SlideShare a Scribd company logo
1 
1. PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang 
Pemanenan udang merupakan tahap akhir dari satu periode siklus 
budidaya, karena dengan dilaksanakannya panen udang dalam suatu tambak maka 
tidak ada lagi proses pemeliharaan/perawatan udang pada periode tersebut. 
Pemanenan udang secara sedehana dapat diartikan sebagai proses pemungutan 
udang di dalam sebuah petakan tambak sebagai hasil proses budidaya dalam satu 
periode. Keputusan dilakukannya panen pada sebuah petakan tambak mengacu 
pada dasar pertimbangan yang terkait dengan kondisi, ukuran dan kualitas udang 
yang ada di dalam tambak tersebut dibandingkan dengan variable biaya produksi 
lainnya. 
Ditinjau dari faktor penyebabnya, panen udang secara garis besar dapat 
dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu : (1) panen normal, dan (2) panen 
bermasalah. 
1. Panen Normal 
Panen normal adalah kegiatan panen yang dilakukan pada suatu petakan 
tambak dengan dasar pertimbangan kondisi, ukuran dan kualitas udang di dalam 
tambak tersebut dianggap telah memenuhi persyaratan untuk dipanen sehingga 
dapat menghasilkan tingkat keuntungan finansial seperti yang diharapkan. 
2. Panen Bermasalah 
Panen bermasalah adalah kegiatan panen yang dilakukan pada suatu 
petakan tambak dengan kondisi udang terkena suatu masalah. Dasar pertimbangan 
yang digunakan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan panen
bermasalah adalah untuk menekan tingkat kerugian finansial jika tidak segera 
2 
dilakukan panen. 
Kegiatan akhir dari usaha pembesaran udang adalah pemungutan hasil atau 
panen. Pencapaian hasil panen yang optimal dapat diperoleh dengan dukungan 
faktor produksi yang baik misalnya pemilihan lokasi yang tepat, padat tebar yang 
optimal, kulitas pakan tinggi, pemberian pakan yang optimal dan pencegahan 
serta penanggulangan penyakit yang tepat dan benar. 
Pada akhir masa pemeliharaan selama kurang lebih 114 dengan padat 
penebaran 62 ekor/m2 udang vaname dapat mencapai rata-rata berat 17,7 gram. 
Pemanenan dapat dilakukan secara total maupun selektif. Adapun beberapa hal 
yang perlu diperhatikan pada saat panen yaitu: 
1. Antara 2 – 3 hari sebelum panen dilakukan perlu diberi kapur 10 - 20 ppm 
2. Pada waktu pemanenan pemberian pakan harus dihentikan 
3. Tidak melakukan pergantian air 3 – 4 hari sebelum panen 
4. Panen dilakukan dengan pemasangan jaring di pintu pengeluaran 
5. Pada saat volume diturunkan secara bertahap sembari melakukan panen 
udang. 
6. Sebaiknya panen dilakukan pagi atau sore hari untuk menjaga kualitas 
udang. 
Pada kondisi tertentu (sering dijumpai di lapangan) udang mengalami 
penurunan kualitas yang sangat nyata pada saat dilakukan pemanenan, sehingga 
secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap harga jual dan tingkat 
keuntungan yang diperoleh menjadi tidak optimal.
Ditinjau dari segi Entrepreneur dan Non Entrepreneur dalam kaitannya 
dengan penanganan pasca panen terhadap udang terdapat beberapa perbedaan 
mendasar antara petambak dengan latar belakang Entrepreneur dan Non 
Entrepreneur baik itu dari pola pikir atau Mine sed, kreatififitas, inovatif, 
3 
mengelolah resiko, motivasi, gagasan dan layak dalam segi ekonomi. 
1.2 Maksud dan Tujuan 
Maksud dari penyusunan makalah tentang penanganan pasca panen ini 
untuk mengetahui penanganan terhadap udang setelah proses pemanenan 
sedangkan tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas 
terstruktur mata kuliah Kewirausahaan Perikanan.
4 
2. PEMBAHASAN 
2.1 Entrepreneur 
Entrepreneur merupakan pelaku dari Entrepreneurship, yaitu orang yang 
memiliki kreativitas dan inovatif sehingga mampu menggali maupun menemukan 
peluang, selain itu juga mampu mewujudkan menjadi usaha yang menghasilkan 
nilai/laba. Kegiatan menemukan sampai mewujudkan peluang menjadi usaha yang 
menghasilkan disebut proses Entrepreneurship. Kegiatan Entrepreneur adalah 
menciptakan barang jasa baru, proses produksi baru, organisasi (manajemen) 
baru, bahan baku baru, pasar baru. Hasil-hasil dari kegiatan-kegiatan Entrepreneur 
tersebut menciptakan nilai atau kemampu labaan bagi perusahaan. 
Kemampulabaan menciptakan nilai tersebut karena seorang Entrepreneur 
memiliki sifat-sifat kretaif serta inovatif. 
Peranan Entrepreneur antara lain: 
1. Meningkatkan standar / kualitas hidup manusia. 
2. Sebagai motor penggerak dalam pembangunan nasional. 
3. Menciptakan lapangan kerja baru yang dapat mengatasi pengangguran. 
Karakteristik Entrepreneur itu sendiri terdiri dari beberap hal sebagai berikut: 
1. Pekerja keras. 
2. Disiplin. 
3. Mandiri 
4. Realitas 
5. Prestatif (selalu ingin maju) 
6. Komitmen tinggi
5 
7. Tajam naluri bisnisnya 
8. Cepat melihat peluang usaha 
9. Kretaif 
10. Ulet serta siap pada tantangan 
11. Ingin mencapai sesuatu. 
Karakteristik yang khas dari Entrepreneur thetos enterprenerial menurut 
Moeljanto Tjokrowinoto (1996) adalah: 
a. Kejelian melihat peluang untuk memperoleh keuntungan. 
b. Selalu mencari perubahan 
c. Kemampuan untuk mendefinisikan resiko 
d. Kemampuan untuk mengalihkan sunber dari kegiatan prodiktifitas 
Pola pikir seorang Entrepreneur dapat dilihat dari beberpa hal antara lain : 
1. Produktif 
Sebuah pola pikir yang salah satu penggunaan terbaik dari sumberdaya 
manusia yang dikemas menjadi satu dalam system waktu dan usaha yang akan 
digunakan. Elemen dari pola pikir produktif adalah: Percaya diri Keyakinan, 
kemandirian, individualitas, optimisme. Kebutuhan akan prestasi, berorientasi 
pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan,memiliki tekad yang kuat, suka 
bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif. 
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan. 
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka 
terhadap Keorisinilan. 
Berorientasi ke masa depan. Jujur dan tekun saran dan kritik yang 
membangun. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel,serba bisa dan
memiliki jaringan bisnis yang luas. Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir 
yang berorientasi pada masa depan Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama 
dengan kerja Resources utilization (Pemanfaatan sumberdaya) Merupakan bentuk 
dari pola pikir yang memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya 
6 
untuk menciptakan nilai tambah. 
2.2 Non Entrepreneur 
Non entrepreneur yaitu berpola fikir konsumtif dan resources disposal. 
Hambatan persepsi untuk memulai usaha yaitu merasa terlalu muda atau tua, tidak 
memiliki bakat dan tidak memiliki modal padahal semua hal itu salah banyak 
sekali yang berhasill padahal mereka tidak memiliki hal tersebut. 
1) Pola Pikir Konsumtif 
Merupakan kebalikan dari pola pikir produktif. Dalam hal ini 
pengkonsumsian dan penggunaan barang-barang yang secara berlebihan. Pola 
pikir ini merupakan Pola pikir non entrepreneur karena tidak bisa memanfaatkan 
sumberdaya yang ada untuk memperoleh profit. 
2) Resources Disposal 
Pola buang adalah pola desain yang digunakan untuk menangani 
pembersihan sumberdaya yang ada pada suatu lingkungan. Jadi pola ini tidak 
mampu memberikan nilai tambah pada suatu sumberdaya sehingga potensi yang 
ada tidak dapat dioptimalkan. tips praktis berwirausaha yaitu : 
1. Modal utama berwirausaha bukanlah uang, melainkan keyakinan untuk 
tumbuh dan menang 
2. Bersahabatlah dengan ketidakpastian
7 
3. Buka pikiran Anda, pelajari hal-hal baru 
4. Be ready, persiapkan diri Anda dengan baik bangunlah network selagi 
muda, dan jagalah kepercayaan. 
2.3 Entrepreneur dan Non Entrepreneur dalam Pasca Panen 
Dewasa ini dunia perikanan semakin berkembang dengan terus 
meningkatnya produksi di bidang perikanan dan tingginya permintaan pasar 
terhadap produk-produk perikanan sehingga tidak sedikit orang yang mulai 
beralih usaha ke bidang perikanan dalam hal ini orang-orang yang berjiwa 
wirausaha atau Entrepreneur, namun ada pula masyarakat budidaya yang masih 
mempunyai pola pikir non Entrepreneur atau tidak berorientasi pada keuntungan 
jangka panjang. 
 Entrepreneur 
Sikap seorang Entrepreneur terhadap udang setelah pemanenan tidak 
langsung dipasarkan begitu saja tetapi dilakukan berbagai penanganan terhadap 
udang hasil panen guna meningkatkan nilai tambah dari udang yang dipanen. 
Langkah-langkah penanganan terhadap udang hasil panenan antara lain: 
1) Mindset 
Pola seorang entrepreneur terhadap pasca panen dengan adanya pemilahan 
atau sortir terhadap udang yang sudah di panen agar lebih memudahkan dalam 
proses penentuan udang kualitas 1, kualitas 2 maupun kualitas 3 serta penentuan 
harga untuk tiap kualitas tersebut.
8 
2) Kreatifitas 
Seorang Entrepreneur selalu mempunyai tingkat kreatifitas dalam 
Menghasilkan produk baru dengan cara baru, Menemukan peluang pasar baru 
dengan menghasilkan produk baru pula. Mengkombinasikan faktor-faktor 
produksi dengan cara baru, Mendukung budaya yang mendorong eksperimen 
yang kreatif. 
3) Inovatif 
Pandangan Entrepreneur dalam mengolah udang hasil panen selalu ingin 
menghasilkan produk-produk baru agar dapat meningkatkan nilai ekonomis dari 
produk atau udang hasil panenan. 
4) Mengelola resiko 
Seorang entrepreneur dalam menjalankan suatu usaha berani mengambil 
resiko atau mengelola resiko yang akan dihadapai dalam usahanya, misalnya 
mengantisispasi sifat udang yang mudah mengalami kemunduran kualitas karena 
sifat biologi dan kimiawi. 
5) Motivasi 
Motivasi diri seorang entrepreneur sangat tinggi dalam meningkatkan 
kegiatan usahanya. Dalam keadaan sulit seorang Entrepreneur mampu 
membangun kembali dirinya untuk meningkatkan kualitas usahanya. 
6) Gagasan dan Layak ekonomi 
Seorang entrepreneur dalam menjalankan usahanya selalu memunculkan 
ide-ide atau gagasan yang mampu mendukung dan mencari jalan keluar dalam 
setipa masalah yang menimpah usahanya. Dimana gagasan tersebut mampu 
memunculkan produk-produk yang layak dan memiliki nilai ekonomis.
9 
 Non Entrepreneur 
Sikap seorang Non Entrepreneur terhadap udang setelah pemanenan 
langsung dikemas dan dipasarkan secara sederhana. 
Langkah-langkah penanganan terhadap udang hasil panenan antara lain: 
1) Mindset 
Pola seorang non entrepreneur terhadap pasca panen hanya berpikir 
tentang berapa hasil panen udang yang diterima dan keuntungan yang didapat. 
2) Kreatifitas 
Seorang Non entrepreneur relatife apa adanya, mengunakan sistem 
pemasaran yang sudah ada, mengikuti tren yang ada. 
3) Inovatif 
Seorang Non entrepreneur dalam pengelolaan udang setelah pemanenan 
cenderung tidak memperhatikan penanganan yang intensif, sehingga langsung 
dijual setelah pemanenan. 
4) Mengelola resiko 
Seorang pengusaha dengan latar belakang non entrepreneur cenderung 
tidak mau mengambil resiko dalam menjalankan usahanya sehingga lebih sering 
memikirkan keuntungan jangka pendek tanpa memikirkan keuntu gan jangka 
panjang. 
5) Motivasi 
Seorang pengusaha dengan latar belakang non entrepreneur mempunyai 
motivasi yang rendah, ketika terkena masalah pasti sangat sulit untuk bangkit, 
bekerja saat kepepet. Kadang rajin kadang malas.
10 
6) Gagasan dan Layak ekonomi 
Seorang non entrepreneur dalam menjalankan usahanya selalu biasa-biasa 
saja. Gagasanya sederhana hanya tentang keuntungan dan pengeluaran yang 
minimum. 
2.4 Studi Kasus Pasca Panen 
Studi kasus: Pada Tambak Pembesaran Instalasi Punaga Kecamatan 
Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Propinsi Sulawesi Selatan Tentang 
Penanganan Pasca Panen Udang Windu 
 Penanganan Pasca Panen 
Adapun langkah dalam pasca panen ini meliputi: pengangkatan, 
pencucian, penimbangan dan penyortiran, pengemasan dan pengangkutan udang. 
Perbandingan udang dengan Es adalah 1:1. 
System penyusunan udang didalam box, yakni: 
1. Pengangkatan Udang 
Udang yang selesai dipanen akan di angkat dengan gerobak untuk dibawa 
ke tempat pencucian udang dan ditindak lanjuti. Hal ini sangat penting dilakukan 
mengingat untuk mempercepat proses pasca panen ini. 
2. Pencucian Udang 
Udang yang telah diangkut dari dasar tambak, kemudian dibawa ke area 
pencucian, udang yang telah diangkat dari dasar tambak yang berada didalam 
keranjang kemudian dituangkan kedalam bak fiber pencucian. Hal ini bertujuan 
agar membersihkan udang dari tanah yang melekat pada udang tersebut.
11 
3. Penimbangan dan Penyortiran Udang 
Setelah kita selesai mencuci udang tersebut dengan bersih yang dilakukan 
oleh pelaksana panen maka selanjutnya adalah menimbang udang tersebut dengan 
melakukan penyortiran terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk memisahkan mana 
udang yang besar dan kecil sehingganya memudahkan untuk menimbangnya. 
4. Packing (Pengemasan) 
Langkah selanjutnya adalah pengemasan setelah udang sudah selesai di 
sortir dan ditimbang. Dalam langkah pengemasan ini yang paling adalah 
pengaturan es dan udang tersebut haruslah ditata dengan rapi agar udang tersebut 
terjaga kualitasnya. Untuk penambahan es dalam blong dapat dilakukan dengan 
cara seperti berikut: 
ES UDANG ES UDANG ES UDANG ES 
Pengisian udang ke dalam blong jangan sampai melebihi batas leher 
(pegangan) blong, dan tidak boleh dipadatkan atau digoyang – goyang, hal ini 
bertujuan untuk menghindari udang tertumpuk terlalu banyak dan dapat merusak 
fisik udang sehingga mempercepat proses kemunduran mutu pada udang selama 
proses pengangkutan. Satu box/blong penuh mempunyai kapasitas optimal 21 -22 
Kg untuk udang monodon dan jumlah es nya adalah 21 – 22 kg. 
5. Pengangkutan Hasil Panen 
Setelah udang dikemas dan dimuat kedalam blong serta diangkut ke 
tempat untuk menjualnya dan dilanjutkan dengan pengangkutan menggunakan 
truk. Pengangkutan blong berisi udang dan blong kosong dari tambak ke receiving 
Cold storage, pengawas panen akan membuat bukti kirim udang (BKU) yang 
ditandatangani oleh pengawas panen, petambak/partner, dan motoris.
Menurut Suyanto dan Takarina (2009 : 200-201) mengatakan bahwa 
udang yang telah dipanen dikumpulkan dalam keranjang bamboo, rotan, atau bak 
dari fiber glassyang cukup lebar dan bagian dasarnya berlubang-lubang. 
Kemudian udang disemprot dengan air bersih sampai udang bersih dari kotoran 
yang melekat. Setelah itu, udang disortir dan dikelompokan menurut ukurannya, 
lalu ditimbang. Kini, hasil panen yang telah ditimbang itu dapat diserahkan 
kepada pembeli. Tanggung jawab selanjutnya untuk mempertahankan mutu dan 
kesegaran udang menjadi tanggungan pembeli. Lantas oleh pembeli, udang 
dimasukan kedalam wadah-wadah yang telah disiapkan, diberi es curah dengan 
perbandingan 1:1. Adapun cara penyusunan udang dalam cool box itu adalah 
disusun didalam kotak secara berlapis-lapis, satu lapis tidak lebih dari 10 cm, 
bergantian dengan lapisan es curah dan kedalaman cool book ini hanya 50–75 cm. 
Dalam proses penanganan pasca panen ini sudah sesuai dengan prosedur 
dan panduannya, maka penangan pasca panen yang dilakukan berjalan dengan 
12 
baik dan mudah.
13 
3. PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
Dari hasil pembahasan tentang penanganan pasca panen yang ditinjau dari 
segi Entrepreneur dan Non-Entrepreneur dapat diambil kesimpulan sebagai 
berikut: 
1. Entrepreneur merupakan pelaku dari Entrepreneurship, yaitu orang yang 
memiliki kreativitas dan inovatif sehingga mampu menggali maupun 
menemukan peluang, selain itu juga mampu mewujudkan menjadi usaha 
yang menghasilkan nilai/laba. 
2. Non entrepreneur yaitu berpola fikir konsumtif dan resources disposal. 
3. Pada penanganan pasca panen seorang yang Entrepreneur dan Non- 
Entrepreneur ditinjau dari berbagai hal yaitu: mindset (pola fikir), 
kreativitas, inovasi, motivasi, mengelola resiko, serta gagasan dan layak 
ekonomi. 
4. Rata-rata seorang Non-Entrepreneur hanya berfikir pada profit oriented 
bukan keberlanjutan dari usaha yang dimiliki. Sedangkan pada seorang 
Entrepreneur akan terus mengembangkan usahanya dengan berbagai cara 
yang dilakukan. 
3.2 Saran 
Saran yang dapat diberikan pada seorang Non-Entrepreneur yaitu, agar 
usaha yang dijalankan mampu berkembang berkelanjutan maka setidaknya sedikit 
merubah pola fikirnya sehingga akan menuju tingkat kesuksesan.

More Related Content

What's hot

Sistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidayaSistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidaya
Shanti Paramita J
 
Pemilihan spesies
Pemilihan spesiesPemilihan spesies
Pemilihan spesies
PERIE ANUGRAHA WIGUNA
 
Bioper chapter 5 Fekunditas
Bioper chapter 5 FekunditasBioper chapter 5 Fekunditas
Bioper chapter 5 Fekunditas
Alfani Kurniawan
 
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameiiMinggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
Syawalina Soerbakti
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidaya
padree_box
 
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidayaBDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
Fisheries and Marine Department
 
SPO pembesaran litopenaeus vannamei
SPO pembesaran litopenaeus vannameiSPO pembesaran litopenaeus vannamei
SPO pembesaran litopenaeus vannamei
InNo JustforYou
 
P. 11 - Analisis Manajemen Pakan Ikan FCR, FR, SGR.pptx
P. 11 - Analisis Manajemen Pakan Ikan FCR, FR, SGR.pptxP. 11 - Analisis Manajemen Pakan Ikan FCR, FR, SGR.pptx
P. 11 - Analisis Manajemen Pakan Ikan FCR, FR, SGR.pptx
AndangHastuP
 
Teknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananTeknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikanan
Heru Pramono
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
Sawargi Ppmkp
 
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosaRekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
Roffi Grandiosa
 
laporan prakerin pembenihan rajungan
 laporan prakerin pembenihan rajungan laporan prakerin pembenihan rajungan
laporan prakerin pembenihan rajungan
Abd Taj Khalwatiyah
 
Pemijahan alami ikan lele
Pemijahan alami ikan lele Pemijahan alami ikan lele
Pemijahan alami ikan lele
Lalu Firman
 
Power point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galahPower point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galah
ZulfikarRaihanMalah
 
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di chinaDampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
Mustain Adinugroho
 
3. prinsip ekonomi dalam usaha perikanan
3. prinsip ekonomi dalam usaha perikanan3. prinsip ekonomi dalam usaha perikanan
3. prinsip ekonomi dalam usaha perikanan
Rohmad Arifin
 
Budidaya udang vannamei
Budidaya udang vannameiBudidaya udang vannamei
Budidaya udang vannamei
Hanapi Suteja
 
Pikp modul07 sub sistem budidaya
Pikp modul07 sub sistem budidayaPikp modul07 sub sistem budidaya
Pikp modul07 sub sistem budidaya
Yosie Andre Victora
 

What's hot (20)

Sistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidayaSistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidaya
 
Pemilihan spesies
Pemilihan spesiesPemilihan spesies
Pemilihan spesies
 
Bioper chapter 5 Fekunditas
Bioper chapter 5 FekunditasBioper chapter 5 Fekunditas
Bioper chapter 5 Fekunditas
 
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameiiMinggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidaya
 
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidayaBDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
 
SPO pembesaran litopenaeus vannamei
SPO pembesaran litopenaeus vannameiSPO pembesaran litopenaeus vannamei
SPO pembesaran litopenaeus vannamei
 
P. 11 - Analisis Manajemen Pakan Ikan FCR, FR, SGR.pptx
P. 11 - Analisis Manajemen Pakan Ikan FCR, FR, SGR.pptxP. 11 - Analisis Manajemen Pakan Ikan FCR, FR, SGR.pptx
P. 11 - Analisis Manajemen Pakan Ikan FCR, FR, SGR.pptx
 
Teknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananTeknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikanan
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
 
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosaRekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
 
laporan prakerin pembenihan rajungan
 laporan prakerin pembenihan rajungan laporan prakerin pembenihan rajungan
laporan prakerin pembenihan rajungan
 
Pemijahan alami ikan lele
Pemijahan alami ikan lele Pemijahan alami ikan lele
Pemijahan alami ikan lele
 
Power point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galahPower point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galah
 
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di chinaDampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
 
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
3. prinsip ekonomi dalam usaha perikanan
3. prinsip ekonomi dalam usaha perikanan3. prinsip ekonomi dalam usaha perikanan
3. prinsip ekonomi dalam usaha perikanan
 
Budidaya udang vannamei
Budidaya udang vannameiBudidaya udang vannamei
Budidaya udang vannamei
 
Pikp modul07 sub sistem budidaya
Pikp modul07 sub sistem budidayaPikp modul07 sub sistem budidaya
Pikp modul07 sub sistem budidaya
 
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
 

Viewers also liked

Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Fathur Fathur
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan Pascapanen
Google
 
Bab i%2 c v%2c daftar pustaka
Bab i%2 c v%2c daftar pustakaBab i%2 c v%2c daftar pustaka
Bab i%2 c v%2c daftar pustakaBelut Tengahsawah
 
Juknis Penerapan Best Management Practices Bmp
Juknis Penerapan Best Management Practices BmpJuknis Penerapan Best Management Practices Bmp
Juknis Penerapan Best Management Practices Bmp
hadipuspito
 
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaPenataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Didi Sadili
 
Pengolahan Hasil Perikanan Standar Eksport
Pengolahan Hasil Perikanan Standar EksportPengolahan Hasil Perikanan Standar Eksport
Pengolahan Hasil Perikanan Standar Eksport
lombkTBK
 
abon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingabon ayam pengol daging
abon ayam pengol daging
BBPP_Batu
 
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
ajie prayoga
 
Soal perikanan
Soal perikananSoal perikanan
Soal perikananjaka01
 
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi PerikananMakalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Aji Sanjaya
 
15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak
Putra putra
 
Tugas Akhir
Tugas Akhir Tugas Akhir
Tugas Akhir
Dwi Paris Caesar
 
Contoh kata pengantar
Contoh kata pengantarContoh kata pengantar
Contoh kata pengantar
Liverpudlian Indonesia
 

Viewers also liked (13)

Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan Pascapanen
 
Bab i%2 c v%2c daftar pustaka
Bab i%2 c v%2c daftar pustakaBab i%2 c v%2c daftar pustaka
Bab i%2 c v%2c daftar pustaka
 
Juknis Penerapan Best Management Practices Bmp
Juknis Penerapan Best Management Practices BmpJuknis Penerapan Best Management Practices Bmp
Juknis Penerapan Best Management Practices Bmp
 
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaPenataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
 
Pengolahan Hasil Perikanan Standar Eksport
Pengolahan Hasil Perikanan Standar EksportPengolahan Hasil Perikanan Standar Eksport
Pengolahan Hasil Perikanan Standar Eksport
 
abon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingabon ayam pengol daging
abon ayam pengol daging
 
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
 
Soal perikanan
Soal perikananSoal perikanan
Soal perikanan
 
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi PerikananMakalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
 
15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak
 
Tugas Akhir
Tugas Akhir Tugas Akhir
Tugas Akhir
 
Contoh kata pengantar
Contoh kata pengantarContoh kata pengantar
Contoh kata pengantar
 

Similar to Pasca Panen Udang

Wirausaha ternak ayam
Wirausaha ternak ayamWirausaha ternak ayam
Wirausaha ternak ayam
Muhammad Akmaluddin
 
Proposal Usaha Ikan Lele
Proposal Usaha Ikan LeleProposal Usaha Ikan Lele
Proposal Usaha Ikan Lele
Amy Puspita
 
kuliah manajemen usaha peternakan.ppt
kuliah manajemen usaha peternakan.pptkuliah manajemen usaha peternakan.ppt
kuliah manajemen usaha peternakan.ppt
budiresno
 
Proposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaanProposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaan
SUCIMUNAWAROH
 
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
FillinaGrace
 
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
FillinaGrace
 
Modul Budidaya 9.docx
Modul Budidaya 9.docxModul Budidaya 9.docx
Modul Budidaya 9.docx
DewisaktiPurba1
 
rpp ikan hias.docx
rpp ikan hias.docxrpp ikan hias.docx
rpp ikan hias.docx
DewisaktiPurba1
 
5 pertanyaan kewirausahaan
5 pertanyaan kewirausahaan5 pertanyaan kewirausahaan
5 pertanyaan kewirausahaan
brahmastosamudrowica
 
Makalah tehnik kewirausahaan
Makalah tehnik kewirausahaanMakalah tehnik kewirausahaan
Makalah tehnik kewirausahaan
Septian Muna Barakati
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
febhy30
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
febhy30
 
5 kajian pustaka
5 kajian pustaka5 kajian pustaka
5 kajian pustaka
Vittha Nova
 
ENTREPRENEUR (WIRAUSAHA)
ENTREPRENEUR (WIRAUSAHA)ENTREPRENEUR (WIRAUSAHA)
ENTREPRENEUR (WIRAUSAHA)
opiyulianti
 
Tugas UAS Manajemen Strategi Lela
Tugas UAS Manajemen Strategi LelaTugas UAS Manajemen Strategi Lela
Tugas UAS Manajemen Strategi Lela
lela monika
 
Materi produk kreatif dan kewirausahaan
Materi produk kreatif dan kewirausahaanMateri produk kreatif dan kewirausahaan
Materi produk kreatif dan kewirausahaan
Bang Neng
 
Enterpreneurship Motivation - By Husaeri Priatna
Enterpreneurship Motivation - By Husaeri PriatnaEnterpreneurship Motivation - By Husaeri Priatna
Enterpreneurship Motivation - By Husaeri Priatna
Husaeri Priatna,S.Ak.,M.M.
 
Kwh kd 3.4 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.4 indah permata sari xi ak 2Kwh kd 3.4 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.4 indah permata sari xi ak 2
indahamoyy
 
Minggu 1 kewirausahaan
Minggu 1   kewirausahaanMinggu 1   kewirausahaan
Minggu 1 kewirausahaan
Dhea Natalia
 

Similar to Pasca Panen Udang (20)

Wirausaha ternak ayam
Wirausaha ternak ayamWirausaha ternak ayam
Wirausaha ternak ayam
 
Proposal Usaha Ikan Lele
Proposal Usaha Ikan LeleProposal Usaha Ikan Lele
Proposal Usaha Ikan Lele
 
kuliah manajemen usaha peternakan.ppt
kuliah manajemen usaha peternakan.pptkuliah manajemen usaha peternakan.ppt
kuliah manajemen usaha peternakan.ppt
 
Proposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaanProposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaan
 
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
 
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
 
Modul Budidaya 9.docx
Modul Budidaya 9.docxModul Budidaya 9.docx
Modul Budidaya 9.docx
 
rpp ikan hias.docx
rpp ikan hias.docxrpp ikan hias.docx
rpp ikan hias.docx
 
5 pertanyaan kewirausahaan
5 pertanyaan kewirausahaan5 pertanyaan kewirausahaan
5 pertanyaan kewirausahaan
 
Makalah tehnik kewirausahaan
Makalah tehnik kewirausahaanMakalah tehnik kewirausahaan
Makalah tehnik kewirausahaan
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
 
5 kajian pustaka
5 kajian pustaka5 kajian pustaka
5 kajian pustaka
 
ENTREPRENEUR (WIRAUSAHA)
ENTREPRENEUR (WIRAUSAHA)ENTREPRENEUR (WIRAUSAHA)
ENTREPRENEUR (WIRAUSAHA)
 
Tugas UAS Manajemen Strategi Lela
Tugas UAS Manajemen Strategi LelaTugas UAS Manajemen Strategi Lela
Tugas UAS Manajemen Strategi Lela
 
Materi produk kreatif dan kewirausahaan
Materi produk kreatif dan kewirausahaanMateri produk kreatif dan kewirausahaan
Materi produk kreatif dan kewirausahaan
 
Enterpreneurship Motivation - By Husaeri Priatna
Enterpreneurship Motivation - By Husaeri PriatnaEnterpreneurship Motivation - By Husaeri Priatna
Enterpreneurship Motivation - By Husaeri Priatna
 
Kwh kd 3.4 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.4 indah permata sari xi ak 2Kwh kd 3.4 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.4 indah permata sari xi ak 2
 
Kunci jawaban entrepreneurship kelas viii
Kunci jawaban entrepreneurship kelas viiiKunci jawaban entrepreneurship kelas viii
Kunci jawaban entrepreneurship kelas viii
 
Minggu 1 kewirausahaan
Minggu 1   kewirausahaanMinggu 1   kewirausahaan
Minggu 1 kewirausahaan
 

Recently uploaded

SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 

Recently uploaded (20)

SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 

Pasca Panen Udang

  • 1. 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanenan udang merupakan tahap akhir dari satu periode siklus budidaya, karena dengan dilaksanakannya panen udang dalam suatu tambak maka tidak ada lagi proses pemeliharaan/perawatan udang pada periode tersebut. Pemanenan udang secara sedehana dapat diartikan sebagai proses pemungutan udang di dalam sebuah petakan tambak sebagai hasil proses budidaya dalam satu periode. Keputusan dilakukannya panen pada sebuah petakan tambak mengacu pada dasar pertimbangan yang terkait dengan kondisi, ukuran dan kualitas udang yang ada di dalam tambak tersebut dibandingkan dengan variable biaya produksi lainnya. Ditinjau dari faktor penyebabnya, panen udang secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu : (1) panen normal, dan (2) panen bermasalah. 1. Panen Normal Panen normal adalah kegiatan panen yang dilakukan pada suatu petakan tambak dengan dasar pertimbangan kondisi, ukuran dan kualitas udang di dalam tambak tersebut dianggap telah memenuhi persyaratan untuk dipanen sehingga dapat menghasilkan tingkat keuntungan finansial seperti yang diharapkan. 2. Panen Bermasalah Panen bermasalah adalah kegiatan panen yang dilakukan pada suatu petakan tambak dengan kondisi udang terkena suatu masalah. Dasar pertimbangan yang digunakan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan panen
  • 2. bermasalah adalah untuk menekan tingkat kerugian finansial jika tidak segera 2 dilakukan panen. Kegiatan akhir dari usaha pembesaran udang adalah pemungutan hasil atau panen. Pencapaian hasil panen yang optimal dapat diperoleh dengan dukungan faktor produksi yang baik misalnya pemilihan lokasi yang tepat, padat tebar yang optimal, kulitas pakan tinggi, pemberian pakan yang optimal dan pencegahan serta penanggulangan penyakit yang tepat dan benar. Pada akhir masa pemeliharaan selama kurang lebih 114 dengan padat penebaran 62 ekor/m2 udang vaname dapat mencapai rata-rata berat 17,7 gram. Pemanenan dapat dilakukan secara total maupun selektif. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat panen yaitu: 1. Antara 2 – 3 hari sebelum panen dilakukan perlu diberi kapur 10 - 20 ppm 2. Pada waktu pemanenan pemberian pakan harus dihentikan 3. Tidak melakukan pergantian air 3 – 4 hari sebelum panen 4. Panen dilakukan dengan pemasangan jaring di pintu pengeluaran 5. Pada saat volume diturunkan secara bertahap sembari melakukan panen udang. 6. Sebaiknya panen dilakukan pagi atau sore hari untuk menjaga kualitas udang. Pada kondisi tertentu (sering dijumpai di lapangan) udang mengalami penurunan kualitas yang sangat nyata pada saat dilakukan pemanenan, sehingga secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap harga jual dan tingkat keuntungan yang diperoleh menjadi tidak optimal.
  • 3. Ditinjau dari segi Entrepreneur dan Non Entrepreneur dalam kaitannya dengan penanganan pasca panen terhadap udang terdapat beberapa perbedaan mendasar antara petambak dengan latar belakang Entrepreneur dan Non Entrepreneur baik itu dari pola pikir atau Mine sed, kreatififitas, inovatif, 3 mengelolah resiko, motivasi, gagasan dan layak dalam segi ekonomi. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan makalah tentang penanganan pasca panen ini untuk mengetahui penanganan terhadap udang setelah proses pemanenan sedangkan tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Kewirausahaan Perikanan.
  • 4. 4 2. PEMBAHASAN 2.1 Entrepreneur Entrepreneur merupakan pelaku dari Entrepreneurship, yaitu orang yang memiliki kreativitas dan inovatif sehingga mampu menggali maupun menemukan peluang, selain itu juga mampu mewujudkan menjadi usaha yang menghasilkan nilai/laba. Kegiatan menemukan sampai mewujudkan peluang menjadi usaha yang menghasilkan disebut proses Entrepreneurship. Kegiatan Entrepreneur adalah menciptakan barang jasa baru, proses produksi baru, organisasi (manajemen) baru, bahan baku baru, pasar baru. Hasil-hasil dari kegiatan-kegiatan Entrepreneur tersebut menciptakan nilai atau kemampu labaan bagi perusahaan. Kemampulabaan menciptakan nilai tersebut karena seorang Entrepreneur memiliki sifat-sifat kretaif serta inovatif. Peranan Entrepreneur antara lain: 1. Meningkatkan standar / kualitas hidup manusia. 2. Sebagai motor penggerak dalam pembangunan nasional. 3. Menciptakan lapangan kerja baru yang dapat mengatasi pengangguran. Karakteristik Entrepreneur itu sendiri terdiri dari beberap hal sebagai berikut: 1. Pekerja keras. 2. Disiplin. 3. Mandiri 4. Realitas 5. Prestatif (selalu ingin maju) 6. Komitmen tinggi
  • 5. 5 7. Tajam naluri bisnisnya 8. Cepat melihat peluang usaha 9. Kretaif 10. Ulet serta siap pada tantangan 11. Ingin mencapai sesuatu. Karakteristik yang khas dari Entrepreneur thetos enterprenerial menurut Moeljanto Tjokrowinoto (1996) adalah: a. Kejelian melihat peluang untuk memperoleh keuntungan. b. Selalu mencari perubahan c. Kemampuan untuk mendefinisikan resiko d. Kemampuan untuk mengalihkan sunber dari kegiatan prodiktifitas Pola pikir seorang Entrepreneur dapat dilihat dari beberpa hal antara lain : 1. Produktif Sebuah pola pikir yang salah satu penggunaan terbaik dari sumberdaya manusia yang dikemas menjadi satu dalam system waktu dan usaha yang akan digunakan. Elemen dari pola pikir produktif adalah: Percaya diri Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme. Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan,memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif. Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap Keorisinilan. Berorientasi ke masa depan. Jujur dan tekun saran dan kritik yang membangun. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel,serba bisa dan
  • 6. memiliki jaringan bisnis yang luas. Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja Resources utilization (Pemanfaatan sumberdaya) Merupakan bentuk dari pola pikir yang memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya 6 untuk menciptakan nilai tambah. 2.2 Non Entrepreneur Non entrepreneur yaitu berpola fikir konsumtif dan resources disposal. Hambatan persepsi untuk memulai usaha yaitu merasa terlalu muda atau tua, tidak memiliki bakat dan tidak memiliki modal padahal semua hal itu salah banyak sekali yang berhasill padahal mereka tidak memiliki hal tersebut. 1) Pola Pikir Konsumtif Merupakan kebalikan dari pola pikir produktif. Dalam hal ini pengkonsumsian dan penggunaan barang-barang yang secara berlebihan. Pola pikir ini merupakan Pola pikir non entrepreneur karena tidak bisa memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk memperoleh profit. 2) Resources Disposal Pola buang adalah pola desain yang digunakan untuk menangani pembersihan sumberdaya yang ada pada suatu lingkungan. Jadi pola ini tidak mampu memberikan nilai tambah pada suatu sumberdaya sehingga potensi yang ada tidak dapat dioptimalkan. tips praktis berwirausaha yaitu : 1. Modal utama berwirausaha bukanlah uang, melainkan keyakinan untuk tumbuh dan menang 2. Bersahabatlah dengan ketidakpastian
  • 7. 7 3. Buka pikiran Anda, pelajari hal-hal baru 4. Be ready, persiapkan diri Anda dengan baik bangunlah network selagi muda, dan jagalah kepercayaan. 2.3 Entrepreneur dan Non Entrepreneur dalam Pasca Panen Dewasa ini dunia perikanan semakin berkembang dengan terus meningkatnya produksi di bidang perikanan dan tingginya permintaan pasar terhadap produk-produk perikanan sehingga tidak sedikit orang yang mulai beralih usaha ke bidang perikanan dalam hal ini orang-orang yang berjiwa wirausaha atau Entrepreneur, namun ada pula masyarakat budidaya yang masih mempunyai pola pikir non Entrepreneur atau tidak berorientasi pada keuntungan jangka panjang.  Entrepreneur Sikap seorang Entrepreneur terhadap udang setelah pemanenan tidak langsung dipasarkan begitu saja tetapi dilakukan berbagai penanganan terhadap udang hasil panen guna meningkatkan nilai tambah dari udang yang dipanen. Langkah-langkah penanganan terhadap udang hasil panenan antara lain: 1) Mindset Pola seorang entrepreneur terhadap pasca panen dengan adanya pemilahan atau sortir terhadap udang yang sudah di panen agar lebih memudahkan dalam proses penentuan udang kualitas 1, kualitas 2 maupun kualitas 3 serta penentuan harga untuk tiap kualitas tersebut.
  • 8. 8 2) Kreatifitas Seorang Entrepreneur selalu mempunyai tingkat kreatifitas dalam Menghasilkan produk baru dengan cara baru, Menemukan peluang pasar baru dengan menghasilkan produk baru pula. Mengkombinasikan faktor-faktor produksi dengan cara baru, Mendukung budaya yang mendorong eksperimen yang kreatif. 3) Inovatif Pandangan Entrepreneur dalam mengolah udang hasil panen selalu ingin menghasilkan produk-produk baru agar dapat meningkatkan nilai ekonomis dari produk atau udang hasil panenan. 4) Mengelola resiko Seorang entrepreneur dalam menjalankan suatu usaha berani mengambil resiko atau mengelola resiko yang akan dihadapai dalam usahanya, misalnya mengantisispasi sifat udang yang mudah mengalami kemunduran kualitas karena sifat biologi dan kimiawi. 5) Motivasi Motivasi diri seorang entrepreneur sangat tinggi dalam meningkatkan kegiatan usahanya. Dalam keadaan sulit seorang Entrepreneur mampu membangun kembali dirinya untuk meningkatkan kualitas usahanya. 6) Gagasan dan Layak ekonomi Seorang entrepreneur dalam menjalankan usahanya selalu memunculkan ide-ide atau gagasan yang mampu mendukung dan mencari jalan keluar dalam setipa masalah yang menimpah usahanya. Dimana gagasan tersebut mampu memunculkan produk-produk yang layak dan memiliki nilai ekonomis.
  • 9. 9  Non Entrepreneur Sikap seorang Non Entrepreneur terhadap udang setelah pemanenan langsung dikemas dan dipasarkan secara sederhana. Langkah-langkah penanganan terhadap udang hasil panenan antara lain: 1) Mindset Pola seorang non entrepreneur terhadap pasca panen hanya berpikir tentang berapa hasil panen udang yang diterima dan keuntungan yang didapat. 2) Kreatifitas Seorang Non entrepreneur relatife apa adanya, mengunakan sistem pemasaran yang sudah ada, mengikuti tren yang ada. 3) Inovatif Seorang Non entrepreneur dalam pengelolaan udang setelah pemanenan cenderung tidak memperhatikan penanganan yang intensif, sehingga langsung dijual setelah pemanenan. 4) Mengelola resiko Seorang pengusaha dengan latar belakang non entrepreneur cenderung tidak mau mengambil resiko dalam menjalankan usahanya sehingga lebih sering memikirkan keuntungan jangka pendek tanpa memikirkan keuntu gan jangka panjang. 5) Motivasi Seorang pengusaha dengan latar belakang non entrepreneur mempunyai motivasi yang rendah, ketika terkena masalah pasti sangat sulit untuk bangkit, bekerja saat kepepet. Kadang rajin kadang malas.
  • 10. 10 6) Gagasan dan Layak ekonomi Seorang non entrepreneur dalam menjalankan usahanya selalu biasa-biasa saja. Gagasanya sederhana hanya tentang keuntungan dan pengeluaran yang minimum. 2.4 Studi Kasus Pasca Panen Studi kasus: Pada Tambak Pembesaran Instalasi Punaga Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Propinsi Sulawesi Selatan Tentang Penanganan Pasca Panen Udang Windu  Penanganan Pasca Panen Adapun langkah dalam pasca panen ini meliputi: pengangkatan, pencucian, penimbangan dan penyortiran, pengemasan dan pengangkutan udang. Perbandingan udang dengan Es adalah 1:1. System penyusunan udang didalam box, yakni: 1. Pengangkatan Udang Udang yang selesai dipanen akan di angkat dengan gerobak untuk dibawa ke tempat pencucian udang dan ditindak lanjuti. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat untuk mempercepat proses pasca panen ini. 2. Pencucian Udang Udang yang telah diangkut dari dasar tambak, kemudian dibawa ke area pencucian, udang yang telah diangkat dari dasar tambak yang berada didalam keranjang kemudian dituangkan kedalam bak fiber pencucian. Hal ini bertujuan agar membersihkan udang dari tanah yang melekat pada udang tersebut.
  • 11. 11 3. Penimbangan dan Penyortiran Udang Setelah kita selesai mencuci udang tersebut dengan bersih yang dilakukan oleh pelaksana panen maka selanjutnya adalah menimbang udang tersebut dengan melakukan penyortiran terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk memisahkan mana udang yang besar dan kecil sehingganya memudahkan untuk menimbangnya. 4. Packing (Pengemasan) Langkah selanjutnya adalah pengemasan setelah udang sudah selesai di sortir dan ditimbang. Dalam langkah pengemasan ini yang paling adalah pengaturan es dan udang tersebut haruslah ditata dengan rapi agar udang tersebut terjaga kualitasnya. Untuk penambahan es dalam blong dapat dilakukan dengan cara seperti berikut: ES UDANG ES UDANG ES UDANG ES Pengisian udang ke dalam blong jangan sampai melebihi batas leher (pegangan) blong, dan tidak boleh dipadatkan atau digoyang – goyang, hal ini bertujuan untuk menghindari udang tertumpuk terlalu banyak dan dapat merusak fisik udang sehingga mempercepat proses kemunduran mutu pada udang selama proses pengangkutan. Satu box/blong penuh mempunyai kapasitas optimal 21 -22 Kg untuk udang monodon dan jumlah es nya adalah 21 – 22 kg. 5. Pengangkutan Hasil Panen Setelah udang dikemas dan dimuat kedalam blong serta diangkut ke tempat untuk menjualnya dan dilanjutkan dengan pengangkutan menggunakan truk. Pengangkutan blong berisi udang dan blong kosong dari tambak ke receiving Cold storage, pengawas panen akan membuat bukti kirim udang (BKU) yang ditandatangani oleh pengawas panen, petambak/partner, dan motoris.
  • 12. Menurut Suyanto dan Takarina (2009 : 200-201) mengatakan bahwa udang yang telah dipanen dikumpulkan dalam keranjang bamboo, rotan, atau bak dari fiber glassyang cukup lebar dan bagian dasarnya berlubang-lubang. Kemudian udang disemprot dengan air bersih sampai udang bersih dari kotoran yang melekat. Setelah itu, udang disortir dan dikelompokan menurut ukurannya, lalu ditimbang. Kini, hasil panen yang telah ditimbang itu dapat diserahkan kepada pembeli. Tanggung jawab selanjutnya untuk mempertahankan mutu dan kesegaran udang menjadi tanggungan pembeli. Lantas oleh pembeli, udang dimasukan kedalam wadah-wadah yang telah disiapkan, diberi es curah dengan perbandingan 1:1. Adapun cara penyusunan udang dalam cool box itu adalah disusun didalam kotak secara berlapis-lapis, satu lapis tidak lebih dari 10 cm, bergantian dengan lapisan es curah dan kedalaman cool book ini hanya 50–75 cm. Dalam proses penanganan pasca panen ini sudah sesuai dengan prosedur dan panduannya, maka penangan pasca panen yang dilakukan berjalan dengan 12 baik dan mudah.
  • 13. 13 3. PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan tentang penanganan pasca panen yang ditinjau dari segi Entrepreneur dan Non-Entrepreneur dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Entrepreneur merupakan pelaku dari Entrepreneurship, yaitu orang yang memiliki kreativitas dan inovatif sehingga mampu menggali maupun menemukan peluang, selain itu juga mampu mewujudkan menjadi usaha yang menghasilkan nilai/laba. 2. Non entrepreneur yaitu berpola fikir konsumtif dan resources disposal. 3. Pada penanganan pasca panen seorang yang Entrepreneur dan Non- Entrepreneur ditinjau dari berbagai hal yaitu: mindset (pola fikir), kreativitas, inovasi, motivasi, mengelola resiko, serta gagasan dan layak ekonomi. 4. Rata-rata seorang Non-Entrepreneur hanya berfikir pada profit oriented bukan keberlanjutan dari usaha yang dimiliki. Sedangkan pada seorang Entrepreneur akan terus mengembangkan usahanya dengan berbagai cara yang dilakukan. 3.2 Saran Saran yang dapat diberikan pada seorang Non-Entrepreneur yaitu, agar usaha yang dijalankan mampu berkembang berkelanjutan maka setidaknya sedikit merubah pola fikirnya sehingga akan menuju tingkat kesuksesan.