Executive summary:
PT Raharja Duta Solusindo menganalisis dua produk utamanya, yaitu pelatihan sertifikasi manajemen risiko dan seminar manajemen risiko, menggunakan matriks BCG. Kedua produk tersebut termasuk ke dalam kategori bintang, yang memiliki pangsa pasar besar dan tingkat pertumbuhan tinggi. Perusahaan berencana mempertahankan seminar risiko dan meningkatkan pelatihan sertifikasi untuk memasuki kategori sapi per
1. (Periode 03 Des – 09 Des 2018)
Mata Kuliah STRATEGIC MANAGEMENT
Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
Mahasiswa : Ratih Dewi Sumantri - 55117120116
Dosen :Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
2. 5 KEKUATAN PERSAINGAN MODEL PORTER DAN MATRIX BCG
EXECUTIVE SUMMARY
I. PORTERS 5 COMPETITIVENESS FORCE MODEL
Dalam berusaha pebisnis harus berhadapan dengan pesaing. Oleh karena itu
dalam bersaing perusahaan harus memiliki strategi untuk bersaing agar dapat
betahan atau menang dalam bersaing. . Ketika suatu bisnis menguntungkan maka
akan selalu ada perusahaan lain yang mengikutinya , ketika suatu produk berhasil
di market maka akan selalu ada produk lain yang mengikutinya . Dalam membuat
strategi bersaing menurut Porter , terdapat 5 aspek yang harus dipertimbangkan
yaitu :
1. Ancaman pendatang baru/New Entrance
2. Ancaman pengganti/Product Subtitution
3. Daya tawar pelanggan/buyer power
4. Daya tawar pemasok/ Power supplier
5. Persaingan industri .
Ad.1. Mengapa pendatang baru merupakan ancaman perusahaan kita
Karena setiap bisnis yg menguntungkan akan diikuti oleh perusahaan baru
yg akan menjadi pesaing kita.
Ad.2. Mengapa Produk pengganti menjadi ancaman perusahaan kita?
Karena konsumen itu beragam daya beli dan seleranya. Ada yg
berorientasi pada fungsi dan ada yg berorentasi pada gengsi yg
mementingkan originalitas. Ada produk original ada KW yg fungsinya
hampir sama.
Ad.3. Mengapa daya tawar pelanggan menjadi ancaman perusahaan kita .
Karena jika produk perusahaan pembelinya hanya 1 maka jika pembeli
memutuskan berhenti membeli, maka akan mengancam keberadaan
perusahaan/produk kita.Jima pembelinya banyak maka akan lebih aman.
Ad.4. Mengapa Kekuatan supplier menjadi ancaman.
Karena jika supplier hanya 1 dan memutuskan men suppliy bahan baku
perusahaan kita, akan membuat perusahaan kita sulit bertahan. Jika
supplier banyak akan lebih aman.
3. Ad.5. Mengapa tingkat persaingan menjadi ancaman perusahaan .
Karena jika persaingan sangat keras , maka untuk bertahan perusahaan
bisa berdarah darah, sehingga harus menggunakan strategy Blue Ocean
Strategy untuk keluar dari zona berdarah darah tersebut.
II. BCG ( BOSTON CONSULTING GROUP)
Selanjutnya setelah perusahaan beroperasi maka tentu ada portfolio atau lini
business . Sebagai contoh perusahaan yang bergerak dalam training memiliki
portfolio bisnis sbb :
1. Training Sertifikasi Management Risiko
2. Seminar Manageent Rsiko
3. Training Dasar Dasar Perbankan
4. Training Credit
5. Training Customer Services.
Menurut Boston Consulting Group Ke 5 portfolio bisnis tersebut di atas harus
dianalisa bagaimana keberadaanya di pasar ( Pertumbuhan dan pangsa pasarnya)
saat ini dibandingkan dengan keadaan pasar training pada umumnya.
Disini yg dianalisa adalah :
a. Market sharenya
b. Pertumbuhan ( Growth )
Jika dibuat Metrix adalah sbb :
STAR/BINTANG QUESTION MARK(?)
CASH COW/SAPI
PERAH
DOGS/ANJING,
BINATANG
PELIHARAAN
4. Penjelasan metrix
1. Star/Bintang
Portfolio ini adalah portfolio yang memiliki market share tinggi dan
Growth yg tinggi.:
2. Question Mark/Tandatanya.
Portfolio ini adalah portfolio bisnis yang Growth nya punya tinggi
tetapi market share rendah.
3. Cash Cow/Sapi Perah
Portfolio ini adalah portfolio yang memiliki market share tinggi tetapi
sudah tidak bisa tumbuh lagi.
4. Dogs/Anjing Peliharaan
Portfolio ini adalah portfolio yang Market sharenya rendah tetapi
Growthnya juga rendah.
WHAT NEXT
Setelah menggunakan Analisa Porter dalam persaingan dan mengetahui posisi
produk sesuai BCG Matrix maka perlu membuat the next strategy yaitu :
1) Build atau Membangun, yaitu meningkatkan investasi pada produk atau
unit bisnis agar dapat meningkatkan pangsa pasar. Strategi ini biasanya
dilakukan untuk mendorong produk-produk dalam kategori Question
Marks menjadi Stars dan akhirnya menjadi Cash Cows.
2) Hold atau Mempertahankan, yaitu strategi untuk mempertahankan produk-
produk agar tetap pada kategori yang sama. Strategi tersebut biasanya
digunakan pada kategori Stars.
3) Harvest atau Memanen, yaitu strategi untuk mengurangi investasi dan
mencoba untuk mendapatkan uang tunai (cash) semaksimum mungkin dari
produk atau meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan. Strategi ini
biasanya digunakan pada produk-produk atau unit bisnis yang berada di
kategori Cash Cows.
4) Divest atau Melakukan Divestasi, yaitu strategi yang melakukan
penutupan usaha atau likuidasi terhadap unit bisnis atau produk yang
mengalami kerugian atau produk yang memiliki pangsa pasar rendah.
5. Strategi Divestasi ini biasanya dilakukan pada produk atau unit bisnis yang
berada di kategori Dogs.
STEPS /LANGKAH LANGKAH DALAM MENGANALISIS PRODUK
ATAU UNIT BISNIS DENGAN Matriks BCG :
• Pilih Unit atau Produk yang ingin dianalisis.
• Tentukan Pasar (Market) yg relevan
• Menghitung Pangsa Pasar Relative (Relative Market Share) perusahaan
kita
• Ketahui tingkat pertumbuhan pasar (Growth Market Rate) yg moderate (
rata rata pertumbhan ) untuk memisahkan mana Star, mana Cash Cow,
mana Questionmark dan mana Dogs).
• Menggambar Siklus di Matriks BCG
KESIMPULAN :
1. Dalam bersaing RDS harus memperhatikan hadirnya penddatang
baru, hadirnya produk pengganti, kekuatan pembeli, kekuatan penjual
serta lingkungan persaingan yg ada saat ini agar tetap survive.
2. Setelah di Analisa dengan Metrix BCG, produk RDS masuk dalam
kategiry STAR dan Cash Cow, sehingga memerlukan kerja cerdas utuk
mempertahankan dan meningkatkannya. Apalagi dengan ROE yang
jauh di atas rata rata market.
5 Porters competitiveness model & BCG Matrixs
PENERAPAN DI pt. Raharja Duta Solusindo
EXECUTIVE SUMMARY :
Pendahuluan :
PT . Raharja Duta Solusindo adalah sebuah peusahaan ( Perseroan Terbatas) yang
bergerak dalam penyediaan jasa Training dan Consultant. Saat ini produk yang
sudah berjalan adalah :
a. Produk Training Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko bagi pejabat Bank di
seluruh Indonesia dan
6. b. Seminar Manajemen Risiko bagi pejabat Bank sebagai konsekuensi
kepemilikan kompeensi manajemen risiko bagi pejabat bank di Indonesia.
Perusahaan berdiri pertengahan tahun 2015 dengan target market bank bank di
Indonesia yang berjumalh 120 bank terdiri dari Bank pemerintah, Bank
Pemerintah Daerah, Bank Swasta Asing, Bank Swasta Nasional.
STRATEGI PEMASARAN PT. RDS
Dalam hal strategi pemasaran PT. RDS mempertimbangkan 5 model strategi
bersaing menurut Porter yaitu :
1. The New Entrance/ Pendatang baru.
Disadari begitu mudahnya mendirikan perusahaan di Indonesia , di sisi
lain bank bank di Indonesia tidak mau masalah Training dan seminar
diselenggarakan oleh PRIBADI dengan kata lain harus Lembaga seperti
Perusahaan Training atau Lembaga Pendidikan. Sehingga pendatang baru
dalam dunia Training tumbuh mejamur. Untuk itu agar perusahaan tetap
survive harus mempunyai nilai tambah yg bisa dinikmati oleh bank bank
sebagai user produk RDS. ( Competive Advantage). Competitive
advantage inilah yg merupakan rahasia perusahaan .
2. Produk subtitusi/Produk pengganti.
a. E Learning.
Dengan berkembangan IT, maka RDS harus mewaspadai hadirnya
produk pengganti Traiing berupa “ E LEARNING TRAINING” , yang
sebenarnya dari segi harga jauh lebih murah ( jika mampu
melakukannya). Jka semua Bank menerapkan Training Ujian
Sertifikasi Manajemen Risiko dengan cara E learning, maka
permintaan akan jasa Training pembekalan ujian Sertifikasi manajemen
Risiko akan menyusut secara significant.
b. SWA TRAINING
Bank dalam teorinya dapat mengadakan Training pembekalan ujian
sendiri dengan memanfaatkan orang dalam bank sebagai trainernya.
Tetapi fakta dilapangan menunjukkan “ Tidak banyak orang yg
mempunyai kesabaran dan mempunyai talenta untuk menjadi Trainer ,
disamping orang bank umumnya telah sibuk dengan urusan target
masing masing.
7. 3. The Power of Buyer
Jumlah bank di Indonesia ada 120 bank yang terdiri dri Bank Pemerintah,
Bank Pemerintah Daerah, Bank Asing, Bank Swasta nasional, dan bank
swasta nasional.
Banyaknya Bank menyebabkan bargaining position dari perusahaan
Training sangat lemah sebaliknya bargaining position dari buyer sangat
kuat. Untuk survive pada kondisi seperti ini maka perusahaan RDS harus
berprisip “ Business is to Serve and to solve the problem”. Mind set
pengurus dan pegawai harus dirubah 180 derajat menjadi “ Pelayan dan
pemberi solusi setiap masalah Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko dan
masalah Seminar manajemen Risiko dari hal hal yg kecil sampai hal hal
yang besar. Make it impossible to be possible adalah prinsip yang
digunakan oleh RDS untuk survive.
4. The Power of Supplier .
Produk RDS adalah Training Pembekalan Ujian Sertifikasi Manajemen
Risiko dan Seinar Manajemen isiko. Bahan bakunya adalah :
a. Trainer/Pembicara
b. Materi Training
c. Tenaga support
d. Ruangan Training
e. Konsumsi peserta.
f. Transportation.
Jumlah supplier di kota besar seperti Jakarta relative terbatas dengan
harga yg terjangkau oleh harga . Oleh karena itu RDS harus dan telah
mempunyai the loyalty supplier , sehingga tidak mengganggu proses
produksi jasa. RDS telah mempersiapkan BCM ( Business Continuity
Management ) seperti
a. Jika sebuah hotel langganan telah fully utilised maka ada cadangan
hotel lain.
b. Jika menggunakan trainer dari luar, disiapkan trainer cadangan dari
internal perusahaan.
5. Tingkat persaingan di Industri .
Jumlah perusahaan yang menjual jasa Traiing Pembekalan Ujian dan
Seminar manajemen Risiko di Indonesia tercatat ada 35 perusahaan.
Tingkat persaingan sangat ketat dan sudah banyak perusahaan baik yg
existing maupun yang new entrance mati suri karena tidak sanggup
bersaing.
8. RDS menggunakan cara shopping to competitor untuk mengintai apa yg
dilakukan pesaing sehingga sukses. Dan apa yg dilakukan pesaing hingga
mereka menemui kegagalan. Dari shopping to competitor, RDS dapat
membuat strategi yg friendly user sehingga dapat bersaing dengan pemain
lama yg telah sukses. Yang di Shop adalah :
a. Pricing,
b. Place/Distribution
c. Product terutama product packaging
d. Promotion.
ANALISA PORTFOLIO DENGAN BCG MATRIX
Portfolio RDS saat ini ada 2 dan konsumennya baru bank yaitu :
1. Produk Training Pembekalan Ujian Sertifikasi Managemen Risiko
2. Produk Seminar manajemen risiko .
Di market sendiri terdapat banyk produk Training dan Produk seminar namun
RDS baru sampai pada menjual 2 produk tersebut di atas.
Setelah dilakukan Analisa pengelompokan pada kategori mana ke dua produk
tersebut berada , apakah :
a. STAR
b. CASH COW
c. QUESTION MARK
d. DOG
Maka baik produk Training pembekalan ujian Sertifikasi manajemen Risiko
maupun produk seminar manajemen risiko keduanya dalam kelompok STAR
karena :
a. Pangsa pasarnya besar
b. Tingkat pertumbuhannya tinggi.
9. Hal ini dapat kami berikan ilustrasi/gambaran sbb :
Rata Rata Pasar RDS Kesimpulan
Training Growth 10% 12% Cash Cow
Seminar Growth 10% 15 STAR
Pangsa pasar
Seminar
8% 14% STAR
Pangsa Taining 8% 5% Question Mark
ROE (
Laba/Modal)
40% 60% STAR
Dari Matriks tersebut di atas maka terhadap kedua produk tersebut Strategi yang
kami lakukan adalah sbb :
1. Untuk produk seminar karena dalam kategori STAR akan tetap kami
pertahankan dengan tetap mewaspadai ancaman ancaman yg potensial.
2. Untuk produk Training Pembekalan Ujian SMR, karena dalam kategori
Cash Cow maka kami usahakan ke kategori STAR, dengan meningkatkan
dan mempromosikan hasil ujian dalam bentuk prosentase kelulusan peserta
training ke Bank bank yg belum menjadi client RDS maupun ke existing
client.
Dafar Pustaka
Utama:
1. Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management; Formulation,
Implementation and Control, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2013
2. Thomas L. Wheelen & J.David Hunger, (2010) Strategy Management and
Business Policy, Twelfth Edition,
Pendukung:
1. David, Fred R (2012). Strategic Management Concept and Cases. 14 th Edition.
Prentice Hall. New York.
2. Prof, Dr, Ir, Hapzi Ali,MM, CMA, 2018. Modul Manajeen Strategic, UMB
Jakarta.
10. 3. Hitt, M.A et, al. (H), Strategic Management; Competitiveness and
Globalization, West Publishing Company, St. Paul, 2009
4. Thompson, A. A & Strickland, A.J (TS), Strategic Management; Concepts and
Cases, 11th edition, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2008
5. https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-analisis-matriks-bcg-dan-
contohnya/
6. { HYPERLINK "https://en.wikipedia.org/wiki/Porter%27s_five_forces_analysis" }
11. Filename: Materi Minggu 9 SM- Canvas Business Model, Diversification and Balance
Scorecard.docx
Folder: /Users/ratihdewi/Library/Containers/com.microsoft.Word/Data/Documents
Template: /Users/ratihdewi/Library/Group Containers/UBF8T346G9.Office/User
Content.localized/Templates.localized/Normal.dotm
Title:
Subject:
Author: USER
Keywords:
Comments:
Creation Date: 12/5/18 9:32 PM
Change Number: 2
Last Saved On: 12/5/18 9:32 PM
Last Saved By: Microsoft Office User
Total Editing Time: 4 Minutes
Last Printed On: 12/5/18 9:32 PM
As of Last Complete Printing
Number of Pages: 10
Number of Words: 1,845 (approx.)
Number of Characters: 10,520 (approx.)