Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Akulturasi Sastra Hindu
1. AKULTURASI SASTRA
DAN AKSARA HINDU
BUDHA
KELOMPOK 3 :
• ALFIAN NOVIE P
• PURWO SETIAWAN
• RICKY PRASETYA
• KHABUL SETYAWAN
• KRISNA P A P
• RIZKY FADILAH A.S
• FEBRIAN ANGGIT P
• RUDI PRASETYO
2. AKULTURASI BUDAYA
Gabungan suatu budaya dengan
budaya lain yang menimbulkan
budaya baru, tetapi tidak
menghilangkan budaya yang dulu.
CONTOH : Bidang karya sastra dan
aksara..
3.
Karya sastra merupakan catatan,
kisah atau laporan tentang suatu
peristiwa penting, bisa mitologi atau
sejarah.
Sedangkan aksara adalah bentuk
tulisannya.
4. Perkembangan pengaruh Hindu
Buddha dari India membawa kemajuan
pesat dalam bidang karya sastra.
Karya sastra terkenal yang mereka
bawa, antara lain :
KITAB RAMAYANA
KITAB MAHABHARATA
5. Kitab Ramayana
Kitab ini dikarang oleh Walmiki di
sekitar permulaan tarikh Masehi.
Kitab Ramayana dibagi dalam 7
kanda atau bagian , yakni :
(1)Balakanda, (2) Ayodyakanda, (3)
Aranyakanda, (4) Kiskendakanda,
(5) Sundarkanda, (6)Yudhakanda
dan (7)Utarakanda.
6.
Kitab Ramayana berisi perjuangan Rama
dalam merebut kembali istrinya, Dewi Sinta
(Sita), yang diculik oleh Rahwana. Dalam
perjuangannya, Rama yang selalu ditemani
Laksmana (adiknya) itu mendapat bantuan
dari pasukan kera yang dipimpin oleh
Sugriwa. Selain itu, Rama juga dibantu
oleh Gunawan Wibhisana, adik Rahwana
yang diusir oleh kakaknya karena
bermaksud membela kebenaran (Rama).
8. Mahabharata
berasal dari puisi kepahlawanan
(epos) India. Sekitar tahun 1000 Raja
Dharmawangsa menyuruh membuat
ikhtisar dalam prosa Jawa Kuno. Kitab
Mahabharata terdiri atas 18 bagian
yang disebut parwa. Isi pokoknya
mengenai pertempuran selama 18 hari
antara keluarga Pandawa dan
9. . Oleh karena itu, nama lengkap dari
kitab ini adalah Mahabharatayudha,
yang artinya perang besar keluarga
Bharata (Pandawa berjumlah 5 dan
Kurawa 100 jumlahnya).
18 parwa
Kitab ini terdiri dari
11.
. Tetapi setelah berkembang di
Indonesia tidak sama proses seperti
aslinya dari India karena sudah disadur
kembali oleh pujangga-pujangga
Indonesia, ke dalam bahasa Jawa
kuno. Dan,tokoh-tokoh cerita dalam
kisah tersebut ditambah dengan
hadirnya tokoh punokawan seperti
Semar, Bagong, Petruk dan Gareng.
Bahkan dalam kisah Bharatayuda yang
disadur dari kitab Mahabarata tidak
menceritakan perang antar Pendawa
dan Kurawa,melainkan menceritakan
kemenangan Jayabaya dari Kediri
12. Di samping itu juga,
kisah Ramayana
maupun Mahabarata
diambil sebagai suatu
cerita dalam seni
pertunjukan di
Indonesia yaitu salah
satunya pertunjukan
Wayang.
13.
Untuk itu wujud akulturasi dalam
pertunjukan wayang tersebut terlihat
dari pengambilan lakon ceritera dari
kisah Ramayana maupun
Mahabarata yang berasal dari
budaya India, tetapi tidak sama
persis dengan aslinya karena sudah
mengalami perubahan.
14.
Perubahan tersebut antara lain
terletak dari karakter atau perilaku
tokoh-tokoh ceritera misalnya dalam
kisah Mahabarata keberadaan tokoh
Durna, dalam cerita aslinya Dorna
adalah seorang maha guru bagi
Pendawa dan Kurawa dan
berperilaku baik, tetapi dalam lakon
di Indonesia Dorna adalah tokoh
yang berperangai buruk suka
menghasut.