3. References
• Taufiq Choudhry and Jacek Mizerka. 2016. Contemporary Trend in
Accounting, Finance and Financial Institution. Springer, Switzerland.
• Michael Rankinn, et al. 2012. Contemporary Issue in Accounting. John
Wiley and Sons, Australia.
• Elaine Conway and Darren Birne. 2018. Contemporary Issues in
Accounting. Palgrave, Macmillan.
• Paul Rosenfield. 2006. Contemporary Issues in Financial Reporting.
Routledge, Londen.
• PSAK, SAK ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAP, dll.
5. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
1. Standar akuntansi yang berlaku di dunia, standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dan
penerapannya dan perkembangan standar akuntansi di Indonesia: Standar Akuntansi di dunia
dan di Indonesia Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia dan IFRS PSAK, SAK
ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAK 45, PSAP: Perbedaan pengguna Komponen
standar Perbedaan pokok.
Ref: PSAK, SAK ETAP, SAK EMKM, SAK Syariah, PSAK 45, PSAP
2. Kerangka Konseptual menurut standar akuntansi: Definisi dan kegunaan kerangka konseptual
KK PSAK KK SAK ETAP, EMKM KK SAK Syariah Aplikasi penerapan KK.
Ref: Kerangka Konseptual PSAK, ETAP, EMKM, Syariah
3. Komponen dan jenis laporan keuangan: Penyajian Laporan Keuangan Laporan Arus Kas
Laporan Keuangan Interim Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Keuangan
Tersendiri Laporan segmen Ilustrasi laporan keuangan.
Ref: PSAK 1, PSAK 2 PSAK 3 PSAK 65 PSAK 4 PSAK 5
4. Penerapan standar akuntansi atas persediaan, property investasi dan aset biologis: Akuntansi Persediaan
Akuntansi aset biologis dan produk agrikultur Konsep nilai wajar Aplikasi penerapan standar dalam LK
Ref: PSAK 14, PSAK 69 PSAK 68
6. 5. Penerapan standar akuntansi atas aset tetap dan aset tak berwujud :Akuntansi Properti Investasi Akuntansi Aset
Tetap . Akuntansi Aset Tak Berwujud Aplikasi penerapan standar dalam LK.
Ref: PSAK 13 PSAK 16 PSAK 19 PSAK 69
6. Penerapan standar akuntansi impairment dan akuntansi aset tersedia untuk dijual: Konsep umum impairment
Impairment aset tetap dan goodwill Aset tidak lancar tersedia untuk dijual Aplikasi penerapan standar dalam LK.
Ref: PSAK 48 PSAK 58
7. Penyajian pengungkapan investasi dalam entitas lain dan pengungkapan transaksi berelasi: Investasi dalam lingkup
instrumen keuangan Investasi dalam asosiasi Kombinasi Bisnis Pengaturan Bersama Restrukturisasi Entitas
Sepengendali Pengungkapan investasi pada entitas lain Pengungkapan pihak Berelasi Aplikasi penerapan
standar dalam LK.
Ref: PSAK 15 PSAK 22 PSAK 65 PSAK 67 PSAK 38 PSAK 7
8. Akuntansi pajak penghasilan dan perbedaan akuntansi & pajak : Akuntansi pajak penghasilan Perbedaan
pengakuan dan pengukuran akuntansi dan pajak Akuntansi atas aset dan liabilitas pengampnan pajak Revaluasi
menurut akuntansi dan pajak Aplikasi penerapan standar dalam LK.
Ref: PSAK 46 PSAK 70 Bultek 11
9. Imbalan kerja, provisi dan kontijensi, kebijakan akuntansi, perubahan kebijakan akuntansi, kesalahan dan peristiwa
setelah tanggal pelaporan: Imbalan kerja Provisi Kontijensi Kebijakan akuntansi Perubahan kebijakan
akuntansi Perubahan estimas Kesalahan / error. Peristiwa setelah tanggal pelaporan.
Ref: PSAK 25 PSAK 24 PSAK 57 PSAK 8
7. 10. Akuntansi instrumen keuangan : Definisi instrumen keuangan Jenis instrumen keuangan Pengungkapan
instrumen keuangan Klasifikasi instrumen keuangan Pengakuan awal Penghentian pengakuan Penurunan
nilai.
Ref: PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60 PSAK 71.
11. Konsep akuntansi selisih kurs, derivatif dan akuntansi lindung nilai : Mata uang fungsional Pengukuran dan
penyajian transaksi dalam mata asing Translasi laporan keuangan Transaksi derivative Akuntansi Lindung
nilai.
Ref: PSAK 10 PSAK 55 PSAK 71.
12. Akuntansi pendapatan dari kontrak pelanggan: Tahapan pengakuan pendapatan dari pelanggan Kontrak,
Modifikasi Kewajiban penyelesaian Nilai transaksi dan Alokasi nilai transaksi Pengakuan pendapatan
Aplikasi penerapan Standar dalam LK.
Ref: PSAK 72.
13. Akuntansi sewa : Definisi kontrak sewa Akuntansi Penyewa Akuntansi Pesewa Aplikasi penerapan Standar
dalam LK.
Ref: PSAK 73.
14. Akuntansi Syariah : Konsep Akuntansi Syariah Laporan Keuangan Syariah Transaksi Syariah: Mudhorobah,
Murabahah, Musyarokah, Salam, Istisna, Ijarah. Asuransi Syariah Wakaf Aplikasi penerapan Standar dalam LK
- Ref: SAK Syariah
9. INSTRUMEN KEUANGAN
• Berdasarkan PSAK 50, instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang
menambah aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrument
ekuitas lain.
• Salah satu perkembangan paling penting dalam dunia keuangan sejak tahun1970-
an adalah kehadiran sejumlah besar instrument keuangan baru dan inovatif
dalam pasar keuangan.
• Istilah “teknik keuangan” dan “revolusi instrument keuangan” sering digunakan
untuk menggambarkan perkembangan ini.
• Biasanya, instrument keuangan baru merupakan kombinasi antara instrument
keuangan yang sudah ada dengan sedikit tambahan fitur baru. Instrumen
keuangan lainnya merupakan kombinasi dua atau lebih instrument menjadi
instrument sintetis baru atau produk keuangan yang dikemas ulang, contohnya
beberapa jenis tertentu swap dan obligasi hipotek yang dijamin.
10. INSTRUMEN KEUANGAN
Future contract Menurut Hull (2006) kontrak berjangka merupakan perjanjian atau kesepakatan untuk
membeli atau menjual asset tertentu pada saat tententu dengan atau pada harga tertentu dalam kurun
waktu tertentu di masa yang akan datang.
Hal ini senada dengan definisi menurut Eiteman, dkk (2010) future contract adalah sebuah alternatif dari
kontrak forward yang menuntut penyerahan suatu jumlah valuta asing standar di masa depan dengan
waktu, tempat, dan harga yang sudah ditentukan.
Future contract berbeda dengan forward contract di mana future contract bentuknya sudah standard
(sudah dibuat baku), telah disekuritisasi dan diperdagangkan di pasar tententu, di tengah-tengah
masyarakat. Kontrak tidak dilakukan secara pribadi oleh dua pihak, tetapi dilakukan melalui bursa yang
terorganisir
11. Kontrak Forward dan Future
Pada dasarnya, kontrak forward dan kontrak future adalah persetujuan yang mengizinkan para pedagang,
investor, dan produsen komoditas untuk berspekulasi atas harga sebuah aset di masa depan.
Kontrak-kontrak ini berfungsi sebagai komitmen antara dua pihak yang memungkinkan terjadinya
perdagangan atas sebuah instrumen di suatu masa yang mendatang (tanggal kadaluarsa), dengan harga
yang disetujui pada saat kontrak dibentuk..
Instrumen keuangan dasar dari sebuah forward atau future dapat berupa segala jenis aset, seperti ekuitas,
komoditas, mata uang, pembayaran bunga atau obligasi.
Namun, tidak seperti kontrak forward, kontrak future merupakan merupakan kontrak yang berstandar dari
sudut pandang kontrak (sebagai persetujuan legal) dan diperdagangkan di lokasi spesifik (bursa kontrak
futures).
Oleh karena itu, kontrak future menjadi subjek dari beberapa peraturan, yang contohnya termasuk besar
kecilnya kontrak dan suku bunga harian.
Di dalam banyak kasus, eksekusi dari kontrak future dijamin oleh lembaga kliring, yang memungkinkan
berbagai pihak untuk berdagang dengan pengurangan resiko antar rekan.
12. INSTRUMEN KEUANGAN
• Option Contract Dasarnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu calls
sebagai hak beli dan puts sebagai hak jual. Pembeli calls atau pemilik
calls memiliki hak membeli asset tertentu pada harga tertentu dan
tanggal tertentu di masa yang akan datang. Sebaiknya pembeli put
atau pemilik put memiliki hak menjual asset tertentu pada harga
tertentu dan pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Harga
dalam kontrak disebut strike price atau exercise price, dan tanggal
pada kontrak disebut maturity date. Gaya opsi ini ada dua, yaitu gaya
Eropa dan gaya Amerika. Opsi eropa dapat diexercise hanya persis
pada tanggal jatuh tempo saja, sedangkan opsi Amerika dapat
diexercise kapan saja sepanjang hidup opsi atau selama opsi belum
jatuh tempo maupun persis pada tanggal jatuh tempo.
13. Instrumen keuangan
• Swaps Contract Merupakan kesepakatan antara dua pihak atau
perusahaan untuk saling mempertahankan arus kas di masa tertentu
(selama kurun waktu tertentu) yang akan datang.
• Kesepakatan ini ditentukan secara spesifik tanggal pembayaran tunai
dan cara menghitung jumlah tunai yang akan saling dipertukarkan
(dibayarkan masing-masing pihak).
• Biasanya di dalam perhitungan telah dipertimbangkan nilai yang akan
datang, tingkat bunga, kurs mata uang, dan variabel-variabel lainnya
yang relevan.
14. Instrumen keuangan
• Warrant adalah sebuah hak yang diberikan kepada pemegang saham untuk membeli lembar saham pada
harga yang telah ditentukan (harga eksekusi) oleh emiten yang menerbitkannya dalam jangka waktu
tertentu.
15.
16. Beberapa instrument keuangan telah mengungguli kesuksesan instrument
keuangan lainnya, seperti instrument derivative termasuk didalamnya kontrak
forward, future, opsi, dan swap. Instrumen ini makin banyak digunakan dalam
aktivitas trading, arbitraging, dan manajemen risiko.
Inovasi instrument keuangan mortgage-backed securities (mbs) telah menjadi salah
satu penyebab krisis keuangan global ditahun 2007.
Hal ini makin mempopulerkan nama instrument keuangan terutama yang terkait
dengan aktivitas investasi yaitu saham dan obligasi.
Kepopuleran beberapa instrument tersebut seolah-olah mendefinisikan instrument
keuangan sebagai instrument investasi.
Dengan demikian, apakah instrument keuangan hanya terbatas pada instrument
investasi?
INSTRUMEN KEUANGAN
17. INSTRUMEN KEUANGAN
• Jika investor dan pengguna laporan keuangan memerlukan
pengetahuan dan pergertian yang cukup tentang instrumen keuangan
dalam melakukan pengambilan keputusan dan penilaian risiko, maka
diperlukan konsistensi akuntansi dan pengungkapan yang memadai
atas instrument tersebut.
• Disisi lain, akuntansi instrument keuangan akan menjadi salah satu
tantangan besar bagi entitas yang mengadopsi International Financial
Reporting Standard (IFRS), sebab pengadopsian ini meningkatkan
kompleksitas perlakuan akuntansi atas instrument keuangan.
Sayangnya, referensi yang membahas secara rinci tentang instrument
keuangan dengan berbagai contoh penerapan masih sangat sedikit.
18. Iinstrumen keuangan
Dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan), terdapat 3 (tiga) standar yang membahas
instrumen keuangan, yaitu:
1.PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian yang mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS
32 Financial Instruments: Presentation. Pernyataan ini memberikan panduan dalam
pengaturan hal-hal berikut:
2.Definisi dan klasifikasi instrument keuangan yaitu aset keuangan, liabilitas keuangan, dan
instrument ekuitas;
3.Perbedaan antara liabilitas keuangan dan ekuitas;
4.Akuntansi untuk instrument keuangan majemuk;
5.Akuntansi untuk pembelian kembali saham dan saham treasuri;
6.Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
7.PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran yang mengadopsi seluruh
pengaturan dalam IAS 39 Financial Instruments: Recognition and Measurement.
19. INSTRUMEN KEUANGAN
• Pernyataan ini memberikan panduan dalam pengaturan hal-hal berikut:
1.Definisi, klasifikasi, dan reklasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan;
2.Pengakuan dan penghentian pengakuan aset keuangan dan
liabilitaskeuangan;
3.Pengukuran diawal dan setelah pengakuan awal;
4.Akuntansi derivatif untuk tujuan diperdagangkan dan lindung nilai.
• PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan yang mengadopsi semua
pengaturan dalam IFRS 7 Financial Instruments: Disclosures.
• Peryataan ini mencakup persyaratan pengungkapan terkait instrument
keuangan.
20. INSTRUMEN KEUANGAN
• Berdasarkan PSAK 50, instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah aset
keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrument ekuitas lain.
• Dengan demikian instrumen keuangan dapat diklasifikasikan kedalam 3 kategori, yaitu:
1. Aset keuangan;
2. Liabilitas keuangan;dan
3. Intrumen ekuitas,entitas lain
• Pada dasarnya, suatu instrumen dapat dikategorikan sebagai instrumen keuangan apabila
instrumen tersebut memiliki hubungan kontraktual antara dua pihak.
• Dengan demikian, aset atau liabilitas keuangan yang tidak timbul secara kontraktual tidak
dapat dikategorikan sebagai instrumen keuangan, seperti contoh utang pajak.
• Liabilitas ini timbul secara kontraktual melainkan secara konstruktif berdasarkan undang-
undang.
24. Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 50
Definisi Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
Kewajiban kontraktual
Kas
Kontrak diselesaikan
dengan instrumen
ekuitas entitas
Hak
kontraktual
Instrumen ekuitas
entitas lain
Aset Keuangan
Liabilitas keuangan
kontrak yang diselesaikan dengan
instrumen ekuitas entitas
Ekuitas
Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi
dengan seluruh kewajibannya
25. Instrumen Keuangan – PSAK 50
setiap kontrak yang menambah nilai:
►aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
►liabilitas keuangan atau
►instrumen ekuitas entitas lain.►Aset Keuangan
Kas
Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
lain
Hak kontraktual:
• untuk menerima kas atau aset
keuangan lainnya dari entitas lain; atau
• untuk mempertukarkan aset keuangan
dengan entitas lain dengan kondisi
berpotensi untung; atau
Kontrak yang akan diselesaikan dengan
penerbitan instrumen ekuitas entitas
• nonderivatif
• derivatif
►liabilitas Keuangan
Kewajiban kontraktual:
• untuk menyerahkan kas atau aset
keuangan lain kepada entitas lain; atau
• untuk mempertukarkan aset keuangan
atau liabilitas keuangan dengan entitas lain
dengan kondisi yang berpotensi tidak
menguntungkan entitas;
kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan
dengan menggunakan instrumen ekuitas
yang diterbitkan entitas dan merupakan
suatu:
• non derivatif; atau
• derivatif
26. Perkembangan Standar Instrumen Keuangan
PSAK LAMA sd Th 1998
PSAK 09 Penyajian aktiva lancar dan
kewajiban lancar
PSAK 50 Sekuritas
PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang
PSAK 21 Akuntansi Ekuitas
PSAK 31 Akuntansi Perbankan
PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu
PSAK 51 Akuntansi Kuasi Organisasi
PSAK 55 Akuntansi Instrumen Deivatif
dan Aktivitas Lindung Nilai
PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang
Piutang Bermasalah
PSAK Revisi 2006
PSAK 50 Instrumen Keuangan
Penyajian dan Pengungkapan
PSAK 55 Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran
PSAK Revisi 2010 IAS 1 Jan 2009
PSAK 50 Penyajian
PSAK 55 Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 60 Pengungkapan
PSAK 50, 55, 60 Revisi 2014
• IAS eff1 Jan 2015
ED PSAK 71 Instrumen Keuangan
• IAS eff1 Jan 2019
27. Instrumen Keuangan 50,55,60
• Definisi
• Pemisahan liabilitas dan
ekuitas
• Instrumen keuangan
majemuk.
• Saham treasuri, bunga,
dividen,
kerugian/keunntungan
• Saling hapus atas aset dan
liabilitas
• Definisi dan klasifikasi
• Derivatif melekat
• Pengakuan dan
penghentian pengakuan
• Pengukuran awal,
pengukuran selanjutnya,
reklasifikasi, penurunan
nilai.
• Lindung Nilai
Instrumen Keuangan
IAS 32 IAS 39 IFRS 7
PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60
Tingkat pengungkapan
berdasarkan kelas
Signifikansi instumen
terhadap kinerja
Sifat dan cakupan risiko
– kualitatif & kuantitatif
Analisis sensitivitas
PSAK 71
Eff 2020
28. Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 55
Instrumen Keuangan
Instrumen
Lindung Nilai
Aset Keuangan
yang diukur pada
nilai wajar
melalui laporan
laba rugi
Investas dimiliki
hingga jatuh
tempo
Pinjaman
diberikan dan
Piutang
Aset keuangan
tersedia untuk
dijual
Liabilitas
Keuangan yang
diukur pada nilai
wajar melalui
laporan laba rugi
Kewajiban
Lainnya
Instrumen
Ekuitas Biasa
Instrumen
Ekuitas
Majemuk
Instrumen
Ekuitas
Sinstesis
Derivatif
Biasa
Derivatif
Melekat
Atas Nilai Wajar
Atas Arus Kas
Atas Investasi
Neto pada
Operasi Luar
Negeri
Aset
Keuangan
Liabilitas
Keuangan
Instrumen
Ekuitas
Instrumen
Derivatif
29. PSAK 50 – Revisi 2014
• Tujuan, Ruang Lingkup dan Definisi
• Penyajian
• Liabilitas dan Ekuitas
• Instrumen Keuangan Majemuk
• Saham yang Diperoleh Kembali
• Saham, Deviden, Kerugian dan Keuangan
• Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (revisi
2013)
• Pedoman Penerapan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari PSAK 50
• Contoh Ilustrasi, melengkapi tetapi bukan merupakan bagian dari
PSAK 50
30. • Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal
mengklasifikasikan instrumen tersebut atau komponennya
sebagai:
• liabilitas keuangan,
• aset keuangan, atau
• instrumen ekuitas
sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi
liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas.
Penyajian Liabilitas dan Ekuitas– par 15
31. Instrumen Keuangan Majemuk
• Penerbit instrumen keuangan nonderivatif mengevaluasi
persyaratan instrumen keuangan untuk menentukan apakah
instrumen tersebut mengandung komponen liabilitas dan ekuitas.
Komponen tersebut diklasifikasikan secara terpisah sebagai
liabilitas keuangan, aset keuangan,, atau instrumen ekuitas sesuai
dengan ketentuan di paragraf 11.
• Entitas mengakui secara terpisah komponen instrumen keuangan
yang:
• menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas; dan
• memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk mengkonversi
instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari
entitas yang bersangkutan.
32. Saham Treasuri
• Jika entitas. memperoleh kembali instrumen ekuitasnya, maka
instrumen tersebut (saham treasuri) dikurangkan dari ekuitas.
• Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan,
penerbitan, atau pembatalan instrumen ekuitas entitas tersebut
tidak diakui dalam laba rugi.
• Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas
yang bersangkutan atau oleh anggota lain dalam kelompok usaha
yang dikonsolidasi. Imbalan yang dibayarkan atau diterima diakui
secara langsung di ekuitas.
• Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan secara terpisah, dalam Iaporan
posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan PSAK 1:
Penyajian Laporan Keuangan.
• Entitas mengungkapkan sesuai dengan PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi jika saham treasuri diperoleh oleh pihak-pihak berelasi.
33. Saham Treasury
• Treasury Stock adalah saham perusahaan yang dibeli kembali dari
peredaran untuk sementara waktu. ... Pembelian kembali saham yang
beredar sebagai saham treasury bisa terjadi karena beberapa alasan,
yaitu : Untuk menaikkan harga pasar saham. Akan dijual kembali pada
karyawan perusahaan.
34. 4 Tugas Treasury Management
Apa itu Treasury Management? Secara umum Treasury Management dapat diartikan, yaitu seseorang atau
kelompok yang ditempatkan dalam sebuah perusahaan yang bertanggung jawab dan berfungsi untuk menjaga
kondisi likuiditas perusahaan tersebut.
Mereka harus memastikan kondisi keuangan sebuah perusahaan untuk menjalankan operasionalnya, apakah
mampu atau tidak. Jika mampu, berarti tugas Treasury Management dapat lebih ringan. Namun jika diperkirakan
perusahaan tidak mampu, mereka harus mencarikan solusinya, yang tentu saja harus dirundingkan terlebih dahulu
dengan jajaran manajemen perusahaan dan pemilik modal.
Tugas Treasury Management, sudah disebutkan dalam artikel sebelumnya disini. Maka disini akan kami lanjutkan
tugas treasury management lainnya, yaitu :
1. Mengelola modal kerja atau working capital management. Perlu Anda ketahui bahwa modal kerja merupakan
kunci dari peramalan kas dalam sebuah perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan modal kerja dengan
tujuan dapat mengetahui untuk apa saja modal kerja digunakan. Selain itu, dapat diketahui pengaruh dan
kaitannya modal kerja yang digunakan dalam perusahaan. Pengelolaan modal kerja dapat dilakukan dengan cara
melibatkan perubahan tingkat aktiva yang lancar sebagai tanggapan atas pencapaian dari penjualan produk
sebuah perusahaan.
35. 4 Tugas Tresuari Manajemen
2. Mengelola kas atau cash management. Caranya, dengan menggabungkan informasi dalam perkiraan kas
dan pengelolaan modal kerja. Dengan tujuan, keterjaminan dana yang mencukupi untuk kebutuhan kegiatan
operasional sebuah perusahaan.
3. Mengelola investasi atau investment management. Pada saat perusahaan mengalami kelebihan dana
dalam kasnya, maka dana tersebut harus diinvestasikan dengan benar dan tepat sasaran. Dengan tujuan,
hasil dari investasi tersebut dapat bermanfaat bagi perusahaan. Dalam menginvestasikan dana berlebih
tersebut harus diperhatikan tiga faktor berikut. Tingkat pengembalian dana investasi yang maksimal.
Kecocokan antara tanggal jatuh tempo dana investasi dengan kebutuhan kas perusahaan. Jangan pernah
menginvestasikan dana perusahaan pada resiko tinggi.
4. Penggalangan dana atau fund raising. Penggalangan dana dengan tujuan untuk pengelolaan kas dan
investasi itu sangat penting dilakukan sebuah perusahaan agar operasionalnya tetap berjalan. Dana dapat
digalang dari broker atau bankir investasi, hingga para investor dengan menanamkan modalnya. Dengan
penggalangan dana tersebut, perusahaan dapat melakukan manajemen terkait pengelolaan dana yang
dimilikinya. Oleh karena itu, tugas dari Treasury Managementdalam mengelola kondisi keuangan sebuah
perusahaan memang sangat vital.
36. Bunga, Deviden, Kerugian dan Keuntungan
• Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait
dengan instrumen keuangan atau komponen yang
merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan
atau beban dalam laba rugi.
• Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh
entitas secara langsung ke ekuitas, setelah dikurangi
dampak pajak penghasilan terkait.
• Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat
sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak
penghasilan terkait.
37. Bunga, Deviden, Kerugian dan Keuntungan
• Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait
dengan instrumen keuangan atau komponen yang
merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan
atau beban dalam laba rugi.
• Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh
entitas secara langsung ke ekuitas, setelah dikurangi
dampak pajak penghasilan terkait.
• Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat
sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak
penghasilan terkait.
38. PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan
• Entitas harus untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen
keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan.
• Pengungkapan hirarki nilai wajar
Tingkat 1 harga kuotasi pasar atau nilai kontrak terkini
Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)
Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
• Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan
• Pengungkapan kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan
proses pengelolaan risiko)
• Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas)
40. Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Menggantikan sebagian PSAK 55 – namun PSAK 55 masih berlaku
• Efektif 1 Januari 2020
• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk
memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran
pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.
Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai
aset keuangan
Memperbaiki model akuntansi hedging
41. PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Perubahan format mengikuti IFRS:
• Bab 1 Tujuan
• Bab 2 Ruang Lingkup
• Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
• Bab 4 Klasifikasi
• Bab 5 Pengukuran
• Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai
• Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Tanggal efektif 1 Januari 2020
• Perbedaan dengan IAS
• Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations,
• Ketentuan transisi
42. Ruang Lingkup
• Diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen
keuangan, kecuali:
• Investasi anak, asosiasi dan joint venture (PSAK 65, 4, 15)
• Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK XX)
• Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24)
• Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi instrumen
ekuitas dalam pencatatan entitas penerbit.
• Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi (PSAK 62)
• Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22)
• Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57)
• Transaksi kompensasi berbasis saham (PSAK 53)
• Hak dan kewajiban dalam ruang lingkup pendapatan (PSAK XX)
43. Ruang Lingkup
• Persyaratan penurunan nilai diterapkan untuk hak berdasarkan PSAK (XX)
Pendapatan untuk pengakuan keuntungan dan kerugian penurunan nilai.
• Komitmen pinjaman berikut termasuk dalam ruang lingkup
• komitmen pinjaman berbentuk liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi.
• komitmen pinjaman yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau dengan
penyerahan/penerbitan instrumen keuangan lainnya.
• komitmen untuk menyediakan pinjaman pada suku bunga di bawah bunga pasar.
• Kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan yang dapat
diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau
dengan mempertukarkan instrumen keuangan,
44. PSAK 71 Instrumen Keuangan
• PSAK 71 merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang dikeluarkan per 1
Januari 2016 yang efektif 1 Januari 2018.
• PSAK 71 mengatur perubahan: klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan
akuntansi lindung nilai.
• Meskipun PSAK 71 akan menggantikan PSAK 55, PSAK 71 ini belum mengganti
seluruh ketentuan dan persyaratan yang ada di PSAK 55.
• Hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB, PSAK 71 memperkenankan
entitas untuk memilih menerapkan model akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 71 atau
PSAK 55 secara keseluruhan
• PSAK 71 juga memberikan tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk menerapkan PSAK
55 untuk macro hedging jika entitas menerapkan PSAK 71.
Amandemen terhadap PSAK Lain.
• Penerbitan PSAK 71 mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain.
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
• PSAK 71 berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2020. Penerapan dini diperkenankan.
45. Pengakuan Awal
Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam
laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, entitas menjadi salah
satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.
Pada saat entitas pertama kali mengakui aset keuangan, entitas
tersebut mengklasifikasikannya sesuai dengan paragraf 4.1.1-4.1.5
dan mengukurnya sesuai dengan paragraf 5.1.1-5.1.3.
Ketika entitas pertama kali mengakui liabilitas keuangan, entitas
tersebut mengklasifikasikannya sesuai dengan paragraf 4.2.1 dan
4.2.2, dan mengukurnya sesuai dengan paragraf 5.1.1.
46. Pembelian atau Penjualan Reguler Aset
Keuangan
Pembelian atau penjualan reguler aset keuangan
diakui dan dihentikan pengakuannya menggunakan
salah satu di antara akuntansi tanggal perdagangan
atau akuntansi tanggal penyelesaian.
47. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
• Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya
jika:
• hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir;
atau
• entitas mengalihkan aset keuangan seperti dijelaskan di paragraf 3.2.4
dan 3.2.5, dan pengalihan tersebut memenuhi kriteria penghentian
pengakuan di paragraf 3.2.6.
• Entitas mengalihkan aset keuangan, jika dan hanya jika, entitas:
• mengalihkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset keuangan; atau
• mempertahankan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang
berasal dari aset keuangan tetapi juga menanggung kewajiban
kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada
satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang
memenuhi persyaratan paragraf 3.2.5.
• Dalam laporan keuangan konsolidasi diterapkan ketentuan
konsolidasi, aset keuangan level konsolidasi.
• Entitas menentukan apakah penghentian pengakuan diterapkan
pada bagian, keseluruhan, kelompok aset serupa.
48. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
Pengalihan yang diakui sebagai penghentian pengakuan
Pengalihan yang tidak diakui sebagai penghentian
pengakuan
Keterlibatan berkelanjutan atas aset alihan
Keseluruhan pengalihan
49. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
• Entitas mengeluarkan liabilitas keuangan dari laporan posisi keuangan, jika dan
hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang
ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.
• Pertukaran antara peminjam dan pemberi pinjaman existing atas instrumen
utang dengan persyaratan yang secara substansial berbeda dicatat sebagai
penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru.
• Modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan dicatat sebagai
penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru.
• Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau yang
dialihkan ke pihak lain, dan imbalan yang dibayarkan, termasuk aset nonkas yang
dialihkan atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam laba rugi.
50. Klasifikasi – Instrumen Keuangan
Aset keuangan
Liabilitas keuangan
• Kontrak hibrida dengan aset keuangan sebagai kontrak
utama
• Kontrak lainnya
Derivatif melekat
51. Klasifikasi Intrumen Keuangan
• Klasikasi berdasarkan model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari
aset keuangan.
• Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar
melalui penghasilan komprehensif lain.
• entitas dapat menetapkan pilihan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen ekuitas tertentu
yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan
dalam penghasilan komprehensif lain.
• Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi:
• aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka
mendapatkan arus kas kontraktual, dan
• persyaratan kontraktual meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely
payments of principal and interest / SPPI )
• Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika
• Entitas mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan.
• Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi.
• Ditentukan oleh manajemen entitas sebagai hasil dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan pada
kegiatan operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak eksternal.
• Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas memulai atau berhenti untuk melaksanakan aktivitas
yang signifikan terhadap kegiatan operasinya; entitas telah memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini bisnis.
52. Instrumen Keuangan – Klasifikasi
Instrumen aset atau utang (kontrak hybrid) EkuitasDerivatives
Tes SPPI / Arus Kas – pokok dan bunga
Tes Model Bisnis (BM) – arus kas kontraktual Diperdagangkan
Memilih opsi nilai wajar Opsi FVOCI dipilih
Biaya perolehan
Diamortisasi
FVTPL
FVOCI
(with recycling)
FVOCI*
(tanpa recycling)
Tidak Tidak Tidak YaYa
Ya TidakBM 1:
arus kas
kontraktual
BM 2:
arus kas
Kontraktual dan
menjual instrumen
keuangan
Tidak
memenuhi
BM 1 dan
BM 2
MEMENUHI GAGAL
*Tanpa recycling ke laba rugi. Pemilihan tidak dapat dibatalkan dan dapat dilakukan tiap instrument pada saat pengakuan awal
53. Kriteria SPPI
• Konsisten dengan ketentuan dasar pinjaman (basic lending agreement)
Apakah arus kas berasal hanya dari pokok dan
bunga
• Pokok: jumlah pokok pinjaman yang diperjanjian dalam kontrak nilai
wajar pada pengakuan awal
• Bunga: Imbalan atas nilai waktu uang, risiko kredit, risiko pinjmanan
lainnya (mis: likuiditas), biaya lain termasuk biaya administrasi dan
margin laba.
Pokok pinjaman dan bunga
54. Kriteria SPPI
Model Bisnis Karakteristik Pengukuran
Memiliki untuk
memperoleh arus kas
kontraktual
• Tujuan: memperoleh arus kas kontraktul
• Penjualan bersifat insential
• Penjuala sangat jarang (volume dan
frekuensi)
Biaya perolehan
diamortisasi
Memiliki untuk
memperoleh arus kas
kontraktual dan untuk
dijual
• Tujuan: memperoleh arus kas kontraktual
dan menjual sifatnya tidak terpisahkan.
• Umumnya lebih banyak penjualan
(frekuensi dan volume) dibandingkan
memperoleh arus kas kontraktual
FVOCI*
Lainnya • Tujuan: tidak untuk memperoleh arus kas
kontraktual atau dijual
FVTPL**
• *Tidak menerapkan opsi pengukuran dengan nilai wajar
• **Kriteria SPPI tidak relevan – aset dengan model bisnis ini diukur pada FVTPL
55. Klasifikasi: Aset Keuangan
Kategori Pengukuran
Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55
Perubahan signifikan dalam mengklasifikasikan aset keuangan
Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigit dan
diperkirakan tidak sering terjadi
PSAK 71 PSAK 55
• FVTPL
• Biaya perolehan diamortisasi
• FVOCI
• FVTPL
• Loan and Receivable
• HTM
• FVOCI
• FVTPL
• FVOCI
• HTM
= Fair value to profit and loss
= Fair value to other comprehensive Income
= Held to Maturiy
56. Klasifikasi: Liabilitas Keuangan
Kategori Pengukuran
Ketentuan PSAK 55 sebagian besar masih dipertahankan
Biaya perolehan diamortisasi
FVTPL
Penyajian dalam OCI atas keuntungan atau kerugian liabilitas
keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada FTPL yang timbul dari
perubahan risiko kredit, kecuali jika hal tersebut menciptakan atau
meningkatkan inkonsistensi pengakuan dan pengukuran (accounting
mismatch)
Reklasifikasi liabilitas keuangan – tidak diperkenankan
OCI = Other Comprehensive income / Penghasilan Komprehensive lain
57. Pertimbangan dalam Penilaian
Pertimbang
an dalam
Penilaian
Bagaimana
kinerja
dievaluasi
Tingkat
penjualan
aktual dan
ekspektasian
Faktor Lainnya
Bagaimana
Manajer
dikompensasi
Bagaimana
risiko dikelola
Dinilai pada tingkat di mana sekompok aset dikelola, misal paorfolio aset
58. Contoh Model Bisnis
Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam kondisi
tertentu
Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan harian
Aset dalam bentuk dana yang dikelola pada nilai wajar
Pinjaman ritel untuk sekuritisasi
Instrumen diperdagangkan.
Aset keuangan untuk mendanai liabilitas asuransi
Pinjaman ritel untuk mendapatkan arus kas kontraktual
59. Klasifikasi Piutang Dagang
• Kriteria klasifikasi
• SPPI terpenuhi
• BM – untuk memperoleh arus kas kontraktual terpenuhi
• Piutang dagang
• Untuk piutang dilakukan sekuritisasi dan transaksi lainnya perlu pertimbangan
yang lebih kompleks dengan mempertimbangkan bentuk kontraknya anjak
piutang
60. Opsi untuk Ditetapkan pada FVTPL
• Aset keuangan: dapat dilakukan jika penetapan tersebut menghilangkan atau
secara signifikan mengurangi inkonsistensi pengukuran atau pengakuan
(accounting mismatch)
• Liabilitas keuangan: sesuai PSAK 55. Ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika
• Dikelola atas dasar nilai wajar; atau
• Mengandung derivative melekat (embedded derivative) yang tidak dapat dipisahkan
• Berikut dapat ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika kondisi berikut terpenuhi:
• Kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non finansial
• Ekposur kredit tertentu
62. Pengukuran Awal
Instrumen Keuangan
FVTPL
Nilai wajar
(biaya transaksi expense)
Tidak diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi*
Nilai wajar ditambah
Biaya Transaksi terkait langsung dengan
perolehan
(biaya transaksi dikapitalisasi)
*Pengecualian: piutang dagang tanpa komponen pendanaan
signifikan diakui sebesar harga transaksi
63. PENGUKURAN – Pengukuran Awal
• Kecuali untuk piutang dagang dalam ruang lingkup paragraf
5.1.3, aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tidak
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pada saat
pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan atau
liabilitas keuangan pada nilai wajar ditambah atau dikurangi
biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan atau
penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan.
• Jika nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan pada
saat pengakuan awal berbeda dari harga transaksinya, maka
entitas menerapkan paragraf PP5.1.2A
• Jika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian
untuk aset yang setelah pengakuan awal diukur pada biaya
perolehan diamortisasi, maka aset tersebut diakui pertama
kali pada nilai wajar pada tanggal transaksi
5
64. PENGUKURAN –Pengukuran Selanjutnya
• Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, sesuai klasifikasi
aset keuangan :
• Biaya perolehan diamortisasi;
• Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain; atau
• Nilai wajar melalui laba rugi.
• Entitas menerapkan persyaratan penurunan nilai di bagian 5.5 untuk aset
keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan
paragraf 4.1.2 dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain sesuai dengan paragraf 4.1.2A.
• Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai paragraph
6.5.8–6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran paragraf 89–94 untuk akuntansi lindung nilai
atas nilai wajar untuk portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga)
untuk aset keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai. 1
5
65. Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan
• Setelah pengakuan awal, entitas mengukur liabilitas keuangan sesuai
dengan paragraf 4.2.1–4.2.2.
• Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai dalam
paragraph 6.5.8–6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 paragraf
89–94 untuk akuntansi lindung nilai atas nilai wajar yang diterapkan
pada portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga) untuk
liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai.
655
66. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Metode Bunga Efektif
• Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode bunga efektif,
yaitu dengan menerapkan suku bunga efektif atas jumlah tercatat
bruto aset keuangan, kecuali untuk:
• aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk.
Untuk aset keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif yang
disesuaikan dengan kredit atas biaya perolehan diamortisasi aset keuangan
sejak pengakuan awal.
• aset keuangan yang tidak dibeli atau yang berasal dari aset keuangan
memburuk tetapi selanjutnya menjadi aset keuangan memburuk. Untuk aset
keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif atas biaya
perolehan diamortisasi aset keuangan di periode pelaporan selanjutnya.
5
67. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Modifikasi arus kas kontraktual
• Saat arus kas kontraktual atas aset keuangan direnegosiasi atau dimodifikasi dan
renegosiasi atau modifikasi tersebut tidak menghasilkan penghentian pengakuan
aset keuangan entitas menghitung ulang jumlah tercatat bruto aset keuangan
dan mengakui keuntungan atau kerugian yang timbul dari modifikasi dalam
laporan laba rugi.
• Jumlah tercatat bruto aset keuangan dihitung ulang (sebagai nilai kini dari arus
kas kontraktual yang telah direnegosiasi atau dimodifikasi yang didiskontokan
dengan suku bunga efektif awal aset keuangan (atau suku bunga efektif yang
disesuaikan dengan kredit untuk aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari
aset keuangan memburuk) atau, jika dapat diterapkan, revisi suku bunga efektif
dihitung sesuai dengan paragraf 6.5.10.
• Biaya atau pendapatan jasa yang terjadi mengubah jumlah tercatat aset keuangan
yang telah dimodifikasi dan diamortisasi selama sisa jangka waktu aset keuangan
modifikasian tersebut.
5
68. Penghapusan
5
Entitas langsung mengurangi jumlah tercatat bruto
dari aset keuangan ketika entitas tidak memiliki
perkiraan wajar untuk memulihkan aset keuangan
secara keseluruhan atau secara parsial.
Penghapusan merupakan kejadian penghentian
pengakuan
69. Pengukuran Instrumen Keuangan
Kategori Laba Rugi OCI PSAK 55
Biaya perolehan
diamortisasi
Seluruh keuntungan dan kerugian -
Instrumen utang
pada FVOCI
Bunga, kerugian penurunan nilai,
keuntungan/kerugian selisih kurs,
keuntungan/kerugian saat pelepasan
Keuntungan/
kerugian lainnya
Instrumen
ekuitas* pada
FVOCI
Dividen (kecuali) jelas merupakan
pemulihan atas sebagian biaya perolehan
(investasi)
Keuntungan/
kerugian
perubahan nilai
wajar
FVTPL Seluruh keuntungan dan kerugian -
* Pengukuran dengan metode biaya perolehan tidak diperkenankan
72. Ruang Lingkup Penurunan Nilai
Dalam ruang lingkup Di luar ruang lingkup
• Aset keuangan yang merupakan instrumen utang
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau
FVOCI (misalnya: piutang dagang, instrumen utang).
• Komitmen pinjaman yang diterbitkan yang tidak
diukur pada FVTPL.
• Kontrak jaminan keuangan* yang diterbitkan yang
masuk dalam ruang lingkup PSAK 71, dan yang tidak
diukur pada FVTPL.
• Piutang sewa dalam ruang lingkup PSAK 30.
• Aset kontrak dalam ruang lingkup PSAK 72.
• Investasi dalam
instrumen ekuitas.
• Komitmen pinjaman dan
jaminan yang
diterbitkan yang diukur
pada FVTPL.
• Instrumen keuangan
lainnya yang diukur pada
FVTPL.
73. • Padaumumnya,seluruh asetkeuangan“membawa” penyisihankerugian.
• Tidakdiperlukan pemicu (trigger) untuk mengakuipenurunannilai
• Lebihbanyakpertimbangan.
• Satumodel untuk seluruh instrumen keuangandalamruanglingkupPSAK71.
Kejadian masa lalu
Informasi
yang
dicakup
Kondisi sekarang
Perkiraan kondisi ekonomi
masa depan
Penurunan nilai – model
baru
76. Pendekatan umum
• Prinsip umum, menerapkan salah satu dari dua basis pengukuran berikut:
• Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan; atau
• Kerugian kredit sepanjang umurnya.
• Basis pengukuran bergantung pada apakah telah terjadi peningkatan
risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal.
Kerugian kredit
ekspektasian 12
bulan
Kerugian kredit
ekspektasian
sepanjang
umurnya
Berpindah kategori
Jika risiko kredit dari aset keuangan telah
meningkat signifikan sejak pengakuan
awal
Kembali
Jika kondisi di atas tidak lagi
terpenuhi
77. Elemen utama dari model
penurunan nilai
Kerugianyangtimbul dari peristiwagagalbayaryangmungkinterjadi dalam12 bulan
setelahakhir periodepelaporan.
Kerugiankredit
ekspektasian12
bulan
Kerugianyangtimbul dari seluruh kemungkinan peristiwagagalbayarsepanjang
prakiraan umur instrumenkeuangan.
Kerugiankredit
ekspektasian
sepanjangumurnya
Tidakdidefinisikan.
Peningkatanrisiko
kredit secara
signifikan
Tidakdidefinisikan.Gagalbayar
78. Pendekatanpengukuranganda–
menerapkan definisigagal
bayar
• Pertimbangkan indikator kualitatif, misalnya: pelanggaran kovenan hutang.
• Konsisten dengan definisi yang digunakan untuk pengelolaan risiko kredit
secara internal atas instrumen yang relevan.
• Konsisten dengan definisi dalam regulasi yang berlaku, jika memungkinkan.
• Diterapkan secara konsisten.
Terdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa peristiwa
gagal bayar tidak terjadi sebelum aset keuangan 90 hari
menunggak.
79. Penilaian kenaikan risiko kredit
signifikan
• Penilaian didasarkan pada perubahan risiko gagal bayar sejak pengakuan awal.
• Tidak didasarkan pada perubahan dalam jumlah kerugian kredit ekspektasian.
• Berdasarkan seluruh informasi yang wajar dan terdukung, termasuk informasi
perkiraan masa depan (forward-looking information), yang tersedia tanpa biaya
atau upaya berlebihan, misalnya:
• Perubahan peringkat kredit internal/eksternal secara aktual atau
ekspektasian.
• Data makroekonomik aktual/perkiraan.
• Perubahan harga atau indikator pasar atas risiko kredit.
• Perubahan aktual/ekspektasian dalam hasil operasi/lingkungan bisnis
peminjam.
80. • Tidak dapat dilakukan dengan sekedar membandingkan perubahan
secara absolut atas risiko gagal bayar.
• Risiko gagal bayar cenderung menurun seiring berjalannya waktu.
• Jika risiko gagal bayar tidak menurun seiring berjalannya waktu,
dapat mengindikasikan kenaikan risiko kredit.
• Asumsi di atas tidak berlaku jika kewajiban pembayaran yang
signifikan pada periode mendekati jatuh tempo.
• Penilaian kuantitatif merupakan indikator utama, dan biasanya didasarkan
pada ukuran probabilitas gagal bayar sepanjang umur (lifetime probability
of default/PD).
• Indikator kualitatif dipertimbangkan, jika tepat digunakan (sebagai ‘watch
list’).
Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan
– risiko gagal bayar
81. Pengecualian risiko kredit rendah
• Risiko gagal bayar rendah
Instrumen keuangan memiliki risiko gagal bayar yang rendah.
• Kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban dalam jangka waktu
dekat
Peminjam memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi
kewajiban arus kas kontraktual dalam jangka waktu dekat
• Perubahan yang memburuk tidak selalu mengurangi kemampuan
untuk memenuhi kewajiban
Memburuknya kondisi ekonomik dan bisnis dalam jangka
panjang mungkin, namun tidak selalu, menurunkan
kemampuan peminjam untuk memenuhi kewajiban arus kas
kontraktual.
82. • Jika risiko kredit rendah – dapat diasumsikan bahwa risiko kredit belum
meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal.
• Penilaian dilakukan dengan dasar instrumen-per-instrumen.
• Instrumen dengan peringkat rating eksternal “investment grade” adalah
salah satu contoh instrumen yang dapat dianggap memiliki risiko kredit
rendah.
• Jika instrumen tidak lagi berisiko rendah, tidak secara otomatis
diasumsikan bahwa risiko telah meningkat secara signifikan.
Pengecualian risiko kredit rendah
83. • Pendekatan umum
• Pendekatan disederhanakan
Piutang sewa
• Pendekatan umum
• Pendekatan disederhanakan
Piutang dagang dan
aset kontrak dengan
komponen
pendanaan signifikan
• Pendekatan disederhanakan penyisihan
kerugian selalu senilai dengan kerugian
kredit ekspektasian sepanjang umur
Piutang dagang dan
aset kontrak tanpa
komponen pendaan
signifikan
Piutang Dagang dan Piutang Sewa
84. • Dampak memilih pendekatan umum
• Perlu menelusuri perubahan risiko kredit sejak pengakuan awal.
• Membutuhkan sistem manajemen risiko kredit yang lebih canggih.
• Nilai kerugian kredit ekspektasian diperkiraan lebih rendah.
• Untuk piutang jangka pendek: pendekatan umum dan pendekatan umum
akan memberikan hasil yang sama
Pendekatan Umum dan Disederhanakan
atas Piutang Dagang
85. Probabilitas tertimbang
• Jumlah yang tidak bias dan rata-rata probabilitas tertimbang
(mengevaluasi serangkaian kemungkinan yang dapat terjadi).
Nilai kini
• Suku bunga efektif (EIR) awal, atau dengan melakukan penaksiran
tertentu untuk menentukan tingkat bunga, sebagai tingkat diskonto.
Kekurangan kas
• Selisih antara arus kas yang terutang sesuai kontrak dan arus kas yang
diperkirakan akan diterima oleh entitas.
Mengukur Penurunan Nilai – ECL
86. • PT Mawar memiliki piutang dagang senilai Rp200.000 yang jatuh tempo dalam
waktu 3 bulan.
• PT Mawar memperkirakan bahwa skenario yang paling mungkin adalah bahwa
jumlah total akan dibayar tepat waktu.
• PT Mawar mengestimasi bahwa terdapat: 2% probabilitas bahwa debitor sama
sekali tidak membayar; dan 98% probabilitas bahwa jumlah total akan dibayar pada
saat jatuh tempo.
• PT Mawar mengukur kerugian ekspektasian sebesar 2% dari jumlah kekurangan kas
sebesar Rp200.000. Karena piutang jangka-pendek tidak memiliki tingkat bunga
kontraktual, hal ini menyiratkan bahwa suku efektif (EIR) adalah nol dan
pendiskontoan umumnya tidak diperlukan.
• Kerugian ekspektasian = Rp200.000 x 2% + (Rp0 x 98%) = Rp4.000
Contoh - 1
87. • PT. Merapi beroperasi hanya di satu lokasi geografis, dan memiliki portofolio
piutang dagang senilai Rp70 juta pada 31 Desember 20X1.
• Basis pelanggan terdiri atas berbagai pelanggan kecil.
• Piutang dagang miliki karakteristik risiko yang serupa dan tidak memiliki komponen
pendanaan signifikan.
• PT. Merapi menggunakan matriks penyisihan untuk menghitung penurunan nilai.
• Matriks penyisihan didasarkan pada:
• Tingkat gagal bayar historis selama umur yang diharapkan dari piutang dagang;
dan
• Mencakup penyesuaian atas estimasi yang bersifat forward-looking.
Contoh - 2
Belumjatuh
tempo
Menunggak
1–30Hari
Menunggak
31–60Hari
Menunggak
61–90Hari
Menunggaklebih
dari90Hari
Tingkatkerugian 0.5% 1.0% 2.5% 6.0% 10.0%
89. • PT Kencana memiliki pinjaman (aset keuangan) dengan jangka waktu 10 tahun
senilai Rp200.000.000. Bunga dibayarkan setahun sekali. Suku bunga kupon dan
suku bunga efektif adalah 5%.
• PT Kencana menyimpulkan untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
• Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%.
• LGD (loss given default) – estimasi jumlah kerugian jika pinjaman gagal bayar -
adalah 25%, dan akan timbul dalam waktu 12 bulan jika pinjaman gagal bayar.
Penyisihan kerugian untuk kerugian kredit ekspektasian 12 bulan adalah 250.000,
yang dihitung dengan mengalikan jumlah arus kas terutang dalam kontrak
(210.000.000, yakni 200.000.000 pokok + 10.000.000 bunga) dengan PD (0,5%) dan
dengan LGD (25%), dan mendiskontokan jumlah yang dihasilkan menggunakan suku
bunga efektif satu tahun (5%).
210.000.000 x 0,5% x 25% = 262.500 PV=262.500/1.05=250.000
Contoh - 3
90. • Pada 31 Desember 20X1, PT A memberikan pinjaman untuk periode 4 tahun dengan nilai Rp 1 juta
yang diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga dibayarkan setiap
tahun. Tingkat bunga kupon dan tingkat bunga efektif (EIR) = 5%.
• PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
• Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%.
• Tabel di samping menunjukan arus kas kontraktual dan probabilitas tertimbang arus kas yang
diperkirakan jika pinjaman tersebut gagal bayar dalam 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
• Pertanyaan: Berapa jumlah penyisihan kerugian atas pinjaman tersebut pada 31 Desember 20X1?
Contoh - 3
Tanggal Aruskas
kontraktual
Aruskasyang
diperkirakan
31Desember20X2 50.000 0
31Desember20X3 50.000 70.000
31Desember20X4 50.000 70.000
31Desember20X5 1.050.000 400.000
31Desember20X6 0 400.000
91. Contoh - 4
Tanggal jatuh tempo 31/12/20X5
Pokok 200,000,000
Suku buku efektif awal 5.00 %
Probability of default (12 bulan) 0.5%
Tanggal
Arus kas
kontraktual (A)
Arus kas yang
diperkirakan (B)
Kekurangan kas (A-B) Nilai kini (5%)
31/12/20X2 10,000,000 - 10,000,000 9,523,810
31/12/20X3 10,000,000 14,000,000 (4,000,000) -3,628,118
31/12/20X4 10,000,000 14,000,000 (4,000,000) -3,455,350
31/12/20X5 210,000,000 80,000,000 130,000,000 106,951,322
31/12/20X6 - 80,000,000 (80,000,000) -62,682,093
46,709,570
Nilai kini dari kekurangan kas 46,709,570
x Probability of default (12 bulan) 0.5%
Kerugian kredit ekspektasian 233,548
Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1: Debit Kredit
Pinjaman – jumlah tercatat bruto 200,000,000
Kas 200,000,000
Kerugian penurunan nilai 233,548
Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian 233,548
92. • Melanjutkan contoh #2, pada 31 Desember 20X2, PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk
mengakui kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur. PT A mengestimasi pinjaman
tersebut memiliki PD (probability of default) sepanjang umur sebesar 20%.
• Jika pinjaman gagal bayar kapan pun selama periode pinjaman, nilai kini sisa kekurangan kas
sebesar Rp 89.283.800 pada 31 Desember 20X2.
• Pada contoh #2, penyisihan kerugian kredit pada 31 Desember 20X1 sebesar Rp233.548.
• Pertanyaan:
• Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1?
• Berapa jumlah penyisihan kerugian kredit yang diakui pada tanggal 31 Desember 20X2?
• Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2?
Contoh - 5
93. Contoh - 5
Pertanyaan #2
Nilai kini sisa kekurangan kas 89,283,800.00
Probability of default sepanjang umur 20%
Kerugian kredit ekspektasian 17,856,760.00
Pertanyaan #3
Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X1 233,548
Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X2 17,856,760.00
Tambahan kerugian kredit ekspektasian - tahun 20X2 17,623,212.15
Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2: Debit Kredit
Pinjaman – jumlah tercatat bruto 10,000,000
Pendapatan bunga 10,000,000
(untuk mengakui pendapatan bunga berdasarkan suku bunga efektif pinjaman, yakni 5% dari 1 juta)
Kas 10,000,000
Pinjaman – jumlah tercatat bruto 10,000,000
(untuk mengakui penerimaan kas atas bunga)
Kerugian penurunan nilai
17,623,212.15
Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian
17,623,212.1
5
(untuk mengakui perubahan atas penyisihan kerugian kredit selama tahun 20X2)
95. PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan
• Secara lebih tegas mensyaratkan Entitas harus untuk mengungkapkan
informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja
keuangan.
• Pengungkapan hirarki nilai wajar
Tingkat 1 harga kuotasi pasar
Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)
Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
• Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan
• Pengungkapan kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan
proses pengelolaan risiko)
• Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas)
96. PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan
• PSAK 60 (Penyesuaian 2016) mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa
sebagaimana dalam paragraf PP30 dan paragraf 42C untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan
berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan
terpenuhi.
• PP30. Entitas tidak memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan alihan jika, entitas tidak
mempertahankan hak kontraktual atau kewajiban yang melekat pada aset keuangan alihan atau memperoleh
hak kontraktual baru atau kewajiban yang terkait dengan aset keuangan alihan. Entitas tidak memiliki
kepentingan atas kinerja masa depan aset keuangan alihan atau tanggung jawab untuk melakukan
pembayaran sehubungan dengan aset keuangan alihan. Istilah ‘pembayaran’ dalam konteks ini tidak termasuk
arus kas dari aset keuangan alihan yang diterima oleh entitas dan disyaratkan untuk diteruskan kepada
penerima. (PP30)
• Ketika entitas mengalihkan aset keuangan, entitas dapat mempertahankan hak untuk memberikan jasa pada
aset keuangan tersebut dengan imbalan yang telah termasuk, sebagai contoh, dalam kontrak jasa. Entitas
menilai kontrak jasa sesuai dengan pedoman dalam paragraf 42C dan PP30 untuk memutuskan apakah entitas
memiliki keterlibatan berkelanjutan sebagai akibat dari kontrak jasa untuk tujuan persyaratan pengungkapan.
Sebagai contoh, pemberi jasa akan memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan alihan untuk
tujuan persyaratan pengungkapan jika imbalan jasa bergantung pada jumlah atau waktu penerimaan arus kas
dari aset keuangan alihan. Pemberi jasa memiliki keterlibatan berkelanjutan jika imbalan tetap tidak akan
dibayar secara penuh karena kinerja tidak memenuhi target. Penilaian ini tidak bergantung pada apakah
imbalan yang akan diterima diharapkan akan mengompensasi entitas secara memadai dalam memberikan
jasa tersebut. (PP30A)
97. Ilustrasi – Kebijakan Manajemen Risiko
• Risiko keuangan
• Risiko usaha kendali pemerintah, patungan, kontraktor, cadangan,
penetapan harga oleh pemerintah
• Risiko keuangan
• Risiko pasar risiko nilai tukar mata uang asing, harga komoditi – analisis
sensitivitas
• Risiko kredit umur piutang, informasi penurunan nilai, rating utang yang dimiliki
• Risiko likuiditas
• Manajemen Modal
• Kebijakan dewan direksi adalah untuk mempertahankan basis modal
yang kuat untuk menjaga keyakinan investor, kreditur dan pasar, dan
untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa yang akan
datang.
• Nilai wajar
Sumber : LK Pertamina 2012
101. Ilustrasi – Pengungkapan Nilai Wajar
• Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu
liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar.
• Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:
• Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);
• Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk
aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu
sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2);
• Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi
(informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
Sumber : LK Pertamina 2013
102.
103.
104. PSAK terdiri dari empat komponen: Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK),
Interpretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), serta Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK).
105.
106.
107. PSAK terdiri dari empat komponen: Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK),
Interpretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), serta Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK).
132. ISI KERANGKA KONSEPTUAL
PENDAHULUAN
• I Tujuan Pelaporan Bertujuan Umum
• II Entitas Pelapor (untuk ditambahkan)
• III Karakteristik Kualitatif Infromasi Keuangan yang
Berguna
• IV Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
euangan (1994) Pengaturan yang Tersisa
BAB
TUGAS 1