Dokumen tersebut membahas tentang struktur kolom pada bangunan, termasuk definisi, fungsi, dan jenis-jenis material yang digunakan untuk membuat kolom seperti beton bertulang, baja, dan kayu.
2. Menurut Prof. Emeritus James Ambrose dalam bukunya yang berjudul "Simplified
Engineering for Architects and Builders," beliau menjelaskan bahwa kolom adalah elemen
struktural yang memcikul beban vertikal dan membawanya ke bawah ke dasar bangunan
atau fondasi. Mereka harus dirancang untuk menahan tekanan dan kompresi.
Menurut Bambang Triwibowo dan Antonius Subiyanto:
Dalam buku "Struktur Beton," mereka menggambarkan
kolom sebagai "bagian bangunan vertikal yang
berfungsi untuk menahan beban tekanan aksial
dan menopang elemen struktural di atasnya."
Kolom
Struktur Konstruksi II
3. Fungsi
Struktur Konstruksi II
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom
itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur
utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-
barang), serta beban hembusan angin.
Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan dimulai
dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima
kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya.
6. Beton dan Beton Bertulang
Struktur Konstruksi II
• Beton adalah campuran pasir, kerikil atau batu pecah, semen, dan air.
• Bahan lain (admixtures) dapat ditambahkan pada campuran beton untuk meningkatkan
workability, durability, dan waktu pengerasan.
• Beton mempunyai kekuatan tekan yang tinggi, dan kekuatan tarik yang rendah.
• Beton dapat retak karena adanya tegangan tarik akibat beban, susut yang tertahan, atau
perubahan temperatur.
• Beton bertulang adalah kombinasi dari beton dan baja, dimana baja tulangan memberikan
kekuatan tarik yang tidak dimiliki beton. Baja tulangan juga dapat memberikan tambahan
kekuatan tekan pada struktur beton.
7. Struktur Konstruksi II
• Mempunyai kekuatan tekan yang tinggi
dibandingkan kebanyakan material lain.
• Cukup tahan terhadap api dan air.
• Sangat kaku.
• Pemeliharaan yang mudah.
• Umur bangunan yang panjang.
• Tidak memerlukan tenaga kerja dilatih
• khusus.
Keuntungan Penggunaan Beton
Bertulang Untuk Material Struktur
• Mudah diproduksi, terbuat dari bahan-bahan yang
tersedia lokal (batu pecah/kerikil, pasir, dan air),
dan sebagian kecil semen dan baja tulangan yang
dapat didatangkan dari tempat lain.
• Dapat digunakan untuk berbagai bentuk elemen
struktur (balok, kolom, pelat, cangkang, dll).
• Ekonomis, terutama untuk struktur pondasi,
basement, pier, dll.
8. Struktur Konstruksi II
• Mempunyai kekuatan tarik yang rendah sehingga memerlukan baja tulangan untuk
menahan tarik.
• Memerlukan cetakan/bekisting serta formwork sampai beton mengeras, yang biayanya
bisa cukup tinggi.
• Struktur umumnya berat karena kekuatan yang rendah per unit berat.
• Struktur umumnya berdimensi besar karena kekuatan yang rendah per unit volume.
• Properties dan karakteristik beton bervariasi sesuai dengan proporsi campuran dan
proses mixing.
• Berubah volumenya sejalan dengan waktu (adanya susut dan rangkak).
Kerugian Penggunaan Beton Bertulang
Untuk Material Struktur
9. Struktur Konstruksi II
Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral
Kolom ini merupakan kolom beton yang ditulangi dengan
batang tulangan pokok memanjang,yg pd jarak spasi
tertentu diikat dgn pengikat sengkang kearah lateral,
sehingga penulangan keseluruhan membentuk rangka
Jenis-Jenis Kolom Struktur Beton Bertulang
10. Struktur Konstruksi II
Kolom menggunakan pengikat sengkang spiral
Kolom ini merupakan kolom beton yang ditulangi dengan
batang tulangan pokok memanjang yang diikat tulangan
spiral yg dililitkan keliling membentuk heliks menerus di
sepanjang kolom
Jenis-Jenis Kolom Struktur Beton Bertulang
11. Struktur Konstruksi II
Kolom Komposit
Komponen struktur tekan yg, diperkuat pd arah
memanjang dgn gelegar baja profil atau pipa dgn atau
tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang.
Jenis-Jenis Kolom Struktur Beton Bertulang
12. Struktur Konstruksi II
Merancang Rencana Kolom Struktur
Gedung Beton Bertulang
Untuk merancang kolom beton bertulang dimulai dari perencanaan denah, dan rencana perletakan kolom.
Tulangan kolom dapat diperoleh setelah dilakukan perhitungan tulangan kolom
Tahapan Perhitungan Kolom:
• Menentukan beban-beban Kolom
• Menghitung Pembebanan kolom
• Menghitung ikhtisar moment-moment
• kolom
• Menghitung Penulangan kolom
• Menghitung Kontrol Tegangan-tegangan
13. Struktur Konstruksi II
Dimensi Kolom
Dimensi kolom dipengaruhi oleh beban aksial dari komponen struktur yang dipikulnya. jadi semakin
banyak jumlah lantai yang dipikul maka semakin besar kolomnya. Sedangkan beban per m2 lantai
akan dipengaruhi oleh bentangnya.
Rumus besaran kolom :
n x p x l x 1000 kg/m2 = 1/3 K-beton x A
dimana :
n = jumlah lantai + atap (atap
dianggap 1/2 karena tidak ada
beban hidup)
p = panjang bentang tributary (m)
l = lebar bentang tributary (m)
1000 kg/m2 = asumsi beban lantai yang dipikul
/m2
K-beton = kekuatan beton, misal : K-250, K-300,
K-350
A = luas penampang beton
14. tributary maksudnya setengah jarak bentang kolom ke kolom berikutnya. Contoh bangunan dengan
bentang 6 m x 6 m dan jumlah lantai sebanyak 3 lantai + 1 atap, jarak kolom ke kolom berikutnya
adalah konstan 6 m, dapat dihitung sebagai berikut:
(3+0,5) x 6 m x 6 m x 1000 kg/m2 = 1/3 x 250 kg/cm2 x A
126.000 kg = 83,33 kg/cm2 x A
A = 126.000 kg / 83,33 kg/cm2 = 1512 cm2
Jika kolom berbentuk bujur sangkar, maka s = (A)^0,5
s = (1.512)^0,5 = 38,88 cm. dibulatkan ke 40 cm.
Sehingga ukuran kolomnya adalah 40x40.
15. Struktur Konstruksi II
Penulangan Kolom
Jumlah luas tulangan pokok memanjang kolom dibatasi dgn rasio penulangan. Penulangan
kolom yg lazim dilakukan di antara 1,5% sampai 3% luas penampang kolom.
Khusus struktur bangunan berlantai banyak berkisar samapai 4% penampang kolom, namun
disarankan untuk tidak melebihi dari 4% agar penulangan tidak berdesakan terutama pada titik
pertemuan balok, plat dgn kolom.
BATAS MINIMAL PENULANGAN KOLOM
Kolom berbentu spiral jumlah tulangan pokok minimal 6 batang tulangan. Kolom berpengikat
sengkang bentuk segi empat atau lingkaran minimal 4 batang tulangan. Kolom pengikat sengkang
segitiga minimal 3 batang.
17. Struktur Konstruksi II
Baja adalah jenis logam paduan yang terbuat dari campuran besi (Fe) dengan karbon (C) dan
elemen-elemen lain, seperti mangan (Mn), silikon (Si), sulfur (S), fosfor (P), dan sejumlah elemen
lainnya. Baja memiliki sifat-sifat khusus yang menjadikannya bahan yang sangat populer dalam
berbagai aplikasi, termasuk konstruksi bangunan, otomotif, manufaktur, dan banyak industri lainnya.
Baja hadir dalam berbagai jenis, termasuk baja karbon, baja paduan, dan baja tahan karat, masing-
masing dengan komposisi dan sifat yang berbeda. Pemilihan jenis baja yang tepat tergantung pada
aplikasi tertentu, kondisi lingkungan, dan persyaratan kekuatan dan ketahanan yang dibutuhkan.
18. Struktur Konstruksi II
Kelebihan penggunaan baja
• Kekuatan: Salah satu karakteristik paling mencolok dari baja adalah kekuatannya yang tinggi. Baja
memiliki daya tahan yang baik terhadap tegangan dan tekanan, sehingga dapat menahan beban
yang berat.
• Ketangguhan: Baja memiliki ketangguhan yang baik, yang berarti dapat menahan beban yang
berubah-ubah atau beban tiba-tiba seperti guncangan atau benturan tanpa mengalami kerusakan
yang signifikan.
• Kekerasan: Baja dapat memiliki tingkat kekerasan yang berbeda tergantung pada komposisi
kimianya dan perlakuan panas yang diterimanya. Hal ini membuat baja cocok untuk aplikasi yang
memerlukan permukaan yang tahan aus atau tahan goresan.
19. Struktur Konstruksi II
Kekurangan penggunaan baja
• Korosi: Baja cenderung rentan terhadap korosi, terutama oleh air dan oksigen. Namun, ada jenis
baja tertentu, seperti baja tahan karat, yang memiliki ketahanan yang tinggi terhadap korosi..
20. Struktur Konstruksi II
Profil Baja yang Umum Digunakan sebagai
Struktur Konstruksi
Wide Flange (IWF)
Penggunaan profil yang satu ini cukup
beragam. Wide flange dapat digunakan sebagai
kantilever kanopi, tiang pancang balok,
kolom, composite beam atau column.
21. Struktur Konstruksi II
Profil Baja yang Umum Digunakan sebagai
Struktur Konstruksi
Baja UNP (kanal U)
Baja UNP juga cukup multi fungsi. Hampir
semua bagian struktur bangunan bisa
menggunakan baja yang satu ini. Namun, ia
tidak bisa dipakai untuk menjadi bagian
kolom karena materialnya cenderung untuk
mudah mengalami tekukan.
22. Struktur Konstruksi II
Profil Baja yang Umum Digunakan sebagai
Struktur Konstruksi
H Beam
Baja H beam kerap dipakai sebagai
balok, tiang pancang, top bottom chord di
bagian truss, kantilever kanopi
dan composite beam. Profil ini juga bisa
digunakan sebagai struktur kolom.
24. Struktur Konstruksi II
Kayu merupakan bahan baku yang fleksibel, serbaguna, dan salah satu bahan baku konstruksi yang
berkelanjutan. Hal tersebut terjadi karena kayu diperoleh dari hasil penebangan pohon, baik di hutan
alam, hutan tanaman industri (HTI) atau lokasi lainnya. Sebagai material konstruksi, kayu dapat
menggantikan balok, kolom plat lantai dan kuda – kuda dari beton bertulang maupun baja.
Sedangkan sebagai material non konstruksi, kayu dapat digunakan sebagai atap, dinding dankusen.
Penggunaan kayu sebagai material konstruksi perlu melalui proses perhitungan. Perhitungan
dilakukam untuk menentukan dimensi kayu, jumlah kayu yang dibutuhkan, dan sambungan kayu
yang akan dipakai. Perhitungan tersebut berdasarkan pada sifat-sifat kayu yang digunakan dan
beban rencana yang akan bekerja pada bangunan selama proses pembangunan dan setelah
bangunan digunakan.
25. Struktur Konstruksi II
Keuntungan menggunakan material kayu;
• Cukup mudah didapatkan
• Memiliki berat jenis yang ringan
• Pengerjaannya dapat dilakukan dengan
peralatan sederhana
• Ramah lingkungan
Kerugian menggunakan material kayu;
• Tidak homogen disertai dengan
cacat-cacat alam seperti serat tidak
teratur, spiral, diagonal, mata kayu
• Tingkat keawetan rendah
• Kayu dapat memuai dan menyusut
• Mudah terbakar
27. Struktur Konstruksi II
Pertimbangan kayu sebagai
struktur kolom bangunan
1. Perlindungan Terhadap Hama: Kayu rentan terhadap serangan hama seperti rayap dan
perlu diawetkan dengan benar untuk melindunginya.
2. Perawatan Rutin: Kayu memerlukan perawatan rutin seperti pelapisan dengan bahan
pelindung kayu dan perawatan cat untuk menjaga keindahan dan integritasnya.
3. Kode Bangunan: Penting untuk mematuhi kode bangunan setempat dan standar keamanan
yang berlaku saat menggunakan kayu sebagai kolom.
4. Ketersediaan Kayu yang Berkelanjutan: Memilih kayu dari sumber yang berkelanjutan
penting untuk menjaga keberlanjutan hutan.