Dokumen tersebut membahas tentang sloof, kolom, dan ring balk sebagai bagian penting struktur bangunan. Sloof berfungsi untuk meratakan beban dan mengunci dinding, kolom berperan menyangga beban sehingga runtuhnya kolom dapat menyebabkan runtuhnya seluruh struktur, sedangkan ring balk berfungsi mengikat pasangan bata dan meratakan beban diatasnya.
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
Rpp balok 2015
1. Mengenal Sloof, Kolom dan Ring Balk
SLOOF
Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas pondasi, berfungsi
untuk meratakan beban yang diterima oleh pondasi, juga sebagai pengunci dinding
agar saat terjadi pergerakan pada tanah, dinding tidak roboh. Sloof sangat
berperan terhadap kekuatan bangunan. bahan yang digunakan adalah beton
dengan campuran 1 semen : 2 Pasir : 3 split (koral)
Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai
satu adalah lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4
buah diameter 10 mm (4 d 10 ) sedangkan untuk begel menggunakan diameter 8
mm berjarak 15 cm ( d 8 – 15) dan untuk rumah lantai dua , dimensi sloof yang
sering digunakan adalah lebar 20 cm tinggi30 cm, besi beton utama 6 d 12 mm,
begel d8 – 10 cm.
KOLOM
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari
suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total
collapse) seluruh struktur (sudarmoko, 1996)
Pada bangunan sederhana bentuk kolom ada 2 jenis yaitu kolom utama dan kolom praktis
2. • Kolom Utama - yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi
utamanya menyanggah beban diatasnya. untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom
utama adalah 3,5 meter, hal ini dimaksudkan agar dimensi balok untuk menopang
lantai tidak terlalu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3,5 meter
maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan untuk rumah tinggal lantai 2,
dimensi kolom yang dipakai biasanya 20/20 dengan tulangan pokok 8 dia 12 mm,
dengan besi begel dia 8-10 cm
Ket.:
8 dia 12mm = besi 12 mm jumlahnya 8 buah
dia 8-10 cm = besi begel diameter 8 mm dengan jarak 10 cm
• Kolom Praktis - adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga
sebagai pengikat dinding agar stabil, jarak kolom maksimum 3,5 mtr atau pada
pertemuan pasangan bata (sudut-sudut dinding). dimensi kolom praktis 15/15 cm
dengan tulangan beton 4 dia 10 dan jarak begel dia 8 - 20 cm
SK SNI T-15-1990-03 mendifinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan
yang tugas utamanya menyanggah beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang
tidak di topang paling tidak tiga kali dimensi lateral
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. keduanya merupakan gabungan
antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan terhadap
tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini
3. dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok
bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan
JENIS-JENIS KOLOM
Menurut Wang (1986) dan Fergusen (1986) jenis-jenis kolom ada tiga yaitu :
• Kolom Ikat (tie Column) - adalah kolom yang menggunakan pengikat sengkang
lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang di beri tulangan dengan batang
tulangan pokok memanjang yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan sengkang
lateral. Tulangan ini berfungsi memegang tulangan pokok memanjang agar tetap
kokoh pada tempatnya
• Kolom Spiral (spiral column) - menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama
dengan kolom ikat hanya saja pengikat tulangan memanjang adalah tulangan spiral
yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus disepanjang kolom. Fungsi dari
tulangan spiral adalah memberi kemampuan terhadap kolom untuk menyerap
deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah kehancuran
seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud
• Kolom Komposit (composite column) - adalah struktur kolom komposit yang
merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan
gelagar baja profil atau pipa dengan atau tanpa diberi batangan tulangan pokok
memanjang
RING BALK
Ring balk adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas
dinding bata, yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban
dari struktur yang berada diatasnya, seperti beban yang diterima oleh kuda-kuda
4. Pemasangan Ring balk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter. Dimensi ring
balk yang biasa digunakan adalah lebar 15 cm dan tinggi 15 cm dengan tulangan pokok (besi
beton) 4 dia 8 mm dengan begel dia 6 - 15 cm
rpp beton
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
Nama Sekolah : SMKN 1 Cikarang Barat
Mata Pelajaran : Menggambar konstruksi beton
Kelas/Semester : XI/1
Pertemuan ke : 1
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran
Standar Kompetensi : Membuat gambar rencana balok beton bertulang
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan balok beton bertulang
Indikator :
1.1. Mendeskripsikan standar minimal ketebalan selimut beton
1.2. Menjelaskan prinsip penulangan balok beton
1.3. Merencanakan penulangan beton bertulang seperti panjang tekukan,panjang tulangan
overlap jarak dan teknik menyusun tulangan dan lainnya
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini peserta didik dapat :
1. Mendeskripsikan pengertian beton
2. Menjelaskan Persyaratan Standar minimal ketebalan selimut balok beton pada berbagai
keadaan
3. Merencanakan standar penulangan balok beton bertulang
II. Materi Ajar
1. Standar minimal selimut beton.
2. Prinsip-prinsip penulangan balok beton.
3. Standar-standar penulangan beton bertulang seperti panjang tekukan, panjang tulangan
overlap, jarak dan teknik menyusun tulangan, dan lain-lain.
III. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
IV. Kegiatan Pembelajaran
• (Kegiatan awal) (10)
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran , manfaat hasil belajar yang akan diperoleh
peserta diklat dan menyampaikan strategi belajar yang akan diikuti peserta diklat dalam
penggunaan modul.
Peserta didik menyimak prosedur/lingkup penilaian hasil belajar.
• (Kegiatan inti) (150’)
Peserta didik membaca modul ”Teknik gambar bangunan” tentang gambar rencana balok
5. beton bertulang dan mempelajari konstruksi beton bertulang
Peserta didik diminta untuk menganalisa standar minimal selimut balok beton
Menggali informasi tentang prinsip-prinsip penulangan balok beton. Selama diskusi guru
mengamati dan mengarahkan pelaksanaan diskusi. (masing-masing kelompok mendiskusikan
prinsip penulangan, hasil diskusi dirangkum dalam laporan)
Peserta didik yang dibagi dalam 4 kelompok Kelompok mendiskusikan persyaratan PBBI
yang terkait dengan perencanaan balok beton bertulangl (guru mengecek presensi peserta
didik)
Guru menyimpulkan dan mengklarifikasi hasil diskusi kelompok.
Peserta didik mendiskusikan langkah kerja pemasangan penulangan balok beton bertulang
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Guru dan siswa memberi masukan dan perbaikan hasil diskusi pada saat presentase
kelompok.
• Kegiatan Akhir (20‘)
Menyimpulkan pelajaran bersama dengan peserta didik
Memberikan kesimpulan hasil belajar yang diperoleh peserta diklat (termasuk memperbaiki
apabila terdapat kesalahan yang ditemukan peserta diklat selama proses belajar)
Guru melakukan evaluasi hasil belajar (melalui tes tulis)
Membuat rangkuman hasil belajar secara tertulis, secara individu
V. Alat , Bahan dan sumber belajar
1. Alat
1.1. LCD
2. Bahan
2.1. Miniatur tulangan Balok
3. Sumber Belajar
3.1 Modul Gambar Teknik Bangunan
3.2 BSE Teknik Gambar Bangunan
VI. Penilaian
a. Tes tulis dengan (soal pilihan ganda)
b. Hasil laporan dinilai ( kebenaran isi (60), kerapian (20), dan tata tulis (20)) = NL
c. Nilai KD = 40 % XNT + 60% x NL
Cikarang Barat, Juli 2009
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
6. beton bertulang dan mempelajari konstruksi beton bertulang
Peserta didik diminta untuk menganalisa standar minimal selimut balok beton
Menggali informasi tentang prinsip-prinsip penulangan balok beton. Selama diskusi guru
mengamati dan mengarahkan pelaksanaan diskusi. (masing-masing kelompok mendiskusikan
prinsip penulangan, hasil diskusi dirangkum dalam laporan)
Peserta didik yang dibagi dalam 4 kelompok Kelompok mendiskusikan persyaratan PBBI
yang terkait dengan perencanaan balok beton bertulangl (guru mengecek presensi peserta
didik)
Guru menyimpulkan dan mengklarifikasi hasil diskusi kelompok.
Peserta didik mendiskusikan langkah kerja pemasangan penulangan balok beton bertulang
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Guru dan siswa memberi masukan dan perbaikan hasil diskusi pada saat presentase
kelompok.
• Kegiatan Akhir (20‘)
Menyimpulkan pelajaran bersama dengan peserta didik
Memberikan kesimpulan hasil belajar yang diperoleh peserta diklat (termasuk memperbaiki
apabila terdapat kesalahan yang ditemukan peserta diklat selama proses belajar)
Guru melakukan evaluasi hasil belajar (melalui tes tulis)
Membuat rangkuman hasil belajar secara tertulis, secara individu
V. Alat , Bahan dan sumber belajar
1. Alat
1.1. LCD
2. Bahan
2.1. Miniatur tulangan Balok
3. Sumber Belajar
3.1 Modul Gambar Teknik Bangunan
3.2 BSE Teknik Gambar Bangunan
VI. Penilaian
a. Tes tulis dengan (soal pilihan ganda)
b. Hasil laporan dinilai ( kebenaran isi (60), kerapian (20), dan tata tulis (20)) = NL
c. Nilai KD = 40 % XNT + 60% x NL
Cikarang Barat, Juli 2009
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran