Postmodernisme menolak pandangan modernisme bahwa ilmu pengetahuan dapat menjelaskan alam semesta secara pasti dan universal. Sains baru seperti mekanika kuantum dan teori chaos menunjukkan bahwa alam semesta justru bersifat acak dan tidak dapat diprediksi dengan pasti.
Secara umum postmo mengatakan bahwa ilmu pengetahuan bukanlah sesuatu yang paling valid bahkan ilmu alam sekalipun, ilmu adalah hasil konstruksi para ilmuwan, dimana diri mereka sendiri tidak bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu.
Secara umum postmo mengatakan bahwa ilmu pengetahuan bukanlah sesuatu yang paling valid bahkan ilmu alam sekalipun, ilmu adalah hasil konstruksi para ilmuwan, dimana diri mereka sendiri tidak bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu.
Postmodernisme pertama kali muncul di Prancis pada tahun 1970-an sebagai kritik terhadap modernitas yang dianggap gagal merealisasikan proyek Pencerahan. Filsafat postmodern menolak narasi-narasi besar modern dan bersifat relativistik serta pluralistik. Tokoh-tokohnya meliputi Nietzsche, Pierce, Foucault, dan Derrida.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Teori poststrukturalisme dan postmodernisme menolak pandangan strukturalis bahwa dunia berjalan secara teratur dalam sistem.
2. Teori-teori seperti dekonstruksi dan queer berupaya mendekonstruksi oposisi biner dalam sistem untuk memberdayakan kelompok terpinggirkan.
3. Teori-teori kritis seperti Foucault melihat bahwa kontrol sosial melalui sistem justru m
Robert T. Craig menemukan tujuh tradisi utama dalam teori komunikasi, yaitu semiotika, fenomenologis, sibernetika, sosiopsikologis, sosiokultural, kritik, dan retorika. Ketujuh tradisi ini memberikan pandangan berbeda tentang komunikasi, mulai dari proses tanda hingga pengaruh struktur kekuasaan, untuk memahami fenomena komunikasi secara lebih komprehensif.
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender editbintarijoesman
Dokumen tersebut membahas tentang feminisme dan gerakan kesetaraan gender. Ia menjelaskan definisi feminisme, gelombang feminisme, teori-teori yang mendasari feminisme seperti teori nature dan nurture, serta bentuk-bentuk diskriminasi gender seperti stereotip dan subordinasi. Dokumen ini juga membahas konsep gender dan perbedaannya dengan jenis kelamin.
Dokumen ini membahas tentang dasar-dasar logika khususnya proposisi kategorik. Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa syarat dan terdiri atas subjek, predikat, kopula, dan kuantitas. Terdapat 6 jenis proposisi kategorik yakni universal positif, partikular positif, singular positif, universal negatif, partikular negatif, dan singular negatif.
Teori dramaturgi Erving Goffman menyatakan bahwa kehidupan sosial merupakan seperti pertunjukan drama di pentas teater. Menurut teori ini, identitas seseorang tidak stabil dan berubah sesuai interaksinya dengan orang lain. Dalam berinteraksi, manusia berperan seperti aktor yang berusaha menampilkan karakter dan tujuannya kepada penonton melalui "pertunjukan" diri.
Dokumen tersebut membahas pandangan Karl Marx mengenai kapitalisme dan alienasi buruh dalam sistem ekonomi. Marx melihat bahwa kapitalisme mengasingkan buruh dari proses produksi dan membuat mereka hanya bekerja untuk mendapatkan penghasilan, sehingga potensi kreatifitas dan kebebasan mereka hilang. Kapitalisme juga akan menghancurkan dirinya sendiri lantaran persaingan yang semakin ketat akan menurunkan tingkat keuntungan per
Dokumen tersebut membahas tentang daya tarik interpersonal antara individu. Tiga faktor penting yang mempengaruhi daya tarik antarpersonal adalah karakteristik individu sendiri, karakteristik orang lain, dan pengaruh situasi. Faktor-faktor tersebut meliputi daya tarik fisik, kesamaan sifat kepribadian, harapan dan kenyataan, serta kedekatan dan keakraban.
Teori Jarum Hipodermik merupakan teori komunikasi massa pertama yang menyatakan bahwa media massa memiliki pengaruh yang kuat dan langsung terhadap audiens yang dianggap pasif. Teori ini berkembang pada tahun 1930-1940an dan mengasumsikan bahwa media massa dapat dengan cepat dan langsung menanamkan ide ke dalam audiens seperti jarum suntik raksasa.
Dokumen tersebut membahas tentang masyarakat maya (cybercommunity) yang terbentuk melalui teknologi informasi. Masyarakat maya memiliki proses sosial, kelompok, budaya, dan sistem stratifikasi sosial yang serupa dengan masyarakat nyata. Dokumen juga membahas aplikasi masyarakat maya dalam pemerintahan dan perdagangan elektronik serta pentingnya undang-undang siber untuk mengatur dan mencegah kejahatan siber.
Teks tersebut merupakan ringkasan biografi dan pemikiran filsuf sosial Jerman, Jurgen Habermas, khususnya terkait konsep ranah publik. Habermas mengembangkan konsep ranah publik borjuis pada abad ke-18 sebagai ruang diskusi terbuka untuk membentuk konsensus publik, namun kemudian mengalami kemunduran akibat pertumbuhan media massa komersial dan negara kesejahteraan.
Paradigma naratif menyatakan bahwa manusia adalah makhluk pencerita dan keputusan didasari nilai, emosi, dan estetika. Teori ini dibangun oleh Walter Fisher yang memperkenalkan konsep rasionalitas naratif untuk menilai cerita. Paradigma ini bergeser dari logika ke naratif dengan asumsi bahwa komunikasi bersifat naratif dan keputusan didasari cerita.
Postmodernisme pertama kali muncul di Prancis pada tahun 1970-an sebagai kritik terhadap modernitas yang dianggap gagal merealisasikan proyek Pencerahan. Filsafat postmodern menolak narasi-narasi besar modern dan bersifat relativistik serta pluralistik. Tokoh-tokohnya meliputi Nietzsche, Pierce, Foucault, dan Derrida.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Teori poststrukturalisme dan postmodernisme menolak pandangan strukturalis bahwa dunia berjalan secara teratur dalam sistem.
2. Teori-teori seperti dekonstruksi dan queer berupaya mendekonstruksi oposisi biner dalam sistem untuk memberdayakan kelompok terpinggirkan.
3. Teori-teori kritis seperti Foucault melihat bahwa kontrol sosial melalui sistem justru m
Robert T. Craig menemukan tujuh tradisi utama dalam teori komunikasi, yaitu semiotika, fenomenologis, sibernetika, sosiopsikologis, sosiokultural, kritik, dan retorika. Ketujuh tradisi ini memberikan pandangan berbeda tentang komunikasi, mulai dari proses tanda hingga pengaruh struktur kekuasaan, untuk memahami fenomena komunikasi secara lebih komprehensif.
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender editbintarijoesman
Dokumen tersebut membahas tentang feminisme dan gerakan kesetaraan gender. Ia menjelaskan definisi feminisme, gelombang feminisme, teori-teori yang mendasari feminisme seperti teori nature dan nurture, serta bentuk-bentuk diskriminasi gender seperti stereotip dan subordinasi. Dokumen ini juga membahas konsep gender dan perbedaannya dengan jenis kelamin.
Dokumen ini membahas tentang dasar-dasar logika khususnya proposisi kategorik. Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa syarat dan terdiri atas subjek, predikat, kopula, dan kuantitas. Terdapat 6 jenis proposisi kategorik yakni universal positif, partikular positif, singular positif, universal negatif, partikular negatif, dan singular negatif.
Teori dramaturgi Erving Goffman menyatakan bahwa kehidupan sosial merupakan seperti pertunjukan drama di pentas teater. Menurut teori ini, identitas seseorang tidak stabil dan berubah sesuai interaksinya dengan orang lain. Dalam berinteraksi, manusia berperan seperti aktor yang berusaha menampilkan karakter dan tujuannya kepada penonton melalui "pertunjukan" diri.
Dokumen tersebut membahas pandangan Karl Marx mengenai kapitalisme dan alienasi buruh dalam sistem ekonomi. Marx melihat bahwa kapitalisme mengasingkan buruh dari proses produksi dan membuat mereka hanya bekerja untuk mendapatkan penghasilan, sehingga potensi kreatifitas dan kebebasan mereka hilang. Kapitalisme juga akan menghancurkan dirinya sendiri lantaran persaingan yang semakin ketat akan menurunkan tingkat keuntungan per
Dokumen tersebut membahas tentang daya tarik interpersonal antara individu. Tiga faktor penting yang mempengaruhi daya tarik antarpersonal adalah karakteristik individu sendiri, karakteristik orang lain, dan pengaruh situasi. Faktor-faktor tersebut meliputi daya tarik fisik, kesamaan sifat kepribadian, harapan dan kenyataan, serta kedekatan dan keakraban.
Teori Jarum Hipodermik merupakan teori komunikasi massa pertama yang menyatakan bahwa media massa memiliki pengaruh yang kuat dan langsung terhadap audiens yang dianggap pasif. Teori ini berkembang pada tahun 1930-1940an dan mengasumsikan bahwa media massa dapat dengan cepat dan langsung menanamkan ide ke dalam audiens seperti jarum suntik raksasa.
Dokumen tersebut membahas tentang masyarakat maya (cybercommunity) yang terbentuk melalui teknologi informasi. Masyarakat maya memiliki proses sosial, kelompok, budaya, dan sistem stratifikasi sosial yang serupa dengan masyarakat nyata. Dokumen juga membahas aplikasi masyarakat maya dalam pemerintahan dan perdagangan elektronik serta pentingnya undang-undang siber untuk mengatur dan mencegah kejahatan siber.
Teks tersebut merupakan ringkasan biografi dan pemikiran filsuf sosial Jerman, Jurgen Habermas, khususnya terkait konsep ranah publik. Habermas mengembangkan konsep ranah publik borjuis pada abad ke-18 sebagai ruang diskusi terbuka untuk membentuk konsensus publik, namun kemudian mengalami kemunduran akibat pertumbuhan media massa komersial dan negara kesejahteraan.
Paradigma naratif menyatakan bahwa manusia adalah makhluk pencerita dan keputusan didasari nilai, emosi, dan estetika. Teori ini dibangun oleh Walter Fisher yang memperkenalkan konsep rasionalitas naratif untuk menilai cerita. Paradigma ini bergeser dari logika ke naratif dengan asumsi bahwa komunikasi bersifat naratif dan keputusan didasari cerita.
Teks tersebut membahas perbedaan pandangan antara Kisah Lama dan Kisah Baru terkait ilmu pengetahuan. Kisah Lama memandang alam semesta terdiri dari materi, ruang, dan waktu serta menekankan materialisme. Sedangkan Kisah Baru hadir pada abad ke-20 dengan penemuan teori quantum dan relativitas, yang menganggap peneliti berperan aktif dan mengakui adanya kesadaran dan pikiran manusia sebagai realitas.
Filsafat Barat Modern diawali dengan rasionalisme, humanisme, dan lepasnya dominasi gereja. Filsafat modern meliputi berbagai aliran seperti rasionalisme, empirisme, kritisisme, dialektika idealisme, dan dialektika materialisme. Filsafat modern dipengaruhi tokoh-tokoh seperti Descartes, Locke, Kant, Hegel, Marx, yang membawa pengaruh besar bagi perkembangan pemikiran.
Makalah ini membahas sejarah dan perkembangan mekanika kuantum. Mekanika kuantum berkembang setelah mekanika klasik tidak mampu menjelaskan fenomena fisika pada tingkat mikroskopis. Beberapa eksperimen penting yang mendasari perkembangan mekanika kuantum adalah eksperimen Young, Becquerel, Thomson, Einstein, dan Stern-Gerlach. Tokoh-tokoh kunci mekanika kuantum antara lain Planck, Einstein, Bohr, de
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari zaman Yunani Kuno hingga zaman kontemporer, termasuk revolusi-revolusi ilmu yang terjadi. Perkembangan ilmu terbagi menjadi beberapa zaman yaitu zaman Yunani Kuno, zaman Pertengahan, zaman Renaissans, zaman Modern, dan zaman Kontemporer. Revolusi-revolusi ilmu seperti revolusi astronomi, fotografi, semikonduktor, industri, dan fis
Teori Big Bang menyatakan bahwa alam semesta berasal dari satu titik dengan suhu dan kepadatan yang sangat tinggi sekitar 13,8 miliar tahun lalu, kemudian terus mengembang hingga saat ini. Teori ini didukung oleh penemuan radiasi latar belakang kosmik dan hukum Hubble.
Postmodernisme muncul sebagai kritik terhadap kegagalan modernisme dalam mewujudkan keadilan sosial dan mengabaikan aspek spiritual. Ciri-ciri postmodernisme antara lain menolak klaim kebenaran mutlak, menghargai pluralisme, dan skeptis terhadap narasi besar. Gerakan ini menekankan dialog antara berbagai perspektif tanpa meniadakan yang lain.
Dokumen tersebut membahas beberapa aliran keilmuan dalam filsafat ilmu, yaitu fenomenologi, positivisme, postpositivisme, marxisme, lingkaran Wina, dan postmodernisme.
Dokumen tersebut membahas beberapa aliran keilmuan dalam filsafat ilmu, yaitu fenomenologi, positivisme, postpositivisme, marxisme, lingkaran Wina, dan postmodernisme. Diberikan pula penjelasan singkat tentang konsep-konsep tersebut.
Teks tersebut membahas tentang Scientific Research Programs Imre Lakatos sebagai langkah metodologis menuju teori ilmiah. Lakatos memperkenalkan konsep program penelitian ilmiah yang meliputi serangkaian hipotesis, teori, dan langkah-langkah metodologis untuk mengembangkan teori ilmiah. Pemikiran Lakatos dipengaruhi oleh tokoh-tokoh seperti Hegel, Marx, Popper, dan Polya. Ia meyakini bahwa sejarah ilmu sangat penting untuk membang
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 05: Paradigma, Positivisme, dan Pa...Ahmad Ibrahim
Materi ini merupakan materi kuliah kedua dalam perkuliahan Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin. Di dalamnya dibahas apa yang disebut dengan Paradigma dalam Ilmu (dalam perspektif Thomas Kuhn), Positivisme dan Perkembangannya, Kritik atas Positivisme (dari Karl Raimund Popper yang juga disebut pendekatan Pascapositivisme), dan Peta Paradigma Riset dalam Ilmu.
Postmodernisme mengkritik ideologi modern seperti rasionalisme dan kapitalisme. Postmodernisme menolak gagasan universalitas dan kepastian pengetahuan modern. Postmodernisme juga menolak ideologi dan konsep permanen, serta menekankan perubahan berkelanjutan identitas.
Albert Einstein (1879-1955) adalah ilmuwan terbesar abad ke-20 yang dikenal karena teori relativitasnya. Teori ini terdiri dari relativitas khusus (1905) dan umum (1915) yang secara revolusioner menolak adanya waktu absolut dan menjelaskan hubungan antara ruang dan waktu. Teori ini sangat kontroversial namun kemudian diterima setelah dibuktikan secara eksperimental. Selain itu, Einstein juga dikenal karena sumbangannya dalam fis
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
2. Sejarah:
Arnold Toynbee (Study of History) adalah yang pertama
kali yang menggunakan istilah postmodernist pada
tahun 1939. Pada tahun 1960, istilah itu masuk ke
Eropa dan banyak pemikir di sana yang tertarik akan
pemikiran itu.
Jean Francois Lyotard adalah salah satu yang tertarik
untuk mengembangkan konsep itu. Dia menulis
karyanya yang berjudul “The Post-Modern Condition”
(1979) sebagai kritikan atas karya “The Grand
Narrative” yang dianggap sebagai dongeng khayalan
hasil karya masa Modernitas.
3. Arti:
Beberapa versi arti istilah post-modernisme:
Post Modernisme adalah lawan dari modernisme yang
dianggap tidak berhasil mengangkat martabat manusia
modern (Lyotard)
Post Modernisme adalah pengembangan dari
modernitas (Bryan S Turner, Theories of Modernity and
Post-Modernity).
4. Pendapat ketiga, menurut Zygmunt Bauman Post-Modern
Ethics:
Kata “Post” dalam Post Modernisme bukan berartikan
“setelah” (masa berikutnya). Postmodernisme adalah
usaha keras sebagai reaksi dari kesia-siaan zaman
modernis. Adapun penyebab dari hal tersebut adalah
akibat dari tekanan yang bersumber dari
prasangka/insting belaka.
5. Tujuan:
Para pemikir postmodernisme bertujuan untuk
mengaburkan batas-batas yang telah ditetapkan oleh
Pencerahan Barat. Mereka hendak menempatkan segala
bentuk universalisme ke dalam salah satu jenis permainan
bahasa saja, serta menurunkan sains dan positivisme serta
metafisika dari tahktanya.
6. Latar Belakang:
Pauline Rosenau, Post-Modernism & the Social
Sciences:
Postmodernisme menganggap modernisme telah
gagal dalam beberapa hal penting antara lain:
Pertama, modernisme gagal mewujudkan
perbaikan-perbaikan dramatis sebagaimana
diinginkan para pedukung fanatiknya.
7. Kedua, ilmu pengetahuan modern tidak mampu
melepaskan diri dari kesewenangan dan
penyalahgunaan otoritas seperti tampak pada
pilihan yang seringkali mendahului hasil penelitian.
Ketiga, ada semacam kontradiksi antara teori dan
fakta dalam perkembangan ilmu-ilmu modern.
8. Keempat, ada semacam keyakinan (yang
sesungguhnya tidak berdasar) bahwa ilmu
pengetahuan modern mampu memecahkan segala
persoalan yang dihadapi manusia dan
lingkungannya; ternyata keyakinan ini keliru ketika
kelaparan, kemiskinan, dan kerusakan lingkungan
terjadi menyertai perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Kelima, ilmu-ilmu modern kurang memperhatikan
dimensi-dimensi mistis dan metafisik eksistensi
manusia karena terlalu menekankan pada atribut
fisik individu.
9. CIRI-CIRI POSTMODERNISME
Delapan karakter sosiologis post-modernisme
yang menonjol, yaitu:
Satu, timbulnya pemberontakan secara kritis
terhadap proyek modernitas; memudarnya
kepercayaan pada agama yang bersifat
transenden dan diterimanya pandangan
pluralisme relativisme kebenaran.
10. Dua, meledaknya industri media massa, sehingga menjadi
perpanjangan dari sistem indera, organ dan saraf kita,
yang pada urutannya menjadikan dunia menjadi terasa
kecil. Lebih dari itu, kekuatan media massa telah
menjelma bagaikan “agama” atau “tuhan” sekuler, dalam
arti perilaku orang tidak lagi ditentukan oleh agama-
agama tradisional, tetapi tanpa disadari telah diatur oleh
media massa, seperti program televisi.
Tiga, munculnya radikalisme etnis dan keagamaan sebagai
reaksi/alternatif ketika orang semakin meragukan
kebenaran sains, teknologi dan filsafat yang dinilai gagal
memenuhi janjinya untuk membebaskan manusia, tetapi
sebaliknya adalah penindasan.
11. Empat, munculnya kecenderungan baru untuk menemukan
identitas dan apresiasi serta keterikatan rasionalisme
dengan masa lalu.
Lima, semakin menguatnya wilayah perkotaan (urban)
sebagai pusat kebudayaan, dan wilayah pedesaan sebagai
daerah pinggiran.
Enam, semakin terbukanya peluang bagi kelas/kelompok
sosial untuk mengemukakan pendapat secara lebih bebas.
Dengan kata lain, era postmodernisme telah ikut
mendorong bagi proses demokratisasi.
12. Tujuh, era postmodernisme juga ditandai dengan munculnya
kecenderungan bagi tumbuhnya eklektisisme dan
pencampuradukan dari berbagai wacana, potret serpihan-
serpihan realitas, sehingga seseorang sulit untuk
ditempatkan secara ketat pada kelompok budaya secara
eksklusif.
Delapan, bahasa yang digunakan dalam konsep
postmodernisme seringkali mencerminkan ketidakjelasan
makna dan inkonsistensi sehingga apa yang disebut “era
postmodernisme” banyak mengandung paradoks.
13. New Sciences Dalam Era Postmodernism
Sains Baru adalah perkembangan dari Sains Modern. Sains
Modern dibangun di atas paradigma Newton yang memiliki 3
pilar utama:
Reduksionisme: melihat segala sesuatu terdiri dari bagian-bagian;
pemahaman terhadap setiap bagian akan memberikan gambaran
lengkap tentang sesuatu.
Determinisme: semesta bekerja menurut hukum sebab-akibat
yang pasti.
Obyektivisme: kebenaran bersifat obyektif, tidak bergantung pada
pengamat dan cara mengamati.
14. 3 Jenis Mekanika:
Mekanika Newtonian – Newton mengembang-
kan pemikiran Galileo Galilei tentang gerak
benda serta pemikiran Copernicus tentang
gerak revolusi planet-planet terhadap matahari.
Mekanika Relativistik - dikembangkan oleh Einstein
(Teori Relativitas Khusus dan Umum), terutama
berdasarkan Relativitas Khusus. Intinya besaran fisis
seperti waktu, panjang, dan massa adalah besaran
relatif tergantung kecepatan pengamat dan obyek
15. Mekanika Kuantum
(Pendukung: Schrodinger, Planck, Heisenberg,
Bohr, dan Broglie)
1. Tak ada realitas selama hal itu belum diukur.
2. Tidak ada pengukuran yang dapat menghasilkan
nilai yang pasti kerena dilarang oleh hukum fisika
(Asas ketidakpastian Heisenberg).
3. Segala-galanya adalah fungsi probabilitas.
Seseorang boleh menyatakan sebuah obyek
sebagai apa saja tetapi harus bertanggung jawab
terhadap tingkat kemungkinan obyek tersebut
(Fungsi gelombang Schrodinger).
16. 4. Bahasa telah menipu manusia dalam mempelajari hukum
alam. Definisi tentang partikel, gelombang, massa, dan
energi misalnya ternyata bukanlah besaran fisis sebenarnya
melainkan hanyalah kamuflase fisis. Intinya massa dan
energi adalah kamuflase terhadap besaran fisis yang lebih
fundamental.
5. Ada kemungkinan besaran-besaran fisis adalah besaran
diskrit bukan kontinu. Fungsi gelombang Schrodinger
memungkinkan kita memandang alam semesta sebagai
parameter ruang-waktu diskrit.
17. Dunia tidak lagi seperti yang dipikirkan oleh
Newton, yaitu dunia yang mekanis dan dapat
diramalkan. Teori Kuantum berpendapat bahwa
kita tidak bisa memprediksi gerakan ataupun
relasi partikel-partikel atom ataupun sub atom
yang kita amati. Paling-paling, kita hanya dapat
memprediksinya sampai tahap probabilitas.
19. Teori Chaos ditemukan oleh seorang meteorologis yang
bernama Edward Lorentz. Dalam usahanya untuk melakukan
peramalan cuaca, ia menyelesaikan 12 persamaan diferensial
non-linear dengan komputer. Hasil perhitungannya itu
kemudian digambarkan dalam bentuk kurva yang dicetak di
atas sehelai kertas. Sejam kemudian, ia dikagetkan dengan hasil
yang mengejutkan. Pada awalnya kedua kurva tersebut
memang berhimpitan, tetapi sedikit demi sedikit bergeser
sampai membentuk corak yang sama sekali berbeda. Inilah
yang kemudian dikenal sebagai “efek kupu-kupu” (butterfly
effect). Efek ini mengibaratkan kepakan sayap kupu-kupu di
Brasil (setara dengan pengabaian angka sekecil 0.000127)
akhirnya mampu memicu terjadinya tornado di Texas beberapa
bulan kemudian.
20. Figure 1: Lorenz's experiment: the difference between the
starting values of these curves is only .000127. (Ian Stewart,
Does God Play Dice? The Mathematics of Chaos, pg. 141)
21. Figure 2: The Lorenz Attractor (James Gleick, Chaos -
Making a New Science, pg. 29)
22. Pada dasarnya Teori Chaos adalah berkaitan dengan sistem
yang tidak teratur. Sistem semacam ini bisa kita temui pada
objek-objek seperti awan, pohon, garis pantai, ombak dsb.
Sekilas, sistem-sistem tersebut nampak acak, tidak teratur
dan anarkis. Namun bila dilakukan pembagian (fraksi) atas
bagian-bagian yang kecil, maka sistem yang besar dan tidak
teratur ini didapati sebagai pengulangan dari bagian-bagian
yang teratur. Secara statistik bisa dinyatakan bahwa Chaos
adalah kelakuan stokastik dari sistem yang deterministik.
Sistem yang deterministik (sederhana, satu solusi) bila
ditumpuk-tumpuk akan menjadi sistem yang stokastik
(rumit, solusi banyak).
23. Mandelbrot dan Helge von Koch, ahli komputer dan matematika, yang
memperagakan hal ini sehingga muncullah cabang ilmu baru yang
disebut fraktal (fractal). Fraktal bukanlah chaos. Fraktal adalah suatu
struktur yang memiliki substruktur yang masing-masing substruktur
memiliki substruktur lagi dan seterusnya. Setiap substruktur adalah
replika kecil dari struktur besar yang memuatnya.
Fraktal adalah benda geometris yang kasar pada segala skala, dan
terlihat dapat "dibagi-bagi" dengan cara yang radikal. Beberapa fraktal
bisa dipecah menjadi beberapa bagian yang semuanya mirip dengan
fraktal aslinya. Fraktal dikatakan memiliki detil yang tak terhingga dan
dapat memiliki struktur serupa diri pada tingkat perbesaran yang
berbeda. Pada banyak kasus, sebuah fraktal bisa dihasilkan dengan
cara mengulang suatu pola, biasanya dalam proses rekursif atau
iteratif.
25. Suatu himpunan
Julia, fraktal yang
berhubungan
dengan himpunan
Mandelbrot.
Fraktal alami yang
dibuat dengan cara
memisahkan
lembaran akrilik
yang telah dilem.
Keretakan karena
voltase tingga pada
akrilik setebal 4
inci menghasilkan
gambar
Lichtenberg.
26. Percabangan fraktal
pada DVD yang
terkena radiasi
gelombang mikro.
Brokoli yang
merupakan fraktal
alami.
Fraktal yang mirip
bunga.
27. Contoh lainnya dari fraktal dapat kita lihat pada tumpukan
bangun segitiga sama sisi. Segitiga sama sisi adalah sistem
deterministik (sederhana). Bila banyak segitiga sama sisi
ditumpuk-tumpuk dan dilakukan perbesaran pada salah satu
pinggir tumpukannya akan menghasilkan suatu permukaan
pinggiran yang sangat ruwet (stokastik). Keadaan akhir (yang
dilihat dengan mata) tumpukan akhir pada salah satu pinggir
adalah sistem chaos sedangkan segitiga-segitiga
pembentuknya adalah unsur pembentuk fraktal.
28. Chaos - Figure 4: The Koch curve (James Gleick, Chaos -
Making a New Science, pg. 99)
29. RELATIVISME
Gugatan Postmodernisme atas Modernisme
Gugatan pertama diajukan kepada pentotalan ilmu
pengetahuan terhadap kekayaan dimensi manusia dan
perkembangan masyarakat. Sifat kepastian dan universalitas
baik dari ilmu pengetahuan ataupun ideologi modern itu
dipertanyakan. Sementara kultur non-ilmu seperti tradisi lama
yang banyak mengajari kearifan hidup dibangkitkan kembali.
30. Terhadap kepastian modernitas, postmodernisme mengajukan
berlakunya sifat misteri di dalam psikologis manusia ataupun
pertumbuhan peradaban yang tak dapat dikontrol sepenuhnya
oleh ilmu pengetahuan dan karenanya menjadi bahaya jika ilmu
mencoba mengkontrolnya. Di tingkat kosmologi,
postmodernisme menujukan bahwa semesta tidaklah bersifat
mekanik dan deterministik tapi evolusionis yang tak dapat
ditebak arah perkembangannya. Di tingkat sosial,
postmodernisme menyatakan bubarnya Uni Soviet yang tak
pernah diduga oleh analis manapun dan kebangkitan kembali
agama yang tak pernah dibayangkan sebelumya, menjadi tanda
bahwa sifat misteri itu memang melingkupi kita.
31. Terhadap sifat universal ilmu dan ideologi sosial,
postmodernisme mengajukan relativisme dan pluralisme.
Masyarakat barat sudah berkembang sedemikian kompleks
dan detail. Demassifikasi (anti massal) dan heteregonisasi
tidak saja melanda corak produksi namun juga gaya hidup
dan cara berpikir. Maka tak mungkin lagi ada sebuah grand
narrative yang dapat menjelaskan ataupun memberi arah
kompleksitas ini. Berbagai ideologi besar pun diturunkan dari
singgasana dengan ditunjukkan sifat relative-nya baik
berdasarkan bahasa yang digunakan ataupun asumsi yang
dilandasinya,
32. Anthroposentrisme pun menjadi dipertanyakan
kembali. Dengan menjadikan manusia sebagai ukuran
segala sesuatu, manusia memandang alam sebagai
wilayah yang dapat dimanipulasi dan pada gilirannya
didominasi. Akibatnya terjadi eksploitasi dan
degradasi lingkungan hidup.
Pada puncaknya, posisi akal budi itu sendiri yang digugat. Akal
budi tidak lagi dipandang setinggi di era Renaissance.
Pernyataan Postmodernisme yang terkenal: "Akal budi
bukanlah cermin dimana kebenaran dapat memantulkan diri
sepenuh-penuhnya". Akal budi selalu bersifat menyeleksi dan
mendistorsikan karena itu apapun yang berpangkal dari akal
budi menjadi relatif. Sesuatu yang relatif tidak layak
diberhalakan.
33. “Semua adalah relatif” (All is relative) merupakan slogan generasi
zaman postmodern di Barat. Slogan “Semua adalah relatif” kemudian
diarahkan menjadi kesimpulan “Disana tidak ada kebenaran mutlak”
(There exists no Absolute Truth)”. Kebenaran, moralitas, nilai dan
lain-lain adalah relatif belaka. Tapi karena asalnya adalah kebencian
maka ia menjadi tidak logis. Kalau anda mengatakan “Tidak ada
kebenaran mutlak” maka kata-kata anda itu sendiri sudah mutlak,
padahal anda mengatakan semua relatif. Kalau anda mengatakan
“semua adalah relatif” atau “Semua kebenaran adalah relatif” maka
pernyataan anda itu juga relatif alias tidak absolut. Kalau “semua
adalah relatif” maka yang mengatakan “disana ada kebenaran
mutlak” sama benarnya dengan yang menyatakan “disana tidak ada
kebenaran mutlak”. Tapi ini self-contradictory yang absurd.
34. Epistemologi dan Filsafat Ilmu Pengetahuan Era
Posmodern
Penolakan terhadap nilai-nilai modern dalam ilmu pengetahuan,
terlihat pada perbedaan antara paradigma positivis yang
diinterpretasikan memiliki kecenderungan reduksi pada ‘aspek
kemanusiaan’ dan realitas karena didasari struktur ideologi yang
tidak dapat mengikuti dinamika interaksi dalam masyarakat.
Postmodern menyadari itu dan menuntut perubahan dalam
aktivitas keilmuan, di mana salah satu yang dapat ditelaah adalah
karakteristik sudut pandang peneliti dan aktivitas penelitian
dengan cara: (1) dari seorang peneliti sebagai observer (penonton
pasif) menjadi observer yang berpartisipasi. (2) Dari model (gaya)
penelitian satu arah menjadi gaya penelitian interaktif.
35. Karakteristik sudut pandang peneliti di atas berkaitan dengan
pandangan epistemolog posmodernis yang menolak penyamaan
manusia dengan alam seperti pada paradigma positivisme. Ada
beberapa prinsip epistemologi/metodologi modern yang ditolak
oleh epistemologi posmodernisme, antara lain:
1. Metode ilmiah adalah metode yang baku.
2. Pertanyaan manusia dan sosial-budaya dapat dijawab
dengan metode ilmiah yang baku.
3. Eksistensi manusia (human being) itu seperti mesin.
4. Obyektifitas total itu dapat dicapai.
5. Kuesioner itu selalu mengemukakan kebenaran.
6. Proses penelitian benar-benar bebas dari bias personal.
7. Semua yang ada hanya merupakan sebuah teka-teki
sosial yang akan terpecahkan melalui metode eksperimen.
Editor's Notes
Istilah postmodern muncul pertama kali pada wilayah seni dan digunakan Frederico de Onis tahun 1930-an sebagai reaksi atas seni modern.
Poin 1 berkorelasi dng penjelasan di buku pak budi tentang sebab munculnya Post Modernisme sbg antitesis dari modernisme yg begitu memuja sains.
Diskursus modernisme dan postmodernisme ini terjadi di semua displin-displin intelektual, dari sastra, seni, arsitektur, dan semua bidang-bidang estetika lainnya, sampai bidang epistemologi sosial dan humaniora, dan ilmu-ilmu alam yang masuk dalam bidang teoritis. Dengan kata lain, angin postmodernisme merambah masuk baik itu ke dalam dunia estetis, maupun dunia teoritis. Figur besar yang ingin dilawan disini adalah Immanuel Kant, “...yang telah membuat distingsi antara rasio teoritis, rasio praktis, dan rasio estetis...”[3] tulis Budi Hardiman. “...Pencerahan Barat lebih jauh lagi membuat sebuah demarkasi yang dalam modernitas sangat dinikmati oleh sains, yaitu antara ilusi dan fakta, antara fiksi dan kebenaran ilmiah, antara prasangka subyektif dan pengetahuan obyektif...”[4] Para pemikir postmodernisme mau mengaburkan batas-batas yang telah ditetapkan oleh pencerahan tersebut. Pengaburan batas tersebut sebenarnya bukanlah tanpa tujuan. Para pemikir postmodern mau menempatkan segala bentuk universalisme ke dalam salah satu jenis permainan bahasa saja, mereka mau menurunkan sains dan positivisme serta metafisika dari tahktanya. Sejak jaman pencerahan pada abad ke-18, sains memiliki status khusus dalam kebudayaan. Metode sains yang empiris telah mendominasi tafsiran tentang apa yang baik dan benar dalam kebudayaan modern. Bidang-bidang lain seperti etika dan estetika otomatis dinisbikan, dianggap mitos, bahkan seringkali dituduh sebagai fiksi, prasangkan subyektif, fantasi, imanjinasi belaka, dengan kata lain “...dianggap bukanlah kebenaran...”[5] tulis Hekman. Nah, kalau batas antara mitos dan fakta dihapus, hak-hak khusus yang selama ini diterima sains juga akan lenyap. Pelenyapan batas semacam itupun nantinya akan merambah masuk ke dalam bidang lain, antara sains dan narasi, antara kebenaran dan fiksi, antara mitos dan logos. Inilah semangat jaman yang merasuk ke dalam rahim epistemologi postmodern.