Ali R-Formulasi Hubungan Organisasi Sayap Parpol di Indonesia
1. FORMULASI HUBUNGAN ORGANISASI
SAYAP PARTAI POLITIK DENGAN PARTAI
POLITIK DI INDONESIA
ALI RIDO
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI, JAKARTA.
DISAMPAIKAN PADA SIMPOSIUM HUKUM TATA NEGARA KERJASAMA ANTARA DIREKTORAT JENDERAL ADMINISTRASI HUKUM
UMUM KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DENGAN DEPARTEMEN HUKUM TATA NEGARA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
SHERATON MUSTIKA HOTEL, YOGYAKARTA, 30 JUNI 2019
5. PEMBAHASAN (1)
INGGRIS (Partai Buruh dan Partai Liberal Demokrat) RUMANIA (Partai Sosial Demokrat dan Partai
Nasional Liberal)
Diberikan 1/3 suara dalam pemilihan
pengurus partai melalui konvensi.
Diutamakan untuk menjadi calon
dalam kontestasi jabatan publik.
min. 1 tahun telah menjadi
anggota sayap partai.
Diminta pendapat dalam
pengambilan kebijakan partai
(buttom up model).
Diberikan hak utama mencalonkan
diri menjadi anggota parlemen.
Pengarusutamaan transparansi
kepartaian dengan organisasi
sayapnya.
Membuka ruang aspirasi terkait
pengambilan kebijakan, khususnya
terkait kebijakan di tingkat lokal.
8. PEUNTUP
Partai di Inggris dan Rumania dalam menjalin hubungan dengan organisasi
sayapnya didasarkan pada manajemen kepartaian yang modern dengan
menempatkan organisasi sayapnya sebagai simpul yang sangat penting
dalam organisasi partai.
Praktek tersebut dapat direplikasi dalam hubungan organisasi sayap partai
dengan parpol di Indonesia melalui pengutamaan penyelenggaraan
kepartaian yang didasarkan pada: 1) transparansi; 2) partisipasi; 3)
meritokrasi-berjenjang dalam kandidasi pejabat publik; dan 4)
pembangunan militansi melalui kaderisasi.
9. ”
“ Partai ItuTidak Perlu Banyak Anggota, Sedikit Saja
Jumlahnya. Asal Paham, Militan, Menguasasi Keadaan,
Serta MemahamiTeori-teori Perjuangan.
Sutan Sjahrir
TERIMA KASIH