1. Beton Precast
Oleh :
Afdhyllah Z R (120424014)
Eva Novita Tobing (120424017)
Hotna Octary Pakpahan (120424019)
Grace Julyana Butar-Butar (120424020)
Raskita Theovany Sembiring (120424018)
Irbar Darmansyah (120424022)
2. Latar Belakang
Perkembangan industri konstruksi di Indonesia
mendorong berkembangnya berbagai metode konstruksi
di bidang teknik sipil. Dalam upaya pemenuhan
kebutuhan tersebut, tuntutan akan dan pekerjaan
konstruksi yang cepat dan efisien makin besar.
Teknologi pracetak adalah teknologi konstruksi struktur
beton dengan komponen-komponen penyusun yang
dicetak terlebih dahulu pada suatu tempat khusus,
terkadang komponen-komponen tersebut disusun dan
disatukan terlebih dahulu (pre-assembly) dan selanjutnya
dipasang di lokasi (installation).
4. Beton precast cocok digunakan dalam konstruksi dari
kebanyakan tipe bangunan. Bangunan dengan perencanaan yang
orthogonal sangat cocok bila menggunakan konstruksi precast,
karena bangunan demikian menunjukan pengulangan dalam
struktur modulnya, bentuk dan ukuran.
Precast ini menawarkan pertimbangan yang bertujuan untuk
mengefisienkan struktur bangunan, bentuk yang lebih panjang
dan mengurangi kedalaman konstruksiyang dapat dilakukan
dengan prestressed concrete untuk balok-balok dan lantai.
Konstruksi precast tidak hanya menawarkan fleksibilitas dalam
bangunan, tetapi juga memperluas bentuk bangunan itu sendiri,
kemudahan adaptasi dari konstruksi precast menyebabkan
bangunan tersebut tetap memiliki harga komersial dalam waktu
yang cukup lama.
5. Keunggulan Beton Pracetak
• Efisien dalam bentuk yang teratur dan relative besar
dengan jumlah bentuk- bentuk yang berulang.
• Lebih cepat, karena dapat dilaksanakan secara pararel
sehingga hemat waktu 20-25 %
• Lebih sederhana, karena semua pengecoran
dilakukan pengawasan oleh kualitas kontrol di pabrik.
• Tidak memerlukan lahan yang luas untuk penyimpanan
material selama proses pengerjaan konstruksi berlangsung,
sehingga lebih bersih terhadap lingkungan.
• Tidak dipengaruhi cuaca karena dibuat di pabrik.
6. Ciri-ciri beton precast
• Bentuk : linier, dua dimensi, 3 dimensi, spasial
• Bobot : cukup ringan (berat yang bisa diangkat oleh
satu atau dua orang), berat (membutuhkan peralatan
khusus.
• Bahan : beton/komposit, precast components (bahan-
bahan konvensional, baja, plastik, kertas)
• Struktur internal : padat, kosong, berongga
• Fungsi di dalam pemasangan : balok, plaat, kolom,
dinding, tangga
• Tingkat penyelesaian : dari komponen struktur
bangunan yang sederhana sampai unit jadi.
7. Elemen struktur pracetak yang umum dipakai
I. Pelat
• Pelat pracetak berlubang (Hollow core slab)
• Pelat pracetak tanpa lubang (solid slabs)
• Pelat pracetak double tees dan single tee
8. II. Balok
• Balok perpenampang persegi
• Balok perpenampang L (L-Shaped Beam)
• Balok berpenampang T terbalik (inverted Tee
Beam)
9. III. Kolom
• Kolom yang digunakan merupakan kolom cor
ditempat dengan tulangan sengkang lateral.
10. Macam-macam precast
Panel Dinding
Terdiri dari banyak variasi bentuk, tergantung dari kebutuhan arsitektural.
Bentuk yang sering digunakan : Flat, Double tee, Ribbed, Window or
Mullion.
11. Elemen Lantai dan Atap
Elemen ini juga dibuat menjadi banyak variasi disesuaikan dengan kondisi
seperti panjang bentang, beban yang ada, penampilan dan lain-lain. Berikut
adalah bentuk yang sering digunakan :
a. Flat Slab
Biasanya memiliki tebal 4”, lebar 4-8’ dan panjangnya sampai 36’.
Tergantung dari beban yang ada, bentangannya berkisar antara 8’ – 22’
b. Hollow planks
Bentuk ini digunakan untuk meringankan bebat dan mencapai bentang yang
lebih panjang. Tebalnya berkisar antara 4-8”, lebar 2-4’ dan digunakan pada
bentangan atap 16-34’ dan pada bentangan lantai 12-26’.
c. Double T
Bentuk inilah yang paling banyak digunakan. Tebalnya 14-22”. Digunakan untuk
bentangan sampai 60’.
d. Single T
Biasanya digunakan untuk bentangan sampai 100’.
12. Balok Precast
Bentuk balok tergantung pada sifat pembalokan :
• Segi empat (Rectangular beam)
Bentuk ini digunakan apabila elemen lantai didukung diatas balok
• Ledger Beams dan L beams
Bentuk ini merupakan penyempurnaan dari bentuk segi empat agar
tingginya dapat dikurangi dan diberikan penopang pelat.
13. Kolom Precast
• Simple prismatic columns
Kolom ini biasanya hanya digunakan pada bangunan satu tingkat dimana
balok diletakkan diatas kolom.
• Bearing columns
Kolom ini memiliki penompang untuk meletakkan balok.
• T Columns
Biasanya digunakan untuk menyokonglangsung lantai double T tanpa
balok perantara.
14. Sistem sambungan
• Pada umumnya sambungan-sambungan bisa
dikelompokan sebagai berikut :
* Sambungan yang pada pemasangan harus langsung
menerima beban (diasanya beban vertical) akibat
berat sendiri dari komponen (Lihat gbr. 24-A)
* Sambungan yang pada keadaan akhir akan harus
menerima beban, yang selama pemasangan diterima
oleh pendukung pembantu (lihat gbr. 24.B)
15. • Sambungan dimana tidak ada persyaratan-persyaratan
ilmu gaya, tapi harus bisa memenuhi persyaratan-
persyaratan lain, seperti kekedapan terhadap air, suara dll
(lihat gbr 24.C)
* Sambungan-sambungan tanpa persyaratan konstrukstif,
dan semata-matamenyediakan ruang gerak untuk
pemasangan (lih. Gbr. 24.D)