, Islam telah menggariskan beberapa panduan untuk seseorang individu tersebut mencapai kebahagiaan yang tertinggi di dalam kehidupan bukan sahaja di dunia malahan kebahagiaan di akhirat. Islam juga ada mengariskkan panduan mengenai etika, dan perilaku manusia dan dinamakan sebagai akhlak dan adab. Islam juga telah menggaris dan menekankan abad dan etika pada setiap aspek, yang mana untuk mengelakkan umatnya berpecah belah dan sentiasa bersatu dan hidup di dalam keadaan yang harmoni.
Falsafah etika yang dibawa oleh Aristotle, tidak menyalahi etika di dalam Islam, garis panduan serta buah pemikiran beliau membantu manusia biasa untuk berfikir secara logik dalam mencapai kebahagiaan di dalam kehidupan. Namun sebagai seorang Muslim dan Mukmin, Islam telah lama menggariskan panduan berkenaan etika dan adab serta cara untuk mencapai kebahagiaan yang sebenar dan hakiki. Di dalam Islam, ada menyatakan bahawa kebahagiaan dapat dicapai dengan mengingati Allah dan taat kepadanya.
Tidak ada sesuatu benda yang menjadi ukuran kepada kebahagiaan di dalam Islam, tidak kiralah sama ada dari segi harta, kekayaan, pangkat, ramai kenalan dan sebagainya. Islam tidak menjamin bahawa seseorang yang kaya itu bahagia dan Islam tidak mengatakan bahawa seseorang yang kurang hartanya itu tidak bahagia. Secara logiknya kekayaan merupakan salah satu kesenangan hidup yang menjadi impian setiap individu, dan kekayaan juga membuatkan seseorang itu bahagia. Namun kelogikan itu jika disulami dengan garis panduan daripada Islam, tiada jaminan bahawa sesuatu benda itu akan menjamin kebahagiaan.
Falsafah etika yang diutarakan oleh Aristotle itu sendiri, tidaklah bercanggah dengan mana-mana aspek di dalam Islam. Beliau hanya mengemukakan pandangan secara logik akal mengenai cara untuk mencapai kebehagiaan di dalam kehidupan, namun Islam menjadikan kelogikan perkara yang dinyatakan oleh Aristotle itu, menjadi sesuatu kelogikan yang logik dan terpimpin serta menambahkan lagi kelogikan mengenai hakikat tercapainya kebahagiaan di dalam kehidupan
, Islam telah menggariskan beberapa panduan untuk seseorang individu tersebut mencapai kebahagiaan yang tertinggi di dalam kehidupan bukan sahaja di dunia malahan kebahagiaan di akhirat. Islam juga ada mengariskkan panduan mengenai etika, dan perilaku manusia dan dinamakan sebagai akhlak dan adab. Islam juga telah menggaris dan menekankan abad dan etika pada setiap aspek, yang mana untuk mengelakkan umatnya berpecah belah dan sentiasa bersatu dan hidup di dalam keadaan yang harmoni.
Falsafah etika yang dibawa oleh Aristotle, tidak menyalahi etika di dalam Islam, garis panduan serta buah pemikiran beliau membantu manusia biasa untuk berfikir secara logik dalam mencapai kebahagiaan di dalam kehidupan. Namun sebagai seorang Muslim dan Mukmin, Islam telah lama menggariskan panduan berkenaan etika dan adab serta cara untuk mencapai kebahagiaan yang sebenar dan hakiki. Di dalam Islam, ada menyatakan bahawa kebahagiaan dapat dicapai dengan mengingati Allah dan taat kepadanya.
Tidak ada sesuatu benda yang menjadi ukuran kepada kebahagiaan di dalam Islam, tidak kiralah sama ada dari segi harta, kekayaan, pangkat, ramai kenalan dan sebagainya. Islam tidak menjamin bahawa seseorang yang kaya itu bahagia dan Islam tidak mengatakan bahawa seseorang yang kurang hartanya itu tidak bahagia. Secara logiknya kekayaan merupakan salah satu kesenangan hidup yang menjadi impian setiap individu, dan kekayaan juga membuatkan seseorang itu bahagia. Namun kelogikan itu jika disulami dengan garis panduan daripada Islam, tiada jaminan bahawa sesuatu benda itu akan menjamin kebahagiaan.
Falsafah etika yang diutarakan oleh Aristotle itu sendiri, tidaklah bercanggah dengan mana-mana aspek di dalam Islam. Beliau hanya mengemukakan pandangan secara logik akal mengenai cara untuk mencapai kebehagiaan di dalam kehidupan, namun Islam menjadikan kelogikan perkara yang dinyatakan oleh Aristotle itu, menjadi sesuatu kelogikan yang logik dan terpimpin serta menambahkan lagi kelogikan mengenai hakikat tercapainya kebahagiaan di dalam kehidupan
Memahami pengertian psikologi kaitannya dengan ilmu-ilmu, memahami pengaruh pembawaan dan lingkungan, memahami perilaku individu, dan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan
Psikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
ArsipKuliahTarbiyah.Blogspot.Com
by : Haristian Sahroni Puta
Mahasiswa S1 Pendidikan Agama Islam
STAI Al-Hidayah Bogor
Pengumpulan Tugas Pengantar Psikologi S1 Ilmu Komunikasi
Kelompok:
Ichda Asy Ary Ramadhan (05190000007)
Galih Setya Purwoko (051900000001)
Muhammad Nadhif Fathy (05200000001)
Ayu Nur Cahya (05200000004)
APA ILTU ILMU
PENGERTIAN ILMU
KARAKTERISTIK ILMU
PERBEDAAN & PERSAMAAN ILMU DENGAN FILSAFAT
HUBUNGAN ILMU DENGAN FILSAFAT
ASPEK PENILAIAN ILMU
JENIS-JENIS ILMU
SIFAT ILMU
ONTOLOGI
EPISTEOLOGI
AKSIOLOGI
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
2. staid ki-iv (pengantar psikologi)
1. “Pengetahuan ditingkatkan dengan belajar;
kepercayaan dengan perdebatan;
keahlian dengan latihan dan
cinta dengan kasih sayang”.
(Anonimus)
1
2. PENGANTAR PSIKOLOGI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
STAI DENPASAR
KULIAH I & II
1. ORIENTASI PERKULIAHAN
a) Perkenalan
b) Kontrak Belajar
c) Satuan Acara Perkuliahan
2
3. a). B I O D A T A
Nama : JUMARI
Tempat & Tgl. Lahir : Lamongan, 03-02-1967
Jabatan dan Tugas
Tambahan di Al-Ma’ruf
: Jabatan:
a) Guru Sosiologi MA Al-Ma’ruf (Th. 2006 – 2011)
b) Guru IPS & PKn SMK Bina Madina (Th. 2001 – sekarang)
c) Dosen STAID (Th. 2011 – sekarang)
Tugas Tambahan:
a) Wakil KetuaYayasan/Bid Keu (Th. 2005)
b) Kepala MI Al-Ma’ruf (TP. 2005/2006)
c) Kepala MA Al-Ma’ruf (TP. 2006/2007; 2007/2008; 2008-2009)
d) Kepala SMK Bina Madina (TP. 2009/2010; 2010/2011; 2011/2012)
e) Sekretaris Umum Yayasan (Th. 2012 – sekarang)
Alamat Rumah : Jl. Singasari Utara II / 3 Banjar Tagtag Kaja Peguyangan Denpasar
Nomor Kontak : HP: 085 238 264 570; Flexy: (0361) 796 1112; E-mail: awijumjum@gmail.com
FB: Engkong Jumari Awi
Pendidikan : SD > MIMA Sekaran Lamongan ( 1981)
SLTP > Ponpes Al-Fatah Siman Sekaran Lamongan (1984)
SLTA > SMAN 2 Lamongan Jatim (1987)
S1 > Universitas Udayana Denpasar (1993)
Akta IV > FKIP Dwijendera Denpasar (2009)
S2 > Magister Pendidikan Undiksha Singaraja (2013)
3
5. II. KONSEP DASAR PSIKOLOGI
KULIAH III & IV
a) Psikologi sebagai ilmu
b) Pengertian psikologi dan kaitan psikologi
dengan ilmu lainnya yang overlap
c) Sejarah singkat perkembangan psikologi
d) Aliran-aliran dalam psikologi
e) Objek dan klasifikasi psikologi
f) Fungsi dan manfaat mempelajari psikologi
g) Metode penelitian dalam psikologi.
5
6. Jiwa tidak dapat dipelajari secara ilmiah.
Sesuatu dapat dipelajari secara ilmiah jika
keberadaannya dapat diobservasi.
Yg dipelajari psikologi bukan jiwa manusia secara
langsung, tetapi manifestasi dari keberadaan jiwa
berupa perilaku dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan perilaku.
Istilah psikologi sebagai ilmu jiwa tidak
digunakan lagi. Sejak Th 1878 (dipelopori
J.B.Watson), psikologi dinyatakan sebagai ilmu
yang mempelajari perilaku karena ilmu
pengetahuan menghendaki objek yang dapat
diamati, dicatat, dan diukur. Jiwa dipandang
terlalu abstrak, dan jiwa hanyalah salah satu
aspek kehidupan individu.
7. Psikologi merupakan ilmu, karena telah memenuhi
syarat sebagai ilmu yaitu:
1) secara sistematis psikologi dipelajari melalui
penelitian-penelitian ilmiah dg menggunakan
prosedur metode ilmiah.
2) memiliki struktur keilmuan yang jelas.
3) memiliki objek material dan formal,
4) menggunakan metode ilmiah spt: eksperimen,
observasi, sejarah kasus (case history),
pengetesan dan pengukuran (testing and
measurement),
5) memiliki terminologi khusus seperti bakat,
motivasi, inteligensi, kepribadian, dan
6) dapat diaplikasikan dlm berbagai adegan kehidupan.
8. Makna Ontologi, Epistemologi, dan
Aksiologi dalam pemikiran filsafat
keilmuan (Struktur Ilmu)
EpistemologiOntologi Aksiologi
BagaimanaApa (objek ilmu) Mengapa (untuk
apa)
Realitas /
kenyataan yang
ada
Metodologi Tujuan / Nilai
9. Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang
disistematisasikan, metodis dan empirik.
pengetahuan
Ciri-ciri Ilmu atau pengetahuan Ilmiah;
berobjek; bersistem; bermetode dan universal
Hasilnya akumulatif
Sifat Ilmu Kebenarannya relatif
Objektif
ilmu
Pengetahuan
Ilmu
9
14. ILMU SBG PENGETAHUAN ILMIAH (PRODUK)
Ilmu Sbg
Pengetahuan
Ilmiah
1. Segi Obyek
Pengetahuan
2. Segi Sifat
Pengetahuan
Obyek Material
Obyek Formal
- Empiris
- Sistematis
- Obyektif
- Analitis
- Verifikatif
15. Psychology is the science of
behavior and mental processes
(Psikologi adalah ilmu tentang
perilaku dan proses mental).
KESIMPULAN PENGERTIAN PSIKOLOGI
Definition :
Influences/
Stimulus
Reactions/
Responses
(Psychological process)
16. Dari pengertian tersebut, ada 3 hal penting dlm
psikologi, yaitu :
Science/scientific processes : psikologi
menggunakan metode ilmiah, mencakup observasi
yg sistematis utk memahami behavior dan mental
processes
Behavior : everything we do that can be directly
observed. Example : ?
Mental processes : Diukur melalui pengamatan
(observasi) atau pengukuran respons. Example :?
16
18. PSIKOLOGI
MENJADI BAGIAN
FILSAFAT
(sampai dg abad XVIII)
PSIKOLOGI
MENJADI BAGIAN
FISIOLOGI
(ABAD XVIII)
PSIKOLOGI
MENJADI ILMU
YG BERDIRI SENDIRI
(sejak 1879)
MASA YUNANI KUNO
SAMPAI
RENAISANS
PASCA
RENAISANS
AKHIR ABAD IXX
18
19. YUNANI - KUNO
6SM
MITOS
FILSAFAT
3SM - 6MLOGOS
ABAD TENGAH
14M
THEOLOGI
ANCILLA
THEOLOGIAE
ABAD MODERN
18M 19M
ABAD KONTEMPORER
20M14-15M
RENAISSANCE
AUFKLARUNG
RASIONALISME
EMPIRISME
KRITISISME
IDEALISME
POSITIVISME
FENOMENOLOGI
STRUKTURALISME
NEOPOSITIVISME
FAKTOR HEURISTIKILMU CABANG
AGAMA
FILSAFAT FILSAFAT
BIOLOGI
ASTRONOMI
MATEMATIKA
FISIKA
KIMIA
SOSIOLOGI
PSIKOLOGI
KOMPUTER
PARIWISATA
DLL.
20. SEJARAH PERKEMBANGAN
PSIKOLOGI
384-322
SM
1595-1690 Abad
ke-17 & 18
1832-1920 1842-1952 1878-1958 1880-1967 1902-1987
1925- 1886-
Kajian
psikologi
bermula
dr. zaman
Greek purba
Aliran
Empirisme
Aliran
Strukturalisme
Aliran
Functionalisme
Aliran
Interaksionisme
Aliran
Behaviorisme
Aliran Psikologi
Gestalt
Aliran
Humanistik
Aliran
Kognitivisme
Aliran
Konstruktivisme
20
21. EMPECOCLES (490-430 SM)
Bahwa ada 4 elemen dasar dalam alam semesta, yaitu: TANAH,
AIR, UDARA, dan API.
Bahwa tubuh manusia terdiri dari tulang, otot, dan usus, yang
merupakan unsur dari tanah, sedangkan cairan tubuh merupakan
unsur air.
Fungsi rasio dan mental manusia berasal dari unsur api.
Unsur udara merupakan pendukung dari elemen-elemen atau
fungsi hidup.
DEMOCRITUS (460-370)
Seluruh realitas yang ada di dunia ini terdiri dari partikel-partikel
yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
Jiwa manusia yang merupakan bagian dari realitas dunia juga terdiri
dari partikel-partikel.
21
22. PLATO (427 – 347 SM)
Psyche atau jiwa manusia terdiri dari : LOGISTICON (pikiran),
berpusat di otak; THUMETICON (kemauan), berpusat di dada; dan
ABDOMEN (nafsu), berpusat di perut.
Bahwa jiwa manusia telah ada, yaitu di alam ide, sebelum manusia
dilahirkan.
ARISTOTELES (384 – 322 SM)
Bahwa sesuatu yang berbentuk kejiwaan (FORM) harus
menempati wujud tertentu (MATTER).
Wujud merupakan ekspresi dari jiwa
Taraf hidup terdiri dari tiga tingkatan, yaitu :
ANIMA VEGETATIVA, taraf hidup yang ada pd. tumbuh-
tumbuhan
ANIMA SENSITIVA, taraf hidup yang terdapat pada hewan.
ANIMA INTELEKTIVA, taraf hidup yang terdapat pada manusia.
22
23. St. THOMAS AQUINAS (1224 – 1274)
Jiwa adalah bentuk yang meliputi materi, yaitu badan.
Jiwa menjalankan aktivitas melebihi raga, yaitu aktivitas
aktivitas rohani, karena jiwa bersifat rohani maka setelah
manusia mati jiwanya tetap hidup.
JOHN LOCKE (1623 – 1704)
Pada saat baru dilahirkan, jiwa manusia dalam keadaan
kosong dan pengalamanlah yang akan mengisi kekosongan
tersebut.
Jiwa manusia dihubungkan dengan dunia luar oleh panca
indera.
Setiap tingkah laku pada dasarnya merupakan hasil belajar
sehingga dapat diubah melalui pengalaman yang baru.
23
24. Sir CHARLES BELL (1774-1842)
Tahun 1811 dia menemukan bahwa dalam tubuh manusia terdapat 2 macam
saraf : saraf sensoris dan motoris.
Saraf sensoris berfungsi sbagai pembawa rangsang dari reseptor ke
susunan saraf pusat.
Saraf motoris berfungsi membawa perintah dari otak ke efektor
FRANCOIS MAGENDIE (1783 – 1855)
Tahun 1812 dia juga menemukan dua macam saraf sebagai-mana
ditemukan Bell.
Ia menemukan saraf majemuk, saraf yang berisi saraf sensoris dan motoris.
JOHANNES PETER MULLER (1801-1858)
Dalam penelitiannya, dia menemukan fenomena yang disebut HUKUM
ENERJI SPESIFIK.
Menurut hukum enerji spesifik pada setiap alat indera hanya terjadi satu
jenis penginderaan dan tidak tergantung dari jenis rangsangnya, apakah
rangsang yang tepat atau tidak tepat.
24
25. Pada tahun 1879, WILHELM WUNDT
(filsuf, dokter, sosiolog, dan ahli hukum dari
Jerman), mendirikan laboratorium psikologi di Leipzig,
Jerman. Lab ini merupakan lab psikologi pertama di dunia.
Wundt menyatakan bahwa objek telaah psikologi bukan lagi
berupa hakikat jiwa, yang tidak bisa diobservasi, tetapi
fenomena-fenomena kejiwaan berupa tingkah laku.
Wundt juga menyatakan bahwa gejala-gejala jiwa tidak
dapat diterangkan semata-mata berdasarkan proses alam
sebagaimana dijelaskan melalui fisiologi. Fisiologi hanya
berfungsi sebagai ilmu bantu psikologi.
25
26. Gejala-gejala jiwa diteliti oleh Wundt di
laborartorium dengan menggunakan metoda
eksperimen.
Eksperimen dilakukan dengan teknik tertentu
dan faktor subjek tidak dapat diabaikan.
Untuk itu Wundt menggunakan teknik
introspeksi.
Hasil-hasil penelitian Wundt dipublikasikan
dalam bentuk buku. Dan sejak itu psikologi
diakui sebagai suatu disiplin ilmu dan
kemudian mengalami perkembangan yang
pesat yang ditandai dengan munculnya
berbagai aliran dan cabang psikologi.
26
28. ALIRAN-ALIRAN DALAM ILMU PSIKOLOGI
Terdapat lima aliran di dalam psikologi yaitu:
1) Strukturalisme (structuralism)
2) Fungsionalisme (functionalism)
3) Behaviorisme (behaviorism)
4) Psikologi Gestalt (gestalt psychology)
5) Psikoanalisis (psychoanalysis)
28
29. 1. Strukturalisme (structuralism)
Tokoh: Wilhelm Wundt (1832 – 1920)
Pengalaman sadar individu dianalisa utk diketahui
strukturnya
Menggunakan metode instropeksi untuk
menemukan elemen dasar dari pengalaman sadar
individu objective sensations dan subjective
feelings.
Contoh: seseorang bisa diminta menguraikan semua
komponen cita rasa yang berbeda-beda ketika menggigit
sebuah jeruk (manis, asam, basah, dan sebagainya).
29
30. • Fungsi-fungsi psikologis adalah adaptasi terhadap
lingkungan sebagaimana adaptasi biologis Darwin.
Kemampuan individu untuk berubah sesuai tuntutan dalam
hubungannya dengan lingkungan adalah sesuatu yang
terpenting.
2. Fungsionalisme (functionalism)
Tokoh: William James (1842 -1910).
mempelajari “fungsi” dari tingkah laku dan proses mental, tidak
hanya mempelajari strukturnya
Metode yang dipakai adalah metode observasi
Pengalaman sadar dilihat dalam hubungan dengan fungsinya untuk
hidup dan fungsinya untuk menyesuaikan diri baik secara psikis
maupun secara sosial pengalaman membantu individu berfungsi
lebih adaptif di lingkungannya.
30
31. 3. Behaviorisme (behaviorism)
Tokoh: John Broadus Watson (1878-1958) dan B.F Skinner
(1904-1990)
Memberi penekanan pada tingkah laku yang dipelajari (learned
behavior)
Berpendapat bahwa organisme belajar untuk bertingkah laku
sedemikian rupa karena diberikan penguat (reinforcement).
4. Psikologi Gestalt (gestalt psychology)
Tokoh: Max Wertheimer (1880 -1943), Kurt Koffka (1886 -1941), dan
Wolfgang KÖhler (1887 – 1967).
Bagi aliran Gestalt yang utama bukanlah elemen melainkan
keseluruhan.
Bahwa pengalaman dan tingkah laku tidak dapat dianalisis kedalam
elemen-elemen keseluruhan (pengalaman) adalah lebih dari
jumlah bagian-bagian. 31
32. Contoh:
• Perilaku kelompok menjadi fungsi dari lingkungan, dimana salah satu
faktornya adalah para anggota kelompok dan hubungan interpersonal
mereka. Apabila hubungan ini bervalensi negatif, maka perilaku anggota
akan menjauhinya dan dengan demikian tujuan kelompok semakin tidak
tercapai. Sebaliknya, hubungan yang baik akan membuat anggota saling
mendekati sehingga memungkinkan kerjasama yang lebih baik dalam
mencapai tujuan kelompok.
• Suatu gestalt dapat berupa objek yang berbeda dari jumlah bagian-
bagiannya. Semua penjelasan tentang bagian-bagian objek akan
mengakibatkan hilangnya gestalt itu sendiri. Istilah “Gestalt” mengacu
pada sebuah objek/figur yang utuh dan berbeda dari penjumlahan
bagian-bagiannya.
4. Psikologi Gestalt (gestalt psychology)
Bahwa pengalaman dan tingkah laku tidak dapat dianalisis kedalam
elemen-elemen keseluruhan (pengalaman) adalah lebih dari
jumlah bagian-bagian.
32
33. 5. Psikoanalisis (psychoanalysis)
Tokoh: Sigmund Freud (1856 – 1939).
Psikoanalisis merupakan salah satu teori
kepribadian dan juga merupakan metode
terapi yang dikembangkan oleh Freud.
Aspek bawah sadar (unconsciousness)
merupakan aspek psikis terpenting
perilaku dan kepribadian manusia banyak
dipengaruhi oleh unconsciousness.
33
34. 1. Objek material : objek material ilmu adalah
objek yang bersifat umum, dilihat dari
wujudnya. Objek material psikologi adalah
manusia.
2. Objek formal : objek yang bersifat spesifik,
dari segi tertentu objek material dibahas.
Objek formal psikologi adalah perilaku
manusia dan hal-hal yang berkaitan
dengan proses tersebut.
34
35. PSIKOLOGI
AZAS
PEMBAHASAN
STRUKTURALISME
FUNGSIONALISME
BEHAVIORISME
PSIKOLOGI DALAM
PSIKOLOGI HUMANISTIK
PSIKOLOGI GESTALT
Dst
BIDANG YANG
DIBAHAS
TUJUAN
PEMBAHASAN
PSIKOLOGI
UMUM
PSIKOLOGI
KHUSUS
(Cabang-
cabang
Psikologi)
PSI. PERKEMBANGAN
PSI. PENDIDIKAN
PSI. KEPRIBADIAN
PSI. SOSIAL
PSI. ABNORMAL
PSI. KESEHATAN
PSI. AGAMA
DST
PSI. TEORITIS
PSI. TERAPAN
35
36. 1. Fungsi deskriptif : fungsi psikologi dalam
menggambarkan objek formalnya secara
lengkap, benar, dan jelas.
2. Fungsi prediktif : fungsi psikologi dalam
membuat perkiraan yang dapat terjadi di
kemudian hari berkenaan dengan perilaku
manusia.
3. Fungsi pengendalian : psikologi untuk
mengarahkan perilaku-perilaku manusia pada
hal-hal yang diharapkan dan menghindari hal-
hal yang tidak diharapkan.
36
38. G. METODE-METODE PENELITIAN DALAM
PSIKOLOGI
1. Observasi Ilmiah
2. Metode Eksperimental
3. Sejarah Kehidupan (metode biografi)
4. Wawancara
5. Angket
6. Pemeriksaan Psikologi
7. Metode Analisis Karya
8. Metode Statistik
38
39. 1. Observasi Ilmiah
Terdapat tiga jenis metode observasi ilmiah yang
dapat dilakukan yaitu:
a) case study (studi kasus)
b) survey (survei)
c) naturalistic observations (observasi
naturalistik)
a) Studi kasus
mengumpulkan seluruh informasi mengenai
permasalahan individu yang dapat diperoleh
dari hasil wawancara, tes psikologi, dsb
untuk dianalisa dan dicarikan solusinya.
39
40. b) Survei
Digunakan untuk mengukur berbagai fenomena
yang ada yang tidak mungkin diobservasi
dalam situasi alamiah atau dalam situasi
eksperimental.
Pengumpulkan data dilakukan dengan
memberikan kuesioner dan juga melakukan
wawancara.
Keuntungannya adalah analisa data cepat
dengan menggunakan komputer, sampel dapat
diperoleh dalam jumlah besar, dan dapat
dilakukan dalam satu kurun waktu tertentu.
Kerugiannya adalah terkadang individu tidak
memberikan jawaban yang sesuai dengan kata
hatinya social desirability.
40
41. c. Observasi naturalistik
Merupakan usaha mengamati tingkah laku
indivdu dalam latar alamiah.
2. Metode Eksperimental
Merupakan metode ilmiah yang berusaha untuk mencari
hubungan sebab-akibat dengan menggunakan variabel
terikat (independent variable) dan mengobservasi
efeknya terhadap variable bebas (dependent variable).
misalnya menyelidiki pengaruh kondisi tertentu
terhadap tingkah laku individu.
Independent variable (IV) hal / kondisi yang
dimanipulasi oleh peneliti.
Dependent variable (DV) hal / kondisi yang diukur
untuk mengetahui apakah IV efektif / tidak. 41
42. 3. Metode Biografi
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber
data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang
yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang
anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia
bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil
memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius
untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya.
Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaan,
sikap - sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang
bersangkutan.
Pada metode ini disamping mempunyai keuntungan juga
mempunyai kelemahan, yaitu tidak jarang metode ini
bersifat subjektif.
42
43. 4. Metode Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang
yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi
hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan
lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai
dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.
Baik angket atau interview, keduanya mempunyai persamaan,
tetapi berbeda dalam cara penyajiannya. Keuntungan interview
dibandingkan dengan angket yaitu: Pada interview apabila
terdapat hal yang kurang jelas maka dapat diperjelas.
Interviwer(penanya) dapat menyesuaikan dengan suasana hati
interviwee (responden yang ditanyai).
Terdapat interaksi langsung berupa face to facesehingga
diharapkan dapat membina hubungan yang baik saat proses
interview dilakukan.
43
44. 4. Metode Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah
di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang
diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya
secara tertulis pula.
Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.
5. Pemeriksaan Psikologi
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes
Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat
digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat
dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan
seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian
seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.
6. Metode Analisis Karya
Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar - gambar,
buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat
dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang .
44
45. 8. Metode Statistik
Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau materi
dalam penelitian lalu mengadakan penganalisaan terhadap hasil
yang telah didapat.
Correlation (metode korelasi)
Positive correlation (korelasi positif) mengindikasikan
sejalan dengan meningkatnya nilai salah satu variabel
demikian juga terjadi peningkatan nilai variabel lainnya.
Negative correlation (korelasi negatif)
mengindikasikan sejalan dengan meningkatnya nilai
salah satu variabel maka terjadi penurunan nilai variabel
lainnya.
Contoh Metode Korelasi: Terdapat korelasi (hubungan)
yang positif antara skor inteligensi dengan hasrat
berprestasi. 45
46. “BE A CREATIVE PERSON
because
YOUR CREATIONS ARE
WAITED BY MANY PEOPLE”.
46