SlideShare a Scribd company logo
IMPLEMENTASI BLUE ECONOMY UNTUK KEPRI
Oleh:
Romi Novriadi, S.Pd.Kim. M.Sc
Peneliti Balai Perikanan Budidaya Laut Batam
PO BOX 60 Sekupang Batam – 29422
E-mail: Romi_bbl@yahoo.co.id
Konsep Blue Economy yang diperkenalkan oleh Gunter Pauli sangat menarik untuk
dipahami dan diterapkan, khususnya oleh Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki karakteristik
sebagai wilayah kepulauan dengan potensi kelautan yang cukup besar namun minim lahan untuk
pertanian. Implementasi Blue economy dapat menjadi solusi bagi Pemerintah Daerah untuk
memenuhi kebutuhan pangan yang semakin meningkat serta mewujudkan penguatan ekonomi
masyarakat melalui berbagai aktivitas di bidang kelautan. Secara garis besar, konsep ini
menawarkan paradigma pembangunan sektor kelautan dengan pemanfaatan sumber daya alam
secara bertanggungjawab dan berkelanjutan melalui penerapan industri yang bersifat tanpa
limbah (Zero waste) dan efisien. Penerapan konsep Blue economy ini semakin menggema sejak
disepakati oleh 21 Negara Asia Pasifik sebagai fokus kerjasama kemitraan negara APEC yang
tertuang dalam Deklarasi Xianmen melalui Pertemuan Tingkat Menteri Kelautan APEC
Keempat (The 4th APEC Ocean-related Ministerial Meeting/AOMM4). Dalam pertemuan
tersebut, dihasilkan kesepakatan bahwa penerapan konsep Blue economy akan lebih difokuskan
kepada 3 bidang kerjasama, diantaranya: (1) Konservasi ekosistem laut dan pesisir, (2) keamanan
pangan dan perdagangan, serta (3) pengembangan ilmu kelautan dan inovasi teknologi.
Model implementasi Blue Economy yang meliputi promosi Good Ocean Governance,
pengembangan wilayah Blue Economy, dan model investasi Blue Economy menuju penggunaan
sumber daya alam yang lebih efisien telah berhasil diimplementasikan di beberapa negara,
seperti: China, Korea Selatan dan Kanada dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan
menciptakan lapangan kerja secara berkelanjutan. Penerapan konsep ini di Indonesia juga dapat
dilihat melalui pilot project Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan Food and
Agriculture Organization (FAO) di kawasan industry laut Nusa-penida Bali. Hasil yang
diperoleh dari implementasi konsep ini dinilai sangat baik karena mampu mengintegrasikan
berbagai sektor produksi dan limbah yang dihasilkan, seperti kotoran dari unit produksi sapi,
babi dan aktivitas budidaya ikan dapat dimanfaatkan untuk peningkatan produksi rumput laut.
Bagaimana dengan Provinsi Kepulauan Riau? apakah Provinsi yang menyandang status
sebagai wilayah Kepulauan dan dekat dengan pasar Internasional hanya puas menjadi penonton
dan terus dijajah secara ekonomi, khususnya di era Masyarakat Ekonomi ASEAN nantinya?
Tentu kita akan bersama-sama menolak anggapan tersebut terlebih bila kita melihat potensi
maritim yang kita miliki. Namun, dalam pengembangan dan kerjasama Blue Economy ini,
Pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri. Para pengambil kebijakan di daerah haruslah
mulai melibatkan secara aktif berbagai pihak, termasuk sektor swasta untuk menggali masukan
dalam rangka peningkatan produksi energi maritim dan perikanan budidaya yang berkelanjutan.
Hal ini dinilai sangat penting agar para pelaku usaha tidak selalu merasa bahwa seluruh
permasalahan tentang penerapan konsep Blue economy harus diselesaikan secara mandiri.
Berdasarkan kondisi pembangunan ekonomi kelautan, model investasi yang dapat
diimplementasikan di Provinsi Kepulauan Riau diantaranya adalah dengan melakukan integrasi
seluruh elemen industri perikanan dalam konsep zero waste dan peningkatan nilai tambah hasil
produksi. Konsep ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan spesies lokal seperti gonggong
(Strombus sp) yang banyak ditemukan di perairan dangkal ataupun pasir berlumpur di wilayah
Kepulauan Riau. Spesies ini dapat dipadukan dengan berbagai jenis rumput laut yang memiliki
nilai ekonomis tinggi (Sargassum spp, Gracilaria sp, Eucheuma sp, Gigartinal sp, Gelidella sp)
dan diintegrasikan dengan produksi budidaya ikan laut. Kita mengetahui bahwa dalam produksi
ikan laut, dibutuhkan pakan dengan kandungan protein cukup tinggi dan diperoleh melalui
penggunaan pakan pellet komersial maupun ikan rucah segar yang diperoleh dari usaha
penangkapan. Secara teoritis, 20-30% pakan yang diberikan terbuang dengan sia-sia karena tidak
dikonsumsi oleh ikan target yang erat kaitannya dengan perubahan iklim dan kondisi fisiologis
ikan. Sisa pemberian pakan ditambah dengan buangan kotoran ikan di lautan tentu akan
berkontribusi positif terhadap peningkatan unsur nitrogen dan posfor terlarut dalam air yang
dapat memicu perkembangan bakteri dan kesuburan lautan. Melalui sistem integrasi dan konsep
Blue economy, sisa pakan dan kotoran ini dapat dikonsumsi oleh rumput laut dan siput atau
kekerangan yang diintegrasikan dalam unit produksi budidaya sehingga dapat meminimalisir
atau bahkan mengeliminir berbagai kotoran atau zat hara terlarut dalam media pemeliharaan.
Selain hal tersebut, kemampuan absorpsi yang dimiliki juga berkontribusi positif terhadap
peningkatan biomass rumput laut dan kekerangan yang akhirnya dapat dijual sebagai nilai
tambah ekonomi dan produksi budidaya ikan laut. Implementasi konsep zero waste ini juga dapat
lebih dioptimalkan melalui berbagai inovasi teknologi, seperti pembuatan pakan ikan ataupun
functional hydrolisates dengan memanfaatkan bagian pakan yang tidak digunakan seperti tulang,
kepala hingga organ dalam. Inovasi ini juga dapat menutupi kekhawatiran dari banyaknya ikan
tangkapan yang digunakan sebagai bahan baku utama pakan ikan laut dan juga dapat digunakan
sebagai penarik atau attraktan pada pakan ikan yang mayoritas lebih menggunakan bahan nabati.
Implementasi konsep Blue economy tidak hanya melulu berbasiskan pada komoditas
akuatik, namun juga dapat menyertakan berbagai sektor, seperti sektor pertanian, perkebunan
hingga unit komunitas masyarakat yang masih dalam satu integrasi prinsip dasar Blue economy.
Beberapa kisah sukses telah dipublikasikan dan satu diantaranya adalah sebuah konsep yang
menggabungkan perkebunan kopi, masyarakat dan produksi jamur di Kolombia. Pada dekade
1990-an, penurunan volume produksi jamur di Kolombia umumnya disebabkan oleh tidak
tersedianya substrat tanam jamur yang ideal untuk mendukung pertumbuhan populasi jamur.
Namun, implementasi Blue economy yang dilakukan oleh beberapa peneliti yang tergabung
dalam ZERI (Zero Emission Research Initiatives) dengan melakukan introduksi limbah ampas
kopi hasil produksi maupun konsumsi yang banyak tersebar di Kolombia mampu menjadi
substrat dasar paling ideal untuk produksi Jamur dan meningkatkan jumlah produksi. Ampas
kopi tersebut bahkan juga digunakan sebagai substrat pertumbuhan tanaman air untuk
melindungi jamur dari predator yang menjadi hama bagi produksi Jamur. Implementasi ini sekali
lagi menunjukkan bahwa konsep yang mengandung prinsip Zero waste ini juga dapat
mengurangi biaya produksi melalui substitusi pupuk dengan limbah yang tidak digunakan.
Beberapa contoh yang disajikan diatas harusnya menjadi daya tarik bagi Pemerintah
daerah yang sedikit kebigungan menentukan prioritas produksi untuk memenuhi kebutuhan
pangan di masa mendatang. Tentu saja kita tidak mau selalu dianggap sebagai bangsa konsumtif
yang lebih memilih untuk menjadi konsumen daripada menjadi produsen di negara sendiri. Oleh
karena itu, perlu dilakukan perbenahan utamanya di sektor infrastruktur, penentuan zona wilayah
produksi yang memiliki kepastian payung hukum yang kuat dan juga peningkatan sumber daya
manusia sebagai pelaksana konsep Blue economy ini. Dalam hal SDM, pembenahan perlu
dilakukan melalui peningkatan kualitas anak didik yang ada di berbagai sekolah kejuruan di
bidang kelautan dengan lebih membuka jalur studi banding dan memperkuat bidang teknis agar
siap dalam mewujudkan konsep ini. Banyaknya keluhan pembudidaya, khususnya untuk
produksi ikan laut yang harus menghadapi mahalnya biaya produksi diharapkan dapat berkurang
melalui nilai tambah yang akan diperoleh dari implementasi konsep ini.
Kita tentu sangat berharap bahwa dengan memasuki Era Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA 2015) kita juga dapat bergerak dinamis mengamankan seluruh potensi maritim yang kita
miliki dengan melakukan pemanfaatan yang optimal dengan berbasiskan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Pengelolaan potensi maritim harus dilakukan secara mandiri dan dilakukan oleh anak
negeri agar KEPRI tidak selalu menjadi pasar namun juga menjadi penghasil produk perikanan
yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

More Related Content

What's hot

Total faktor produktivitas
Total faktor produktivitasTotal faktor produktivitas
Total faktor produktivitas'Andrian Djamalu
 
3.4 PPT Ketahanan Pangan.pptx
3.4 PPT Ketahanan Pangan.pptx3.4 PPT Ketahanan Pangan.pptx
3.4 PPT Ketahanan Pangan.pptx
MukarobinspdMukarobi
 
Modul Tutorial Arima
Modul Tutorial ArimaModul Tutorial Arima
Modul Tutorial Arima
OlahData TugasAkhir
 
K13 kointegrasi
K13 kointegrasiK13 kointegrasi
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Cut Endang Kurniasih
 
Tugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikanTugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikan
Akram Abu Bakar
 
3. green and blue economy
3. green and blue economy3. green and blue economy
3. green and blue economy
Rahma0207
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Rosmaiyadi Snt
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskal
miftakhulkhoiroh
 
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan EviewsUji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
M. Rojana Hamdan
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanPepen Mahale
 
iktiologi
iktiologiiktiologi
Kelambagaan ekonomi
Kelambagaan ekonomiKelambagaan ekonomi
Kelambagaan ekonomiRama AchMad
 
8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim
Azlan Abdurrahman
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
Irma Asyatun
 
Jurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirJurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas Air
Sabarudin saba
 
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomiStrategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomiNamirah Namirah
 
Presentasi Pengelolaan Pesisir
Presentasi  Pengelolaan  PesisirPresentasi  Pengelolaan  Pesisir
Presentasi Pengelolaan PesisirAbida Muttaqiena
 
Pert 9-pemodelan-ekonometrika
Pert 9-pemodelan-ekonometrikaPert 9-pemodelan-ekonometrika
Pert 9-pemodelan-ekonometrika
wuri septi
 

What's hot (20)

Total faktor produktivitas
Total faktor produktivitasTotal faktor produktivitas
Total faktor produktivitas
 
3.4 PPT Ketahanan Pangan.pptx
3.4 PPT Ketahanan Pangan.pptx3.4 PPT Ketahanan Pangan.pptx
3.4 PPT Ketahanan Pangan.pptx
 
Modul Tutorial Arima
Modul Tutorial ArimaModul Tutorial Arima
Modul Tutorial Arima
 
K13 kointegrasi
K13 kointegrasiK13 kointegrasi
K13 kointegrasi
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Tugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikanTugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikan
 
3. green and blue economy
3. green and blue economy3. green and blue economy
3. green and blue economy
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskal
 
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan EviewsUji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
 
iktiologi
iktiologiiktiologi
iktiologi
 
Kelambagaan ekonomi
Kelambagaan ekonomiKelambagaan ekonomi
Kelambagaan ekonomi
 
8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Jurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirJurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas Air
 
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomiStrategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
 
Presentasi Pengelolaan Pesisir
Presentasi  Pengelolaan  PesisirPresentasi  Pengelolaan  Pesisir
Presentasi Pengelolaan Pesisir
 
Pert 9-pemodelan-ekonometrika
Pert 9-pemodelan-ekonometrikaPert 9-pemodelan-ekonometrika
Pert 9-pemodelan-ekonometrika
 

Viewers also liked

E-catalog of cookware
E-catalog of cookwareE-catalog of cookware
E-catalog of cookwareYingting Kang
 
Presentacion Personal
Presentacion Personal Presentacion Personal
Presentacion Personal
m_gu3
 
ĐẤU TRƯỜNG SAGA - GMO
ĐẤU TRƯỜNG SAGA - GMOĐẤU TRƯỜNG SAGA - GMO
ĐẤU TRƯỜNG SAGA - GMO
Moplay
 
Sistemas De Informacion IV
Sistemas De Informacion IVSistemas De Informacion IV
Sistemas De Informacion IV
nattalia_3
 
Proyecto uaii
Proyecto uaiiProyecto uaii
Proyecto uaii
Imelda Ayala
 

Viewers also liked (6)

E-catalog of cookware
E-catalog of cookwareE-catalog of cookware
E-catalog of cookware
 
Presentacion Personal
Presentacion Personal Presentacion Personal
Presentacion Personal
 
ĐẤU TRƯỜNG SAGA - GMO
ĐẤU TRƯỜNG SAGA - GMOĐẤU TRƯỜNG SAGA - GMO
ĐẤU TRƯỜNG SAGA - GMO
 
Mission
MissionMission
Mission
 
Sistemas De Informacion IV
Sistemas De Informacion IVSistemas De Informacion IV
Sistemas De Informacion IV
 
Proyecto uaii
Proyecto uaiiProyecto uaii
Proyecto uaii
 

Similar to Implementasi blue economy untuk kepri

PKM Pengabdian Masyarakat tentang Sampah.pdf
PKM Pengabdian Masyarakat tentang Sampah.pdfPKM Pengabdian Masyarakat tentang Sampah.pdf
PKM Pengabdian Masyarakat tentang Sampah.pdf
AmaliaTriUtami2
 
Green and Blue Economics.pptx
Green and Blue Economics.pptxGreen and Blue Economics.pptx
Green and Blue Economics.pptx
RickaAnnisa
 
Bone Fish Burger
Bone Fish BurgerBone Fish Burger
Bone Fish BurgerTri Cahyono
 
Membangun ekonomi bangsa berbasis kelautan dan perikanan
Membangun ekonomi bangsa berbasis kelautan dan perikananMembangun ekonomi bangsa berbasis kelautan dan perikanan
Membangun ekonomi bangsa berbasis kelautan dan perikanan
PT. SASA
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
PERIKANAN BERKELANJJUTAN
PERIKANAN BERKELANJJUTANPERIKANAN BERKELANJJUTAN
PERIKANAN BERKELANJJUTAN
rendraeka
 
Ekonomi_Biru_Sumber_Daya_Pesisir.pdf
Ekonomi_Biru_Sumber_Daya_Pesisir.pdfEkonomi_Biru_Sumber_Daya_Pesisir.pdf
Ekonomi_Biru_Sumber_Daya_Pesisir.pdf
ismunandarsaebani1
 
kemkes-01.pdf
kemkes-01.pdfkemkes-01.pdf
kemkes-01.pdf
apandindi
 
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
deviarsel
 
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
IAARD/Bogor, Indonesia
 
Konsep Jasa Layanan Lingkungan
Konsep Jasa Layanan LingkunganKonsep Jasa Layanan Lingkungan
Konsep Jasa Layanan Lingkungan
MeydellaRizkova
 
blue-economy-denny-iswanto.pptx
blue-economy-denny-iswanto.pptxblue-economy-denny-iswanto.pptx
blue-economy-denny-iswanto.pptx
SubditISMK
 
Konsep Jasa Layanan Lingkungan
Konsep Jasa Layanan LingkunganKonsep Jasa Layanan Lingkungan
Konsep Jasa Layanan Lingkungan
AzZahraDyahZhafiraMa
 
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUDIDAYA LELE ORGANIK MEDIA TERPAL UNT...
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUDIDAYA LELE ORGANIK MEDIA TERPAL UNT...PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUDIDAYA LELE ORGANIK MEDIA TERPAL UNT...
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUDIDAYA LELE ORGANIK MEDIA TERPAL UNT...
Herry Rachmat Safi'i
 
Policy Brief - Tren dan Nilai Ekonomi Karbon Biru oleh CarbonEthics .pdf
Policy Brief - Tren dan Nilai Ekonomi Karbon Biru oleh CarbonEthics .pdfPolicy Brief - Tren dan Nilai Ekonomi Karbon Biru oleh CarbonEthics .pdf
Policy Brief - Tren dan Nilai Ekonomi Karbon Biru oleh CarbonEthics .pdf
Lavayrter
 
Perhutanan Sosial Almisbat | Pojok Desa #05
Perhutanan Sosial Almisbat  | Pojok Desa #05Perhutanan Sosial Almisbat  | Pojok Desa #05
Perhutanan Sosial Almisbat | Pojok Desa #05
TV Desa
 
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Himaka Unsyiah
 

Similar to Implementasi blue economy untuk kepri (20)

PKM Pengabdian Masyarakat tentang Sampah.pdf
PKM Pengabdian Masyarakat tentang Sampah.pdfPKM Pengabdian Masyarakat tentang Sampah.pdf
PKM Pengabdian Masyarakat tentang Sampah.pdf
 
Green and Blue Economics.pptx
Green and Blue Economics.pptxGreen and Blue Economics.pptx
Green and Blue Economics.pptx
 
Bone Fish Burger
Bone Fish BurgerBone Fish Burger
Bone Fish Burger
 
Membangun ekonomi bangsa berbasis kelautan dan perikanan
Membangun ekonomi bangsa berbasis kelautan dan perikananMembangun ekonomi bangsa berbasis kelautan dan perikanan
Membangun ekonomi bangsa berbasis kelautan dan perikanan
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PERIKANAN BERKELANJJUTAN
PERIKANAN BERKELANJJUTANPERIKANAN BERKELANJJUTAN
PERIKANAN BERKELANJJUTAN
 
Makalah keynote-speakers
Makalah keynote-speakersMakalah keynote-speakers
Makalah keynote-speakers
 
Ekonomi_Biru_Sumber_Daya_Pesisir.pdf
Ekonomi_Biru_Sumber_Daya_Pesisir.pdfEkonomi_Biru_Sumber_Daya_Pesisir.pdf
Ekonomi_Biru_Sumber_Daya_Pesisir.pdf
 
kemkes-01.pdf
kemkes-01.pdfkemkes-01.pdf
kemkes-01.pdf
 
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
 
Konsep Jasa Layanan Lingkungan
Konsep Jasa Layanan LingkunganKonsep Jasa Layanan Lingkungan
Konsep Jasa Layanan Lingkungan
 
blue-economy-denny-iswanto.pptx
blue-economy-denny-iswanto.pptxblue-economy-denny-iswanto.pptx
blue-economy-denny-iswanto.pptx
 
Konsep Jasa Layanan Lingkungan
Konsep Jasa Layanan LingkunganKonsep Jasa Layanan Lingkungan
Konsep Jasa Layanan Lingkungan
 
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUDIDAYA LELE ORGANIK MEDIA TERPAL UNT...
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUDIDAYA LELE ORGANIK MEDIA TERPAL UNT...PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUDIDAYA LELE ORGANIK MEDIA TERPAL UNT...
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUDIDAYA LELE ORGANIK MEDIA TERPAL UNT...
 
Policy Brief - Tren dan Nilai Ekonomi Karbon Biru oleh CarbonEthics .pdf
Policy Brief - Tren dan Nilai Ekonomi Karbon Biru oleh CarbonEthics .pdfPolicy Brief - Tren dan Nilai Ekonomi Karbon Biru oleh CarbonEthics .pdf
Policy Brief - Tren dan Nilai Ekonomi Karbon Biru oleh CarbonEthics .pdf
 
Perikanan kepulauan riau by romi novriadi
Perikanan kepulauan riau   by romi novriadiPerikanan kepulauan riau   by romi novriadi
Perikanan kepulauan riau by romi novriadi
 
Perhutanan Sosial Almisbat | Pojok Desa #05
Perhutanan Sosial Almisbat  | Pojok Desa #05Perhutanan Sosial Almisbat  | Pojok Desa #05
Perhutanan Sosial Almisbat | Pojok Desa #05
 
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
 

More from Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia

BASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM: INDONESIA SCENARIO
BASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM:  INDONESIA SCENARIOBASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM:  INDONESIA SCENARIO
BASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM: INDONESIA SCENARIO
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Teknik formulasi pakan ikan dan udang
Teknik formulasi pakan ikan dan udangTeknik formulasi pakan ikan dan udang
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated schoolRomi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Indahnya wisata pantai nongsa kota batam
Indahnya wisata pantai nongsa kota batamIndahnya wisata pantai nongsa kota batam
Indahnya wisata pantai nongsa kota batam
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikanPengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper (e. fu...
Immunostimulation effects of herbal bio  conditioners on tiger grouper (e. fu...Immunostimulation effects of herbal bio  conditioners on tiger grouper (e. fu...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper (e. fu...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguanPemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Balai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batamBalai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batamBalai perikanan budidaya laut batam
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Kajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putih
Kajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putihKajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putih
Kajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putih
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...
Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...
Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 

More from Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia (20)

BASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM: INDONESIA SCENARIO
BASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM:  INDONESIA SCENARIOBASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM:  INDONESIA SCENARIO
BASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM: INDONESIA SCENARIO
 
Teknik formulasi pakan ikan dan udang
Teknik formulasi pakan ikan dan udangTeknik formulasi pakan ikan dan udang
Teknik formulasi pakan ikan dan udang
 
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated schoolRomi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
 
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
 
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
 
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
 
Indahnya wisata pantai nongsa kota batam
Indahnya wisata pantai nongsa kota batamIndahnya wisata pantai nongsa kota batam
Indahnya wisata pantai nongsa kota batam
 
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
 
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikanPengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
 
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper (e. fu...
Immunostimulation effects of herbal bio  conditioners on tiger grouper (e. fu...Immunostimulation effects of herbal bio  conditioners on tiger grouper (e. fu...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper (e. fu...
 
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
 
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguanPemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
 
Balai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batamBalai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batam
 
Balai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batamBalai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batam
 
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
 
Kajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putih
Kajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putihKajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putih
Kajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putih
 
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
 
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
 
Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...
Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...
Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...
 
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
 

Recently uploaded

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 

Implementasi blue economy untuk kepri

  • 1. IMPLEMENTASI BLUE ECONOMY UNTUK KEPRI Oleh: Romi Novriadi, S.Pd.Kim. M.Sc Peneliti Balai Perikanan Budidaya Laut Batam PO BOX 60 Sekupang Batam – 29422 E-mail: Romi_bbl@yahoo.co.id Konsep Blue Economy yang diperkenalkan oleh Gunter Pauli sangat menarik untuk dipahami dan diterapkan, khususnya oleh Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki karakteristik sebagai wilayah kepulauan dengan potensi kelautan yang cukup besar namun minim lahan untuk pertanian. Implementasi Blue economy dapat menjadi solusi bagi Pemerintah Daerah untuk memenuhi kebutuhan pangan yang semakin meningkat serta mewujudkan penguatan ekonomi masyarakat melalui berbagai aktivitas di bidang kelautan. Secara garis besar, konsep ini menawarkan paradigma pembangunan sektor kelautan dengan pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggungjawab dan berkelanjutan melalui penerapan industri yang bersifat tanpa limbah (Zero waste) dan efisien. Penerapan konsep Blue economy ini semakin menggema sejak disepakati oleh 21 Negara Asia Pasifik sebagai fokus kerjasama kemitraan negara APEC yang tertuang dalam Deklarasi Xianmen melalui Pertemuan Tingkat Menteri Kelautan APEC Keempat (The 4th APEC Ocean-related Ministerial Meeting/AOMM4). Dalam pertemuan tersebut, dihasilkan kesepakatan bahwa penerapan konsep Blue economy akan lebih difokuskan kepada 3 bidang kerjasama, diantaranya: (1) Konservasi ekosistem laut dan pesisir, (2) keamanan pangan dan perdagangan, serta (3) pengembangan ilmu kelautan dan inovasi teknologi. Model implementasi Blue Economy yang meliputi promosi Good Ocean Governance, pengembangan wilayah Blue Economy, dan model investasi Blue Economy menuju penggunaan sumber daya alam yang lebih efisien telah berhasil diimplementasikan di beberapa negara, seperti: China, Korea Selatan dan Kanada dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja secara berkelanjutan. Penerapan konsep ini di Indonesia juga dapat dilihat melalui pilot project Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan Food and Agriculture Organization (FAO) di kawasan industry laut Nusa-penida Bali. Hasil yang
  • 2. diperoleh dari implementasi konsep ini dinilai sangat baik karena mampu mengintegrasikan berbagai sektor produksi dan limbah yang dihasilkan, seperti kotoran dari unit produksi sapi, babi dan aktivitas budidaya ikan dapat dimanfaatkan untuk peningkatan produksi rumput laut. Bagaimana dengan Provinsi Kepulauan Riau? apakah Provinsi yang menyandang status sebagai wilayah Kepulauan dan dekat dengan pasar Internasional hanya puas menjadi penonton dan terus dijajah secara ekonomi, khususnya di era Masyarakat Ekonomi ASEAN nantinya? Tentu kita akan bersama-sama menolak anggapan tersebut terlebih bila kita melihat potensi maritim yang kita miliki. Namun, dalam pengembangan dan kerjasama Blue Economy ini, Pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri. Para pengambil kebijakan di daerah haruslah mulai melibatkan secara aktif berbagai pihak, termasuk sektor swasta untuk menggali masukan dalam rangka peningkatan produksi energi maritim dan perikanan budidaya yang berkelanjutan. Hal ini dinilai sangat penting agar para pelaku usaha tidak selalu merasa bahwa seluruh permasalahan tentang penerapan konsep Blue economy harus diselesaikan secara mandiri. Berdasarkan kondisi pembangunan ekonomi kelautan, model investasi yang dapat diimplementasikan di Provinsi Kepulauan Riau diantaranya adalah dengan melakukan integrasi seluruh elemen industri perikanan dalam konsep zero waste dan peningkatan nilai tambah hasil produksi. Konsep ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan spesies lokal seperti gonggong (Strombus sp) yang banyak ditemukan di perairan dangkal ataupun pasir berlumpur di wilayah Kepulauan Riau. Spesies ini dapat dipadukan dengan berbagai jenis rumput laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi (Sargassum spp, Gracilaria sp, Eucheuma sp, Gigartinal sp, Gelidella sp) dan diintegrasikan dengan produksi budidaya ikan laut. Kita mengetahui bahwa dalam produksi ikan laut, dibutuhkan pakan dengan kandungan protein cukup tinggi dan diperoleh melalui penggunaan pakan pellet komersial maupun ikan rucah segar yang diperoleh dari usaha penangkapan. Secara teoritis, 20-30% pakan yang diberikan terbuang dengan sia-sia karena tidak dikonsumsi oleh ikan target yang erat kaitannya dengan perubahan iklim dan kondisi fisiologis ikan. Sisa pemberian pakan ditambah dengan buangan kotoran ikan di lautan tentu akan berkontribusi positif terhadap peningkatan unsur nitrogen dan posfor terlarut dalam air yang dapat memicu perkembangan bakteri dan kesuburan lautan. Melalui sistem integrasi dan konsep Blue economy, sisa pakan dan kotoran ini dapat dikonsumsi oleh rumput laut dan siput atau
  • 3. kekerangan yang diintegrasikan dalam unit produksi budidaya sehingga dapat meminimalisir atau bahkan mengeliminir berbagai kotoran atau zat hara terlarut dalam media pemeliharaan. Selain hal tersebut, kemampuan absorpsi yang dimiliki juga berkontribusi positif terhadap peningkatan biomass rumput laut dan kekerangan yang akhirnya dapat dijual sebagai nilai tambah ekonomi dan produksi budidaya ikan laut. Implementasi konsep zero waste ini juga dapat lebih dioptimalkan melalui berbagai inovasi teknologi, seperti pembuatan pakan ikan ataupun functional hydrolisates dengan memanfaatkan bagian pakan yang tidak digunakan seperti tulang, kepala hingga organ dalam. Inovasi ini juga dapat menutupi kekhawatiran dari banyaknya ikan tangkapan yang digunakan sebagai bahan baku utama pakan ikan laut dan juga dapat digunakan sebagai penarik atau attraktan pada pakan ikan yang mayoritas lebih menggunakan bahan nabati. Implementasi konsep Blue economy tidak hanya melulu berbasiskan pada komoditas akuatik, namun juga dapat menyertakan berbagai sektor, seperti sektor pertanian, perkebunan hingga unit komunitas masyarakat yang masih dalam satu integrasi prinsip dasar Blue economy. Beberapa kisah sukses telah dipublikasikan dan satu diantaranya adalah sebuah konsep yang menggabungkan perkebunan kopi, masyarakat dan produksi jamur di Kolombia. Pada dekade 1990-an, penurunan volume produksi jamur di Kolombia umumnya disebabkan oleh tidak tersedianya substrat tanam jamur yang ideal untuk mendukung pertumbuhan populasi jamur. Namun, implementasi Blue economy yang dilakukan oleh beberapa peneliti yang tergabung dalam ZERI (Zero Emission Research Initiatives) dengan melakukan introduksi limbah ampas kopi hasil produksi maupun konsumsi yang banyak tersebar di Kolombia mampu menjadi substrat dasar paling ideal untuk produksi Jamur dan meningkatkan jumlah produksi. Ampas kopi tersebut bahkan juga digunakan sebagai substrat pertumbuhan tanaman air untuk melindungi jamur dari predator yang menjadi hama bagi produksi Jamur. Implementasi ini sekali lagi menunjukkan bahwa konsep yang mengandung prinsip Zero waste ini juga dapat mengurangi biaya produksi melalui substitusi pupuk dengan limbah yang tidak digunakan. Beberapa contoh yang disajikan diatas harusnya menjadi daya tarik bagi Pemerintah daerah yang sedikit kebigungan menentukan prioritas produksi untuk memenuhi kebutuhan pangan di masa mendatang. Tentu saja kita tidak mau selalu dianggap sebagai bangsa konsumtif yang lebih memilih untuk menjadi konsumen daripada menjadi produsen di negara sendiri. Oleh
  • 4. karena itu, perlu dilakukan perbenahan utamanya di sektor infrastruktur, penentuan zona wilayah produksi yang memiliki kepastian payung hukum yang kuat dan juga peningkatan sumber daya manusia sebagai pelaksana konsep Blue economy ini. Dalam hal SDM, pembenahan perlu dilakukan melalui peningkatan kualitas anak didik yang ada di berbagai sekolah kejuruan di bidang kelautan dengan lebih membuka jalur studi banding dan memperkuat bidang teknis agar siap dalam mewujudkan konsep ini. Banyaknya keluhan pembudidaya, khususnya untuk produksi ikan laut yang harus menghadapi mahalnya biaya produksi diharapkan dapat berkurang melalui nilai tambah yang akan diperoleh dari implementasi konsep ini. Kita tentu sangat berharap bahwa dengan memasuki Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA 2015) kita juga dapat bergerak dinamis mengamankan seluruh potensi maritim yang kita miliki dengan melakukan pemanfaatan yang optimal dengan berbasiskan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengelolaan potensi maritim harus dilakukan secara mandiri dan dilakukan oleh anak negeri agar KEPRI tidak selalu menjadi pasar namun juga menjadi penghasil produk perikanan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.