1. Pembimbing : dr. Adi Madethen, Sp.B
Coass : Restu Rahmadanti
Ayuningtiyas
2. • IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. M Y F
• Umur : 26 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : TNI
• Pendidikan terakhir: SMA
• Bangsa : Indonesia
• Alamat : Bima
• Agama : Islam
• No. RM : 420948
• Tanggal masuk : 04 Oktober 2021
• Tanggal periksa : 05 Oktober 2021
3. • ANAMNESA
• Keluhan Utama : Benjolan di skrotum kanan dan kiri
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang ke IGD RSUD Kota Mataram pada tanggal 04
Oktober 2021 dalam keadaan sadar diantar oleh istrinya
dengan keluhan benjolan di skrotum kanan dan kiri. Benjolan
dikeluhkan sejak ± 2 minggu yang lalu. Benjolan dirasakan
nyeri hilang timbul. Saat beraktifitas nyeri dirasakan muncul
dan pada saat istirahat nyeri dirasakan berkurang. Benjolan
dirasakan muncul secara tiba-tiba. Sebelumnya pasien sudah
di USG di RSI Siti Hajar pada tanggal 29 September 2021, lalu
pasien dirujuk ke RSUD Kota Mataram. Demam tidak ada,
BAK tidak terganggu, BAB normal. Pasien sudah menikah ± 2
tahun dan belum dikaruniai seorang anak.
4. • Riwayat Penyakit Dahulu
• Sebelumnya pasien belum pernah mengalami keluhan seperti
sekarang ini. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit DM, HT,
Ginjal, dan Jantung.
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Dikeluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan yang sama
seperti pasien. Dikeluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit
seperti DM, HT, Jantung. Namun orang tua pasien memiliki
penyakit Ginjal.
• Riwayat Sosial
• Pasien mengatakan rajin berolahraga, tidak merokok, tidak
meminum alcohol.
5. • PEMERIKSAAN FISIK
• Status Present
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• GCS : E4V5M6
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg
• Frekuensi Nadi : 85 x/menit
• Frekuensi Pernapasan : 20 x/menit
• Suhu : 36,6ºC
12. • Definisi
• Varikokeldilatasi abnormal dari vena pada pleksus
pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika
interna.
• Kelainan ini terdapat pada 15% pria.
• Varikokel merupakan salah satu penyebab infertilitas pada pria
dan didapatkan 21-41% pria yang mandul menderita varikokel.
13. • Epidemiologi
• Diperkirakan 1/3 pria yang mengalami gangguan kualitas semen
dan infertilitasvarikokel (21-41%).
• Akan tetapi tidak semua penderita varikokelinfertilitas20-50%
14. • Klasifikasi
Grade Temuan dari pemeriksaan
Grade I Varikokel yang dapat dipalpasi setelah pasien
melakukan maneuver valsava
Grade II Varikokel yang dapat dipalpasi tanpa melakukan
maneuver valsava
Grade III Varikokel yang sudah dapat dilihat bentuknya tanpa
melakukan maneuver valsava
15. • Etiologi
• Idiopatik
• Varikokel sebelah kiri lebih sering dijumpai (70-93%) daripada
sebelah kananv.spermatika interna kiri bermuara pada v.renalis
kiri dengan arah tegak lurus, sedangkan yang kanan bermuara
pada vena kava dengan arah miring.
• Disamping itu vena spermatika interna kiri lebih panjang daripada
yang kanan dan katupnya lebh sedikit dan inkompeten.
16. • Etiologi varikokel secara umum :
• Dilatasi atau hilangnya mekanisme pompa otot atau kurangnya
struktur penunjang/atrofi otot kremaster, kelemahan kongenital,
proses degenerative pleksus pampiniformis.
• Sekunder tumor retro, thrombus, hidronefrosis.
17. • Patofisiologi
• Adanya inkompetensi katup atau tidak adanya katup vena
spermatika internaaliran balik terpengaruh oleh gaya gravitasi
pada posisi berdiripeningkatan tekanan pada system vena
spermatika internakenaikan tekanan intra venadilatasi vena.
21. • Tatalaksana
• Operasi
• Ligasi dari vena spermatika interna dapat dilakukan dengan
berbagai teknik :
• Retroperitoneal,
• inguinal atau subinguinal,
• laparoskopik,
• microskopik varikokelektomi.
22. • Teknik retroperitoneal (palomo)
• Kekurangan dari teknik ini yaitu :
• sulitnya menjaga pembuluh limfatik karena sulitnya mencari
lokasi pembuluh retroperitonealhidrokel post operasi.
• angka kekambuhan tinggi karena arteri testicular terlindungi
oleh pleksus periarterial (vena comitantes), dimana akan terjadi
dilatasi berjalannya waktu dan akan menimbulkan
kekambuhan.
23. • Teknik inguinal (ivanissevich)
• Insisi dibuat 2 cm diatas sifisis pubis
• Insisis fasia spermatika, kemudian akan terlihat pembuluh darah
spermatika
• Setiap pembuluh darah terisolasi, kemudian diligasi dengan
mengunakan benang yang nonabsorbable
• Setelah semua pembuluh darah kolateral terligasi, fasia M.
external oblique ditutup dengan benang yang absorbable dan kulit
dijahit subkutikuler
24. • Teknik laparoskopik
• Modifikasi dari teknik retroperitoneal dengan keuntungan dan
kerugian yang hampir sama.
• Teknik ini memiliki beberapa komplikasi seperti trauma pada usus,
pembuluh darah intrabdominal dan visera, emboli, dan peritonitis.
• Komplikasi ini lebih serius dibandingkan dengan varikokelektomi
open.
25. • Microsurgical varicocelectomy (marmar-goldstein)
• Microsurgical subinguinal atau inguinal merupakan teknik terpilih
untuk melakukan ligase varikokel. Saluran spermatika dievaluasi
kearah insisi, untuk memudahkan penglihatan, dan dengan
menggunakan bantuan mikroskop pembesaran 6x hingga 25x.
26. • Prognosis
• Ad vitam : dubia ad bonam
• Ad functionam : dubia ad bonam
• Ad sanationam : bonam