Bahaya Penyalahgunaan Narkoba oleh Satresarkoba Polres Bantul dalam acara Jambore Nasional Wahidiyah 29 Desember 2012 – 1 Januari 2013 di Pantai Samas Bantul Jogjakarta Tanggal 8 Desember 2012
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bentuk teori kepribadian dan terapi psikoanalitik ini muncul dalam konteks medis dengan asumsi dasar bahwa klinisi menangani patologi. Pendekatan psikoanalisis juga dikenal dengan istilah psikodinamik yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Pendekatan-pendekatan psianalisis atau psikodinamik menganggap bahwa tingkah laku abnormal disebabkan oleh faktor-faktor intrapsikis (konflik tak sadar, represi, mekanisme defensive), yang mengganggu penyesuaian diri.
Pikoanalisis merupakan sebuah metode yang sangat berpengaruh mengobati gangguan mental, dibentuk oleh teori psikoanalitik, yang menekankan proses mental bawah sadar dan kadang-kadang digambarkan sebagai "psikologi mendalam."
Gerakan psikoanalitik berasal dari pengamatan klinis dan formulasi dari psikiater Austria yang bernama Sigmund Freud, yang menciptakan istilah itu selama 1890-an, Freud dikaitkan dengan yang lain Wina, Josef Breuer, dalam studi pasien neurotik bawah hipnosist. Freud dan Breuer mengamati bahwa, ketika sumber ide pasien dan impuls dibawa ke dalam kesadaran selama kondisi hipnosis, pasien menunjukkan perbaikan.
Norman D. Sundberg dkk (2007:190) Bagaimana Freud memikirkan tentang masalah psikologis? Hal ini dapat dilihat dari ilustrasi pemikiran awal Freud-Katharina disebuah buku terbitan 1895, Studies on Hysteria (Breuer dan Freud, hal. 125-134).Psikoanalisa dapat dikatakan sebagai aliran psikologi yang paling dikenal meskipun mungkin tidak dipahami seluruhnya. Namun psikoanalisa juga merupakan aliran psikologi yang unik, tidak sama seperti aliran lainnya. Aliran ini juga yang paling banyak pengaruhnya pada bidang lain di luar psikologi, melalui pemikiran Freud.
Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan pada awalnya bahwa prilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas pada awalnya (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dengan model Psycoanalytical?
2. Bangaimanakah pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis?
3. Sebutkan dan jelaskan struktur kepribadian ?
4. Bangaimanakah dinamika kepribadian ?
5. Bangaimanakah perkembangan kepribadian?
6. Bangaimanakah proses terapi dalam psikoanalitik?
7. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik dalam psikoanalitik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pegertian dari model Psycoanalytical.
2. Untuk mengetahui bangaimana pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis.
3. Untuk mengetahui struktur kepribadian .
4. Untuk mengetahui bangaimana dinamika kepribadian .
5. Untuk mengetahui bangaimana perkembangan kepribadian.
6. Untuk mengetahui bangaimana proses terapi dalam psikoanalitik.
7. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam psikoanalitik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Model Psycoanalytical merupakan model yang pertama yang ditemukan oleh Sigmun Freud yang meyakini bahwa penyimpangan
Bahaya Penyalahgunaan Narkoba oleh Satresarkoba Polres Bantul dalam acara Jambore Nasional Wahidiyah 29 Desember 2012 – 1 Januari 2013 di Pantai Samas Bantul Jogjakarta Tanggal 8 Desember 2012
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bentuk teori kepribadian dan terapi psikoanalitik ini muncul dalam konteks medis dengan asumsi dasar bahwa klinisi menangani patologi. Pendekatan psikoanalisis juga dikenal dengan istilah psikodinamik yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Pendekatan-pendekatan psianalisis atau psikodinamik menganggap bahwa tingkah laku abnormal disebabkan oleh faktor-faktor intrapsikis (konflik tak sadar, represi, mekanisme defensive), yang mengganggu penyesuaian diri.
Pikoanalisis merupakan sebuah metode yang sangat berpengaruh mengobati gangguan mental, dibentuk oleh teori psikoanalitik, yang menekankan proses mental bawah sadar dan kadang-kadang digambarkan sebagai "psikologi mendalam."
Gerakan psikoanalitik berasal dari pengamatan klinis dan formulasi dari psikiater Austria yang bernama Sigmund Freud, yang menciptakan istilah itu selama 1890-an, Freud dikaitkan dengan yang lain Wina, Josef Breuer, dalam studi pasien neurotik bawah hipnosist. Freud dan Breuer mengamati bahwa, ketika sumber ide pasien dan impuls dibawa ke dalam kesadaran selama kondisi hipnosis, pasien menunjukkan perbaikan.
Norman D. Sundberg dkk (2007:190) Bagaimana Freud memikirkan tentang masalah psikologis? Hal ini dapat dilihat dari ilustrasi pemikiran awal Freud-Katharina disebuah buku terbitan 1895, Studies on Hysteria (Breuer dan Freud, hal. 125-134).Psikoanalisa dapat dikatakan sebagai aliran psikologi yang paling dikenal meskipun mungkin tidak dipahami seluruhnya. Namun psikoanalisa juga merupakan aliran psikologi yang unik, tidak sama seperti aliran lainnya. Aliran ini juga yang paling banyak pengaruhnya pada bidang lain di luar psikologi, melalui pemikiran Freud.
Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan pada awalnya bahwa prilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas pada awalnya (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dengan model Psycoanalytical?
2. Bangaimanakah pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis?
3. Sebutkan dan jelaskan struktur kepribadian ?
4. Bangaimanakah dinamika kepribadian ?
5. Bangaimanakah perkembangan kepribadian?
6. Bangaimanakah proses terapi dalam psikoanalitik?
7. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik dalam psikoanalitik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pegertian dari model Psycoanalytical.
2. Untuk mengetahui bangaimana pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis.
3. Untuk mengetahui struktur kepribadian .
4. Untuk mengetahui bangaimana dinamika kepribadian .
5. Untuk mengetahui bangaimana perkembangan kepribadian.
6. Untuk mengetahui bangaimana proses terapi dalam psikoanalitik.
7. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam psikoanalitik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Model Psycoanalytical merupakan model yang pertama yang ditemukan oleh Sigmun Freud yang meyakini bahwa penyimpangan
3. N A P Z A
Bahan yang berasal dari 3 jenis tanaman candu, kokain, dan ganja
NARKOTIKA
Bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil
rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia
PSIKOTROPIKA
zat atau bahan selain Narkotika, Psikotropika yang apabila disalahgunakan
dapat menimbulkan ketergantungan dan kerugian baik bagi dirinya dan/atau li
ngkungannya alkohol, thinner, cat, lem, kafein, nikotin, tembakau, minuman
beralkohol.
ZAT ADIKTIF LAINNYA
4. UU NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
Hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tid
ak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibat
kan ketergantungan.
CONTOH : Heroin, Kokain dan Ganja
GOLONGAN 1
3 GOLONGAN NARKOTIKA :
5. UU NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
Berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mem
punyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
CONTOH : Morfin dan Peditin
GOLONGAN 2
3 GOLONGAN NARKOTIKA :
6. UU NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pen
gembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan.
CONTOH : Codein
GOLONGAN 3
3 GOLONGAN NARKOTIKA :
C O D E I N
9. Dunia mencatat jumlah narkoba jenis baru mencapai 643 zat.
BNN sendiri menemukan 53 zat psikoaktif baru di Indonesia
Perkembangan Narkoba Jenis Baru Sangat Pesat Karena Dibuat
Memodifikasi Rantai Kimia Narkoba Lama:
11. DAMPAK BAGI ANAK KITA
1. Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
2. Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
3. Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
4. Sering menguap, mengantuk, dan malas,
5. Tidak memedulikan kesehatan diri,
6. Suka mencuri untuk membeli narkoba.
17. Anak Bidan di
Banyumas Makan
Permen Susu, setelah
3 (tiga) hari tidak mau
Makan, malah NGEFLY,
setelah di cek ke BNN,
ternyata hasilnya
POSITIF mengandung
Narkoba jenis
BENZODIAZEPIN
CONTOH PERMEN YANG MENGADUNG NARKOBA
18. Apa sanki penyalagunaan narkoba ?
UU RI NO.35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
PASAL
111
(1)Setiap orang yang tanpa hak atau melawa
n hukum menanam, memelihara, memiliki,
menyimpan, menguasai, atau menyediaka
n Narkotika Golongan I dalam bentuk tana
man, dipidana dengan pidana penjara pali
ng singkat 4 (empat) tahun dan paling lam
a 12 (dua belas) tahun dan pidana denda
paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan
ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.
000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan menanam, memeliha
ra, memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika Golongan I dalam
bentuk tanaman sebagaimana dimaksud p
ada ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu) kil
ogram atau melebihi 5 (lima) batang poho
n, pelaku dipidana dengan pidana penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling s
ingkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (
dua puluh) tahun dan pidana denda maksi
mum sebagaimana dimaksud pada ayat (1
) ditambah 1/3 (sepertiga).
Bagi tersangka kedapatan memiliki
narkotika dalam bentuk tanaman
19. Apa sanki penyalagunaan narkoba ?
UU RI NO.35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
PASAL
112
(1)Setiap orang yang tanpa hak atau melawa
n hukum memiliki, menyimpan, menguasa
i, atau menyediakan Narkotika Golongan I
bukan tanaman, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun da
n paling lama 12 (dua belas) tahun dan pi
dana denda paling sedikit Rp800.000.000,
00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling b
anyak Rp8.000.000.000,00 (delapan milia
r rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan
, menguasai, atau menyediakan Narkotika
Golongan I bukan tanaman sebagaimana d
imaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5
(lima) gram, pelaku dipidana dengan pidan
a penjara seumur hidup atau pidana penjar
a paling singkat 5 (lima) tahun dan paling l
ama 20 (dua puluh) tahun dan pidana dend
a maksimum sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
Bagi tersangka kedapatan memiliki
narkotika dalam bentuk bukan tanaman
20. Apa sanki penyalagunaan narkoba ?
UU RI NO.35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
PASAL
114
(1)Setiap orang yang tanpa hak atau melawa
n hukum menawarkan untuk dijual, menju
al, membeli, menerima, menjadi perantara
dalam jual beli, menukar, atau menyerahk
an Narkotika Golongan I, dipidana dengan
pidana penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pida
na denda paling sedikit Rp1.000.000.000,
00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupi
ah).
(2) Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, m
enjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli
, menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotik
a Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1
) yang dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1
(satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang poho
n atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya 5 (li
ma) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, pi
dana penjara seumur hidup, atau pidana penjara p
aling singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (
dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum se
bagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (
sepertiga).
Bagi tersangka kedapatan
mengedarkan narkotika
21. Apa sanki penyalagunaan narkoba ?
UU RI NO.35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
PASAL
127
(1) Setiap Penyalah Guna:
a.Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dip
idana dengan pidana penjara paling lam
a 4 (empat) tahun;
b.Narkotika Golongan II bagi diri sendiri di
pidana dengan pidana penjara paling la
ma 2 (dua) tahun; dan
c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri di
pidana dengan pidana penjara paling la
ma 1 (satu) tahun.
(2) Dalam memutus perkara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), hakim wajib memperhatikan ketent
uan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Pas
al 55, dan Pasal 103.
(3) Dalam hal Penyalah Guna sebagaimana dimaksu
d pada ayat (1) dapat dibuktikan atau terbukti seb
agai korban penyalahgunaan Narkotika, Penyalah
Guna tersebut wajib menjalani rehabilitasi medis
dan rehabilitasi sosial.
Bagi tersangka yang merupakan
lahguna narkotika, bisa direhab
22. PERAN ORANGTUA
DALAM PENCEGAHAN
NARKOBA SEJAK DINI
→ MEMPELAJARI
MASALAH NARKOBA
→ POLA HIDUP SEHAT
DALAM KELUARGA
→ ORANGTUA MENJA
DI TEMAN DISKUSI
DAN MENJADI TEMP
AT BERTANYA
→ MENGETAHUI SEGALA
KEBUTUHAN ANAK –
ANAK
→ MEMBERIKAN KEBEBASAN DALAM BATAS
KEMAMPUAN ANAKNYA DENGAN PENGAWA
SAN SECARA BIJAKSANA
→ DORONGAN SEMANGAT
UNTUK MENCAPAI PRESTASI
→ PENGAWASAN SECARA AKTIF
DAN BIJAKSANA JADILAH
PENGAWAS UNTUK MENGINDAR
KAN ANAK DARI BAHAYA
NARKOBA
→ MENGAJARKAN
BAGAIMANA CARA
ANAK MENOLAK
NARKOBA
→ ORANG TUA SEBAGAI
MITRA MASYARAKAT
DAN
PEMERINTAH DALAM
PENCEGAHAN
PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
23. DERETAN ARTIS TERJERAT
KASUS NARKOTIKA
Sumber : http://news.liputan6.com/read/3314502/ada-apa-di-balik-maraknya-kasus-narkoba-artis