SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
A. Akulturasi dan Asimilasi Kebudayaan
Sebelum agama Hindu, Buddha, dan Islam masuk, masyarakat Nusantara telah memiliki
agama dan kebudayaannya sendiri. Dalam hal kepercayaan, misalnya, masyarakat purba
Nusantara telah mengenal bentuk kepercayaan animisme dan dinamisme. Kepercayaan
animisme memercayai bahwa setiap benda di bumi ini mempunyai jiwa atau roh yang harus
dihormati agar roh-roh tersebut tidak mengganggu manusia dan bahkan bisa memberikan
bantuan atau pertolongan dalam kehidupan manusia. Penghormatan kepada roh nenek
moyang itu diwujudkan dalam berbagai upacara seperti pemberian sesaji atau sesajen. Dalam
sistem kepercayaan dinamisme, semua benda yang besar, seperti pohon besar, batu besar,
atau gunung dipercaya mempunyai kekuatan gaib, dan karena itu perlu dihormati dan dijaga.
Menurut Dr. Brandles, selain mengenal sistem kepercayaan animisme dan dinamisme,
menjelang akhir masa prasejarah nenek moyang Indonesia telah menguasai beberapa
kemampuan, yaitu sebagai berikut.
 Kemampuan bercocok tanam.
 Kemampuan berlayar dengan perahu bercadik.
 Kemampuan mengenal arah dengan menggunakan petunjuk rasi bintang.
 Mengenal kesenian wayang sebagai media untuk melakukan hubungan dengan arwah
nenek moyang.
 Memiliki kemampuan membuat peralatan dari batu, tanah liat, dan teknik membuat barang
dari logam.
 Kemampuan membangun tempat pemujaan, seperti menhir dan punden berundak-undak.
 Mengenal sistem pemerintahan dan cara pemilihan kepala suku, yang disebut primus
interpares.
 Mengenal seni gamelan.
Semua hasil cipta, karya, dan karsa masyarakat terus berkembang hingga masuknya
agama dan kebudayaan Hindu-Buddha serta Islam ke Indonesia. Terjadilah proses asimilasi dan
akulturasi antara kebudayaan lokal Nusantara dan kebudayaan Hindu-Buddha. Masyarakat
menerima unsur-unsur baru dari kebudayaan Hindu-Buddha sambil tetap mempertahankan
kebudayaan aslinya, maka proses ini disebut akulturasi. Sementara jika terjadi percampuran
antara kebudayaan lokal Nusantara dan kebudayaan Hindu-Buddha yang menghasilkan
kebudayaan baru, maka proses ini disebut asimilasi.
Kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitu saja. Hal ini
disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
 Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi sehingga
masuknya kebudayaan asing akan menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia.
 Kecakapan istimewa. Bangsa Indonesia memiliki apa yang disebut dengan istilah
kecakapan istimewa atau local genius, yaitu kecakapan suatu bangsa untuk menerima
unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia.
B. Interaksi antara Tradisi Lokal Nusantara dan Kebudayaan Hindu-Buddha
1. Aksara dan Bahasa
Sebelum pengaruh Hindu masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia belum mengenal
aksara atau tulisan. Orang-orang India yang masuk ke Indonesia membawa-serta budaya
tulis, dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta
menjadi huruf dan bahasa Sanskerta menjadi huruf dan bahasa utama dalam banyak prasasti
di Indonesia. Bahasa Sanskerta kemudian banyak memengaruhi bahasa Kawi (bahasa Jawa
Kuno) dan bahasa Melayu Kuno. Bahasa Kawi banyak menyerap kosakata dari bahasa
Sanskerta namun tidak meniru tata bahasanya.
Menurut Prof. Dr. P. J. Zoetmulder, bahasa Jawa Kuno merupakan bahasa umum yang
digunakan selama periode Hindu Jawa sampai runtuhnya Majapahit. Sejak kedatangan
agama dan kebudayaan Islam, bahasa Jawa Kuno berkembang menjadi dua, yaitu bahasa
Jawa Tengahan dan bahasa Jawa modern. Bahasa Jawa Tengahan memiliki ciri yang erat
antara budaya Hindu-Jawa Bali dimana pengaruh Hindu masih terasa. Sedangkan bahasa
Jawa modern ditandai dengan banyaknya penggunaan bahasa Arab.
Bahasa lainnya yaitu bahasa Melayu Kuno, anggota rumpun bahasa Austronesia yang
dianggap sebagai salah satu bentuk awal bahasa Melayu. Bahasa Melayu Kuno pernah
dipakai pada sekitar abad ke-7 hingga abad ke-13, yaitu pada zaman Dinasti Syailendra dan
di Kerajaan Sriwijaya.
2. Sistem Kepercayaan
Sejak zaman prasejarah, bangsa Indonesia telah memiliki kepercayaan animisme dan
dinamisme. Masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia, menyebabkan terjadinya
akulturasi. Contohnya, dalam upacara keagamaan terhadap para dewa-dewi di candi, terlihat
adanya unsur pemujaan terhadap roh nenek moyang. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
pripih, yaitu tempat benda-benda lambang jasmaniah raja yang membangun candi tersebut
disimpan. Dengan demikian candi dianggap sebagai makam atau tempat berdiamnya roh raja
yang telah meninggal tersebut. Upacara keagamaan atau pemujaan terhadap dewa yang ada
di candi pada hakikatnya merupakan pemujaan terhadap roh nenek moyang, inilah bentuk
akulturasi antara sistem kepercayaan masa prasejarah dan kebudayaan Hindu-Buddha.
3. Kesusastraan
Karya sastra terkenal berbentuk epos yang berasal dari India, seperti Kitab Mahabharata
dan Ramayana telah memicu para pujangga Nusantara untuk menghasilkan karya-karya
sastra baru. Pembuatan kitab pertama kali dirintis pada masa Dinasti Isyana, yaitu pada
masa pemerintahan Dharmawangsa Teguh. Sesuai tahapan perkembangannya, naskah-
naskah kuno mulai ditulis sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno, zaman Kerajaan Kediri,
dan zaman Kerajaan Majapahit. Beberapa karya sastra tersebut adalah sebagai berikut.
o Masa Mataram Kuno, ditulis Ramayana oleh Mpu Walmiki, dan Mahabharata oleh Mpu
Wiyasa.
o Pada masa pemerintahan Mpu Sindok, ditulis Kitab Sang Hyang Kamahayanikan.
o Masa Kediri, ditulis Arjunawiwaha oleh Mpu Kanwa, Kresnayana oleh Mpu Triguna,
Smaradahana oleh Mpu Dharmaja, Barathayuda oleh Mpu Sedah dan Panuluh, dan
Gatotkacasraya oleh Mpu Panuluh.
o Masa Majapahit, Nagarakertagama ditulis oleh Mpu Prapanca, Sutasoma dan
Arjunawijaya oleh Mpu Tantular.
4. Sistem Pemerintahan
Dalam sistem pemerintahan, kebudayaan Hindu-Buddha mengenalkan sistem kerajaan
dengan konsep dewa raja. Konsep ini memosisikan raja sebagai titisan para dewa. Para ahli
menganggap konsep ini sebagai hasil proses akulturasi, yaitu perpaduan antara Hinduisme
dan pemujaan nenek moyang yang sudah lama dianut penduduk Nusantara. Dalam bahasa
Sanskerta, istilah dewa raja dapat bermakna “raja para dewa” atau “raja yang juga titisan
dewa”. Dalam masyarakat Hindu, jabatan dewa tertinggi biasanya disandang oleh Siwa,
terkadang Wisnu atau Brahma. Konsep ini memandang raja memiliki sifat ilahiah, yaitu
sebagai dewa yang hidup di atas bumi atau sebagai titisan dewa tertinggi.
5. Kesenian
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha, bangsa Indonesia telah mengenal seni
bangunan dalam bentuk bangunan-bangunan besar dari masa Megalithikum, yaitu
bangunan yang terkait erat dengan kegiatan pemujaan dan penghormatan kepada nenek
moyang. Pada masa Hindu, kita dikenalkan dengan konsep candi. Jika pada masa sebelum
Hindu-Buddha bangunan-bangunan besar seperti dolmen dan menhir terkait erat dengan
penghormatan terhadap roh nenek moyang, maka pada masa Hindu-Buddha bangunan
candi dimaksudkan untuk menghormati raja yang sudah meninggal. Mirip dengan dolmen
dan menhir, candi adalah monumen tempat pen-dharma-an bagi raja yang sudah
meninggal. Di bawah patung raja yang di-dharma-kan biasanya juga disimpan benda-benda
berharga milik raja yang disebut pripih. Benda-benda itu dianggap sebagai lambang
jasmani raja.
Agama Buddha juga mendirikan bangunan candi, dengan fungsi yang mirip. Stupa
pada candi-candi bercorak Buddha awalnya juga berfungsi seperti pripih, dan tempat
menyimpan abu jenazah Buddha Gautama atau barang-barang berharga milik raja yang
telah meninggal. Dalam perkembangannya, digunakan sebagai tempat menyimpan abu
jenazah dari para arhat (orang suci) yang berjasa menyebarkan ajaran Buddha. Dari segi
struktur bangunannya, salah satu candi bercorak Buddha yaitu Candi Borobudur bahkan
sangat mirip dengan punden berundak-undak, tempat pemujaan zaman Megalithikum.
Candi biasanya lebih rumit namun artistik. Di bagian luarnya terdapat relung-relung candi
yang diisi dengan patung perwujudan dari Dewa Siwa, Durga, Wisnu, Brahma, dan Ganesha.
Bagian atap candi Hindu biasanya bertingkat tiga, dan di bagian puncaknya seperti genta,
yaitu lonceng dengan posisi telungkup. Pada bangunan candi Buddha, banyak dipenuhi stupa
yang bentuknya mirip mangkuk yang terbalik.
6. Sistem Bangunan Tata Kota
Pada zaman sebelum Hindu-Buddha, masyarakat Indonesia belum mengenal bangunan
dan tata kota yang kompleks, tertata, dan bernilai seni tinggi. Sejak zaman Hindu-Buddha kita
mengenal sistem bangunan yang lebih kompleks, tertata rapi, dan bernilai seni tinggi.
Bangunan itu adalah keraton. Tempat tinggal raja ini biasanya terletak di pusat kota dan
dikelilingi tembok yang tinggi. Di sebelah selatan istana biasanya terdapat alun-alun, di
bagian barat terdapat bangunan tempat peribadatan.
Alun-alun Utara merupakan tempat berkumpul masyarakat dan bersifat dinamis,
sedangkan Alun-alun Selatan diangap sebagai penyeimbang karena dimaksudkan sebagai
tempat palereman (istirahat) para dewa dan karena itu juga suasananya dibangun untuk dapat
menenteramkan hati banyak orang. Tata letak bangunan yang lazim disebut sistem macapat
ini masih banyak dapat kita jumpai di kota-kota di Jawa.
7. Bidang Seni Rupa
Pada masa Hindu-Buddha masyarakat diperkenalkan dengan relief, yaitu seni pahat berupa
ukiran (seni ukir) yang biasanya dibuat pada dinding candi, kuil, monumen, atau tempat
bersejarah. Relief ini tersusun sedemikian rupa sehingga menjadi rangkaian cerita yang
biasanya diambil dari sejumlah karya sastra pada masa itu. Terdapat perbedaan yang cukup
menonjol antara relief-relief candi di Jawa Tengah dan relief-relief candi di Jawa Timur. Relief
candi Jawa Tengah bersifat naturalis, artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Sebaliknya, relief candi di Jawa Timur lebih bersifat simbolis.
Seni rupa lainnya adalah dalam bentuk patung atau arca. Sebelum masa Hindu-Buddha,
telah dikenal patung atau arca binatang yang dianggap suci, atau disebut kepercayaan
totemisme. Pada masa Hindu, kita mengenal patung-patung yang menunjukkan dewa utama
seperti Brahma, Wisnu, dan Siwa. Bentuk seni rupa lainnya yang mendapat pengaruh Hindu
adalah ragam hias. Pada masa praaksara, bangsa Indonesia sudah mengenal ragam hias seperti
yang terdapat pada nekara, gerabah, dan alat-alat upacara lainnya. Kemampuan membuat ragam
hias berkembang pesat pada masa Hindu. Pada masa Hindu-Buddha dikenal hiasan kepala
orang yang biasa dipahat di bagian atas gapura atau dikenal dengan nama kalamakara. Selain
itu, berkembang pula ragam hias gambar binatang yang dianggap keramat, misalnya kendaraan
para dewa. Terakhir, ada ragam hias tumbuh-tumbuhan yang digunakan sebagai lambang
penghargaan tertinggi terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup yakni kalpataru.
8. Sistem Kalender
Sistem penanggalan atau kalender Hindu-Buddha turut berpengaruh terhadap kebudayaan
Indonesia, yaitu digunakannya kalender dari India yang bernama kalender Saka. Tahun Saka
dimulai pada tahun 78 M. Perhitungan tahun Saka sampai saat ini masih digunakan oleh
masyarakat Bali yang beragama Hindu, untuk menentukan hari dari sejumlah kegiatan upacara
keagamaan yang mereka anut.
C. Interaksi antara Tradisi Lokal , Hindu-Buddha, dan Islam di Indonesia
1. Aksara
Akulturasi kebudayaan Indonesia dan Islam dalam bidang aksara diwujudkan dengan
berkembangnya tulisan Arab Melayu di Indoensia, yaitu tulisan Arab yang digunakan untuk
menulis dalam bahasa Melayu. Tulisan Arab Melayu disebut juga dengan istilah Arab gundul.
2. Bidang Sosial
Masyarakat pada masa Hindu-Buddha mengenal sistem kasta. Akan tetapi, saat agama
dan kebudayaan Islam masuk sistem kasta tersebut perlahan-lahan menghilang.
3. Bidang Pemerintahan
Pada masa pengaruh Islam, gelar raja diganti dengan sultan. Konsep dewa raja yang
memandang raja sebagai titisan dewa diganti dengan konsep sultan sebagai khalifah, yang
berarti pemimpin umat. Penasihat raja berasal dari tokoh-tokoh agama yang disebut kiai. Meski
demikian, sistem pemerintahan tidak mengalami perubahan secara menyeluruh. Sebutan atau
gelar bagi pembantu raja tetap menggunakan istilah lama seperti “patih panglima”, hulubalang,
mahamenteri, dan lain-lain.
4. Bidang Seni Bangunan
Akulturasi tampak jelas pada bangunan pemujaan. Jika pada masa praaksara, pemujaan
terhadap roh nenek moyang diwujudkan dalam bangunan punden berundak-undak, maka pada
masa Hindu-Buddha diwujudkan dalam bentuk candi. Bentuk candi dibuat dengan struktur
bertingkat-tingkat seperti punden berundak-undak. Proses akulturasi juga tampak pada letak
dan bentuk makam. Pada masa Islam, makam lebih sederhana dan tidak besar, makam
dibangun di tempat yang berbukit, mirip dengan konsep punden berundak-undak. Contohnya,
makam Sunan Gunung Jati di perbukitan Gunung Jati, Cirebon.
Pada makam Islam sering dijumpai bangunan kijing atau jirat, yaitu bangunan makam yang
terbuat dari tembok batu bata dan disertai bangunan rumah atau cungkup diatasnya. Wujud
akulturasi lainnya adalah dalam ukiran bangunan makam. Hiasan pada jirat atau batu kubur
berupa susunan bingkai meniru bingkai pada panel relief bangunan candi. Pada bangunan
masjid, terutama di Pulau Jawa, bangunan masjid berbentuk seperti pendapa yaitu balai atau
ruang besar tempat rapat dengan komposisi ruang yang berbentuk persegi dan beratap
tumpang. Atap masjid di Jawa banyak yang berbentuk atap tumpang dengan jumlah susunan
bertingkat dua, tiga, dan lima. Hal ini mirip dengan bentuk bangunan pura. Adanya kentongan
atau bedug yang dibunyikan di masjid sebagai pertanda masuknya waktu salat menunjukkan
adanya unsur Indonesia asli. Dalam hal letak bangunan masjid, ajaran Islam tidak mengaturnya
secara khusus. Akan tetapi, di Indonesia penempatan masjid diatur sedemikian rupa sesuai
dengan komposisi macapat. Masjid ditempatkan di sebelah barat alun-alun dan dekat dengan
keraton, sebagai simbol bersatunya rakyat dan raja.
5. Bidang Seni Rupa
Agama dan pengaruh Islam membawa perubahan pada bidang seni rupa, terutama seni
lukis, seni ukir, relief, dan kaligrafi. Seni kaligrafi merupakan bidang yang mengalami
perkembangan paling pesat. Kaligrafi secara harfiah berarti tulisan indah, biasanya dengan
memakai huruf Arab. Seni rupa Islam mengolah kaligrafi menjadi motif hias. Seni hias Islam
selalu menghindari penggambaran makhluk hidup secara realistis, maka untuk
penyamarannya dibuatkan stilisasi, yaitu proses rekayasa ulang yang menyerupai bentuk
aslinya di dunia nyata. Seni rupa abstrak juga berkembang pesat, terutama dalam karya
lukisan, grafis, ataupun hiasan dalam arsitektur bangunan.
6. Bidang Kesusastraan
Karya sastra banyak dipengaruhi oleh sastra Islam yang berasal dari Persia, namun
pengaruh Hindu-Buddha dan Jawa masih terlihat. Berkembang karya sastra yang berbentuk
tambo (Sumatra), babad (Jawa), dan lontara (Sulawesi Selatan) yang isi ceritanya bersifat
kepahlawanan atau dikaitkan dengan tokoh sejarah. Jenis lain kesusastraan zaman Islam
yang mendapat pengaruh kuat dari Hindu-Buddha dan tradisi lokal Nusantara yaitu suluk.
Suluk adalah teks sastra yang mengandung ajaran tasawuf, suatu aliran mistik dalam Islam
yang mengungkap tentang jalan spiritual-asketis atau mati-raga menuju kesatuan dengan
Tuhan. Pengaruh Hindu-Buddha dan tradisi lokal Jawa yang paling menonjol terlihat dalam
penyebutan konsepsi “Tuhan”.
7. Bidang Seni Pertunjukan
Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia, pertunjukkan wayang disesuaikan menjadi
media yang efektif untuk menyebarkan agama Hindu. Melihat wayang begitu digemari
masyarakat, Walisongo kemudian menggunakannya sebagai media penyebaran agama
Islam. Pertunjukan wayang yang menampilkan Tuhan atau dewa dalam wujud manusia
dilarang, dan munculah boneka wayang yang terbuat dari kulit. Pertunjukkan wayang
biasanya diiringi dengan gamelan, yang berfungsi sebagai penghidup cerita, dan wayangnya
dimainkan oleh dalang. Di antara Walisongo yang menggunakan pertunjukkan wayang yaitu
Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang.
Contoh akulturasi lain dalam seni pertunjukan adalah seni tari. Seni tari berkembang
menjadi bagian dari ritual masyarakat Hindu. Oleh karena itu, di wilayah-wilayah Indonesia
yang pengaruh Hindunya kuat, gerak tariannya lebih rumit dan penuh dengan simbol
religius. Ketika Islam masuk, kisah cerita dalam tarian disesuaikan dengan cerita Islam.
Gaya busana para penari menjadi lebih tertutup sesuai ajaran Islam. Contoh seni tari yang
mendapat pengaruh Islam adalah tari Zapin (Melayu) dan tari Saman (Aceh) yang
menerapkan gaya tari dan musik bernuansa Arab dan Persia yang digabungkan dengan gaya
lokal.
8. Upacara
Akulturasi dalam upacara tampak dalam tiga upacara yaitu pernikahan, kelahiran, dan
kematian. Tata cara pernikahan berakulturasi dengan kebudayaan pra-Islam. Selain
dipanjatkan doa-doa dalam bahasa Arab, acara siraman dan selamatan merupakan
peninggalan zaman Hindu-Buddha. Pada upacara kelahiran sangat jelas pengaruh Hindu-
Buddha. Di Jawa, proses kelahiran dimulai dengan upacara mitoni. Dalam upacara tersebut,
calon ibu melakukan siraman untuk melindungi bayi dan ibunya dari bahaya. Akulturasi
dengan ajaran Islam terlihat dalam doa-doa (dalam bahasa Arab) yang dibacakan dalam
upacara tersebut.
Pada upacara kematian, memasukkan jenazah ke dalam peti merupakan tradisi zaman
Megalithikum. Setelah jenazah di kubur diadakan selamatan. Tradisi ini sesungguhnya
merupakan peninggalan Hindu. Bentuk upacara lain yang populer sebagai hasil akulturasi
adalah larung saji. Upacara khas Jawa ini dilakukan sebagai bagian dari peringatan tahun
baru 1 Muharram/1 Suro. Upacara ini aslinya merupakan tradisi Hindu untuk menyambut
tahun baru Saka.
9. Sistem Kalender
Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat sudah mengenal kalender Saka
(kalender Hindu). Dalam kalender Saka ditemukan nama-nama pasaran hari seperti Legi,
Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Setelah masuk dan berkembangnya Islam, Sultan Agung dari
Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan
(komariah) seperti tahun Hijriah (Islam). Pada kalender Jawa, Sultan Agung melakukan
perubahan pada nama-nama bulan, seperti Muharram diganti menjadi Suro, dan Ramadan
diganti menjadi Pasa. Nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai bahasa Arab.
Kalender Sultan Agung dimulai tanggal 1 Suro 1555 Jawa, atau tepatnya 1 Muharram 1053
Hijriah yang bertepatan dengan tanggal 8 Agustus 1633 Masehi.

More Related Content

What's hot

Ppt kerajaan islam sumatra
Ppt kerajaan islam  sumatraPpt kerajaan islam  sumatra
Ppt kerajaan islam sumatramarthauli_
 
Kerajaan kerajaan islam di indonesia
Kerajaan kerajaan islam di indonesiaKerajaan kerajaan islam di indonesia
Kerajaan kerajaan islam di indonesiaAas Firdausy
 
Teori masuknya agama hindu budha di indonesia
Teori masuknya agama hindu budha di indonesiaTeori masuknya agama hindu budha di indonesia
Teori masuknya agama hindu budha di indonesiafakhriza99
 
1. smk klas x smster 2 ~ pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (h...
1.  smk klas x smster 2 ~ pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (h...1.  smk klas x smster 2 ~ pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (h...
1. smk klas x smster 2 ~ pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (h...Jumari Awi
 
Masuknya hindu budha ke indonesia
Masuknya hindu budha ke indonesiaMasuknya hindu budha ke indonesia
Masuknya hindu budha ke indonesiaSci-Five
 
Pengaruh Masuknya Hindu-Buddha terhadap Masyarakat Indonesia
Pengaruh Masuknya Hindu-Buddha terhadap Masyarakat IndonesiaPengaruh Masuknya Hindu-Buddha terhadap Masyarakat Indonesia
Pengaruh Masuknya Hindu-Buddha terhadap Masyarakat IndonesiaRani Insani
 
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesiaakulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesiadewi inne kumalasari
 
Akulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budhaAkulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budhafakhriza99
 
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, KesenianAkulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, KesenianDiennisa Thahira
 
Bali dan kebudayaannya presentasi 101115
Bali dan kebudayaannya presentasi 101115Bali dan kebudayaannya presentasi 101115
Bali dan kebudayaannya presentasi 101115Kementrian Pendidikan
 
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budhaPerkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budhaahmad arif
 
akulturasi perkembangan budaya islam
akulturasi perkembangan budaya islamakulturasi perkembangan budaya islam
akulturasi perkembangan budaya islamDiennisa Thahira
 
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang IndonesiaSejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang IndonesiaSatria Raka Siwi
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kunochlorophylls
 
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Muhamad Tsani Farhan
 
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budhaPresentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budhaAnnisa Wakhidathus
 

What's hot (20)

Ppt kerajaan islam sumatra
Ppt kerajaan islam  sumatraPpt kerajaan islam  sumatra
Ppt kerajaan islam sumatra
 
Kerajaan kerajaan islam di indonesia
Kerajaan kerajaan islam di indonesiaKerajaan kerajaan islam di indonesia
Kerajaan kerajaan islam di indonesia
 
Teori masuknya agama hindu budha di indonesia
Teori masuknya agama hindu budha di indonesiaTeori masuknya agama hindu budha di indonesia
Teori masuknya agama hindu budha di indonesia
 
1. smk klas x smster 2 ~ pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (h...
1.  smk klas x smster 2 ~ pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (h...1.  smk klas x smster 2 ~ pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (h...
1. smk klas x smster 2 ~ pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (h...
 
Zaman logam
Zaman logamZaman logam
Zaman logam
 
Masuknya hindu budha ke indonesia
Masuknya hindu budha ke indonesiaMasuknya hindu budha ke indonesia
Masuknya hindu budha ke indonesia
 
Sriwijaya ppt
Sriwijaya pptSriwijaya ppt
Sriwijaya ppt
 
Pengaruh Masuknya Hindu-Buddha terhadap Masyarakat Indonesia
Pengaruh Masuknya Hindu-Buddha terhadap Masyarakat IndonesiaPengaruh Masuknya Hindu-Buddha terhadap Masyarakat Indonesia
Pengaruh Masuknya Hindu-Buddha terhadap Masyarakat Indonesia
 
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesiaakulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
 
Akulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budhaAkulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budha
 
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, KesenianAkulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian
 
Migrasi deutro dan proto melayu
Migrasi deutro dan proto melayuMigrasi deutro dan proto melayu
Migrasi deutro dan proto melayu
 
Bali dan kebudayaannya presentasi 101115
Bali dan kebudayaannya presentasi 101115Bali dan kebudayaannya presentasi 101115
Bali dan kebudayaannya presentasi 101115
 
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budhaPerkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
 
akulturasi perkembangan budaya islam
akulturasi perkembangan budaya islamakulturasi perkembangan budaya islam
akulturasi perkembangan budaya islam
 
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang IndonesiaSejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
 
Ppt pert i
Ppt pert iPpt pert i
Ppt pert i
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno
 
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
 
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budhaPresentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
 

Viewers also liked

Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesiaProses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesiaDian Anisa Putri
 
Akulturasi kebudayaan nusantara dan hindu buddha
Akulturasi kebudayaan nusantara dan hindu buddhaAkulturasi kebudayaan nusantara dan hindu buddha
Akulturasi kebudayaan nusantara dan hindu buddhaDhea Dhea
 
Akulturasi hindu islam bidang arsitektur
Akulturasi hindu islam bidang arsitekturAkulturasi hindu islam bidang arsitektur
Akulturasi hindu islam bidang arsitekturRizkiRamaliah99
 
Kesenian,seni Bangun, Dan Tata Bangunan Pada Masa Hindu Buddha
Kesenian,seni Bangun, Dan Tata Bangunan Pada Masa Hindu BuddhaKesenian,seni Bangun, Dan Tata Bangunan Pada Masa Hindu Buddha
Kesenian,seni Bangun, Dan Tata Bangunan Pada Masa Hindu BuddhaGraceHelenaSanada
 
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraAkulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraFanny Fayu Laksono
 
MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIA
MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIAMATERI KELAS X SEJARAH INDONESIA
MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIAndriehs
 
Akulturasi sastra dan aksara hindu budha
Akulturasi sastra dan aksara hindu budhaAkulturasi sastra dan aksara hindu budha
Akulturasi sastra dan aksara hindu budhaPurwo Larndezz
 
Kelompok 6 sejarah-bab 2 akulturasi kebudayaan nusantara hindu-buddha
Kelompok 6 sejarah-bab 2 akulturasi kebudayaan nusantara hindu-buddhaKelompok 6 sejarah-bab 2 akulturasi kebudayaan nusantara hindu-buddha
Kelompok 6 sejarah-bab 2 akulturasi kebudayaan nusantara hindu-buddhavitafristina9
 
Akulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budhaAkulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budhaOktarina Wahyu
 
Sejarah kebudayaan indonesia
Sejarah kebudayaan indonesiaSejarah kebudayaan indonesia
Sejarah kebudayaan indonesiaUnique Hartianti
 
Materi sejarah bab 2 sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 2  sma kelas x peminatanMateri sejarah bab 2  sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 2 sma kelas x peminataneli priyatna laidan
 
Materi sejarah bab 4 sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 4  sma kelas x peminatanMateri sejarah bab 4  sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 4 sma kelas x peminataneli priyatna laidan
 
Kerajaan samudra pasai
Kerajaan samudra pasaiKerajaan samudra pasai
Kerajaan samudra pasaiAudy Yusuf
 
akuturasi budaya di bidang kalender dan kesenian
akuturasi budaya di bidang kalender dan kesenianakuturasi budaya di bidang kalender dan kesenian
akuturasi budaya di bidang kalender dan kesenianRicha Octafira
 

Viewers also liked (20)

Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesiaProses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
 
Akulturasi kebudayaan nusantara dan hindu buddha
Akulturasi kebudayaan nusantara dan hindu buddhaAkulturasi kebudayaan nusantara dan hindu buddha
Akulturasi kebudayaan nusantara dan hindu buddha
 
Akulturasi hindu islam bidang arsitektur
Akulturasi hindu islam bidang arsitekturAkulturasi hindu islam bidang arsitektur
Akulturasi hindu islam bidang arsitektur
 
Kesenian,seni Bangun, Dan Tata Bangunan Pada Masa Hindu Buddha
Kesenian,seni Bangun, Dan Tata Bangunan Pada Masa Hindu BuddhaKesenian,seni Bangun, Dan Tata Bangunan Pada Masa Hindu Buddha
Kesenian,seni Bangun, Dan Tata Bangunan Pada Masa Hindu Buddha
 
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraAkulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
 
MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIA
MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIAMATERI KELAS X SEJARAH INDONESIA
MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIA
 
Akulturasi sastra dan aksara hindu budha
Akulturasi sastra dan aksara hindu budhaAkulturasi sastra dan aksara hindu budha
Akulturasi sastra dan aksara hindu budha
 
Bab 5 sejarah wajib sma xi
Bab 5 sejarah wajib sma xiBab 5 sejarah wajib sma xi
Bab 5 sejarah wajib sma xi
 
Ppt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budhaPpt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budha
 
Kelompok 6 sejarah-bab 2 akulturasi kebudayaan nusantara hindu-buddha
Kelompok 6 sejarah-bab 2 akulturasi kebudayaan nusantara hindu-buddhaKelompok 6 sejarah-bab 2 akulturasi kebudayaan nusantara hindu-buddha
Kelompok 6 sejarah-bab 2 akulturasi kebudayaan nusantara hindu-buddha
 
Akulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budhaAkulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budha
 
Akulturasi sejarah
Akulturasi sejarahAkulturasi sejarah
Akulturasi sejarah
 
Sejarah kebudayaan indonesia
Sejarah kebudayaan indonesiaSejarah kebudayaan indonesia
Sejarah kebudayaan indonesia
 
Bab 6 sejarah wajib sma xi
Bab 6 sejarah wajib sma xiBab 6 sejarah wajib sma xi
Bab 6 sejarah wajib sma xi
 
Materi sejarah bab 2 sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 2  sma kelas x peminatanMateri sejarah bab 2  sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 2 sma kelas x peminatan
 
Materi sejarah bab 4 sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 4  sma kelas x peminatanMateri sejarah bab 4  sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 4 sma kelas x peminatan
 
Kerajaan samudra pasai
Kerajaan samudra pasaiKerajaan samudra pasai
Kerajaan samudra pasai
 
Asimilasi
AsimilasiAsimilasi
Asimilasi
 
Sistem kepercayaan
Sistem kepercayaanSistem kepercayaan
Sistem kepercayaan
 
akuturasi budaya di bidang kalender dan kesenian
akuturasi budaya di bidang kalender dan kesenianakuturasi budaya di bidang kalender dan kesenian
akuturasi budaya di bidang kalender dan kesenian
 

Similar to Ppt sejarah bab 5 sma x wajib

Pengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu danPengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu danVJ Asenk
 
Pengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu danPengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu danVJ Asenk
 
Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di IndonesiaSejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di IndonesiaNur Anisah
 
Masuknya_Kebudayaan_Hindu-Budha_di_Indon.pptx
Masuknya_Kebudayaan_Hindu-Budha_di_Indon.pptxMasuknya_Kebudayaan_Hindu-Budha_di_Indon.pptx
Masuknya_Kebudayaan_Hindu-Budha_di_Indon.pptxLilin Kecil
 
Masuknya_Kebudayaan_Hindu_Budha_di_Indon.pptx
Masuknya_Kebudayaan_Hindu_Budha_di_Indon.pptxMasuknya_Kebudayaan_Hindu_Budha_di_Indon.pptx
Masuknya_Kebudayaan_Hindu_Budha_di_Indon.pptxrnoviandani
 
Masuknya_Kebudayaan_Hindu_Budha_di_Indon.pptx
Masuknya_Kebudayaan_Hindu_Budha_di_Indon.pptxMasuknya_Kebudayaan_Hindu_Budha_di_Indon.pptx
Masuknya_Kebudayaan_Hindu_Budha_di_Indon.pptxnadiaresya2
 
Proses-Terbentuknya-Agama-Hindu-di-India.pptx
Proses-Terbentuknya-Agama-Hindu-di-India.pptxProses-Terbentuknya-Agama-Hindu-di-India.pptx
Proses-Terbentuknya-Agama-Hindu-di-India.pptxSMABantarbolang
 
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptx
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptxPenyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptx
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptxmuhammadfurqan351678
 
Hindu budha marsha rp-42410173
Hindu budha marsha rp-42410173Hindu budha marsha rp-42410173
Hindu budha marsha rp-42410173Marsha Prayogo
 
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptx
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptxPenyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptx
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptxrosi348667
 
Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Paarief Udin
 
Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Paarief Udin
 
Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Paarief Udin
 
Akulturasi Percampuran Budaya Hindu Dan Budha Nusantara
Akulturasi Percampuran Budaya Hindu Dan Budha NusantaraAkulturasi Percampuran Budaya Hindu Dan Budha Nusantara
Akulturasi Percampuran Budaya Hindu Dan Budha NusantaraJunaidi Usman
 
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfpppppppsejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfpppppppjunmen960
 
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Ips kelas 7 hindu budha
Ips kelas 7 hindu budhaIps kelas 7 hindu budha
Ips kelas 7 hindu budhaJeJe JeJe
 
Bukti-Bukti Pengaruh Hindu Budha Sejarah.pptx
Bukti-Bukti Pengaruh Hindu Budha Sejarah.pptxBukti-Bukti Pengaruh Hindu Budha Sejarah.pptx
Bukti-Bukti Pengaruh Hindu Budha Sejarah.pptxkemuridan14
 

Similar to Ppt sejarah bab 5 sma x wajib (20)

Pengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu danPengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu dan
 
Pengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu danPengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu dan
 
Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di IndonesiaSejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
 
Masuknya_Kebudayaan_Hindu-Budha_di_Indon.pptx
Masuknya_Kebudayaan_Hindu-Budha_di_Indon.pptxMasuknya_Kebudayaan_Hindu-Budha_di_Indon.pptx
Masuknya_Kebudayaan_Hindu-Budha_di_Indon.pptx
 
Masuknya_Kebudayaan_Hindu_Budha_di_Indon.pptx
Masuknya_Kebudayaan_Hindu_Budha_di_Indon.pptxMasuknya_Kebudayaan_Hindu_Budha_di_Indon.pptx
Masuknya_Kebudayaan_Hindu_Budha_di_Indon.pptx
 
Masuknya_Kebudayaan_Hindu_Budha_di_Indon.pptx
Masuknya_Kebudayaan_Hindu_Budha_di_Indon.pptxMasuknya_Kebudayaan_Hindu_Budha_di_Indon.pptx
Masuknya_Kebudayaan_Hindu_Budha_di_Indon.pptx
 
Pengaruh hindu buddha 1.1
Pengaruh hindu buddha 1.1Pengaruh hindu buddha 1.1
Pengaruh hindu buddha 1.1
 
Proses-Terbentuknya-Agama-Hindu-di-India.pptx
Proses-Terbentuknya-Agama-Hindu-di-India.pptxProses-Terbentuknya-Agama-Hindu-di-India.pptx
Proses-Terbentuknya-Agama-Hindu-di-India.pptx
 
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptx
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptxPenyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptx
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptx
 
Hindu budha marsha rp-42410173
Hindu budha marsha rp-42410173Hindu budha marsha rp-42410173
Hindu budha marsha rp-42410173
 
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptx
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptxPenyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptx
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptx
 
Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2
 
Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2
 
Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2
 
Akulturasi Percampuran Budaya Hindu Dan Budha Nusantara
Akulturasi Percampuran Budaya Hindu Dan Budha NusantaraAkulturasi Percampuran Budaya Hindu Dan Budha Nusantara
Akulturasi Percampuran Budaya Hindu Dan Budha Nusantara
 
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfpppppppsejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
 
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
 
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
 
Ips kelas 7 hindu budha
Ips kelas 7 hindu budhaIps kelas 7 hindu budha
Ips kelas 7 hindu budha
 
Bukti-Bukti Pengaruh Hindu Budha Sejarah.pptx
Bukti-Bukti Pengaruh Hindu Budha Sejarah.pptxBukti-Bukti Pengaruh Hindu Budha Sejarah.pptx
Bukti-Bukti Pengaruh Hindu Budha Sejarah.pptx
 

More from eli priyatna laidan

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1eli priyatna laidan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)eli priyatna laidan
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikeli priyatna laidan
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017eli priyatna laidan
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2eli priyatna laidan
 

More from eli priyatna laidan (20)

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
 
Soal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.netSoal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.net
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
 
Soal up akmal
Soal up akmalSoal up akmal
Soal up akmal
 
Soal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannyaSoal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannya
 
Soal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaanSoal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
 
Rekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogiRekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogi
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
 
Bank soal ppg
Bank soal ppgBank soal ppg
Bank soal ppg
 
Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17
 
Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14
 
Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13
 
Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12
 

Recently uploaded

Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Ppt sejarah bab 5 sma x wajib

  • 1. A. Akulturasi dan Asimilasi Kebudayaan Sebelum agama Hindu, Buddha, dan Islam masuk, masyarakat Nusantara telah memiliki agama dan kebudayaannya sendiri. Dalam hal kepercayaan, misalnya, masyarakat purba Nusantara telah mengenal bentuk kepercayaan animisme dan dinamisme. Kepercayaan animisme memercayai bahwa setiap benda di bumi ini mempunyai jiwa atau roh yang harus dihormati agar roh-roh tersebut tidak mengganggu manusia dan bahkan bisa memberikan bantuan atau pertolongan dalam kehidupan manusia. Penghormatan kepada roh nenek moyang itu diwujudkan dalam berbagai upacara seperti pemberian sesaji atau sesajen. Dalam sistem kepercayaan dinamisme, semua benda yang besar, seperti pohon besar, batu besar, atau gunung dipercaya mempunyai kekuatan gaib, dan karena itu perlu dihormati dan dijaga. Menurut Dr. Brandles, selain mengenal sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, menjelang akhir masa prasejarah nenek moyang Indonesia telah menguasai beberapa kemampuan, yaitu sebagai berikut.  Kemampuan bercocok tanam.  Kemampuan berlayar dengan perahu bercadik.
  • 2.  Kemampuan mengenal arah dengan menggunakan petunjuk rasi bintang.  Mengenal kesenian wayang sebagai media untuk melakukan hubungan dengan arwah nenek moyang.  Memiliki kemampuan membuat peralatan dari batu, tanah liat, dan teknik membuat barang dari logam.  Kemampuan membangun tempat pemujaan, seperti menhir dan punden berundak-undak.  Mengenal sistem pemerintahan dan cara pemilihan kepala suku, yang disebut primus interpares.  Mengenal seni gamelan. Semua hasil cipta, karya, dan karsa masyarakat terus berkembang hingga masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha serta Islam ke Indonesia. Terjadilah proses asimilasi dan akulturasi antara kebudayaan lokal Nusantara dan kebudayaan Hindu-Buddha. Masyarakat menerima unsur-unsur baru dari kebudayaan Hindu-Buddha sambil tetap mempertahankan kebudayaan aslinya, maka proses ini disebut akulturasi. Sementara jika terjadi percampuran antara kebudayaan lokal Nusantara dan kebudayaan Hindu-Buddha yang menghasilkan kebudayaan baru, maka proses ini disebut asimilasi. Kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitu saja. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor berikut.  Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi sehingga masuknya kebudayaan asing akan menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia.
  • 3.  Kecakapan istimewa. Bangsa Indonesia memiliki apa yang disebut dengan istilah kecakapan istimewa atau local genius, yaitu kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. B. Interaksi antara Tradisi Lokal Nusantara dan Kebudayaan Hindu-Buddha 1. Aksara dan Bahasa Sebelum pengaruh Hindu masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia belum mengenal aksara atau tulisan. Orang-orang India yang masuk ke Indonesia membawa-serta budaya tulis, dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta menjadi huruf dan bahasa Sanskerta menjadi huruf dan bahasa utama dalam banyak prasasti di Indonesia. Bahasa Sanskerta kemudian banyak memengaruhi bahasa Kawi (bahasa Jawa Kuno) dan bahasa Melayu Kuno. Bahasa Kawi banyak menyerap kosakata dari bahasa Sanskerta namun tidak meniru tata bahasanya. Menurut Prof. Dr. P. J. Zoetmulder, bahasa Jawa Kuno merupakan bahasa umum yang digunakan selama periode Hindu Jawa sampai runtuhnya Majapahit. Sejak kedatangan agama dan kebudayaan Islam, bahasa Jawa Kuno berkembang menjadi dua, yaitu bahasa Jawa Tengahan dan bahasa Jawa modern. Bahasa Jawa Tengahan memiliki ciri yang erat antara budaya Hindu-Jawa Bali dimana pengaruh Hindu masih terasa. Sedangkan bahasa Jawa modern ditandai dengan banyaknya penggunaan bahasa Arab.
  • 4. Bahasa lainnya yaitu bahasa Melayu Kuno, anggota rumpun bahasa Austronesia yang dianggap sebagai salah satu bentuk awal bahasa Melayu. Bahasa Melayu Kuno pernah dipakai pada sekitar abad ke-7 hingga abad ke-13, yaitu pada zaman Dinasti Syailendra dan di Kerajaan Sriwijaya. 2. Sistem Kepercayaan Sejak zaman prasejarah, bangsa Indonesia telah memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme. Masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia, menyebabkan terjadinya akulturasi. Contohnya, dalam upacara keagamaan terhadap para dewa-dewi di candi, terlihat adanya unsur pemujaan terhadap roh nenek moyang. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pripih, yaitu tempat benda-benda lambang jasmaniah raja yang membangun candi tersebut disimpan. Dengan demikian candi dianggap sebagai makam atau tempat berdiamnya roh raja yang telah meninggal tersebut. Upacara keagamaan atau pemujaan terhadap dewa yang ada di candi pada hakikatnya merupakan pemujaan terhadap roh nenek moyang, inilah bentuk akulturasi antara sistem kepercayaan masa prasejarah dan kebudayaan Hindu-Buddha. 3. Kesusastraan Karya sastra terkenal berbentuk epos yang berasal dari India, seperti Kitab Mahabharata dan Ramayana telah memicu para pujangga Nusantara untuk menghasilkan karya-karya sastra baru. Pembuatan kitab pertama kali dirintis pada masa Dinasti Isyana, yaitu pada masa pemerintahan Dharmawangsa Teguh. Sesuai tahapan perkembangannya, naskah- naskah kuno mulai ditulis sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno, zaman Kerajaan Kediri,
  • 5. dan zaman Kerajaan Majapahit. Beberapa karya sastra tersebut adalah sebagai berikut. o Masa Mataram Kuno, ditulis Ramayana oleh Mpu Walmiki, dan Mahabharata oleh Mpu Wiyasa. o Pada masa pemerintahan Mpu Sindok, ditulis Kitab Sang Hyang Kamahayanikan. o Masa Kediri, ditulis Arjunawiwaha oleh Mpu Kanwa, Kresnayana oleh Mpu Triguna, Smaradahana oleh Mpu Dharmaja, Barathayuda oleh Mpu Sedah dan Panuluh, dan Gatotkacasraya oleh Mpu Panuluh. o Masa Majapahit, Nagarakertagama ditulis oleh Mpu Prapanca, Sutasoma dan Arjunawijaya oleh Mpu Tantular. 4. Sistem Pemerintahan Dalam sistem pemerintahan, kebudayaan Hindu-Buddha mengenalkan sistem kerajaan dengan konsep dewa raja. Konsep ini memosisikan raja sebagai titisan para dewa. Para ahli menganggap konsep ini sebagai hasil proses akulturasi, yaitu perpaduan antara Hinduisme dan pemujaan nenek moyang yang sudah lama dianut penduduk Nusantara. Dalam bahasa Sanskerta, istilah dewa raja dapat bermakna “raja para dewa” atau “raja yang juga titisan dewa”. Dalam masyarakat Hindu, jabatan dewa tertinggi biasanya disandang oleh Siwa, terkadang Wisnu atau Brahma. Konsep ini memandang raja memiliki sifat ilahiah, yaitu sebagai dewa yang hidup di atas bumi atau sebagai titisan dewa tertinggi.
  • 6. 5. Kesenian Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha, bangsa Indonesia telah mengenal seni bangunan dalam bentuk bangunan-bangunan besar dari masa Megalithikum, yaitu bangunan yang terkait erat dengan kegiatan pemujaan dan penghormatan kepada nenek moyang. Pada masa Hindu, kita dikenalkan dengan konsep candi. Jika pada masa sebelum Hindu-Buddha bangunan-bangunan besar seperti dolmen dan menhir terkait erat dengan penghormatan terhadap roh nenek moyang, maka pada masa Hindu-Buddha bangunan candi dimaksudkan untuk menghormati raja yang sudah meninggal. Mirip dengan dolmen dan menhir, candi adalah monumen tempat pen-dharma-an bagi raja yang sudah meninggal. Di bawah patung raja yang di-dharma-kan biasanya juga disimpan benda-benda berharga milik raja yang disebut pripih. Benda-benda itu dianggap sebagai lambang jasmani raja. Agama Buddha juga mendirikan bangunan candi, dengan fungsi yang mirip. Stupa pada candi-candi bercorak Buddha awalnya juga berfungsi seperti pripih, dan tempat menyimpan abu jenazah Buddha Gautama atau barang-barang berharga milik raja yang telah meninggal. Dalam perkembangannya, digunakan sebagai tempat menyimpan abu jenazah dari para arhat (orang suci) yang berjasa menyebarkan ajaran Buddha. Dari segi struktur bangunannya, salah satu candi bercorak Buddha yaitu Candi Borobudur bahkan sangat mirip dengan punden berundak-undak, tempat pemujaan zaman Megalithikum.
  • 7. Candi biasanya lebih rumit namun artistik. Di bagian luarnya terdapat relung-relung candi yang diisi dengan patung perwujudan dari Dewa Siwa, Durga, Wisnu, Brahma, dan Ganesha. Bagian atap candi Hindu biasanya bertingkat tiga, dan di bagian puncaknya seperti genta, yaitu lonceng dengan posisi telungkup. Pada bangunan candi Buddha, banyak dipenuhi stupa yang bentuknya mirip mangkuk yang terbalik. 6. Sistem Bangunan Tata Kota Pada zaman sebelum Hindu-Buddha, masyarakat Indonesia belum mengenal bangunan dan tata kota yang kompleks, tertata, dan bernilai seni tinggi. Sejak zaman Hindu-Buddha kita mengenal sistem bangunan yang lebih kompleks, tertata rapi, dan bernilai seni tinggi. Bangunan itu adalah keraton. Tempat tinggal raja ini biasanya terletak di pusat kota dan dikelilingi tembok yang tinggi. Di sebelah selatan istana biasanya terdapat alun-alun, di bagian barat terdapat bangunan tempat peribadatan. Alun-alun Utara merupakan tempat berkumpul masyarakat dan bersifat dinamis, sedangkan Alun-alun Selatan diangap sebagai penyeimbang karena dimaksudkan sebagai tempat palereman (istirahat) para dewa dan karena itu juga suasananya dibangun untuk dapat menenteramkan hati banyak orang. Tata letak bangunan yang lazim disebut sistem macapat ini masih banyak dapat kita jumpai di kota-kota di Jawa.
  • 8. 7. Bidang Seni Rupa Pada masa Hindu-Buddha masyarakat diperkenalkan dengan relief, yaitu seni pahat berupa ukiran (seni ukir) yang biasanya dibuat pada dinding candi, kuil, monumen, atau tempat bersejarah. Relief ini tersusun sedemikian rupa sehingga menjadi rangkaian cerita yang biasanya diambil dari sejumlah karya sastra pada masa itu. Terdapat perbedaan yang cukup menonjol antara relief-relief candi di Jawa Tengah dan relief-relief candi di Jawa Timur. Relief candi Jawa Tengah bersifat naturalis, artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sebaliknya, relief candi di Jawa Timur lebih bersifat simbolis. Seni rupa lainnya adalah dalam bentuk patung atau arca. Sebelum masa Hindu-Buddha, telah dikenal patung atau arca binatang yang dianggap suci, atau disebut kepercayaan totemisme. Pada masa Hindu, kita mengenal patung-patung yang menunjukkan dewa utama seperti Brahma, Wisnu, dan Siwa. Bentuk seni rupa lainnya yang mendapat pengaruh Hindu adalah ragam hias. Pada masa praaksara, bangsa Indonesia sudah mengenal ragam hias seperti yang terdapat pada nekara, gerabah, dan alat-alat upacara lainnya. Kemampuan membuat ragam hias berkembang pesat pada masa Hindu. Pada masa Hindu-Buddha dikenal hiasan kepala orang yang biasa dipahat di bagian atas gapura atau dikenal dengan nama kalamakara. Selain itu, berkembang pula ragam hias gambar binatang yang dianggap keramat, misalnya kendaraan para dewa. Terakhir, ada ragam hias tumbuh-tumbuhan yang digunakan sebagai lambang penghargaan tertinggi terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup yakni kalpataru.
  • 9. 8. Sistem Kalender Sistem penanggalan atau kalender Hindu-Buddha turut berpengaruh terhadap kebudayaan Indonesia, yaitu digunakannya kalender dari India yang bernama kalender Saka. Tahun Saka dimulai pada tahun 78 M. Perhitungan tahun Saka sampai saat ini masih digunakan oleh masyarakat Bali yang beragama Hindu, untuk menentukan hari dari sejumlah kegiatan upacara keagamaan yang mereka anut. C. Interaksi antara Tradisi Lokal , Hindu-Buddha, dan Islam di Indonesia 1. Aksara Akulturasi kebudayaan Indonesia dan Islam dalam bidang aksara diwujudkan dengan berkembangnya tulisan Arab Melayu di Indoensia, yaitu tulisan Arab yang digunakan untuk menulis dalam bahasa Melayu. Tulisan Arab Melayu disebut juga dengan istilah Arab gundul. 2. Bidang Sosial Masyarakat pada masa Hindu-Buddha mengenal sistem kasta. Akan tetapi, saat agama dan kebudayaan Islam masuk sistem kasta tersebut perlahan-lahan menghilang. 3. Bidang Pemerintahan Pada masa pengaruh Islam, gelar raja diganti dengan sultan. Konsep dewa raja yang memandang raja sebagai titisan dewa diganti dengan konsep sultan sebagai khalifah, yang
  • 10. berarti pemimpin umat. Penasihat raja berasal dari tokoh-tokoh agama yang disebut kiai. Meski demikian, sistem pemerintahan tidak mengalami perubahan secara menyeluruh. Sebutan atau gelar bagi pembantu raja tetap menggunakan istilah lama seperti “patih panglima”, hulubalang, mahamenteri, dan lain-lain. 4. Bidang Seni Bangunan Akulturasi tampak jelas pada bangunan pemujaan. Jika pada masa praaksara, pemujaan terhadap roh nenek moyang diwujudkan dalam bangunan punden berundak-undak, maka pada masa Hindu-Buddha diwujudkan dalam bentuk candi. Bentuk candi dibuat dengan struktur bertingkat-tingkat seperti punden berundak-undak. Proses akulturasi juga tampak pada letak dan bentuk makam. Pada masa Islam, makam lebih sederhana dan tidak besar, makam dibangun di tempat yang berbukit, mirip dengan konsep punden berundak-undak. Contohnya, makam Sunan Gunung Jati di perbukitan Gunung Jati, Cirebon. Pada makam Islam sering dijumpai bangunan kijing atau jirat, yaitu bangunan makam yang terbuat dari tembok batu bata dan disertai bangunan rumah atau cungkup diatasnya. Wujud akulturasi lainnya adalah dalam ukiran bangunan makam. Hiasan pada jirat atau batu kubur berupa susunan bingkai meniru bingkai pada panel relief bangunan candi. Pada bangunan masjid, terutama di Pulau Jawa, bangunan masjid berbentuk seperti pendapa yaitu balai atau ruang besar tempat rapat dengan komposisi ruang yang berbentuk persegi dan beratap tumpang. Atap masjid di Jawa banyak yang berbentuk atap tumpang dengan jumlah susunan
  • 11. bertingkat dua, tiga, dan lima. Hal ini mirip dengan bentuk bangunan pura. Adanya kentongan atau bedug yang dibunyikan di masjid sebagai pertanda masuknya waktu salat menunjukkan adanya unsur Indonesia asli. Dalam hal letak bangunan masjid, ajaran Islam tidak mengaturnya secara khusus. Akan tetapi, di Indonesia penempatan masjid diatur sedemikian rupa sesuai dengan komposisi macapat. Masjid ditempatkan di sebelah barat alun-alun dan dekat dengan keraton, sebagai simbol bersatunya rakyat dan raja. 5. Bidang Seni Rupa Agama dan pengaruh Islam membawa perubahan pada bidang seni rupa, terutama seni lukis, seni ukir, relief, dan kaligrafi. Seni kaligrafi merupakan bidang yang mengalami perkembangan paling pesat. Kaligrafi secara harfiah berarti tulisan indah, biasanya dengan memakai huruf Arab. Seni rupa Islam mengolah kaligrafi menjadi motif hias. Seni hias Islam selalu menghindari penggambaran makhluk hidup secara realistis, maka untuk penyamarannya dibuatkan stilisasi, yaitu proses rekayasa ulang yang menyerupai bentuk aslinya di dunia nyata. Seni rupa abstrak juga berkembang pesat, terutama dalam karya lukisan, grafis, ataupun hiasan dalam arsitektur bangunan. 6. Bidang Kesusastraan Karya sastra banyak dipengaruhi oleh sastra Islam yang berasal dari Persia, namun pengaruh Hindu-Buddha dan Jawa masih terlihat. Berkembang karya sastra yang berbentuk
  • 12. tambo (Sumatra), babad (Jawa), dan lontara (Sulawesi Selatan) yang isi ceritanya bersifat kepahlawanan atau dikaitkan dengan tokoh sejarah. Jenis lain kesusastraan zaman Islam yang mendapat pengaruh kuat dari Hindu-Buddha dan tradisi lokal Nusantara yaitu suluk. Suluk adalah teks sastra yang mengandung ajaran tasawuf, suatu aliran mistik dalam Islam yang mengungkap tentang jalan spiritual-asketis atau mati-raga menuju kesatuan dengan Tuhan. Pengaruh Hindu-Buddha dan tradisi lokal Jawa yang paling menonjol terlihat dalam penyebutan konsepsi “Tuhan”. 7. Bidang Seni Pertunjukan Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia, pertunjukkan wayang disesuaikan menjadi media yang efektif untuk menyebarkan agama Hindu. Melihat wayang begitu digemari masyarakat, Walisongo kemudian menggunakannya sebagai media penyebaran agama Islam. Pertunjukan wayang yang menampilkan Tuhan atau dewa dalam wujud manusia dilarang, dan munculah boneka wayang yang terbuat dari kulit. Pertunjukkan wayang biasanya diiringi dengan gamelan, yang berfungsi sebagai penghidup cerita, dan wayangnya dimainkan oleh dalang. Di antara Walisongo yang menggunakan pertunjukkan wayang yaitu Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang. Contoh akulturasi lain dalam seni pertunjukan adalah seni tari. Seni tari berkembang menjadi bagian dari ritual masyarakat Hindu. Oleh karena itu, di wilayah-wilayah Indonesia yang pengaruh Hindunya kuat, gerak tariannya lebih rumit dan penuh dengan simbol religius. Ketika Islam masuk, kisah cerita dalam tarian disesuaikan dengan cerita Islam.
  • 13. Gaya busana para penari menjadi lebih tertutup sesuai ajaran Islam. Contoh seni tari yang mendapat pengaruh Islam adalah tari Zapin (Melayu) dan tari Saman (Aceh) yang menerapkan gaya tari dan musik bernuansa Arab dan Persia yang digabungkan dengan gaya lokal. 8. Upacara Akulturasi dalam upacara tampak dalam tiga upacara yaitu pernikahan, kelahiran, dan kematian. Tata cara pernikahan berakulturasi dengan kebudayaan pra-Islam. Selain dipanjatkan doa-doa dalam bahasa Arab, acara siraman dan selamatan merupakan peninggalan zaman Hindu-Buddha. Pada upacara kelahiran sangat jelas pengaruh Hindu- Buddha. Di Jawa, proses kelahiran dimulai dengan upacara mitoni. Dalam upacara tersebut, calon ibu melakukan siraman untuk melindungi bayi dan ibunya dari bahaya. Akulturasi dengan ajaran Islam terlihat dalam doa-doa (dalam bahasa Arab) yang dibacakan dalam upacara tersebut. Pada upacara kematian, memasukkan jenazah ke dalam peti merupakan tradisi zaman Megalithikum. Setelah jenazah di kubur diadakan selamatan. Tradisi ini sesungguhnya merupakan peninggalan Hindu. Bentuk upacara lain yang populer sebagai hasil akulturasi adalah larung saji. Upacara khas Jawa ini dilakukan sebagai bagian dari peringatan tahun baru 1 Muharram/1 Suro. Upacara ini aslinya merupakan tradisi Hindu untuk menyambut tahun baru Saka.
  • 14. 9. Sistem Kalender Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat sudah mengenal kalender Saka (kalender Hindu). Dalam kalender Saka ditemukan nama-nama pasaran hari seperti Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Setelah masuk dan berkembangnya Islam, Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun Hijriah (Islam). Pada kalender Jawa, Sultan Agung melakukan perubahan pada nama-nama bulan, seperti Muharram diganti menjadi Suro, dan Ramadan diganti menjadi Pasa. Nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai bahasa Arab. Kalender Sultan Agung dimulai tanggal 1 Suro 1555 Jawa, atau tepatnya 1 Muharram 1053 Hijriah yang bertepatan dengan tanggal 8 Agustus 1633 Masehi.