SlideShare a Scribd company logo
Manajemen
Persediaan
OLEH KELOMPOK 4
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS TADULAKO
2015
UKAR SUMIJANA C20215032
GUSSTIAWAN RAIMANU C20215014
MUHAMMAD RAFIQ C20215004
EKA PUTRA IDRIS C20215099
Outline
• Arti, Peranan & Fungsi
• Karakteristik Persediaan
• Strategi Operasi Persediaan
• Metode Pengendalian Persediaan
• Contoh Soal dan Penyelesaian
Arti
• Definisi
Persediaan merupakan sejumlah
bahan/barang yang disediakan oleh
perusahaan, baik berupa bahan jadi, bahan
mentah, maupun barang dalam proses yang
disediakan untuk menjaga kelancaran operasi
perusahaan guna memenuhi permintaan
konsumen setiap waktu (Margaretha, 2014)
Lanj.
• Persediaan adalah sumber daya menganggur
yang menunggu proses lebih lanjut
(Nasution, 2003)
• Persediaan adalah istilah umum yang
menjunjukkan segala sesuatu atau sumber
daya organisasi yang disimpan dalam
antisipasinya terhadap permintaan baik
internal maupun eksternal (Handoko, 2000)
Peran
• Menjaga kelangsungan proses produksi
• Menghindari kehilangan penjualan
• Memperoleh diskon kuantiti
• Mengurangi biaya persediaan
• Mencapai biaya produksi yang efisien
Fungsi
• Fungsi Decoupling, untuk membantu perusahaan agar bisa
memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier.
• Fungsi Economic Lot Sizing, persediaan ini perlu
mempertimbangkan penghematan-penghematan (potongan
pembelian, biaya pengangkutan per unit lebih murah dan
sebagainya) karena perusahaan melakukan pembelian dalam
kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang
timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi,
risiko dan sebagainya)
• Fungsi Antisipasi, untuk mengantisipasi dan mengadakan
permintaan musiman (seasonal inventories), menghadapi
ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan untuk menyediakan
persediaan pengamanan (safety stock).
Karakteristik Persediaan
• Persediaan tersebut merupakan milik
perusahan.
• Persediaan tersebut siap dijual kepada para
konsumen
Perusahaan
Dagang
Persediaan
Barang
Dagangan
(finished goods)
Perusahaan
Industri
Persediaan bahan
baku (raw material)
Persediaan barang
dalam proses (work
in process)
Persediaan barang
dalam jadi (finished
goods)
Persediaan barang
pembantu (supplies)
Persediaan suku
cadang (components
parts)
Tujuan Pengelolaan Persediaan
• Menyediakan persediaan yang dibutuhkan
untuk menyokong operasi dengan biaya
minimum
• Menghilangkan pengaruh ketidakpastian
(mis: safety stock)
• Memberi waktu luang untuk pengelolaan
produksi dan pembelian
• Untuk mengantisipasi perubahan pada
permintaan dan penawaran.
Alasan Penggunaan M Persediaan
• Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau
persiapan dan biaya penyimpanan.
• Untuk memenuhi permintaan pelanggan, misalnya
menepati tanggal pengiriman.
• Untuk menyanggah proses produksi yang tidak
dapat diandalkan.
• Untuk memanfaatkan diskon
• Untuk menghadapi kenaikan harga di masa yang
akan datang.
Metode Manajemen Persediaan
Metode EOQ (Economic Order Quantity)
Reorder Point
Safety Stock
Just in Time
Metode EOQ
• EOQ atau kuantitas pesanan ekonomis adalah
suatu metode untuk menentukan berapa
jumlah pesanan yang paling ekonomis intuk
satu kali pesan. Atau dapat juga dikatakan
jumlah unit pembelian yang paling optimal
𝑬𝑶𝑸 =
𝟐𝑫𝑺
𝑪
Ket : D = Penggunaan atau permintaan yang
diperkirakan per periode waktu
S = Biaya Pesanan
C = Biaya Penyimpanan per unit per tahun
Q = Kuantitas Pemesanan
EOQ dapat dihitung menggunakan rumus:
Reorder Point
• Reorder point atau titik pemesanan kembali
adalah saat persediaan mencapai titik dimana
perlu dilakukan pemesanan kembali yang
dinyatakan dalam persamaan berikut.
Reorder Point = Lead Time x Average Usage
Safety Stock
• Persediaan pengamanan adalah persediaan
tambahan yang diadakan untuk melindungi
atau menjaga kemungkinan terjadinya
kekurangan bahan (stock out).
• SS dapat dihitung menggunakan formula:
Safety Stock = (Pemakaian Maksimum –
Pemakaian Rata-Rata) Lead Time
Just in time (Kanban System)
Just in time (JIT) merupakan pendekatan untuk
meminimalkan total biaya penyimpanan dan persiapan yang
sangat berbeda dari pendekatan tradisional. Pendekatan
tradisional mengakui biaya penyiapan dan kemudian
menentukan kuantitas pesanan yang merupakan saldo terbaik
dari dua kategori biaya. Dilain pihak, JIT tidak mengakui
biaya persiapan, tetapi sebaliknya JIT mencoba menekan
biaya-biaya ini sampai nol. Jika biaya penyiapan tidak
menjadi signifikan, maka biaya tersisa yang akan
diminimalkan adalah biaya penyimpanan, yang dilakukan
dengan mengurangi persediaan sampai ketingkat yang sangat
rendah. Hasil dari JIT adalah bahwa persediaan akan dipesan
secara periodik dan lebih sering.
• Menghitung JIT dapat dilakukan
mengunakan formula:
Ket : X1 = Unit produk yang harus dijual untuk
mencapai laba tertentu.
I = Laba Sebelum Pajak (EBT)
F1 = Total Biaya Tetap
X2 = Jumlah kualitas non unit
V2 = Biaya Variabel Non Unit
V1 = Biaya Variabel Per Unit
P = Harga Jual Per Unit
X1 = I+F1+X2 . V2P-V1
Sistem ABC
Sistem ABC adalah teknik manajemen
persediaan dengan membagi persediaan ke
dalam tiga golongan sesuai dengan tingkat
penurunan kepentingan yang didasarkan pada
nilai rupiah pada investasi masing-masing
golongan persediaan.
Lanj.
• Prinsip manajemen persediaan menerapkan
klasifikasi ABC adalah semua persediaan
harus bias dimasukkan ke dalam salah satu
kelompok persediaan, yaitu:
– Kelompok A, merupakan persediaan yang harga per
satuannya tinggi dan kontribusi terhadap penjualan juga
tinggi.
– Kelompok B, merupakan persediaan yang harganya lebih
rendah dari kelompok A dan kontribusi terhadap penjualan
sedang.
– Kelompok C, merupakan persediaan yang harganya rendah
dan kontribusinya terhadap penjualan juga rendah.
Contoh Soal
• Perusahaan ABC akan melakukan pemesanan
material sebanyak 1.200 unit dengan harga
Rp. 1.000 per unit. Total biaya pemesanan
sebesar Rp. 15.000 untuk setiap kali
pemesanan. Biaya penyimpanan diketahui
sebesar 40% dari harga beli.
• 𝑬𝑶𝑸 =
2𝐷𝑆
𝐶
=
2 𝑥 15.000 𝑥 12.000
0,4 𝑥 1.000
= 300 unit
• Untuk membuktikan bahwa persediaan barang pada tingkat economic
orde quantity ini total biayanya paling minimum, dapat ditunjukkan
dengan analisis pada tabel berikut ini:
Frekuensi pembelian (1) 1 x 2 x 3 x 4 x 6 x 10 x 12 x
Berapa bulan sekali
pesanan dilakukan (2)
12 6 4 3 2 1,2 1
Jumlah unit setiap kali
pemesanan (3)
1.200 600 400 300 200 120 100
Nilai inventory (4) = Rp.
1000 (3)
Rp. 1.200.000 600.000 400.000 300.000 200.000 180.000 100.000
Nilai inventory rata-rata
(5) = (4)/2
600.000 300.000 200.000 150.000 100.000 90.000 50.000
Penyimpanan setahun (5)
= 40% x (5)
240.000 120.000 80.000 60.000 40.000 36.000 20.000
Pesanan setahun (7) = (1)
x Rp. 15000
15.000 30.000 45.000 60.000 90.000 150.000 180.000
Total biaya seluruhnya
(8) = (6) + (7)
255.000 150.000 125.000 120.000 130.000 186.000 200.000
Sumber : Margaretha, 2014
• Tabel analisis EOQ menunjukkan bahwa
tingkat pesanan material sebanyak 1.200 atau
dengan sekali pesan memiliki biaya terbesar.
Tingkat pesanan 300 adalah pesanan yang
memiliki biaya terkecil. Persediaan material
sebesar 300 unit ini adlah persediaan paling
minimum atau pada tingkat economic order
quantity.
THANKS FOR YOUR
ATTENTION
Access to Full Paper at :
https://www.academia.edu/16384587/Inventory_Management

More Related Content

What's hot

7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan
Simon Patabang
 
Activity Based Costing
Activity Based CostingActivity Based Costing
Activity Based Costing
Indra Yu
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leveragetitikefnita
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Dayana Florencia
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
mas karebet
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
Hayy
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Lia Ivvana
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
haris fadilah
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
radhi abdul halim
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013Cep Fathurrahman
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
Roesdaniel Ibrahim, ST. CHt.
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Lia Ivvana
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingAyi Suwandi
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
gadis sriyamti
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Faridaabraham
 
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalContoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalLailiya NR
 
Sumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber PendanaanSumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber Pendanaan
Gusstiawan Raimanu
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
Tito Riyanto
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
Judianto Nugroho
 

What's hot (20)

7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan
 
Activity Based Costing
Activity Based CostingActivity Based Costing
Activity Based Costing
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalContoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
 
Sumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber PendanaanSumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber Pendanaan
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 

Similar to Manajemen persediaan

6mk manaj persediaan
6mk manaj persediaan6mk manaj persediaan
6mk manaj persediaanIshak Enginer
 
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptBab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
ridwaneffendi18
 
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxPengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
BeritaDunia3
 
Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.pptMetode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Awaludin Siking
 
manajemen persediaan
manajemen persediaanmanajemen persediaan
manajemen persediaanudinasep
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasional
Istiqomah II
 
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptPPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
apriliadwis
 
Manajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanManajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: Persediaan
Quraeni Wardhany
 
Manajemen Persediaan.ppt
Manajemen Persediaan.pptManajemen Persediaan.ppt
Manajemen Persediaan.ppt
ViviYosefriYanti
 
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdfTM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
dodikprakoso2
 
materi materi 11MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
materi materi 11MANAJEMEN PERSEDIAAN.pptmateri materi 11MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
materi materi 11MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
DenzbaguseNugroho
 
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).pptMANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
AnnisaRohima1
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
Ismha Mhanyun
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
Ismha Mhanyun
 
Am klsa-p6-g6
Am klsa-p6-g6Am klsa-p6-g6
Am klsa-p6-g6
renatainess
 
Bab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaanBab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaan
Dodi Suryadi
 
Manajemen persediaan 2
Manajemen persediaan 2Manajemen persediaan 2
Manajemen persediaan 2
Ghazy Haq
 
Inventory Management.pptx
Inventory Management.pptxInventory Management.pptx
Inventory Management.pptx
agushermawan702359
 
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.pptPertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
EmillioJosephine1
 
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
UPPKBGUYANGAN
 

Similar to Manajemen persediaan (20)

6mk manaj persediaan
6mk manaj persediaan6mk manaj persediaan
6mk manaj persediaan
 
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptBab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
 
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxPengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
 
Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.pptMetode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
 
manajemen persediaan
manajemen persediaanmanajemen persediaan
manajemen persediaan
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasional
 
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptPPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
 
Manajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanManajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: Persediaan
 
Manajemen Persediaan.ppt
Manajemen Persediaan.pptManajemen Persediaan.ppt
Manajemen Persediaan.ppt
 
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdfTM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
 
materi materi 11MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
materi materi 11MANAJEMEN PERSEDIAAN.pptmateri materi 11MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
materi materi 11MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
 
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).pptMANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Am klsa-p6-g6
Am klsa-p6-g6Am klsa-p6-g6
Am klsa-p6-g6
 
Bab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaanBab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaan
 
Manajemen persediaan 2
Manajemen persediaan 2Manajemen persediaan 2
Manajemen persediaan 2
 
Inventory Management.pptx
Inventory Management.pptxInventory Management.pptx
Inventory Management.pptx
 
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.pptPertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
 
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
 

More from Gusstiawan Raimanu

Decision Support System
Decision Support SystemDecision Support System
Decision Support System
Gusstiawan Raimanu
 
Pengamanan dan Pengendalian Sistem Informasi Manajemen
Pengamanan dan Pengendalian Sistem Informasi ManajemenPengamanan dan Pengendalian Sistem Informasi Manajemen
Pengamanan dan Pengendalian Sistem Informasi Manajemen
Gusstiawan Raimanu
 
Pasar Monopoli
Pasar MonopoliPasar Monopoli
Pasar Monopoli
Gusstiawan Raimanu
 
Analisis Lingkungan Bisnis Global Pizza Hut India
Analisis Lingkungan Bisnis Global Pizza Hut IndiaAnalisis Lingkungan Bisnis Global Pizza Hut India
Analisis Lingkungan Bisnis Global Pizza Hut India
Gusstiawan Raimanu
 
E business and E-commerce
E business and E-commerceE business and E-commerce
E business and E-commerce
Gusstiawan Raimanu
 
Global Phenomenon
Global PhenomenonGlobal Phenomenon
Global Phenomenon
Gusstiawan Raimanu
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Gusstiawan Raimanu
 
Pengumpulan Informasi dan Peramalan Permintaan
Pengumpulan Informasi dan Peramalan PermintaanPengumpulan Informasi dan Peramalan Permintaan
Pengumpulan Informasi dan Peramalan Permintaan
Gusstiawan Raimanu
 
Kompensasi
KompensasiKompensasi
Kompensasi
Gusstiawan Raimanu
 
Cost of capital
Cost of capitalCost of capital
Cost of capital
Gusstiawan Raimanu
 

More from Gusstiawan Raimanu (10)

Decision Support System
Decision Support SystemDecision Support System
Decision Support System
 
Pengamanan dan Pengendalian Sistem Informasi Manajemen
Pengamanan dan Pengendalian Sistem Informasi ManajemenPengamanan dan Pengendalian Sistem Informasi Manajemen
Pengamanan dan Pengendalian Sistem Informasi Manajemen
 
Pasar Monopoli
Pasar MonopoliPasar Monopoli
Pasar Monopoli
 
Analisis Lingkungan Bisnis Global Pizza Hut India
Analisis Lingkungan Bisnis Global Pizza Hut IndiaAnalisis Lingkungan Bisnis Global Pizza Hut India
Analisis Lingkungan Bisnis Global Pizza Hut India
 
E business and E-commerce
E business and E-commerceE business and E-commerce
E business and E-commerce
 
Global Phenomenon
Global PhenomenonGlobal Phenomenon
Global Phenomenon
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
 
Pengumpulan Informasi dan Peramalan Permintaan
Pengumpulan Informasi dan Peramalan PermintaanPengumpulan Informasi dan Peramalan Permintaan
Pengumpulan Informasi dan Peramalan Permintaan
 
Kompensasi
KompensasiKompensasi
Kompensasi
 
Cost of capital
Cost of capitalCost of capital
Cost of capital
 

Recently uploaded

Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 

Recently uploaded (17)

Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 

Manajemen persediaan

  • 1. Manajemen Persediaan OLEH KELOMPOK 4 PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS TADULAKO 2015 UKAR SUMIJANA C20215032 GUSSTIAWAN RAIMANU C20215014 MUHAMMAD RAFIQ C20215004 EKA PUTRA IDRIS C20215099
  • 2. Outline • Arti, Peranan & Fungsi • Karakteristik Persediaan • Strategi Operasi Persediaan • Metode Pengendalian Persediaan • Contoh Soal dan Penyelesaian
  • 3. Arti • Definisi Persediaan merupakan sejumlah bahan/barang yang disediakan oleh perusahaan, baik berupa bahan jadi, bahan mentah, maupun barang dalam proses yang disediakan untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan guna memenuhi permintaan konsumen setiap waktu (Margaretha, 2014)
  • 4. Lanj. • Persediaan adalah sumber daya menganggur yang menunggu proses lebih lanjut (Nasution, 2003) • Persediaan adalah istilah umum yang menjunjukkan segala sesuatu atau sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap permintaan baik internal maupun eksternal (Handoko, 2000)
  • 5. Peran • Menjaga kelangsungan proses produksi • Menghindari kehilangan penjualan • Memperoleh diskon kuantiti • Mengurangi biaya persediaan • Mencapai biaya produksi yang efisien
  • 6. Fungsi • Fungsi Decoupling, untuk membantu perusahaan agar bisa memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier. • Fungsi Economic Lot Sizing, persediaan ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan (potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit lebih murah dan sebagainya) karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, risiko dan sebagainya) • Fungsi Antisipasi, untuk mengantisipasi dan mengadakan permintaan musiman (seasonal inventories), menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan untuk menyediakan persediaan pengamanan (safety stock).
  • 7. Karakteristik Persediaan • Persediaan tersebut merupakan milik perusahan. • Persediaan tersebut siap dijual kepada para konsumen
  • 8. Perusahaan Dagang Persediaan Barang Dagangan (finished goods) Perusahaan Industri Persediaan bahan baku (raw material) Persediaan barang dalam proses (work in process) Persediaan barang dalam jadi (finished goods) Persediaan barang pembantu (supplies) Persediaan suku cadang (components parts)
  • 9. Tujuan Pengelolaan Persediaan • Menyediakan persediaan yang dibutuhkan untuk menyokong operasi dengan biaya minimum • Menghilangkan pengaruh ketidakpastian (mis: safety stock) • Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian • Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan penawaran.
  • 10. Alasan Penggunaan M Persediaan • Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau persiapan dan biaya penyimpanan. • Untuk memenuhi permintaan pelanggan, misalnya menepati tanggal pengiriman. • Untuk menyanggah proses produksi yang tidak dapat diandalkan. • Untuk memanfaatkan diskon • Untuk menghadapi kenaikan harga di masa yang akan datang.
  • 11. Metode Manajemen Persediaan Metode EOQ (Economic Order Quantity) Reorder Point Safety Stock Just in Time
  • 12. Metode EOQ • EOQ atau kuantitas pesanan ekonomis adalah suatu metode untuk menentukan berapa jumlah pesanan yang paling ekonomis intuk satu kali pesan. Atau dapat juga dikatakan jumlah unit pembelian yang paling optimal 𝑬𝑶𝑸 = 𝟐𝑫𝑺 𝑪 Ket : D = Penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu S = Biaya Pesanan C = Biaya Penyimpanan per unit per tahun Q = Kuantitas Pemesanan EOQ dapat dihitung menggunakan rumus:
  • 13. Reorder Point • Reorder point atau titik pemesanan kembali adalah saat persediaan mencapai titik dimana perlu dilakukan pemesanan kembali yang dinyatakan dalam persamaan berikut. Reorder Point = Lead Time x Average Usage
  • 14. Safety Stock • Persediaan pengamanan adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out). • SS dapat dihitung menggunakan formula: Safety Stock = (Pemakaian Maksimum – Pemakaian Rata-Rata) Lead Time
  • 15. Just in time (Kanban System) Just in time (JIT) merupakan pendekatan untuk meminimalkan total biaya penyimpanan dan persiapan yang sangat berbeda dari pendekatan tradisional. Pendekatan tradisional mengakui biaya penyiapan dan kemudian menentukan kuantitas pesanan yang merupakan saldo terbaik dari dua kategori biaya. Dilain pihak, JIT tidak mengakui biaya persiapan, tetapi sebaliknya JIT mencoba menekan biaya-biaya ini sampai nol. Jika biaya penyiapan tidak menjadi signifikan, maka biaya tersisa yang akan diminimalkan adalah biaya penyimpanan, yang dilakukan dengan mengurangi persediaan sampai ketingkat yang sangat rendah. Hasil dari JIT adalah bahwa persediaan akan dipesan secara periodik dan lebih sering.
  • 16. • Menghitung JIT dapat dilakukan mengunakan formula: Ket : X1 = Unit produk yang harus dijual untuk mencapai laba tertentu. I = Laba Sebelum Pajak (EBT) F1 = Total Biaya Tetap X2 = Jumlah kualitas non unit V2 = Biaya Variabel Non Unit V1 = Biaya Variabel Per Unit P = Harga Jual Per Unit X1 = I+F1+X2 . V2P-V1
  • 17. Sistem ABC Sistem ABC adalah teknik manajemen persediaan dengan membagi persediaan ke dalam tiga golongan sesuai dengan tingkat penurunan kepentingan yang didasarkan pada nilai rupiah pada investasi masing-masing golongan persediaan.
  • 18. Lanj. • Prinsip manajemen persediaan menerapkan klasifikasi ABC adalah semua persediaan harus bias dimasukkan ke dalam salah satu kelompok persediaan, yaitu: – Kelompok A, merupakan persediaan yang harga per satuannya tinggi dan kontribusi terhadap penjualan juga tinggi. – Kelompok B, merupakan persediaan yang harganya lebih rendah dari kelompok A dan kontribusi terhadap penjualan sedang. – Kelompok C, merupakan persediaan yang harganya rendah dan kontribusinya terhadap penjualan juga rendah.
  • 19. Contoh Soal • Perusahaan ABC akan melakukan pemesanan material sebanyak 1.200 unit dengan harga Rp. 1.000 per unit. Total biaya pemesanan sebesar Rp. 15.000 untuk setiap kali pemesanan. Biaya penyimpanan diketahui sebesar 40% dari harga beli. • 𝑬𝑶𝑸 = 2𝐷𝑆 𝐶 = 2 𝑥 15.000 𝑥 12.000 0,4 𝑥 1.000 = 300 unit
  • 20. • Untuk membuktikan bahwa persediaan barang pada tingkat economic orde quantity ini total biayanya paling minimum, dapat ditunjukkan dengan analisis pada tabel berikut ini: Frekuensi pembelian (1) 1 x 2 x 3 x 4 x 6 x 10 x 12 x Berapa bulan sekali pesanan dilakukan (2) 12 6 4 3 2 1,2 1 Jumlah unit setiap kali pemesanan (3) 1.200 600 400 300 200 120 100 Nilai inventory (4) = Rp. 1000 (3) Rp. 1.200.000 600.000 400.000 300.000 200.000 180.000 100.000 Nilai inventory rata-rata (5) = (4)/2 600.000 300.000 200.000 150.000 100.000 90.000 50.000 Penyimpanan setahun (5) = 40% x (5) 240.000 120.000 80.000 60.000 40.000 36.000 20.000 Pesanan setahun (7) = (1) x Rp. 15000 15.000 30.000 45.000 60.000 90.000 150.000 180.000 Total biaya seluruhnya (8) = (6) + (7) 255.000 150.000 125.000 120.000 130.000 186.000 200.000 Sumber : Margaretha, 2014
  • 21. • Tabel analisis EOQ menunjukkan bahwa tingkat pesanan material sebanyak 1.200 atau dengan sekali pesan memiliki biaya terbesar. Tingkat pesanan 300 adalah pesanan yang memiliki biaya terkecil. Persediaan material sebesar 300 unit ini adlah persediaan paling minimum atau pada tingkat economic order quantity.
  • 22. THANKS FOR YOUR ATTENTION Access to Full Paper at : https://www.academia.edu/16384587/Inventory_Management

Editor's Notes

  1. Diskon kuantiti biasanya terjadi dalam pembelian dengan kuantitas besar. Ini tentu jauh lebih efektif apabila dilakukan dengan pembelian secara kecil-kecilan.
  2. Persediaan dimiliki oleh perusahaan dagang dan perusahaan industri
  3. Adanya over investment akan memperbesar beban bunga, memperbesar biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, memperbesar kerugian karena kerusakan, turunnya kualitas, keusangan dan semuanya ini menentukan profitabilitas. Sebaliknya adanya under investment mempunyai efek yang menekan keuntungan juga, karena kekurangan raw material perusahaan tidak akan bekerja dengan full-capacity, sehingga capital asset dan direct labor tidak dapat diberdayakan dengan seoptimal mungkin. Hal ini tentunya menyebabkan tingkat profitabilitas tidak maksimal.
  4. Jika dalam suatu produksi terdapat proses produksi barang yang terlihat tidak maksimal (mungkin karena kekurangan di sisi teknologi) dapat diantisipasi dengan melakukan persediaan terhadap barang tersebut.
  5. Sasaran akhir dari manajemen persediaan adalah untuk meminimumkan biaya dalam perubahan tingkat persediaan. Untuk mempertahankan tingkat persediaan yang optimum, diperlukan jawaban atas dua pertanyaan mendasar sebagai berikut: Kapan melakukan pemesanan? Berapa jumlah yang harus dipesan dan kapan melakukan pemesanan kembali? Untuk menjawab pertanyaan kapan melakukan pemesanan, dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu:
  6. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya safety stock adalah : Sulit/tidaknya bahan/barang tersebut diperoleh. Kebiasaan pemasok menyerahkan barang/bahan. Besar/kecilnya jumlah barang/bahan yang dibeli setiap saat. Sering/tidaknya mendapatkan pemesanan mendadak.