1. Dokumen ini membahas sistem pengendalian intern persediaan suku cadang pada PT Kereta Api Indonesia UPT Balai Yasa Pulubrayan Medan. Terdapat beberapa masalah yakni bukti transaksi yang tidak diotorisasi dan selisih antara stok fisik dan sistem.
2. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sistem pengendalian intern persediaan suku cadang di perusahaan tersebut. Manfaatnya untuk penambahan wawasan peneliti,
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal a...MinSururiAnfusina
Â
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal atas siklus pembelian dan persediaan pada cv. das tehnik, universitas mercu buana, 2018.
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal a...MinSururiAnfusina
Â
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal atas siklus pembelian dan persediaan pada cv. das tehnik, universitas mercu buana, 2018.
Pada mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen terdapat Bab mengenai Komponen Sistem Pengendalian Manajemen. Kami dari kelompok 5 mencoba menganalisis sebuah organisasi Mahasiswa yaitu PMII Komisaris UIN Sunan Kalijaga dengan menerapkan analisis mengenai komponen sistem pengendakian pada orgamisasi tersebut.
Terimkasih
Assalamu'alaikum
pada kesempatan ini saya akan coba berbagi pelajaran tentang ERP pada mata kuliah SIM Lanjut / SIM II.
Silahkan diunduh dan semoga bisa bermanfa'at :)
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
Â
1. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN (ScoPE)
2. HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN EVALUASI ATAS
3 BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN PENGENDALIAN INTERN
4. KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN ENTITAS
Pada mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen terdapat Bab mengenai Komponen Sistem Pengendalian Manajemen. Kami dari kelompok 5 mencoba menganalisis sebuah organisasi Mahasiswa yaitu PMII Komisaris UIN Sunan Kalijaga dengan menerapkan analisis mengenai komponen sistem pengendakian pada orgamisasi tersebut.
Terimkasih
Assalamu'alaikum
pada kesempatan ini saya akan coba berbagi pelajaran tentang ERP pada mata kuliah SIM Lanjut / SIM II.
Silahkan diunduh dan semoga bisa bermanfa'at :)
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
Â
1. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN (ScoPE)
2. HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN EVALUASI ATAS
3 BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN PENGENDALIAN INTERN
4. KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN ENTITAS
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, Universitas Mercubuana,2017 Audit merupakan suatu fungsi penilaian yang independen yang dirancang untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan kegiatan organisasi (Hiro Tugiman, 2004). Good Corporate Governance adalah proses dan struktur yang digunakan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dan jangka panjang dengan memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya.
Latar belakang : Penggunaan Sistem Informasi untuk menunjang bisnis tidak lagi menjadi media pencatatan saja, akan tetapi merupakan alat sebagai pengendali internal. Yaitu suatu metode yang membantu manajemen untuk merencanakan target bisnis, memantau proses transformasi informasi, memantau pelaksanaan tahapan bisnis dan mempermudah komunikasi dan koordinasi antar departemen. Penerapan system informasi di Klinik Vaksinasi berguna sebagai pencatatan digital dari bisnis proses yang ada. Pada penelitian kali ini akan menekankan fungsi dari system informasi sebagai control dan pengendali internal.
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Audit & Internal ...Antoni Butarbutar
Â
BE & GG
Antoni Butarbutar
BE & GG
Antoni Butarbutar
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Ethics and Business
Audit & Internal Control
Universitas Mercu Buana
2017, MM, CMA
Ethics and Business
Audit & Internal Control
Universitas Mercu Buana
2017
Pengendalian Internal pada sistem informasi perusahaan Multifinance
Pengendalian Internal
Kelemahan dan saran perbaikan
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas Sistem Informasi Pada Perusahaan Multi Finance, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
15 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas Sistem Informasi Pada Perusahaan Multi Finance, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 9: Audit & Internal...Febi Nofita Sari
Â
Dalam teori
akuntansi
dan
organisasi
, pengendalian intern atau kontrol intern didefinisikan sebagai
suatu
proses
, yang dipengaruhi oleh
sumber daya manusia
dan sistem
teknologi informasi
, yang
dirancang untuk membantu or
ganisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Â
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan
untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses
produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu
peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu,
barang dalam proses, barang jadi ataupun suku cadang. Pada umumnya setiap
perusahaan menyatakan persediaan merupakan salah satu aktiva yang paling aktif
dan sangat penting bagi perusahaan, karena persediaan merupakan aktiva
perusahaan yang cukup besar jika dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya. Hal
ini berarti bahwa persediaan merupakan salah satu aset perusahaan yang
membutuhkan pengelolaan dan pengawasan yang baik.
Sistem pengendalian intern terhadap persedian ini sangat penting untuk
diterapkan , karena kecurangan dalam suatu siklus kerja sangat sering terjadi pada
bagian persediaan adalah hak mencatat penerimaan dan pengeluaran persediaan
suku cadang, menunda pencatatan persediaan dan lain sebagainya. Kesalahan
dalam penanganan persediaan suku cadang, dapat mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan, yaitu: dari biaya yang dikeluarkan untuk penanganan persediaan suku
cadang tersebut dan apabila suku cadang yang dibutuhkan dalam proses
operasional tidak tersedia maka dapat mengakibatkan terganggunya proses
operasional yang dapat menambah biaya operasional perusahaan. Oleh karena itu,
sistem pengendalian intern yang baik merupakan salah satu cara yang digunakan
2. 2
untuk melindungi dan menjamin keamanan harta perusahaan juga untuk
meminimalkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Pengendalian intern yang
baik akan menjamin keamanan kekayaan dan para investor dan para kreditur yang
ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang
dapat dipercaya (Mulyadi, 2001 Hal.164).
Pentingnya penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pengendalian
intern persediaan dalam meningkatkan efektivitas perusahaan guna mendukung
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Committee of
Sponsoring Organization (COSO) dalam buku Audit Sistem Informasi (2007, hal
266) menyatakan adanya lima komponen dalam pengendalian intern yang saling
berhubungan yaitu : (1) Lingkungan Pengendalian, (2) Penilaian Resiko, (3)
Aktivitas Pengendalian, (4) Informasi dan Komunikasi, (5) Pemantauan.
Lingkungan pengendalian, perusahaan mencakup sikap para manajemen
dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut.
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah
filosofi manajemen, dan gaya operasi manajemen, struktur organisasi serta
praktek kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini amat penting karena
menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain.
Penilaian risiko, merupakan proses identifikasi dan analisis risiko yang
dapat menghambat atau berhubungan dengan pencapaian tujuan perusahaan, serta
menentukan cara bagaimana risiko tersebut ditangani.
Aktivitas pengendalian, merupakan kebijakan dan prosedur yang dirancang
untuk memastikan dilaksanakannya kebijakan manajemen dan bahwa risiko sudah
diantisipasi. Aktivitas pengendalian juga membantu memastikan bahwa tindakan
3. 3
yang diperlukan untuk penanganan risiko telah dilakukan sesuai dengan apa yang
telah direncanakan.
Informasi dan komunikasi, merupakan komponen yang penting dari
pengendalian intern perusahaan, informasi tentang lingkungan pengendalian,
aktivitas pengendalian dan pengawasan diperlukan manajemen sebagai pedoman
operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan
peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan. Komponen ini juga
menjelaskan bahwa sistem informasi sangat penting bagi keberhasilan atau
peningkatan mutu operasional organisasi. Sedangkan komunikasi mengenai
perlunya penyampaian semua hal-hal yang berhubungan kebijakan pimpinan
kepada seluruh anggota organisasi.
Pemantauan atau pengawasan, dilakukan untuk memastikan kehandalan
sistem dan internal control dari waktu ke waktu. Monitoring merupakan proses
yang menilai kualitas dari kinerja sistem dan internal control dari waktu ke waktu,
yang dilakukan dengan melakukan aktivitas monitoring dan melakukan evaluasi
secara terpisah.
Pengendalian intern dilaksanakan dalam rangka menjaga agar apa yang
direncanakan dapat dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh perusahaan. Menurut (Mulyadi, 2001 Hal.163) pengendalian
intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasi
dan bertujuan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen.
4. 4
Menurut Committee of Sponsoring Organization (COSO) dalam buku
Audit Sistem Informasi (2011, Hal 230) mendefinisikan bahwa : “Pengendalian
intern adalah proses yang diimplementasikan dewan komisaris, pihak manajemen,
dan mereka yang berada di bawah arahan keduanya, untuk memberikan jaminan
yang wajar bahwa tujuan pengendalian dicapai dengan pertimbangan hal-hal
berikut: efektivitas dan efisiensi operasional organisasi, keandalan pelaporan
keuangan dan pelaporan dengan hukum dan peraturan yang berlaku”.
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan perusahaan BUMN yang
bergerak dalam bidang jasa pelayanan transportasi dibawah pengawasan
Kementrian Perhubungan Republik Indonesia. Penulis melakukan penelitian
pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) UPT. Balai Yasa Pulubrayan Medan
yang merupakan unit pelaksanaan teknis kereta api dalam bidang pengelolaan
persediaan suku cadang dan perbaikan serta pusat perawatan perkeretaapian PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) Sumatera Utara dan Aceh.
Pengendalian intern ini bukanlah berarti memberikan jaminan mutlak
bahwa kesalahan tidak akan terjadi tetapi pengendalian intern diadakan untuk
meminimalkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti kesalahan dan
penyelewengan. Dengan adanya kesalahan dalam mencatat jumlah persediaan
diatas maka tujuan dari sistem pengendalian intern perusahaan belum tercapai
sepenuhnya yaitu menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan
keandalan akuntansi (Mulyadi, 2001. Hal.163).
Fenomena lain yang penulis temukan ketika melakukan penelitian
pendahuluan (pra riset) masih ditemukannya form bukti transaksi permintaan dan
pengeluaran barang dari gudang yang tidak ditandatangani oleh kepala fungsi
5. 5
bagian gudang dan manager bagian logistik yang berwenang dalam perusahaan
tersebut, seharusnya setiap barang yang keluar dari gudang ditandatangani oleh
kepala fungsi bagian gudang dan manager logistik. Dengan tidak adannya
otorisasi, maka dapat mengakibatkan kemungkinan kerugian bagi perusahaan.
Menurut Mulyadi (2001, hal 164) juga menyatakan bahwa : “Dalam
organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang
memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Prosedur
pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat
dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalannya (Realibility)
yang tinggi, dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya
dokumen pembukuan yang dapat dipercaya sehingga akan menjadi masukan yang
dapat dipercaya bagi proses akuntansi”.
Menurut Committee of Sponsoring Organization (COSO) dalam buku
Audit Sistem Informasi (2007, hal 270) menyatakan bahwa : “Salah satu
komponen sistem pengendalian intern adalah aktivitas pengendalian yaitu
kebijakan atau prosedur yang dirancang untuk memastikan dilaksanakannya
kebijakan manajemen. Aktivitas pengendalian meliputi prosedur otorisasi yang
memadai, pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan akuntansi yang memadai".
Melihat betapa pentingnya pengendalian intern persedian bagi perusahaan
agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai, maka dengan ini penulis tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Sistem Pengendalian Intern
Persediaan Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) UPT. Balai Yasa
Pulubrayan Medan”.
6. 6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat
mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Masih terdapatnya bukti-bukti transaksi permintaan dan pengeluaran
barang persediaan yang tidak diotorisasi oleh pihak kepala fungsi yang
berwenang.
2. Terdapatnya selisih antara kartu stok fisik persediaan dengan yang ada
pada kartu stok perusahaan.
C. Batasan Masalah
Pengendalian intern penting bagi suatu perusahaan, dengan adanya
pengendalian intern tersebut diharapkan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan
dapat tercapai. Dan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penelitian ini,
peneliti membatasi permasalahan hanya pada sistem pengendalian intern
persediaan khususnya pada persediaan suku cadang yang ada pada PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) UPT. Balai Yasa Pulubrayan Medan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan
masalah dalam penelitian ini yaitu : “ Bagaimanakah sistem pengendalian intern
persediaan suku cadang yang diterapkan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) UPT.
Balai Yasa Pulubrayan Medan ? ”.
7. 7
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
sistem pengendalian intern persediaan suku cadang yang diterapkan pada PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) UPT. Balai Yasa Pulubrayan Medan.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pemahaman yang mendalam
mengenai sistem pengendalian intern persediaan suku cadang yang
diterapkan di perusahaan.
2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
untuk membantu memperbaiki dan memecahkan masalah khususnya
dalam ruang lingkup persediaan suku cadang.
3. Bagi peneliti lain dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk kegiatan
penelitian dengan masalah yang sama.