SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lanjut
• Pendahuluan
– Struktur bangunan tinggi
– Struktur bangunan bentang lebar
• Syarat-syarat umum perancangan struktur
gedung
• Beban pada struktur
• Tujuan perancangan struktur
• Pemilihan system struktur
Pendahuluan
• Pembangunan gedung bertingkat sudah dilaksanakan
sejak zaman dahulu kala, tetapi yang dikategorikan
sebagai “moderen tall building” dimulai sejak 1880s.
• The “first modern tall building” adalah gedung Home
Insurance Building yang berupa konstruksi baja di
Chicago pada tahu 1883 yang kemudian diikuti oleh
gedung-gedung pencakar langit lainnya.
• Gedung-gedung tinggi pada awalnya didominasi oleh
struktur baja karena perkembangan industri baja yang
cukup pesat, sedangkan perkembangan struktur beton
relatif lambat dan baru berkembang pesat pada 1950s.
STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
• Home Insurance
Building (42
meter)
Gambar Evolusi dari gedung-gedung pencakar langit pada periode sebelum 1950.
Struktur Bangunan Bentang lebar
Pendahuluan
• Pembangunan bangunan bentang lebar juga sudah dilaksanakan
sejak zaman dahulu, tetapi yang di katagorikan sebagai bangunan
modern bentang lebar di mulai sejak akhir abad 20 yang berupa
stadium, exabition hall, dan modern aircraft hanger.
• Sistem struktur bentang lebar dapat di klasifikasikan menjadi 2
group:
• Struktur yang mengalami pembengkokan (yang mengalami
gaya tarik dan tekan)
• Struktur yang digerakkan oleh kabel atau yang mengalami
tegangan murni dan kompresi murni
• Struktur 1, termasuk girder, the two-way grid, the truss, the two-way
truss, and the space truss.
• Struktur 2, parabolic arch, tunnel vault, and dome (kompresi murni).
cable-stayed roof, the bicycle wheel, and warped tension surfaces
(tegangan murni)
1. Syarat Stabilitas
a.Statik
b.Dinamik
2. Syarat Kekuatan
a.Statik
b.Dinamik
3. Syarat Daktilitas
a.Elastik (Fully Elastic)
b.Daktilitas terbatas (limited ductility)
c.Daktilitas penuh (full ductility)
4. Syarat layak pakai dalam keadaan layan (serviceability)
a.Lendutan pelat dan balok
b.Simpangan bangunan (lateral drift)
c.Simpangan antar tingkat (Interstory drift)
d.Percepatan (acceleration), khususnya perencangan struktur
terhadap pengaruh angin.
e.Retakan (cracking)
f.Vibrasi/getaran (vibration)
Syarat – syarat Umum Perancangan Struktur Gedung meliputi:
5. Syarat Durabilitas (durability)
a.Kuat tekan minimum beton
b.Tebal selimut beton
c.Jenis dan kandungan semen
d.Tinjauan korosi
e.Mutu baja
6. Syarat ketahanan terhadap kebakaran
a.Dimensi minimum dari elemen/komponen strukur
b.Tebal selimut beton
c.Tebal lapisan pelindung terhadap ketahanan kebakaran
d.Jangka waktu ketahanan terhadap api/kebakaran (struktur atas dan
basemen)
7. Syarat intergritas
a.Pencegahan terhadap keruntuhan progresif (biasanya diberi
penambahan tulangan pemegang antar komponen beton precast).
8. Syarat yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi
a.Penyesuaian dengan metoda konstruksi yang umum dilakukan pada
daerah setempat.
b.Bahan bangunan serta mutu bahan yang tersedia
c.Kondisi cuaca selama pelaksanaan
d.Kesediaan berbagai sumber daya setempat.
9. Peraturan dan standar yang berlaku.
Beban Pada Struktur
1. Beban Grafitasi
a. Beban mati, semua bagian dari struktur yang bersifat
tetap.
b. Beban hidup, semua beban yang terjadi akibat
penghunian atau pengguna suatu gedung.
2. Beban Lateral
a. Beban angin, semua beban pada struktur yang
disebabkan oleh selisih tekanan udara.
b. Beban gempa , semua beban yang terjadi akibat
pergerakan tanah akibat adanya gempa.
3. Beban khusus
Beban khusus ialah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian
gedung yang terjadi akibat tekanan air, selisih suhu, pengangkatan dan
pemasangan, penurunan fondasi, susut, gaya-gaya tambahan yang berasal
dari beban hidup seperti gaya rem yang berasal dari keran, gaya
sentrifugaldan gaya dinamik yang berasal dari mesin-mesin, serta pengaruh-
pengaruh khusus lainnya. Aksi akibat beban khusus harus diperhitungkan
dan ditambahkan pada perhitungan perencanaan sebelumnya yang
merupakan suatu rangkaian kombinasi pembebanan
Tujuan Perncanaan Struktur
Sistem struktur pada bangunan tinggi dirancang dan dipersiapkan agar mampu:
1. Memikul beban vertical baik statik maupun dinamik
2. Memikul beban horizontal, baik akibat angin maupun gempa
3. Menahan berbagai tegangan yang diakibatkan oleh pengaruh temperature
dan shinkage.
4. Menahan external dan internal blast dan beban kejut (impact loads).
5. Mengantisipasi pengaruh vibrations dan fatigue
Pemilihan Sistem Struktur
Pemilihan sistem struktur bergantung pada beberapa parameter berikut:
1. Economical consideration, yang meliputi construction cost, nilai kapitalisasi,
rentable space variation dan cost of time variation.
2. Construction speed yang dipengaruhi oleh profil bangunan, experience,
methods dan expertise, material struktur, tpi konstruksi (cast-in-situ, precast
atau kombinasi) serta local contruction industry.
3. Overall geometry, meliputi panjang, lebar dan tinggi bangunan.
4. Vertical profile-building shape.
5. Pembatasan ketinggian (height restriction)
6. Kelangsingan (slenderness), yaitu ratio antara tinggi terhadap lebar
bangunan.
7. Plan configuration, yaitu depth-widht ratio dan degree of regularity
8. Kekuatan, kekakuan dan daktilitas.
Kekuatan berhubungan erat dengan material properties, kekaakuan
meliputi kekakuan lentur, kekakuan geser, kekakuan torsi dan daltilitas
meliputi strain ductility, curvature ductility dan displacement ductility.
10 Jenis/tipe pembebanan, yang ,eliputi beban gravitasi, beban lateral berupa
beban angin dan seismic serta beban-beban khusus lainnya.
11. Kondisi tanah pendukung bangunan
Suatu sistem struktur disebut baik bila dicapai hal-hal berikut:
a.Bentuk dan denah struktur yang simetris
b.Skala struktur yang proporsional
c.Tidak adanya perubahan mendadak dari tahanan lateral
d.Tidak adanya perubahan mendadak dari kekakuan lateral
e.Pembagian struktur yang seragam dan teratur
f.Titik berat massa hampir sama dengan titik berat kekakuan
g.Tidak sulit dibangun, dan dalam batasan biaya yang memadai
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan sistem struktur
terhadap beban lateral antara lain adalah :
1. Kekakuan diaphragma dan kekakuan struktur
2. Distribusi gaya dan konsentrasi tahanan
3. Tahanan pada keliling luar (perimeter) struktur bangunan
4. Loncatan bidang vertikal (vertikal set back)
5. Diskontinuitas kekuatan dan kekakuan struktur karena adanya balok
transfer (transfer girder), lantai transfer (transfer floor) atau dinding
struktur yang tidak menerus ke bawah, dan dinding struktur yang
letaknya berselang-seling baik dalam arah vertikal maupun horizontal.
6. ”Soft story effect”
7. Ketidakteraturan struktur
8. Adanya torsi yang besar tanpa adanya tahanan yang cukup untuk
menampung torsi
9. Benturan antar bangunan
10. Pemisahan bangunan
11. Efek kolom pendek (Short column effect)
12. Kemudahan pelaksanaan, terutama pada detail sambungan dan
kerapatan tulangan.
Sistem rangka struktur bangunan tinggi dapat
berupa :
1. Rigid-Frame
2. Truss/Braced-Frame
3. Infilled-Frame
4. Shear Wall Structures
5. Coupled Shear Wall Structures
6. Wall-Frame
7. Core Structures
8. Outrigger + Shear Wall + Braced Structures
9. Tubular Structures
Sistem struktur bangunan bentang lebar dapat berupa :
1. Form Active Stucture System
Sistem satu ini mempunyai hubungan antara bentuk dan struktur yang dekat dan bisa menciptakan
bentuk yang unik. Sehingga para teknisi diharapkan bisa mengolaborasi bentuk dengan pertimbangan
sistem struktur ini dan memahami sistem kerjanya. Struktur ini antara lain cable system, tent system,
pneumatic system dan arch system.
2. Bulk Active Structure System
Yang keduan ini merupakan struktur kaku yang padat dan menggunakan bahan linear dan memanjang.
Perubahan dan pengalihan model akan dipengaruhi oleh mobilisasi gaya dan beban setempat. Struktur
ini langsung memberikan beban pada material dan balok sebagai penyangga. Terdiri dari beam system,
beam grid dan slab system.
3. Vector Active Structure System
Struktur vector aktif merupakan sebuah struktur yang mengalihkan atau menyalurkan gaya eksternal
terutama dari susunan unsur tekan dan unsur tarik yang terus menerus, seperti struktur rangka
batang. Terdiri dari flat truss system, curved truss system dan space truss system.
4. Surface Active Structure System
Sistem struktur satu ini merupakan permukaan sistem struktur aktif yang fleksibel, namun tahan
terhadap risiko kompresi, ketegangan dan geser di mana pengalihan kekuatan akan dipengaruhi oleh
resistensi permukaan dan bentuk tertentu. Folded plate structure, shell structure, barrel vault, dome,
hyperbolic, paraboloid
1. Form Active Stucture System
Tugas
Buat presentasi dari masing-masing system struktur
Pembahasan berupa:
• sub-structure system,
• definisi,
• kelebihan dan kekurangan,
• Contoh bangunan, dan gambar system struktur nya.

More Related Content

Similar to presentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptx

Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatVersa Apriana
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdfStruktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdfRonyDlidir
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...RonyDlidir
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...
Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...
Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...AnggunSindy
 
05.1 bab 1
05.1 bab 105.1 bab 1
05.1 bab 1aryawi
 
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...RonyDlidir
 
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdfbahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdfFitriHariyanti4
 
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptxBahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptxYosiAndre1
 
Pertemuan Keenam - Struktur Rangka.pdf
Pertemuan Keenam - Struktur Rangka.pdfPertemuan Keenam - Struktur Rangka.pdf
Pertemuan Keenam - Struktur Rangka.pdfFutsalUnipa
 
Jasa Bangun Rumah Boyolali dengan Arsitek dan Sipil Berpengalaman PT Dlidir J...
Jasa Bangun Rumah Boyolali dengan Arsitek dan Sipil Berpengalaman PT Dlidir J...Jasa Bangun Rumah Boyolali dengan Arsitek dan Sipil Berpengalaman PT Dlidir J...
Jasa Bangun Rumah Boyolali dengan Arsitek dan Sipil Berpengalaman PT Dlidir J...RonyDlidir
 
Tugas ii mk ii c_siti fatimah
Tugas ii mk ii c_siti fatimahTugas ii mk ii c_siti fatimah
Tugas ii mk ii c_siti fatimahSitiFatimah485
 
Rekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa pptRekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa pptMBAYU2
 
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMetode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMOSES HADUN
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 sukrohejo
 
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portalMuslimin Salim
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda Debora Elluisa Manurung
 
Its paper-19365-3107100032-paper
Its paper-19365-3107100032-paperIts paper-19365-3107100032-paper
Its paper-19365-3107100032-paperjiemmy4free
 
Presentasi SKK Teknik Ahli Bangunan Gedung Level 7
Presentasi SKK Teknik Ahli Bangunan Gedung Level 7Presentasi SKK Teknik Ahli Bangunan Gedung Level 7
Presentasi SKK Teknik Ahli Bangunan Gedung Level 7ssuser13ac8a
 
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdfDarmawan321269
 

Similar to presentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptx (20)

Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdfStruktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...
Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...
Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...
 
05.1 bab 1
05.1 bab 105.1 bab 1
05.1 bab 1
 
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
 
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdfbahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
 
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptxBahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
 
Pertemuan Keenam - Struktur Rangka.pdf
Pertemuan Keenam - Struktur Rangka.pdfPertemuan Keenam - Struktur Rangka.pdf
Pertemuan Keenam - Struktur Rangka.pdf
 
Jasa Bangun Rumah Boyolali dengan Arsitek dan Sipil Berpengalaman PT Dlidir J...
Jasa Bangun Rumah Boyolali dengan Arsitek dan Sipil Berpengalaman PT Dlidir J...Jasa Bangun Rumah Boyolali dengan Arsitek dan Sipil Berpengalaman PT Dlidir J...
Jasa Bangun Rumah Boyolali dengan Arsitek dan Sipil Berpengalaman PT Dlidir J...
 
Tugas ii mk ii c_siti fatimah
Tugas ii mk ii c_siti fatimahTugas ii mk ii c_siti fatimah
Tugas ii mk ii c_siti fatimah
 
Rekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa pptRekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa ppt
 
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMetode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
 
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal
 
Kolom
KolomKolom
Kolom
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
 
Its paper-19365-3107100032-paper
Its paper-19365-3107100032-paperIts paper-19365-3107100032-paper
Its paper-19365-3107100032-paper
 
Presentasi SKK Teknik Ahli Bangunan Gedung Level 7
Presentasi SKK Teknik Ahli Bangunan Gedung Level 7Presentasi SKK Teknik Ahli Bangunan Gedung Level 7
Presentasi SKK Teknik Ahli Bangunan Gedung Level 7
 
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
 

presentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptx

  • 1. Struktur dan Konstruksi Bangunan Lanjut • Pendahuluan – Struktur bangunan tinggi – Struktur bangunan bentang lebar • Syarat-syarat umum perancangan struktur gedung • Beban pada struktur • Tujuan perancangan struktur • Pemilihan system struktur
  • 2. Pendahuluan • Pembangunan gedung bertingkat sudah dilaksanakan sejak zaman dahulu kala, tetapi yang dikategorikan sebagai “moderen tall building” dimulai sejak 1880s. • The “first modern tall building” adalah gedung Home Insurance Building yang berupa konstruksi baja di Chicago pada tahu 1883 yang kemudian diikuti oleh gedung-gedung pencakar langit lainnya. • Gedung-gedung tinggi pada awalnya didominasi oleh struktur baja karena perkembangan industri baja yang cukup pesat, sedangkan perkembangan struktur beton relatif lambat dan baru berkembang pesat pada 1950s. STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
  • 4. Gambar Evolusi dari gedung-gedung pencakar langit pada periode sebelum 1950.
  • 5. Struktur Bangunan Bentang lebar Pendahuluan • Pembangunan bangunan bentang lebar juga sudah dilaksanakan sejak zaman dahulu, tetapi yang di katagorikan sebagai bangunan modern bentang lebar di mulai sejak akhir abad 20 yang berupa stadium, exabition hall, dan modern aircraft hanger. • Sistem struktur bentang lebar dapat di klasifikasikan menjadi 2 group: • Struktur yang mengalami pembengkokan (yang mengalami gaya tarik dan tekan) • Struktur yang digerakkan oleh kabel atau yang mengalami tegangan murni dan kompresi murni • Struktur 1, termasuk girder, the two-way grid, the truss, the two-way truss, and the space truss. • Struktur 2, parabolic arch, tunnel vault, and dome (kompresi murni). cable-stayed roof, the bicycle wheel, and warped tension surfaces (tegangan murni)
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12. 1. Syarat Stabilitas a.Statik b.Dinamik 2. Syarat Kekuatan a.Statik b.Dinamik 3. Syarat Daktilitas a.Elastik (Fully Elastic) b.Daktilitas terbatas (limited ductility) c.Daktilitas penuh (full ductility) 4. Syarat layak pakai dalam keadaan layan (serviceability) a.Lendutan pelat dan balok b.Simpangan bangunan (lateral drift) c.Simpangan antar tingkat (Interstory drift) d.Percepatan (acceleration), khususnya perencangan struktur terhadap pengaruh angin. e.Retakan (cracking) f.Vibrasi/getaran (vibration) Syarat – syarat Umum Perancangan Struktur Gedung meliputi:
  • 13. 5. Syarat Durabilitas (durability) a.Kuat tekan minimum beton b.Tebal selimut beton c.Jenis dan kandungan semen d.Tinjauan korosi e.Mutu baja 6. Syarat ketahanan terhadap kebakaran a.Dimensi minimum dari elemen/komponen strukur b.Tebal selimut beton c.Tebal lapisan pelindung terhadap ketahanan kebakaran d.Jangka waktu ketahanan terhadap api/kebakaran (struktur atas dan basemen) 7. Syarat intergritas a.Pencegahan terhadap keruntuhan progresif (biasanya diberi penambahan tulangan pemegang antar komponen beton precast). 8. Syarat yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi a.Penyesuaian dengan metoda konstruksi yang umum dilakukan pada daerah setempat. b.Bahan bangunan serta mutu bahan yang tersedia c.Kondisi cuaca selama pelaksanaan d.Kesediaan berbagai sumber daya setempat. 9. Peraturan dan standar yang berlaku.
  • 14. Beban Pada Struktur 1. Beban Grafitasi a. Beban mati, semua bagian dari struktur yang bersifat tetap. b. Beban hidup, semua beban yang terjadi akibat penghunian atau pengguna suatu gedung. 2. Beban Lateral a. Beban angin, semua beban pada struktur yang disebabkan oleh selisih tekanan udara. b. Beban gempa , semua beban yang terjadi akibat pergerakan tanah akibat adanya gempa.
  • 15. 3. Beban khusus Beban khusus ialah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang terjadi akibat tekanan air, selisih suhu, pengangkatan dan pemasangan, penurunan fondasi, susut, gaya-gaya tambahan yang berasal dari beban hidup seperti gaya rem yang berasal dari keran, gaya sentrifugaldan gaya dinamik yang berasal dari mesin-mesin, serta pengaruh- pengaruh khusus lainnya. Aksi akibat beban khusus harus diperhitungkan dan ditambahkan pada perhitungan perencanaan sebelumnya yang merupakan suatu rangkaian kombinasi pembebanan
  • 16. Tujuan Perncanaan Struktur Sistem struktur pada bangunan tinggi dirancang dan dipersiapkan agar mampu: 1. Memikul beban vertical baik statik maupun dinamik 2. Memikul beban horizontal, baik akibat angin maupun gempa 3. Menahan berbagai tegangan yang diakibatkan oleh pengaruh temperature dan shinkage. 4. Menahan external dan internal blast dan beban kejut (impact loads). 5. Mengantisipasi pengaruh vibrations dan fatigue
  • 17. Pemilihan Sistem Struktur Pemilihan sistem struktur bergantung pada beberapa parameter berikut: 1. Economical consideration, yang meliputi construction cost, nilai kapitalisasi, rentable space variation dan cost of time variation. 2. Construction speed yang dipengaruhi oleh profil bangunan, experience, methods dan expertise, material struktur, tpi konstruksi (cast-in-situ, precast atau kombinasi) serta local contruction industry. 3. Overall geometry, meliputi panjang, lebar dan tinggi bangunan. 4. Vertical profile-building shape.
  • 18.
  • 19. 5. Pembatasan ketinggian (height restriction) 6. Kelangsingan (slenderness), yaitu ratio antara tinggi terhadap lebar bangunan. 7. Plan configuration, yaitu depth-widht ratio dan degree of regularity 8. Kekuatan, kekakuan dan daktilitas. Kekuatan berhubungan erat dengan material properties, kekaakuan meliputi kekakuan lentur, kekakuan geser, kekakuan torsi dan daltilitas meliputi strain ductility, curvature ductility dan displacement ductility. 10 Jenis/tipe pembebanan, yang ,eliputi beban gravitasi, beban lateral berupa beban angin dan seismic serta beban-beban khusus lainnya. 11. Kondisi tanah pendukung bangunan
  • 20.
  • 21. Suatu sistem struktur disebut baik bila dicapai hal-hal berikut: a.Bentuk dan denah struktur yang simetris b.Skala struktur yang proporsional c.Tidak adanya perubahan mendadak dari tahanan lateral d.Tidak adanya perubahan mendadak dari kekakuan lateral e.Pembagian struktur yang seragam dan teratur f.Titik berat massa hampir sama dengan titik berat kekakuan g.Tidak sulit dibangun, dan dalam batasan biaya yang memadai
  • 22. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan sistem struktur terhadap beban lateral antara lain adalah : 1. Kekakuan diaphragma dan kekakuan struktur 2. Distribusi gaya dan konsentrasi tahanan 3. Tahanan pada keliling luar (perimeter) struktur bangunan 4. Loncatan bidang vertikal (vertikal set back) 5. Diskontinuitas kekuatan dan kekakuan struktur karena adanya balok transfer (transfer girder), lantai transfer (transfer floor) atau dinding struktur yang tidak menerus ke bawah, dan dinding struktur yang letaknya berselang-seling baik dalam arah vertikal maupun horizontal.
  • 23. 6. ”Soft story effect” 7. Ketidakteraturan struktur 8. Adanya torsi yang besar tanpa adanya tahanan yang cukup untuk menampung torsi 9. Benturan antar bangunan 10. Pemisahan bangunan 11. Efek kolom pendek (Short column effect) 12. Kemudahan pelaksanaan, terutama pada detail sambungan dan kerapatan tulangan.
  • 24. Sistem rangka struktur bangunan tinggi dapat berupa : 1. Rigid-Frame 2. Truss/Braced-Frame 3. Infilled-Frame 4. Shear Wall Structures 5. Coupled Shear Wall Structures 6. Wall-Frame 7. Core Structures 8. Outrigger + Shear Wall + Braced Structures 9. Tubular Structures
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33. Sistem struktur bangunan bentang lebar dapat berupa : 1. Form Active Stucture System Sistem satu ini mempunyai hubungan antara bentuk dan struktur yang dekat dan bisa menciptakan bentuk yang unik. Sehingga para teknisi diharapkan bisa mengolaborasi bentuk dengan pertimbangan sistem struktur ini dan memahami sistem kerjanya. Struktur ini antara lain cable system, tent system, pneumatic system dan arch system. 2. Bulk Active Structure System Yang keduan ini merupakan struktur kaku yang padat dan menggunakan bahan linear dan memanjang. Perubahan dan pengalihan model akan dipengaruhi oleh mobilisasi gaya dan beban setempat. Struktur ini langsung memberikan beban pada material dan balok sebagai penyangga. Terdiri dari beam system, beam grid dan slab system. 3. Vector Active Structure System Struktur vector aktif merupakan sebuah struktur yang mengalihkan atau menyalurkan gaya eksternal terutama dari susunan unsur tekan dan unsur tarik yang terus menerus, seperti struktur rangka batang. Terdiri dari flat truss system, curved truss system dan space truss system. 4. Surface Active Structure System Sistem struktur satu ini merupakan permukaan sistem struktur aktif yang fleksibel, namun tahan terhadap risiko kompresi, ketegangan dan geser di mana pengalihan kekuatan akan dipengaruhi oleh resistensi permukaan dan bentuk tertentu. Folded plate structure, shell structure, barrel vault, dome, hyperbolic, paraboloid
  • 34. 1. Form Active Stucture System
  • 35. Tugas Buat presentasi dari masing-masing system struktur Pembahasan berupa: • sub-structure system, • definisi, • kelebihan dan kekurangan, • Contoh bangunan, dan gambar system struktur nya.