SlideShare a Scribd company logo
Ekonomi Perikanan
Prinsip Ekonomi dalam Usaha Perikanan
Riski Agung Lestariadi
Lab. Manajemen Bisnis Perikanan dan Kelautan, Universitas Brawijaya
Email :
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
1.2 Tujuan
1.3 Definisi

3.2 Prinsip Comparative Advantage
3.3 Prinsip Opportunity Cost
3.4 Prinsip Subtitusi
3.5 Fungsi Produksi dan Prinsip Law of

2. USAHA PERIKANAN
2.1 Definisi Usaha Perikanan
2.2 Tujuan Usaha Perikanan
2.3 Ruang Lingkup Usaha Perikanan
2.4 Scarcity dan Input Allocation

3.6 Elastisitas Produksi

Deminishing Return

5. KOMBINASI HASIL PRODUKSI

1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Dalam pengertian sempit, ekonomi perikanan adalah aplikasi
prinsip-prinsip ekonomi dan ilmu produksi perikanan dalam
suatu usaha perikanan. Secara langsung maupun tidak,
beberapa prinsip penting dari ekonomi perikanan berkembang
dari kaidah-kaidah dasar teori ekonomi.
Peran ilmu ekonomi dalam bidang usaha perikanan berkaitan
erat dengan bagaimana seorang pengusaha perikanan
mengelola
(manage),
mengalokasikan
sumberdaya,
memproduksi dan mendistribusikan output yang dihasilkan dari
proses produksi dalam sebuah usaha perikanan.
Penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam usaha perikanan
didasari pada dua permasalahan utama, yaitu; kelangkaan
sumberdaya (scarcity) sebagai bahan baku produksi dan
bagaimana mengalokasikan sumberdaya yang terbatas tersebut
secara efisien dalam proses produksi (choice).
1.2 Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini dirancang sebagai landasan
dalam memahami prinsip-prinsip ekonomi dalam kaitannya
dengan pengelolaan usaha perikanan. Modul ini memberikan
penjelasan tentang definisi, tujuan, ruang lingkup dan berbagai
prinsip ekonomi yang berkaitan dengan pengelolaan sebuah
usaha perikanan.

3
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT
(SPEED)

3. PRINSIP EKONOMI USAHA PERIKANAN
3.1 Profit Maximization dan Cost Minimization

4. HASIL DAN BIAYA PRODUKSI
4.1 Efisiensi Usaha Perikanan
4.2 Biaya Produksi
4.3 Biaya Rata-rata dan Biaya Marjinal

MODUL
Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University

2011

1.3 Definisi
Prinsip ekonomi ialah “berusaha dengan biaya/pengorbanan yang sekecil-kecilnya
untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya”. Prinsip ekonomi dapat
didefinisikan, sebagai tindakan manusia dengan mengeluarkan pengorbanan
tertentu (yang minimal) untuk memperoleh hasil yang maksimal (optimum).

2. USAHA PERIKANAN
2.1 Definisi Usaha Perikanan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah tentang Usaha Perikanan Nomor 54 Tahun
2002, usaha perikanan didefinisikan sebagai semua usaha perorangan atau badan
hukum untuk menangkap atau membudidayakan ikan, termasuk kegiatan
menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan untuk tujuan komersil.
Dalam ruang lingkup yang lebih luas, kegiatan usaha perikanan tidak hanya
mencakup produksi (on farm), tetapi juga mencakup kegiatan off farm, seperti
pengadaan sara dan prasarana produksi, pengolahan, pemasaran, permodalan
serta usaha pendukung lainnya.
2.2 Tujuan Usaha Perikanan
Tujuan usaha perikanan adalah mendapatkan hasil produksi yang optimal dari
usaha yang dijalankan. Untuk mencapai tujuan tersebut, usaha perikanan harus
memiliki produktifitas yang tinggi dan effisien dalam mnegalokasikan sumberdaya
yang dimiliki. Secara teknis, produktifitas adalah perkalian antara efisiensi (usaha
atau effort) dengan kapasitas (kolam, tambak, armada kapal, dll). Efisiensi fisik
mengukur banyaknya hasil produksi yang diperoleh dari kesatuan input produksi.
2.3 Ruang Lingkup Usaha Perikanan
Perikanan atau usaha perikanan pada hakekatnya merupakan proses produksi
dimana input alamiah berupa tanah dan air serta unsur-unsur yang terkandung
didalamnya berinteraksi melalui proses tumbuh kembang untuk menghasilkan
output.
Berdasarkan perkembangannya, usaha perikana dapat dikelompokkan menjadi 2,
yaitu:
1) Usaha perikanan ekstraktif
Usaha perikanan ekstraktif adalah usaha perikanan yang dilakukan dengan
hanya mengambil, menangkap atau mengumpulkan hasil dari alam tanpa
upaya reproduksi.
2) Usaha perikanan generativ
Usaha perikanan generativ adalah usaha perikanan yang memerlukan usaha
pembibitan, pembenihan, pengolahan, pemeliharaan dan tindakan lainnya.
Berdasarkan cirri ekonomis yang melekat pada masing-masing usaha perikanan,
dikenal 2 kategori usaha perikanan, yaitu:
1) Usaha perikanan subsisten
Usaha perikanan subsisten ditandai oleh tidak adanya akses pasar. Hasil yang
didapatkan hanya untuk memenuhi konsumsi keluarga.
2) Usaha perikanan komersil
Usaha perikanan komersil ditandai dengan usaha yang berorientasi pasar.
Seluruh output yang dihasilkan dijual dan tidak dikonsumsi sendiri.
Page 2 of 9
Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University

2011

2.4 Scarcity dan Input Allocation
Dalam menjalankan sebuah usaha dalam bidang perikanan, seorang pengusaha
perikanan akan dihadapkan pada masalah kelangkaan (scarcity) sumberdaya dan
bagaimana dia mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki.
Konsep kelangkaan sumberdaya (scarcity) terfokus kepada jumlah atau kuantitas
sumberdaya yang dimiliki dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat.
Sumberdaya yang langka dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1) Sumberdaya alam biologis
2) Sumberdaya manusia
3) Sumberdaya olahan
Kelangkaan sumberdaya memaksa produsen untuk menetapkan pilihan,
bagaimana mengalokasikan sumberdaya atau input yang dimiliki dalam proses
produksi. Selain itu proses pengambilan keputusan juga erat kaitannya
dengan “biaya peluang” (opportunity cost).

3. PRINSIP EKONOMI USAHA PERIKANAN
3.1 Profit Maximization dan Cost Minimization
Dalam ilmu ekonomi dikenal 2 pendekatan yang digunakan untuk mengatasi
kendala kelangkaan dan bagaimana mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki
dengan optimal, yaitu; (1) pendekatan memaksimumkan keuntungan atau profit
maximization dan (2) pendekatan meminimumkan biaya atau cost minimization.
Pendekatan memaksimumkan keuntungan atau profit maximization digunakan
ketika seorang pengusaha perikanan berpikir untuk mengalokasikan sumberdaya
yang dimiliki dengan efisien untuk memperoleh produksi dan keuntungan yang
optimal.
Ketika seorang pengusaha perikanan dihadapkan pada keterbatasan biaya dalam
menjalankan usahanya, diakan akan tetap berusaha untuk mendapatkan produksi
dan keuntungan yang optimum dengan cara menekan biaya seminimal mungkin,
pendekatan itu dinamakan dengan meminimumkan biaya atau cost minimization.
Kedua pendekatan tersebut mungkin dapat pula dikatakan sebagai pendekatan
serupa tapi tak sama. Ketidaksamaan ini tentu saja kalau dilihat dari segi “sifat”
atau behavior pengusaha perikanan yang bersangkutan. Pengusaha perikanan
besar akan selalu atau seringkali berprinsip bagaimana memperoleh keuntungan
yang sebesar-besarnya melalui pendekatan profit maximization karena mereka
tidak dihadapkan pada keterbatasan pembiayaan. Pengusaha perikanan kecil
sering bertindak sebaliknya, yaitu bagaimana memperoleh keuntungan dengan
keterbatasan yang mereka miliki.
3.2 Prinsip Comparative Advantage
Adanya perbedaan fisik terutama kesuburan perairan, kolam, tambak dan iklim
menyebabkan jenis dan spesies yang berkembang dan cocok untuk diusahakan di
suatu daerah tidak sama. Akan tetapi, terdapat pula kemungkinan bahwa berbagai
macam jenis atau spesies dapat tumbuh baik di suatu daerah. Oleh karena itu,
pengusaha perikanan dapat memilih jenis dan spesies apa yang diusahakan yang
dianggap akan dapat memberikan keuntungan.
Prinsip comparative advantage mengemukakan bahwa orang akan mengusahakan
jenis dan spesies apa modal dan tenaga kerja yang dialokasikan akan memperoleh
keuntungan komparatif terbesar (keuntungan yang di dalam perbandingannya
merupakan keuntungan terbesar)
Page 3 of 9
Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University

2011

3.3 Prinsip Opportunity Cost
Prinsip ini mengatakan bahwa pengusaha perikanan harus dapat memilih dari
jenis dan spesies mana yang dapat memdatangkan pendapatan tertinggi dengan
penggunaan
sumber
produksi
sebaik-baiknya. Opportunity cost adalah
pendapatan potensial yang hilang yang dapat diperoleh dari penggunaan sumber,
karena sumber tersebut digunakan untuk usaha produksi yang lain.
3.4 Prinsip Subtitusi
Prinsip ini mengatakan bahwa batas dimana substitusi dihentikan terletak pada
suatu titik dimana kerugian teknik yang ditimbulkan oleh pemakaian benda
substitusi menghilangkan keuntungan yang diperoleh karena nilainya rendah.
Penggantian faktor satu dengan yang lain selalu menimbulkan keuntungan teknik
maka harga akan lebih tinggi atau kerugian teknik karena harganya rendah dan
keuntungan ekonomik. Misalnya pada pakan udang, susunan makanan tidak dapat
berubah-ubah karena akan mempengaruhi pertumbuhan.
3.6 Fungsi Produksi dan Prinsip Law of Deminishring Return
Dalam ilmu ekonomi, fungsi produksi didefinisikan sebagai hubungan fisik antara
output dan input produksi. Sebuah fungsi produksi dapat dituliskan sebagai:
Dimana:
Y = output
X = input-input
Didalam produksi perikanan, output fisik yang dihasilkan (udang, bandeng, dll)
adalah hasil interaksi masing-masing input (tenaga kerja, pakan, benih, modal,
dll) produksi secara bersama-sama. Dalam menganalisa peranan masing-masing
input di dalam produksi, input yang diamati dapat dinyatakan sebagai bariabel
(berubah-ubah) sedangkan faktor produksi lainnya dianggap tetap.
Kurva yang menggambarkan hubungan input dan output dalam proses produksi
dapat digambarkan sebagai berikut:

Dalam bentuk grafik fungsi produksi merupakan kurva melengkung dari kiri bawah kekanan
atas yang setelah sampai titik tertentu kemudian berubah arah sampai titik
maksimum dan kemudian berbalik turun kembali. Hubungan fungsional seperti
digambarkan di atas berlaku untuk semua input yang terlibat dalam proses
produksi.
Page 4 of 9
Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University

2011

Faktor produksi (input) yang digunakan dalam proses produksi diasumsikan
tunduk kepada law of demininhing return (disebut juga law of variable proportion)
atau biasa disebut sebagau hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang.
Hukum ini digambarkan sebagai pola kenaikan produksi yang meningkat hingga
titik tertentu, kemudian kenaikan produksinya akan semakin menurun.
Berdasarkan hukum ini, tahapan produksi dapat dibagi menjadi 3:
1) Tahap 1: Incresing returns
2) Tahap 2: Incresing in Decresing return
3) Tahap 3: Decresing return
Produk Total (Total Product) adalah jumlah produk (Output) keseluruhan yang
dihasilkan dari sejumlah faktor produksi.
Produk Marjinal (Marginal Product) adalah penambahan jumlah produksi (Output)
sebagai akibat penambahan satu satuan faktor produksi. Dapat dituliskan:
Dimana
adalah penambahan jumlah produksi (output) dan
penambahan satu
satuan faktor produksi.
Produk Rata-rata (Average Product) adalah jumlah rata-rata produk (output) yang
dihasilkan untuk setiap satuan faktor produksi yang dicapai. Dapat dituliskan:
Dimana Y adalah hasil produksi (output) dan X adalah input produksi.
Contoh Soal:
Suatu perusahaan perikanan memproduksi barang Y dengan menggunakan satu
macam input variabel (X). Jumlah barang yang dihasilkan ditunjukkan dengan
persamaan Y = 50 + 25X2 + 15X3
Cari fungsi produk rata-rata dan fungsi produk marjilannya
Jawab
PRX = Y / X
PRX = 50 + 25X2 + 15X3 / X
PRX = 25X + 15X2
PMX = ∂Y / ∂X
PMX = 50X + 45X2
3.7 Elastisitas Produksi (Ep)
Elastisitas produksi adalah rasio perubahan relatif jumlah output yang dihasilkan
dengan perubahan relatif jumlah input yang digunakan dalam proses produksi.
Elastisitas produksi dapat dituliskan sebagai berikut:
Secara matematis, elastisitas produksi dapat dituliskan sebagai berikut:

Contoh Soal
Fungsi produksi suatu produk ditunjukkan dengan persamaan
Hitung elastisitas produksi pada tingkat penggunaan input sebanyak 3 unit.
Jawab:

Page 5 of 9

.
Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University

2011

penggunaan input sebanyak 3 unit:
Hubungan antara Elastisitas Produksi dengan Produk Marjinal:
1) Jika produk marjinal > produk rata-rata maka Ep >1.
2) Jika produk marjinal = produk rata-rata maka Ep =1.
3) Jika produk marjinal = 0 maka Ep = 0.
4) Jika produk marjinal bernilai negatif, maka Ep juga bernilai negatif.
Berdasarkan nilai elastisitasnya, proses produksi dapat dibagi menjadi 3 daerah
produksi, yaitu:
1) Daerah 1 (tahap 1)
Daerah 1 ini dinamakan daerah tidak rasional (irrational stage of production).
Pada daerah ini belum akan tercapai keuntungan maksimum, sehingga
keuntungan masih dapat diperbesar dengan penambahan input.
2) Daerah 2 (tahap 2)
Daerah 2 ini dinamakan daerah rasional (rational stage of production). Pada
daerah ini akan dicapai keuntungan maksimum.
3) Daerah 3 (tahap 3)
Daerah 3 ini juga dinamakan daerah tidak rasional karena pada daerah ini
penambahan input justru akan mengurangi keuntungan.

4. HASIL DAN BIAYA PRODUKSI
Hasil produksi atau output yang dihasilkan dalam proses produksi dapat dibagi
menjadi:
a) Hasil produksi bruto: hasil produksi yang diperoleh dari luas lahan (kolam,
tambak, dll) yang belum dikurangi dengan biaya-biaya produksi.
b) Hasil produksi netto: hasil produksi yang sudah dikurangi dengan semua
biaya produksi.
4.1 Efisiensi Usaha Perikanan
Efisiensi produksi didefinisikan sebagai jumlah produksi fisik yang dapat
diperoleh dari kesatuan faktor produksi (input). Jika nilai efisiensi fisik ini kita
nilai dengan uang, maka akan kita dapatkan efisiensi ekonomi.
Suatu usaha perikanan memiliki tingkat efisiensi yang tinggi jika rasio hasil
produksi netto dengan semua biaya produksi memiliki nilai yang tinggi pula.
Penggunaan suatu faktor produksi (input) dianggap efisien dalam proses
produksi jika rasio dari nilai produk marjinal (hasil perkalian antara produk
marjinal dengan harga output) sama dengan harga masing-masing input yang
digunakan dalam proses produksi. Secara matematis dapat dituliskan sebagai:
Dimana:
MPx= Marjinal Produk dari input X
Py= harga output per satuan unit
Px= harga input per satuan unit
4.2 Biaya Produksi
Biaya produksi dalam suatu usaha perikanan merupakan biaya yang dikeluarkan
sebagai kompensasi seluruh faktor produksi (input) yang digunakan dalam
suatu proses produksi.
Pada umumnya biaya produksi usaha perikana dibedakan menjadi biaya tetap
(fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Pembagian biaya produksi diatas
Page 6 of 9
Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University

2011

berdasarkan jangka waktu analisisnya. Pengertian biaya tetap dan biaya
variabel hanya berlaku dalam jangka pendek (short run), hal ini dikarenakan
dalam jangka panjang (long run) semua biaya tetap dapat menjadi biaya
variabel, misalnya sewa kolam atau tambak dapat berubah.
Biaya tetap (fixed cost) ialah biaya yang jumlahnya tidak tergantung pada besar
kecilnya produksi. Misalnya sewa kolam, tambak, dll. Sedangkan biaya variabel
(variable cost) adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada besar-kecilnya
produksi dan habis digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya benih,
pupuk, pakan, obat-obatan, dll.
Pada usaha perikanan skala kecil, seringkali komponen biaya atau pendapatan
tidak selamanya dibayar dalam bentuk uang, tetapi juga bisa dibayar dalam
bentuk barang (in natura).
4.3 Biaya Total Rata-rata dan Biaya Marjinal
Biaya total rata-rata adalah jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi sejumlah output tertentu. Nilai biaya total rata-rata diperoleh
dengan cara menjumlahkan semua komponen biaya (fixed cost + variable cost)
dan membaginya dengan jumlah barang yang diproduksi. Secara matematis,
biaya total rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut:

Biaya marjinal adalah kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk
menambah produksi sebanyak satu unit output. Secara matematis, biaya total
rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut:

5. KOMBINASI HASIL-HASIL PRODUKSI
Dalam usaha perikanan, seringkali dijumpai tidak hanya 1 output yang
dihasilkan. Metode ini sering dipakai untuk mengurangi resiko dan
ketidakpastian (risk and uncertainty) dalam usaha perikanan. Upaya diversifikasi
semacam ini merupakan upaya yang diakukan untuk menghadapi faktor-faktor
yang tidak dapat dikontrol (cuaca, musim, penyakit, dll).
Output yang dihasilkan dalam usaha perikanan dapat mempunyai hubungan
fisik yang berbeda, seperti:
a) Output gabungan
Jika dua atau lebih output dihasilkan dalam satu proses produksi.
b) Output bebas bersaing
Jika terdapat dua atau lebih output, dimana kenaikan jumlah produksi salah
satu output akan mengurangi jumlah produksi output yang lain.
c) Output komplementer
Jika kenaikan jumlah produksi salah satu output juga akan meningkatkan
jumlah produksi output yang lain.
d) Output suplementer
Jika kenaikan produksi salah satu output tanpa memberikan pengaruh
terhadap jumlah produksi output yang lain.

Page 7 of 9
Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University

2011

REFERENSI
Henderson, J. M. dan Quandt, R. E. (1980). Microeconomic Theory: A Mathematical
Approach, McGraw-Hill, Tokyo.
Koutsoyyiannis, A. (1985). Modern Microeconomics. The MacMillan Press Ltd. London.
Miller, R. L. dan Meiners, R. E. (1986). Intermediate Microeconomics: Theory, Issues,
and Applications, third edition. McGraw-Hill, New York.

PROPAGASI
A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)
1. Jelaskan definisi dan ruanglingkup dari usaha perikanan yang anda ketahui
2. Jelaskan pembagian usaha perikanan dan berikan contoh dalam dunia
perikanan
3. Mengapa seorang pengusaha perikanan harus memperhatikan prinsip-prinsip
ekonomi dalam menjalankan usahanya
B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)
1. Mengapa usaha usaha perikanan dihadapkan pada masalah scarcity dan input
allocation
2. Sebutkan prinsip-prinsip ekonomi yang harus diperhatikan dalam menjalankan
usaha perikanan
3. Apakah yang anda ketahui tentang prinsip law of diminishing return
4. Jelaskan tentang konsep biaya produksi dalam mengelola usaha perikanan
C. Quiz - mutiple choice (Evaluasi)
1. Berdasarkan hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang (law od diminishing
return), tahapan produksi dapat dibagi menjadi:
a) 2 Tahap
b) 3 Tahap
c) 4 Tahap
d) 5 Tahap
e) 6 Tahap
2. Manakah definisi elastisitas produksi berikut yang paling benar
a) Jik Rasio perubahan relatif jumlah input yang dihasilkan dengan perubahan
relative harga inputnya
b) Rasio perubahan relatif jumlah output yang dihasilkan dengan perubahan
tingkat teknologi yang digunakan dalam produksi
c) Rasio perubahan relatif jumlah output yang dihasilkan dengan perubahan
relative jumlah input yang digunakan dalam produksi
d) Rasio perubahan relatif harga input yang digunakan dalam produksi dengan
perubahan relative jumlah input yang digunakan dalam produksi
e) Rasio perubahan relatif jumlah output yang dihasilkan dengan perubahan
relatif harga output
3. Berikut ini adalah hubungan elastisitas produksi dengan produk marjinalnya
KECUALI:
a) Jika produk marjinal > produk rata-rata maka Ep >1.
b) Jika produk marjinal = produk rata-rata maka Ep =1.
c) Jika produk marjinal = 0 maka Ep = 0.
d) Jika produk marjinal < produk rata-rata maka Ep tak terhingga
e) Jika produk marjinal bernilai negatif, maka Ep juga bernilai negatif.
Page 8 of 9
Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University

2011

4. Biaya yang jumlahnya tergantung dari besar-kecilnya produksi dan habis
digunakan dalam satu kali proses produksi dinamakan
a) Biaya tetap
b) Biaya habis pakai
c) Biaya variabel
d) Biaya produksi
e) Biaya rata-rata
5. Berikut ini adalah kemungkinan hasil (output) usaha perikanan, KECUALI
a) Output gabungan
b) Output bebas bersaing
c) Output subtitusi
d) Output komplementer
e) Output sumplementer
D. Proyek (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada dunia nyata)
Suatu perusahaan perikanan memproduksi barang Y dengan menggunakan satu
macam input variabel (X). Jumlah barang yang dihasilkan ditunjukkan dengan
persamaan Y = 240X + 24X2 + X3
a) Cari fungsi produk rata-rata dan fungsi produk marjilannya
b) Jika input yang digunakan sebanyak 10 unit, hitung berapa produk rata-rata,
produk marjinal dan elastisitas produksinya

Page 9 of 9

More Related Content

What's hot

Power point ppg Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
Power point  ppg  Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MMPower point  ppg  Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
Power point ppg Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
Liz Rößler
 
Hama dan penyakit ikan
Hama dan penyakit ikanHama dan penyakit ikan
Hama dan penyakit ikan
Liswan Suhly
 
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakulturBDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
Fisheries and Marine Department
 
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanKebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Didi Sadili
 
Sistem perikanan
Sistem perikananSistem perikanan
Sistem perikanan
Shanti Paramita J
 
Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut)
akb78
 
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Didi Sadili
 
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautanUniversity of Brawijaya
 
1 b. faktor produksi usaha perikanan b
1 b. faktor produksi usaha perikanan b1 b. faktor produksi usaha perikanan b
1 b. faktor produksi usaha perikanan bAndary Aindåapryl
 
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)Budidaya ikan di pen culture (fish pen)
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)
Amriana Ana
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
Sawargi Ppmkp
 
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Cahya Panduputra
 
Pemasaran hasil perikanan
Pemasaran hasil perikananPemasaran hasil perikanan
Pemasaran hasil perikanan
Achmad Fathony
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karangrantikaput
 
Perikanan
PerikananPerikanan
Perikanan
anandhitaef
 
PPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa di
PPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa diPPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa di
PPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa di
Doris Agusnita
 
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Yogga Haw
 
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
PT. SASA
 
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...
Mujiyanto -
 

What's hot (20)

Power point ppg Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
Power point  ppg  Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MMPower point  ppg  Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
Power point ppg Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
 
Hama dan penyakit ikan
Hama dan penyakit ikanHama dan penyakit ikan
Hama dan penyakit ikan
 
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakulturBDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
 
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanKebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
 
Sistem perikanan
Sistem perikananSistem perikanan
Sistem perikanan
 
Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut)
 
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
 
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
 
1 b. faktor produksi usaha perikanan b
1 b. faktor produksi usaha perikanan b1 b. faktor produksi usaha perikanan b
1 b. faktor produksi usaha perikanan b
 
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)Budidaya ikan di pen culture (fish pen)
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
 
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
 
Pemasaran hasil perikanan
Pemasaran hasil perikananPemasaran hasil perikanan
Pemasaran hasil perikanan
 
Pembesaran ikan
Pembesaran ikanPembesaran ikan
Pembesaran ikan
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karang
 
Perikanan
PerikananPerikanan
Perikanan
 
PPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa di
PPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa diPPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa di
PPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa di
 
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
 
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
 
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...
 

Viewers also liked

Ips
IpsIps
Ips
smp
 
Konsep Perikanan Tangkap Terpadu dengan Pendekatan Cluster
Konsep Perikanan Tangkap Terpadu dengan Pendekatan ClusterKonsep Perikanan Tangkap Terpadu dengan Pendekatan Cluster
Konsep Perikanan Tangkap Terpadu dengan Pendekatan Cluster
Wildan Fakhri
 
Kelautan dan perikanan dalam angka 2011
Kelautan dan perikanan dalam angka 2011Kelautan dan perikanan dalam angka 2011
Kelautan dan perikanan dalam angka 2011
PT. SASA
 
Analisa Pulang Pokok
Analisa Pulang PokokAnalisa Pulang Pokok
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabelBAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
Anggi Indrianti
 
Ar, Mr dan Persamaan Reaksi
Ar, Mr dan Persamaan ReaksiAr, Mr dan Persamaan Reaksi
Ar, Mr dan Persamaan Reaksi
Akhmad Farid
 
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Gondo Madden
 
Konsep Biaya
Konsep Biaya Konsep Biaya
Konsep Biaya
Mohamad Khaidir
 
Mr Herina Yuni Utami
Mr Herina Yuni UtamiMr Herina Yuni Utami
Mr Herina Yuni Utamiguest2ef754c
 
Makalah fungsi biaya dan penerimaan
Makalah  fungsi biaya dan penerimaanMakalah  fungsi biaya dan penerimaan
Makalah fungsi biaya dan penerimaan
Eka Ardiyanti
 
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya MarginalMatematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
Sonya Santoso
 
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomi
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomimateri kuliah Pengantar ilmu ekonomi
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomi
Dek Pande
 
Dasar Dasar Budaya Perairan
Dasar Dasar Budaya PerairanDasar Dasar Budaya Perairan
Dasar Dasar Budaya Perairan
lombkTBK
 
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biayaAkuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
Arif Setiawan
 
PPT Kegiatan Ekonomi
PPT Kegiatan EkonomiPPT Kegiatan Ekonomi
PPT Kegiatan Ekonomi
MettaMett_
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Kristalina Dewi
 
7) rpp fiqh kelas vii muakkad dan ghairu muakkad
7) rpp fiqh kelas vii muakkad dan ghairu muakkad7) rpp fiqh kelas vii muakkad dan ghairu muakkad
7) rpp fiqh kelas vii muakkad dan ghairu muakkad
Intanrizkaagustia17
 

Viewers also liked (18)

Ips
IpsIps
Ips
 
Konsep Perikanan Tangkap Terpadu dengan Pendekatan Cluster
Konsep Perikanan Tangkap Terpadu dengan Pendekatan ClusterKonsep Perikanan Tangkap Terpadu dengan Pendekatan Cluster
Konsep Perikanan Tangkap Terpadu dengan Pendekatan Cluster
 
Kelautan dan perikanan dalam angka 2011
Kelautan dan perikanan dalam angka 2011Kelautan dan perikanan dalam angka 2011
Kelautan dan perikanan dalam angka 2011
 
Analisa Pulang Pokok
Analisa Pulang PokokAnalisa Pulang Pokok
Analisa Pulang Pokok
 
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabelBAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
 
Ar, Mr dan Persamaan Reaksi
Ar, Mr dan Persamaan ReaksiAr, Mr dan Persamaan Reaksi
Ar, Mr dan Persamaan Reaksi
 
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
 
Konsep Biaya
Konsep Biaya Konsep Biaya
Konsep Biaya
 
Mr Herina Yuni Utami
Mr Herina Yuni UtamiMr Herina Yuni Utami
Mr Herina Yuni Utami
 
Makalah fungsi biaya dan penerimaan
Makalah  fungsi biaya dan penerimaanMakalah  fungsi biaya dan penerimaan
Makalah fungsi biaya dan penerimaan
 
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya MarginalMatematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
 
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomi
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomimateri kuliah Pengantar ilmu ekonomi
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomi
 
Dasar Dasar Budaya Perairan
Dasar Dasar Budaya PerairanDasar Dasar Budaya Perairan
Dasar Dasar Budaya Perairan
 
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biayaAkuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
 
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
 
PPT Kegiatan Ekonomi
PPT Kegiatan EkonomiPPT Kegiatan Ekonomi
PPT Kegiatan Ekonomi
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
7) rpp fiqh kelas vii muakkad dan ghairu muakkad
7) rpp fiqh kelas vii muakkad dan ghairu muakkad7) rpp fiqh kelas vii muakkad dan ghairu muakkad
7) rpp fiqh kelas vii muakkad dan ghairu muakkad
 

Similar to 3. prinsip ekonomi dalam usaha perikanan

Ekonomika produksi dalam pertanian
Ekonomika produksi dalam pertanianEkonomika produksi dalam pertanian
Ekonomika produksi dalam pertanianhelenapakpahan
 
EKONOMI SD PERIKANAN.pptx
EKONOMI SD PERIKANAN.pptxEKONOMI SD PERIKANAN.pptx
EKONOMI SD PERIKANAN.pptx
FaisalRachman28
 
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
IAARD/Bogor, Indonesia
 
bahan mata kuliah manajemen agribisnis peternakan
bahan mata kuliah manajemen agribisnis peternakanbahan mata kuliah manajemen agribisnis peternakan
bahan mata kuliah manajemen agribisnis peternakan
DwiMulyono15
 
Pikp module11- manaj perikanan1
Pikp module11- manaj perikanan1Pikp module11- manaj perikanan1
Pikp module11- manaj perikanan1
Yosie Andre Victora
 
Green and Blue Economics.pptx
Green and Blue Economics.pptxGreen and Blue Economics.pptx
Green and Blue Economics.pptx
RickaAnnisa
 
3. green and blue economy
3. green and blue economy3. green and blue economy
3. green and blue economy
Rahma0207
 
Modul Perikanan.pdf
Modul Perikanan.pdfModul Perikanan.pdf
Modul Perikanan.pdf
Aswad Putra
 
Laporan budidaya laut
Laporan budidaya lautLaporan budidaya laut
Laporan budidaya laut
Ibnu Riyadi
 
Pasca Panen Udang
Pasca Panen UdangPasca Panen Udang
Pasca Panen Udang
Fathur Fathur
 
Pikp modul06-ss perik tangkap
Pikp modul06-ss perik tangkapPikp modul06-ss perik tangkap
Pikp modul06-ss perik tangkap
Yosie Andre Victora
 
Ekonomika produksi dalam pertanian
Ekonomika produksi dalam pertanianEkonomika produksi dalam pertanian
Ekonomika produksi dalam pertanianhelenapakpahann
 
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN_RINGKASAN.pptx
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN_RINGKASAN.pptxEKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN_RINGKASAN.pptx
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN_RINGKASAN.pptx
ssuser1928ed
 
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
BimantaraOe
 
Power point agribisnis peternakan kambing.pptx
Power point agribisnis peternakan kambing.pptxPower point agribisnis peternakan kambing.pptx
Power point agribisnis peternakan kambing.pptx
nicodemustahaf
 
Strategi pemasaran usaha abon ikan bandeng
Strategi pemasaran usaha abon ikan bandengStrategi pemasaran usaha abon ikan bandeng
Strategi pemasaran usaha abon ikan bandengSri Wahyuni
 
Implementasi blue economy untuk kepri
Implementasi blue economy untuk kepriImplementasi blue economy untuk kepri
1001626-1662860988_per5.pptx
1001626-1662860988_per5.pptx1001626-1662860988_per5.pptx
1001626-1662860988_per5.pptx
sarahgrace38
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
afdal muhammad
 

Similar to 3. prinsip ekonomi dalam usaha perikanan (20)

Ekonomika produksi dalam pertanian
Ekonomika produksi dalam pertanianEkonomika produksi dalam pertanian
Ekonomika produksi dalam pertanian
 
EKONOMI SD PERIKANAN.pptx
EKONOMI SD PERIKANAN.pptxEKONOMI SD PERIKANAN.pptx
EKONOMI SD PERIKANAN.pptx
 
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
 
Pintu
PintuPintu
Pintu
 
bahan mata kuliah manajemen agribisnis peternakan
bahan mata kuliah manajemen agribisnis peternakanbahan mata kuliah manajemen agribisnis peternakan
bahan mata kuliah manajemen agribisnis peternakan
 
Pikp module11- manaj perikanan1
Pikp module11- manaj perikanan1Pikp module11- manaj perikanan1
Pikp module11- manaj perikanan1
 
Green and Blue Economics.pptx
Green and Blue Economics.pptxGreen and Blue Economics.pptx
Green and Blue Economics.pptx
 
3. green and blue economy
3. green and blue economy3. green and blue economy
3. green and blue economy
 
Modul Perikanan.pdf
Modul Perikanan.pdfModul Perikanan.pdf
Modul Perikanan.pdf
 
Laporan budidaya laut
Laporan budidaya lautLaporan budidaya laut
Laporan budidaya laut
 
Pasca Panen Udang
Pasca Panen UdangPasca Panen Udang
Pasca Panen Udang
 
Pikp modul06-ss perik tangkap
Pikp modul06-ss perik tangkapPikp modul06-ss perik tangkap
Pikp modul06-ss perik tangkap
 
Ekonomika produksi dalam pertanian
Ekonomika produksi dalam pertanianEkonomika produksi dalam pertanian
Ekonomika produksi dalam pertanian
 
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN_RINGKASAN.pptx
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN_RINGKASAN.pptxEKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN_RINGKASAN.pptx
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN_RINGKASAN.pptx
 
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
 
Power point agribisnis peternakan kambing.pptx
Power point agribisnis peternakan kambing.pptxPower point agribisnis peternakan kambing.pptx
Power point agribisnis peternakan kambing.pptx
 
Strategi pemasaran usaha abon ikan bandeng
Strategi pemasaran usaha abon ikan bandengStrategi pemasaran usaha abon ikan bandeng
Strategi pemasaran usaha abon ikan bandeng
 
Implementasi blue economy untuk kepri
Implementasi blue economy untuk kepriImplementasi blue economy untuk kepri
Implementasi blue economy untuk kepri
 
1001626-1662860988_per5.pptx
1001626-1662860988_per5.pptx1001626-1662860988_per5.pptx
1001626-1662860988_per5.pptx
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
 

Recently uploaded

AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
ABDULRASIDSANGADJI1
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
AskariB1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 

3. prinsip ekonomi dalam usaha perikanan

  • 1. Ekonomi Perikanan Prinsip Ekonomi dalam Usaha Perikanan Riski Agung Lestariadi Lab. Manajemen Bisnis Perikanan dan Kelautan, Universitas Brawijaya Email : 1. PENDAHULUAN 1.1 Pengantar 1.2 Tujuan 1.3 Definisi 3.2 Prinsip Comparative Advantage 3.3 Prinsip Opportunity Cost 3.4 Prinsip Subtitusi 3.5 Fungsi Produksi dan Prinsip Law of 2. USAHA PERIKANAN 2.1 Definisi Usaha Perikanan 2.2 Tujuan Usaha Perikanan 2.3 Ruang Lingkup Usaha Perikanan 2.4 Scarcity dan Input Allocation 3.6 Elastisitas Produksi Deminishing Return 5. KOMBINASI HASIL PRODUKSI 1. PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Dalam pengertian sempit, ekonomi perikanan adalah aplikasi prinsip-prinsip ekonomi dan ilmu produksi perikanan dalam suatu usaha perikanan. Secara langsung maupun tidak, beberapa prinsip penting dari ekonomi perikanan berkembang dari kaidah-kaidah dasar teori ekonomi. Peran ilmu ekonomi dalam bidang usaha perikanan berkaitan erat dengan bagaimana seorang pengusaha perikanan mengelola (manage), mengalokasikan sumberdaya, memproduksi dan mendistribusikan output yang dihasilkan dari proses produksi dalam sebuah usaha perikanan. Penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam usaha perikanan didasari pada dua permasalahan utama, yaitu; kelangkaan sumberdaya (scarcity) sebagai bahan baku produksi dan bagaimana mengalokasikan sumberdaya yang terbatas tersebut secara efisien dalam proses produksi (choice). 1.2 Tujuan Penguasaan materi dalam modul ini dirancang sebagai landasan dalam memahami prinsip-prinsip ekonomi dalam kaitannya dengan pengelolaan usaha perikanan. Modul ini memberikan penjelasan tentang definisi, tujuan, ruang lingkup dan berbagai prinsip ekonomi yang berkaitan dengan pengelolaan sebuah usaha perikanan. 3 SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT (SPEED) 3. PRINSIP EKONOMI USAHA PERIKANAN 3.1 Profit Maximization dan Cost Minimization 4. HASIL DAN BIAYA PRODUKSI 4.1 Efisiensi Usaha Perikanan 4.2 Biaya Produksi 4.3 Biaya Rata-rata dan Biaya Marjinal MODUL
  • 2. Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011 1.3 Definisi Prinsip ekonomi ialah “berusaha dengan biaya/pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya”. Prinsip ekonomi dapat didefinisikan, sebagai tindakan manusia dengan mengeluarkan pengorbanan tertentu (yang minimal) untuk memperoleh hasil yang maksimal (optimum). 2. USAHA PERIKANAN 2.1 Definisi Usaha Perikanan Berdasarkan Peraturan Pemerintah tentang Usaha Perikanan Nomor 54 Tahun 2002, usaha perikanan didefinisikan sebagai semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan ikan, termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan untuk tujuan komersil. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, kegiatan usaha perikanan tidak hanya mencakup produksi (on farm), tetapi juga mencakup kegiatan off farm, seperti pengadaan sara dan prasarana produksi, pengolahan, pemasaran, permodalan serta usaha pendukung lainnya. 2.2 Tujuan Usaha Perikanan Tujuan usaha perikanan adalah mendapatkan hasil produksi yang optimal dari usaha yang dijalankan. Untuk mencapai tujuan tersebut, usaha perikanan harus memiliki produktifitas yang tinggi dan effisien dalam mnegalokasikan sumberdaya yang dimiliki. Secara teknis, produktifitas adalah perkalian antara efisiensi (usaha atau effort) dengan kapasitas (kolam, tambak, armada kapal, dll). Efisiensi fisik mengukur banyaknya hasil produksi yang diperoleh dari kesatuan input produksi. 2.3 Ruang Lingkup Usaha Perikanan Perikanan atau usaha perikanan pada hakekatnya merupakan proses produksi dimana input alamiah berupa tanah dan air serta unsur-unsur yang terkandung didalamnya berinteraksi melalui proses tumbuh kembang untuk menghasilkan output. Berdasarkan perkembangannya, usaha perikana dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu: 1) Usaha perikanan ekstraktif Usaha perikanan ekstraktif adalah usaha perikanan yang dilakukan dengan hanya mengambil, menangkap atau mengumpulkan hasil dari alam tanpa upaya reproduksi. 2) Usaha perikanan generativ Usaha perikanan generativ adalah usaha perikanan yang memerlukan usaha pembibitan, pembenihan, pengolahan, pemeliharaan dan tindakan lainnya. Berdasarkan cirri ekonomis yang melekat pada masing-masing usaha perikanan, dikenal 2 kategori usaha perikanan, yaitu: 1) Usaha perikanan subsisten Usaha perikanan subsisten ditandai oleh tidak adanya akses pasar. Hasil yang didapatkan hanya untuk memenuhi konsumsi keluarga. 2) Usaha perikanan komersil Usaha perikanan komersil ditandai dengan usaha yang berorientasi pasar. Seluruh output yang dihasilkan dijual dan tidak dikonsumsi sendiri. Page 2 of 9
  • 3. Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011 2.4 Scarcity dan Input Allocation Dalam menjalankan sebuah usaha dalam bidang perikanan, seorang pengusaha perikanan akan dihadapkan pada masalah kelangkaan (scarcity) sumberdaya dan bagaimana dia mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki. Konsep kelangkaan sumberdaya (scarcity) terfokus kepada jumlah atau kuantitas sumberdaya yang dimiliki dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Sumberdaya yang langka dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: 1) Sumberdaya alam biologis 2) Sumberdaya manusia 3) Sumberdaya olahan Kelangkaan sumberdaya memaksa produsen untuk menetapkan pilihan, bagaimana mengalokasikan sumberdaya atau input yang dimiliki dalam proses produksi. Selain itu proses pengambilan keputusan juga erat kaitannya dengan “biaya peluang” (opportunity cost). 3. PRINSIP EKONOMI USAHA PERIKANAN 3.1 Profit Maximization dan Cost Minimization Dalam ilmu ekonomi dikenal 2 pendekatan yang digunakan untuk mengatasi kendala kelangkaan dan bagaimana mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki dengan optimal, yaitu; (1) pendekatan memaksimumkan keuntungan atau profit maximization dan (2) pendekatan meminimumkan biaya atau cost minimization. Pendekatan memaksimumkan keuntungan atau profit maximization digunakan ketika seorang pengusaha perikanan berpikir untuk mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki dengan efisien untuk memperoleh produksi dan keuntungan yang optimal. Ketika seorang pengusaha perikanan dihadapkan pada keterbatasan biaya dalam menjalankan usahanya, diakan akan tetap berusaha untuk mendapatkan produksi dan keuntungan yang optimum dengan cara menekan biaya seminimal mungkin, pendekatan itu dinamakan dengan meminimumkan biaya atau cost minimization. Kedua pendekatan tersebut mungkin dapat pula dikatakan sebagai pendekatan serupa tapi tak sama. Ketidaksamaan ini tentu saja kalau dilihat dari segi “sifat” atau behavior pengusaha perikanan yang bersangkutan. Pengusaha perikanan besar akan selalu atau seringkali berprinsip bagaimana memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya melalui pendekatan profit maximization karena mereka tidak dihadapkan pada keterbatasan pembiayaan. Pengusaha perikanan kecil sering bertindak sebaliknya, yaitu bagaimana memperoleh keuntungan dengan keterbatasan yang mereka miliki. 3.2 Prinsip Comparative Advantage Adanya perbedaan fisik terutama kesuburan perairan, kolam, tambak dan iklim menyebabkan jenis dan spesies yang berkembang dan cocok untuk diusahakan di suatu daerah tidak sama. Akan tetapi, terdapat pula kemungkinan bahwa berbagai macam jenis atau spesies dapat tumbuh baik di suatu daerah. Oleh karena itu, pengusaha perikanan dapat memilih jenis dan spesies apa yang diusahakan yang dianggap akan dapat memberikan keuntungan. Prinsip comparative advantage mengemukakan bahwa orang akan mengusahakan jenis dan spesies apa modal dan tenaga kerja yang dialokasikan akan memperoleh keuntungan komparatif terbesar (keuntungan yang di dalam perbandingannya merupakan keuntungan terbesar) Page 3 of 9
  • 4. Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011 3.3 Prinsip Opportunity Cost Prinsip ini mengatakan bahwa pengusaha perikanan harus dapat memilih dari jenis dan spesies mana yang dapat memdatangkan pendapatan tertinggi dengan penggunaan sumber produksi sebaik-baiknya. Opportunity cost adalah pendapatan potensial yang hilang yang dapat diperoleh dari penggunaan sumber, karena sumber tersebut digunakan untuk usaha produksi yang lain. 3.4 Prinsip Subtitusi Prinsip ini mengatakan bahwa batas dimana substitusi dihentikan terletak pada suatu titik dimana kerugian teknik yang ditimbulkan oleh pemakaian benda substitusi menghilangkan keuntungan yang diperoleh karena nilainya rendah. Penggantian faktor satu dengan yang lain selalu menimbulkan keuntungan teknik maka harga akan lebih tinggi atau kerugian teknik karena harganya rendah dan keuntungan ekonomik. Misalnya pada pakan udang, susunan makanan tidak dapat berubah-ubah karena akan mempengaruhi pertumbuhan. 3.6 Fungsi Produksi dan Prinsip Law of Deminishring Return Dalam ilmu ekonomi, fungsi produksi didefinisikan sebagai hubungan fisik antara output dan input produksi. Sebuah fungsi produksi dapat dituliskan sebagai: Dimana: Y = output X = input-input Didalam produksi perikanan, output fisik yang dihasilkan (udang, bandeng, dll) adalah hasil interaksi masing-masing input (tenaga kerja, pakan, benih, modal, dll) produksi secara bersama-sama. Dalam menganalisa peranan masing-masing input di dalam produksi, input yang diamati dapat dinyatakan sebagai bariabel (berubah-ubah) sedangkan faktor produksi lainnya dianggap tetap. Kurva yang menggambarkan hubungan input dan output dalam proses produksi dapat digambarkan sebagai berikut: Dalam bentuk grafik fungsi produksi merupakan kurva melengkung dari kiri bawah kekanan atas yang setelah sampai titik tertentu kemudian berubah arah sampai titik maksimum dan kemudian berbalik turun kembali. Hubungan fungsional seperti digambarkan di atas berlaku untuk semua input yang terlibat dalam proses produksi. Page 4 of 9
  • 5. Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011 Faktor produksi (input) yang digunakan dalam proses produksi diasumsikan tunduk kepada law of demininhing return (disebut juga law of variable proportion) atau biasa disebut sebagau hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang. Hukum ini digambarkan sebagai pola kenaikan produksi yang meningkat hingga titik tertentu, kemudian kenaikan produksinya akan semakin menurun. Berdasarkan hukum ini, tahapan produksi dapat dibagi menjadi 3: 1) Tahap 1: Incresing returns 2) Tahap 2: Incresing in Decresing return 3) Tahap 3: Decresing return Produk Total (Total Product) adalah jumlah produk (Output) keseluruhan yang dihasilkan dari sejumlah faktor produksi. Produk Marjinal (Marginal Product) adalah penambahan jumlah produksi (Output) sebagai akibat penambahan satu satuan faktor produksi. Dapat dituliskan: Dimana adalah penambahan jumlah produksi (output) dan penambahan satu satuan faktor produksi. Produk Rata-rata (Average Product) adalah jumlah rata-rata produk (output) yang dihasilkan untuk setiap satuan faktor produksi yang dicapai. Dapat dituliskan: Dimana Y adalah hasil produksi (output) dan X adalah input produksi. Contoh Soal: Suatu perusahaan perikanan memproduksi barang Y dengan menggunakan satu macam input variabel (X). Jumlah barang yang dihasilkan ditunjukkan dengan persamaan Y = 50 + 25X2 + 15X3 Cari fungsi produk rata-rata dan fungsi produk marjilannya Jawab PRX = Y / X PRX = 50 + 25X2 + 15X3 / X PRX = 25X + 15X2 PMX = ∂Y / ∂X PMX = 50X + 45X2 3.7 Elastisitas Produksi (Ep) Elastisitas produksi adalah rasio perubahan relatif jumlah output yang dihasilkan dengan perubahan relatif jumlah input yang digunakan dalam proses produksi. Elastisitas produksi dapat dituliskan sebagai berikut: Secara matematis, elastisitas produksi dapat dituliskan sebagai berikut: Contoh Soal Fungsi produksi suatu produk ditunjukkan dengan persamaan Hitung elastisitas produksi pada tingkat penggunaan input sebanyak 3 unit. Jawab: Page 5 of 9 .
  • 6. Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011 penggunaan input sebanyak 3 unit: Hubungan antara Elastisitas Produksi dengan Produk Marjinal: 1) Jika produk marjinal > produk rata-rata maka Ep >1. 2) Jika produk marjinal = produk rata-rata maka Ep =1. 3) Jika produk marjinal = 0 maka Ep = 0. 4) Jika produk marjinal bernilai negatif, maka Ep juga bernilai negatif. Berdasarkan nilai elastisitasnya, proses produksi dapat dibagi menjadi 3 daerah produksi, yaitu: 1) Daerah 1 (tahap 1) Daerah 1 ini dinamakan daerah tidak rasional (irrational stage of production). Pada daerah ini belum akan tercapai keuntungan maksimum, sehingga keuntungan masih dapat diperbesar dengan penambahan input. 2) Daerah 2 (tahap 2) Daerah 2 ini dinamakan daerah rasional (rational stage of production). Pada daerah ini akan dicapai keuntungan maksimum. 3) Daerah 3 (tahap 3) Daerah 3 ini juga dinamakan daerah tidak rasional karena pada daerah ini penambahan input justru akan mengurangi keuntungan. 4. HASIL DAN BIAYA PRODUKSI Hasil produksi atau output yang dihasilkan dalam proses produksi dapat dibagi menjadi: a) Hasil produksi bruto: hasil produksi yang diperoleh dari luas lahan (kolam, tambak, dll) yang belum dikurangi dengan biaya-biaya produksi. b) Hasil produksi netto: hasil produksi yang sudah dikurangi dengan semua biaya produksi. 4.1 Efisiensi Usaha Perikanan Efisiensi produksi didefinisikan sebagai jumlah produksi fisik yang dapat diperoleh dari kesatuan faktor produksi (input). Jika nilai efisiensi fisik ini kita nilai dengan uang, maka akan kita dapatkan efisiensi ekonomi. Suatu usaha perikanan memiliki tingkat efisiensi yang tinggi jika rasio hasil produksi netto dengan semua biaya produksi memiliki nilai yang tinggi pula. Penggunaan suatu faktor produksi (input) dianggap efisien dalam proses produksi jika rasio dari nilai produk marjinal (hasil perkalian antara produk marjinal dengan harga output) sama dengan harga masing-masing input yang digunakan dalam proses produksi. Secara matematis dapat dituliskan sebagai: Dimana: MPx= Marjinal Produk dari input X Py= harga output per satuan unit Px= harga input per satuan unit 4.2 Biaya Produksi Biaya produksi dalam suatu usaha perikanan merupakan biaya yang dikeluarkan sebagai kompensasi seluruh faktor produksi (input) yang digunakan dalam suatu proses produksi. Pada umumnya biaya produksi usaha perikana dibedakan menjadi biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Pembagian biaya produksi diatas Page 6 of 9
  • 7. Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011 berdasarkan jangka waktu analisisnya. Pengertian biaya tetap dan biaya variabel hanya berlaku dalam jangka pendek (short run), hal ini dikarenakan dalam jangka panjang (long run) semua biaya tetap dapat menjadi biaya variabel, misalnya sewa kolam atau tambak dapat berubah. Biaya tetap (fixed cost) ialah biaya yang jumlahnya tidak tergantung pada besar kecilnya produksi. Misalnya sewa kolam, tambak, dll. Sedangkan biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada besar-kecilnya produksi dan habis digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya benih, pupuk, pakan, obat-obatan, dll. Pada usaha perikanan skala kecil, seringkali komponen biaya atau pendapatan tidak selamanya dibayar dalam bentuk uang, tetapi juga bisa dibayar dalam bentuk barang (in natura). 4.3 Biaya Total Rata-rata dan Biaya Marjinal Biaya total rata-rata adalah jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah output tertentu. Nilai biaya total rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan semua komponen biaya (fixed cost + variable cost) dan membaginya dengan jumlah barang yang diproduksi. Secara matematis, biaya total rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut: Biaya marjinal adalah kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit output. Secara matematis, biaya total rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut: 5. KOMBINASI HASIL-HASIL PRODUKSI Dalam usaha perikanan, seringkali dijumpai tidak hanya 1 output yang dihasilkan. Metode ini sering dipakai untuk mengurangi resiko dan ketidakpastian (risk and uncertainty) dalam usaha perikanan. Upaya diversifikasi semacam ini merupakan upaya yang diakukan untuk menghadapi faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol (cuaca, musim, penyakit, dll). Output yang dihasilkan dalam usaha perikanan dapat mempunyai hubungan fisik yang berbeda, seperti: a) Output gabungan Jika dua atau lebih output dihasilkan dalam satu proses produksi. b) Output bebas bersaing Jika terdapat dua atau lebih output, dimana kenaikan jumlah produksi salah satu output akan mengurangi jumlah produksi output yang lain. c) Output komplementer Jika kenaikan jumlah produksi salah satu output juga akan meningkatkan jumlah produksi output yang lain. d) Output suplementer Jika kenaikan produksi salah satu output tanpa memberikan pengaruh terhadap jumlah produksi output yang lain. Page 7 of 9
  • 8. Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011 REFERENSI Henderson, J. M. dan Quandt, R. E. (1980). Microeconomic Theory: A Mathematical Approach, McGraw-Hill, Tokyo. Koutsoyyiannis, A. (1985). Modern Microeconomics. The MacMillan Press Ltd. London. Miller, R. L. dan Meiners, R. E. (1986). Intermediate Microeconomics: Theory, Issues, and Applications, third edition. McGraw-Hill, New York. PROPAGASI A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal) 1. Jelaskan definisi dan ruanglingkup dari usaha perikanan yang anda ketahui 2. Jelaskan pembagian usaha perikanan dan berikan contoh dalam dunia perikanan 3. Mengapa seorang pengusaha perikanan harus memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi dalam menjalankan usahanya B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri) 1. Mengapa usaha usaha perikanan dihadapkan pada masalah scarcity dan input allocation 2. Sebutkan prinsip-prinsip ekonomi yang harus diperhatikan dalam menjalankan usaha perikanan 3. Apakah yang anda ketahui tentang prinsip law of diminishing return 4. Jelaskan tentang konsep biaya produksi dalam mengelola usaha perikanan C. Quiz - mutiple choice (Evaluasi) 1. Berdasarkan hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang (law od diminishing return), tahapan produksi dapat dibagi menjadi: a) 2 Tahap b) 3 Tahap c) 4 Tahap d) 5 Tahap e) 6 Tahap 2. Manakah definisi elastisitas produksi berikut yang paling benar a) Jik Rasio perubahan relatif jumlah input yang dihasilkan dengan perubahan relative harga inputnya b) Rasio perubahan relatif jumlah output yang dihasilkan dengan perubahan tingkat teknologi yang digunakan dalam produksi c) Rasio perubahan relatif jumlah output yang dihasilkan dengan perubahan relative jumlah input yang digunakan dalam produksi d) Rasio perubahan relatif harga input yang digunakan dalam produksi dengan perubahan relative jumlah input yang digunakan dalam produksi e) Rasio perubahan relatif jumlah output yang dihasilkan dengan perubahan relatif harga output 3. Berikut ini adalah hubungan elastisitas produksi dengan produk marjinalnya KECUALI: a) Jika produk marjinal > produk rata-rata maka Ep >1. b) Jika produk marjinal = produk rata-rata maka Ep =1. c) Jika produk marjinal = 0 maka Ep = 0. d) Jika produk marjinal < produk rata-rata maka Ep tak terhingga e) Jika produk marjinal bernilai negatif, maka Ep juga bernilai negatif. Page 8 of 9
  • 9. Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011 4. Biaya yang jumlahnya tergantung dari besar-kecilnya produksi dan habis digunakan dalam satu kali proses produksi dinamakan a) Biaya tetap b) Biaya habis pakai c) Biaya variabel d) Biaya produksi e) Biaya rata-rata 5. Berikut ini adalah kemungkinan hasil (output) usaha perikanan, KECUALI a) Output gabungan b) Output bebas bersaing c) Output subtitusi d) Output komplementer e) Output sumplementer D. Proyek (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada dunia nyata) Suatu perusahaan perikanan memproduksi barang Y dengan menggunakan satu macam input variabel (X). Jumlah barang yang dihasilkan ditunjukkan dengan persamaan Y = 240X + 24X2 + X3 a) Cari fungsi produk rata-rata dan fungsi produk marjilannya b) Jika input yang digunakan sebanyak 10 unit, hitung berapa produk rata-rata, produk marjinal dan elastisitas produksinya Page 9 of 9