SlideShare a Scribd company logo
1 of 133
References
• Taufiq Choudhry and Jacek Mizerka. 2016. Contemporary Trend in
Accounting, Finance and Financial Institution. Springer, Switzerland.
• Michael Rankinn, et al. 2012. Contemporary Issue in Accounting. John
Wiley and Sons, Australia.
• Elaine Conway and Darren Birne. 2018. Contemporary Issues in
Accounting. Palgrave, Macmillan.
• Paul Rosenfield. 2006. Contemporary Issues in Financial Reporting.
Routledge, Londen.
• PSAK, SAK ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAP, dll.
References
(1) (2) (3)
(4)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
1. Standar akuntansi yang berlaku di dunia, standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dan
penerapannya dan perkembangan standar akuntansi di Indonesia: Standar Akuntansi di dunia
dan di Indonesia  Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia dan IFRS  PSAK, SAK
ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAK 45, PSAP:  Perbedaan pengguna  Komponen
standar  Perbedaan pokok.
Ref: PSAK, SAK ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAK 45, PSAP
2. Kerangka Konseptual menurut standar akuntansi: Definisi dan kegunaan kerangka konseptual
 KK PSAK  KK SAK ETAP, EMKM  KK SAK Syariah  Aplikasi penerapan KK.
Ref: Kerangka Konseptual PSAK, ETAP, EMKM, Syariah
3. Komponen dan jenis laporan keuangan: Penyajian Laporan Keuangan  Laporan Arus Kas 
Laporan Keuangan Interim  Laporan Keuangan Konsolidasian  Laporan Keuangan
Tersendiri  Laporan segmen  Ilustrasi laporan keuangan.
Ref: PSAK 1, PSAK 2 PSAK 3 PSAK 65 PSAK 4 PSAK 5
4. Penerapan standar akuntansi atas persediaan, property investasi dan aset biologis: Akuntansi Persediaan 
Akuntansi aset biologis dan produk agrikultur  Konsep nilai wajar  Aplikasi penerapan standar dalam LK
Ref: PSAK 14, PSAK 69 PSAK 68
5. Penerapan standar akuntansi atas aset tetap dan aset tak berwujud :Akuntansi Properti Investasi  Akuntansi Aset
Tetap . Akuntansi Aset Tak Berwujud  Aplikasi penerapan standar dalam LK.
Ref: PSAK 13 PSAK 16 PSAK 19 PSAK 69
6. Penerapan standar akuntansi impairment dan akuntansi aset tersedia untuk dijual: Konsep umum impairment 
Impairment aset tetap dan goodwill  Aset tidak lancar tersedia untuk dijual  Aplikasi penerapan standar dalam LK.
Ref: PSAK 48 PSAK 58
7. Penyajian pengungkapan investasi dalam entitas lain dan pengungkapan transaksi berelasi: Investasi dalam lingkup
instrumen keuangan  Investasi dalam asosiasi  Kombinasi Bisnis  Pengaturan Bersama  Restrukturisasi Entitas
Sepengendali  Pengungkapan investasi pada entitas lain  Pengungkapan pihak Berelasi  Aplikasi penerapan
standar dalam LK.
Ref: PSAK 15 PSAK 22 PSAK 65 PSAK 67 PSAK 38 PSAK 7
8. Akuntansi pajak penghasilan dan perbedaan akuntansi & pajak : Akuntansi pajak penghasilan  Perbedaan
pengakuan dan pengukuran akuntansi dan pajak  Akuntansi atas aset dan liabilitas pengampnan pajak  Revaluasi
menurut akuntansi dan pajak  Aplikasi penerapan standar dalam LK.
Ref: PSAK 46 PSAK 70 Bultek 11
9. Imbalan kerja, provisi dan kontijensi, kebijakan akuntansi, perubahan kebijakan akuntansi, kesalahan dan peristiwa
setelah tanggal pelaporan:  Imbalan kerja  Provisi  Kontijensi  Kebijakan akuntansi  Perubahan kebijakan
akuntansi  Perubahan estimas  Kesalahan / error. Peristiwa setelah tanggal pelaporan.
Ref: PSAK 25 PSAK 24 PSAK 57 PSAK 8
10. Akuntansi instrumen keuangan : Definisi instrumen keuangan  Jenis instrumen keuangan  Pengungkapan
instrumen keuangan  Klasifikasi instrumen keuangan  Pengakuan awal  Penghentian pengakuan  Penurunan
nilai.
Ref: PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60 PSAK 71.
11. Konsep akuntansi selisih kurs, derivatif dan akuntansi lindung nilai :  Mata uang fungsional  Pengukuran dan
penyajian transaksi dalam mata asing  Translasi laporan keuangan  Transaksi derivative  Akuntansi Lindung
nilai.
Ref: PSAK 10 PSAK 55 PSAK 71.
12. Akuntansi pendapatan dari kontrak pelanggan: Tahapan pengakuan pendapatan dari pelanggan  Kontrak,
Modifikasi  Kewajiban penyelesaian  Nilai transaksi dan Alokasi nilai transaksi  Pengakuan pendapatan 
Aplikasi penerapan Standar dalam LK.
Ref: PSAK 72.
13. Akuntansi sewa : Definisi kontrak sewa  Akuntansi Penyewa  Akuntansi Pesewa  Aplikasi penerapan Standar
dalam LK.
Ref: PSAK 73.
14. Akuntansi Syariah :  Konsep Akuntansi Syariah  Laporan Keuangan Syariah  Transaksi Syariah: Mudhorobah,
Murabahah, Musyarokah, Salam, Istisna, Ijarah. Asuransi Syariah  Wakaf  Aplikasi penerapan Standar dalam LK
- Ref: SAK Syariah
Akuntansi instrumen keuangan
 Definisi instrumen keuangan
 Jenis instrumen keuangan
 Pengungkapan instrumen keuangan
 Klasifikasi instrumen keuangan
 Pengakuan awal
 Penghentian pengakuan
 Penurunan nilai.
INSTRUMEN KEUANGAN
• Berdasarkan PSAK 50, instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang
menambah aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrument
ekuitas lain.
• Salah satu perkembangan paling penting dalam dunia keuangan sejak tahun1970-
an adalah kehadiran sejumlah besar instrument keuangan baru dan inovatif
dalam pasar keuangan.
• Istilah “teknik keuangan” dan “revolusi instrument keuangan” sering digunakan
untuk menggambarkan perkembangan ini.
• Biasanya, instrument keuangan baru merupakan kombinasi antara instrument
keuangan yang sudah ada dengan sedikit tambahan fitur baru. Instrumen
keuangan lainnya merupakan kombinasi dua atau lebih instrument menjadi
instrument sintetis baru atau produk keuangan yang dikemas ulang, contohnya
beberapa jenis tertentu swap dan obligasi hipotek yang dijamin.
INSTRUMEN KEUANGAN
 Future contract Menurut Hull (2006) kontrak berjangka merupakan perjanjian atau kesepakatan untuk
membeli atau menjual asset tertentu pada saat tententu dengan atau pada harga tertentu dalam kurun
waktu tertentu di masa yang akan datang.
 Hal ini senada dengan definisi menurut Eiteman, dkk (2010) future contract adalah sebuah alternatif dari
kontrak forward yang menuntut penyerahan suatu jumlah valuta asing standar di masa depan dengan
waktu, tempat, dan harga yang sudah ditentukan.
 Future contract berbeda dengan forward contract di mana future contract bentuknya sudah standard
(sudah dibuat baku), telah disekuritisasi dan diperdagangkan di pasar tententu, di tengah-tengah
masyarakat. Kontrak tidak dilakukan secara pribadi oleh dua pihak, tetapi dilakukan melalui bursa yang
terorganisir
Kontrak Forward dan Future
 Pada dasarnya, kontrak forward dan kontrak future adalah persetujuan yang mengizinkan para pedagang,
investor, dan produsen komoditas untuk berspekulasi atas harga sebuah aset di masa depan.
 Kontrak-kontrak ini berfungsi sebagai komitmen antara dua pihak yang memungkinkan terjadinya
perdagangan atas sebuah instrumen di suatu masa yang mendatang (tanggal kadaluarsa), dengan harga
yang disetujui pada saat kontrak dibentuk..
 Instrumen keuangan dasar dari sebuah forward atau future dapat berupa segala jenis aset, seperti ekuitas,
komoditas, mata uang, pembayaran bunga atau obligasi.
 Namun, tidak seperti kontrak forward, kontrak future merupakan merupakan kontrak yang berstandar dari
sudut pandang kontrak (sebagai persetujuan legal) dan diperdagangkan di lokasi spesifik (bursa kontrak
futures).
 Oleh karena itu, kontrak future menjadi subjek dari beberapa peraturan, yang contohnya termasuk besar
kecilnya kontrak dan suku bunga harian.
 Di dalam banyak kasus, eksekusi dari kontrak future dijamin oleh lembaga kliring, yang memungkinkan
berbagai pihak untuk berdagang dengan pengurangan resiko antar rekan.
INSTRUMEN KEUANGAN
• Option Contract Dasarnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu calls
sebagai hak beli dan puts sebagai hak jual. Pembeli calls atau pemilik
calls memiliki hak membeli asset tertentu pada harga tertentu dan
tanggal tertentu di masa yang akan datang. Sebaiknya pembeli put
atau pemilik put memiliki hak menjual asset tertentu pada harga
tertentu dan pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Harga
dalam kontrak disebut strike price atau exercise price, dan tanggal
pada kontrak disebut maturity date. Gaya opsi ini ada dua, yaitu gaya
Eropa dan gaya Amerika. Opsi eropa dapat diexercise hanya persis
pada tanggal jatuh tempo saja, sedangkan opsi Amerika dapat
diexercise kapan saja sepanjang hidup opsi atau selama opsi belum
jatuh tempo maupun persis pada tanggal jatuh tempo.
Instrumen keuangan
• Swaps Contract Merupakan kesepakatan antara dua pihak atau
perusahaan untuk saling mempertahankan arus kas di masa tertentu
(selama kurun waktu tertentu) yang akan datang.
• Kesepakatan ini ditentukan secara spesifik tanggal pembayaran tunai
dan cara menghitung jumlah tunai yang akan saling dipertukarkan
(dibayarkan masing-masing pihak).
• Biasanya di dalam perhitungan telah dipertimbangkan nilai yang akan
datang, tingkat bunga, kurs mata uang, dan variabel-variabel lainnya
yang relevan.
Instrumen keuangan
• Warrant adalah sebuah hak yang diberikan kepada pemegang saham untuk membeli lembar saham pada
harga yang telah ditentukan (harga eksekusi) oleh emiten yang menerbitkannya dalam jangka waktu
tertentu.
 Beberapa instrument keuangan telah mengungguli kesuksesan instrument
keuangan lainnya, seperti instrument derivative termasuk didalamnya kontrak
forward, future, opsi, dan swap. Instrumen ini makin banyak digunakan dalam
aktivitas trading, arbitraging, dan manajemen risiko.
 Inovasi instrument keuangan mortgage-backed securities (mbs) telah menjadi salah
satu penyebab krisis keuangan global ditahun 2007.
 Hal ini makin mempopulerkan nama instrument keuangan terutama yang terkait
dengan aktivitas investasi yaitu saham dan obligasi.
 Kepopuleran beberapa instrument tersebut seolah-olah mendefinisikan instrument
keuangan sebagai instrument investasi.
 Dengan demikian, apakah instrument keuangan hanya terbatas pada instrument
investasi?
INSTRUMEN KEUANGAN
INSTRUMEN KEUANGAN
• Jika investor dan pengguna laporan keuangan memerlukan
pengetahuan dan pergertian yang cukup tentang instrumen keuangan
dalam melakukan pengambilan keputusan dan penilaian risiko, maka
diperlukan konsistensi akuntansi dan pengungkapan yang memadai
atas instrument tersebut.
• Disisi lain, akuntansi instrument keuangan akan menjadi salah satu
tantangan besar bagi entitas yang mengadopsi International Financial
Reporting Standard (IFRS), sebab pengadopsian ini meningkatkan
kompleksitas perlakuan akuntansi atas instrument keuangan.
Sayangnya, referensi yang membahas secara rinci tentang instrument
keuangan dengan berbagai contoh penerapan masih sangat sedikit.
Iinstrumen keuangan
Dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan), terdapat 3 (tiga) standar yang membahas
instrumen keuangan, yaitu:
1.PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian yang mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS
32 Financial Instruments: Presentation. Pernyataan ini memberikan panduan dalam
pengaturan hal-hal berikut:
2.Definisi dan klasifikasi instrument keuangan yaitu aset keuangan, liabilitas keuangan, dan
instrument ekuitas;
3.Perbedaan antara liabilitas keuangan dan ekuitas;
4.Akuntansi untuk instrument keuangan majemuk;
5.Akuntansi untuk pembelian kembali saham dan saham treasuri;
6.Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
7.PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran yang mengadopsi seluruh
pengaturan dalam IAS 39 Financial Instruments: Recognition and Measurement.
INSTRUMEN KEUANGAN
• Pernyataan ini memberikan panduan dalam pengaturan hal-hal berikut:
1.Definisi, klasifikasi, dan reklasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan;
2.Pengakuan dan penghentian pengakuan aset keuangan dan
liabilitaskeuangan;
3.Pengukuran diawal dan setelah pengakuan awal;
4.Akuntansi derivatif untuk tujuan diperdagangkan dan lindung nilai.
• PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan yang mengadopsi semua
pengaturan dalam IFRS 7 Financial Instruments: Disclosures.
• Peryataan ini mencakup persyaratan pengungkapan terkait instrument
keuangan.
INSTRUMEN KEUANGAN
• Berdasarkan PSAK 50, instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah aset
keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrument ekuitas lain.
• Dengan demikian instrumen keuangan dapat diklasifikasikan kedalam 3 kategori, yaitu:
1. Aset keuangan;
2. Liabilitas keuangan;dan
3. Intrumen ekuitas,entitas lain
• Pada dasarnya, suatu instrumen dapat dikategorikan sebagai instrumen keuangan apabila
instrumen tersebut memiliki hubungan kontraktual antara dua pihak.
• Dengan demikian, aset atau liabilitas keuangan yang tidak timbul secara kontraktual tidak
dapat dikategorikan sebagai instrumen keuangan, seperti contoh utang pajak.
• Liabilitas ini timbul secara kontraktual melainkan secara konstruktif berdasarkan undang-
undang.
AKUNTANSI INSTRUMEN
KEUANGAN
Agenda
Instrumen Keuangan
Perkembangan Standar Instrumen Keuangan
PSAK 71 Pengakuan dan Pengukuran Instrumen
Keuangan
22
PSAK 71
Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran
Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 50
Definisi Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
Kewajiban kontraktual
Kas
Kontrak diselesaikan
dengan instrumen
ekuitas entitas
Hak
kontraktual
Instrumen ekuitas
entitas lain
Aset Keuangan
Liabilitas keuangan
kontrak yang diselesaikan dengan
instrumen ekuitas entitas
Ekuitas
Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi
dengan seluruh kewajibannya
Instrumen Keuangan – PSAK 50
setiap kontrak yang menambah nilai:
►aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
►liabilitas keuangan atau
►instrumen ekuitas entitas lain.►Aset Keuangan
 Kas
 Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
lain
 Hak kontraktual:
• untuk menerima kas atau aset
keuangan lainnya dari entitas lain; atau
• untuk mempertukarkan aset keuangan
dengan entitas lain dengan kondisi
berpotensi untung; atau
 Kontrak yang akan diselesaikan dengan
penerbitan instrumen ekuitas entitas
• nonderivatif
• derivatif
►liabilitas Keuangan
 Kewajiban kontraktual:
• untuk menyerahkan kas atau aset
keuangan lain kepada entitas lain; atau
• untuk mempertukarkan aset keuangan
atau liabilitas keuangan dengan entitas lain
dengan kondisi yang berpotensi tidak
menguntungkan entitas;
 kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan
dengan menggunakan instrumen ekuitas
yang diterbitkan entitas dan merupakan
suatu:
• non derivatif; atau
• derivatif
Perkembangan Standar Instrumen Keuangan
PSAK LAMA sd Th 1998
 PSAK 09 Penyajian aktiva lancar dan
kewajiban lancar
 PSAK 50 Sekuritas
 PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang
 PSAK 21 Akuntansi Ekuitas
 PSAK 31 Akuntansi Perbankan
 PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu
 PSAK 51 Akuntansi Kuasi Organisasi
 PSAK 55 Akuntansi Instrumen Deivatif
dan Aktivitas Lindung Nilai
 PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang
Piutang Bermasalah
PSAK Revisi 2006
 PSAK 50 Instrumen Keuangan
Penyajian dan Pengungkapan
 PSAK 55 Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran
PSAK Revisi 2010  IAS 1 Jan 2009
 PSAK 50 Penyajian
 PSAK 55 Pengakuan dan Pengukuran
 PSAK 60 Pengungkapan
PSAK 50, 55, 60 Revisi 2014
•  IAS eff1 Jan 2015
ED PSAK 71 Instrumen Keuangan
•  IAS eff1 Jan 2019
Instrumen Keuangan 50,55,60
• Definisi
• Pemisahan liabilitas dan
ekuitas
• Instrumen keuangan
majemuk.
• Saham treasuri, bunga,
dividen,
kerugian/keunntungan
• Saling hapus atas aset dan
liabilitas
• Definisi dan klasifikasi
• Derivatif melekat
• Pengakuan dan
penghentian pengakuan
• Pengukuran awal,
pengukuran selanjutnya,
reklasifikasi, penurunan
nilai.
• Lindung Nilai
Instrumen Keuangan
IAS 32 IAS 39 IFRS 7
PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60
 Tingkat pengungkapan
berdasarkan kelas
 Signifikansi instumen
terhadap kinerja
 Sifat dan cakupan risiko
– kualitatif & kuantitatif
 Analisis sensitivitas
PSAK 71
Eff 2020
Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 55
Instrumen Keuangan
Instrumen
Lindung Nilai
Aset Keuangan
yang diukur pada
nilai wajar
melalui laporan
laba rugi
Investas dimiliki
hingga jatuh
tempo
Pinjaman
diberikan dan
Piutang
Aset keuangan
tersedia untuk
dijual
Liabilitas
Keuangan yang
diukur pada nilai
wajar melalui
laporan laba rugi
Kewajiban
Lainnya
Instrumen
Ekuitas Biasa
Instrumen
Ekuitas
Majemuk
Instrumen
Ekuitas
Sinstesis
Derivatif
Biasa
Derivatif
Melekat
Atas Nilai Wajar
Atas Arus Kas
Atas Investasi
Neto pada
Operasi Luar
Negeri
Aset
Keuangan
Liabilitas
Keuangan
Instrumen
Ekuitas
Instrumen
Derivatif
PSAK 50 – Revisi 2014
• Tujuan, Ruang Lingkup dan Definisi
• Penyajian
• Liabilitas dan Ekuitas
• Instrumen Keuangan Majemuk
• Saham yang Diperoleh Kembali
• Saham, Deviden, Kerugian dan Keuangan
• Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (revisi
2013)
• Pedoman Penerapan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari PSAK 50
• Contoh Ilustrasi, melengkapi tetapi bukan merupakan bagian dari
PSAK 50
• Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal
mengklasifikasikan instrumen tersebut atau komponennya
sebagai:
• liabilitas keuangan,
• aset keuangan, atau
• instrumen ekuitas
sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi
liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas.
Penyajian Liabilitas dan Ekuitas– par 15
Instrumen Keuangan Majemuk
• Penerbit instrumen keuangan nonderivatif mengevaluasi
persyaratan instrumen keuangan untuk menentukan apakah
instrumen tersebut mengandung komponen liabilitas dan ekuitas.
Komponen tersebut diklasifikasikan secara terpisah sebagai
liabilitas keuangan, aset keuangan,, atau instrumen ekuitas sesuai
dengan ketentuan di paragraf 11.
• Entitas mengakui secara terpisah komponen instrumen keuangan
yang:
• menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas; dan
• memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk mengkonversi
instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari
entitas yang bersangkutan.
Saham Treasuri
• Jika entitas. memperoleh kembali instrumen ekuitasnya, maka
instrumen tersebut (saham treasuri) dikurangkan dari ekuitas.
• Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan,
penerbitan, atau pembatalan instrumen ekuitas entitas tersebut
tidak diakui dalam laba rugi.
• Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas
yang bersangkutan atau oleh anggota lain dalam kelompok usaha
yang dikonsolidasi. Imbalan yang dibayarkan atau diterima diakui
secara langsung di ekuitas.
• Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan secara terpisah, dalam Iaporan
posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan PSAK 1:
Penyajian Laporan Keuangan.
• Entitas mengungkapkan sesuai dengan PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi jika saham treasuri diperoleh oleh pihak-pihak berelasi.
Saham Treasury
• Treasury Stock adalah saham perusahaan yang dibeli kembali dari
peredaran untuk sementara waktu. ... Pembelian kembali saham yang
beredar sebagai saham treasury bisa terjadi karena beberapa alasan,
yaitu : Untuk menaikkan harga pasar saham. Akan dijual kembali pada
karyawan perusahaan.
4 Tugas Treasury Management
 Apa itu Treasury Management? Secara umum Treasury Management dapat diartikan, yaitu seseorang atau
kelompok yang ditempatkan dalam sebuah perusahaan yang bertanggung jawab dan berfungsi untuk menjaga
kondisi likuiditas perusahaan tersebut.
 Mereka harus memastikan kondisi keuangan sebuah perusahaan untuk menjalankan operasionalnya, apakah
mampu atau tidak. Jika mampu, berarti tugas Treasury Management dapat lebih ringan. Namun jika diperkirakan
perusahaan tidak mampu, mereka harus mencarikan solusinya, yang tentu saja harus dirundingkan terlebih dahulu
dengan jajaran manajemen perusahaan dan pemilik modal.
 Tugas Treasury Management, sudah disebutkan dalam artikel sebelumnya disini. Maka disini akan kami lanjutkan
tugas treasury management lainnya, yaitu :
1. Mengelola modal kerja atau working capital management. Perlu Anda ketahui bahwa modal kerja merupakan
kunci dari peramalan kas dalam sebuah perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan modal kerja dengan
tujuan dapat mengetahui untuk apa saja modal kerja digunakan. Selain itu, dapat diketahui pengaruh dan
kaitannya modal kerja yang digunakan dalam perusahaan. Pengelolaan modal kerja dapat dilakukan dengan cara
melibatkan perubahan tingkat aktiva yang lancar sebagai tanggapan atas pencapaian dari penjualan produk
sebuah perusahaan.
4 Tugas Tresuari Manajemen
2. Mengelola kas atau cash management. Caranya, dengan menggabungkan informasi dalam perkiraan kas
dan pengelolaan modal kerja. Dengan tujuan, keterjaminan dana yang mencukupi untuk kebutuhan kegiatan
operasional sebuah perusahaan.
3. Mengelola investasi atau investment management. Pada saat perusahaan mengalami kelebihan dana
dalam kasnya, maka dana tersebut harus diinvestasikan dengan benar dan tepat sasaran. Dengan tujuan,
hasil dari investasi tersebut dapat bermanfaat bagi perusahaan. Dalam menginvestasikan dana berlebih
tersebut harus diperhatikan tiga faktor berikut. Tingkat pengembalian dana investasi yang maksimal.
Kecocokan antara tanggal jatuh tempo dana investasi dengan kebutuhan kas perusahaan. Jangan pernah
menginvestasikan dana perusahaan pada resiko tinggi.
4. Penggalangan dana atau fund raising. Penggalangan dana dengan tujuan untuk pengelolaan kas dan
investasi itu sangat penting dilakukan sebuah perusahaan agar operasionalnya tetap berjalan. Dana dapat
digalang dari broker atau bankir investasi, hingga para investor dengan menanamkan modalnya. Dengan
penggalangan dana tersebut, perusahaan dapat melakukan manajemen terkait pengelolaan dana yang
dimilikinya. Oleh karena itu, tugas dari Treasury Managementdalam mengelola kondisi keuangan sebuah
perusahaan memang sangat vital.
Bunga, Deviden, Kerugian dan Keuntungan
• Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait
dengan instrumen keuangan atau komponen yang
merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan
atau beban dalam laba rugi.
• Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh
entitas secara langsung ke ekuitas, setelah dikurangi
dampak pajak penghasilan terkait.
• Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat
sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak
penghasilan terkait.
Bunga, Deviden, Kerugian dan Keuntungan
• Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait
dengan instrumen keuangan atau komponen yang
merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan
atau beban dalam laba rugi.
• Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh
entitas secara langsung ke ekuitas, setelah dikurangi
dampak pajak penghasilan terkait.
• Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat
sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak
penghasilan terkait.
PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan
• Entitas harus untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen
keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan.
• Pengungkapan hirarki nilai wajar
 Tingkat 1 harga kuotasi pasar atau nilai kontrak terkini
 Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)
 Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
• Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan
• Pengungkapan kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan
proses pengelolaan risiko)
• Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas)
PSAK 71
Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran
Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Menggantikan sebagian PSAK 55 – namun PSAK 55 masih berlaku
• Efektif 1 Januari 2020
• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk
memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran
pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.
Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai
aset keuangan
Memperbaiki model akuntansi hedging
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Perubahan format mengikuti IFRS:
• Bab 1 Tujuan
• Bab 2 Ruang Lingkup
• Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
• Bab 4 Klasifikasi
• Bab 5 Pengukuran
• Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai
• Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Tanggal efektif 1 Januari 2020
• Perbedaan dengan IAS
• Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations,
• Ketentuan transisi
Ruang Lingkup
• Diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen
keuangan, kecuali:
• Investasi  anak, asosiasi dan joint venture (PSAK 65, 4, 15)
• Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK XX)
• Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24)
• Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi instrumen
ekuitas dalam pencatatan entitas penerbit.
• Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi (PSAK 62)
• Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22)
• Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57)
• Transaksi kompensasi berbasis saham (PSAK 53)
• Hak dan kewajiban dalam ruang lingkup pendapatan (PSAK XX)
Ruang Lingkup
• Persyaratan penurunan nilai diterapkan untuk hak berdasarkan PSAK (XX)
Pendapatan untuk pengakuan keuntungan dan kerugian penurunan nilai.
• Komitmen pinjaman berikut termasuk dalam ruang lingkup
• komitmen pinjaman berbentuk liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi.
• komitmen pinjaman yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau dengan
penyerahan/penerbitan instrumen keuangan lainnya.
• komitmen untuk menyediakan pinjaman pada suku bunga di bawah bunga pasar.
• Kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan yang dapat
diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau
dengan mempertukarkan instrumen keuangan,
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• PSAK 71 merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang dikeluarkan per 1
Januari 2016 yang efektif 1 Januari 2018.
• PSAK 71 mengatur perubahan: klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan
akuntansi lindung nilai.
• Meskipun PSAK 71 akan menggantikan PSAK 55, PSAK 71 ini belum mengganti
seluruh ketentuan dan persyaratan yang ada di PSAK 55.
• Hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB, PSAK 71 memperkenankan
entitas untuk memilih menerapkan model akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 71 atau
PSAK 55 secara keseluruhan
• PSAK 71 juga memberikan tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk menerapkan PSAK
55 untuk macro hedging jika entitas menerapkan PSAK 71.
Amandemen terhadap PSAK Lain.
• Penerbitan PSAK 71 mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain.
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
• PSAK 71 berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2020. Penerapan dini diperkenankan.
Pengakuan Awal
Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam
laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, entitas menjadi salah
satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.
Pada saat entitas pertama kali mengakui aset keuangan, entitas
tersebut mengklasifikasikannya sesuai dengan paragraf 4.1.1-4.1.5
dan mengukurnya sesuai dengan paragraf 5.1.1-5.1.3.
Ketika entitas pertama kali mengakui liabilitas keuangan, entitas
tersebut mengklasifikasikannya sesuai dengan paragraf 4.2.1 dan
4.2.2, dan mengukurnya sesuai dengan paragraf 5.1.1.
Pembelian atau Penjualan Reguler Aset
Keuangan
Pembelian atau penjualan reguler aset keuangan
diakui dan dihentikan pengakuannya menggunakan
salah satu di antara akuntansi tanggal perdagangan
atau akuntansi tanggal penyelesaian.
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
• Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya
jika:
• hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir;
atau
• entitas mengalihkan aset keuangan seperti dijelaskan di paragraf 3.2.4
dan 3.2.5, dan pengalihan tersebut memenuhi kriteria penghentian
pengakuan di paragraf 3.2.6.
• Entitas mengalihkan aset keuangan, jika dan hanya jika, entitas:
• mengalihkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset keuangan; atau
• mempertahankan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang
berasal dari aset keuangan tetapi juga menanggung kewajiban
kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada
satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang
memenuhi persyaratan paragraf 3.2.5.
• Dalam laporan keuangan konsolidasi diterapkan ketentuan
konsolidasi, aset keuangan  level konsolidasi.
• Entitas menentukan apakah penghentian pengakuan diterapkan
pada bagian, keseluruhan, kelompok aset serupa.
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
Pengalihan yang diakui sebagai penghentian pengakuan
Pengalihan yang tidak diakui sebagai penghentian
pengakuan
Keterlibatan berkelanjutan atas aset alihan
Keseluruhan pengalihan
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
• Entitas mengeluarkan liabilitas keuangan dari laporan posisi keuangan, jika dan
hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang
ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.
• Pertukaran antara peminjam dan pemberi pinjaman existing atas instrumen
utang dengan persyaratan yang secara substansial berbeda dicatat sebagai
penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru.
• Modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan dicatat sebagai
penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru.
• Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau yang
dialihkan ke pihak lain, dan imbalan yang dibayarkan, termasuk aset nonkas yang
dialihkan atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam laba rugi.
Klasifikasi – Instrumen Keuangan
Aset keuangan
Liabilitas keuangan
• Kontrak hibrida dengan aset keuangan sebagai kontrak
utama
• Kontrak lainnya
Derivatif melekat
Klasifikasi Intrumen Keuangan
• Klasikasi berdasarkan model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari
aset keuangan.
• Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar
melalui penghasilan komprehensif lain.
• entitas dapat menetapkan pilihan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen ekuitas tertentu
yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan
dalam penghasilan komprehensif lain.
• Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi:
• aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka
mendapatkan arus kas kontraktual, dan
• persyaratan kontraktual meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely
payments of principal and interest / SPPI )
• Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika
• Entitas mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan.
• Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi.
• Ditentukan oleh manajemen entitas sebagai hasil dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan pada
kegiatan operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak eksternal.
• Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas memulai atau berhenti untuk melaksanakan aktivitas
yang signifikan terhadap kegiatan operasinya; entitas telah memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini bisnis.
Instrumen Keuangan – Klasifikasi
Instrumen aset atau utang (kontrak hybrid) EkuitasDerivatives
Tes SPPI / Arus Kas – pokok dan bunga
Tes Model Bisnis (BM) – arus kas kontraktual Diperdagangkan
Memilih opsi nilai wajar Opsi FVOCI dipilih
Biaya perolehan
Diamortisasi
FVTPL
FVOCI
(with recycling)
FVOCI*
(tanpa recycling)
Tidak Tidak Tidak YaYa
Ya TidakBM 1:
arus kas
kontraktual
BM 2:
arus kas
Kontraktual dan
menjual instrumen
keuangan
Tidak
memenuhi
BM 1 dan
BM 2
MEMENUHI GAGAL
*Tanpa recycling ke laba rugi. Pemilihan tidak dapat dibatalkan dan dapat dilakukan tiap instrument pada saat pengakuan awal
Kriteria SPPI
• Konsisten dengan ketentuan dasar pinjaman (basic lending agreement)
Apakah arus kas berasal hanya dari pokok dan
bunga
• Pokok: jumlah pokok pinjaman yang diperjanjian dalam kontrak  nilai
wajar pada pengakuan awal
• Bunga: Imbalan atas nilai waktu uang, risiko kredit, risiko pinjmanan
lainnya (mis: likuiditas), biaya lain termasuk biaya administrasi dan
margin laba.
Pokok pinjaman dan bunga
Kriteria SPPI
Model Bisnis Karakteristik Pengukuran
Memiliki untuk
memperoleh arus kas
kontraktual
• Tujuan: memperoleh arus kas kontraktul
• Penjualan bersifat insential
• Penjuala sangat jarang (volume dan
frekuensi)
Biaya perolehan
diamortisasi
Memiliki untuk
memperoleh arus kas
kontraktual dan untuk
dijual
• Tujuan: memperoleh arus kas kontraktual
dan menjual sifatnya tidak terpisahkan.
• Umumnya lebih banyak penjualan
(frekuensi dan volume) dibandingkan
memperoleh arus kas kontraktual
FVOCI*
Lainnya • Tujuan: tidak untuk memperoleh arus kas
kontraktual atau dijual
FVTPL**
• *Tidak menerapkan opsi pengukuran dengan nilai wajar
• **Kriteria SPPI tidak relevan – aset dengan model bisnis ini diukur pada FVTPL
Klasifikasi: Aset Keuangan
Kategori Pengukuran
 Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55
 Perubahan signifikan dalam mengklasifikasikan aset keuangan
Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigit dan
diperkirakan tidak sering terjadi
PSAK 71 PSAK 55
• FVTPL
• Biaya perolehan diamortisasi
• FVOCI
• FVTPL
• Loan and Receivable
• HTM
• FVOCI
• FVTPL
• FVOCI
• HTM
= Fair value to profit and loss
= Fair value to other comprehensive Income
= Held to Maturiy
Klasifikasi: Liabilitas Keuangan
Kategori Pengukuran
 Ketentuan PSAK 55 sebagian besar masih dipertahankan
 Biaya perolehan diamortisasi
 FVTPL
 Penyajian dalam OCI atas keuntungan atau kerugian liabilitas
keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada FTPL yang timbul dari
perubahan risiko kredit, kecuali jika hal tersebut menciptakan atau
meningkatkan inkonsistensi pengakuan dan pengukuran (accounting
mismatch)
Reklasifikasi liabilitas keuangan – tidak diperkenankan
OCI = Other Comprehensive income / Penghasilan Komprehensive lain
Pertimbangan dalam Penilaian
Pertimbang
an dalam
Penilaian
Bagaimana
kinerja
dievaluasi
Tingkat
penjualan
aktual dan
ekspektasian
Faktor Lainnya
Bagaimana
Manajer
dikompensasi
Bagaimana
risiko dikelola
Dinilai pada tingkat di mana sekompok aset dikelola, misal paorfolio aset
Contoh Model Bisnis
Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam kondisi
tertentu
Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan harian
Aset dalam bentuk dana yang dikelola pada nilai wajar
Pinjaman ritel untuk sekuritisasi
Instrumen diperdagangkan.
Aset keuangan untuk mendanai liabilitas asuransi
Pinjaman ritel untuk mendapatkan arus kas kontraktual
Klasifikasi Piutang Dagang
• Kriteria klasifikasi
• SPPI  terpenuhi
• BM – untuk memperoleh arus kas kontraktual  terpenuhi
• Piutang dagang
• Untuk piutang dilakukan sekuritisasi dan transaksi lainnya perlu pertimbangan
yang lebih kompleks dengan mempertimbangkan bentuk kontraknya  anjak
piutang
Opsi untuk Ditetapkan pada FVTPL
• Aset keuangan: dapat dilakukan jika penetapan tersebut menghilangkan atau
secara signifikan mengurangi inkonsistensi pengukuran atau pengakuan
(accounting mismatch)
• Liabilitas keuangan: sesuai PSAK 55. Ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika
• Dikelola atas dasar nilai wajar; atau
• Mengandung derivative melekat (embedded derivative) yang tidak dapat dipisahkan
• Berikut dapat ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika kondisi berikut terpenuhi:
• Kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non finansial
• Ekposur kredit tertentu
PENGUKURAN
Pengukuran awal
Pengukuran selanjutnya aset keuangan
Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Penghapusan
Penurunan nilai
5
Pengukuran Awal
Instrumen Keuangan
FVTPL
Nilai wajar
(biaya transaksi expense)
Tidak diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi*
Nilai wajar ditambah
Biaya Transaksi terkait langsung dengan
perolehan
(biaya transaksi dikapitalisasi)
*Pengecualian: piutang dagang tanpa komponen pendanaan
signifikan diakui sebesar harga transaksi
PENGUKURAN – Pengukuran Awal
• Kecuali untuk piutang dagang dalam ruang lingkup paragraf
5.1.3, aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tidak
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pada saat
pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan atau
liabilitas keuangan pada nilai wajar ditambah atau dikurangi
biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan atau
penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan.
• Jika nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan pada
saat pengakuan awal berbeda dari harga transaksinya, maka
entitas menerapkan paragraf PP5.1.2A
• Jika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian
untuk aset yang setelah pengakuan awal diukur pada biaya
perolehan diamortisasi, maka aset tersebut diakui pertama
kali pada nilai wajar pada tanggal transaksi
5
PENGUKURAN –Pengukuran Selanjutnya
• Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, sesuai klasifikasi
aset keuangan :
• Biaya perolehan diamortisasi;
• Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain; atau
• Nilai wajar melalui laba rugi.
• Entitas menerapkan persyaratan penurunan nilai di bagian 5.5 untuk aset
keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan
paragraf 4.1.2 dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain sesuai dengan paragraf 4.1.2A.
• Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai paragraph
6.5.8–6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran paragraf 89–94 untuk akuntansi lindung nilai
atas nilai wajar untuk portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga)
untuk aset keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai. 1
5
Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan
• Setelah pengakuan awal, entitas mengukur liabilitas keuangan sesuai
dengan paragraf 4.2.1–4.2.2.
• Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai dalam
paragraph 6.5.8–6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 paragraf
89–94 untuk akuntansi lindung nilai atas nilai wajar yang diterapkan
pada portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga) untuk
liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai.
655
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Metode Bunga Efektif
• Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode bunga efektif,
yaitu dengan menerapkan suku bunga efektif atas jumlah tercatat
bruto aset keuangan, kecuali untuk:
• aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk.
Untuk aset keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif yang
disesuaikan dengan kredit atas biaya perolehan diamortisasi aset keuangan
sejak pengakuan awal.
• aset keuangan yang tidak dibeli atau yang berasal dari aset keuangan
memburuk tetapi selanjutnya menjadi aset keuangan memburuk. Untuk aset
keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif atas biaya
perolehan diamortisasi aset keuangan di periode pelaporan selanjutnya.
5
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Modifikasi arus kas kontraktual
• Saat arus kas kontraktual atas aset keuangan direnegosiasi atau dimodifikasi dan
renegosiasi atau modifikasi tersebut tidak menghasilkan penghentian pengakuan
aset keuangan  entitas menghitung ulang jumlah tercatat bruto aset keuangan
dan mengakui keuntungan atau kerugian yang timbul dari modifikasi dalam
laporan laba rugi.
• Jumlah tercatat bruto aset keuangan dihitung ulang (sebagai nilai kini dari arus
kas kontraktual yang telah direnegosiasi atau dimodifikasi yang didiskontokan
dengan suku bunga efektif awal aset keuangan (atau suku bunga efektif yang
disesuaikan dengan kredit untuk aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari
aset keuangan memburuk) atau, jika dapat diterapkan, revisi suku bunga efektif
dihitung sesuai dengan paragraf 6.5.10.
• Biaya atau pendapatan jasa yang terjadi mengubah jumlah tercatat aset keuangan
yang telah dimodifikasi dan diamortisasi selama sisa jangka waktu aset keuangan
modifikasian tersebut.
5
Penghapusan
5
Entitas langsung mengurangi jumlah tercatat bruto
dari aset keuangan ketika entitas tidak memiliki
perkiraan wajar untuk memulihkan aset keuangan
secara keseluruhan atau secara parsial.
Penghapusan merupakan kejadian penghentian
pengakuan
Pengukuran Instrumen Keuangan
Kategori Laba Rugi OCI PSAK 55
Biaya perolehan
diamortisasi
Seluruh keuntungan dan kerugian -
Instrumen utang
pada FVOCI
Bunga, kerugian penurunan nilai,
keuntungan/kerugian selisih kurs,
keuntungan/kerugian saat pelepasan
Keuntungan/
kerugian lainnya
Instrumen
ekuitas* pada
FVOCI
Dividen (kecuali) jelas merupakan
pemulihan atas sebagian biaya perolehan
(investasi)
Keuntungan/
kerugian
perubahan nilai
wajar
FVTPL Seluruh keuntungan dan kerugian -
* Pengukuran dengan metode biaya perolehan tidak diperkenankan
PerubahanutamaPenurunanNilaidari
PSAK 55
70
* AFS – Available forsale
PSAK55 PSAK71
Tipemodel Kerugianyangtelah
terjadi (incurredloss)
Kerugian
ekspektasian
(expcedtedloss)
Jumlahmodel Beberapa Satu
Ruanglingkup Diperluas
Investasidalam
instrumen
ekuitas
Penurunannilai diakuiuntuk
investasi padainstrumen
ekuitas yangdiklasifikasikan
sebagaiAFS*
Tidakadapenurunan nilaiyang
diakuiuntuk instrumenekuitas
Pertimbangan
(judgement)
Diperluas
Meningkat
Penurunan
Nilai
Ruang Lingkup Penurunan Nilai
Dalam ruang lingkup Di luar ruang lingkup
• Aset keuangan yang merupakan instrumen utang
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau
FVOCI (misalnya: piutang dagang, instrumen utang).
• Komitmen pinjaman yang diterbitkan yang tidak
diukur pada FVTPL.
• Kontrak jaminan keuangan* yang diterbitkan yang
masuk dalam ruang lingkup PSAK 71, dan yang tidak
diukur pada FVTPL.
• Piutang sewa dalam ruang lingkup PSAK 30.
• Aset kontrak dalam ruang lingkup PSAK 72.
• Investasi dalam
instrumen ekuitas.
• Komitmen pinjaman dan
jaminan yang
diterbitkan yang diukur
pada FVTPL.
• Instrumen keuangan
lainnya yang diukur pada
FVTPL.
• Padaumumnya,seluruh asetkeuangan“membawa” penyisihankerugian.
• Tidakdiperlukan pemicu (trigger) untuk mengakuipenurunannilai
• Lebihbanyakpertimbangan.
• Satumodel untuk seluruh instrumen keuangandalamruanglingkupPSAK71.
Kejadian masa lalu
Informasi
yang
dicakup
Kondisi sekarang
Perkiraan kondisi ekonomi
masa depan
Penurunan nilai – model
baru
Penurunan Nilai
Kerugian Kredit Ekspektasian
Pendekatan umum
• Prinsip umum, menerapkan salah satu dari dua basis pengukuran berikut:
• Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan; atau
• Kerugian kredit sepanjang umurnya.
• Basis pengukuran bergantung pada apakah telah terjadi peningkatan
risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal.
Kerugian kredit
ekspektasian 12
bulan
Kerugian kredit
ekspektasian
sepanjang
umurnya
Berpindah kategori
Jika risiko kredit dari aset keuangan telah
meningkat signifikan sejak pengakuan
awal
Kembali
Jika kondisi di atas tidak lagi
terpenuhi
Elemen utama dari model
penurunan nilai
Kerugianyangtimbul dari peristiwagagalbayaryangmungkinterjadi dalam12 bulan
setelahakhir periodepelaporan.
Kerugiankredit
ekspektasian12
bulan
Kerugianyangtimbul dari seluruh kemungkinan peristiwagagalbayarsepanjang
prakiraan umur instrumenkeuangan.
Kerugiankredit
ekspektasian
sepanjangumurnya
Tidakdidefinisikan.
Peningkatanrisiko
kredit secara
signifikan
Tidakdidefinisikan.Gagalbayar
Pendekatanpengukuranganda–
menerapkan definisigagal
bayar
• Pertimbangkan indikator kualitatif, misalnya: pelanggaran kovenan hutang.
• Konsisten dengan definisi yang digunakan untuk pengelolaan risiko kredit
secara internal atas instrumen yang relevan.
• Konsisten dengan definisi dalam regulasi yang berlaku, jika memungkinkan.
• Diterapkan secara konsisten.
Terdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa peristiwa
gagal bayar tidak terjadi sebelum aset keuangan 90 hari
menunggak.
Penilaian kenaikan risiko kredit
signifikan
• Penilaian didasarkan pada perubahan risiko gagal bayar sejak pengakuan awal.
• Tidak didasarkan pada perubahan dalam jumlah kerugian kredit ekspektasian.
• Berdasarkan seluruh informasi yang wajar dan terdukung, termasuk informasi
perkiraan masa depan (forward-looking information), yang tersedia tanpa biaya
atau upaya berlebihan, misalnya:
• Perubahan peringkat kredit internal/eksternal secara aktual atau
ekspektasian.
• Data makroekonomik aktual/perkiraan.
• Perubahan harga atau indikator pasar atas risiko kredit.
• Perubahan aktual/ekspektasian dalam hasil operasi/lingkungan bisnis
peminjam.
• Tidak dapat dilakukan dengan sekedar membandingkan perubahan
secara absolut atas risiko gagal bayar.
• Risiko gagal bayar cenderung menurun seiring berjalannya waktu.
• Jika risiko gagal bayar tidak menurun seiring berjalannya waktu,
dapat mengindikasikan kenaikan risiko kredit.
• Asumsi di atas tidak berlaku jika kewajiban pembayaran yang
signifikan pada periode mendekati jatuh tempo.
• Penilaian kuantitatif merupakan indikator utama, dan biasanya didasarkan
pada ukuran probabilitas gagal bayar sepanjang umur (lifetime probability
of default/PD).
• Indikator kualitatif dipertimbangkan, jika tepat digunakan (sebagai ‘watch
list’).
Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan
– risiko gagal bayar
Pengecualian risiko kredit rendah
• Risiko gagal bayar rendah
Instrumen keuangan memiliki risiko gagal bayar yang rendah.
• Kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban dalam jangka waktu
dekat
Peminjam memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi
kewajiban arus kas kontraktual dalam jangka waktu dekat
• Perubahan yang memburuk tidak selalu mengurangi kemampuan
untuk memenuhi kewajiban
Memburuknya kondisi ekonomik dan bisnis dalam jangka
panjang mungkin, namun tidak selalu, menurunkan
kemampuan peminjam untuk memenuhi kewajiban arus kas
kontraktual.
• Jika risiko kredit rendah – dapat diasumsikan bahwa risiko kredit belum
meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal.
• Penilaian dilakukan dengan dasar instrumen-per-instrumen.
• Instrumen dengan peringkat rating eksternal “investment grade” adalah
salah satu contoh instrumen yang dapat dianggap memiliki risiko kredit
rendah.
• Jika instrumen tidak lagi berisiko rendah, tidak secara otomatis
diasumsikan bahwa risiko telah meningkat secara signifikan.
Pengecualian risiko kredit rendah
• Pendekatan umum
• Pendekatan disederhanakan
Piutang sewa
• Pendekatan umum
• Pendekatan disederhanakan
Piutang dagang dan
aset kontrak dengan
komponen
pendanaan signifikan
• Pendekatan disederhanakan  penyisihan
kerugian selalu senilai dengan kerugian
kredit ekspektasian sepanjang umur
Piutang dagang dan
aset kontrak tanpa
komponen pendaan
signifikan
Piutang Dagang dan Piutang Sewa
• Dampak memilih pendekatan umum
• Perlu menelusuri perubahan risiko kredit sejak pengakuan awal.
• Membutuhkan sistem manajemen risiko kredit yang lebih canggih.
• Nilai kerugian kredit ekspektasian diperkiraan lebih rendah.
• Untuk piutang jangka pendek: pendekatan umum dan pendekatan umum
akan memberikan hasil yang sama
Pendekatan Umum dan Disederhanakan
atas Piutang Dagang
Probabilitas tertimbang
• Jumlah yang tidak bias dan rata-rata probabilitas tertimbang
(mengevaluasi serangkaian kemungkinan yang dapat terjadi).
Nilai kini
• Suku bunga efektif (EIR) awal, atau dengan melakukan penaksiran
tertentu untuk menentukan tingkat bunga, sebagai tingkat diskonto.
Kekurangan kas
• Selisih antara arus kas yang terutang sesuai kontrak dan arus kas yang
diperkirakan akan diterima oleh entitas.
Mengukur Penurunan Nilai – ECL
• PT Mawar memiliki piutang dagang senilai Rp200.000 yang jatuh tempo dalam
waktu 3 bulan.
• PT Mawar memperkirakan bahwa skenario yang paling mungkin adalah bahwa
jumlah total akan dibayar tepat waktu.
• PT Mawar mengestimasi bahwa terdapat: 2% probabilitas bahwa debitor sama
sekali tidak membayar; dan 98% probabilitas bahwa jumlah total akan dibayar pada
saat jatuh tempo.
• PT Mawar mengukur kerugian ekspektasian sebesar 2% dari jumlah kekurangan kas
sebesar Rp200.000. Karena piutang jangka-pendek tidak memiliki tingkat bunga
kontraktual, hal ini menyiratkan bahwa suku efektif (EIR) adalah nol dan
pendiskontoan umumnya tidak diperlukan.
• Kerugian ekspektasian = Rp200.000 x 2% + (Rp0 x 98%) = Rp4.000
Contoh - 1
• PT. Merapi beroperasi hanya di satu lokasi geografis, dan memiliki portofolio
piutang dagang senilai Rp70 juta pada 31 Desember 20X1.
• Basis pelanggan terdiri atas berbagai pelanggan kecil.
• Piutang dagang miliki karakteristik risiko yang serupa dan tidak memiliki komponen
pendanaan signifikan.
• PT. Merapi menggunakan matriks penyisihan untuk menghitung penurunan nilai.
• Matriks penyisihan didasarkan pada:
• Tingkat gagal bayar historis selama umur yang diharapkan dari piutang dagang;
dan
• Mencakup penyesuaian atas estimasi yang bersifat forward-looking.
Contoh - 2
Belumjatuh
tempo
Menunggak
1–30Hari
Menunggak
31–60Hari
Menunggak
61–90Hari
Menunggaklebih
dari90Hari
Tingkatkerugian 0.5% 1.0% 2.5% 6.0% 10.0%
• Perhitungan penurunan nilai
Contoh - 2
Jumlahtercatat
bruto (A)
Tingkatkerugiankredit
ekspektasiansepanjang
umur
(B)
Penyisihankerugiankredit
ekspektasiansepanjangumur
(AxB)
Belumjatuhtempo 30,000,000.00 0.5% 150,000.00
Menunggak1–30hari 20,000,000.00 1.0% 200,000.00
Menunggak31–60hari 10,000,000.00 2.5% 250,000.00
Menunggak61–90hari 7,000,000.00 6.0% 420,000.00
Menunggak>90hari 3,000,000.00 10.0% 300,000.00
70,000,000.00 1,320,000.00
• PT Kencana memiliki pinjaman (aset keuangan) dengan jangka waktu 10 tahun
senilai Rp200.000.000. Bunga dibayarkan setahun sekali. Suku bunga kupon dan
suku bunga efektif adalah 5%.
• PT Kencana menyimpulkan untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
• Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%.
• LGD (loss given default) – estimasi jumlah kerugian jika pinjaman gagal bayar -
adalah 25%, dan akan timbul dalam waktu 12 bulan jika pinjaman gagal bayar.
Penyisihan kerugian untuk kerugian kredit ekspektasian 12 bulan adalah 250.000,
yang dihitung dengan mengalikan jumlah arus kas terutang dalam kontrak
(210.000.000, yakni 200.000.000 pokok + 10.000.000 bunga) dengan PD (0,5%) dan
dengan LGD (25%), dan mendiskontokan jumlah yang dihasilkan menggunakan suku
bunga efektif satu tahun (5%).
210.000.000 x 0,5% x 25% = 262.500 PV=262.500/1.05=250.000
Contoh - 3
• Pada 31 Desember 20X1, PT A memberikan pinjaman untuk periode 4 tahun dengan nilai Rp 1 juta
yang diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga dibayarkan setiap
tahun. Tingkat bunga kupon dan tingkat bunga efektif (EIR) = 5%.
• PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
• Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%.
• Tabel di samping menunjukan arus kas kontraktual dan probabilitas tertimbang arus kas yang
diperkirakan jika pinjaman tersebut gagal bayar dalam 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
• Pertanyaan: Berapa jumlah penyisihan kerugian atas pinjaman tersebut pada 31 Desember 20X1?
Contoh - 3
Tanggal Aruskas
kontraktual
Aruskasyang
diperkirakan
31Desember20X2 50.000 0
31Desember20X3 50.000 70.000
31Desember20X4 50.000 70.000
31Desember20X5 1.050.000 400.000
31Desember20X6 0 400.000
Contoh - 4
Tanggal jatuh tempo 31/12/20X5
Pokok 200,000,000
Suku buku efektif awal 5.00 %
Probability of default (12 bulan) 0.5%
Tanggal
Arus kas
kontraktual (A)
Arus kas yang
diperkirakan (B)
Kekurangan kas (A-B) Nilai kini (5%)
31/12/20X2 10,000,000 - 10,000,000 9,523,810
31/12/20X3 10,000,000 14,000,000 (4,000,000) -3,628,118
31/12/20X4 10,000,000 14,000,000 (4,000,000) -3,455,350
31/12/20X5 210,000,000 80,000,000 130,000,000 106,951,322
31/12/20X6 - 80,000,000 (80,000,000) -62,682,093
46,709,570
Nilai kini dari kekurangan kas 46,709,570
x Probability of default (12 bulan) 0.5%
Kerugian kredit ekspektasian 233,548
Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1: Debit Kredit
Pinjaman – jumlah tercatat bruto 200,000,000
Kas 200,000,000
Kerugian penurunan nilai 233,548
Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian 233,548
• Melanjutkan contoh #2, pada 31 Desember 20X2, PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk
mengakui kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur. PT A mengestimasi pinjaman
tersebut memiliki PD (probability of default) sepanjang umur sebesar 20%.
• Jika pinjaman gagal bayar kapan pun selama periode pinjaman, nilai kini sisa kekurangan kas
sebesar Rp 89.283.800 pada 31 Desember 20X2.
• Pada contoh #2, penyisihan kerugian kredit pada 31 Desember 20X1 sebesar Rp233.548.
• Pertanyaan:
• Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1?
• Berapa jumlah penyisihan kerugian kredit yang diakui pada tanggal 31 Desember 20X2?
• Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2?
Contoh - 5
Contoh - 5
Pertanyaan #2
Nilai kini sisa kekurangan kas 89,283,800.00
Probability of default sepanjang umur 20%
Kerugian kredit ekspektasian 17,856,760.00
Pertanyaan #3
Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X1 233,548
Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X2 17,856,760.00
Tambahan kerugian kredit ekspektasian - tahun 20X2 17,623,212.15
Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2: Debit Kredit
Pinjaman – jumlah tercatat bruto 10,000,000
Pendapatan bunga 10,000,000
(untuk mengakui pendapatan bunga berdasarkan suku bunga efektif pinjaman, yakni 5% dari 1 juta)
Kas 10,000,000
Pinjaman – jumlah tercatat bruto 10,000,000
(untuk mengakui penerimaan kas atas bunga)
Kerugian penurunan nilai
17,623,212.15
Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian
17,623,212.1
5
(untuk mengakui perubahan atas penyisihan kerugian kredit selama tahun 20X2)
PSAK 60
PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan
• Secara lebih tegas mensyaratkan Entitas harus untuk mengungkapkan
informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja
keuangan.
• Pengungkapan hirarki nilai wajar
 Tingkat 1 harga kuotasi pasar
 Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)
 Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
• Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan
• Pengungkapan kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan
proses pengelolaan risiko)
• Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas)
PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan
• PSAK 60 (Penyesuaian 2016) mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa
sebagaimana dalam paragraf PP30 dan paragraf 42C untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan
berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan
terpenuhi.
• PP30. Entitas tidak memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan alihan jika, entitas tidak
mempertahankan hak kontraktual atau kewajiban yang melekat pada aset keuangan alihan atau memperoleh
hak kontraktual baru atau kewajiban yang terkait dengan aset keuangan alihan. Entitas tidak memiliki
kepentingan atas kinerja masa depan aset keuangan alihan atau tanggung jawab untuk melakukan
pembayaran sehubungan dengan aset keuangan alihan. Istilah ‘pembayaran’ dalam konteks ini tidak termasuk
arus kas dari aset keuangan alihan yang diterima oleh entitas dan disyaratkan untuk diteruskan kepada
penerima. (PP30)
• Ketika entitas mengalihkan aset keuangan, entitas dapat mempertahankan hak untuk memberikan jasa pada
aset keuangan tersebut dengan imbalan yang telah termasuk, sebagai contoh, dalam kontrak jasa. Entitas
menilai kontrak jasa sesuai dengan pedoman dalam paragraf 42C dan PP30 untuk memutuskan apakah entitas
memiliki keterlibatan berkelanjutan sebagai akibat dari kontrak jasa untuk tujuan persyaratan pengungkapan.
Sebagai contoh, pemberi jasa akan memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan alihan untuk
tujuan persyaratan pengungkapan jika imbalan jasa bergantung pada jumlah atau waktu penerimaan arus kas
dari aset keuangan alihan. Pemberi jasa memiliki keterlibatan berkelanjutan jika imbalan tetap tidak akan
dibayar secara penuh karena kinerja tidak memenuhi target. Penilaian ini tidak bergantung pada apakah
imbalan yang akan diterima diharapkan akan mengompensasi entitas secara memadai dalam memberikan
jasa tersebut. (PP30A)
Ilustrasi – Kebijakan Manajemen Risiko
• Risiko keuangan
• Risiko usaha  kendali pemerintah, patungan, kontraktor, cadangan,
penetapan harga oleh pemerintah
• Risiko keuangan 
• Risiko pasar  risiko nilai tukar mata uang asing, harga komoditi – analisis
sensitivitas
• Risiko kredit  umur piutang, informasi penurunan nilai, rating utang yang dimiliki
• Risiko likuiditas
• Manajemen Modal
• Kebijakan dewan direksi adalah untuk mempertahankan basis modal
yang kuat untuk menjaga keyakinan investor, kreditur dan pasar, dan
untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa yang akan
datang.
• Nilai wajar
Sumber : LK Pertamina 2012
Ilustrasi – Pengungkapan Jenis
Sumber : LK Pertamina 2012
Ilustrasi – Analisis Sensitivitas
Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Risiko kredit
Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Pengungkapan Nilai Wajar
• Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu
liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar.
• Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:
• Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);
• Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk
aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu
sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2);
• Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi
(informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
Sumber : LK Pertamina 2013
PSAK terdiri dari empat komponen: Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK),
Interpretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), serta Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK).
PSAK terdiri dari empat komponen: Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK),
Interpretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), serta Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK).
Ilustrasi Laporan Keuangan
ISI KERANGKA KONSEPTUAL
PENDAHULUAN
• I Tujuan Pelaporan Bertujuan Umum
• II Entitas Pelapor (untuk ditambahkan)
• III Karakteristik Kualitatif Infromasi Keuangan yang
Berguna
• IV Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
euangan (1994) Pengaturan yang Tersisa
BAB
TUGAS 1
TUGAS 2

More Related Content

What's hot

Paper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatanPaper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatanFajar Adhi Partomo
 
Aminullah assagaf akk11 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk11 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk11 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk11 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
 
Aminullah assagaf akk5 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk5 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk5 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk5 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf akk12 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk12 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk12 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk12 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf akk8 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk8 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk8 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk8 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
Pedoman penyusunan cash flow budget
Pedoman penyusunan cash flow budgetPedoman penyusunan cash flow budget
Pedoman penyusunan cash flow budgetDadan Ginanjar
 
Akuntansi Kewajiban berdasarkan SAP Akrual
Akuntansi Kewajiban berdasarkan SAP AkrualAkuntansi Kewajiban berdasarkan SAP Akrual
Akuntansi Kewajiban berdasarkan SAP AkrualNoor Shiddiq
 
Presentation - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI,...
Presentation - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI,...Presentation - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI,...
Presentation - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI,...Fox Broadcasting
 
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11WEST NUSA TENGGARA
 
Konsep dan siklus akuntansi
Konsep dan siklus akuntansiKonsep dan siklus akuntansi
Konsep dan siklus akuntansiLa Salle
 
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)Puput Waryanto
 
Persentasi analisa cash flow
Persentasi analisa cash flowPersentasi analisa cash flow
Persentasi analisa cash flowUswatun Hasanah
 

What's hot (19)

Calk modul 9
Calk modul 9Calk modul 9
Calk modul 9
 
Paper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatanPaper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatan
 
Aminullah assagaf akk11 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk11 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk11 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk11 akuntansi keuangan kontemporer
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
 
Aminullah assagaf akk5 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk5 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk5 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk5 akuntansi keuangan kontemporer
 
Aminullah assagaf akk12 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk12 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk12 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk12 akuntansi keuangan kontemporer
 
Sak etap
Sak etapSak etap
Sak etap
 
Aminullah assagaf akk8 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk8 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk8 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk8 akuntansi keuangan kontemporer
 
Pedoman penyusunan cash flow budget
Pedoman penyusunan cash flow budgetPedoman penyusunan cash flow budget
Pedoman penyusunan cash flow budget
 
Akuntansi Kewajiban berdasarkan SAP Akrual
Akuntansi Kewajiban berdasarkan SAP AkrualAkuntansi Kewajiban berdasarkan SAP Akrual
Akuntansi Kewajiban berdasarkan SAP Akrual
 
Kerangka Konseptual SAP
Kerangka Konseptual SAPKerangka Konseptual SAP
Kerangka Konseptual SAP
 
Presentation - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI,...
Presentation - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI,...Presentation - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI,...
Presentation - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI,...
 
Bagian i
Bagian iBagian i
Bagian i
 
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
 
Konsep dan siklus akuntansi
Konsep dan siklus akuntansiKonsep dan siklus akuntansi
Konsep dan siklus akuntansi
 
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)
 
laporan arus kas
laporan arus kaslaporan arus kas
laporan arus kas
 
Ch 07 kas & piutang
Ch 07 kas & piutangCh 07 kas & piutang
Ch 07 kas & piutang
 
Persentasi analisa cash flow
Persentasi analisa cash flowPersentasi analisa cash flow
Persentasi analisa cash flow
 

Similar to Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporer

Aminullah assagaf akk14 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk14 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk14 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk14 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf akk2 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk2 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk2 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk2 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf akk1 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk1 (final) akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk1 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk1 (final) akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
Kelompok 10 (Bab I).pptx
Kelompok 10 (Bab I).pptxKelompok 10 (Bab I).pptx
Kelompok 10 (Bab I).pptxNurRis1
 
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanMakalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanghiyats dewantara
 
Pasar Modal dan Manajemen Investasi.pptx
Pasar Modal dan Manajemen Investasi.pptxPasar Modal dan Manajemen Investasi.pptx
Pasar Modal dan Manajemen Investasi.pptxssuser31e4e0
 
Pertemuan ke 2 Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntasi.pptx
Pertemuan ke 2 Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntasi.pptxPertemuan ke 2 Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntasi.pptx
Pertemuan ke 2 Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntasi.pptxArieMahardikaPageno
 
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MATugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MAMahiroh Iyoh
 
Tugas manajemen internasional
Tugas manajemen internasionalTugas manajemen internasional
Tugas manajemen internasionalMarobo United
 
Aminullah assagaf akk4 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk4 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk4 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk4 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Kartika Dwi Rachmawati
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiFuturum2
 
International Accounting Bab 4,5,6
International Accounting Bab 4,5,6International Accounting Bab 4,5,6
International Accounting Bab 4,5,6Yulius Wijaya
 
Tugas JML -FUTURES AND FORWARD CONTRACT AS A ROUTE OF HEDGING THE RISK.pptx
Tugas JML -FUTURES AND FORWARD CONTRACT AS A ROUTE OF HEDGING THE RISK.pptxTugas JML -FUTURES AND FORWARD CONTRACT AS A ROUTE OF HEDGING THE RISK.pptx
Tugas JML -FUTURES AND FORWARD CONTRACT AS A ROUTE OF HEDGING THE RISK.pptxJismanMLubis
 
Resume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganResume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganEndangSupandi
 
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 

Similar to Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporer (20)

Aminullah assagaf akk14 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk14 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk14 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk14 akuntansi keuangan kontemporer
 
Aminullah assagaf akk2 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk2 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk2 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk2 akuntansi keuangan kontemporer
 
Aminullah assagaf akk1 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk1 (final) akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk1 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk1 (final) akuntansi keuangan kontemporer
 
Kelompok 10 (Bab I).pptx
Kelompok 10 (Bab I).pptxKelompok 10 (Bab I).pptx
Kelompok 10 (Bab I).pptx
 
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanMakalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
 
Pasar Modal dan Manajemen Investasi.pptx
Pasar Modal dan Manajemen Investasi.pptxPasar Modal dan Manajemen Investasi.pptx
Pasar Modal dan Manajemen Investasi.pptx
 
konsep pasar modal
konsep pasar modalkonsep pasar modal
konsep pasar modal
 
Presentation2 laka buni
Presentation2 laka buniPresentation2 laka buni
Presentation2 laka buni
 
Pertemuan ke 2 Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntasi.pptx
Pertemuan ke 2 Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntasi.pptxPertemuan ke 2 Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntasi.pptx
Pertemuan ke 2 Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntasi.pptx
 
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
 
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MATugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
 
Tugas manajemen internasional
Tugas manajemen internasionalTugas manajemen internasional
Tugas manajemen internasional
 
Aminullah assagaf akk4 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk4 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk4 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk4 akuntansi keuangan kontemporer
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
 
International Accounting Bab 4,5,6
International Accounting Bab 4,5,6International Accounting Bab 4,5,6
International Accounting Bab 4,5,6
 
Tugas JML -FUTURES AND FORWARD CONTRACT AS A ROUTE OF HEDGING THE RISK.pptx
Tugas JML -FUTURES AND FORWARD CONTRACT AS A ROUTE OF HEDGING THE RISK.pptxTugas JML -FUTURES AND FORWARD CONTRACT AS A ROUTE OF HEDGING THE RISK.pptx
Tugas JML -FUTURES AND FORWARD CONTRACT AS A ROUTE OF HEDGING THE RISK.pptx
 
Resume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganResume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuangan
 
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
 
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
 

More from Aminullah Assagaf

Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.pptAminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].pptAminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptxAminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptxAminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptxAminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptxAminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptxAminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptxAminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptxAminullah Assagaf
 

More from Aminullah Assagaf (20)

Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.pptAminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].pptAminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptxAminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
 
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptxAminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
 
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptxAminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
 
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptxAminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
 
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptxAminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
 
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptxAminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporer

  • 1.
  • 2.
  • 3. References • Taufiq Choudhry and Jacek Mizerka. 2016. Contemporary Trend in Accounting, Finance and Financial Institution. Springer, Switzerland. • Michael Rankinn, et al. 2012. Contemporary Issue in Accounting. John Wiley and Sons, Australia. • Elaine Conway and Darren Birne. 2018. Contemporary Issues in Accounting. Palgrave, Macmillan. • Paul Rosenfield. 2006. Contemporary Issues in Financial Reporting. Routledge, Londen. • PSAK, SAK ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAP, dll.
  • 5. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER 1. Standar akuntansi yang berlaku di dunia, standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dan penerapannya dan perkembangan standar akuntansi di Indonesia: Standar Akuntansi di dunia dan di Indonesia  Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia dan IFRS  PSAK, SAK ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAK 45, PSAP:  Perbedaan pengguna  Komponen standar  Perbedaan pokok. Ref: PSAK, SAK ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAK 45, PSAP 2. Kerangka Konseptual menurut standar akuntansi: Definisi dan kegunaan kerangka konseptual  KK PSAK  KK SAK ETAP, EMKM  KK SAK Syariah  Aplikasi penerapan KK. Ref: Kerangka Konseptual PSAK, ETAP, EMKM, Syariah 3. Komponen dan jenis laporan keuangan: Penyajian Laporan Keuangan  Laporan Arus Kas  Laporan Keuangan Interim  Laporan Keuangan Konsolidasian  Laporan Keuangan Tersendiri  Laporan segmen  Ilustrasi laporan keuangan. Ref: PSAK 1, PSAK 2 PSAK 3 PSAK 65 PSAK 4 PSAK 5 4. Penerapan standar akuntansi atas persediaan, property investasi dan aset biologis: Akuntansi Persediaan  Akuntansi aset biologis dan produk agrikultur  Konsep nilai wajar  Aplikasi penerapan standar dalam LK Ref: PSAK 14, PSAK 69 PSAK 68
  • 6. 5. Penerapan standar akuntansi atas aset tetap dan aset tak berwujud :Akuntansi Properti Investasi  Akuntansi Aset Tetap . Akuntansi Aset Tak Berwujud  Aplikasi penerapan standar dalam LK. Ref: PSAK 13 PSAK 16 PSAK 19 PSAK 69 6. Penerapan standar akuntansi impairment dan akuntansi aset tersedia untuk dijual: Konsep umum impairment  Impairment aset tetap dan goodwill  Aset tidak lancar tersedia untuk dijual  Aplikasi penerapan standar dalam LK. Ref: PSAK 48 PSAK 58 7. Penyajian pengungkapan investasi dalam entitas lain dan pengungkapan transaksi berelasi: Investasi dalam lingkup instrumen keuangan  Investasi dalam asosiasi  Kombinasi Bisnis  Pengaturan Bersama  Restrukturisasi Entitas Sepengendali  Pengungkapan investasi pada entitas lain  Pengungkapan pihak Berelasi  Aplikasi penerapan standar dalam LK. Ref: PSAK 15 PSAK 22 PSAK 65 PSAK 67 PSAK 38 PSAK 7 8. Akuntansi pajak penghasilan dan perbedaan akuntansi & pajak : Akuntansi pajak penghasilan  Perbedaan pengakuan dan pengukuran akuntansi dan pajak  Akuntansi atas aset dan liabilitas pengampnan pajak  Revaluasi menurut akuntansi dan pajak  Aplikasi penerapan standar dalam LK. Ref: PSAK 46 PSAK 70 Bultek 11 9. Imbalan kerja, provisi dan kontijensi, kebijakan akuntansi, perubahan kebijakan akuntansi, kesalahan dan peristiwa setelah tanggal pelaporan:  Imbalan kerja  Provisi  Kontijensi  Kebijakan akuntansi  Perubahan kebijakan akuntansi  Perubahan estimas  Kesalahan / error. Peristiwa setelah tanggal pelaporan. Ref: PSAK 25 PSAK 24 PSAK 57 PSAK 8
  • 7. 10. Akuntansi instrumen keuangan : Definisi instrumen keuangan  Jenis instrumen keuangan  Pengungkapan instrumen keuangan  Klasifikasi instrumen keuangan  Pengakuan awal  Penghentian pengakuan  Penurunan nilai. Ref: PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60 PSAK 71. 11. Konsep akuntansi selisih kurs, derivatif dan akuntansi lindung nilai :  Mata uang fungsional  Pengukuran dan penyajian transaksi dalam mata asing  Translasi laporan keuangan  Transaksi derivative  Akuntansi Lindung nilai. Ref: PSAK 10 PSAK 55 PSAK 71. 12. Akuntansi pendapatan dari kontrak pelanggan: Tahapan pengakuan pendapatan dari pelanggan  Kontrak, Modifikasi  Kewajiban penyelesaian  Nilai transaksi dan Alokasi nilai transaksi  Pengakuan pendapatan  Aplikasi penerapan Standar dalam LK. Ref: PSAK 72. 13. Akuntansi sewa : Definisi kontrak sewa  Akuntansi Penyewa  Akuntansi Pesewa  Aplikasi penerapan Standar dalam LK. Ref: PSAK 73. 14. Akuntansi Syariah :  Konsep Akuntansi Syariah  Laporan Keuangan Syariah  Transaksi Syariah: Mudhorobah, Murabahah, Musyarokah, Salam, Istisna, Ijarah. Asuransi Syariah  Wakaf  Aplikasi penerapan Standar dalam LK - Ref: SAK Syariah
  • 8. Akuntansi instrumen keuangan  Definisi instrumen keuangan  Jenis instrumen keuangan  Pengungkapan instrumen keuangan  Klasifikasi instrumen keuangan  Pengakuan awal  Penghentian pengakuan  Penurunan nilai.
  • 9. INSTRUMEN KEUANGAN • Berdasarkan PSAK 50, instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrument ekuitas lain. • Salah satu perkembangan paling penting dalam dunia keuangan sejak tahun1970- an adalah kehadiran sejumlah besar instrument keuangan baru dan inovatif dalam pasar keuangan. • Istilah “teknik keuangan” dan “revolusi instrument keuangan” sering digunakan untuk menggambarkan perkembangan ini. • Biasanya, instrument keuangan baru merupakan kombinasi antara instrument keuangan yang sudah ada dengan sedikit tambahan fitur baru. Instrumen keuangan lainnya merupakan kombinasi dua atau lebih instrument menjadi instrument sintetis baru atau produk keuangan yang dikemas ulang, contohnya beberapa jenis tertentu swap dan obligasi hipotek yang dijamin.
  • 10. INSTRUMEN KEUANGAN  Future contract Menurut Hull (2006) kontrak berjangka merupakan perjanjian atau kesepakatan untuk membeli atau menjual asset tertentu pada saat tententu dengan atau pada harga tertentu dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang.  Hal ini senada dengan definisi menurut Eiteman, dkk (2010) future contract adalah sebuah alternatif dari kontrak forward yang menuntut penyerahan suatu jumlah valuta asing standar di masa depan dengan waktu, tempat, dan harga yang sudah ditentukan.  Future contract berbeda dengan forward contract di mana future contract bentuknya sudah standard (sudah dibuat baku), telah disekuritisasi dan diperdagangkan di pasar tententu, di tengah-tengah masyarakat. Kontrak tidak dilakukan secara pribadi oleh dua pihak, tetapi dilakukan melalui bursa yang terorganisir
  • 11. Kontrak Forward dan Future  Pada dasarnya, kontrak forward dan kontrak future adalah persetujuan yang mengizinkan para pedagang, investor, dan produsen komoditas untuk berspekulasi atas harga sebuah aset di masa depan.  Kontrak-kontrak ini berfungsi sebagai komitmen antara dua pihak yang memungkinkan terjadinya perdagangan atas sebuah instrumen di suatu masa yang mendatang (tanggal kadaluarsa), dengan harga yang disetujui pada saat kontrak dibentuk..  Instrumen keuangan dasar dari sebuah forward atau future dapat berupa segala jenis aset, seperti ekuitas, komoditas, mata uang, pembayaran bunga atau obligasi.  Namun, tidak seperti kontrak forward, kontrak future merupakan merupakan kontrak yang berstandar dari sudut pandang kontrak (sebagai persetujuan legal) dan diperdagangkan di lokasi spesifik (bursa kontrak futures).  Oleh karena itu, kontrak future menjadi subjek dari beberapa peraturan, yang contohnya termasuk besar kecilnya kontrak dan suku bunga harian.  Di dalam banyak kasus, eksekusi dari kontrak future dijamin oleh lembaga kliring, yang memungkinkan berbagai pihak untuk berdagang dengan pengurangan resiko antar rekan.
  • 12. INSTRUMEN KEUANGAN • Option Contract Dasarnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu calls sebagai hak beli dan puts sebagai hak jual. Pembeli calls atau pemilik calls memiliki hak membeli asset tertentu pada harga tertentu dan tanggal tertentu di masa yang akan datang. Sebaiknya pembeli put atau pemilik put memiliki hak menjual asset tertentu pada harga tertentu dan pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Harga dalam kontrak disebut strike price atau exercise price, dan tanggal pada kontrak disebut maturity date. Gaya opsi ini ada dua, yaitu gaya Eropa dan gaya Amerika. Opsi eropa dapat diexercise hanya persis pada tanggal jatuh tempo saja, sedangkan opsi Amerika dapat diexercise kapan saja sepanjang hidup opsi atau selama opsi belum jatuh tempo maupun persis pada tanggal jatuh tempo.
  • 13. Instrumen keuangan • Swaps Contract Merupakan kesepakatan antara dua pihak atau perusahaan untuk saling mempertahankan arus kas di masa tertentu (selama kurun waktu tertentu) yang akan datang. • Kesepakatan ini ditentukan secara spesifik tanggal pembayaran tunai dan cara menghitung jumlah tunai yang akan saling dipertukarkan (dibayarkan masing-masing pihak). • Biasanya di dalam perhitungan telah dipertimbangkan nilai yang akan datang, tingkat bunga, kurs mata uang, dan variabel-variabel lainnya yang relevan.
  • 14. Instrumen keuangan • Warrant adalah sebuah hak yang diberikan kepada pemegang saham untuk membeli lembar saham pada harga yang telah ditentukan (harga eksekusi) oleh emiten yang menerbitkannya dalam jangka waktu tertentu.
  • 15.
  • 16.  Beberapa instrument keuangan telah mengungguli kesuksesan instrument keuangan lainnya, seperti instrument derivative termasuk didalamnya kontrak forward, future, opsi, dan swap. Instrumen ini makin banyak digunakan dalam aktivitas trading, arbitraging, dan manajemen risiko.  Inovasi instrument keuangan mortgage-backed securities (mbs) telah menjadi salah satu penyebab krisis keuangan global ditahun 2007.  Hal ini makin mempopulerkan nama instrument keuangan terutama yang terkait dengan aktivitas investasi yaitu saham dan obligasi.  Kepopuleran beberapa instrument tersebut seolah-olah mendefinisikan instrument keuangan sebagai instrument investasi.  Dengan demikian, apakah instrument keuangan hanya terbatas pada instrument investasi? INSTRUMEN KEUANGAN
  • 17. INSTRUMEN KEUANGAN • Jika investor dan pengguna laporan keuangan memerlukan pengetahuan dan pergertian yang cukup tentang instrumen keuangan dalam melakukan pengambilan keputusan dan penilaian risiko, maka diperlukan konsistensi akuntansi dan pengungkapan yang memadai atas instrument tersebut. • Disisi lain, akuntansi instrument keuangan akan menjadi salah satu tantangan besar bagi entitas yang mengadopsi International Financial Reporting Standard (IFRS), sebab pengadopsian ini meningkatkan kompleksitas perlakuan akuntansi atas instrument keuangan. Sayangnya, referensi yang membahas secara rinci tentang instrument keuangan dengan berbagai contoh penerapan masih sangat sedikit.
  • 18. Iinstrumen keuangan Dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan), terdapat 3 (tiga) standar yang membahas instrumen keuangan, yaitu: 1.PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian yang mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 32 Financial Instruments: Presentation. Pernyataan ini memberikan panduan dalam pengaturan hal-hal berikut: 2.Definisi dan klasifikasi instrument keuangan yaitu aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrument ekuitas; 3.Perbedaan antara liabilitas keuangan dan ekuitas; 4.Akuntansi untuk instrument keuangan majemuk; 5.Akuntansi untuk pembelian kembali saham dan saham treasuri; 6.Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. 7.PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran yang mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 39 Financial Instruments: Recognition and Measurement.
  • 19. INSTRUMEN KEUANGAN • Pernyataan ini memberikan panduan dalam pengaturan hal-hal berikut: 1.Definisi, klasifikasi, dan reklasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan; 2.Pengakuan dan penghentian pengakuan aset keuangan dan liabilitaskeuangan; 3.Pengukuran diawal dan setelah pengakuan awal; 4.Akuntansi derivatif untuk tujuan diperdagangkan dan lindung nilai. • PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan yang mengadopsi semua pengaturan dalam IFRS 7 Financial Instruments: Disclosures. • Peryataan ini mencakup persyaratan pengungkapan terkait instrument keuangan.
  • 20. INSTRUMEN KEUANGAN • Berdasarkan PSAK 50, instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrument ekuitas lain. • Dengan demikian instrumen keuangan dapat diklasifikasikan kedalam 3 kategori, yaitu: 1. Aset keuangan; 2. Liabilitas keuangan;dan 3. Intrumen ekuitas,entitas lain • Pada dasarnya, suatu instrumen dapat dikategorikan sebagai instrumen keuangan apabila instrumen tersebut memiliki hubungan kontraktual antara dua pihak. • Dengan demikian, aset atau liabilitas keuangan yang tidak timbul secara kontraktual tidak dapat dikategorikan sebagai instrumen keuangan, seperti contoh utang pajak. • Liabilitas ini timbul secara kontraktual melainkan secara konstruktif berdasarkan undang- undang.
  • 22. Agenda Instrumen Keuangan Perkembangan Standar Instrumen Keuangan PSAK 71 Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan 22
  • 24. Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 50 Definisi Instrumen Keuangan setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain Kewajiban kontraktual Kas Kontrak diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas Hak kontraktual Instrumen ekuitas entitas lain Aset Keuangan Liabilitas keuangan kontrak yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas Ekuitas Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya
  • 25. Instrumen Keuangan – PSAK 50 setiap kontrak yang menambah nilai: ►aset keuangan entitas , dan (disisi lain) ►liabilitas keuangan atau ►instrumen ekuitas entitas lain.►Aset Keuangan  Kas  Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain  Hak kontraktual: • untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau • untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi berpotensi untung; atau  Kontrak yang akan diselesaikan dengan penerbitan instrumen ekuitas entitas • nonderivatif • derivatif ►liabilitas Keuangan  Kewajiban kontraktual: • untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau • untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas;  kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu: • non derivatif; atau • derivatif
  • 26. Perkembangan Standar Instrumen Keuangan PSAK LAMA sd Th 1998  PSAK 09 Penyajian aktiva lancar dan kewajiban lancar  PSAK 50 Sekuritas  PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang  PSAK 21 Akuntansi Ekuitas  PSAK 31 Akuntansi Perbankan  PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu  PSAK 51 Akuntansi Kuasi Organisasi  PSAK 55 Akuntansi Instrumen Deivatif dan Aktivitas Lindung Nilai  PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah PSAK Revisi 2006  PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan  PSAK 55 Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran PSAK Revisi 2010  IAS 1 Jan 2009  PSAK 50 Penyajian  PSAK 55 Pengakuan dan Pengukuran  PSAK 60 Pengungkapan PSAK 50, 55, 60 Revisi 2014 •  IAS eff1 Jan 2015 ED PSAK 71 Instrumen Keuangan •  IAS eff1 Jan 2019
  • 27. Instrumen Keuangan 50,55,60 • Definisi • Pemisahan liabilitas dan ekuitas • Instrumen keuangan majemuk. • Saham treasuri, bunga, dividen, kerugian/keunntungan • Saling hapus atas aset dan liabilitas • Definisi dan klasifikasi • Derivatif melekat • Pengakuan dan penghentian pengakuan • Pengukuran awal, pengukuran selanjutnya, reklasifikasi, penurunan nilai. • Lindung Nilai Instrumen Keuangan IAS 32 IAS 39 IFRS 7 PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60  Tingkat pengungkapan berdasarkan kelas  Signifikansi instumen terhadap kinerja  Sifat dan cakupan risiko – kualitatif & kuantitatif  Analisis sensitivitas PSAK 71 Eff 2020
  • 28. Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 55 Instrumen Keuangan Instrumen Lindung Nilai Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Investas dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman diberikan dan Piutang Aset keuangan tersedia untuk dijual Liabilitas Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kewajiban Lainnya Instrumen Ekuitas Biasa Instrumen Ekuitas Majemuk Instrumen Ekuitas Sinstesis Derivatif Biasa Derivatif Melekat Atas Nilai Wajar Atas Arus Kas Atas Investasi Neto pada Operasi Luar Negeri Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Instrumen Ekuitas Instrumen Derivatif
  • 29. PSAK 50 – Revisi 2014 • Tujuan, Ruang Lingkup dan Definisi • Penyajian • Liabilitas dan Ekuitas • Instrumen Keuangan Majemuk • Saham yang Diperoleh Kembali • Saham, Deviden, Kerugian dan Keuangan • Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (revisi 2013) • Pedoman Penerapan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PSAK 50 • Contoh Ilustrasi, melengkapi tetapi bukan merupakan bagian dari PSAK 50
  • 30. • Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal mengklasifikasikan instrumen tersebut atau komponennya sebagai: • liabilitas keuangan, • aset keuangan, atau • instrumen ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas. Penyajian Liabilitas dan Ekuitas– par 15
  • 31. Instrumen Keuangan Majemuk • Penerbit instrumen keuangan nonderivatif mengevaluasi persyaratan instrumen keuangan untuk menentukan apakah instrumen tersebut mengandung komponen liabilitas dan ekuitas. Komponen tersebut diklasifikasikan secara terpisah sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan,, atau instrumen ekuitas sesuai dengan ketentuan di paragraf 11. • Entitas mengakui secara terpisah komponen instrumen keuangan yang: • menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas; dan • memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk mengkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan.
  • 32. Saham Treasuri • Jika entitas. memperoleh kembali instrumen ekuitasnya, maka instrumen tersebut (saham treasuri) dikurangkan dari ekuitas. • Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan, atau pembatalan instrumen ekuitas entitas tersebut tidak diakui dalam laba rugi. • Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas yang bersangkutan atau oleh anggota lain dalam kelompok usaha yang dikonsolidasi. Imbalan yang dibayarkan atau diterima diakui secara langsung di ekuitas. • Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan secara terpisah, dalam Iaporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan. • Entitas mengungkapkan sesuai dengan PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi jika saham treasuri diperoleh oleh pihak-pihak berelasi.
  • 33. Saham Treasury • Treasury Stock adalah saham perusahaan yang dibeli kembali dari peredaran untuk sementara waktu. ... Pembelian kembali saham yang beredar sebagai saham treasury bisa terjadi karena beberapa alasan, yaitu : Untuk menaikkan harga pasar saham. Akan dijual kembali pada karyawan perusahaan.
  • 34. 4 Tugas Treasury Management  Apa itu Treasury Management? Secara umum Treasury Management dapat diartikan, yaitu seseorang atau kelompok yang ditempatkan dalam sebuah perusahaan yang bertanggung jawab dan berfungsi untuk menjaga kondisi likuiditas perusahaan tersebut.  Mereka harus memastikan kondisi keuangan sebuah perusahaan untuk menjalankan operasionalnya, apakah mampu atau tidak. Jika mampu, berarti tugas Treasury Management dapat lebih ringan. Namun jika diperkirakan perusahaan tidak mampu, mereka harus mencarikan solusinya, yang tentu saja harus dirundingkan terlebih dahulu dengan jajaran manajemen perusahaan dan pemilik modal.  Tugas Treasury Management, sudah disebutkan dalam artikel sebelumnya disini. Maka disini akan kami lanjutkan tugas treasury management lainnya, yaitu : 1. Mengelola modal kerja atau working capital management. Perlu Anda ketahui bahwa modal kerja merupakan kunci dari peramalan kas dalam sebuah perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan modal kerja dengan tujuan dapat mengetahui untuk apa saja modal kerja digunakan. Selain itu, dapat diketahui pengaruh dan kaitannya modal kerja yang digunakan dalam perusahaan. Pengelolaan modal kerja dapat dilakukan dengan cara melibatkan perubahan tingkat aktiva yang lancar sebagai tanggapan atas pencapaian dari penjualan produk sebuah perusahaan.
  • 35. 4 Tugas Tresuari Manajemen 2. Mengelola kas atau cash management. Caranya, dengan menggabungkan informasi dalam perkiraan kas dan pengelolaan modal kerja. Dengan tujuan, keterjaminan dana yang mencukupi untuk kebutuhan kegiatan operasional sebuah perusahaan. 3. Mengelola investasi atau investment management. Pada saat perusahaan mengalami kelebihan dana dalam kasnya, maka dana tersebut harus diinvestasikan dengan benar dan tepat sasaran. Dengan tujuan, hasil dari investasi tersebut dapat bermanfaat bagi perusahaan. Dalam menginvestasikan dana berlebih tersebut harus diperhatikan tiga faktor berikut. Tingkat pengembalian dana investasi yang maksimal. Kecocokan antara tanggal jatuh tempo dana investasi dengan kebutuhan kas perusahaan. Jangan pernah menginvestasikan dana perusahaan pada resiko tinggi. 4. Penggalangan dana atau fund raising. Penggalangan dana dengan tujuan untuk pengelolaan kas dan investasi itu sangat penting dilakukan sebuah perusahaan agar operasionalnya tetap berjalan. Dana dapat digalang dari broker atau bankir investasi, hingga para investor dengan menanamkan modalnya. Dengan penggalangan dana tersebut, perusahaan dapat melakukan manajemen terkait pengelolaan dana yang dimilikinya. Oleh karena itu, tugas dari Treasury Managementdalam mengelola kondisi keuangan sebuah perusahaan memang sangat vital.
  • 36. Bunga, Deviden, Kerugian dan Keuntungan • Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait dengan instrumen keuangan atau komponen yang merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi. • Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh entitas secara langsung ke ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak penghasilan terkait. • Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak penghasilan terkait.
  • 37. Bunga, Deviden, Kerugian dan Keuntungan • Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait dengan instrumen keuangan atau komponen yang merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi. • Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh entitas secara langsung ke ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak penghasilan terkait. • Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak penghasilan terkait.
  • 38. PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan • Entitas harus untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan. • Pengungkapan hirarki nilai wajar  Tingkat 1 harga kuotasi pasar atau nilai kontrak terkini  Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)  Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar • Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan • Pengungkapan kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan proses pengelolaan risiko) • Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas)
  • 40. Ringkasan Perubahan PSAK 71 Instrumen Keuangan • Menggantikan sebagian PSAK 55 – namun PSAK 55 masih berlaku • Efektif 1 Januari 2020 • Klasifikasi amortized cost dan fair value • Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok) • Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan. Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset keuangan Memperbaiki model akuntansi hedging
  • 41. PSAK 71 Instrumen Keuangan • Perubahan format mengikuti IFRS: • Bab 1 Tujuan • Bab 2 Ruang Lingkup • Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan • Bab 4 Klasifikasi • Bab 5 Pengukuran • Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai • Tanggal efektif dan ketentuan transisi • Tanggal efektif 1 Januari 2020 • Perbedaan dengan IAS • Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, • Ketentuan transisi
  • 42. Ruang Lingkup • Diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan, kecuali: • Investasi  anak, asosiasi dan joint venture (PSAK 65, 4, 15) • Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK XX) • Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24) • Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi instrumen ekuitas dalam pencatatan entitas penerbit. • Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi (PSAK 62) • Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22) • Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57) • Transaksi kompensasi berbasis saham (PSAK 53) • Hak dan kewajiban dalam ruang lingkup pendapatan (PSAK XX)
  • 43. Ruang Lingkup • Persyaratan penurunan nilai diterapkan untuk hak berdasarkan PSAK (XX) Pendapatan untuk pengakuan keuntungan dan kerugian penurunan nilai. • Komitmen pinjaman berikut termasuk dalam ruang lingkup • komitmen pinjaman berbentuk liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. • komitmen pinjaman yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau dengan penyerahan/penerbitan instrumen keuangan lainnya. • komitmen untuk menyediakan pinjaman pada suku bunga di bawah bunga pasar. • Kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan,
  • 44. PSAK 71 Instrumen Keuangan • PSAK 71 merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang dikeluarkan per 1 Januari 2016 yang efektif 1 Januari 2018. • PSAK 71 mengatur perubahan: klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi lindung nilai. • Meskipun PSAK 71 akan menggantikan PSAK 55, PSAK 71 ini belum mengganti seluruh ketentuan dan persyaratan yang ada di PSAK 55. • Hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB, PSAK 71 memperkenankan entitas untuk memilih menerapkan model akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 71 atau PSAK 55 secara keseluruhan • PSAK 71 juga memberikan tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk menerapkan PSAK 55 untuk macro hedging jika entitas menerapkan PSAK 71. Amandemen terhadap PSAK Lain. • Penerbitan PSAK 71 mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain. Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi • PSAK 71 berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020. Penerapan dini diperkenankan.
  • 45. Pengakuan Awal Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, entitas menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat entitas pertama kali mengakui aset keuangan, entitas tersebut mengklasifikasikannya sesuai dengan paragraf 4.1.1-4.1.5 dan mengukurnya sesuai dengan paragraf 5.1.1-5.1.3. Ketika entitas pertama kali mengakui liabilitas keuangan, entitas tersebut mengklasifikasikannya sesuai dengan paragraf 4.2.1 dan 4.2.2, dan mengukurnya sesuai dengan paragraf 5.1.1.
  • 46. Pembelian atau Penjualan Reguler Aset Keuangan Pembelian atau penjualan reguler aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya menggunakan salah satu di antara akuntansi tanggal perdagangan atau akuntansi tanggal penyelesaian.
  • 47. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan • Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika: • hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir; atau • entitas mengalihkan aset keuangan seperti dijelaskan di paragraf 3.2.4 dan 3.2.5, dan pengalihan tersebut memenuhi kriteria penghentian pengakuan di paragraf 3.2.6. • Entitas mengalihkan aset keuangan, jika dan hanya jika, entitas: • mengalihkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan; atau • mempertahankan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan paragraf 3.2.5. • Dalam laporan keuangan konsolidasi diterapkan ketentuan konsolidasi, aset keuangan  level konsolidasi. • Entitas menentukan apakah penghentian pengakuan diterapkan pada bagian, keseluruhan, kelompok aset serupa.
  • 48. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Pengalihan yang diakui sebagai penghentian pengakuan Pengalihan yang tidak diakui sebagai penghentian pengakuan Keterlibatan berkelanjutan atas aset alihan Keseluruhan pengalihan
  • 49. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan • Entitas mengeluarkan liabilitas keuangan dari laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa. • Pertukaran antara peminjam dan pemberi pinjaman existing atas instrumen utang dengan persyaratan yang secara substansial berbeda dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. • Modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. • Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau yang dialihkan ke pihak lain, dan imbalan yang dibayarkan, termasuk aset nonkas yang dialihkan atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam laba rugi.
  • 50. Klasifikasi – Instrumen Keuangan Aset keuangan Liabilitas keuangan • Kontrak hibrida dengan aset keuangan sebagai kontrak utama • Kontrak lainnya Derivatif melekat
  • 51. Klasifikasi Intrumen Keuangan • Klasikasi berdasarkan model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan. • Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. • entitas dapat menetapkan pilihan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen ekuitas tertentu yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam penghasilan komprehensif lain. • Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi: • aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual, dan • persyaratan kontraktual meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely payments of principal and interest / SPPI ) • Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika • Entitas mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan. • Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi. • Ditentukan oleh manajemen entitas sebagai hasil dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan pada kegiatan operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak eksternal. • Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas memulai atau berhenti untuk melaksanakan aktivitas yang signifikan terhadap kegiatan operasinya; entitas telah memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini bisnis.
  • 52. Instrumen Keuangan – Klasifikasi Instrumen aset atau utang (kontrak hybrid) EkuitasDerivatives Tes SPPI / Arus Kas – pokok dan bunga Tes Model Bisnis (BM) – arus kas kontraktual Diperdagangkan Memilih opsi nilai wajar Opsi FVOCI dipilih Biaya perolehan Diamortisasi FVTPL FVOCI (with recycling) FVOCI* (tanpa recycling) Tidak Tidak Tidak YaYa Ya TidakBM 1: arus kas kontraktual BM 2: arus kas Kontraktual dan menjual instrumen keuangan Tidak memenuhi BM 1 dan BM 2 MEMENUHI GAGAL *Tanpa recycling ke laba rugi. Pemilihan tidak dapat dibatalkan dan dapat dilakukan tiap instrument pada saat pengakuan awal
  • 53. Kriteria SPPI • Konsisten dengan ketentuan dasar pinjaman (basic lending agreement) Apakah arus kas berasal hanya dari pokok dan bunga • Pokok: jumlah pokok pinjaman yang diperjanjian dalam kontrak  nilai wajar pada pengakuan awal • Bunga: Imbalan atas nilai waktu uang, risiko kredit, risiko pinjmanan lainnya (mis: likuiditas), biaya lain termasuk biaya administrasi dan margin laba. Pokok pinjaman dan bunga
  • 54. Kriteria SPPI Model Bisnis Karakteristik Pengukuran Memiliki untuk memperoleh arus kas kontraktual • Tujuan: memperoleh arus kas kontraktul • Penjualan bersifat insential • Penjuala sangat jarang (volume dan frekuensi) Biaya perolehan diamortisasi Memiliki untuk memperoleh arus kas kontraktual dan untuk dijual • Tujuan: memperoleh arus kas kontraktual dan menjual sifatnya tidak terpisahkan. • Umumnya lebih banyak penjualan (frekuensi dan volume) dibandingkan memperoleh arus kas kontraktual FVOCI* Lainnya • Tujuan: tidak untuk memperoleh arus kas kontraktual atau dijual FVTPL** • *Tidak menerapkan opsi pengukuran dengan nilai wajar • **Kriteria SPPI tidak relevan – aset dengan model bisnis ini diukur pada FVTPL
  • 55. Klasifikasi: Aset Keuangan Kategori Pengukuran  Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55  Perubahan signifikan dalam mengklasifikasikan aset keuangan Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigit dan diperkirakan tidak sering terjadi PSAK 71 PSAK 55 • FVTPL • Biaya perolehan diamortisasi • FVOCI • FVTPL • Loan and Receivable • HTM • FVOCI • FVTPL • FVOCI • HTM = Fair value to profit and loss = Fair value to other comprehensive Income = Held to Maturiy
  • 56. Klasifikasi: Liabilitas Keuangan Kategori Pengukuran  Ketentuan PSAK 55 sebagian besar masih dipertahankan  Biaya perolehan diamortisasi  FVTPL  Penyajian dalam OCI atas keuntungan atau kerugian liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada FTPL yang timbul dari perubahan risiko kredit, kecuali jika hal tersebut menciptakan atau meningkatkan inkonsistensi pengakuan dan pengukuran (accounting mismatch) Reklasifikasi liabilitas keuangan – tidak diperkenankan OCI = Other Comprehensive income / Penghasilan Komprehensive lain
  • 57. Pertimbangan dalam Penilaian Pertimbang an dalam Penilaian Bagaimana kinerja dievaluasi Tingkat penjualan aktual dan ekspektasian Faktor Lainnya Bagaimana Manajer dikompensasi Bagaimana risiko dikelola Dinilai pada tingkat di mana sekompok aset dikelola, misal paorfolio aset
  • 58. Contoh Model Bisnis Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam kondisi tertentu Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan harian Aset dalam bentuk dana yang dikelola pada nilai wajar Pinjaman ritel untuk sekuritisasi Instrumen diperdagangkan. Aset keuangan untuk mendanai liabilitas asuransi Pinjaman ritel untuk mendapatkan arus kas kontraktual
  • 59. Klasifikasi Piutang Dagang • Kriteria klasifikasi • SPPI  terpenuhi • BM – untuk memperoleh arus kas kontraktual  terpenuhi • Piutang dagang • Untuk piutang dilakukan sekuritisasi dan transaksi lainnya perlu pertimbangan yang lebih kompleks dengan mempertimbangkan bentuk kontraknya  anjak piutang
  • 60. Opsi untuk Ditetapkan pada FVTPL • Aset keuangan: dapat dilakukan jika penetapan tersebut menghilangkan atau secara signifikan mengurangi inkonsistensi pengukuran atau pengakuan (accounting mismatch) • Liabilitas keuangan: sesuai PSAK 55. Ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika • Dikelola atas dasar nilai wajar; atau • Mengandung derivative melekat (embedded derivative) yang tidak dapat dipisahkan • Berikut dapat ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika kondisi berikut terpenuhi: • Kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non finansial • Ekposur kredit tertentu
  • 61. PENGUKURAN Pengukuran awal Pengukuran selanjutnya aset keuangan Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Penghapusan Penurunan nilai 5
  • 62. Pengukuran Awal Instrumen Keuangan FVTPL Nilai wajar (biaya transaksi expense) Tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi* Nilai wajar ditambah Biaya Transaksi terkait langsung dengan perolehan (biaya transaksi dikapitalisasi) *Pengecualian: piutang dagang tanpa komponen pendanaan signifikan diakui sebesar harga transaksi
  • 63. PENGUKURAN – Pengukuran Awal • Kecuali untuk piutang dagang dalam ruang lingkup paragraf 5.1.3, aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pada saat pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan atau liabilitas keuangan pada nilai wajar ditambah atau dikurangi biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan. • Jika nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal berbeda dari harga transaksinya, maka entitas menerapkan paragraf PP5.1.2A • Jika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk aset yang setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, maka aset tersebut diakui pertama kali pada nilai wajar pada tanggal transaksi 5
  • 64. PENGUKURAN –Pengukuran Selanjutnya • Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, sesuai klasifikasi aset keuangan : • Biaya perolehan diamortisasi; • Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain; atau • Nilai wajar melalui laba rugi. • Entitas menerapkan persyaratan penurunan nilai di bagian 5.5 untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan paragraf 4.1.2 dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain sesuai dengan paragraf 4.1.2A. • Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai paragraph 6.5.8–6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 89–94 untuk akuntansi lindung nilai atas nilai wajar untuk portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga) untuk aset keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai. 1 5
  • 65. Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan • Setelah pengakuan awal, entitas mengukur liabilitas keuangan sesuai dengan paragraf 4.2.1–4.2.2. • Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai dalam paragraph 6.5.8–6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 paragraf 89–94 untuk akuntansi lindung nilai atas nilai wajar yang diterapkan pada portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga) untuk liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai. 655
  • 66. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Metode Bunga Efektif • Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode bunga efektif, yaitu dengan menerapkan suku bunga efektif atas jumlah tercatat bruto aset keuangan, kecuali untuk: • aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk. Untuk aset keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif yang disesuaikan dengan kredit atas biaya perolehan diamortisasi aset keuangan sejak pengakuan awal. • aset keuangan yang tidak dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk tetapi selanjutnya menjadi aset keuangan memburuk. Untuk aset keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif atas biaya perolehan diamortisasi aset keuangan di periode pelaporan selanjutnya. 5
  • 67. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Modifikasi arus kas kontraktual • Saat arus kas kontraktual atas aset keuangan direnegosiasi atau dimodifikasi dan renegosiasi atau modifikasi tersebut tidak menghasilkan penghentian pengakuan aset keuangan  entitas menghitung ulang jumlah tercatat bruto aset keuangan dan mengakui keuntungan atau kerugian yang timbul dari modifikasi dalam laporan laba rugi. • Jumlah tercatat bruto aset keuangan dihitung ulang (sebagai nilai kini dari arus kas kontraktual yang telah direnegosiasi atau dimodifikasi yang didiskontokan dengan suku bunga efektif awal aset keuangan (atau suku bunga efektif yang disesuaikan dengan kredit untuk aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk) atau, jika dapat diterapkan, revisi suku bunga efektif dihitung sesuai dengan paragraf 6.5.10. • Biaya atau pendapatan jasa yang terjadi mengubah jumlah tercatat aset keuangan yang telah dimodifikasi dan diamortisasi selama sisa jangka waktu aset keuangan modifikasian tersebut. 5
  • 68. Penghapusan 5 Entitas langsung mengurangi jumlah tercatat bruto dari aset keuangan ketika entitas tidak memiliki perkiraan wajar untuk memulihkan aset keuangan secara keseluruhan atau secara parsial. Penghapusan merupakan kejadian penghentian pengakuan
  • 69. Pengukuran Instrumen Keuangan Kategori Laba Rugi OCI PSAK 55 Biaya perolehan diamortisasi Seluruh keuntungan dan kerugian - Instrumen utang pada FVOCI Bunga, kerugian penurunan nilai, keuntungan/kerugian selisih kurs, keuntungan/kerugian saat pelepasan Keuntungan/ kerugian lainnya Instrumen ekuitas* pada FVOCI Dividen (kecuali) jelas merupakan pemulihan atas sebagian biaya perolehan (investasi) Keuntungan/ kerugian perubahan nilai wajar FVTPL Seluruh keuntungan dan kerugian - * Pengukuran dengan metode biaya perolehan tidak diperkenankan
  • 70. PerubahanutamaPenurunanNilaidari PSAK 55 70 * AFS – Available forsale PSAK55 PSAK71 Tipemodel Kerugianyangtelah terjadi (incurredloss) Kerugian ekspektasian (expcedtedloss) Jumlahmodel Beberapa Satu Ruanglingkup Diperluas Investasidalam instrumen ekuitas Penurunannilai diakuiuntuk investasi padainstrumen ekuitas yangdiklasifikasikan sebagaiAFS* Tidakadapenurunan nilaiyang diakuiuntuk instrumenekuitas Pertimbangan (judgement) Diperluas Meningkat
  • 72. Ruang Lingkup Penurunan Nilai Dalam ruang lingkup Di luar ruang lingkup • Aset keuangan yang merupakan instrumen utang yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVOCI (misalnya: piutang dagang, instrumen utang). • Komitmen pinjaman yang diterbitkan yang tidak diukur pada FVTPL. • Kontrak jaminan keuangan* yang diterbitkan yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 71, dan yang tidak diukur pada FVTPL. • Piutang sewa dalam ruang lingkup PSAK 30. • Aset kontrak dalam ruang lingkup PSAK 72. • Investasi dalam instrumen ekuitas. • Komitmen pinjaman dan jaminan yang diterbitkan yang diukur pada FVTPL. • Instrumen keuangan lainnya yang diukur pada FVTPL.
  • 73. • Padaumumnya,seluruh asetkeuangan“membawa” penyisihankerugian. • Tidakdiperlukan pemicu (trigger) untuk mengakuipenurunannilai • Lebihbanyakpertimbangan. • Satumodel untuk seluruh instrumen keuangandalamruanglingkupPSAK71. Kejadian masa lalu Informasi yang dicakup Kondisi sekarang Perkiraan kondisi ekonomi masa depan Penurunan nilai – model baru
  • 76. Pendekatan umum • Prinsip umum, menerapkan salah satu dari dua basis pengukuran berikut: • Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan; atau • Kerugian kredit sepanjang umurnya. • Basis pengukuran bergantung pada apakah telah terjadi peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal. Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya Berpindah kategori Jika risiko kredit dari aset keuangan telah meningkat signifikan sejak pengakuan awal Kembali Jika kondisi di atas tidak lagi terpenuhi
  • 77. Elemen utama dari model penurunan nilai Kerugianyangtimbul dari peristiwagagalbayaryangmungkinterjadi dalam12 bulan setelahakhir periodepelaporan. Kerugiankredit ekspektasian12 bulan Kerugianyangtimbul dari seluruh kemungkinan peristiwagagalbayarsepanjang prakiraan umur instrumenkeuangan. Kerugiankredit ekspektasian sepanjangumurnya Tidakdidefinisikan. Peningkatanrisiko kredit secara signifikan Tidakdidefinisikan.Gagalbayar
  • 78. Pendekatanpengukuranganda– menerapkan definisigagal bayar • Pertimbangkan indikator kualitatif, misalnya: pelanggaran kovenan hutang. • Konsisten dengan definisi yang digunakan untuk pengelolaan risiko kredit secara internal atas instrumen yang relevan. • Konsisten dengan definisi dalam regulasi yang berlaku, jika memungkinkan. • Diterapkan secara konsisten. Terdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa peristiwa gagal bayar tidak terjadi sebelum aset keuangan 90 hari menunggak.
  • 79. Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan • Penilaian didasarkan pada perubahan risiko gagal bayar sejak pengakuan awal. • Tidak didasarkan pada perubahan dalam jumlah kerugian kredit ekspektasian. • Berdasarkan seluruh informasi yang wajar dan terdukung, termasuk informasi perkiraan masa depan (forward-looking information), yang tersedia tanpa biaya atau upaya berlebihan, misalnya: • Perubahan peringkat kredit internal/eksternal secara aktual atau ekspektasian. • Data makroekonomik aktual/perkiraan. • Perubahan harga atau indikator pasar atas risiko kredit. • Perubahan aktual/ekspektasian dalam hasil operasi/lingkungan bisnis peminjam.
  • 80. • Tidak dapat dilakukan dengan sekedar membandingkan perubahan secara absolut atas risiko gagal bayar. • Risiko gagal bayar cenderung menurun seiring berjalannya waktu. • Jika risiko gagal bayar tidak menurun seiring berjalannya waktu, dapat mengindikasikan kenaikan risiko kredit. • Asumsi di atas tidak berlaku jika kewajiban pembayaran yang signifikan pada periode mendekati jatuh tempo. • Penilaian kuantitatif merupakan indikator utama, dan biasanya didasarkan pada ukuran probabilitas gagal bayar sepanjang umur (lifetime probability of default/PD). • Indikator kualitatif dipertimbangkan, jika tepat digunakan (sebagai ‘watch list’). Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan – risiko gagal bayar
  • 81. Pengecualian risiko kredit rendah • Risiko gagal bayar rendah Instrumen keuangan memiliki risiko gagal bayar yang rendah. • Kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban dalam jangka waktu dekat Peminjam memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban arus kas kontraktual dalam jangka waktu dekat • Perubahan yang memburuk tidak selalu mengurangi kemampuan untuk memenuhi kewajiban Memburuknya kondisi ekonomik dan bisnis dalam jangka panjang mungkin, namun tidak selalu, menurunkan kemampuan peminjam untuk memenuhi kewajiban arus kas kontraktual.
  • 82. • Jika risiko kredit rendah – dapat diasumsikan bahwa risiko kredit belum meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal. • Penilaian dilakukan dengan dasar instrumen-per-instrumen. • Instrumen dengan peringkat rating eksternal “investment grade” adalah salah satu contoh instrumen yang dapat dianggap memiliki risiko kredit rendah. • Jika instrumen tidak lagi berisiko rendah, tidak secara otomatis diasumsikan bahwa risiko telah meningkat secara signifikan. Pengecualian risiko kredit rendah
  • 83. • Pendekatan umum • Pendekatan disederhanakan Piutang sewa • Pendekatan umum • Pendekatan disederhanakan Piutang dagang dan aset kontrak dengan komponen pendanaan signifikan • Pendekatan disederhanakan  penyisihan kerugian selalu senilai dengan kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur Piutang dagang dan aset kontrak tanpa komponen pendaan signifikan Piutang Dagang dan Piutang Sewa
  • 84. • Dampak memilih pendekatan umum • Perlu menelusuri perubahan risiko kredit sejak pengakuan awal. • Membutuhkan sistem manajemen risiko kredit yang lebih canggih. • Nilai kerugian kredit ekspektasian diperkiraan lebih rendah. • Untuk piutang jangka pendek: pendekatan umum dan pendekatan umum akan memberikan hasil yang sama Pendekatan Umum dan Disederhanakan atas Piutang Dagang
  • 85. Probabilitas tertimbang • Jumlah yang tidak bias dan rata-rata probabilitas tertimbang (mengevaluasi serangkaian kemungkinan yang dapat terjadi). Nilai kini • Suku bunga efektif (EIR) awal, atau dengan melakukan penaksiran tertentu untuk menentukan tingkat bunga, sebagai tingkat diskonto. Kekurangan kas • Selisih antara arus kas yang terutang sesuai kontrak dan arus kas yang diperkirakan akan diterima oleh entitas. Mengukur Penurunan Nilai – ECL
  • 86. • PT Mawar memiliki piutang dagang senilai Rp200.000 yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan. • PT Mawar memperkirakan bahwa skenario yang paling mungkin adalah bahwa jumlah total akan dibayar tepat waktu. • PT Mawar mengestimasi bahwa terdapat: 2% probabilitas bahwa debitor sama sekali tidak membayar; dan 98% probabilitas bahwa jumlah total akan dibayar pada saat jatuh tempo. • PT Mawar mengukur kerugian ekspektasian sebesar 2% dari jumlah kekurangan kas sebesar Rp200.000. Karena piutang jangka-pendek tidak memiliki tingkat bunga kontraktual, hal ini menyiratkan bahwa suku efektif (EIR) adalah nol dan pendiskontoan umumnya tidak diperlukan. • Kerugian ekspektasian = Rp200.000 x 2% + (Rp0 x 98%) = Rp4.000 Contoh - 1
  • 87. • PT. Merapi beroperasi hanya di satu lokasi geografis, dan memiliki portofolio piutang dagang senilai Rp70 juta pada 31 Desember 20X1. • Basis pelanggan terdiri atas berbagai pelanggan kecil. • Piutang dagang miliki karakteristik risiko yang serupa dan tidak memiliki komponen pendanaan signifikan. • PT. Merapi menggunakan matriks penyisihan untuk menghitung penurunan nilai. • Matriks penyisihan didasarkan pada: • Tingkat gagal bayar historis selama umur yang diharapkan dari piutang dagang; dan • Mencakup penyesuaian atas estimasi yang bersifat forward-looking. Contoh - 2 Belumjatuh tempo Menunggak 1–30Hari Menunggak 31–60Hari Menunggak 61–90Hari Menunggaklebih dari90Hari Tingkatkerugian 0.5% 1.0% 2.5% 6.0% 10.0%
  • 88. • Perhitungan penurunan nilai Contoh - 2 Jumlahtercatat bruto (A) Tingkatkerugiankredit ekspektasiansepanjang umur (B) Penyisihankerugiankredit ekspektasiansepanjangumur (AxB) Belumjatuhtempo 30,000,000.00 0.5% 150,000.00 Menunggak1–30hari 20,000,000.00 1.0% 200,000.00 Menunggak31–60hari 10,000,000.00 2.5% 250,000.00 Menunggak61–90hari 7,000,000.00 6.0% 420,000.00 Menunggak>90hari 3,000,000.00 10.0% 300,000.00 70,000,000.00 1,320,000.00
  • 89. • PT Kencana memiliki pinjaman (aset keuangan) dengan jangka waktu 10 tahun senilai Rp200.000.000. Bunga dibayarkan setahun sekali. Suku bunga kupon dan suku bunga efektif adalah 5%. • PT Kencana menyimpulkan untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan. • Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%. • LGD (loss given default) – estimasi jumlah kerugian jika pinjaman gagal bayar - adalah 25%, dan akan timbul dalam waktu 12 bulan jika pinjaman gagal bayar. Penyisihan kerugian untuk kerugian kredit ekspektasian 12 bulan adalah 250.000, yang dihitung dengan mengalikan jumlah arus kas terutang dalam kontrak (210.000.000, yakni 200.000.000 pokok + 10.000.000 bunga) dengan PD (0,5%) dan dengan LGD (25%), dan mendiskontokan jumlah yang dihasilkan menggunakan suku bunga efektif satu tahun (5%). 210.000.000 x 0,5% x 25% = 262.500 PV=262.500/1.05=250.000 Contoh - 3
  • 90. • Pada 31 Desember 20X1, PT A memberikan pinjaman untuk periode 4 tahun dengan nilai Rp 1 juta yang diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga dibayarkan setiap tahun. Tingkat bunga kupon dan tingkat bunga efektif (EIR) = 5%. • PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan. • Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%. • Tabel di samping menunjukan arus kas kontraktual dan probabilitas tertimbang arus kas yang diperkirakan jika pinjaman tersebut gagal bayar dalam 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. • Pertanyaan: Berapa jumlah penyisihan kerugian atas pinjaman tersebut pada 31 Desember 20X1? Contoh - 3 Tanggal Aruskas kontraktual Aruskasyang diperkirakan 31Desember20X2 50.000 0 31Desember20X3 50.000 70.000 31Desember20X4 50.000 70.000 31Desember20X5 1.050.000 400.000 31Desember20X6 0 400.000
  • 91. Contoh - 4 Tanggal jatuh tempo 31/12/20X5 Pokok 200,000,000 Suku buku efektif awal 5.00 % Probability of default (12 bulan) 0.5% Tanggal Arus kas kontraktual (A) Arus kas yang diperkirakan (B) Kekurangan kas (A-B) Nilai kini (5%) 31/12/20X2 10,000,000 - 10,000,000 9,523,810 31/12/20X3 10,000,000 14,000,000 (4,000,000) -3,628,118 31/12/20X4 10,000,000 14,000,000 (4,000,000) -3,455,350 31/12/20X5 210,000,000 80,000,000 130,000,000 106,951,322 31/12/20X6 - 80,000,000 (80,000,000) -62,682,093 46,709,570 Nilai kini dari kekurangan kas 46,709,570 x Probability of default (12 bulan) 0.5% Kerugian kredit ekspektasian 233,548 Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1: Debit Kredit Pinjaman – jumlah tercatat bruto 200,000,000 Kas 200,000,000 Kerugian penurunan nilai 233,548 Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian 233,548
  • 92. • Melanjutkan contoh #2, pada 31 Desember 20X2, PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur. PT A mengestimasi pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) sepanjang umur sebesar 20%. • Jika pinjaman gagal bayar kapan pun selama periode pinjaman, nilai kini sisa kekurangan kas sebesar Rp 89.283.800 pada 31 Desember 20X2. • Pada contoh #2, penyisihan kerugian kredit pada 31 Desember 20X1 sebesar Rp233.548. • Pertanyaan: • Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1? • Berapa jumlah penyisihan kerugian kredit yang diakui pada tanggal 31 Desember 20X2? • Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2? Contoh - 5
  • 93. Contoh - 5 Pertanyaan #2 Nilai kini sisa kekurangan kas 89,283,800.00 Probability of default sepanjang umur 20% Kerugian kredit ekspektasian 17,856,760.00 Pertanyaan #3 Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X1 233,548 Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X2 17,856,760.00 Tambahan kerugian kredit ekspektasian - tahun 20X2 17,623,212.15 Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2: Debit Kredit Pinjaman – jumlah tercatat bruto 10,000,000 Pendapatan bunga 10,000,000 (untuk mengakui pendapatan bunga berdasarkan suku bunga efektif pinjaman, yakni 5% dari 1 juta) Kas 10,000,000 Pinjaman – jumlah tercatat bruto 10,000,000 (untuk mengakui penerimaan kas atas bunga) Kerugian penurunan nilai 17,623,212.15 Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian 17,623,212.1 5 (untuk mengakui perubahan atas penyisihan kerugian kredit selama tahun 20X2)
  • 95. PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan • Secara lebih tegas mensyaratkan Entitas harus untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan. • Pengungkapan hirarki nilai wajar  Tingkat 1 harga kuotasi pasar  Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)  Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar • Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan • Pengungkapan kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan proses pengelolaan risiko) • Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas)
  • 96. PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan • PSAK 60 (Penyesuaian 2016) mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa sebagaimana dalam paragraf PP30 dan paragraf 42C untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi. • PP30. Entitas tidak memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan alihan jika, entitas tidak mempertahankan hak kontraktual atau kewajiban yang melekat pada aset keuangan alihan atau memperoleh hak kontraktual baru atau kewajiban yang terkait dengan aset keuangan alihan. Entitas tidak memiliki kepentingan atas kinerja masa depan aset keuangan alihan atau tanggung jawab untuk melakukan pembayaran sehubungan dengan aset keuangan alihan. Istilah ‘pembayaran’ dalam konteks ini tidak termasuk arus kas dari aset keuangan alihan yang diterima oleh entitas dan disyaratkan untuk diteruskan kepada penerima. (PP30) • Ketika entitas mengalihkan aset keuangan, entitas dapat mempertahankan hak untuk memberikan jasa pada aset keuangan tersebut dengan imbalan yang telah termasuk, sebagai contoh, dalam kontrak jasa. Entitas menilai kontrak jasa sesuai dengan pedoman dalam paragraf 42C dan PP30 untuk memutuskan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan sebagai akibat dari kontrak jasa untuk tujuan persyaratan pengungkapan. Sebagai contoh, pemberi jasa akan memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan alihan untuk tujuan persyaratan pengungkapan jika imbalan jasa bergantung pada jumlah atau waktu penerimaan arus kas dari aset keuangan alihan. Pemberi jasa memiliki keterlibatan berkelanjutan jika imbalan tetap tidak akan dibayar secara penuh karena kinerja tidak memenuhi target. Penilaian ini tidak bergantung pada apakah imbalan yang akan diterima diharapkan akan mengompensasi entitas secara memadai dalam memberikan jasa tersebut. (PP30A)
  • 97. Ilustrasi – Kebijakan Manajemen Risiko • Risiko keuangan • Risiko usaha  kendali pemerintah, patungan, kontraktor, cadangan, penetapan harga oleh pemerintah • Risiko keuangan  • Risiko pasar  risiko nilai tukar mata uang asing, harga komoditi – analisis sensitivitas • Risiko kredit  umur piutang, informasi penurunan nilai, rating utang yang dimiliki • Risiko likuiditas • Manajemen Modal • Kebijakan dewan direksi adalah untuk mempertahankan basis modal yang kuat untuk menjaga keyakinan investor, kreditur dan pasar, dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa yang akan datang. • Nilai wajar Sumber : LK Pertamina 2012
  • 98. Ilustrasi – Pengungkapan Jenis Sumber : LK Pertamina 2012
  • 99. Ilustrasi – Analisis Sensitivitas Sumber : LK Pertamina 2013
  • 100. Ilustrasi – Risiko kredit Sumber : LK Pertamina 2013
  • 101. Ilustrasi – Pengungkapan Nilai Wajar • Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar. • Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut: • Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); • Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2); • Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3). Sumber : LK Pertamina 2013
  • 102.
  • 103.
  • 104. PSAK terdiri dari empat komponen: Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Interpretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), serta Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK).
  • 105.
  • 106.
  • 107. PSAK terdiri dari empat komponen: Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Interpretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), serta Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK).
  • 108.
  • 109.
  • 110.
  • 111.
  • 112.
  • 113.
  • 114.
  • 115.
  • 116.
  • 117.
  • 118.
  • 120.
  • 121.
  • 122.
  • 123.
  • 124.
  • 125.
  • 126.
  • 127.
  • 128.
  • 129.
  • 130.
  • 131.
  • 132. ISI KERANGKA KONSEPTUAL PENDAHULUAN • I Tujuan Pelaporan Bertujuan Umum • II Entitas Pelapor (untuk ditambahkan) • III Karakteristik Kualitatif Infromasi Keuangan yang Berguna • IV Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan euangan (1994) Pengaturan yang Tersisa BAB TUGAS 1