1. BAB. 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Tanda-tanda perekonomian mulai mengalami penurunan adalah ditahun 1997 dimana
pada masa itulah awal terjadinya krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya
berkisar pada level 4,7 persen, sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang 7,8
persen. Kondisi keamanan yang belum kondusif akan sangat memengaruhi iklim investasi di
Indonesia. Mungkin hal itulah yang terus diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini sangat
berhubungan dengan aktivitas kegiatan ekonomi yang berdampak pada penerimaan negara
serta pertumbuhan ekonominya. Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan
akan menjanjikan harapan bagi perbaikan kondisi ekonomi dimasa mendatang. Bagi
Indonesia, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka harapan meningkatnya
pendapatan nasional (GNP), pendapatan persaingan kapita akan semakin meningkat, tingkat
inflasi dapat ditekan, suku bunga akan berada pada tingkat wajar dan semakin bergairahnya
modal bagi dalam negeri maupun luar negeri.
Namun semua itu bisa terwujud apabila kondisi keamanan dalam negeri benar-benar
telah kondusif. Kebijakan pemerintah saat ini di dalam pemberantasan terorisme, serta
pemberantasan korupsi sangat turut membantu bagi pemulihan perekonomian. Pertumbuhan
ekonomi yang merupakan salah satu indikator makro ekonomi menggambarkan kinerja
perekonomian suatu negara akan menjadi prioritas utama bila ingin menunjukkan kepada
pihak lain bahwa aktivitas ekonomi sedang berlangsung dengan baik pada negaranya.
2. Perumusan masalah
a. Mendiskripsikan pengertian ekonomi
b. Mengidentifikai factor-faktor yang mempengaruhi masalah perekonomian social
1
2. BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ekonomi
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomia yang turunan dari 2 kata
yaitu oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti mengatur. Jadi arti dari oikonomia adalah
mengatur rumah tangga, rumah tangga disini bukanlah artian sempit, melainkan menuju
kelompok social yang berwujud perusahaan, kota, dan Negara.
Unsur dalam penjabaran makna ilmu ekonomi :
a. Adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
b. Alat-alat pemuas kebutuhan terbatas jumlahnya.
c. Adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya
d. Penggunaan alat pemuas kebutuhan yang bersifat alternatif.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Masalah Perekonomian Nasional.
a. Agenda aman dan damai.
1. Adanya pelayanan tertentu dari pemerintah, dalam mempertahankan mekanisme
pasar.
2. Persaingan pasar yang sehat dan adil.
b. Aganda adil dan demokratis
1. Adanya kebijakan yang diberikan pemerintah.
2. Adanya perbaikan sisem politik ekonomi dari pemerintah dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berwawasan lingkungan, dan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi sosial.
3. Cara-cara yang digunakan pemerintah.
a. Berdasarkan otonomi keluarga.
b. Berdasarkan komunistik.
c. Berdasarkan despotic (kelaziman).
d. Berdasarkan adat dan keturunan.
2
3. c. Aganda kesejahteraan rakyat.
1. Membuka lapamgan pekerjaan.
2. Mensetabilkan perekonomian Negara.
3. Kebijakan pemerintah dalam bidang moneter:
a. Politik piskonto.
b. Politik operasi pasar terbuka.
c. Pemberian kredit.
d. Pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi yaitu kegiatan perekonomian yang menyebabkan
bertambahnya jumlah barang/jasa yang diproduksi.
Faktor yang mempengaruhi peningkatan tersebut adalah:
1. Pertambahan faktor produksi.
2. Perkembangan teknologi.
3. Tenaga kerja.
4. Investasi.
e. Pengurangan-pengurangan dan kemiskinan
d. Pengurangan.
Pengurangan terjadi karena kekurangan pengeluaran agregat. Perusahaan
memproduksi barang/jasa dengan maksud memperoleh keuntungan.
Faktor lain yang mempengaruhi pengurangan.
1. Terbatasnya lapangan pekerjaan.
2. Tidak sesuainya keterampilan yang dimiliki pekerja dengan keterampilan industri.
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi pengurangan yaitu!
1. Pelatihan tenaga kerja sesuai dengan yang dibutuhkan lapangan kerja.
2. Melakukan investasi baru yang bersifat padat karya.
e.
Kemiskinan.
Angka kemiskinan yang tinggi dapat mengganggu kemajuan suatu Negara,karena
kemiskinan cukup berpengaruh terhadap kualitas hudup masyarakat yang bergantung
kepada biaya/standar hidup dari Negara yang bersangkutan.
Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam mengatasi kemiskinan yaitu,
3
4. setiap tahun pemerintah Indonesia terus berupaya menurunkan jumlah dan presentase
penduduk miskin dengan berbagai cara, salah satunya pemerintah mengurangi subsidi
BBM. Sebagai gantinya pemerintah memberikan langsung bantuan tunai kepada
masyarakat miskin.
f. Menjaga stabilitas ekonomi.
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga kesetabilan ekonomi adalah:
1. Kebijakan ekspor.
2. Kebijakan impor.
3. Kebilakan moneter dan pebankan.
4. Kebijakan fiskal.
5. Kebijakan harga.
4
5. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Indonesia seharusnya sudah belajar pada krisis ekonomi dan moneteryang
mengguncang dunia pada tahun 1998, dengan hanya sektorpertanian dan perkebunan yang
tumbuh positif dan turut menyelamatkanekonomi domestik.Belajar dari kasus itu, Indonesia
sudah saatnya memberi perhatian utamapada bidang pertanian dan perkebunan, agar bisa
keluar dari krisispangan yang kini mengancam dunia. Maka dari itu setiap komoditas
harusdidekati
secara
spesifik
karena
masing-masing
memiliki
spesifikasi
yangberbeda.Kemudian lemahnya koperasi dan usaha kecil menengah dalammemasarkan
produk. Contohnya, pada saat gula pasir naik dan langkapada waktu lalu, petani gula merah
malah sedang bingung bagaimanamemasarkan produknya. Jika semua pihak saling
membantu, maka gula merah bisa dijadikankomoditas pengganti gula pasir karena biaya
pembuatannya lebih murahdan tersedia banyak diseluruh Indonesia. Yaitu dengan cara:
a. Bantuan promosi
Bantuan yang diperlukan UKM bukan hanya modal,tetapi jugapromosi baik di luar
maupun di dalam ruang
(out door dan in door)
seperti yang dilakukan Malaysia. Dengan promosi yang baik, makaproduk dalam
negri khusunya UKM, akan dikenal dan mudahdipasarkan.Disamping promosi, produk UKM
juga membutuhkan bimbingandalam pengemasan, menjaga kualitas produk dan ketetapan
waktudalam memenuhi pemesanan.
b. Moratorium ekonomi liberal
Indonesia sudah saatnya melakukan moratorium pada sistemekonomi liberal yang saat
ini dilaksanakan. Melemahnya daya saing ekonomi Indonesia saat ini menjadi momentum
untukmelakukan moratorium of liberalism, dengan menunda liberalisasiperdagangan dan
memperkuat perekonomian domestik.Seiring dengan moratorium itu, perlu dilakukan strategi
penguatdaya saing, yakni revitalisasi agroindustri, peningkatan nilaitambah, penguatan daya
saing
domestik,
peningkatan penetrasipasar
ekspor
dan
pengembangan teknologi
agroindustri.
5