 
Psak04
Psak04Psak04
Psak04
 
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganKerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
 
Psak20
Psak20Psak20
Psak20
 
Psak01
Psak01Psak01
Psak01
 
Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)
 
Psak03
Psak03Psak03
Psak03
 
Psak06
Psak06Psak06
Psak06
 
Psak07
Psak07Psak07
Psak07
 

PSAK No.9 Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek

  • 1. PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 1 of 10 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 tentang Penyajian Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1994 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 7 September 1994. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (immaterial items) Jakarta, 7 September 1994 Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia Komite Prinsip Akuntansi Indonesia Hans Kartikahadi Ketua Jusuf Halim Sekretaris Hein G. Surjaatmadja Anggota Katjep K. Abdoelkadir Anggota Wahjudi Prakarsa Anggota Jan Hoesada Anggota M. Ashadi Anggota Mirza Mochtar Anggota IPG. Ary Suta Anggota Sobo Sitorus Anggota Timoty Marnandus Anggota Mirawati Soedjono Anggota
  • 2. PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 2 of 10 PENDAHULUAN 01 Pernyataan ini menjelaskan tentang pengertian dan penyajian aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek dalam laporan keuangan. Pernyataan ini tidak menjelaskan tentang dasar penilaian aktiva dan kewaiiban tersebut. PENJELASAN 02 Pengidentifikasian aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek dianggap berguna untuk membantu pemakai laporan keuangan dalam menganalisis posisi keuangan suatu perusahaan. 03 Selisih lebih aktiva lancar dari kewajiban jangka pendek sering disebut sebagai aktiva lancar bersih (net current assets) atau modal kerja bersih (net working capital). Beberapa Pandangan tentang Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek 04 Terdapat anggapan bahwa pengklasifikasian aktiva dan kewajiban menjadi "lancar" dan "tak lancar" dimaksudkan untuk mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan. Likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk melanjutkan aktivitas usahanya sehari-hari tanpa mengalami kesulitan pendanaan/keuangan. Anggapan lain adalah bahwa pengklasifikasian tersebut memberikan identifikasi tentang sumber dana dan kewajiban suatu perusahaan yang terus menerus berputar (continuously circulating). 05 Tujuan tersebut sampai suatu batas tertentu menjadi tidak selaras, berhubung dalam mengukur tingkat likuiditas, kriteria untuk pengklasifikasian aktiva dan kewajiban menjadi lancar dan tidak lancar adalah apakah aktiva atau kewajiban tersebut dapat dicairkan atau direalisasikan dalam jangka pendek, sedangkan kriteria untuk pengklasifikasian aktiva dan kewajiban sebagai suatu perputaran (circulating), adalah apakah aktiva atau kewajiban tersebut digunakan atau diselesaikan dalam rangka menghasilkan pendapatan selama siklus operasi normal dari suatu perusahaan. Misalnya, pekerjaan kontstruksi dalam proses, dengan kriteria pertama, sebagian besar akan dikeluarkan dari klasifikasi aktiva lancar, sementara dengan kriteria kedua termasuk dalam aktiva lancar. Praktek Yang Berlaku saat Ini 06 Dalam praktek, yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar adalah aktiva yang diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan, yang mana yang lebih lama; yang diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang akan dilunasi sesuai dengan permintaan kreditur atau yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun. Meskipun
  • 3. PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 3 of 10 pendekatan ini digunakan sebagai peraturan umum, tidak menutup kemungkinan bahwa ada aktiva atau kewajiban tertentu yang dimasukkan ke dalam atau dikeluarkan dari aktiva lancar atau kewajiban jangka pendek berdasarkan kriteria yang berbeda. Oleh sebab itu, klasifikasi lancar dan tak lancar di dalam praktek lebih berdasarkan pada konvensi dan bukan pada suatu konsep tertentu. Paragraf 7-12 di bawah ini menggambarkan cakupan aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek yang berlaku dalam praktek saat ini. Cakupan Aktiva Lancar 07 Aktiva lancar antara lain meliputi: (a) Kas dan bank. (i) Yang dimaksud dengan kas ialah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. (ii) Yang dimaksud dengan bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. (iii) Pos-pos berikut ini tidak dapat digolongkan sebagai bagian dari kas dan bank pada neraca: dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu; - persediaan perangko, - cek mundur, - cek kosong dari pihak ketiga, - rekening giro pada bank di luar negeri yang tidak dapat segera dipakai. (iv) Kas dan bank yang penggunaannya dibatasi dapat dimasukkan dalam aktiva lancar hanya jika pembatasan tersebut dilakukan untuk menyisihkan dana untuk melunasi kewajiban jangka pendek atau jika pembatasan tersebut hanya berlaku selama satu tahun. (v) Saldo kredit pada perkiraan bank disajikan pada kelompok kewajiban sebagai kewajiban jangka pendek. Saldo kredit dan debit rekening giro pada bank yang sama dapat digabung dan disajikan pada neraca sebagai satu kesatuan. (b) Surat-surat berharga yang mudah dijual dan tidak dimaksudkan untuk ditahan. (i) Surat berharga yang mudah dijual merupakan bentukpenyertaan sementara dalam rangka pemanfaatan dana yang tidak digunakan. (ii) Bentuk penyertaan sementara ini harus mempunyai sifat sebagai berikut:
  • 4. PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 4 of 10 - Mempunyai pasaran dan dapat diperjualbelikan dengan segera. - Dimaksudkan untuk dijual dalam jangka waktu dekat bila terdapat kebutuhan dana untuk kegiatan umum perusahaan, - Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain. (c) Deposito jangka pendek. (d) Wesel tagih yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun. (e) Piutang. (i) Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori yaitu piutang usaha dan piutang lain-lain. Piutang usaha meliputi piutang yang timbul karena penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan. Piutang yang timbul dari transaksi di luar kegiatan usaha normal perusahaan digolongkan sebagai piutang lain- lain. Piutang usaha dan piutang lain-lain yang diharapkan dapat tertagih dalam satu tahun atau siklus usaha normal, diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Kadang-kadang seluruh piutang usaha diklasifikasikan sebagai aktiva lancar tanpa memandang jangka waktu tertagihnya. Dalam kasus demikian, jumlah piutang usaha yang jangka waktu penagihannya lebih dari satu tahun atau siklus usaha normal, harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. (ii) Piutang yang diperkuat dengan promes disebut wesel. (iii) Piutang usaha, wesel tagih dan piutang lain-lain harus disajikan secara terpisah dengan identifikasi yang jelas. (iv) Piutang dinyatakan sebesar jumlah kotor tagihan dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak dapat ditagih. Jumlah kotor piutang harus tetap disajikan pada neraca diikuti dengan penyisihan untuk piutang yang diragukan atau taksiran jumlah yang tidak dapat ditagih . (v) Saldo kredit piutang individual jika jumlahnya material harus disajikan dalam kelompok kewajiban. (vi) Jumlah piutang yang dijaminkan harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. (vii) Kewajiban bersyarat dalam hubungannya dengan penjualan piutang yang disertai perjanjian untuk dibeli kembali (sale of accounts receivable/notes receivable discounted with recourse) kepada suatu lembaga keuangan harus dijelaskan secukupnya. (g) Persediaan.
  • 5. PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 5 of 10 (h) Pembayaran uang muka untuk pembelian aktiva lancar. (i) Pembayaran pajak di muka (j) Biaya dibayar di muka. (i) Biaya dibayar di muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang, misalnya: premi asuransi, bunga, alat tulis dan keperluan kantor dan lain sebagainya. (ii) Bagian dari biaya dibayar di muka yang akan memberikan manfaat untuk beberapa periode kegiatan diklasifikasikan sebagai aktiva tak lancar. 08 Pos-pos berikut ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai aktiva lancar: (a) Kas/bank maupun sumber lain yang dibatasi penggunaannya, seperti dana yang disisihkan untuk perolehan aktiva tetap atau pelunasan kewajiban jangka panjang. (b) Pernyertaan dalam surat berharga atau pembayaran uang muka dengan makud untuk menguasai atau melakukan afiliasi dengan perusahaan lain; (c) Piutang lain-lain yang timbul dari transaksi di luar kegiatan utama perusahaan yang tidak diharapkan pencairannya dalam jangka waktu satu tahun, seperti uang muka pada pemegang saham atau direksi; (d) Aktiva yang dapat disusutkan maupun aktiva tetap lainnya. Cakupan Kewajiban Jangka Pendek 09 Kewajiban Jangka Pendek meliputi antara lain: (a) Pinjaman bank dan pinjaman lainnya. Jika suatu pinjaman dilunasi sesuai dengan jadual yang disetujui oleh kreditur, maka pinjaman tersebut diklasifikasikan sesuai dengan jadual pelunasannya, dengan mengabaikan bahwa hak kreditur sesungguhnya memiliki hak untuk meminta pelunasan sewaktu-waktu. (b) Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sejak tanggal neraca, dengan pengecualian seperti tersebut pada paragraf 11. (c) Hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar. (d) Uang muka penjualan. (e) Hutang pembelian aktiva tetap, pinjaman bank dan rupa-rupa hutang lainnya yang harus diselesaikan dalam waktu satu tahun.
  • 6. PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 6 of 10 (f) Penyisihan kewajiban pajak (g) Hutang dividen. (h) Pendapatan yang ditangguhkan dan uang muka dari pelanggan. (i) Kewajiban kontinjen (sehubungan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 8 tentang Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca). 10 Pinjaman yang dinyatakan dapat dilunasi sewaktu-waktu sesuai permintaan kreditur biasanya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek. Akan tetapi, jika kreditur telah menyetujui suatu jadual pelunasan atas suatu pinjaman, maka pinjaman tersebut diklasifikasikan sesuai dengan jadual pelunasannya, dengan mengabaikan bahwa kreditur memiliki hak untuk meminta pelunasan sewaktu- waktu. 11 Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah tanggal neraca disajikan dalam neraca sebagai bagian dari kewajiban jangka pendek, kecuali jika perusahaan bermaksud melunasinya dengan cara menimbulkan kewajiban jangka panjang baru. Begitupun, bagian dari kewajiban jangka panjang yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun seringkali diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang bila aktiva yang akan digunakan untuk pelunasan kewajiban tersebut pada tanggal neraca telah dikeluarkan dari aktiva lancar. 12 Apabila suatu perusahaan mengeluarkan suatu kewajiban dari klasifikasi jangka pendek sehubungan dengan paragraf 11, maka jumlah dan keterangan lain yang relevan harus diungkapkan secukupnya. Penyajian Dalam Laporan Keuangan 13 Dengan adanya pengelompokan dan penjumlahan aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek di neraca, maka akan meningkatkan kegunaan informasi yang disajikan. 14 Untuk memungkinkan pengidentifikasian secukupnya atas pemisahan aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, jumlah aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek yang tersajikan lazimnya tidak dikurangkan dengan aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek lainnya. Akan tetapi saling menghapuskan (offsetting) demikian mungkin benar, bila dibenarkan menurut hukum dan saling menghapuskan (offsetting) tersebut merupakan realisasi atau penyelesaian aktiva atau kewajiban yang diharapkan.
  • 7. PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 7 of 10 Keterbatasan Pengklasifikasian Lancar dan Tidak Lancar 15 Klasifikasi lancar dan tidak lancar pada umumnya dipercaya dapat memberikan identifikasi tentang bagian modal perusahaan yang relatif likuid yang dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban perusahaan dalam siklus operasi yang normal. Akan tetapi selama usaha perusahaan tetap berlangsung, maka perusahaan harus secara terus-menerus menggantikan persediaan yang sudah direalisasi dengan persediaan baru agar terjadi kesinambungan usaha. Aktiva lancar juga mungkin mencakup persediaan yang diperkirakan tidak dapat direalisasi dalam jangka waktu dekat. Sebaliknya, banyak perusahaan membiayai operasinya dengan pinjaman bank yang dinyatakan dapat dilunasi sewaktu-waktu sesuai dengan permintaan bank dan karenanya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek, walaupun pada kenyataannya persyaratan pelunasan sesuai permintaan bank tersebut merupakan proteksi bagi bank, dan kenyataannya telah merupakan kesepakatan antara peminjam dan pemberi pinjaman bahwa pinjaman tersebut akan berlangsung untuk jangka waktu yang cukup lama. 16 Banyak pihak yang berpendapat bahwa adanya selisih lebih aktiva lancar atas kewajiban jangka pendek merupakan indikasi bahwa kondisi keuangan suatu perusahaan dalam keadaan baik, sedangkan selisih lebih kewajiban jangka pendek atas aktiva lancar dipandang sebagai indikasi adanya masalah keuangan. Pengambilan kesimpulan yang demikian tidak tepat tanpa mempertimbangkan karakteristik usaha perusahaan tersebut dan setiap komponen aktiva lancar dan kewajiban jangka pendeknya. 17 Pengklasifikasian lancar dan tidak lancar untuk aktiva dan kewajiban biasanya tidak dipandang tepat untuk laporan keuangan dari perusahaan yang periode siklus operasi normalnya tidak dapat ditentukan atau sangat panjang. 18 Sementara banyak pihak yang berpendapat bahwa identifikasi aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek adalah sarana yang berguna untuk melakukan analisis keuangan, pihak lain menganggap pengklasifikasian tersebut kurang kegunaannya bahkan dapat menyesatkan. Untuk mengurangi kekaburan, Pernyataan ini dimaksudkan untuk mengharmonisasikan praktek perusahaan yang memilih menyajikan aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek dalam laporan keuangannya.
  • 8. PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 8 of 10 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 9 terdiri dari paragraf 19-26. Pernyataan ini harus dibaca dalam konteks paragraf 1-18. 19 Perusahaan wajib menyajikan aktiva dan kewajibannya berdasarkan klasifikasi lancar dan tidak lancar pada waktu menyusun laporan keuangan, kecuali pengklasifikasian lancar dan tidak lancar untuk aktiva dan kewajiban biasanya tidak dipandang tepat untuk laporan keuangan dari perusahaan yang periode siklus operasi normalnya tidak dapat ditentukan atau sangat panjang dan yang diatur secara khusus untuk jenis industri tertentu. Paragraf 20-25 dari Pernyataan ini diterapkan apabila perusahaan memilih melakukan pengklasifikasian tersebut. Penerapan Klasifikasi Lancar dan Tidak Lancar Aktiva Lancar 20 Aktiva lancar adalah aktiva yang dapat direalisasikan dalam satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan, mana yang lebih lama, antara lain meliputi: (a) Kas dan bank. (b) Surat-surat berharga yang mudah dijual dan tidak dimaksudkan untuk ditahan. (c) Deposito jangka pendek. (d) Wesel tagih yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun. (e) Piutang usaha. Piutang usaha dapat seluruhnya dimasukkan sebagai aktiva lancar, bila jumlah yang jangka waktu penagihannya lebih dari satu tahun atau siklus usaha normal diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. (f) Piutang lain-lain yang diharapkan akan direalisasikan dalam waktu satu tahun. (g) Persediaan. (h) Pembayaran uang muka pembelian aktiva lancar. (i) Pembayaran pajak di muka. (j) Biaya dibayar di muka yang akan menjadi beban dalam waktu satu tahun sejak tanggal neraca.
  • 9. PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 9 of 10 Kewajiban Jangka Pendek 21 Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang diharapka n akan dilunasi dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan, mana yang lebih lama, antara lain meliputi: (a) Pinjaman bank dan pinjaman lainnya. Jika suatu pinjaman dilunasi sesuai dengan jadual yang disetujui oleh kreditur, maka pinjaman tersebut diklasifikasikan sesuai dengan jadual pelunasannya, dengan mengabaikan hak kreditur untuk meminta pembayaran sewaktu waktu. (b) Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sejak tanggal neraca, dengan pengecualian seperti tersebut pada paragraf 22. (c) Hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar. (d) Uang muka penjualan. (e) Hutang pembelian aktiva tetap, pinjaman bank dan rupa-rupa hutang lainnya yang harus diselesaikan dalam waktu satu tahun . (f) Penyisihan kewajiban pajak. (g) Hutang dividen. (h) Pendapatan yang ditangguhkan dan uang muka dari pelanggan. (i) Kewajiban kontinjen (sehubungan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 8 tentang Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca). 22 Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah tanggal neraca dapat tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika perusahaan bermaksud untuk membiayai kembali (refinance) kewajiban tersebut dengan pendanaan jangka panjang dan terdapat jaminan bahwa perusahaan akan mampu melakukannya. Kemampuan perusahaan tersebut ditunjukkan dengan adanya: (a) penerbitan modal saham atau kewajiban (obligation) jangka panjang baru setelah tanggal neraca; atau (b) perjanjian pendanaan yang tidak dapat dibatalkan dan tidak akan jatuh tempo dalam satu tahun setelah tanggal neraca serta kreditur atau investor yang bersangkutan mempunyai kemampuan keuangan untuk memenuhi perjanjian tersebut. 23 Jika bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah tanggal neraca tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek sehubungan dengan paragraf 22, maka jumlah kewajiban tersebut dan persyaratan pendanaan kembali harus diungkapkan.
  • 10. PSAK No.9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 10 of 10 Penyajian Dalam Laporan Keuangan 24 Jumlah aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek yang disajikan dalam laporan keuangan tidak dapat saling menghapus (offset), kecuali dimungkinkan menurut hukum. 25 Jumlah aktiva lancar yang dijaminkan harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Tanggal Efektif 26 Pernyataan ini berlaku untuk penyusunan laporan keuangan yang mencakupi periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1995. Penerapan lebih dini sangat dianjurkan .