Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Pengujian pengendalian merupakan pengujian terhadap kebijakan atau prosedur pengendalian internal instansi atas belanja subsidi untuk mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.
SAPP adalah Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat yang terangkai secara sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain
untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Pemerintah Pusat.
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Pengujian pengendalian merupakan pengujian terhadap kebijakan atau prosedur pengendalian internal instansi atas belanja subsidi untuk mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.
SAPP adalah Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat yang terangkai secara sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain
untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Pemerintah Pusat.
Makalah auditing dan profesi akuntan publikUmmah Sadiyah
Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan pihak yang indepenen terhadap laporan kuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIARoko Subagya
UU Tax Amnesty Indonesia UU Tax Amnesty Indonesia UU Tax Amnesty Indonesia UU Tax Amnesty Indonesia
UU Tax Amnesty Indonesia
UU Tax Amnesty Indonesia
UU Tax Amnesty Indonesia
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
Bagian i
1. TUGAS PRAKTIK AUDITING
MODUL 1
DISUSUN OLEH :
DAULAT HASIBUAN 130522063
AKBAR ANWARI LUBIS 130522064
MUCHTI WIRAHADINATA 130522065
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TAHUN AJARAN 2014/2015
3. Tanggal neraca : 31 Desember 2012 & 2011
Perkiraan : Kertas Kerja Neraca
Keterangan
Ref Per audit Per klien PARE Per audit
KK 31/12/2011 31/12/2012 Dr Cr 31/12/2012
ASET
Aset lancar
CKas dan setara kas 486,945,350 467,920,775
Piutang usaha E 849,792,298 898,725,250
Piutang lain-lain E 29,426,195 14,940,000
Persediaan F 1,136,000,000 1,182,050,000
Beban dibayar dimuka G - 23,000,000
Perlengkapan G 7,500,000 5,917,500
Total aset lancar 2,509,663,843 2,592,553,525
HInvestasi pada entitas asosiasi 257,500,000 343,750,000
Aset tetap J
Harga perolehan 1,733,000,000 1,752,000,000
Akumulasi penyusutan 181,999,900 266,925,300
Nilai buku 1,551,000,100 1,485,074,700
Total asset 4,318,163,943 4,421,378,225
Dibuat oleh: Litta Diperiksa oleh: Index:
Tanggal: Tanggal: A2.1
4. Klien : PT PETA
Tanggal neraca : 31 Desember 2012 & 2011
Perkiraan : Kertas Kerja Neraca
Keterangan
REF Per audit Per klien PARE Per audit
KK 31/12/2011 31/12/2012 Dr Cr 31/12/2012
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban lancar
M1Hutang usaha 421,259,006 287,500,000
Hutang lain-lain 14,605,913 15,688,018
Hutang pajak M2 32,323,038 27,063,926
Biaya yang masih harus dibayar 93,000,000 62,403,400
Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam
waktu 1 tahun
Hutang sewa guna usaha-lancar M3 - -
Total kewajiban lancar 561,187,957 392,655,344
Kewajiban tidak lancar
Hutang jangka panjang yang telah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun
Hutang sewa guna usaha-jangka panjang N1 - -
Total kewajiban tidak lancar - -
EKUITAS
Modal saham - Rp. 10.000 per lembar 1,000,000,000 1,000,000,000
Saldo laba ditahan 2,756,975,986 3,028,722,881
Total ekuitas 3,756,975,986 4,028,722,881
Total kewajiban dan ekuitas 4,318,163,943 4,421,378,225
Dibuat oleh: Litta Diperiksa oleh: Index:
Tanggal: Tanggal: A2.2
5. Klien : PT PETA
Tanggal Neraca : 31 Desember 2012 dan 2011
Perkiraan : Kertas Kerja Laba Rugi
Keterangan
Ref Per Audit
31 Desember 2011
Per Klien
31 Desenber 2012
PARE Per Audit
31 Desember
2012
KK Dr. Cr.
PENJUALAN PL1 5,721,597,850 5,480,859,000
BEBAN PENJUALAN 4,377,276,195 4,422,500,000
LABA KOTOR 1,344,321,655 1,058,359,000
^
BEBAN USAHA PL3 691,642,174 771,313,104
LABA USAHA 652,679,481 287,045,896
^
PENDAPATAN DAN BEBAN
LAIN-LAIN
Pendapatan lain-lain - -
Laba / rugi valuta asing 1,300,600 -
Pendapatan bunga 8,654,500 29,133,025
Beban bunga 1,864,000 -
PENDAPATAN LAIN-LAIN-
BERSIH (5,489,900) (29,133,025)
^
LABA SEBELUM PAJAK 658,169,381 316,178,921
^
BEBAN PAJAK
PENGHASILAN
PL5
93,993,814 44,432,026
LABA BERSIH 564,175,567 271,746,895
Dibuat oleh : Litta
Tanggal :
Diperiksa oleh :
Tanggal :
Index :
A.3.1
6. Klien : PT PETA
Tanggal Neraca : 31 Desember 2012 dan 2011
Perkiraan : Kertas Kerja Laba Rugi
Keterangan
Ref Per Audit
31 Desember
2011
Per Klien
31 Desenber 2012
PARE Per Audit
31 Desember
2012
KK Dr. Cr.
SALDO AWAL TAHUN
LABA BERSIH TAHUN
BERJALAN
SALDO AKHIR TAHUN
2,192,800,419
564,175,567
2,756,975,986
271,746,895
2,756,975,986 3,028,722,881
Dibuat oleh : Litta
Tanggal :
Diperiksa oleh :
Tanggal :
Index :
A.3.2
2. Kertas Kerja Prosedur Penelaahan Analitis Neraca dan Laporan Laba Rugi :
Klien : PT PETA
Tanggal Neraca : 31 Desember 2012 & 2011
Perkiraan : Prosedur Penelaah Analitis Neraca
Keterangan
Ref.
KK
Per audit Per klien Kenaikan/ (penurunan)
31/12/2011 31/12/2012 Rp %
ASET
7. Aset Lancar
CKas dan Setara Kas 486,945,350 467,920,775 (19,024,575) (0.04)
Piutang Usaha E 849,792,298 898,725,250 48,932,952 0.06
Piutang Lain-Lain E 29,426,195 14,940,000 (14,486,195) (0.49)
Persediaan F 1,136,000,000 1,182,050,000 46,050,000 0.04
Beban Dibayar Dimuka G - 23,000,000 23,000,000 0.00
Perlengkapan G 7,500,000 5,917,500 (1,582,500) (0.21)
Total Aset Lancar 2,509,663,843 2,592,553,525 82,889,682 0.03
Investasi Pada Entitas Asosiasi H 257,500,000 343,750,000 86,250,000 0.33
Aset Tetap J
Harga Perolehan 1,733,000,000 1,752,000,000 19,000,000 0.01
Akumulasi Penyusutan 181,999,900 266,925,300 84,925,400 0.47
Nilai Buku 1,551,000,100 1,485,074,700 (65,925,400) (0.04)
Total Aset 4,318,163,943 4,421,378,225 103,214,282 0.02
Dibuat oleh: Litta Diperiksa oleh: Index:
Tanggal: Tanggal: ARP1.1
Klien : PT PETA
Tanggal Neraca : 31 Desember 2012 & 2011
Perkiraan : Prosedur Penelahaan Analitis Neraca
Keterangan
Ref.
KK
Per audit Per klien Kenaikan/ (penurunan)
31/12/2011 31/12/2012 Rp %
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban lancar
M1Hutang usaha 421,259,006 287,500,000 (133,759,006) (0.32)
Hutang lain-lain
M2
14,605,913 15,688,018 1,082,105 0.07
Hutang pajak 32,323,038 27,063,926 (5,259,112) (0.16)
Biaya yang masih harus dibayar 93,000,000 62,403,400 (30,596,600) (0.33)
Total kewajiban lancar 561,187,957 392,655,344 (168,532,613) (0.30)
EKUITAS
8. Modal saham - nilai nominal Rp. 10.000 per
saham 1,000,000,000 1,000,000,000 - 0.00
Saldo laba ditahan 2,756,975,986 3,028,722,881 271,746,895 0.10
Total ekuitas pemegang saham 3,756,975,986 4,028,722,881 271,746,895 0.07
Total kewajiban dan ekuitas pemegang saham 4,318,163,943 4,421,378,225 103,214,282 0.02
Dibuat oleh: Ita Diperiksa oleh: Index:
Tanggal: Tanggal: ARP1.2
Klien : PT PETA
Tanggal Neraca : 31 Desember 2012 & 2011
Perkiraan : Prosedur Penelaahan Analitis Laba Rugi
Keterangan
Ref.
KK
Per audit Per klien Kenaikan/ (penurunan)
31/12/2011 31/12/2012 Rp %
PENJUALAN PL1 5,721,597,850 5,480,859,000 (240,738,850) (0.04)
BEBAN PENJUALAN 4,377,276,195 4,422,500,000 45,223,805 0.01
LABA KOTOR 1,344,321,655 1,058,359,000 (285,962,655) (0.21)
BEBAN USAHA PL3 691,642,174 771,313,104 79,670,930 0.12
LABA USAHA 652,679,481 287,045,896 (365,633,585) (0.56)
PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN
Laba / rugi valuta asing 1,300,600 - (1,300,600) (1.00)
Pendapatan bunga 8,654,500 29,133,025 20,478,525 2.37
Beban bunga 1,864,000 - (1,864,000) (1.00)
PENDAPATAN LAIN-LAIN-BERSIH 5,489,900 29,133,025 23,643,125 4.31
LABA SEBELUM PAJAK 658,169,381 316,178,921 (341,990,460) (0.52)
BEBAN PAJAK PENGHASILAN PL5 93,993,814 44,432,026 (49,561,788) (0.53)
LABA BERSIH 564,175,567 271,746,895 (292,428,672) (0.52)
10. No. : 007/I/KA/12 29 Desember 2012
Hal : Audit Proposal
Kepada Yth,
Pemegang Saham,
Komisaris dan Direksi
PT PETA
Jl. Pinang Nomor 2
Jakarta
Dengan hormat,
Sehubungan dengan rencana penunjukan akuntan publik untuk memeriksa laporan keuangan dari PT PETA tahun buku 2012, bersama
ini kami sampaikan Proposal Audit untuk mendapatkan persetujuan dan konfirmasi dari Bapak:
1. Kami akan memeriksa laporan keuangan PT PETA untuk tahun buku 2012. Pemeriksaan tersebut akan kami lakukan sesuai
dengan Standar Profesional Akuntan Publik dan mencakup evaluasi terhadap pengendalian intern, test terhadap catatan
pembukuan beserta bukti pendukungnya dan prosedur audit lainnya yang kami pandang perlu, seperti observasi atas stock
opname, konfirmasi hutang, piutang, pemeriksaan notulen rapat, kontrak-kontrak dan lain-lain.
Tujuan pemeriksaan tersebut adalah untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran dari laporan keuangan yang telah
disusun oleh Manajemen.
11. Pemeriksaan kami bukan ditujukan untuk mencari adanya kecurangan-kecurangan (fraud), tetapi seandainya kami menemukan
hal-hal tersebut atau hal-hal yang perlu mendapat perhatian Manajemen, kami akan memberitahukannya kepada Manajemen.
2. Agar pemeriksaan kami dapat berjalan lancar, kami sangat mengharapkan kerja sama yang baik dari seluruh Manajemen dan
staff perusahaan dan kami mengharapkan agar perusahaan menyiapkan neraca saldo serta perincian-perincian yang diperlukan.
Selain itu sebelum laporan audit diserahkan, kami meminta supaya Direksi bersedia menandatangani “Surat Pernyataan
Langganan” (Client Representation Letter) seperti yang dinyatakan dalam Standar Profesional Akuntan Publik.
3. Audit fee untuk tugas-tugas tersebut diatas, kami ajukan sebesar Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) ditambah PPN 10% yang
akan kami tagih sebagai berikut:
30% pada saat proposal disetujui
50% pada saat penyerahan konsep laporan audit
20% pada saat penyerahan final laporan audit
PPh 23 sebesar 2% bisa dipotong dari jumlah fee tersebut.
Seandainya usulan kami bisa disetujui, mohon agar salinan surat ini ditanda tangani dan dikembalikan kepada kami. Terima kasih atas
kepercayaan yang diberikan kepada kantor kami dan semoga kita dapat membina kerjasama yang baik.
Disetujui oleh :
Kantor Akuntan Publik
PT. PETA EDSON & REKAN
Rantung Edson
(Rantung) (Edson)
Tanggal : 29 Desember 2012 Akuntan, Reg. Neg. D-30372
12. PT PETA
RENCANA PEMERIKSAAN
Tahun Buku 2012
1. UMUM
PT Peta didirikan berdasarkan akte notaris James, SH tertanggal 23 April 1984. Akte pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan surat nomor C2-11.462 tanggal 28 April 1984. Juga telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta dengan
nomor 1882/1984 tanggal 5 Mei 1984 dan diumumkan dalam Tambahan nomor 32 pada Berita Negara nomor 1001 tanggal 18 Mei
1984.
Maksud dan tujuan perusahaan
Perusahaan bergerak dibidang jual beli barang-barang mebel.
Alamat perusahaan
Jln. Pinang Nomor 2, Jakarta
2. SUSUNAN PENGURUS
Presiden Komisaris : Ibu Intan
Komisaris-komisaris : Ibu Tati
Bapak Emil
Direktur : Bapak Rantung
3. EKUITAS
Modal dasar perusahaan berjumlah Rp 2.000.000.000 yang terbagi atas 200.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal sebesar Rp
10.000 per saham.
Dari jumlah tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 100.000 lembar saham @ Rp 10.000 dengan komposisi Ibu Tati
13. 30.000 lembar saham, Bapak Emil 30.000 lembar saham dan PT Surya 40.000 lembar saham.
4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian laporan keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, laporan arus kas disusun berdasarkan metode langsung.
b. Piutang usaha
Perusahaan tidak membuat penyisihan piutang tak tertagih, tetapi langsung membebankan ke perkiraan laba rugi, piutang yang benar-
benar tak tertagih.
c. Persediaan
Persediaan dibukukan berdasarkan harga perolehannya. Penilaian persediaan akhir berdasarkan metode FIFO.
d. Penyertaan dalam bentuk saham
Penyertaan dalam bentuk saham yang mencapai kurang dari 20% dibukukan berdasarkan metode biaya, sedangkan penyertaan dalam
bentuk saham yang mencapai 20% atau lebih dibukukan berdasarkan metode ekuitas.
e. Aset tetap
Aset tetap dinilai berdasarkan harga perolehan dan penyusutannya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap. Taksiran umur ekonomis aset tetap adalah sebagai berikut:
Bangunan dan prasarana 20 tahun
Kendaraan bermotor 10 tahun
Peralatan kantor dan toko 5 tahun
f. Pengakuan pendapatan
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat dilakukan penyerahan barang kepada pembeli.
g. Transaksi dan penjabaran mata uang asing
Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan kurs yang
berlaku pada saat terjadinya transaksi. Saldo aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing per tanggal neraca dijabarkan
14. dengan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca. Selisih kurs yang terjadi dikreditkan (dibebankan) pada perhitungan laba rugi
tahun berjalan.
h. Taksiran Pajak Penghasilan
Taksiran Pajak Penghasilan ditentukan berdasarkan taksiran laba kena pajak dari tahun yang bersangkutan.
i. Tahun buku
Tahun buku perusahaan berjalan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
5. BUKU-BUKU YANG DIGUNAKAN PERUSAHAAN
Dalam rangka penyusunan laporan keuangan, perusahaan telah menyelenggarakan antara lain: buku kas, buku bank, buku besar, ayat
jurnal dan proses pembukuan masih dilakukan secara manual dan komputerisasi.
6. NERACA KOMPARATIF
ASET 2012 2011
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 467,920,775 486,945,350
Piutang dagang 898,725,250 849,792,298
Piutang lain-lain 14,940,000 29,426,195
Persediaan 1,182,050,000 1,136,000,000
Biaya dibayar dimuka 23,000,000 -
Perlengkapan 5,917,500 7,500,000
TOTAL ASET LANCAR 2,592,553,525 2,509,663,843
INVESTASI 343,750,000 257,500,000
15. ASET TETAP
Harga perolehan 1,752,000,000 1,733,000,000
Akumulasi penyusutan 266,925,300 181,999,900
Nilai buku 1,485,074,700 1,551,000,100
TOTAL ASET 4,421,378,225 4,318,163,943
KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2012 2011
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang dagang 287,500,000 421,259,006
Hutang lain-lain 15,688,018 14,605,913
Hutang pajak 27,063,926 32,323,038
Biaya yang masih harus dibayar 62,403,400 93,000,000
TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 392,655,344 561,187,957
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp. 10.000 per
saham 1,000,000,000 1,000,000,000
Saldo laba 3,028,722,881 2,756,975,986
TOTAL EKUITAS 4,028,722,881 3,756,975,986
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4,421,378,225 4,318,163,943
16. 7. LAPORAN LABA RUGI KOMPARATIF
2012 2011
PENJUALAN 5,480,859,000 5,721,597,850
BEBAN POKOK PENJUALAN 4,422,500,000 4,377,276,195
LABA KOTOR 1,058,359,000 1,344,321,655
BEBAN USAHA 771,313,104 691,642,174
LABA USAHA 287,045,896 652,679,481
PENDAPATAN & BEBAN LAIN-LAIN
Laba / rugi valuta asing - 1,300,600
Pendapatan bunga 29,133,025 8,654,500
Beban bunga - 1,864,000
(PENDAPATAN) LAIN-LAIN BERSIH (29,133,025) (5,489,900)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
PENGHASILAN 316,178,921 658,169,381
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 44,432,026 93,993,814
LABA BERSIH 271,746,895 564,175,567
17. 8. MASALAH AKUNTANSI
Pembukuan dilakukan secara manual dan komputerisasi.
Perusahaan yang menuju pada komputerisasi akan dapat memberikan laporan yang lebih cepat, akan tetapi dalam prakteknya perusahaan
masih mengalami hambatan-hambatan dalam penggunaan media tersebut yang berakibat pada terlambatnya penerimaan laporan final.
Untuk mengimbangi perkembangan dan masalah-masalah yang timbul, perusahaan perlu meningkatkan pemakaian komputer, dalam hal
ini menerapkan program yang lebih mantap.
9. MASALAH PERPAJAKAN
Dalam pengelompokan beban masih ditemukan beban-beban yang seharusnya tidak termasuk pada kelompok beban menurut fiskal, hal
ini perlu penegasan lebih lanjut untuk penyusunan rekonsiliasi laba akuntansi dan laba fiskal.
Tahun sebelumnya semua pajak yang terhutang telah diselesaikan, dengan kata lain tidak ada pajak yang belum dibayarkan.
10. MASALAH PEMERIKSAAN
Laporan keuangan perusahaan untuk tahun buku 2011 diperiksa oleh Kantor Akuntan Publik Edson & Rekan
11. RENCANA KERJA
Penempatan staf:
Partner : Edson
Manajer : Nada
Senior : Herman
Junior : Litta
12. JASA AKUNTAN
Pemeriksaan umum atas laporan keuangan untuk dapat memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
18. 13. BIAYAPEMERIKSAAN
Rp 10.000.000 (Sepuluh juta Rupiah), ditambah PPN, dikurangi PPh 23.
14. WAKTU
Pemeriksaan lapangan dimulai / selesai : 15Desember 2012 s/d 6 Maret 2013
Pemeriksaan stock fisik / kas : 31Desember 2012 s/d 2 Januari 2013
Evaluasi pengendalian internal : 15Desember 2012 s/d 12 Januari 2013
Penyerahan laporan akuntan : 25Maret 2013
Pelaksanaan stock opname : Ita, Herman, Rinto, Handy dan Karsono.