1. 1. SISTEM PEREKONOMIAN DI DUNIA
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan
sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan
mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem
itu mengatur faktor produksinya.
Di dalam sistem perekonomian dunia terbagi atas beberapa jenis sistem yaitu :
Perekonomian terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai
wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki
dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas
faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap
telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para
buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini
hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang
menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi.
Ciri-ciri :
1. Tidak adanya kebebasan bagi individu dalam berusaha.
2. Perekonomian dikuasai dan diatur oleh pemerintah.
3. Hak milik perorangan atas modal dan alat-alat produksi tidak diakui.
Sistem ekonomi tradisional
Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu sistem ekonomi tradisional. Dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bergantung pada sumber daya alam.
Perekonomian pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah
lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka
inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga
yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.
Ciri-ciri :
1. Setiap individu bebas meiliki faktor-faktor produksi ( SDA , SDM , Sumber daya buatan =
mesin-mesin , & enterpreneurship ).
2. Setiap individu bebas memilih pekerjaan.
3. Setiap individu bebas mengadakan perjanjian-perjanjian.
4. Pemerintah secara tidak langsung mengatur kehidupan ekonomi.
Negara yang menganut : Jepang , Amerika Serikat , Australia , dan lain-lain.
2.
Sistem Perekonomian Campuran
Sistem ekonomi gabungan antara sistem ekonomi liberalisme dan sosialisme. Dalam sistem ini
yang berperan ada 2 sektor yaitu negara dan swasta. Sistem ini banyak dijumpai di negaranegara yang berkembang.
Ciri-ciri :
1. Pemerintah aktif dalam kegiatan ekonomi.
2. Negara menguasai cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.
3. Hak milik swasta atas alat-alat produksi.
Negara yang menganut :
Indonesia, Mesir , Malaysia , dan lain-lain.
Sumber :
http://josephinejoe.wordpress.com/2013/03/13/sistem-perekonomian-di-dunia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
2. Sistem Perekonomian Indonesia
Pada awalnya indonesia menganut sistem ekonomi liberal, dimana seluruh
kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada
pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka
sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem
ekonomi sosialis.
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang di anut oleh bangsa
Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini
bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah
melaksanakan siistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem
inilah yang masih berlaku di Indonesia.
Sumber : http://yusuffadillah.wordpress.com/2011/02/16/sistem-perekonomian-indonesia/
3. Sistem perekonomian Negara maju
Sejarah telah mencatat hancurnya ekonomi beberapa Negara Eropa Timur mengakibatkan banyak
negara lainnya di Eropa Timur beralih pada sistem ekonomi terbuka. Apakah keistimewaan dari sistem
ekonomi ini hingga menyebabkan banyak negara beralih menganutnya? Dalam sistem ekonomi ini setiap
individu atau kelompok bebas berusaha maupun memiliki barang dan alat-alat produksi. Setiap orang juga
diberikan kebebasan memiliki barang dan jasa. Hal ini berarti negara ini terbuka dan berinteraksi serta
menjalin kerja sama dengan negara lain berdasarkan prinsip laba.
Investasi modal asing pun bisa masuk ke negara ini. Oleh karena adanya keterbukaan ini mendorong
terjadinya persaingan, yang dapat memberikan dorongan untuk meningkatkan mutu produk dalam negeri
agar mampu bersaing. Hal ini tidak hanya berlaku bagi produk-produk yang dihasilkan, namun juga pada
tenaga kerja. Tenaga kerja dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas diri. Sistem ekonomi ini juga
memberikan dampak buruk, apabila tidak disertai dengan pengaturan hukum yang baik dan pengawasan
pemerintah.
3. Dampak buruk yang nyata adalah terjadinya penindasan dan monopoli. Namun, apabila kita perhatikan di
negara maju, pelaksanaan sistem ekonomi ini berjalan cukup baik, karena berlakunya hukum dengan tertib.
Di negara maju seperti Amerika Serikat, yang dikategorikan sebagai penganut sistem ekonomi terbuka,
ternyata sistem ini tidak diterapkan seratus persen. Masih ada campur tangan pemerintah seperti
perencanaan ekonomi oleh pemerintah untuk membuat jalan, jembatan, serta taman kota yang disediakan
pemerintah. Bahkan, pemerintah memberikan pendidikan gratis sampai tingkat sekolah menengah.
4. Sistem Perekonomian Negara Berkembang Secara Umum
Sistem perekonomian di negara-negara berkembang masih beragam. Negara-negara ASEAN yang
kebanyakan anggotanya adalah negara berkembang saat ini juga menjalankan perekonomiannya
berdasarkan sistem ekonomi terbuka. Bahkan, negara yang dahulu menganut ekonomi tertutup seperti
Vietnam, Laos, Kampuchea, dan Myanmar telah menjalankan ekonominya dengan sistem terbuka.
Mengapa kondisi ekonomi negara-negara ini tidak seperti negara-negara maju? Banyak hal yang bisa
menjawabnya, tetapi hal yang paling membedakan dalam pelaksanaan sistem ekonomi terbuka di negara
maju dan negara berkembang adalah telah adanya dukungan dari suatu sistem hukum. Di antaranya
adalah munculnya hukum persaingan usaha dan lembaga antimonopoly sebagai pengawas pelaksana
hukum persaingan tersebut di tingkat regional. Sistem ini mendukung persaingan yang sehat dan kondusif.
Negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat telah mempunyai hukum persaingan usaha dan
antimonopoli. Di negaranegara ASEAN, baru Indonesia dan Thailand yang mempunyai hukum persaingan
usaha.
Kendala pelaksanaan sistem ekonomi terbuka di Negara berkembang adalah lemahnya penegakan
hukum. Meskipun telah ada berbagai hukum yang mengatur hal-hal tentang perekonomian, namun
pelanggaran-pelanggaran masih sering terjadi. Jenis pelanggaran ini sering dilakukan tidak hanya oleh
masyarakat umum tetapi juga pemerintah.
Sumber:http://ssbelajar.blogspot.com/2012/12/model-pengembangan-wilayah-di-negara.html