SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kita tak pernah tahu bahwa pada tahun 2008 Indonesia menghadapi
perekonomian yang sangat berat yang berdampak besar terhadap sektor ekonomi,
sehingga perekonomian kita penuh dengan ketidakpastian dan kita tak pernah tahu
kapan krisis yang melanda semua negara berkembang termasuk Indonesia akan
berakhir. Selain itu, untuk mengatasi situasi ini, pemerintah belum memberikan
solusi yang benar-benar dapat menenangkan hati masyarakat agar dapat keluar dari
krisis keuangan ini. Maka dari itu, penyusun berkeinginan untuk mengetahui lebih
lanjut tentang krisis keuangan ini. Apa yang menyebabkan krisis ini muncul, dampak
besar yang diakibatkan oleh krisis ini dan bagaimana sikap pemerintah menghadapi
krisis keuangan ini.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, penyusun menyampaikan beberapa identifikasi
masalah yang muncul, yaitu sebagai berikut:
1. Sebab-sebab apa saja yang membuat krisisi keuangan ini muncul?
2. Dampak apa yang timbul setelah terjadinya krisis keuangan ini?
3. Solusi apakah yang terbaik yang dapat membuat krisis keuangan ini tidak
semakin membuat Indonesia kacau?

1
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sebab-sebab apa saja yang membuat krisisi keuangan ini
muncul.
2. Untuk mengetahui dampak apa yang dapat ditimbulkan setelah terjadinya
krisis keuangan ini.
3. Untuk mengetahui solusi-solusi yang terbaik yang dapat membuat krisis
keuangan ini tidak semakin membuat Indonesia kacau.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sebab-sebab Terjadinya Krisis Keuangan
Situasi krisis keuangan ini disebabkan oleh banyak faktor yang saling
berkaitan. Faktor ekstern yang dipicu oleh memburuknya perekonomian Amerika
Serikat dengan adanya kasus subprime mortgage (krisis kredit macet perumahan) di
negara itu, sedangkan faktor intern dipengaruhi oleh lonjakan harga minyak mentah
dunia yang sudah lebih dulu menggoyang perekonomian nasional dan lumpuhnya
sistem perbankan global. Dan inti dari telaknya dampak ekonomi global terhadap
negara ini adalah karena lemahnya struktur ekonomi yang menyangkut bahanbahan pokok pangan.

2.2. Dampak yang terjadi akibat Krisis Keuangan
Banyak dampak yang harus ditangggung oleh Indonesia akibat terjadinya
krisis keuangan, baik pada bursa saham, pasar modal, pasar uang dan sistem
perbankan, diantaranya:
1. Daya beli yang merosot tajam, baik karena penurunan pendapatan secara
nominal maupun akibat melonjaknya harga pangan dan barang-barang
kebutuhan pokok lain, konsumen dan berbagai sektor dalam perekonomian
juga dipaksa mengurangi konsumsi. Masyarakat pun mulai merasakan
memburuknya kualitas kehidupan mereka, seperti akses ke pemenuhan
pangan, pendidikan, kesehatan dan hancurnya infrastruktur dasar.
2. Banyaknya pengangguran karena sektor industri tidak lagi berjalan seperti
biasa yang disebabkan oleh adanya penurunan produksi.
3
3. Penurunan indeks di lantai bursa karena sentuhan negativ dari bursa global
yang mengakibatkan para investor mengalami kerugian.
4. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang semakin menurun karena banyak
para eksportir yang membutuhkan uang dollar untuk bertransaksi dengan
pihak asing.
5. Sektor riil domestik dan internasional terhubung secara langsung melalui
aktivitas ekspor dan impor karena sebagian negara maju pun mulai
mengalami resesi sehingga permintaan ekspor komoditas Indonesia akan
berkurang.
6. Di pasar keuangan domestik hanya berdampak berupa pelepasan surat
berharga domestik terutama SUN dan SBI oleh investor asing.

2.3. Solusi menghadapi Krisis Keuangan
Untuk menyelamatkan bursa saham, pasar uang dan sistem perbankan,
pemerintah melaksanakan lima langkah, diantaranya:
1. Menyangkut masalah market to market.
2. Yang berhubungan dengan buy back (pembelian kembali saham).
3. Operasi APBN untuk menambah likuiditas dengan pencairan anggaran dari
kementerian atau lembaga.
4. Pembelian saham BUMN yang mengalami koreksi walaupun secara
fundamental tidak memiliki masalah dan memiliki nilai strategis bagi
pemerintah.
5. Penegakkan hukum terhadap pelaku tindak pidana pasar modal.

4
Untuk mengembangkan sektor riil, pemerintah dapat membuat formulasi
kebijakan yang bersifat operasional untuk merevitalisasi sektor riil berbasis ekonomi
kerakyatan. Kebijakan itu dapat dilakukan melalui tujuh kebijakan secara terpadu,
diantaranya:
1. Melakukan perbaikan fungsi intermediasi perbankan dan lembaga nonblank
terutama bagi rakyat kecil dengan cara penurunan tingkat suku bunga
komersial. Pemerintah dapat pula mendesain kredit program dengan suku
bunga lebih murah dan persyaratan pinjaman lunak bagi usaha ekonomi
rakyat kecil, terutama bagi sektor pertanian, kelautan, perikanan dan UKM
lainnya.
2. Untuk merevitalisasi sektor riil adalah dengan perbaikan dan pengembangan
infrastruktur pembangunan.
3. Revitalisasi sektor riil tidak terlepas dari mantapnya kebijakan dalam
perbaikan kondisi ketenagakerjaan. Dimana pemerintah, pengusaha dan
buruh mampu menciptakan harmonisasi hubungan antara pekerja dan
perusahaan (industri) sehingga bersifat saling menguntungkan (win-win
cooperation) dan saling memperkuat (strengthening to each other)
4. Perbaikan iklim investasi dan usaha ekonomi.
5. Pemerintah harus memfokuskan pembangunan pada industri-industri yang
berbasis sumber daya alam (resource-based indrusties) melalui penerapan
IPTEK dan manejemen professional.
6. Peningkatan kualitas SDM dan IPTEK.
7. Untuk merevitalisasi sektor riil perlu penegakan hukum dan supremasi hukum.

5
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pemmbahasan di atas penyusun mendapatkan kesimpulan
bahwa penyebab dari terjadinya krisis keuangan ini adalah karena terjadinya kasus
Suprime Mortgage dan lemahnya stuktur ekonomi di Indonesia. Dan dampak yang
terjadi adalah daya beli masyarakat yang semakin menurun, indeks yang merosot,
nilai tukar rupiah yang terdepresi, ekspor yang berkurang, bertambahnya
pengangguran dan adanya pelepasan surat berharga oleh beberapa perusahaan.
Serta solusi yang terbaik adalah kita harus optimis untuk membangun kembali
perekonomian Indonesia ini.

3.2. Saran
Kita semua harus tetap optimis dan bersinergi untuk menghadapi krisis
keuangan, tetap mempertahankan nilai pertumbuhan yang sudah ditargetkan,
menegakan kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga pasar domestik
akan bertambah kuat.

6
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/21023922/MAKALAH-MANAJEMEN-KEUANGAN-1

7

More Related Content

What's hot

Crowiding out
Crowiding outCrowiding out
Crowiding outri_yanti
 
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaKrisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaMohammad Sugiharto
 
Sejarah Krisis Moneter di Indonesia
Sejarah Krisis Moneter di IndonesiaSejarah Krisis Moneter di Indonesia
Sejarah Krisis Moneter di IndonesiaAfrizna Kurnia Putri
 
Makro ekonomi indonesia
Makro ekonomi indonesiaMakro ekonomi indonesia
Makro ekonomi indonesiabisow enow
 
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesiamakalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesiaIrvan Berutu
 
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010Elly Willy
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR NEGERI INDONESIA TAHUN 2000-2012 ...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR  NEGERI INDONESIA TAHUN 2000-2012 ...FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR  NEGERI INDONESIA TAHUN 2000-2012 ...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR NEGERI INDONESIA TAHUN 2000-2012 ...Trisno Harefa
 
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016iqbal haqiqi94
 
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...Oswar Mungkasa
 
Modal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeriModal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeriFarahMaharani3
 
Utang Indonesia
Utang IndonesiaUtang Indonesia
Utang IndonesiaDwi Anita
 
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014Rosa Kristiadi
 
Kebijakan moneter 2
Kebijakan moneter 2Kebijakan moneter 2
Kebijakan moneter 2Imam Firdaus
 

What's hot (18)

Crowiding out
Crowiding outCrowiding out
Crowiding out
 
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaKrisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
 
Sejarah Krisis Moneter di Indonesia
Sejarah Krisis Moneter di IndonesiaSejarah Krisis Moneter di Indonesia
Sejarah Krisis Moneter di Indonesia
 
Makro ekonomi indonesia
Makro ekonomi indonesiaMakro ekonomi indonesia
Makro ekonomi indonesia
 
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesiamakalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
 
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010
 
Makalah krisis moneter
Makalah krisis moneterMakalah krisis moneter
Makalah krisis moneter
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR NEGERI INDONESIA TAHUN 2000-2012 ...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR  NEGERI INDONESIA TAHUN 2000-2012 ...FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR  NEGERI INDONESIA TAHUN 2000-2012 ...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR NEGERI INDONESIA TAHUN 2000-2012 ...
 
Utang luar negeri
Utang luar negeriUtang luar negeri
Utang luar negeri
 
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016
 
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
 
Makalah kebijakan moneter
Makalah kebijakan moneterMakalah kebijakan moneter
Makalah kebijakan moneter
 
Modal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeriModal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeri
 
Utang Indonesia
Utang IndonesiaUtang Indonesia
Utang Indonesia
 
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
 
Ulasan Bank of Japan - Kebanksentralan
Ulasan Bank of Japan - KebanksentralanUlasan Bank of Japan - Kebanksentralan
Ulasan Bank of Japan - Kebanksentralan
 
Kebijakan moneter 2
Kebijakan moneter 2Kebijakan moneter 2
Kebijakan moneter 2
 
Moneter & Fiskal
Moneter & FiskalMoneter & Fiskal
Moneter & Fiskal
 

Viewers also liked

Damon Bomar Portfolio
Damon Bomar PortfolioDamon Bomar Portfolio
Damon Bomar PortfolioDamon Bomar
 
De deeleconomie heeft je nodig
De deeleconomie heeft je nodigDe deeleconomie heeft je nodig
De deeleconomie heeft je nodigJohan Trip
 
Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045
 Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045 Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045
Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045Operator Warnet Vast Raha
 
Hasil tes toefl
Hasil tes toeflHasil tes toefl
Hasil tes toeflunyilcom
 
Trading Clearing Systems Test Automation
Trading Clearing Systems Test AutomationTrading Clearing Systems Test Automation
Trading Clearing Systems Test AutomationIosif Itkin
 
Joint Commission Names South Nassau “Top Performer on Key Quality Measures®”
Joint Commission Names South Nassau  “Top Performer on Key Quality Measures®”Joint Commission Names South Nassau  “Top Performer on Key Quality Measures®”
Joint Commission Names South Nassau “Top Performer on Key Quality Measures®”South Nassau Communities Hospital
 
Materias primas,fuentes de energia,areas industrializadas
Materias primas,fuentes de energia,areas industrializadasMaterias primas,fuentes de energia,areas industrializadas
Materias primas,fuentes de energia,areas industrializadasRebeca Boroi
 
Usr local_www_artikel_downloads_20131031091238-07-13008042
 Usr local_www_artikel_downloads_20131031091238-07-13008042 Usr local_www_artikel_downloads_20131031091238-07-13008042
Usr local_www_artikel_downloads_20131031091238-07-13008042Operator Warnet Vast Raha
 
Tudo é física mecânica-cinemática-movimento uniforme
Tudo é física   mecânica-cinemática-movimento uniformeTudo é física   mecânica-cinemática-movimento uniforme
Tudo é física mecânica-cinemática-movimento uniformeJosebes Lopes Dos Santos
 

Viewers also liked (18)

About me
About meAbout me
About me
 
Feliz navidad
Feliz navidadFeliz navidad
Feliz navidad
 
Damon Bomar Portfolio
Damon Bomar PortfolioDamon Bomar Portfolio
Damon Bomar Portfolio
 
De deeleconomie heeft je nodig
De deeleconomie heeft je nodigDe deeleconomie heeft je nodig
De deeleconomie heeft je nodig
 
Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045
 Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045 Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045
Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045
 
Hasil tes toefl
Hasil tes toeflHasil tes toefl
Hasil tes toefl
 
Luminarias
LuminariasLuminarias
Luminarias
 
78711004 perekonomian
78711004 perekonomian78711004 perekonomian
78711004 perekonomian
 
118571425 perekonomian-indonesia
118571425 perekonomian-indonesia118571425 perekonomian-indonesia
118571425 perekonomian-indonesia
 
Trading Clearing Systems Test Automation
Trading Clearing Systems Test AutomationTrading Clearing Systems Test Automation
Trading Clearing Systems Test Automation
 
Joint Commission Names South Nassau “Top Performer on Key Quality Measures®”
Joint Commission Names South Nassau  “Top Performer on Key Quality Measures®”Joint Commission Names South Nassau  “Top Performer on Key Quality Measures®”
Joint Commission Names South Nassau “Top Performer on Key Quality Measures®”
 
Materias primas,fuentes de energia,areas industrializadas
Materias primas,fuentes de energia,areas industrializadasMaterias primas,fuentes de energia,areas industrializadas
Materias primas,fuentes de energia,areas industrializadas
 
KentSmith
KentSmithKentSmith
KentSmith
 
190996637 perekonomian-rakyat
190996637 perekonomian-rakyat190996637 perekonomian-rakyat
190996637 perekonomian-rakyat
 
Tomacorrientes
TomacorrientesTomacorrientes
Tomacorrientes
 
Usr local_www_artikel_downloads_20131031091238-07-13008042
 Usr local_www_artikel_downloads_20131031091238-07-13008042 Usr local_www_artikel_downloads_20131031091238-07-13008042
Usr local_www_artikel_downloads_20131031091238-07-13008042
 
133211867 sistem-perekonomian
133211867 sistem-perekonomian133211867 sistem-perekonomian
133211867 sistem-perekonomian
 
Tudo é física mecânica-cinemática-movimento uniforme
Tudo é física   mecânica-cinemática-movimento uniformeTudo é física   mecânica-cinemática-movimento uniforme
Tudo é física mecânica-cinemática-movimento uniforme
 

Similar to Krisis Keuangan 2008

Makalah krisis moneter
Makalah krisis moneterMakalah krisis moneter
Makalah krisis moneterWarnet Raha
 
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesiaPpt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesiaR Anggara
 
Kelompok 13 Permasalahan, Sejarah, dan Perkembangan UMKM
Kelompok 13 Permasalahan, Sejarah, dan Perkembangan UMKMKelompok 13 Permasalahan, Sejarah, dan Perkembangan UMKM
Kelompok 13 Permasalahan, Sejarah, dan Perkembangan UMKM23WASILATULANISAH
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiYasirecin Yasir
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahmariam Iam
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahmariam Iam
 
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanikAda apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanikUmi Hanik
 
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanikCatatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanikUmi Hanik
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneterSiti Sahati
 
new surabaya_bumn kehutanan and perkebunan.pptx
new surabaya_bumn kehutanan and perkebunan.pptxnew surabaya_bumn kehutanan and perkebunan.pptx
new surabaya_bumn kehutanan and perkebunan.pptxkukuhsaputrosgn
 
Nailatur fitria.docx
Nailatur fitria.docxNailatur fitria.docx
Nailatur fitria.docxNandaTika
 
Kebijakan ekonomi pada masa orde baru
Kebijakan ekonomi pada masa orde baruKebijakan ekonomi pada masa orde baru
Kebijakan ekonomi pada masa orde baruRere Vezhiama
 
Globalisasi dan Regionalisasi.ppt
Globalisasi dan Regionalisasi.pptGlobalisasi dan Regionalisasi.ppt
Globalisasi dan Regionalisasi.pptHanifah54
 
PPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptx
PPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptxPPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptx
PPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptxNurAini353114
 
Usaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengahUsaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengahEnengNs
 

Similar to Krisis Keuangan 2008 (20)

Makalah krisis moneter
Makalah krisis moneterMakalah krisis moneter
Makalah krisis moneter
 
Makalah krisis moneter
Makalah krisis moneterMakalah krisis moneter
Makalah krisis moneter
 
273-649-1-SM.pdf
273-649-1-SM.pdf273-649-1-SM.pdf
273-649-1-SM.pdf
 
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesiaPpt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesia
 
Kelompok 13 Permasalahan, Sejarah, dan Perkembangan UMKM
Kelompok 13 Permasalahan, Sejarah, dan Perkembangan UMKMKelompok 13 Permasalahan, Sejarah, dan Perkembangan UMKM
Kelompok 13 Permasalahan, Sejarah, dan Perkembangan UMKM
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanikAda apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
 
PPT TIM 4.pptx
PPT TIM 4.pptxPPT TIM 4.pptx
PPT TIM 4.pptx
 
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanikCatatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
new surabaya_bumn kehutanan and perkebunan.pptx
new surabaya_bumn kehutanan and perkebunan.pptxnew surabaya_bumn kehutanan and perkebunan.pptx
new surabaya_bumn kehutanan and perkebunan.pptx
 
Nailatur fitria.docx
Nailatur fitria.docxNailatur fitria.docx
Nailatur fitria.docx
 
Kebijakan ekonomi pada masa orde baru
Kebijakan ekonomi pada masa orde baruKebijakan ekonomi pada masa orde baru
Kebijakan ekonomi pada masa orde baru
 
Globalisasi dan Regionalisasi.ppt
Globalisasi dan Regionalisasi.pptGlobalisasi dan Regionalisasi.ppt
Globalisasi dan Regionalisasi.ppt
 
Artikel Finansial Ardianto
Artikel Finansial ArdiantoArtikel Finansial Ardianto
Artikel Finansial Ardianto
 
PPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptx
PPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptxPPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptx
PPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptx
 
Usaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengahUsaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengah
 
Sektoral Perekonomian Indonesia
Sektoral Perekonomian Indonesia Sektoral Perekonomian Indonesia
Sektoral Perekonomian Indonesia
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Krisis Keuangan 2008

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kita tak pernah tahu bahwa pada tahun 2008 Indonesia menghadapi perekonomian yang sangat berat yang berdampak besar terhadap sektor ekonomi, sehingga perekonomian kita penuh dengan ketidakpastian dan kita tak pernah tahu kapan krisis yang melanda semua negara berkembang termasuk Indonesia akan berakhir. Selain itu, untuk mengatasi situasi ini, pemerintah belum memberikan solusi yang benar-benar dapat menenangkan hati masyarakat agar dapat keluar dari krisis keuangan ini. Maka dari itu, penyusun berkeinginan untuk mengetahui lebih lanjut tentang krisis keuangan ini. Apa yang menyebabkan krisis ini muncul, dampak besar yang diakibatkan oleh krisis ini dan bagaimana sikap pemerintah menghadapi krisis keuangan ini. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, penyusun menyampaikan beberapa identifikasi masalah yang muncul, yaitu sebagai berikut: 1. Sebab-sebab apa saja yang membuat krisisi keuangan ini muncul? 2. Dampak apa yang timbul setelah terjadinya krisis keuangan ini? 3. Solusi apakah yang terbaik yang dapat membuat krisis keuangan ini tidak semakin membuat Indonesia kacau? 1
  • 2. 1.3. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sebab-sebab apa saja yang membuat krisisi keuangan ini muncul. 2. Untuk mengetahui dampak apa yang dapat ditimbulkan setelah terjadinya krisis keuangan ini. 3. Untuk mengetahui solusi-solusi yang terbaik yang dapat membuat krisis keuangan ini tidak semakin membuat Indonesia kacau. 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Sebab-sebab Terjadinya Krisis Keuangan Situasi krisis keuangan ini disebabkan oleh banyak faktor yang saling berkaitan. Faktor ekstern yang dipicu oleh memburuknya perekonomian Amerika Serikat dengan adanya kasus subprime mortgage (krisis kredit macet perumahan) di negara itu, sedangkan faktor intern dipengaruhi oleh lonjakan harga minyak mentah dunia yang sudah lebih dulu menggoyang perekonomian nasional dan lumpuhnya sistem perbankan global. Dan inti dari telaknya dampak ekonomi global terhadap negara ini adalah karena lemahnya struktur ekonomi yang menyangkut bahanbahan pokok pangan. 2.2. Dampak yang terjadi akibat Krisis Keuangan Banyak dampak yang harus ditangggung oleh Indonesia akibat terjadinya krisis keuangan, baik pada bursa saham, pasar modal, pasar uang dan sistem perbankan, diantaranya: 1. Daya beli yang merosot tajam, baik karena penurunan pendapatan secara nominal maupun akibat melonjaknya harga pangan dan barang-barang kebutuhan pokok lain, konsumen dan berbagai sektor dalam perekonomian juga dipaksa mengurangi konsumsi. Masyarakat pun mulai merasakan memburuknya kualitas kehidupan mereka, seperti akses ke pemenuhan pangan, pendidikan, kesehatan dan hancurnya infrastruktur dasar. 2. Banyaknya pengangguran karena sektor industri tidak lagi berjalan seperti biasa yang disebabkan oleh adanya penurunan produksi. 3
  • 4. 3. Penurunan indeks di lantai bursa karena sentuhan negativ dari bursa global yang mengakibatkan para investor mengalami kerugian. 4. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang semakin menurun karena banyak para eksportir yang membutuhkan uang dollar untuk bertransaksi dengan pihak asing. 5. Sektor riil domestik dan internasional terhubung secara langsung melalui aktivitas ekspor dan impor karena sebagian negara maju pun mulai mengalami resesi sehingga permintaan ekspor komoditas Indonesia akan berkurang. 6. Di pasar keuangan domestik hanya berdampak berupa pelepasan surat berharga domestik terutama SUN dan SBI oleh investor asing. 2.3. Solusi menghadapi Krisis Keuangan Untuk menyelamatkan bursa saham, pasar uang dan sistem perbankan, pemerintah melaksanakan lima langkah, diantaranya: 1. Menyangkut masalah market to market. 2. Yang berhubungan dengan buy back (pembelian kembali saham). 3. Operasi APBN untuk menambah likuiditas dengan pencairan anggaran dari kementerian atau lembaga. 4. Pembelian saham BUMN yang mengalami koreksi walaupun secara fundamental tidak memiliki masalah dan memiliki nilai strategis bagi pemerintah. 5. Penegakkan hukum terhadap pelaku tindak pidana pasar modal. 4
  • 5. Untuk mengembangkan sektor riil, pemerintah dapat membuat formulasi kebijakan yang bersifat operasional untuk merevitalisasi sektor riil berbasis ekonomi kerakyatan. Kebijakan itu dapat dilakukan melalui tujuh kebijakan secara terpadu, diantaranya: 1. Melakukan perbaikan fungsi intermediasi perbankan dan lembaga nonblank terutama bagi rakyat kecil dengan cara penurunan tingkat suku bunga komersial. Pemerintah dapat pula mendesain kredit program dengan suku bunga lebih murah dan persyaratan pinjaman lunak bagi usaha ekonomi rakyat kecil, terutama bagi sektor pertanian, kelautan, perikanan dan UKM lainnya. 2. Untuk merevitalisasi sektor riil adalah dengan perbaikan dan pengembangan infrastruktur pembangunan. 3. Revitalisasi sektor riil tidak terlepas dari mantapnya kebijakan dalam perbaikan kondisi ketenagakerjaan. Dimana pemerintah, pengusaha dan buruh mampu menciptakan harmonisasi hubungan antara pekerja dan perusahaan (industri) sehingga bersifat saling menguntungkan (win-win cooperation) dan saling memperkuat (strengthening to each other) 4. Perbaikan iklim investasi dan usaha ekonomi. 5. Pemerintah harus memfokuskan pembangunan pada industri-industri yang berbasis sumber daya alam (resource-based indrusties) melalui penerapan IPTEK dan manejemen professional. 6. Peningkatan kualitas SDM dan IPTEK. 7. Untuk merevitalisasi sektor riil perlu penegakan hukum dan supremasi hukum. 5
  • 6. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Berdasarkan pemmbahasan di atas penyusun mendapatkan kesimpulan bahwa penyebab dari terjadinya krisis keuangan ini adalah karena terjadinya kasus Suprime Mortgage dan lemahnya stuktur ekonomi di Indonesia. Dan dampak yang terjadi adalah daya beli masyarakat yang semakin menurun, indeks yang merosot, nilai tukar rupiah yang terdepresi, ekspor yang berkurang, bertambahnya pengangguran dan adanya pelepasan surat berharga oleh beberapa perusahaan. Serta solusi yang terbaik adalah kita harus optimis untuk membangun kembali perekonomian Indonesia ini. 3.2. Saran Kita semua harus tetap optimis dan bersinergi untuk menghadapi krisis keuangan, tetap mempertahankan nilai pertumbuhan yang sudah ditargetkan, menegakan kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga pasar domestik akan bertambah kuat. 6