SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
AUDIT MANUFAKTURING

                                     BAB I
                               PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
         Setiap perusahaan industri perlu melakukan audit manufacturing, untuk dapat
  meyakinkan apakah fungsi manufacturing perusahaan telah dilaksanakan sesuai
  dengan upaya yang tepat dan memadai untuk mencapai tujuan perusahaan dan
  sekaligus memberikan saran untuk meningkatkan kegunaan dari masukan yang berupa
  tenaga dan keterampilan, bahan dan peralatan, dana serta informasi, menjadi barang
  atau jasa yang siap dipasarkan oleh perusahaan tersebut kepada konsumen atau
  pemakainya.
         Semua kegiatan operasional dalam perusahaan haruslah didasarkan pada
  standar-standar yang berupa prosedur dan rencana yang disusun dalam rangka
  mencapai sasaran yang diharapkan dalam pengelolaan perusahaan umumnya dan
  pengelolaan bidang operasional khususnya. Dalam bidang manufacturing, sasaran
  yang diharapkan adalah tepat jumlah, tepat mutu, tepat dari hasil produksi/operasi,
  dan dengan biaya rendah. Oleh karena itu pelaksanaan audit manufacturing dalam
  suatu perusahaan, haruslah menunjang pencapaian sasaran tersebut, terutama dapat
  memperoleh keyakinan bahwa fungsi manufacturing telah dilaksanakan sesuai dengan
  ketentuan yang berupa rencana atau standar yang digunakan, dan bila terjadi
  penyimpangan, saran-saran apa yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya.
         Audit manufacturing melakukan pengujian-pengujian atas ketaatan atas
  kebijakan yang telah digariskan dalam bidang operasional, efisiensi dalam
  menyelenggarakan upaya untuk mencapai tujuan dibidang operasional perusahaan,
  dan efektivitas dari pencapaian tujuan tersebut. Atas dasar pengujian tersebut, maka
  dirumuskan temuan dari audit manufacturing. Selanjutnya dasar temuan tersebut,
  harus dicari dan dirumuskan saran untuk memperbaiki kelemahan yang ditemukan.
B. RUMUSAN MASALAH
     1. Apa yang dimaksud dengan Audit Manufakturing?
     2. Bagaimana pengauditan dalam Audit Manufakturing?
     3. Apa saja Ruang Lingkup utama dalam pengauditan Manufakturing?
C. TUJUAN DIBUATNYA MAKALAH INI
     1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Audit Manufakturing

                                       1
AUDIT MANUFAKTURING

2. Untuk mengetahui bagaimana pengauditan dalam Audit Manufakturing
3. Untuk mengetahui Apa saja Ruang Lingkup       utama dalam pengauditan
   Manufakturing?




                               2
AUDIT MANUFAKTURING

                                      BAB II
                                 PEMBAHASAN


A. PENGANTAR AUDIT MANUFAKTURING
          Pelaksanaan   audit   manufacturing     mencakup     seluruh   lingkup   fungsi
  manufacturing dan lingkup fungsi manajemen. Lingkup fungsi operasional dalam
  suatu perusahaan mencakup bidang, bagian atau fungsi yang terdapat dalam
  organisasi perusahaan, jadi dalam lingkup manufacturing tercakup semua kegiatan
  yang terkait dalam usaha untuk mentransformasikan masukan berupa tenaga dan
  keahlian, bahan dan peralatan, dana serta informasi, menjadi keluaran berupa barang
  atau jasa.
          Semua masukan diubah menjadi barang dan/atau jasa melalui teknologi
  proses, yaitu metode tertentu yang digunakan untuk melakukan transformasi tersebut.
  Perubahan pada teknologi mengubah cara suatu masukan digunakan terhadap lainnya,
  dan mungkin pula produk yang dihasilkan.
          Jenis masukan yang digunakan antara satu industri dengan industri lainnya
  berbeda. Operasi perusahaan manufaktur mobil memerlukan masukan berupa modal
  dan energy untuk mesin, fasilitas, dan peralatan, sedangkan masukan berupa material
  menjadi dasar proses konversi dari bahan baku menjadi barang jadi.
          Operasi di industry jasa, menggunakan masukan yang berbeda dengan yang
  dipakai di industry manufaktur. Sebagai contoh, operasi jasa penerbangan
  memerlukan masukan berupa modal untuk penyediaan pesawat terbang dan fasilitas,
  tenaga kerja yang sangat terlatih (pilot, pemeliharaan pesawat), tenaga kerja biasa, dan
  sejumlah besar energy. Kebutuhan masukan bahan baku pada industry jasa sangat
  sedikit dibandingkan suatu perusahaan manufaktur. Jasa utama yang ditawarkan oleh
  suatu jasa penerbangan adalah transportasi, meskipun jasa lain seperti pemesanan
  hotel dan angkutan udara juga diberikan.
          Sistem transformasi informasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Ada
  dua macam lingkungan yang perlu diperhatikan. Pertama, fungsi bisnis lain atau
  tingkat manajemen yang lebih tinggi, didalam perusahaan tetapi di luar fungsi operasi,
  mungkin mengubah kebijakan, sumber daya, perkiraan, asumsi, tujuan, atau kendala.
  Sebagai akibatnya, sistem transformasi pada fungsi operasi perlu beradaptasi untuk
  menyesuaikan dengan keadaan lingkungan internal baru. Kedua, lingkungan di luar

                                         3
AUDIT MANUFAKTURING

perusahaan mungkin perubahan dilihat dari segi hukum, politik, sosial, atau ekonomi,
sehingga mengakibatkan perubahan pula pada masukan, keluaran, ataupun sistem
transformasi operasi. Perubahan yang terus-menerus dalam lingkungan operasi
tampaknya telah menjadi sesuatu yang lazim, bukan lagi sebagai pengecualian.
          Pengelolaan sistem transformasi memerlukan pengendalian terus-menerus
terhadap sistem dan lingkungan. Suatu perubahan pada lingkungan dapat
menyebabkan manajemen mengubah masukan, keluaran, sistem pengendalian,
maupun sistem transformasi itu sendiri. Sebagai contoh, perubahan kondisi ekonomi
mungkin menyebabkan manajer operasi merevisi perkiraan permintaan dan pada
akhirnya merekrut lebih banyak tenaga kerja dan memperbesar kapasitas produksi.
Demikian pula apabila terjadi penurunan mutu kapasitas produksi. Demikian pula
apabila terjadi penurunan mutu produk, manajer operasi akan mengkaji ulang
prosedur pengendalian mutunya sehingga membawa kembali sistem transformasi ke
jalurnya yang benar. Peran manajer operasi adalah mengendalikan sistem transformasi
dan lingkungannya agar dapat merencanakan, mengendalikan, dan memperbaiki
sistem.
          Masukan yang terdapat dalam proses transformasi dari fungsi manufacturing,
terdiri dari sumber daya manusia (tenaga dan keterampilan), bahan dan peralatan,
metode kerja dan dana. Semua masukan ini harus merupakan obyek audit. Audit
dilakukan terhadap masukan itu meliputi: jumlah atau kuantitas, mutu atau kualitas,
waktu biaya serta datanya sendiri. Disamping itu audit terhadap masukan tersebut
dilakukan baik dalam perencanaannya, maupun dalam pelaksanaannya dan
administrasinya. Pelaksanaan audit terhadap masukan ditujukan untuk memperoleh
keyakinan bahwa pengadaan, penyimpanan, administrasi dan penggunaan masukan
yang telah dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan fungsi manufacturing dari
perusahaan tertentu telah memenuhi ketaatan, ekonomis, efektivitas, dan efisiensi.
          Pelaksanaan audit pada fungsi manufacturing mencakup pula audit terhadap
proses transformasi yang merupakan kegiatan pengolahan atau pelaksanaan aktivitas
menghasilkan keluaran yang berupa barang atau jasa. Audit yang dilakukan terhadap
proses transformasi ini meliputi perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan
pengendalian kegiatan pengerjaan keluaran tersebut. Disamping itu dalam audit ini
terkait pula tentang jumlah pengerjaan yang dilakukan, yang dapat menunjukkan
tingkat produktivitas, mutu proses pengerjaan, waktu yang menunjukkan lamanya dan

                                       4
AUDIT MANUFAKTURING

  saat batas waktu yang diperlukan, dan biaya yang dikeluarkan bagi proses pengerjaan
  tersebut serta data yang tersedia, masih berlaku dan dapat dipercaya. Dengan
  pelaksanaan audit manufacturing pada proses transformasi maka dapat diketahui
  tentang prestasi dalam proses transformasi, apakah telah sesuai dengan ketentuan,
  kebijakan dan peraturan yang ada, dan dapat pula mencerminkan tingkat
  produktivitas, rendemen, efektivitas dan efisiensi dari proses transformasi tersebut.
  Sehingga dengan demikian akan dapat memberikan keyakinan apakah telah dilakukan
  upaya yang memadai bagi pencapaian tujuan dalam kegiatan transformasi yang
  dilaksanakan perusahaan ini.
B. PENGERTIAN DAN DEFINISI AUDIT MANUFAKTURING
         Audit manufakturing melakukan pengujian-pengujian atas ketaatan atas
  kebujakan yang telah digariskan dalam bidang operasional, efisiensi dalam
  menyelenggarakan upaya untuk mencapai tujuan dibidang operasional perusahaan,
  dan efektivitas dari pencapaian tujuan tersebut.
         Peran fungsi Audit Manufakturing dalam perusahaan adalah meningkatkan
  kegunaan dari masukan yang berupa tenaga dan keterampilan, bahan dan peralatan,
  dana serta informasi menjadi barang atau jasa yang siap dipasarkan oleh perusahaan
  tersebut kepada konsumen atau pemakainya.
     1. Ada banyak alasan untuk melakukan audit manufaktur:
         Memastikan prosedur mencerminkan praktek nyata (apa yang kita katakan
         adalah apa yang kita lakukan).
         Temukan ketidakakuratan sehingga mereka dapat dengan cepat dikoreksi.
         Mengungkapkan konsistensi dari suatu proses (dari orang ke orang, atau hari
         ke hari).
         Menunjukkan pendekatan proaktif untuk perbaikan proses dan,
         Mendorong berkelanjutan tindakan korektif.
     2. Audit manufaktur yang baik memerlukan:
         Pengumuman di muka. Manufaktur audit tidak dimaksudkan untuk
         menangkap orang yang melakukan sesuatu yang salah. Sebaliknya, selama
         audit Anda berharap untuk menangkap orang yang melakukan hal-hal yang
         benar.




                                          5
AUDIT MANUFAKTURING

   Sebuah skema rating untuk mengklasifikasikan masalah ditemukan. Sebuah
   skema rating memungkinkan Anda untuk masalah peringkat untuk
   memprioritaskan tindakan perbaikan.
   Aksi ketika sebuah masalah ditemukan. Tidak ada yang lebih mengecewakan
   daripada menemukan masalah dan melakukan apa-apa tentang hal itu.
   Idealnya, karyawan yang bekerja pada proses harus membantu dalam
   penyelesaian masalah yang ditemukan. Ini akan meningkatkan kepekaan
   karyawan terhadap masalah.
   Terlatih auditor. Auditor harus mengenal dengan baik wilayah mereka
   mengamati dan dengan teknik-teknik audit.
3. Sasaran yang diharapkan adalah:
   Tepat jumlah
   Tepat mutu
   Tepat hasil produksi / operasi
   Biaya yang rendah
4. Audit manufacturing melakukan pengujian-2 atas :
   Ketaatan atas kebijakan yang telah digariskan dalam bidang operasional
   Efisiensi
   Efektifitas
5. Audit manufacturing mencakup :
   Lingkup fungsi manufacturing
   Lingkup fungsi manajemen
6. Lingkup kegiatan audit manufacturing mencakup 3 sisi,
   Sisi pertama adalah sistem transformasi, yang meliputi, Masukan,
   berupa:
      a. Tenaga dan keahlian
      b. Bahan dan peralatan
      c. Dana serta informasi
   Proses, yaitu metode tertentu yang digunakan untuk melakukan
   trasformasi Keluaran, berupa :
      a. Barang atau,
      b. Jasa


                                    6
AUDIT MANUFAKTURING

   Sisi kedua adalah fungsi manajemen, yaitu :
      a. Perencanaan
      b. Pelaksanaan
      c. Pengendalian
   Sisi ketiga adalah standar kriteria yang digunakan, yaitu:
      a. Jumlah
      b. Mutu atau spesifikasi
      c. Waktu dan biaya serta
      d. Data yang tersedia
   Langkah-langkah audit manufacturing :
      a. Merumuskan       maksud       &   tujuan   dari   dilaksanakannya   audit
          manufacturing
      b. Menentukan ruang lingkup audit yang akan dijalankan
      c. Melakukan audit pendahuluan untuk mendapatkan data & informasi
          yang bersifat umum tentang objek audit
      d. Menyusun program & prosedur audit yang akan dilaksanakan
      e. Melaksanakan audit yang telah ditetapkan sesuai dengan program &
          prosedur audit yang mencakup pengumpulan & pemeriksaan data serta
          mengadakan wawancara
      f. Mengolah & menganalisis hasil temuan
      g. Membuat laporan ikhtisar temuan yang penting & saran perbaikan
7. Lingkup audit manajemen :
   Audit mengenai tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan manufacturing
   perusahaan yang ditetapkan
   Audit mengenai desain sistem manufacturing yang dijalankan yang mencakup:
      a. Pemilihan lokasi
      b. Pengaturan tata letak
      c. Keadaan bangunan & sarana penunjang
      d. Teknologi yang digunakan
      e. Proses manufacturing yang dijalankan
      f. Keadaan mesin & peralatan
   Audit mengenai penerapan sistem manufacturing, yang mencakup:
      a. Perencanaan & program operasi / produksi

                                   7
AUDIT MANUFAKTURING

            b. Pembelian & pengadaan bahan
            c. Pelaksanaan manufacturing Persediaan & pengiriman barang jadi serta
                pergudangannya Biaya, serta
            d. Pemeliharaan peralatan
C. RUANG LINGKUP AUDIT MANUFAKTURING
  Ruang Lingkup Audit Produksi terdiri dari:
     1. Perencanaan Produksi (Production Planing) meliputi:
         Jadwal Produksi Induk (Master Production Schedul / MPS)
             Bagaimana menerjemahkan ramalan penjualanan (Sales Forecast) dan
                jadwal produksi (Production Schedule) sehingga dapat memenuhi
                kebutuhan konsumen.
             Jadwal produksi optimal yang meminimalkan biaya persediaan dan
                biaya set up produksi
             Tingkat persediaan yang optimal.
         Penilaian atas Idle Capacity
         Indikator:
                               Rencana Produksi bulan yang besangkutan
             LOADING =                                                        X 100%
                                    Kapasitas Produksi actual / normal
         Dengan memperhatikan feasibility study dan rencana jangka panjang maka
         dapat dilakukan penilaian atas % idle capacity yang terjadi.
         Achivement Rate
         Indikator :
                                 Keluaran aktual yang dicapai per-bulan
                    AR =                                                      X 100%
                            Rencana Produksi yang dibuat sebelum bulan itu
         Bagaimana tindakan manajemen dalam melakukan pengendalian dan
         penyesuaian terhadap devisi antara rencana produksi dengan actual yang dapat
         dicapai.
         Faktor eksternal / internal apa yang menyebabkan tidak tercapainya rencana
         produksi dan bagaimana manajemen dapat mengendalikan faktor – faktor itu.
         Inventory Level
         Indikator:
                                        Unit stock pada akhir bulan (bulan)
                             IL =
                                                 Produksi bulanan

                                        8
AUDIT MANUFAKTURING

   Bagaimana kebijakan manajemen dalam menentukan tingkat persediaan
   sehubungan      dengan     metode    pengendalian    persediaan   yang   harus
   mempertimbangkan faktor – faktor :
       a. Lead time
       b. Inventory carrying cost
       c. Orderring cost
       d. Risiko kekurangan persediaan
       e. Safety stock
   Perencanaan Line Balancing (Keseimbanagan Lintas Produksi)
       o Adakah indikasi terjadinya bottleneck dalam lini produksi.
       o Bagaimana keseimbangan loading operator dan mesin dalam lini
           produksi.
   Tingkat Utilitas Mesin dan Tenaga kerja
   Indikator:
                            Man / machine hour used
                TU =                                     X 100%
                         man / machine hour available
   Apa yang menyebabkan tingkat utilitas mesin / orang rendah, apakah
   kesalahan terletak pada production schedule atau karena ada trouble mesin dan
   lain – lain.
   Bagaimana upaya manajemen dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja
   dan mesin.
   Follow – up Anggaran Produktivitas vs Aktual Biaya Produksi
       o Bagaimana manajemen menentukan anggaran produksi.
       o Dimana terjadi penyimpangan (inefisiensi produksi) dan bagaimana
           manajemen mengatasinya.
   MIS Produksi
       o Bagaimana Sistem pelaporan (report) pada bagian produksi
       o Apakah laporan yang ada dapat menggambarkan keadaan yang ada
           bagian produksi, sehingga memudahkan pihak manajemen dalam
           melakukan pengambilan keputusan
       o Arus dokumen
       o Bagian distribusi pelaporan
2. Quality Control

                                    9
AUDIT MANUFAKTURING

   Quality Control terdiri dari:
   Tingkat kualiatas Produksi per – periode
        Faktor apa yang menyebabkan % rate yang tinggi, bagaimana
           manajemen melakukan pengendalian atas kualitas produksi.
   Sampling Plan
        Apakah sampling plan sudah mempertimbangkan risiko produsen,
           risiko konsumen dan biaya pemeriksaan
        Apakah rejection rate dan servise rate yang tinng disebabkan oleh
           karena sampling plan yang buruk.
   Penerapan Total Quality Management (TQM)
        Apakah perusahaan sudah dapat menerima / menerapkan TQM
   Peta Kontrol
        Apakah fungsi / kegunaan peta control sebagai alat pengendalian
           proses dan alat untuk mengestimasi kemampuandari proses sudah
           dapat dipahami dan diterapkan.
   Standart Spesifikasi / kualitas produk
        Penilaian kewajaran atas batas – batas toleransi dan keinginan
           konsumen atau spesifikasi produk.
3. Produktivitas dan Efisiensi:
        Produktivitas Tenaga Kerja
        Efisiensi dan Produktivitas Bahan
4. Metode dan Standar Kerja
   Metode dan standart tenaga kerja meliputi:
   Waktu Baku (Standart Time)
        Sudahkan waktu baku penyelesaian pekerjaan ditetapkan dengan cara
           atau metode yang benar yaitu mempunyai tingkat kepercayaan dan
           ketelitian yang cukup baik bagi kepentingan penjadwalan produksi,
           penetapan kapasitas produksi, penilaian performa system kerja
   Sistem Kerja
        Bagaimana dengan keadaan lingkunganb (kondisi) tempat kerja yang
           dihubungkan dengan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dalam
           bekerja.
   Standart Operating Procedures (SOP)

                                   10
AUDIT MANUFAKTURING

       Apakah pengaturan kecepatan mesin sudah sesuai dengan kemampuan
          fisik yang menjalankan dan sampai sejauh mana operator mentaati
          SOP tersebut.
5. Maintenance
   Maintenance meliputi:
   MIS Maintenance
       Apakah MIS yang ada sudah dapat menjamin kemungkinan
          diterapkannya Preventive Maintenance Policy.
   Preventive Maintenance
       Apakah perusahaan sudah menjalankan Preventive Maintenance dalam
          bentuk apa?
   Pedoman Maintenance
       Apakah prosedur permintaan kerja pemeliharaan yaitu dalam rangka
          biaya dan maintenance time.
       Bagaimana dengan availability system produksi yang di dukung oleh
          system pemeliharaan.
6. Organisasi Manajement Produksi
      a. Tujuan / Sasaran Departemen Produksi
      b. Penilaian Struktur Organisasi:
             o Rentang pengendalian
             o Tingkat Sentralisasi
             o Koordinasi dan jalur komunikasi
             o Tingkat Formalitas
             o Rasio Administratif
             o Tingkat Spesialisasi Fungsional
             o Tingkat Absensi Pegawai
             o Turn Over Pegawai
7. Plant Lay Out
       Beberapa kriteria penilaian terhadap layout yang ada antara lain:
       Fleksibilitas Lay Out
       Efektifitas dan Efisinsi material flow pattern
       Minimum material handing oleh direct labour
       Minimum jarak material handling

                                 11
AUDIT MANUFAKTURING

        Minimum frekuensi perpindahan material
        Penggunaan ruang yang ekonomis
        Pengaturan tata letak gudang yang efisien
        Keselamatan dan keamanan kerja.
8. Value Analysis / value Engineering
        Sudah adakah program VE / VA di perusahaan
        Bagaimana efektifitasnya dan hambatan – hambatan apa yang dihadapi
          dalam penerapannya.
        Berapa besar biaya yang dapat dihemat.
9. Data Pokok
   B.H. Walley dalam bukunya “ Production Management Hardbook” (1980),
   memberikan data pokok untuk audit manufacturing sebagai berikut:
        Proses Produksi
          Jenis Proses Produksi apakah yang sdang dipertimbangkan:
              o Pengelompokan / penetapan pekerjaan
              o Proses
              o Lini
        Kendala kebijakan (Policy Constraints)
          Kendala apakah yang merupakan kendala untuk proses produksi,
          misalnya:
              o Penerimaan pesanan langsung dari pelanggan
              o Membuat Persediaan.
              o Penggunaan mesin yang tinggi karena intensifnya modal.
              o Jajaran produk yang kecil atau besar
              o Waktu penyerahan yang cepat.
        Persaingan (Competition)
          Apakah para pesaing lebih baik di banding perusahaan sendiri dalam
          hal berikut:
              o Biaya Produksi
              o Waktu penyerahan pesanan (terutama keterandalannya).
              o Mutu dan keterandalan Produk.
              o Jajaran Produk dan kemampuan untuk menghasilkan produk
                 khusus.

                                 12
AUDIT MANUFAKTURING

 Pabrik dan Mesin
      o Umur
      o Jumlah
      o Penggunaan dan kerusakan (waktu yang dihabiskan untuk
          perawatan)
      o Tipe dan tempat pembelian
 Hubungan Industrial
      o Komposisi dan besarnya jumlah tenaga kerja rincian umur
      o Catatan hubungan industrial
      o Skema atau jadwal konsultasi dan partisipasi dalam operasi
 Informasi Operasi
   Pengukuran operasi akan membantu memberi petunjuk bagaimana
   proses produksi beroperasi dalam bisnis itu.
 Organisasi
      o Jenis organisasi
      o Organisasi aktual – rincian menurut bagian dan fungsi, tingkat,
          manajemen.
      o Batasan tentang peran: wewenang, kekuasaan, tanggung jawab
      o Sasaran
 Penggunaan Sumber Daya
      o Mesin
      o Bahan Mentah
      o Tenaga kerja
 Produk dan Produksi
      o Waktu pesanan
      o Kelompok pesanan dan besarnya jumlah pesanan
      o Jumlah barang dalam jajaran produk.
 Informasi Biaya
      o Biaya Produksi
      o Biaya produksi dan / atau biaya operasi perjam
      o Sumbangan perjam dari mesin – mesin utama
      o Biaya bahan



                           13
AUDIT MANUFAKTURING

                o Biaya tenaga kerja langsung, tidak langsung, biaya umum
                   pekerjaan.
        Produktivitas
                o Nilai tambah tiap: produk, mesin, jam kerja, pekerja langsung.
                o Efisisensi dan pendayagunaan tenaga kerja.
                o Pendayagunaan dan efisiensi mesin.
        Jam Kerja
                o Jam lembur
                o Istirahat dan kelonggaran lain yang sudah disetujui
                o Perbandigan antara tenaga kerja langsung dan tidak langsung.
        Sistem Produksi
                o Perencanaan dan pengendalian produksi
                o Akuntansi manajemen
                o Pengendalian mutu (Quality Control)
                o Sistem imbalan
                o Sistem pembayaran
                o Pencatatan Pekerjaan
        Tata Ruang dan Pabrik
                o Produksi
                o Pekerjaan yang sdang berjalan
                o Penyimpanan umum
10. Data Lain
   Data lain dalam audit manufacturing meliputi:
        Keterkaitan dengan Lingkungan
                a. Teknologi
                b. Gambaran teknologi atau teknik yang digunakan dalam
                   perusahaan
        Perubahan Budaya
                a. Perputaran Pekerjaan
                b. Kemangkiran
        Pemerintah dan Serikat Pekerja




                                   14
AUDIT MANUFAKTURING

   Bagaimana perusahaan menyerap perundang – undangan pemerintah
   tentang perlindungan pemekerjaan, kelebihan tenaga kerja, kesehatan,
   keamanan.
 Pertimbangan Ekonomis
   Kecendrungan ekonomis apa saja yang harus dipertimbangkan dalam
   dua sampai tiga tahun yang akan dating seperi: inflasi, tingkat upah,
   perubahan dalam produk nasional bruto.
 Perusahaan dan Dunia Luar
   Rasio pokok berikut harus ditentukan untuk semua pesaing nasional
   dan internasional dan dibandingkan dengan rasio perusahaan sendiri:
      o Laba Operasi
      o Hasil penjualan
      o Harga pokok penjualan
      o Nilai tambah




                          15
AUDIT MANUFAKTURING

                                         BAB III
                                       KESIMPULAN:


       Audit manufakturing melakukan pengujian-pengujian atas ketaatan atas kebujakan
yang telah digariskan dalam bidang operasional, efisiensi dalam menyelenggarakan upaya
untuk mencapai tujuan dibidang operasional perusahaan, dan efektivitas dari pencapaian
tujuan tersebut.
   a. Data Pokok
       B.H. Walley dalam bukunya “Production Management Handbook” (1980),
       memberikan data pokok untuk audit manufakturing sebagai berikut:
           1. Proses Produksi
           2. Kendala Kebijakan
           3. Pola Permintaan
           4. Persaingan
           5. Pabrik dan Mesin
           6. Hubungan Industrial
           7. Informasi Operasi
           8. Organisasi
           9. Penggunaan Sumber Daya
           10. Produk dan Produksi
           11. Informasi Biaya
           12. Produktivitas
           13. Jam Kerja
           14. Sistem Produksi
           15. Tata Ruang dan Pabrik
   b. Langkah-langkah Audit Manajemen
           1. Merumuskan maksud dan tujuan dari dilaksanakannya audit manufakturing.
           2. Menentukan ruang lingkup audit yang akan dijalankan.
           3. Melakukan audit pendahuluan untuk mendapatkan data dan informasi yang
               bersifat umum tentang obyek audit.
           4. Menyusun program dan prosedur audit yang dilaksanakan .




                                            16
AUDIT MANUFAKTURING

      5. Melaksanakan audit yang telah ditetapkan sesuai dengan program dan
             prosedur audit yang mencakup pengumpulan dan pemeriksaan data serta
             mengadakan wawancara.
      6. Mengolah dan menganalisis hasil temuan.
      7. Membuat laporan ikhtisar temuan yang penting dan saran perbaikan.
c. Berdasarkan maksud dan tujuan dari pelaksanaan audit manufakturing. Maka
   kemudian ditentukan lingkup audit manajemen yang akan dilakukan, yang dapat
   berupa:
      1. Audit mengenai tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan manufakturing
             perusahaan yang ditetapkan.
      2. Audit mengenai disain sistem manufakturing yang dijalankan, yang mencakup
             pemilihan lokasi, pengaturan tata letak, keadaan bangunan dan sarana
             penunjang, teknologi yang digunakan, proses manufakturing yang dijalankan,
             keadaan mesin dan peralatan.
      3. Audit       mengenai    penerapan       sistem   manufakturing,   yang   mencakup
             perencanaan dan program operasi/produksi, pembelian dan pengadaan bahan,
             pelaksanaan manufakturing, persediaan dan pengiriman barang jadi serta
             pergudangannya, biaya, serta pemeliharaan peralatan.
d. Sistem transformasi informasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Ada dua
   macam lingkungan yang perlu diperhatikan:
      1. Fungsi bisnis lain atau tingkat manajemen yang lebih tinggi di dalam
             perusahaan tetapi di luar fungsi operasi mungkin mengubah kebijakan, sumber
             daya, perkiraan, asumsi, atau kendala. Sebagaimana akibatnya sistem
             informasi pada fungsi operasi perlu beradaptasi dan menyesuaikan dengan
             keadaan lingkungan internal yang baru.
      2. Lingkungan di luar perusahaan mungkin mengalami perubahan dilihat dari
             segi hukum, politik, sosial atau ekonomi, sehingga mengakibatkan perubahan
             pada masukkan, keluaran maupun sistem informasi operasi. Perubahan yang
             terus menerus dalam lingkungan operasi tampaknya telah menjadi sesuatu
             yang lazim, bukan lagi sebagai pengecualian.
e. Ruang Lingkup Audit Manufakturing
      1. Sistem Transformasi: meliputi masukkan, proses dan keluaran.
      2. Fungsi Manajemen: perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.

                                            17
AUDIT MANUFAKTURING

3. Standar kriteria yang digunakan: jumlah, mutu atau spesifikasi, waktu dan
   biaya serta daya yang tersedia.




                                     18
AUDIT MANUFAKTURING

                           DAFTAR PUSTAKA

Tunggal, Amin Widjaja. AUDIT MANAJEMEN KONTEMPORER Edisi Revisi.
     Harvarindo. 2000


Sumber lain:
               http://www.google.com//auditmanufakturing




                                           19

More Related Content

What's hot

Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingAyi Suwandi
 
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPAkuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPSujatmiko Wibowo
 
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITASBAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITASEmilia Wati
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAdi Jauhari
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2Ratih Anjilni
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhMahyuni Bjm
 
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi AkuntansiSistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansiawalalghali
 
Siklus Pengolahan Data : SIA
Siklus Pengolahan Data : SIASiklus Pengolahan Data : SIA
Siklus Pengolahan Data : SIAALI MASKUR
 
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...Jiantari Marthen
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma findira
 
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiMateri AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiRyan Gamof
 
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAMahyuni Bjm
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
 

What's hot (20)

Sistem biaya taksiran
Sistem biaya taksiranSistem biaya taksiran
Sistem biaya taksiran
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPAkuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITASBAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
 
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
 
Kertas kerja audit
Kertas kerja auditKertas kerja audit
Kertas kerja audit
 
Standard Auditing
Standard AuditingStandard Auditing
Standard Auditing
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja
 
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi AkuntansiSistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
 
Siklus Pengolahan Data : SIA
Siklus Pengolahan Data : SIASiklus Pengolahan Data : SIA
Siklus Pengolahan Data : SIA
 
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
 
Pengertian Dan Konsep Dasar Akuntansi Manajemen
Pengertian Dan Konsep Dasar Akuntansi ManajemenPengertian Dan Konsep Dasar Akuntansi Manajemen
Pengertian Dan Konsep Dasar Akuntansi Manajemen
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma
 
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiMateri AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
 
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
 

Similar to Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013

Audit Fungsi Produksi dan Operasi
Audit Fungsi Produksi dan OperasiAudit Fungsi Produksi dan Operasi
Audit Fungsi Produksi dan OperasiHendy Surjono
 
AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI.pptx
AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI.pptxAUDIT PRODUKSI DAN OPERASI.pptx
AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI.pptxDianSitumorang4
 
PENGELUARAN- PENGAJIAN PERNIAGAAN
PENGELUARAN- PENGAJIAN PERNIAGAANPENGELUARAN- PENGAJIAN PERNIAGAAN
PENGELUARAN- PENGAJIAN PERNIAGAANCkg Nizam
 
Manajemen produksi dan pemasaran fix
Manajemen produksi dan pemasaran   fixManajemen produksi dan pemasaran   fix
Manajemen produksi dan pemasaran fixFikahati Rachmawati
 
Manajemen Operasional
Manajemen OperasionalManajemen Operasional
Manajemen OperasionalAulia Ihza
 
Bab i-tantangan-mi-di-abad-21
Bab i-tantangan-mi-di-abad-21Bab i-tantangan-mi-di-abad-21
Bab i-tantangan-mi-di-abad-21pravgayuh
 
Tugas pengantar bisnis
Tugas pengantar bisnisTugas pengantar bisnis
Tugas pengantar bisnisRiky Obicha
 
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenAspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenMuhammad Fajar
 
Operational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasC S
 
MANAGEMEN PRODUKSI
MANAGEMEN PRODUKSIMANAGEMEN PRODUKSI
MANAGEMEN PRODUKSIMr.Mahmud
 
Tugas pengantar bisnis
Tugas pengantar bisnisTugas pengantar bisnis
Tugas pengantar bisnisRiky Obicha
 
Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...
Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...
Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...giatamaistian1
 

Similar to Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013 (20)

Bab I manajemen operasional
Bab I manajemen operasionalBab I manajemen operasional
Bab I manajemen operasional
 
Audit Fungsi Produksi dan Operasi
Audit Fungsi Produksi dan OperasiAudit Fungsi Produksi dan Operasi
Audit Fungsi Produksi dan Operasi
 
AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI.pptx
AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI.pptxAUDIT PRODUKSI DAN OPERASI.pptx
AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI.pptx
 
7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri
 
PENGELUARAN- PENGAJIAN PERNIAGAAN
PENGELUARAN- PENGAJIAN PERNIAGAANPENGELUARAN- PENGAJIAN PERNIAGAAN
PENGELUARAN- PENGAJIAN PERNIAGAAN
 
Manajemen produksi dan pemasaran fix
Manajemen produksi dan pemasaran   fixManajemen produksi dan pemasaran   fix
Manajemen produksi dan pemasaran fix
 
97416321 makalah-pemasaran
97416321 makalah-pemasaran97416321 makalah-pemasaran
97416321 makalah-pemasaran
 
97416321 makalah-pemasaran
97416321 makalah-pemasaran97416321 makalah-pemasaran
97416321 makalah-pemasaran
 
Manajemen Operasional
Manajemen OperasionalManajemen Operasional
Manajemen Operasional
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
 
Optimalisasi proses produksi
Optimalisasi proses produksiOptimalisasi proses produksi
Optimalisasi proses produksi
 
Bab i-tantangan-mi-di-abad-21
Bab i-tantangan-mi-di-abad-21Bab i-tantangan-mi-di-abad-21
Bab i-tantangan-mi-di-abad-21
 
Tugas pengantar bisnis
Tugas pengantar bisnisTugas pengantar bisnis
Tugas pengantar bisnis
 
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenAspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
 
Operational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola Kualitas
 
kelompok 2_AB4
kelompok 2_AB4kelompok 2_AB4
kelompok 2_AB4
 
MANAGEMEN PRODUKSI
MANAGEMEN PRODUKSIMANAGEMEN PRODUKSI
MANAGEMEN PRODUKSI
 
Mpo 1-2
Mpo 1-2Mpo 1-2
Mpo 1-2
 
Tugas pengantar bisnis
Tugas pengantar bisnisTugas pengantar bisnis
Tugas pengantar bisnis
 
Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...
Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...
Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...
 

More from Jiantari Marthen

Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Jiantari Marthen
 
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Jiantari Marthen
 
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Jiantari Marthen
 
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...Jiantari Marthen
 
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...Jiantari Marthen
 
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Jiantari Marthen
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Jiantari Marthen
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Jiantari Marthen
 
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Jiantari Marthen
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Jiantari Marthen
 
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...Jiantari Marthen
 
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013Jiantari Marthen
 

More from Jiantari Marthen (20)

Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
 
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
 
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
 
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
 
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
 
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
 
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
 
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
 
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
 
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
 

Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013

  • 1. AUDIT MANUFAKTURING BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap perusahaan industri perlu melakukan audit manufacturing, untuk dapat meyakinkan apakah fungsi manufacturing perusahaan telah dilaksanakan sesuai dengan upaya yang tepat dan memadai untuk mencapai tujuan perusahaan dan sekaligus memberikan saran untuk meningkatkan kegunaan dari masukan yang berupa tenaga dan keterampilan, bahan dan peralatan, dana serta informasi, menjadi barang atau jasa yang siap dipasarkan oleh perusahaan tersebut kepada konsumen atau pemakainya. Semua kegiatan operasional dalam perusahaan haruslah didasarkan pada standar-standar yang berupa prosedur dan rencana yang disusun dalam rangka mencapai sasaran yang diharapkan dalam pengelolaan perusahaan umumnya dan pengelolaan bidang operasional khususnya. Dalam bidang manufacturing, sasaran yang diharapkan adalah tepat jumlah, tepat mutu, tepat dari hasil produksi/operasi, dan dengan biaya rendah. Oleh karena itu pelaksanaan audit manufacturing dalam suatu perusahaan, haruslah menunjang pencapaian sasaran tersebut, terutama dapat memperoleh keyakinan bahwa fungsi manufacturing telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berupa rencana atau standar yang digunakan, dan bila terjadi penyimpangan, saran-saran apa yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya. Audit manufacturing melakukan pengujian-pengujian atas ketaatan atas kebijakan yang telah digariskan dalam bidang operasional, efisiensi dalam menyelenggarakan upaya untuk mencapai tujuan dibidang operasional perusahaan, dan efektivitas dari pencapaian tujuan tersebut. Atas dasar pengujian tersebut, maka dirumuskan temuan dari audit manufacturing. Selanjutnya dasar temuan tersebut, harus dicari dan dirumuskan saran untuk memperbaiki kelemahan yang ditemukan. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan Audit Manufakturing? 2. Bagaimana pengauditan dalam Audit Manufakturing? 3. Apa saja Ruang Lingkup utama dalam pengauditan Manufakturing? C. TUJUAN DIBUATNYA MAKALAH INI 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Audit Manufakturing 1
  • 2. AUDIT MANUFAKTURING 2. Untuk mengetahui bagaimana pengauditan dalam Audit Manufakturing 3. Untuk mengetahui Apa saja Ruang Lingkup utama dalam pengauditan Manufakturing? 2
  • 3. AUDIT MANUFAKTURING BAB II PEMBAHASAN A. PENGANTAR AUDIT MANUFAKTURING Pelaksanaan audit manufacturing mencakup seluruh lingkup fungsi manufacturing dan lingkup fungsi manajemen. Lingkup fungsi operasional dalam suatu perusahaan mencakup bidang, bagian atau fungsi yang terdapat dalam organisasi perusahaan, jadi dalam lingkup manufacturing tercakup semua kegiatan yang terkait dalam usaha untuk mentransformasikan masukan berupa tenaga dan keahlian, bahan dan peralatan, dana serta informasi, menjadi keluaran berupa barang atau jasa. Semua masukan diubah menjadi barang dan/atau jasa melalui teknologi proses, yaitu metode tertentu yang digunakan untuk melakukan transformasi tersebut. Perubahan pada teknologi mengubah cara suatu masukan digunakan terhadap lainnya, dan mungkin pula produk yang dihasilkan. Jenis masukan yang digunakan antara satu industri dengan industri lainnya berbeda. Operasi perusahaan manufaktur mobil memerlukan masukan berupa modal dan energy untuk mesin, fasilitas, dan peralatan, sedangkan masukan berupa material menjadi dasar proses konversi dari bahan baku menjadi barang jadi. Operasi di industry jasa, menggunakan masukan yang berbeda dengan yang dipakai di industry manufaktur. Sebagai contoh, operasi jasa penerbangan memerlukan masukan berupa modal untuk penyediaan pesawat terbang dan fasilitas, tenaga kerja yang sangat terlatih (pilot, pemeliharaan pesawat), tenaga kerja biasa, dan sejumlah besar energy. Kebutuhan masukan bahan baku pada industry jasa sangat sedikit dibandingkan suatu perusahaan manufaktur. Jasa utama yang ditawarkan oleh suatu jasa penerbangan adalah transportasi, meskipun jasa lain seperti pemesanan hotel dan angkutan udara juga diberikan. Sistem transformasi informasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Ada dua macam lingkungan yang perlu diperhatikan. Pertama, fungsi bisnis lain atau tingkat manajemen yang lebih tinggi, didalam perusahaan tetapi di luar fungsi operasi, mungkin mengubah kebijakan, sumber daya, perkiraan, asumsi, tujuan, atau kendala. Sebagai akibatnya, sistem transformasi pada fungsi operasi perlu beradaptasi untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkungan internal baru. Kedua, lingkungan di luar 3
  • 4. AUDIT MANUFAKTURING perusahaan mungkin perubahan dilihat dari segi hukum, politik, sosial, atau ekonomi, sehingga mengakibatkan perubahan pula pada masukan, keluaran, ataupun sistem transformasi operasi. Perubahan yang terus-menerus dalam lingkungan operasi tampaknya telah menjadi sesuatu yang lazim, bukan lagi sebagai pengecualian. Pengelolaan sistem transformasi memerlukan pengendalian terus-menerus terhadap sistem dan lingkungan. Suatu perubahan pada lingkungan dapat menyebabkan manajemen mengubah masukan, keluaran, sistem pengendalian, maupun sistem transformasi itu sendiri. Sebagai contoh, perubahan kondisi ekonomi mungkin menyebabkan manajer operasi merevisi perkiraan permintaan dan pada akhirnya merekrut lebih banyak tenaga kerja dan memperbesar kapasitas produksi. Demikian pula apabila terjadi penurunan mutu kapasitas produksi. Demikian pula apabila terjadi penurunan mutu produk, manajer operasi akan mengkaji ulang prosedur pengendalian mutunya sehingga membawa kembali sistem transformasi ke jalurnya yang benar. Peran manajer operasi adalah mengendalikan sistem transformasi dan lingkungannya agar dapat merencanakan, mengendalikan, dan memperbaiki sistem. Masukan yang terdapat dalam proses transformasi dari fungsi manufacturing, terdiri dari sumber daya manusia (tenaga dan keterampilan), bahan dan peralatan, metode kerja dan dana. Semua masukan ini harus merupakan obyek audit. Audit dilakukan terhadap masukan itu meliputi: jumlah atau kuantitas, mutu atau kualitas, waktu biaya serta datanya sendiri. Disamping itu audit terhadap masukan tersebut dilakukan baik dalam perencanaannya, maupun dalam pelaksanaannya dan administrasinya. Pelaksanaan audit terhadap masukan ditujukan untuk memperoleh keyakinan bahwa pengadaan, penyimpanan, administrasi dan penggunaan masukan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan fungsi manufacturing dari perusahaan tertentu telah memenuhi ketaatan, ekonomis, efektivitas, dan efisiensi. Pelaksanaan audit pada fungsi manufacturing mencakup pula audit terhadap proses transformasi yang merupakan kegiatan pengolahan atau pelaksanaan aktivitas menghasilkan keluaran yang berupa barang atau jasa. Audit yang dilakukan terhadap proses transformasi ini meliputi perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan pengendalian kegiatan pengerjaan keluaran tersebut. Disamping itu dalam audit ini terkait pula tentang jumlah pengerjaan yang dilakukan, yang dapat menunjukkan tingkat produktivitas, mutu proses pengerjaan, waktu yang menunjukkan lamanya dan 4
  • 5. AUDIT MANUFAKTURING saat batas waktu yang diperlukan, dan biaya yang dikeluarkan bagi proses pengerjaan tersebut serta data yang tersedia, masih berlaku dan dapat dipercaya. Dengan pelaksanaan audit manufacturing pada proses transformasi maka dapat diketahui tentang prestasi dalam proses transformasi, apakah telah sesuai dengan ketentuan, kebijakan dan peraturan yang ada, dan dapat pula mencerminkan tingkat produktivitas, rendemen, efektivitas dan efisiensi dari proses transformasi tersebut. Sehingga dengan demikian akan dapat memberikan keyakinan apakah telah dilakukan upaya yang memadai bagi pencapaian tujuan dalam kegiatan transformasi yang dilaksanakan perusahaan ini. B. PENGERTIAN DAN DEFINISI AUDIT MANUFAKTURING Audit manufakturing melakukan pengujian-pengujian atas ketaatan atas kebujakan yang telah digariskan dalam bidang operasional, efisiensi dalam menyelenggarakan upaya untuk mencapai tujuan dibidang operasional perusahaan, dan efektivitas dari pencapaian tujuan tersebut. Peran fungsi Audit Manufakturing dalam perusahaan adalah meningkatkan kegunaan dari masukan yang berupa tenaga dan keterampilan, bahan dan peralatan, dana serta informasi menjadi barang atau jasa yang siap dipasarkan oleh perusahaan tersebut kepada konsumen atau pemakainya. 1. Ada banyak alasan untuk melakukan audit manufaktur: Memastikan prosedur mencerminkan praktek nyata (apa yang kita katakan adalah apa yang kita lakukan). Temukan ketidakakuratan sehingga mereka dapat dengan cepat dikoreksi. Mengungkapkan konsistensi dari suatu proses (dari orang ke orang, atau hari ke hari). Menunjukkan pendekatan proaktif untuk perbaikan proses dan, Mendorong berkelanjutan tindakan korektif. 2. Audit manufaktur yang baik memerlukan: Pengumuman di muka. Manufaktur audit tidak dimaksudkan untuk menangkap orang yang melakukan sesuatu yang salah. Sebaliknya, selama audit Anda berharap untuk menangkap orang yang melakukan hal-hal yang benar. 5
  • 6. AUDIT MANUFAKTURING Sebuah skema rating untuk mengklasifikasikan masalah ditemukan. Sebuah skema rating memungkinkan Anda untuk masalah peringkat untuk memprioritaskan tindakan perbaikan. Aksi ketika sebuah masalah ditemukan. Tidak ada yang lebih mengecewakan daripada menemukan masalah dan melakukan apa-apa tentang hal itu. Idealnya, karyawan yang bekerja pada proses harus membantu dalam penyelesaian masalah yang ditemukan. Ini akan meningkatkan kepekaan karyawan terhadap masalah. Terlatih auditor. Auditor harus mengenal dengan baik wilayah mereka mengamati dan dengan teknik-teknik audit. 3. Sasaran yang diharapkan adalah: Tepat jumlah Tepat mutu Tepat hasil produksi / operasi Biaya yang rendah 4. Audit manufacturing melakukan pengujian-2 atas : Ketaatan atas kebijakan yang telah digariskan dalam bidang operasional Efisiensi Efektifitas 5. Audit manufacturing mencakup : Lingkup fungsi manufacturing Lingkup fungsi manajemen 6. Lingkup kegiatan audit manufacturing mencakup 3 sisi, Sisi pertama adalah sistem transformasi, yang meliputi, Masukan, berupa: a. Tenaga dan keahlian b. Bahan dan peralatan c. Dana serta informasi Proses, yaitu metode tertentu yang digunakan untuk melakukan trasformasi Keluaran, berupa : a. Barang atau, b. Jasa 6
  • 7. AUDIT MANUFAKTURING Sisi kedua adalah fungsi manajemen, yaitu : a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Pengendalian Sisi ketiga adalah standar kriteria yang digunakan, yaitu: a. Jumlah b. Mutu atau spesifikasi c. Waktu dan biaya serta d. Data yang tersedia Langkah-langkah audit manufacturing : a. Merumuskan maksud & tujuan dari dilaksanakannya audit manufacturing b. Menentukan ruang lingkup audit yang akan dijalankan c. Melakukan audit pendahuluan untuk mendapatkan data & informasi yang bersifat umum tentang objek audit d. Menyusun program & prosedur audit yang akan dilaksanakan e. Melaksanakan audit yang telah ditetapkan sesuai dengan program & prosedur audit yang mencakup pengumpulan & pemeriksaan data serta mengadakan wawancara f. Mengolah & menganalisis hasil temuan g. Membuat laporan ikhtisar temuan yang penting & saran perbaikan 7. Lingkup audit manajemen : Audit mengenai tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan manufacturing perusahaan yang ditetapkan Audit mengenai desain sistem manufacturing yang dijalankan yang mencakup: a. Pemilihan lokasi b. Pengaturan tata letak c. Keadaan bangunan & sarana penunjang d. Teknologi yang digunakan e. Proses manufacturing yang dijalankan f. Keadaan mesin & peralatan Audit mengenai penerapan sistem manufacturing, yang mencakup: a. Perencanaan & program operasi / produksi 7
  • 8. AUDIT MANUFAKTURING b. Pembelian & pengadaan bahan c. Pelaksanaan manufacturing Persediaan & pengiriman barang jadi serta pergudangannya Biaya, serta d. Pemeliharaan peralatan C. RUANG LINGKUP AUDIT MANUFAKTURING Ruang Lingkup Audit Produksi terdiri dari: 1. Perencanaan Produksi (Production Planing) meliputi: Jadwal Produksi Induk (Master Production Schedul / MPS)  Bagaimana menerjemahkan ramalan penjualanan (Sales Forecast) dan jadwal produksi (Production Schedule) sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen.  Jadwal produksi optimal yang meminimalkan biaya persediaan dan biaya set up produksi  Tingkat persediaan yang optimal. Penilaian atas Idle Capacity Indikator: Rencana Produksi bulan yang besangkutan LOADING = X 100% Kapasitas Produksi actual / normal Dengan memperhatikan feasibility study dan rencana jangka panjang maka dapat dilakukan penilaian atas % idle capacity yang terjadi. Achivement Rate Indikator : Keluaran aktual yang dicapai per-bulan AR = X 100% Rencana Produksi yang dibuat sebelum bulan itu Bagaimana tindakan manajemen dalam melakukan pengendalian dan penyesuaian terhadap devisi antara rencana produksi dengan actual yang dapat dicapai. Faktor eksternal / internal apa yang menyebabkan tidak tercapainya rencana produksi dan bagaimana manajemen dapat mengendalikan faktor – faktor itu. Inventory Level Indikator: Unit stock pada akhir bulan (bulan) IL = Produksi bulanan 8
  • 9. AUDIT MANUFAKTURING Bagaimana kebijakan manajemen dalam menentukan tingkat persediaan sehubungan dengan metode pengendalian persediaan yang harus mempertimbangkan faktor – faktor : a. Lead time b. Inventory carrying cost c. Orderring cost d. Risiko kekurangan persediaan e. Safety stock Perencanaan Line Balancing (Keseimbanagan Lintas Produksi) o Adakah indikasi terjadinya bottleneck dalam lini produksi. o Bagaimana keseimbangan loading operator dan mesin dalam lini produksi. Tingkat Utilitas Mesin dan Tenaga kerja Indikator: Man / machine hour used TU = X 100% man / machine hour available Apa yang menyebabkan tingkat utilitas mesin / orang rendah, apakah kesalahan terletak pada production schedule atau karena ada trouble mesin dan lain – lain. Bagaimana upaya manajemen dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan mesin. Follow – up Anggaran Produktivitas vs Aktual Biaya Produksi o Bagaimana manajemen menentukan anggaran produksi. o Dimana terjadi penyimpangan (inefisiensi produksi) dan bagaimana manajemen mengatasinya. MIS Produksi o Bagaimana Sistem pelaporan (report) pada bagian produksi o Apakah laporan yang ada dapat menggambarkan keadaan yang ada bagian produksi, sehingga memudahkan pihak manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan o Arus dokumen o Bagian distribusi pelaporan 2. Quality Control 9
  • 10. AUDIT MANUFAKTURING Quality Control terdiri dari: Tingkat kualiatas Produksi per – periode  Faktor apa yang menyebabkan % rate yang tinggi, bagaimana manajemen melakukan pengendalian atas kualitas produksi. Sampling Plan  Apakah sampling plan sudah mempertimbangkan risiko produsen, risiko konsumen dan biaya pemeriksaan  Apakah rejection rate dan servise rate yang tinng disebabkan oleh karena sampling plan yang buruk. Penerapan Total Quality Management (TQM)  Apakah perusahaan sudah dapat menerima / menerapkan TQM Peta Kontrol  Apakah fungsi / kegunaan peta control sebagai alat pengendalian proses dan alat untuk mengestimasi kemampuandari proses sudah dapat dipahami dan diterapkan. Standart Spesifikasi / kualitas produk  Penilaian kewajaran atas batas – batas toleransi dan keinginan konsumen atau spesifikasi produk. 3. Produktivitas dan Efisiensi:  Produktivitas Tenaga Kerja  Efisiensi dan Produktivitas Bahan 4. Metode dan Standar Kerja Metode dan standart tenaga kerja meliputi: Waktu Baku (Standart Time)  Sudahkan waktu baku penyelesaian pekerjaan ditetapkan dengan cara atau metode yang benar yaitu mempunyai tingkat kepercayaan dan ketelitian yang cukup baik bagi kepentingan penjadwalan produksi, penetapan kapasitas produksi, penilaian performa system kerja Sistem Kerja  Bagaimana dengan keadaan lingkunganb (kondisi) tempat kerja yang dihubungkan dengan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dalam bekerja. Standart Operating Procedures (SOP) 10
  • 11. AUDIT MANUFAKTURING  Apakah pengaturan kecepatan mesin sudah sesuai dengan kemampuan fisik yang menjalankan dan sampai sejauh mana operator mentaati SOP tersebut. 5. Maintenance Maintenance meliputi: MIS Maintenance  Apakah MIS yang ada sudah dapat menjamin kemungkinan diterapkannya Preventive Maintenance Policy. Preventive Maintenance  Apakah perusahaan sudah menjalankan Preventive Maintenance dalam bentuk apa? Pedoman Maintenance  Apakah prosedur permintaan kerja pemeliharaan yaitu dalam rangka biaya dan maintenance time.  Bagaimana dengan availability system produksi yang di dukung oleh system pemeliharaan. 6. Organisasi Manajement Produksi a. Tujuan / Sasaran Departemen Produksi b. Penilaian Struktur Organisasi: o Rentang pengendalian o Tingkat Sentralisasi o Koordinasi dan jalur komunikasi o Tingkat Formalitas o Rasio Administratif o Tingkat Spesialisasi Fungsional o Tingkat Absensi Pegawai o Turn Over Pegawai 7. Plant Lay Out  Beberapa kriteria penilaian terhadap layout yang ada antara lain:  Fleksibilitas Lay Out  Efektifitas dan Efisinsi material flow pattern  Minimum material handing oleh direct labour  Minimum jarak material handling 11
  • 12. AUDIT MANUFAKTURING  Minimum frekuensi perpindahan material  Penggunaan ruang yang ekonomis  Pengaturan tata letak gudang yang efisien  Keselamatan dan keamanan kerja. 8. Value Analysis / value Engineering  Sudah adakah program VE / VA di perusahaan  Bagaimana efektifitasnya dan hambatan – hambatan apa yang dihadapi dalam penerapannya.  Berapa besar biaya yang dapat dihemat. 9. Data Pokok B.H. Walley dalam bukunya “ Production Management Hardbook” (1980), memberikan data pokok untuk audit manufacturing sebagai berikut:  Proses Produksi Jenis Proses Produksi apakah yang sdang dipertimbangkan: o Pengelompokan / penetapan pekerjaan o Proses o Lini  Kendala kebijakan (Policy Constraints) Kendala apakah yang merupakan kendala untuk proses produksi, misalnya: o Penerimaan pesanan langsung dari pelanggan o Membuat Persediaan. o Penggunaan mesin yang tinggi karena intensifnya modal. o Jajaran produk yang kecil atau besar o Waktu penyerahan yang cepat.  Persaingan (Competition) Apakah para pesaing lebih baik di banding perusahaan sendiri dalam hal berikut: o Biaya Produksi o Waktu penyerahan pesanan (terutama keterandalannya). o Mutu dan keterandalan Produk. o Jajaran Produk dan kemampuan untuk menghasilkan produk khusus. 12
  • 13. AUDIT MANUFAKTURING  Pabrik dan Mesin o Umur o Jumlah o Penggunaan dan kerusakan (waktu yang dihabiskan untuk perawatan) o Tipe dan tempat pembelian  Hubungan Industrial o Komposisi dan besarnya jumlah tenaga kerja rincian umur o Catatan hubungan industrial o Skema atau jadwal konsultasi dan partisipasi dalam operasi  Informasi Operasi Pengukuran operasi akan membantu memberi petunjuk bagaimana proses produksi beroperasi dalam bisnis itu.  Organisasi o Jenis organisasi o Organisasi aktual – rincian menurut bagian dan fungsi, tingkat, manajemen. o Batasan tentang peran: wewenang, kekuasaan, tanggung jawab o Sasaran  Penggunaan Sumber Daya o Mesin o Bahan Mentah o Tenaga kerja  Produk dan Produksi o Waktu pesanan o Kelompok pesanan dan besarnya jumlah pesanan o Jumlah barang dalam jajaran produk.  Informasi Biaya o Biaya Produksi o Biaya produksi dan / atau biaya operasi perjam o Sumbangan perjam dari mesin – mesin utama o Biaya bahan 13
  • 14. AUDIT MANUFAKTURING o Biaya tenaga kerja langsung, tidak langsung, biaya umum pekerjaan.  Produktivitas o Nilai tambah tiap: produk, mesin, jam kerja, pekerja langsung. o Efisisensi dan pendayagunaan tenaga kerja. o Pendayagunaan dan efisiensi mesin.  Jam Kerja o Jam lembur o Istirahat dan kelonggaran lain yang sudah disetujui o Perbandigan antara tenaga kerja langsung dan tidak langsung.  Sistem Produksi o Perencanaan dan pengendalian produksi o Akuntansi manajemen o Pengendalian mutu (Quality Control) o Sistem imbalan o Sistem pembayaran o Pencatatan Pekerjaan  Tata Ruang dan Pabrik o Produksi o Pekerjaan yang sdang berjalan o Penyimpanan umum 10. Data Lain Data lain dalam audit manufacturing meliputi:  Keterkaitan dengan Lingkungan a. Teknologi b. Gambaran teknologi atau teknik yang digunakan dalam perusahaan  Perubahan Budaya a. Perputaran Pekerjaan b. Kemangkiran  Pemerintah dan Serikat Pekerja 14
  • 15. AUDIT MANUFAKTURING Bagaimana perusahaan menyerap perundang – undangan pemerintah tentang perlindungan pemekerjaan, kelebihan tenaga kerja, kesehatan, keamanan.  Pertimbangan Ekonomis Kecendrungan ekonomis apa saja yang harus dipertimbangkan dalam dua sampai tiga tahun yang akan dating seperi: inflasi, tingkat upah, perubahan dalam produk nasional bruto.  Perusahaan dan Dunia Luar Rasio pokok berikut harus ditentukan untuk semua pesaing nasional dan internasional dan dibandingkan dengan rasio perusahaan sendiri: o Laba Operasi o Hasil penjualan o Harga pokok penjualan o Nilai tambah 15
  • 16. AUDIT MANUFAKTURING BAB III KESIMPULAN: Audit manufakturing melakukan pengujian-pengujian atas ketaatan atas kebujakan yang telah digariskan dalam bidang operasional, efisiensi dalam menyelenggarakan upaya untuk mencapai tujuan dibidang operasional perusahaan, dan efektivitas dari pencapaian tujuan tersebut. a. Data Pokok B.H. Walley dalam bukunya “Production Management Handbook” (1980), memberikan data pokok untuk audit manufakturing sebagai berikut: 1. Proses Produksi 2. Kendala Kebijakan 3. Pola Permintaan 4. Persaingan 5. Pabrik dan Mesin 6. Hubungan Industrial 7. Informasi Operasi 8. Organisasi 9. Penggunaan Sumber Daya 10. Produk dan Produksi 11. Informasi Biaya 12. Produktivitas 13. Jam Kerja 14. Sistem Produksi 15. Tata Ruang dan Pabrik b. Langkah-langkah Audit Manajemen 1. Merumuskan maksud dan tujuan dari dilaksanakannya audit manufakturing. 2. Menentukan ruang lingkup audit yang akan dijalankan. 3. Melakukan audit pendahuluan untuk mendapatkan data dan informasi yang bersifat umum tentang obyek audit. 4. Menyusun program dan prosedur audit yang dilaksanakan . 16
  • 17. AUDIT MANUFAKTURING 5. Melaksanakan audit yang telah ditetapkan sesuai dengan program dan prosedur audit yang mencakup pengumpulan dan pemeriksaan data serta mengadakan wawancara. 6. Mengolah dan menganalisis hasil temuan. 7. Membuat laporan ikhtisar temuan yang penting dan saran perbaikan. c. Berdasarkan maksud dan tujuan dari pelaksanaan audit manufakturing. Maka kemudian ditentukan lingkup audit manajemen yang akan dilakukan, yang dapat berupa: 1. Audit mengenai tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan manufakturing perusahaan yang ditetapkan. 2. Audit mengenai disain sistem manufakturing yang dijalankan, yang mencakup pemilihan lokasi, pengaturan tata letak, keadaan bangunan dan sarana penunjang, teknologi yang digunakan, proses manufakturing yang dijalankan, keadaan mesin dan peralatan. 3. Audit mengenai penerapan sistem manufakturing, yang mencakup perencanaan dan program operasi/produksi, pembelian dan pengadaan bahan, pelaksanaan manufakturing, persediaan dan pengiriman barang jadi serta pergudangannya, biaya, serta pemeliharaan peralatan. d. Sistem transformasi informasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Ada dua macam lingkungan yang perlu diperhatikan: 1. Fungsi bisnis lain atau tingkat manajemen yang lebih tinggi di dalam perusahaan tetapi di luar fungsi operasi mungkin mengubah kebijakan, sumber daya, perkiraan, asumsi, atau kendala. Sebagaimana akibatnya sistem informasi pada fungsi operasi perlu beradaptasi dan menyesuaikan dengan keadaan lingkungan internal yang baru. 2. Lingkungan di luar perusahaan mungkin mengalami perubahan dilihat dari segi hukum, politik, sosial atau ekonomi, sehingga mengakibatkan perubahan pada masukkan, keluaran maupun sistem informasi operasi. Perubahan yang terus menerus dalam lingkungan operasi tampaknya telah menjadi sesuatu yang lazim, bukan lagi sebagai pengecualian. e. Ruang Lingkup Audit Manufakturing 1. Sistem Transformasi: meliputi masukkan, proses dan keluaran. 2. Fungsi Manajemen: perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. 17
  • 18. AUDIT MANUFAKTURING 3. Standar kriteria yang digunakan: jumlah, mutu atau spesifikasi, waktu dan biaya serta daya yang tersedia. 18
  • 19. AUDIT MANUFAKTURING DAFTAR PUSTAKA Tunggal, Amin Widjaja. AUDIT MANAJEMEN KONTEMPORER Edisi Revisi. Harvarindo. 2000 Sumber lain: http://www.google.com//auditmanufakturing 19