SlideShare a Scribd company logo
Pengetahuan Dasar
Motor Penggerak
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
2
PERALATAN TENAGA PENGGERAK
PENGGERAK UTAMA
Motor Bakar
Bensin & Solar
Diesel/Battery
SISTEM PENGGERAK
Hidrolik
Pneumatik
Elektrik
Mekanik
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Rudolf Diesel (18-03-1858 s.d 30-09-1913)
adalah seorang penemu Jerman, terkenal akan
penemuannya, mesin diesel, Dia lahir di Paris
dan meninggal secara misterius di kapal fery
dalam perjalanannya ke Inggris.
Diesel mengembangkan ide sebuah mesin pemicu kompresi pada
dekade terakhir abad ke 19 dan menerima hak paten untuk alat
tersebut pada 23 Februari 1983. Dia membangun prototipe yang
berfungsi pada awal 1897 ketika bekerja di pabrik MAN di
Augsburg.
Mesin Diesel ini pun dinamakan untuk menghormati jasanya.
Aslinya, ia bernama “ Mesin Minyak".
3
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Sejarah Mesin Diesel
4
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
5
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Perbedaan Mesin Diesel dan Mesin Bensin
Uraian Mesin Diesel Mesin Bensin
Bahan bakar Solar Bensin
Sistim penyalaan Tekanan udara Listrik
Berat mesin per tenaga kuda Berat Ringan
harga per tenaga kuda Tinggi Rendah
Efisiensi panas Tinggi (30-40%) Rendah (22-28%)
Biaya operasi Rendah Tinggi
Bunyi dan getaran Tinggi Rendah
Kemampuan start pada
musim dingin
Agak sukar Baik sekali
Mesin 2 tak
6
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Mesin 4 tak
MESIN DIESEL 4 TAK
7
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Internal-Combustion Engine
(Mesin Pembakaran Dalam)
Semua mesin yang diberikan tenaga dengan membakar minyak di
dalam ruang bakar .
(contohnya : mesin mobil).
Internal-combustion engines biasanya membakar bahan bakar dan
oleh karena itu merupakan sumber utama dari polusi udara.
8
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Operasi Mesin Diesel Empat Tak
9
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Four Stroke Engine
10
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
11
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
TMA
TMB
Titik mati bawah Titik mati atas
12
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
MESIN DIESEL 2 TAK
13
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Two Stroke Engine
14
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
MESIN 2 LANGKAH VS 4 LANGKAH
 Keuntungan motor diesel 2 langkan jika dibandingkan
dengan 4 langkah :
 Ukuran dan berat lebih kecil, dapat menghasilkan tenaga
lebih besar
 Harga lebih murah dan standar lebih sederhana dan tidak
menggunakan katub
 Putaran lebih halus, karena fly wheel lebih kecil
 Kerugian motor diesel 2 langkah jika dibandingkan dengan 4
langkah :
 Sisa gas pembakaran tidak terbuang seluruhnya hal ini
menyebabkan perubahan tidak sempurna
 Boros penggunaan bahan bakar
 Tekanan kompresi dan efisiensi rendah
 Crank case harus rapat tidak boleh ada kebocoran udara
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Komponen-Komponen Utama
1. Blok Silinder
2. Kepala Silinder
3. Crankshaft
4. Piston dan Piston Ring
5. Connecting Rod
6. Camshaft
7. Fly Wheel
8. Rocker Arm
9. Air Cleaner
10. Muffler / Silencer
11. Charging System
 Alternator
 IC Regulator
16
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
BLOK SILINDER
Blok silinder terbuat dari bahan besi tuang yang dapat menahan
temperatur dan tekanan yang tinggi, sedikit menyebarkan panas
dan sedikit proses machining saat proses pembuatan
17
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Kepala Silinder
Dengan sistem aliran melintang dari lubang intake-exhaust akan
membuka kedua sisi dari kepala silinder. Menyebabkan overlap
yang kecil sehingga udara yang dihisap terhindar dari panas dan
memuai, udara yang dingin dan padat dihisap ke dalam silinder
akan meningkatkan efisiensi dan daya diesel pada yang baru di
ruang bakar dipasang injection nozzle type throttle dan busi pijar
yang lebih cepat panas bahkan ketika diesel di start pada suhu
minus 15 derajat celcius
18
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
CRANKSHAFT
 Fungsi : Mengubah gerak lurus bolak balik dari piston menjadi
gerak putar
 Terbuat dari baja paduan tinggi
 Cranshaft ini
oli disalurkan ke sisi crankpin
dilengkapi dengan saluran oli untuk
dan
memungkinkan
melumasinya
19
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
20
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
2. Batang engkol (Connecting Road)
 Fungsi : penghubung antara piston dan crank shaft
 Jenis :
 Bentuk normal --- Lurus
 Bentuk batang garfu bila dalam mesin
 Bentuk batang engkol artikulasi dari mesin
 Bahan : Tempaan dari baja paduan kekuatan tinggi
3. Crank Shaft ( Poros Engkol)
 Fungsi : Sebagai alat perubah gerak lurus bolak-balik
menjadi gerak putar
 Bahan :
 Baja siemens – martin atau baja paduan tinggi.
 Baja khrom nikel biasa untuk otomotif
 Baja kandungan karbon rendah untuk kapal
21
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
22
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
 Piston
 Untuk meneruskan tekanan gas ke poros engkol (crank
shaft)
 Untuk mengambil tekanan samping yang ditimbulkan
oleh kemiringan batang engkol (Crankshaft)
 Untuk menyekat bagian dalam silinder dari karter.
 Untuk membuang panas yang di serap oleh puncak piston
selama pembakaran dan bagian awal dari langkah
kompresi.
 Bahan :
 Besi Cor, aluminium cor, aluminium tempa, baja cor dan
baja tempa
23
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
24
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
RING PISTON
 Fungsi :
 Menyekat ruangan antara piston dan lapisan silinder, untuk
mencegah gas pembakaran tekanan tinggi atau pengisian
udara dari pelarian menuruni lapisan silinder selama
langkah kompresi.
 Meneruskan panas dari piston kelapisan silinder yang di
dinginkan air.
 Menerap bagian tertentu dari naik - turunnya desakan sisi
piston
 Bahan : Cor besi kelabu.
CONNECTING ROD
 Fungsi : Menghubungkan crank shaft dengan piston
Connecting Rod terbuat dari batang baja karbon tempa.
25
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
CAMSHAFT
 Camshaft terbuat dari besi tuang khusus dan pada bagian
journal dan “cam” dikeraskan agar lebih tahan aus. Bagian
journal mendapat pelumasan dari pompa oli.
 Fuel Camshaft mengatur putaran dari injection pump, terbuat
dari baja karbon dan pada bagian “cam” dikeraskan dan di
”temper” untuk mendapatkan ketahanan terhadap keausan
yang tinggi
Camshaft
26
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
FLY WHEEL
Manfaat Roda Gila :
 Menjaga variasi kecepatan yang tidak dapat di hindarkan
selama tiap daur agar tetap dalam batas yang diinginkan.
 Membatasi kenaikan atau penurunan sesaat dari kecepatan
mesin selama perubahan beban mendadak.
 Membawa piston sampai melampaui tekanan kompresi ketika
berjalan pada kecepatan rendah atau kecepatan tampa kerja.
 Membantu kenaikan kecepatan mesin ketika star.
27
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
ROCKER ARM
 Rocker Arm terdiri dari :
 Rocker Arm
 Rocker Arm Bracket
 Rocker Arm Shaft
 Fungsi : Merubah gerak lurus push rod untuk mengubah gerak
lurus push rod untuk membuka dan menutup katup masuk dari
katup buang
28
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
AIR CLEANER
 Fungsi : Menyaring udara, sehingga debu dan kotoran tidak
akan mengotori mesin
 Dengan cara kerja udara masuk dan berputar di dalam, krena
ada sirip2 pengarah sehingga debu atau benda kecil yang lebih
berat akan terlempar masuk ke lubang baffle cover dan
mengumpul di dust cup. Debu dan kotoran yang tidak
terlempar kemudian tersaring oleh element sehingga tidak
akan masuk silinder
29
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
MUFFLER / SILENCER
 Fungsi : Meredam Kebisingan
 Muffler terdiri dari “screen” atau saringan tabung
 Silencer didesain untuk lebih dapat meredam suara dengan
ukuran tabung lebih besar dan saluran gas bekas yang
diarahkan untuk tidak langsung keluar.
30
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Altenator
31
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
CHARGING SYSTEM
 Alternator dgn IC Regulator yang biasa dipakai pada diesel
dengan karakteristik :
 Lebih ringan 26% dan lebih kecil dari alternator standar
 Unjuk kerja sistem pendinginan dan keamanan telah
ditingkatkan dengan mengkombinasikan kipas pendingin
dengan rotor di dalam alternator
 IC regulator dipasang di dalam alternator
 Rectifier, IC regulator dan komponen sejenis mudah dilepas,
sehingga memudahkan untuk menservice alternator
 IC Regulator memakai transistor solid, chips atau elemen semi-
konduktor lain, dan tidak memakai relay seperti regulator
konvensional, dan stabil karena memutuskan arus field.
CHARGING SYSTEM
 Karakteristiknya :
 Kontrol tegangan tidak diperlukan setiap saat, sehingga
waktu penyetelan dikurangi. IC tahan lama
 Panas yang timbul dikurangi, sehingga pengisian lebih stabil
Konstruksi Aki (Battery)
33
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Supercharger
34
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
SISTEM TURBO CHARGER
 Pada dasarnya terdiri dari kompresor sentfrifugal yang di
pasang pada poros dengan turbin yang diputar oleh gas buang
diesel
 Turbocharger memiliki kemampuan mensuplai udara yang
lebih banyak ke dalam silender yang tidak dipasangi charger
35
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Keunggulan Turbo Charger
 Pada tekanan rendah : mengurangi konsentrasi asap,
konsentrasi di dalam silinder, konsumsi bahan bakar dan
meningkatkan unjuk kerja dengan cara memperbesar udara
masuk ke dalam silinder
 Pada tekanan tinggi : meningkatkan unjuk kerja diesel dengan
cara memperbesar jumlah udara yang masuk ke dalam silindrer
Turbo Charger
36
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
SISTEM PELUMASAN
 Sistem pelumasan diesel terdiri dari :
 Oil pump
 Relief Valve
 Oil Filter Cartridge
 Oil Pressure Switch
1. Oil Pump
By Pass Valve
2. Oil Cooler
By Pass Valve
3. Oil Filter
4. Oil Lubrcation
Manifold Passage
5. Komponen yang
perlu dilumasi
6. Oil Pump
37
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
38
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
PELUMASAN
Tujuan Pelumasan :
 Mengurangi keausan permukaan bantalan dengan
menurunkan gesekan antaranya.
 Mendinginkan permukaan & membawa pergi panas yang di
bangkitkan oleh gesekan.
 Membersihkan permukaan dengan mencuci bersih butiran -
butiran logam yang di hasilkan dari gesekan.
 Membantu dalam menyekat ruangan yang berdampingan
dengan permukaan bantalan.
Sistem Pelumasan Mesin Diesel
39
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
40
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Syarat yang yang harus dipenuhi oleh pelumas mesin :
 Memelihara film minyak yang baik pada dinding silinder
sehingga mencegah keausan yang berlebihan pada silinder,
piston & cincin piston.
 Mencegah pelekatan cincin piston
 Merapatkan kompresi oleh silinder
 Tidak meninggalkan endapan karbon pada piston
 Tidak melapisi lak permukaan piston atau silinder
 Mencegah keausan bantalan.
 Mencuci bagian dalam mesin.
 Tidak menbentuk lumpur.
 Dapat di gunakan dengan sembarangan jenis saringan.
 Penggunaan hemat.
 Memungkinkan selang waktu lama penggantian.
 Mempunyai sifat baik pada start-dingin.
SISTEM PENDINGINAN
 Terdiri dari :
 Radiator
 Centrifugal Water Pump
 Kipas Pendingin/fan
 Thermostat
 Pass Hose
 Fan
 Reserve Tank
 Cylinder Block & Head
41
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Sistem Sirkulasi Pendinginan
42
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Permurkaan Air (Level)
 Fungsi : Untuk menampung kelebihan air dari radiator pada
saat terjadi pemuian air di dalam radiator dan mengembalikan
air ke radiator pada saat tekanan air di dalam radiator turun
Catatan :
Jumlah air di dalam reservoir
harus berada diantara level
LOW dan FULL
43
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Resevoir Tank
SISTEM BAHAN BAKAR
Terdiri dari :
 Fuel tank
 Fuel Filter
 Injection pump
 Injection Pipe
 Injection Nozzle
 Fuel Overflow Pipe
 Fuel Feed Pump
44
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
GOVERNOR
 Fungsi : Menjaga putaran diesel konstan pada beban yang
fluktuatif, mengatur agar putaran iddling stabil dan membatasi
putaran maksimal diesel dengan mengatur jumlah bahan-bakar
yang diinjeksikan
Governor Pada Mesin Diesel
45
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Alat Ukur Tekanan Oli
46
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Alat Ukur Suhu Air Pendinginan
47
2
2 1
0 0 0
P
INSTRUMENT PANEL
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Cara Pemeriksaan Ketegangan Tali Kipas
48
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)

More Related Content

Similar to 2. Pengetahuan Dasar Motor Penggerak.pptx (7)

A
A A
A
 
turbin gas
turbin gasturbin gas
turbin gas
 
Journey Management Plan_Telaga Said to Duri and Patuha.pdf
Journey Management Plan_Telaga Said to Duri and Patuha.pdfJourney Management Plan_Telaga Said to Duri and Patuha.pdf
Journey Management Plan_Telaga Said to Duri and Patuha.pdf
 
motor.pptx
motor.pptxmotor.pptx
motor.pptx
 
Materi AHT_05 Vario160.pptx
Materi AHT_05 Vario160.pptxMateri AHT_05 Vario160.pptx
Materi AHT_05 Vario160.pptx
 
PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL
PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPALPPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL
PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL
 
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorJobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
 

More from rhamset

436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
materi pelatihan training DMS-WORKSHOP.ppt
materi pelatihan training DMS-WORKSHOP.pptmateri pelatihan training DMS-WORKSHOP.ppt
materi pelatihan training DMS-WORKSHOP.ppt
rhamset
 
142018661-Beton-Precast-Power-Point.pptx
142018661-Beton-Precast-Power-Point.pptx142018661-Beton-Precast-Power-Point.pptx
142018661-Beton-Precast-Power-Point.pptx
rhamset
 
Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptx
Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptxBahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptx
Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptx
rhamset
 
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptx
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptxWork_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptx
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptx
rhamset
 
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptx
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptxTraining pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptx
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptx
rhamset
 
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptxMateri-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
rhamset
 
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdf
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdfBasic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdf
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdf
rhamset
 
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerja
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerjaPengoperasian aman Forklift di tempat kerja
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerja
rhamset
 
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx
rhamset
 
Training Corporate social responsbility hijau
Training Corporate social responsbility hijauTraining Corporate social responsbility hijau
Training Corporate social responsbility hijau
rhamset
 
silabus Tumpahan B3.pptx
silabus Tumpahan B3.pptxsilabus Tumpahan B3.pptx
silabus Tumpahan B3.pptx
rhamset
 
materi training IATF 16949.pptx
materi training IATF 16949.pptxmateri training IATF 16949.pptx
materi training IATF 16949.pptx
rhamset
 
SMK3 KONTRUKSI.pptx
SMK3 KONTRUKSI.pptxSMK3 KONTRUKSI.pptx
SMK3 KONTRUKSI.pptx
rhamset
 
pertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptxpertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptx
rhamset
 
Fire Hydrant System.ppt
Fire Hydrant System.pptFire Hydrant System.ppt
Fire Hydrant System.ppt
rhamset
 

More from rhamset (20)

436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
materi pelatihan training DMS-WORKSHOP.ppt
materi pelatihan training DMS-WORKSHOP.pptmateri pelatihan training DMS-WORKSHOP.ppt
materi pelatihan training DMS-WORKSHOP.ppt
 
pelatihan PAK PENYAKIT_AKIBAT_KERJA_ppt.pdf
pelatihan PAK PENYAKIT_AKIBAT_KERJA_ppt.pdfpelatihan PAK PENYAKIT_AKIBAT_KERJA_ppt.pdf
pelatihan PAK PENYAKIT_AKIBAT_KERJA_ppt.pdf
 
142018661-Beton-Precast-Power-Point.pptx
142018661-Beton-Precast-Power-Point.pptx142018661-Beton-Precast-Power-Point.pptx
142018661-Beton-Precast-Power-Point.pptx
 
Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptx
Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptxBahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptx
Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptx
 
pembinaan materi training Boom-truck-ppt.ppt
pembinaan materi training Boom-truck-ppt.pptpembinaan materi training Boom-truck-ppt.ppt
pembinaan materi training Boom-truck-ppt.ppt
 
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptx
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptxWork_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptx
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptx
 
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptx
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptxTraining pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptx
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptx
 
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptxMateri-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
 
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdf
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdfBasic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdf
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdf
 
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerja
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerjaPengoperasian aman Forklift di tempat kerja
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerja
 
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx
 
Training Corporate social responsbility hijau
Training Corporate social responsbility hijauTraining Corporate social responsbility hijau
Training Corporate social responsbility hijau
 
silabus Tumpahan B3.pptx
silabus Tumpahan B3.pptxsilabus Tumpahan B3.pptx
silabus Tumpahan B3.pptx
 
Limbah B3.pptx
Limbah B3.pptxLimbah B3.pptx
Limbah B3.pptx
 
materi training IATF 16949.pptx
materi training IATF 16949.pptxmateri training IATF 16949.pptx
materi training IATF 16949.pptx
 
SMK3 KONTRUKSI.pptx
SMK3 KONTRUKSI.pptxSMK3 KONTRUKSI.pptx
SMK3 KONTRUKSI.pptx
 
PROSES KOMUNIKASI.ppt
PROSES KOMUNIKASI.pptPROSES KOMUNIKASI.ppt
PROSES KOMUNIKASI.ppt
 
pertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptxpertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptx
 
Fire Hydrant System.ppt
Fire Hydrant System.pptFire Hydrant System.ppt
Fire Hydrant System.ppt
 

Recently uploaded

Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
nimrodnapitu
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
aldreyuda
 
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
MichaelBluer
 

Recently uploaded (8)

Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptSUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
 
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
 
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
 
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdfStudi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
 
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
 

2. Pengetahuan Dasar Motor Penggerak.pptx

  • 1. Pengetahuan Dasar Motor Penggerak IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 2. 2 PERALATAN TENAGA PENGGERAK PENGGERAK UTAMA Motor Bakar Bensin & Solar Diesel/Battery SISTEM PENGGERAK Hidrolik Pneumatik Elektrik Mekanik IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 3. Rudolf Diesel (18-03-1858 s.d 30-09-1913) adalah seorang penemu Jerman, terkenal akan penemuannya, mesin diesel, Dia lahir di Paris dan meninggal secara misterius di kapal fery dalam perjalanannya ke Inggris. Diesel mengembangkan ide sebuah mesin pemicu kompresi pada dekade terakhir abad ke 19 dan menerima hak paten untuk alat tersebut pada 23 Februari 1983. Dia membangun prototipe yang berfungsi pada awal 1897 ketika bekerja di pabrik MAN di Augsburg. Mesin Diesel ini pun dinamakan untuk menghormati jasanya. Aslinya, ia bernama “ Mesin Minyak". 3 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) Sejarah Mesin Diesel
  • 4. 4 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 5. 5 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) Perbedaan Mesin Diesel dan Mesin Bensin Uraian Mesin Diesel Mesin Bensin Bahan bakar Solar Bensin Sistim penyalaan Tekanan udara Listrik Berat mesin per tenaga kuda Berat Ringan harga per tenaga kuda Tinggi Rendah Efisiensi panas Tinggi (30-40%) Rendah (22-28%) Biaya operasi Rendah Tinggi Bunyi dan getaran Tinggi Rendah Kemampuan start pada musim dingin Agak sukar Baik sekali
  • 6. Mesin 2 tak 6 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) Mesin 4 tak
  • 7. MESIN DIESEL 4 TAK 7 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 8. Internal-Combustion Engine (Mesin Pembakaran Dalam) Semua mesin yang diberikan tenaga dengan membakar minyak di dalam ruang bakar . (contohnya : mesin mobil). Internal-combustion engines biasanya membakar bahan bakar dan oleh karena itu merupakan sumber utama dari polusi udara. 8 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 9. Operasi Mesin Diesel Empat Tak 9 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 10. Four Stroke Engine 10 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 11. 11 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 12. TMA TMB Titik mati bawah Titik mati atas 12 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 13. MESIN DIESEL 2 TAK 13 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 14. Two Stroke Engine 14 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 15. MESIN 2 LANGKAH VS 4 LANGKAH  Keuntungan motor diesel 2 langkan jika dibandingkan dengan 4 langkah :  Ukuran dan berat lebih kecil, dapat menghasilkan tenaga lebih besar  Harga lebih murah dan standar lebih sederhana dan tidak menggunakan katub  Putaran lebih halus, karena fly wheel lebih kecil  Kerugian motor diesel 2 langkah jika dibandingkan dengan 4 langkah :  Sisa gas pembakaran tidak terbuang seluruhnya hal ini menyebabkan perubahan tidak sempurna  Boros penggunaan bahan bakar  Tekanan kompresi dan efisiensi rendah  Crank case harus rapat tidak boleh ada kebocoran udara IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 16. Komponen-Komponen Utama 1. Blok Silinder 2. Kepala Silinder 3. Crankshaft 4. Piston dan Piston Ring 5. Connecting Rod 6. Camshaft 7. Fly Wheel 8. Rocker Arm 9. Air Cleaner 10. Muffler / Silencer 11. Charging System  Alternator  IC Regulator 16 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 17. BLOK SILINDER Blok silinder terbuat dari bahan besi tuang yang dapat menahan temperatur dan tekanan yang tinggi, sedikit menyebarkan panas dan sedikit proses machining saat proses pembuatan 17 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 18. Kepala Silinder Dengan sistem aliran melintang dari lubang intake-exhaust akan membuka kedua sisi dari kepala silinder. Menyebabkan overlap yang kecil sehingga udara yang dihisap terhindar dari panas dan memuai, udara yang dingin dan padat dihisap ke dalam silinder akan meningkatkan efisiensi dan daya diesel pada yang baru di ruang bakar dipasang injection nozzle type throttle dan busi pijar yang lebih cepat panas bahkan ketika diesel di start pada suhu minus 15 derajat celcius 18 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 19. CRANKSHAFT  Fungsi : Mengubah gerak lurus bolak balik dari piston menjadi gerak putar  Terbuat dari baja paduan tinggi  Cranshaft ini oli disalurkan ke sisi crankpin dilengkapi dengan saluran oli untuk dan memungkinkan melumasinya 19 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 20. 20 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 2. Batang engkol (Connecting Road)  Fungsi : penghubung antara piston dan crank shaft  Jenis :  Bentuk normal --- Lurus  Bentuk batang garfu bila dalam mesin  Bentuk batang engkol artikulasi dari mesin  Bahan : Tempaan dari baja paduan kekuatan tinggi 3. Crank Shaft ( Poros Engkol)  Fungsi : Sebagai alat perubah gerak lurus bolak-balik menjadi gerak putar  Bahan :  Baja siemens – martin atau baja paduan tinggi.  Baja khrom nikel biasa untuk otomotif  Baja kandungan karbon rendah untuk kapal
  • 21. 21 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 22. 22 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 23.  Piston  Untuk meneruskan tekanan gas ke poros engkol (crank shaft)  Untuk mengambil tekanan samping yang ditimbulkan oleh kemiringan batang engkol (Crankshaft)  Untuk menyekat bagian dalam silinder dari karter.  Untuk membuang panas yang di serap oleh puncak piston selama pembakaran dan bagian awal dari langkah kompresi.  Bahan :  Besi Cor, aluminium cor, aluminium tempa, baja cor dan baja tempa 23 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 24. 24 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) RING PISTON  Fungsi :  Menyekat ruangan antara piston dan lapisan silinder, untuk mencegah gas pembakaran tekanan tinggi atau pengisian udara dari pelarian menuruni lapisan silinder selama langkah kompresi.  Meneruskan panas dari piston kelapisan silinder yang di dinginkan air.  Menerap bagian tertentu dari naik - turunnya desakan sisi piston  Bahan : Cor besi kelabu.
  • 25. CONNECTING ROD  Fungsi : Menghubungkan crank shaft dengan piston Connecting Rod terbuat dari batang baja karbon tempa. 25 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 26. CAMSHAFT  Camshaft terbuat dari besi tuang khusus dan pada bagian journal dan “cam” dikeraskan agar lebih tahan aus. Bagian journal mendapat pelumasan dari pompa oli.  Fuel Camshaft mengatur putaran dari injection pump, terbuat dari baja karbon dan pada bagian “cam” dikeraskan dan di ”temper” untuk mendapatkan ketahanan terhadap keausan yang tinggi Camshaft 26 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 27. FLY WHEEL Manfaat Roda Gila :  Menjaga variasi kecepatan yang tidak dapat di hindarkan selama tiap daur agar tetap dalam batas yang diinginkan.  Membatasi kenaikan atau penurunan sesaat dari kecepatan mesin selama perubahan beban mendadak.  Membawa piston sampai melampaui tekanan kompresi ketika berjalan pada kecepatan rendah atau kecepatan tampa kerja.  Membantu kenaikan kecepatan mesin ketika star. 27 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 28. ROCKER ARM  Rocker Arm terdiri dari :  Rocker Arm  Rocker Arm Bracket  Rocker Arm Shaft  Fungsi : Merubah gerak lurus push rod untuk mengubah gerak lurus push rod untuk membuka dan menutup katup masuk dari katup buang 28 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 29. AIR CLEANER  Fungsi : Menyaring udara, sehingga debu dan kotoran tidak akan mengotori mesin  Dengan cara kerja udara masuk dan berputar di dalam, krena ada sirip2 pengarah sehingga debu atau benda kecil yang lebih berat akan terlempar masuk ke lubang baffle cover dan mengumpul di dust cup. Debu dan kotoran yang tidak terlempar kemudian tersaring oleh element sehingga tidak akan masuk silinder 29 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 30. MUFFLER / SILENCER  Fungsi : Meredam Kebisingan  Muffler terdiri dari “screen” atau saringan tabung  Silencer didesain untuk lebih dapat meredam suara dengan ukuran tabung lebih besar dan saluran gas bekas yang diarahkan untuk tidak langsung keluar. 30 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 31. Altenator 31 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 32. IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) CHARGING SYSTEM  Alternator dgn IC Regulator yang biasa dipakai pada diesel dengan karakteristik :  Lebih ringan 26% dan lebih kecil dari alternator standar  Unjuk kerja sistem pendinginan dan keamanan telah ditingkatkan dengan mengkombinasikan kipas pendingin dengan rotor di dalam alternator  IC regulator dipasang di dalam alternator  Rectifier, IC regulator dan komponen sejenis mudah dilepas, sehingga memudahkan untuk menservice alternator  IC Regulator memakai transistor solid, chips atau elemen semi- konduktor lain, dan tidak memakai relay seperti regulator konvensional, dan stabil karena memutuskan arus field.
  • 33. CHARGING SYSTEM  Karakteristiknya :  Kontrol tegangan tidak diperlukan setiap saat, sehingga waktu penyetelan dikurangi. IC tahan lama  Panas yang timbul dikurangi, sehingga pengisian lebih stabil Konstruksi Aki (Battery) 33 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 34. Supercharger 34 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 35. SISTEM TURBO CHARGER  Pada dasarnya terdiri dari kompresor sentfrifugal yang di pasang pada poros dengan turbin yang diputar oleh gas buang diesel  Turbocharger memiliki kemampuan mensuplai udara yang lebih banyak ke dalam silender yang tidak dipasangi charger 35 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 36. Keunggulan Turbo Charger  Pada tekanan rendah : mengurangi konsentrasi asap, konsentrasi di dalam silinder, konsumsi bahan bakar dan meningkatkan unjuk kerja dengan cara memperbesar udara masuk ke dalam silinder  Pada tekanan tinggi : meningkatkan unjuk kerja diesel dengan cara memperbesar jumlah udara yang masuk ke dalam silindrer Turbo Charger 36 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 37. SISTEM PELUMASAN  Sistem pelumasan diesel terdiri dari :  Oil pump  Relief Valve  Oil Filter Cartridge  Oil Pressure Switch 1. Oil Pump By Pass Valve 2. Oil Cooler By Pass Valve 3. Oil Filter 4. Oil Lubrcation Manifold Passage 5. Komponen yang perlu dilumasi 6. Oil Pump 37 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 38. 38 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) PELUMASAN Tujuan Pelumasan :  Mengurangi keausan permukaan bantalan dengan menurunkan gesekan antaranya.  Mendinginkan permukaan & membawa pergi panas yang di bangkitkan oleh gesekan.  Membersihkan permukaan dengan mencuci bersih butiran - butiran logam yang di hasilkan dari gesekan.  Membantu dalam menyekat ruangan yang berdampingan dengan permukaan bantalan.
  • 39. Sistem Pelumasan Mesin Diesel 39 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 40. 40 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) Syarat yang yang harus dipenuhi oleh pelumas mesin :  Memelihara film minyak yang baik pada dinding silinder sehingga mencegah keausan yang berlebihan pada silinder, piston & cincin piston.  Mencegah pelekatan cincin piston  Merapatkan kompresi oleh silinder  Tidak meninggalkan endapan karbon pada piston  Tidak melapisi lak permukaan piston atau silinder  Mencegah keausan bantalan.  Mencuci bagian dalam mesin.  Tidak menbentuk lumpur.  Dapat di gunakan dengan sembarangan jenis saringan.  Penggunaan hemat.  Memungkinkan selang waktu lama penggantian.  Mempunyai sifat baik pada start-dingin.
  • 41. SISTEM PENDINGINAN  Terdiri dari :  Radiator  Centrifugal Water Pump  Kipas Pendingin/fan  Thermostat  Pass Hose  Fan  Reserve Tank  Cylinder Block & Head 41 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 42. Sistem Sirkulasi Pendinginan 42 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 43. Permurkaan Air (Level)  Fungsi : Untuk menampung kelebihan air dari radiator pada saat terjadi pemuian air di dalam radiator dan mengembalikan air ke radiator pada saat tekanan air di dalam radiator turun Catatan : Jumlah air di dalam reservoir harus berada diantara level LOW dan FULL 43 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) Resevoir Tank
  • 44. SISTEM BAHAN BAKAR Terdiri dari :  Fuel tank  Fuel Filter  Injection pump  Injection Pipe  Injection Nozzle  Fuel Overflow Pipe  Fuel Feed Pump 44 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 45. GOVERNOR  Fungsi : Menjaga putaran diesel konstan pada beban yang fluktuatif, mengatur agar putaran iddling stabil dan membatasi putaran maksimal diesel dengan mengatur jumlah bahan-bakar yang diinjeksikan Governor Pada Mesin Diesel 45 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 46. Alat Ukur Tekanan Oli 46 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) Alat Ukur Suhu Air Pendinginan
  • 47. 47 2 2 1 0 0 0 P INSTRUMENT PANEL IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 48. Cara Pemeriksaan Ketegangan Tali Kipas 48 IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
  • 49. IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)