Kisah Mahabharata memang tak lepas dari sejarah keberadaan Pandawa Lima dan Kurawa yang bertempur hebat untuk sebuah kekuasaan.Namun, sejatinya para penikmat serial kolosal nan menarik ini yang m (1).pptx
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
More Related Content
Similar to Kisah Mahabharata memang tak lepas dari sejarah keberadaan Pandawa Lima dan Kurawa yang bertempur hebat untuk sebuah kekuasaan.Namun, sejatinya para penikmat serial kolosal nan menarik ini yang m (1).pptx
Similar to Kisah Mahabharata memang tak lepas dari sejarah keberadaan Pandawa Lima dan Kurawa yang bertempur hebat untuk sebuah kekuasaan.Namun, sejatinya para penikmat serial kolosal nan menarik ini yang m (1).pptx (20)
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Kisah Mahabharata memang tak lepas dari sejarah keberadaan Pandawa Lima dan Kurawa yang bertempur hebat untuk sebuah kekuasaan.Namun, sejatinya para penikmat serial kolosal nan menarik ini yang m (1).pptx
2. Kisah Mahabharata memang tak lepas dari
sejarah keberadaan Pandawa Lima dan
Kurawa yang bertempur hebat untuk sebuah
kekuasaan.Namun, sejatinya para penikmat
serial kolosal nan menarik ini yang
mengetahui secara detail sejarah munculnya
kisah mitologi itu.Seperti dikutip dari
beberapa sumber, Mahabharata (Sanskerta:
महाभारत) adalah sebuah karya sastra kuno
yang berasal dari India.
PERMULAAN
3. Secara tradisional, penulis
Mahabharata adalah Begawan Byasa
atau Vyasa.Buku ini terdiri dari delapan
belas kitab, maka dinamakan
Astadasaparwa (asta = 8, dasa = 10,
parwa = kitab). Namun, ada pula yang
meyakini bahwa kisah ini
sesungguhnya merupakan kumpulan
dari banyak cerita yang semula
terpencar - pencar. Kemudian
dikumpulkan semenjak abad ke-4
sebelum Masehi.
WIRACARITA
4. Secara singkat, Mahabharata
menceritakan kisah konflik para
Pandawa lima dengan saudara
sepupu mereka sang seratus
Korawa. Konflik itu dipicu sengketa
hak pemerintahan tanah negara
Astina. Puncaknya adalah perang
Bharatayuddha di medan Kurusetra
dan pertempuran berlangsung
selama delapan belas hari.
5. Selain berisi cerita kepahlawanan
(wiracarita), Mahabharata juga
mengandung nilai-nilai Hindu,
mitologi dan berbagai petunjuk
lainnya. Oleh sebab itu kisah
Mahabharata ini dianggap suci,
teristimewa oleh pemeluk agama
Hindu. Kisah yang semula ditulis
dalam bahasa Sanskerta ini
kemudian disalin dalam berbagai
bahasa. Hal itu untuk mengikuti
perkembangan peradaban Hindu
pada masa lampau di Asia,
termasuk di Asia Tenggara.
6. Di Indonesia, salinan berbagai bagian dari Mahabharata,
seperti Adiparwa, Wirataparwa, Bhismaparwa dan
mungkin juga beberapa parwa yang lain. Diketahui salah
satu parwa telah digubah dalam bentuk prosa bahasa
Kawi (Jawa Kuno) semenjak akhir abad ke-10 Masehi.
Yakni pada masa pemerintahan raja Dharmawangsa
Teguh (991-1016 M) dari Kadiri. Karena sifatnya itu,
bentuk prosa ini dikenal juga sebagai sastra parwa.Yang
terlebih populer dalam masa-masa kemudian adalah
penggubahan cerita itu dalam bentuk kakawin. Yakni
puisi lawas dengan metrum India berbahasa Jawa Kuno.
PERJALAN DI INDONESIA
7. Salah satu yang terkenal ialah kakawin Arjunawiwaha (Arjunawiwāha,
perkawinan Arjuna) gubahan mpu Kanwa. Karya yang diduga ditulis antara
1028-1035 M ini (Zoetmulder, 1984) dipersembahkan untuk raja Airlangga
dari kerajaan Medang Kamulan, menantu raja Dharmawangsa.Karya
sastra lain yang juga terkenal adalah Kakawin Bharatayuddha, yang
digubah oleh mpu Sedah dan belakangan diselesaikan oleh mpu Panuluh
(Panaluh).
8. Kakawin ini dipersembahkan bagi Prabu Jayabhaya (1135-1157 M), ditulis pada sekitar akhir
masa pemerintahan raja Daha (Kediri) tersebut.Di luar itu, mpu Panuluh juga menulis kakawin
Hariwangśa pada masa Jayabaya. Dan diperkirakan pula menggubah Gaţotkacāśraya pada
masa raja Kertajaya (1194-1222 M) dari Kediri. Beberapa kakawin lain turunan Mahabharata
yang juga penting untuk disebut. Di antaranya adalah Kŗşņāyana (karya mpu Triguna) dan
Bhomāntaka (pengarang tak dikenal). Keduanya dari zaman kerajaan Kediri, dan Pārthayajña
(mpu Tanakung) di akhir zaman Majapahit.
9. Salinan naskah-naskah kuno yang tertulis dalam lembar-lembar daun lontar tersebut juga
diketahui tersimpan di Bali. Di samping itu, mahakarya sastra tersebut juga berkembang
dan memberikan inspirasi bagi berbagai bentuk budaya dan seni pengungkapan. Terutama
di Jawa dan Bali, mulai dari seni patung dan seni ukir (relief) pada candi-candi.Juga seni
tari, seni lukis hingga seni pertunjukan seperti wayang kulit dan wayang orang. Di dalam
masa yang lebih belakangan, kitab Bharatayuddha telah disalin pula oleh pujangga kraton
Surakarta Yasadipura. Penyalinan dilakukan ke dalam bahasa Jawa modern pada sekitar
abad ke-18.
10. Dalam dunia sastra populer Indonesia, cerita Mahabharata juga disajikan melalui bentuk
komik yang membuat cerita ini dikenal luas di kalangan awam. Salah satu yang terkenal
adalah karya dari R.A. Kosasih. Pada era budaya populer khususnya di bidang pertelevisian.
Kisah Mahabharata ditayangkan oleh STAR Plus dengan judul Mahabharat. Dan di ANTV
dengan judul Mahabharata. Di India ditemukan dua versi utama Mahabharata dalam bahasa
Sanskerta yang agak berbeda satu sama lain.Kedua versi ini disebut dengan istilah "Versi
Utara" dan "Versi Selatan".
PENGENALAN
11. Biasanya versi utara dianggap lebih dekat dengan versi yang tertua. Mahābhārata
merupakan kisah epik yang terbagi menjadi delapan belas kitab atau sering disebut
Astadasaparwa. Rangkaian kitab menceritakan kronologi peristiwa dalam kisah
Mahābhārata, yakni semenjak kisah para leluhur Pandawa dan Korawa (Yayati). Termasuk
Yadu, Puru, Kuru, Duswanta, Sakuntala, Bharata) sampai kisah diterimanya Pandawa di
surga. Antara tahun 1919 dan 1966, para pakar di Bhandarkar Oriental Research Institute,
Pune, membandingkan banyak naskah.
SILSILAH DINASTI
12. Dari wiracarita ini yang asalnya dari India dan luar India untuk menerbitkan suntingan teks
kritis dari Mahabharata. Suntingan teks ini terdiri dari 13.000 halaman yang dibagi menjadi
19 jilid. Lalu suntingan ini diikuti dengan Harivaṃsa dalam 2 jilid dan 6 jilid indeks.
Suntingan teks inilah yang biasa dirujuk untuk telaah mengenai Mahabharata. Mahabharata
merupakan kisah kilas balik yang dituturkan oleh Resi Wesampayana untuk Maharaja
Janamejaya yang gagal mengadakan upacara korban ular. Sesuai dengan permohonan
Janamejaya, kisah tersebut merupakan kisah raja-raja besar yang berada di garis keturunan
Maharaja Yayati, Bharata, dan Kuru.
13. Meraka tak lain merupakan kakek moyang Maharaja Janamejaya.
Kemudian Kuru menurunkan raja-raja Hastinapura yang menjadi tokoh
utama Mahabharata. Mereka adalah Santanu, Chitrāngada, Wicitrawirya,
Dretarastra, Pandu, Yudistira, Parikesit dan Janamejaya.