3. STRUKTUR RANGKA
• Berfungsi untuk meneruskan beban vertikal maupun beban horizontal,
baik berupa beban tetap, beban hidup maupun beban sementara
(misalnya: gempa dan angin) ke tanah.
• Aplikasinya pada bangunan bertingkat yang terdiri dari sistem lantai
(plat dan balok) yang di topang oleh kolom, untuk selanjutnya
diteruskan ke pondasi.
• Material yang digunakan bisa terbuat dari baja, beton bertulang atau
kayu untuk bangunan sederhana.
• Perannya vital dalam menjamin kekuatan dan ketahanan bangunan.
• Perlu direncanakan dengan cermat dengan memperhatikan faktor
keamanan dan faktor ekonomis.
4. RANGKA BAJA
• Terdiri dari balok induk, balok anak dan kolom baja struktural yang
digunakan untuk membangun rangka bermacam-macam struktur,
mencakup bangunan satu lantai sampai gedung pencakar langit.
• Sulit dikerjakan pada lokasi (on-site). Dipotong, dibentuk, dan
dilubangi dalam pabrik sesuai spesifikasi desain, hasilnya berupa
konstruksi rangka struktural yang relatif cepat dan akurat.
• Baja struktural dapat dibiarkan terekspos pada konstruksi tahan api
yang tidak terlindungi, tapi karena baja dapat kehilangan kekuatan
secara drastis karena api, pelapis anti api dibutuhkan untuk memenuhi
kualifikasi sebagai tahan api.
5. RANGKA BAJA
• Pada kondisi terekspos, ketahanan terhadap korosi juga dibutuhkan.
• Rangka baja paling efisien ketika balok induk dan balok anak
diletakkan pada grid yang beraturan.
• Ketahanan terhadap angin lateral atau gaya gempa bumi
membutuhkan penggunaan dinding geser (shear wall), pengaku
diagonal (bracing) atau rangka kaku dengan koneksi penahan momen.
11. RANGKA BETON BERTULANG
• Keuntungan menggunakan beton bertulang antara lain: kekuatannya
menahan beban yang sangat tinggi, mudah dibentuk sesuai kebutuhan,
keawetannya, dan ketahanan terhadap api yang lebih baik dari struktur baja
(karena adanya selimut beton yang melindungi tulangan baja di dalamnya).
• Salah satu kekurangannya adalah bervariasinya kuat tekan beton yang
sangat dipengaruhi oleh jenis, kualitas, dan komposisi material
pembentuknya (aggregat, semen dan air), serta cara pengerjaannya. Oleh
sebab itu, kontrol kualitas beton biasanya cukup ketat baik dalam proses
pengadukannya, pengecorannya serta perawatan setelah dicor.
• Dalam spesifikasi teknis suatu bangunan yang akan dilaksanakan,
dipersyaratkan perlunya pengujian mutu beton agar kuat tekan beton sesuai
dengan yang direncanakan.
12. RANGKA BETON BERTULANG
• Lokasi pembuatan beton dapat dilakukan pada site proyek, atau dapat
juga dengan memesan beton yang sudah jadi (ready mix).
• Proses pembentukan struktur beton bertulang dapat dilakukan di
tempat, atau dapat juga menggunakan beton precast (memesan sudah
jadi sesuai dimensi yang ditentukan).
• Ditinjau dari sistem penulangannya, dikenal beton bertulang biasa dan
beton prategang (prestressed).
18. RANGKA KAYU
• Terbatas pada bangunan yang relatif tidak terlalu besar.
• Lebih pada pertimbangan aspek estetika karena tampilannya yang
natural, walaupun saat ini harga kayu melonjak cukup tinggi, karena
semakin langkanya kayu dan adanya isu lingkungan.
• Kayu juga banyak digunakan untuk pembuatan rumah dengan sistem
knock-down
19. RANGKA KAYU
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian pada struktur rangka kayu:
• Rangka balok papan paling efektif untuk menahan beban sedang yang
terdistribusi merata sedangkan beban terpusat memerlukan rangka
tambahan.
• Ketika sistem struktural dibiarkan terekspos, perhatian harus diberikan
pada jenis dan mutu kayu yang digunakan, detail sambungan
khususnyapada koneksi balok-ke balok dan balok ke kolom dan kualitas
pekerjaan.
• Rangka balok-papan dapat digolongkan sebagai konstruksi kayu berat jika
strukturnya ditopang oleh dinding eksterior tahan api, serta anggota
bagiannya dan deknya memenuhi syarat minimal yang dispesifikasikan
dalam peraturan kode bangunan.
• Kelemahan sistem lantai balok-papan adalah rentan terhadap transmisi
suara dan kurang tersedianya ruang untuk insulasi termal, saluran
pemipaan, kabel dan saluran lainnya.
22. RANGKA BAMBU
• Bambu cukup menarik dijadikan sebagai bahan alternatif yang murah
untuk material bangunan, baik untuk rangka struktur utamanya,rangka
atap, dinding bahkan saat ini penelitian terus dilakukan terhadap
penggunaan bambu sebagai tulangan beton.
• Kelebihan bambu adalah dapat diperbaharui, mudah tumbuh, relatif lebih murah dari
pada baja, dan memiliki kuat tarik yang mendekati kuattarik baja (200 – 400 Mpa).
• Salah satu kelemahan bambu adalah tidak meratanya kekuatan bambu di ruas bawah
dengan ruas atas (tergantung juga pada umur bambu), diameter bambu yang
bervariasi (tergantung jenis bambu) dan sifat bambu yang mudah lapuk dan
kembang-susutnya yangtinggi sehingga daya lekatnya dengan beton dapat berkurang.
Jadi teknik pengawetan bambu perlu mendapat perhatian lebih jika ingin
menggunakan bambu sebagai bahan bangunan.