Strategic Management; Overview of Strategic Management. Universitas Mercu Bua...
Type Strategic Generic Porter. UMB. 2019
1. Nama Mahasiswa : Donna Wibiananda Suryaman
NIM : 55118010016
Nama Dosen Pengampu : Bapak Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA. MPM
Mata Kuliah : Quiz 6. Strategic Management : Michael Porter’s Generic
Strategy
EXECUTIVE SUMMARY
1. Porter’s Generic Strategy
Porter’s Generics Competitve Strategies adalah strategi yang digunakan perusahann
untuk meraih keunggulan kompetitf. Menurut Porter (1994,p9) keunggulan kompetitif hanya
akan diperoleh lewat salah satu dari dua sumber: bisa dari keunggulan menciptakan biaya
yang rendah (cost leadership) atau dari kemampuan organisasi untuk menjadi berbeda
(differentiation) dibandingkan para pesaingnya. Faktor kedua dalam pendekatan ini adalah
cakupan produk pasar (competitif scope) dimana organisasi saling bersaing satu sama lain
dalam pasar yang luas dan sempit. Gabungan dari dua faktor ini membentuk dasar dari
strategi bersaing generik Porter yaitu (a) Kepemimpinan biaya (cost leadership), (b)
Diferensiasi (differentiation) dan (c) Fokus (berbasis biaya atau diferensiasi).
a. Strategi Kepemimpinan Biaya (cost leadership)
Cost Leadership Strategy adalah upaya mendapatkan keunggulan kompetitif dengan
meningkatkan penjualan melalui persaingan harga terendah. Strategi biaya terendah adalah
upaya meminimalkan biaya untuk mendapatkan produk atau jasa dengan harga terendah.
Strategi ini lebih efektif apabila diterapkan pada konsumen yang sensitif harga, konsumen
akan memilih harga yang lebih murah, meskipun kualitas sedikit lebih buruk.
Strategi yang digunakan organisasi apabila organisasi ingin menjadi pemimpin pasar
berbasis biaya rendah dengan basis pelanggan yang luas. Biaya disini merupakan total biaya
produksi dan bukan pada harga.
Strategi ini dapat diterapkan dengan cara:
Meminimalkan biaya produksi untuk mencapai efisiensi biaya
Perusahaan menetapkan biaya termurah untuk meraih laba yang lebih tinggi
Meraih pangsa pasar yang luas, dari harga yang lebih rendah
Keuntungan strategi kepemimpinan biaya :
Perusahaan yang berbasis biaya rendah dapat memperoleh pendapatan diatas rata-rata
meskipun persaingan dipasar sangat kuat.
Posisi sebagai pemimpin pasar berbasis biaya juga memberikan fleksibilitas kepada
perusahaan untuk bekerja sama dengan pemasoknya.
2. Kerugian strategi kepemimpinan biaya :
Strategi ini sangat tergantung dengan kemampuan pesaing dalam mengimitasi dan meniru
kesuksesan diferensiasi strategi produk.
Perusahaan bisa terjebak dengan memberikan diferensiasi yang terlalu banyak pada
produknya.
Perusahaan yang menerapkan strategi ini adalah Walmart, Walmart adalah perusahaan
Amerika Serikat yang mengoperasikan department store. Walmart menerapkan strategi Every
Day Low Price dan bekerja sama dengan suplier untuk memastikan harga tetap stabil dan
terjaga pada level minimum.
b. Strategi Diferensiasi
Diferensiasi melibatkan upaya memproduksi produk atau jasa yang berbeda dan lebih
unggul dari para pesaing. Strategi ini sangat tergantung kepada kondisi alami industri, produk
atau jasa itu sendiri, tetapi biasanya melibatkan fitur, fungsi, daya tahan, dukungan, dan juga
citra merek yang dihargai oleh pelanggan. Perusahaan akan menggunakan strategi
diferensiasi bila ingin bersaing dengan persaing-pesaing dalam hal keunikan produk dan jasa
yang ditawarkan. Diferensiasi dapat dilakukan dalam banyak bentuk, seperti diferensiasi
dalam : Gengsi , Teknologi, Inovasi, Fitur, Jasa pelayanan pelanggan, Jaringan dealer.
Untuk membuat sebuah strategi diferensiasi, organisasi perlu :
Memiliki riset, pengembangan, dan inovasi yang baik
Mampu menyerahkan produk atau jasa berkualitas tinggi
Memiliki penjualan dan pemasaran yang efektif sehingga pasar memahami manfaat-
manfaat berbeda yang ditawarkan.
Kelebihan dari strategi diferensiasi :
Diferensiasi akan memperpanjang siklus hidup sebuah produk
Diferensiasi akan membuat produk atau jasa lebih diingat oleh konsumen
Diferensiasi akan membuat produk atau jasa terlihat lebih baik dibandingkan dengan
produk atau jasa lainnya
Diferensiasi akan membuat nilai jual dari produk atau jasa yang kita pasarkan menjadi
lebih tinggi
Mengatasi masalah kejenuhan pasar
Membantu terciptanya image sebuah produk
Kekurangan dari strategi diferensiasi :
Strategi ini sangat tergantung dengan kemampuan pesaing dalam mengimitasi dan meniru
kesuksesan diferensiasi strategi produk.
Perusahaan bisa terjebak dengan memberikan diferensiasi yang terlalu banyak bagi
produknya.
3. Dengan memberikan diferensiasi yang salah, perusahaan bisa merusak citra perusahaan
itu sendiri.
Perusahaan yang menerapkan strategi ini adalah McDonalds. McDonalds adalah
restaurant cepat saji di Amerika yang memiliki cabang di berbagai belahan dunia.
McDonalds menyediakan makanan untuk konsumen di semua usia dan memiliki paket
produk yang berbeda untuk tiap segmen. Perusahaan memanfaatkan peluang dari
kebiasaan masyarakat modern dengan mobilitas tinggi.
c. Strategi Fokus
Fokus strategy atau bisa juga disebut strategi segmentasi adalah suatu strategi yang
meningkatkan keunggulan kompetitif dengan menerapkan kedua strategi sebelumnya bukan
pada pasar secara umum, namun untuk segmen pasar yang lebih kecil dan spesifik.
Dengan memahami dinamika pasar dan kebutuhan unik dari konsumen, perusahaan
mengembangkan produk atau jasa berbiaya rendah atau spesifik. Karena mereka melayani
konsumen dalam pasar secara unik, mereka cenderung membangun loyalitas merek yang
kuat di kalangan konsumen. Ini membuat segmen pasar yang mereka kuasai kurang menarik
bagi pesaing.
Perusahaan dengan strategi fokus melayani kebutuhan spesifik ceruk pasar (market
niche). Perusahaan dapat memilih strategi fokus berbasis biaya atau diferensiasi.
Perbedaannya terletak pada segmentasinya yang lebih kecil.
Keunggulan strategi fokus :
Perusahaan bisa mendapatkan sedikit pesaing dan penjual yang mempunyai kekuatan
tawar yang lemah apabila perusahaan menargetkan produknya pada segmen pasar yang
kurang sensitif terhadap harga .
Perusahaan dengan strategi fokus, paham mengenai ceruk pasarnya dan mengenalnya
dengan baik.
Kerugian strategi fokus :
Adanya ancaman dari perusahaan berbasis diferensiasi yang mungkin akan mengambil
celah pasar dari perusahaan strategi fokus.
Kemungkinan perubahan rasa atau kebutuhan dari konsumen pada celah pasar.
Kenyataan bahwa perusahaan pengadopsi strategi focus masih beroperasi pada skala kecil
menyulitkan perusahaan untuk menurunkan biaya produksi secara signifikan.
2. Value Chain Analysis by Porter’s
Value Chain Analysis adalah proses di mana sebuah perusahaan mengidentifikasi
kegiatan utama dan bantuan yang menambah nilai produk, kemudian menganalisisnya untuk
mengurangi biaya atau meningkatkan diferensiasi. Value Chain Analysis merupakan strategi
yang digunakan untuk mengalisis kegiatan internal perusahaan. Dengan kata lain, dengan
4. melihat ke dalam kegiatan internal, analisis itu mengungkap di mana keunggulan kompetitif
suatu perusahaan atau kekurangannya. Perusahaan yang bersaing melalui keunggulan
diferensiasi akan mencoba untuk melakukan kegiatan yang lebih baik dari yang akan
dilakukan pesaing. Jika bersaing melalui keunggulan biaya, ia akan mencoba untuk
melakukan kegiatan internal dengan biaya lebih rendah dari pesaing. Ketika sebuah
perusahaan mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dari harga pasar
atau untuk memberikan produk-produk unggulan, ia memperoleh keuntungan.
Value Chain Analysis yang banyak digunakan oleh perusahaan – perusahaan, yaitu
Porter’s Value Chain Model yang diperkenalkan oleh Michael Porter pada tahun 1985.
Porter’s Value Chain berfokus pada sistem, dan bagaimana input diubah menjadi output
yang dibeli oleh konsumen. Menggunakan sudut pandang ini, Porter menggambarkan rantai
kegiatan umum untuk semua bisnis, dan ia membagi mereka ke dalam kegiatan primer dan
dukungan.
a. Primary Activies
Kegiatan utama berhubungan langsung dengan penciptaan fisik, penjualan, pemeliharaan
dan dukungan dari suatu produk atau jasa. Mereka terdiri dari:
Inbound Logistic – semua proses yang terkait dengan menerima, menyimpan, dan
mendistribusikan input internal.
Operations – kegiatan transformasi yang mengubah input menjadi output yang akan
dijual kepada pelanggan.
Outbond Logistic – kegiatan ini memberikan produk atau layanan kepada pelanggan.
Marketing & Sales – proses yang digunakan untuk membujuk pelanggan untuk membeli
produk yang dijual.
Service – kegiatan yang berkaitan dengan mempertahankan nilai dari produk atau
layanan kepada pelanggan setelah membeli produk
b. Support Activites
Kegiatan ini mendukung fungsi utama di atas. Dalam diagram kita, garis putus-putus
menunjukkan bahwa setiap dukungan, atau sekunder, aktivitas dapat berperan dalam
setiap kegiatan utama. Misalnya, pengadaan mendukung operasi dengan kegiatan
tertentu, tetapi juga mendukung pemasaran dan penjualan dengan kegiatan lain.
Procurement (Purchasing) – kegiatan organisasi untuk mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan untuk beroperasi.
Human Resource Management – seberapa baik sebuah perusahaan merekrut, melatih,
memotivasi, memberi penghargaan, dan mempertahankan para pekerjanya.
Technological Development – kegiatan ini berhubungan dengan pengelolaan dan
pengolahan informasi, serta melindungi basis pengetahuan perusahaan.
Infrastructure – sistem dukungan perusahaan, dan fungsi-fungsi yang memungkinkan
untuk mempertahankan operasi sehari-hari seperti akuntansi, hukum, administrasi, dan
manajemen.
5. Contoh : Tokopedia.com
Tokopedia Merupakan salah satu pusat perbelanjaan di Indonesia yang mengusung model
bisnis marketplace. Tokopedia memungkinkan setiap individu, toko kecil, dan brand untuk
membuka dan mengelola toko daring. Sejak diluncurkan hingga akhir 2015, layanan dasar
Tokopedia dapat digunakan oleh semua orang secara gratis.
1. Kegiatan utama (primary activities)
a. Inbound Logistics : Tokopedia selalu mengontrol dan mengawasi
perkembangannya melalui data statistic yang mereka punya dengan memantau
progress perusahaan setiap bulan. Bekerjasama dengan berbagai perusahaan sebagai
investor perusahaan
b. Operations : Melakukan pelayanan kepada pengguna tokopedia
melalui Costumer Service.
c. Outbond Logistics : Tokopedia kini tidak hanya bisa di aksesmelalui PC atau
Laptop namun bisa juga diakses melalui Handphone berbasis Android,Ios,dll.
d. Marketing & Sales : Tokopedia membuat event-event seperti Roadshow dan
Workshop di Kampus-kampus serta workshop bersama UMKM di berbagai daerah.
Menambah fitur yang bernama Top Ads untuk membantu penjual aktif di Tokopedia
dalam mempromosikan produk. Beriklan di media elektronik maupun cetak dan
mengajak public figure sebagai Brand Ambassador di Tokopedia.
e. Service : Melakukan pelayanan kepada pengguna tokopedia
melalui Costumer Service. Layanan pembayaran yang mudah melalui kerjasama
dengan berbagai bank. Memberikan layanan pengiriman barang yang baik
melalui kerjasama dengan berbagai jasa pengiriman barang sehingga dapat
menjangkau seluruh daerah di Indonesia
6. 2. Kegiatan Dukungan (support activities)
a. Procurement : Pendanaan di Tokopedia berasal dari investor-investor yang telah
menginvestasikan dananya ke Tokopedia seperti Softbank dan sebagainya.
b. Human Resource Management : Untuk meningkatkan loyalitas karyawan dan
pengguna tokopedia, maka Tokopedia membuat Tokopedia Awards. Kemudian
megadakan event-event yang melibatkan karyawan Tokopedia untuk mempererat
hubungan antar karyawan.
c. Technological Development : Tokopedia selalu melakukan update fitur dan selalu
melakukan penambahan fitur yang membantu dan memudahkan pengguna demi
memenuhi kebutuhan pengguna.
d. Infrastructure : Tokopedia memiliki sistem data statistic untuk memantau
perkembangan perusahaan, Karena Tokopedia merupakan bisnis online maka
infrastruktur memiliki perangkat computer dan internet untuk mendukung bisnis.
Sumber :
Wajib
Hapzi Ali, 2018. Modul Manajemen Strategic: Michael Porter’s Generic Strategy,
Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Tambahan
Anggun. 2012. http://anggunfreeze.blogspot.com/2012/12/berbagai-jenis-strategi-di-tingkat-
unit.html. Diakses pada 16 April 2019 pukul 19.01
Admin. 2013. https://sis.binus.ac.id/2017/04/20/value-chain-analysis/. Diakses 16 April 2019
pukul 20.04
7. IMPLEMENTASI MICHAEL PORTER’S GENERIC STRATEGY
HYPERMART
Hypermart adalah salah satu jaringan hypermarket di Indonesia. Hypermart merupakan
salah satu unit bisnis dari PT Matahari Putra Prima tbk yang merupakan bagian dari Lippo
Group. Mnjadi bagian dari Lippo Group, Hypermart dapat menjangkau di hampir semua
kota kota besar di Inonesia. Setiap ada mall yang di bangun oleh Lippo Group hamper selalu
ada Hypermart yang menjadi pengisi tenantnya. Dalam menghadapi persaingan maka
Hypermart menerapkan strategi generic porter sebagai berikut :
1. Strategi Biaya Rendah (cost leadership)
Cost Leadership Strategy adalah upaya mendapatkan keunggulan kompetitif
dengan meningkatkan penjualan melalui persaingan harga terendah. Strategi biaya
terendah adalah upaya meminimalkan biaya untuk mendapatkan produk atau jasa dengan
harga terendah. Strategi ini lebih efektif apabila diterapkan pada konsumen yang sensitif
harga, konsumen akan memilih harga yang lebih murah, meskipun kualitas sedikit lebih
buruk.
Pasar modern seperti hypermarket menerapkan strategi Everyday Low Prices
(EDLP) yang dikombinasikan dengan strategi leader pricing, multiple unit pricing, price
bundling, odd pricing, dan price lining untuk meningkatkan lalulintas konsumen dan
penjualan barang pelengkap di dalam toko.
Harga rendah di hypermarket merupakan aplikasi ‘Everyday Low Price’ (EDLP)
yang biasa diaplikasikan peritel dengan biaya operasional rendah dan pelayanan
minimum. Strategi EDLP menekankan harga jual normal yang berkisar antara harga
normal dan harga promosi ritel pesaing. EDLP berguna memperluas cakupan segmen
pasar yang bisa dijangkau dan memungkinkan peritel hypermarket untuk menjangkau
konsumen hampir dari seluruh strata sosial yang ada di masyarakat. Strategi ini sangat
efektif diaplikasikan di Indonesia, yang mayoritas konsumennya berasal dari kalangan
menengah bawah dan umumnya sangay peduli pada harga (price sensitive). Lewat
strategi ini, sangatlah wajar jika banyak konsumen pasar tradisional kemudian beralih
menjadi pelanggan hypermarket.
Buyer di hypermarket mempergunakan dua metode penetapan harga, yaitu
metode biaya dan permintaan. Metode biaya menekankan penyusunan harga jual untuk
mencapai tingkat keuntungan tertentu, sedangkan metode permintaan menekankan
konsistensi peritel terhadap citra yang ingin dibangun dengan mempertimbangkan
tuntutan konsumen. Buyer mengombinasikan kedua metode tersebut sesuai dengan
situasi persaingan.
Memanfaatkan kekuatan tawar menawar yang dimiliki, para buyer ritel
bernegosiasi dengan pemasok untuk memperoleh diskon, rabat, insentif, komisi, dan
bonus barang untuk setiap pembeliannya. Diskon yang diperoleh buyer tidak terbatas
8. hanya pada diskon reguler sebagaimana pedagang pasar. Didukung kekuatan pembelian
yang dimilikinya, buyer memperoleh sejumlah diskon tambahan yang akan menekan
harga pokok pembelian.
2. Strategi Pembedaan Produk (diferensiasi)
Diferensiasi melibatkan upaya memproduksi produk atau jasa yang berbeda dan
lebih unggul dari para pesaing. Strategi ini sangat tergantung kepada kondisi alami
industri, produk atau jasa itu sendiri, tetapi biasanya melibatkan fitur, fungsi, daya tahan,
dukungan, dan juga citra merek yang dihargai oleh pelanggan.
Sejak dari awal manajemen Hypermart sudah membuat kontrak kerja dengan
pemasok mengenai label atau brand yang menjadi hak paten yang digunakan sendiri dan
tidak digunakan oleh perusahaan lain.
Hypermart juga mencari importir unggulan dari barang-barang atau brand yang
sudah benar-benar dimiliki oleh segmen konsumen tertentu. Misalnya dibagian elektronik
beberapa konsumen tidak menyukai TV LCD namun yang terpenting membeli brandnya
yang sudah terkenal.
3. Strategi Fokus (focus)
Fokus strategy atau bisa juga disebut strategi segmentasi adalah suatu strategi
yang meningkatkan keunggulan kompetitif dengan menerapkan kedua strategi
sebelumnya bukan pada pasar secara umum, namun untuk segmen pasar yang lebih kecil
dan spesifik
Fokus manajemen Hypermart perlu memperhatikan :
a. Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan tetap mempunyai visi misi perusahaan
yang kuat yaitu menjadi pemimpin pasar hypermarket pada tahun 2014.
b. Kondisi lingkungan Hypermart yang di desain dengan konsep baru yang
memudahkan konsumen menemukan barang belanjaan primer dan sekunder dalam
satu tempat, Hypermart didesain dengan suasana hangat, menyenangkan dan
bersahabat.
c. Hypermart tetap fokus pada pengadaan barang yang berkualitas dengan distribusi dan
pengecekan kondisi barang terutama barang yang masuk dari pemasok.
d. Kontrol kualitas barang dilakukan oleh Hypermart secara berkelanjutan, terutama
produk yang mendekati waktu kadarluasa juga termasuk yang harus diperhatikan
kondisi kebersihan dari produk dan penempatan yang baik.
e. Memberikan sistem keamanan yang benar terjaga baik untuk kepentingan Hypermart
itu sendiri terhadap barang-barang dan pekerja yang menjadi sarana dan prasarana
Hypermart, juga memperhatikan keamanan bagi konsumen yang datang.
f. Kondisi dan jenis kebutuhan bagi konsumen di Hypermart juga diperhatikan kepada
letak geografis dan level konsumen dimana Hypermart berada.
g. Manajemen keuangan Hypermart memberikan pengawasan yang terkendali dari
pengeluaran hingga pemasukan.
Analisis Value Chain Hypermart
9. Value Chain Analysis adalah proses di mana sebuah perusahaan mengidentifikasi
kegiatan utama dan bantuan yang menambah nilai produk, kemudian menganalisisnya
untuk mengurangi biaya atau meningkatkan diferensiasi. Value Chain
Analysis merupakan strategi yang digunakan untuk mengalisis kegiatan internal
perusahaan
Primary Activities :
a. Inbound Logistic
- Supplier
- Distributor
- Pergudangan
- Penjualan
- Pelayanan / customer Service
b. Operation
- Divisi Food
- Divisi Non Food (perlengkapan rumah tangga, pakaian, elektronik)
c. Outbound Logistic
- Event promosi
d. Marketing
- Social media
- Website
- Harga murah dan banyak pilihan
- Promosi harga mingguan, bulanan, promosi weekday dan weekend.
- Diskon belanja online
- Komunitas member
e. Service
- Costomer and user
- Pembelian dalam jumlah besar
- Customer dalam belanja online (Delivery dan Pick Up)
-
Support Activities
a. Infrastruktur perusahaan
- Planning, finance, legas service
b. Manajemen Sumber Daya Manusia
- Berpengalaman
- Program training yang baik
- Gaji dan intensif
c. Pengembangan teknologi
- E-commerce
d. Pengadaan
- Koneksi real time dengan gudang / took dan para supplier
10. - Kontak langsung supplier tanpa perantara
- Memilih kualitas supplier yang baik
Sumber:
Wajib
Hapzi Ali, 2018. Modul Manajemen Strategic: Michael Porter’s Generic Strategy,
Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Tambahan
Admin. https://id.wikipedia.org/wiki/Hypermart. Diakses 16 April 2019 pukul 22.32
Admin. 2013. http://gheavierca.blogspot.com/2013/04/hypermart.html. Diakses 16 April
2019 pukul 22.50
Ulfa. 2015. http://uvha17.blogspot.com/2016/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses
23.00