2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Dunia usaha di Indonesia saat ini sudah maju, bisa dilihat dari semakin banyaknya berdiri
usaha-usaha baru yang didirikan oleh masyarakat. Salah satu aspek penting pada suatu
perusahaan adalah Sistem Pengendalian Internal. Karena suatu perusahaan tidak dapat
berjalan dengan baik tanpa adanya Sistem Pengendalian Internal yang baik.
Sistem Pengendalian Internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva
dari penyalahgunaan. Sistem Pengendalian Internal dapat digunakan lebih efektif untuk
mencegah penggelapan atau penyimpangan. Pada suatu perusahaan, pengendalian internal
sangat dibutuhkan mengingat faktor-faktor yang meliputi luas dan entitas perusahaan yang
sangat kompleks. Hal ini mengakibatkan manajemen harus percaya pada laporan-laporan
serta analisis untuk operasi pengendalian Internal yang efektif.
Pada Sistem Pengendalian Internal juga terdapat elemen-elemen penting yang juga harus
ditanamkan pada tiap perusahaan yaitu lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan
pengendalian prosedur. Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan
untuk membiayai kegiatan umum perusahaaan. Kas perlu dikendalikan agar dapat
terlindungi dari hal-hal yang dapat merugikan kas perusahaan. Hal ini dikarenakan Kas
merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah diselewengkan,dan
banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Karena itu,
diperlukan adanya pengendalian internal yang baik.
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan dapat
dipercaya tidaknya data akuntansi mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijaksanaan manajemen.
Pengawasan intern (Internal Control) dalam arti sempit, pengawasan intern merupakan
pengecekan penjumlahan mendatar (crossfooting) maupun penjumlahan menurun (footing).
Dalam artian luas, pengawasan intern tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan tetapi
meliputi semua alat-alat yang digunakan manajemen untuk mengadakan pengawasan.
Pengawasan intern itu meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat yang
dikoordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan
harta perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi
di dalam operasi, dan membantu dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah
ditetapkan lebih dahulu.
2. Fungsi Pengendalian Intern
a. Melindungsi harta perusahaan dari tindakan dan keadaan yang merugikan, misalnya
pencurian, kerugian dan kerusakan.
b. Mengecek kerusakan data akuntansi, sehingga dapat menghasilkan data yang dapat
diandalkan dalam pengambilan keputusan.
c. Meningkatkan efisiensi usaha dalam beroperasi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
pengulangan kerja yang tidak perlu dan merupakan pemborosan dalam seluruh aspek
usaha.
d. Mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Manajemen
membuat berbagai peraturan dan prosedur untuk pencapaian tujuan perusahaan.
3. Sruktur pengendalian intern terdiri dari komponen, yaitu :
a. Lingkungan Pengendalian
4. 4
Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara umum dapat
memberikan acuan disiplin. Meliputi : Integritas, Nilai Etika, Kompetensi personil
perusahaan, Falsafah Manajemen dan gaya operasional, cara manajmene di dalam
mendelegasikan tugas dan tanggung jawab, mengatur dan mengembangkan personil,
serta, arahan yang diberikan oleh dewan direksi.
b. Penilaian Resiko
Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan yaitu
mengenai penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk kemudian dikelola”. Komponen ini
hendaknya mengidentifikasi resiko baik internal maupun eksternal untuk kemudian
dinilai. Sebelum melakukan penilain resiko, tujuan atau target hendaknya ditentukan
terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai dengan level-levelnya.
c. Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkan manajemen
hendaknya dilaksanakan. Aktivitas pengendalian hendaknya dilaksanakan dengan
menembus semua level dan semua fungsi yang ada di perusahaan. Meliputi : aktifitas-
aktifitas persetujuan, kewenangan, verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi atas kinerja
operasional, keamanan sumberdaya (aset), pemisahan tugas dan tanggung jawab.
d. Informasi dan Komunikasi
Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi, mengambil, dan
mengkomukasikan informasi-informasi kepada pihak yang tepat agar mereka mampu
melaksanakan tanggung jawab mereka. Di dalam perusahaan (organisasi), Sistem
informasi merupakan kunci dari komponen pengendalian ini. Informasi internal maupun
kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi maupun prasyarat hendaknya dikomunikasikan
agar manajemen memperoleh informasi mengenai keputusan-keputusan bisnis yang
harus diambil, dan untuk tujuan pelaporan eksternal.
e. Pengawasan
Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil di dalam
perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan dengan fungsi internal
audit di dalam perusahaan (organisasi), juga dipandang sebagai pengawasan seperti
aktifitas umum manajemen dan aktivitas supervise. Adalah penting bahwa defisiensi
pengendalian intern hendaknya dilaporkan ke atas. Dan pemborosan yang serius
seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan direksi.
5. 5
4. Istilah-istilah penting dalam Pengendalian Intern
a. Kondisi Terlaporkan (Reportable Condition)
Istilah lainnya adalah Defisiensi Signifikan, kedua istilah ini dipergunakan dalam
mendefinisikan suatu kondisi yang defisiensi secara signifikan di dalam rancangan atau
operasional atas pengendalian intern yang mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam
melakukan pencatatan.
b. Kelemahan Material (Material Weakness)
Didefinisikan sebagai kondisi yang terlaporkan dimana rancangan atau opersional
dari salah satu atau lebih pengendalian intern-nya tidak mampu mengurangi atau
menurunkan suatu resiko ringan atau salah penyajian yang disebabkan oleh kesalahan
atau penggelapan yang jumlahnya relatif material kaitannya dengan laporan keuangan
yang jika di audit akan dapat ditemukan.
c. Kompensasi Pengendalian (Compensating Control)
Ada beberapa perusahaan yang karena skala usahanya memang termasuk kecil,
mengakibatkan perusahaan tidak memungkinkan untuk melaksanakan pengendalian
intern yang sederhana sekalipun (misalnya : pemisihan tugas atau fungsi).
6. 6
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sistem pengendalian intern merupakan sebuah sistem dalam perusahaan untuk menjaga
dan mengembangkan sebuah perusahaan dimana terdapat penanggung jawab dalam
pelaksanan sistem pengendalian intern adalah Chief Executive Officer , Chief Financial
Officer , Controller, Internal Audit Comitee. Dan intern juga terdapat semua kompinen dari
pengawasan, pengendalian resiko dan lain sebagainya.
2. Daftar Pustaka
http://putra-finance-accounting-taxation.blogspot.com/2007/11/sistem-pengendalian-intern-
spi-basic.html
http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/04/pengertian-pengendalian-intern-serta.html
http://dita88.multiply.com/journal/item/25/ANALISIS_SISTEM_PENGENDALIAN_INTE
RNAL?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://acakacik.blogspot.co.id/2013/02/sistem-pengendalian-intern.html