Keramba Jaring Tancap (KJT) / KARAMBA DASAR UMUMNYA merupakan jaring kantong berbentuk persegi yang dipasang pada kerangka bambu atau kayu yang ditancap pada dasar perairan.
Keramba Jaring Tancap (KJT) / KARAMBA DASAR UMUMNYA merupakan jaring kantong berbentuk persegi yang dipasang pada kerangka bambu atau kayu yang ditancap pada dasar perairan.
Analisa kebiasaan makan ikan beronang (siganus virgatus) di kep karimunjawa, ...Mujiyanto -
Analisa dilakukan untuk mengetahui kebiasaan makan ikan beronang (Siganus virgatus) yang tertangkap oleh nelayan di kepulauan Karimunjawa pada bulan April, Juli, Oktober, dan November 2011. Jumlah total contoh ikan sebanyak 81 ekor, dengan kisaran ukuran panjang 13,5 – 21 cm dan berat 33 – 170 gram. Hasil menunjukkan bahwa ikan beronang termasuk herbivora. Makanan utamanya tumbuhan (98,28 %), makanan tambahan adalah fitoplankton (0,22 %) dan detritus (1,50%).
Potensi Perikanan Berdasarkan "Concern Organisme" di Segara Anakan, Cilacap (...Oto Prasadi
Mud crabs (Scylla sp.) are payau organism have economic value. As a resource needs to be managed can be performed optimally and sustainably. The production of mud crabs in Cilacap today still rely caught from the wild. The decline in the production of mud crabs are the main problems, i.e., natural factors, arrest and the damage habitat of mangrove ecosystem and water pollution. Aquaculture of Mud crabs form first alternative for commodities. Aquaculture of mud crabs can be managed production well, because quantity, type and the size of commodity to be produced can be certainly. This paper contains about of the management mud crabs with focused on aspects aquaculture activities. Some aquaculture technology mubs crab have evolved presented in this paper. Prospective mub crabs resource management is of particular concern in order to provide an explanation for the sustainability of commodity.
Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan, biasanya di daerah pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur). Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta kerang dan lain-lain. Penyebutan “tambak” ini biasanya dihubungkan dengan air payau atau air laut. Kolam yang berisi air tawar biasanya disebut kolam saja atau empang. Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir.
Udang vannamei (Litopenaeus vannameii) berasal dari daerah subtropis pantai barat Amerika, mulai dari Teluk California di Mexico bagian utara sampai ke pantai barat Guatemala, El Salvador, Nicaragua, Kosta Rika di Amerika Tengah hingga ke Peru di Amerika Selatan. Udang vannamei termasuk genus Penaeus dan subgenus Litopenaeus. Vannamei berbeda dari genus Penaeus lainnya karena bentuk telikum (organ kelamin betina) terbuka, tapi tidak terdapat tempat untuk penyimpanan sperma.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Budidaya ikan di pen
culture (fish pen)
Kelompok 6
Amriana
alfian
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
2. Pengertian
Pemeliharaan ikan di pen culture pada
dasarnya adalah upaya pemanfaatan
bagian-bagian tertentu dari perairan
umum seperti sungai, danau, atau waduk.
pen culture adalah bagian badan air
yang di kurung seperti pagar dan di
gunakan untuk memelihara biota air,
terutama ikan. Ikan-ikan yang biasa di
budidayakan yaitu ikan patin, nila, gurami
dll.
3. A. Pemilihan lokasi
kedalaman air, sumber air, bentuk dasar perairan, perlindungan dari
hantaman arus/ aliran air yang deras, dan juga segi keamanannya.
Danau/Waduk
Saluran irigasi
Sungai
mempunyai pintu pengendali
banjir
yang berarus relatif lambat dan bebas dari
ancaman banjir bandang.
bagian teluk yang terlindung
5. Karena pen culture di terapkan untuk
pembesaran maka pen culture harus dibuat
kokoh agar tidak mudah diterobos. Caranya,
pen diberi kerangka atau tiang penyangga
pada jarak tertentu. Tiang penyangga ini
sekaligus berfungsi sebagai tempat
mengikatkan pen bambu. Jarak antar bilah
bambu atau jeruji ditentukan oleh ukuran
ikan yang akan dipelihara.
6. Kualitas air
Ikan dapat hidup dalam penculture dengan
baik pada air yang mempunyai kedalaman
50 - 100 cm. Kecerahan yang baik untuk
kehidupan ikan adalah 25 - 40 cm. Pada
tingkat kecerahan sebesar itu, jumlah
cahaya matahari yang masuk ke perairan
cukup untuk proses fotosintesis yang
seimbang, pH 6,5-7,5.
7. Penebaran benih
Hingga kini, penelitian mengenai
kepadatan penebaran yang ideal bagi ikan
yang dipelihara di dalam penclture, belum
menghasilkan data yang pasti. kepadatan
penebaran secara umum yang berlaku
yaitu 10 - 30 ekor/m2. Bila ukuran ikan
yang ditebarkan lebih besar maka
kepadatan penebarannya dikurangi
8. Pemberian pakan
Pembesaran ikan bersifat komersial
sehingga di beri pakan tambahan berupa
pelet, namun dapat juga tanpa pakan
tambahan. Pada pen culture di danau atau
waduk, pemberian pakan dapat mengikuti
cara pemberian pakan pada jala apung
yaitu dengan cara disebarkan langsung.
9. pengontrolan
Pengontrolan ikan pada pemeliharaan sistem
pen lebih repot daripada pengontrolan ikan
di jala apung. Hal ini karena pada
pemeliharaan di pen culture, ikan lebih
menyatu dengan alam (perairan umum),
sehingga risiko yang dihadapi akan semakin
besar pula. Pada periode tertentu disarankan
dilakukan kontrol populasi. Untuk itu, pen
segera ditelusuri, barangkali ada bagian yang
rusak atau kurang rapat. Berkurangnya
populasi ikan juga bisa disebabkan oleh hama
yang menyusup masuk ke sistem pen.
10. Pemanenan
Masa pemeliharaan di sistem pen bisa diakhiri bila ikan
yang dipelihara mencapai bobot tertentu. Ikan yang dipelihara
juga bisa dipanen secara selektif atau dipanen total (semua
sekaligus). Pemanenan ikan di sistem pen sedikit lebih sulit
karena ikan tidak dapat dikumpulkan pada suatu bagian
tertentu hanya dengan menggulung jala apung Pemanenan ikan
pada pemeliharaan sistem pen dilakukan dengan menggiring
ikan. Penggiringan ikan ini dibantu dengan kere yang dipasang
dengan posisi melintang pada lokasi pemeliharaan segi empat
atau dengan posisi melengkung pada pemeliharaan di lokasi
menyerupai lingkaran. Ikan-ikan yang tergiring itu lambat-laun
akan terpojok. Dari sinilah kemudian ikan tersebut diserok
atau ditangkap dengan tangan. Ikan juga dapat dipanen dengan
cara di jala.
11. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan : sebagai alternatif bagi orang yang
tidak mempunyai lahan (kolam) dan juga
menguntungkan secara teknis maupun
ekonomis.
Kekurangan : Pengontrolan ikan pada
pemeliharaan sistem pen lebih repot daripada
pengontrolan ikan di jala apung. Hal ini dapat
dimaklumi karena pada pemeliharaan sistem
pen ikan lebih menyatu dengan alam perairan
umum sehingga risiko yang dihadapi akan
semakin besar pula.