Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian internal dan COSO. Pengendalian internal adalah proses yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai dalam pencapaian tujuan organisasi. COSO adalah organisasi yang menyediakan panduan pengendalian internal berdasarkan lima komponen: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan.
Davia et al. mengelompokan fraud dalam ketiga kelompok sebagai berikut:
a. Fraud yang sudah ada tuntunan hukum (prosecution), tanpa memperhatikan bagamana keputusan pengadian.
b. Fraud yang ditemukan, tapi belum ada tuntunan hukum.
c. Fraud yang belum ditemukan.
Davia et al. mengelompokan fraud dalam ketiga kelompok sebagai berikut:
a. Fraud yang sudah ada tuntunan hukum (prosecution), tanpa memperhatikan bagamana keputusan pengadian.
b. Fraud yang ditemukan, tapi belum ada tuntunan hukum.
c. Fraud yang belum ditemukan.
(Pert 6) bab 21 siklus inventory dan warehousingIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
1. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN (ScoPE)
2. HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN EVALUASI ATAS
3 BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN PENGENDALIAN INTERN
4. KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN ENTITAS
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Teknik audit adalah cara-cara yang dipakai dalam mengaudit kewajaran laporan keuangan. Hasil dari penerapan teknik audit adalah bukti audit . Oleh karena itu ada penulis yang menggunakan istilah teknik audit dan jenis bukti audit dalam makna yang sama. Cakupan dari berbagai teknik audit dalam berbagai audit investigatif, seperti teknik-teknik yang diterapkan dalam kejahatan perpajakan dan kejahatan terorganisasi (organized crime), Follow the Money dalam fraud dan tindak pidana pencucian uang, teknik pembuktian hukum, computer forensics, dan lain sebagainya.
Ada tujuh teknik yang di rinci dalam bentuk kata kerja bahasa indonesia, dengan jenis bukti auditnya dalam kurung (kata benda bahasa inggris) yakni:
1.Memeriksa fisik (physical examination)
2.Meminta konfirmasi (confirmation)
3.Memeriksa dokumen (documentation)
4.Reviw analitikal (analytic review atau analitycal review)
5. Meminta informasi lisan atau dari audit (inquiries of the auditee)
6. Menghitung kembali (reperformance)
7. Mengamati (observation)
Pengendalian Internal pada sistem informasi perusahaan Multifinance
Pengendalian Internal
Kelemahan dan saran perbaikan
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas Sistem Informasi Pada Perusahaan Multi Finance, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
15 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas Sistem Informasi Pada Perusahaan Multi Finance, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
(Pert 6) bab 21 siklus inventory dan warehousingIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
1. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN (ScoPE)
2. HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN EVALUASI ATAS
3 BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN PENGENDALIAN INTERN
4. KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN ENTITAS
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Teknik audit adalah cara-cara yang dipakai dalam mengaudit kewajaran laporan keuangan. Hasil dari penerapan teknik audit adalah bukti audit . Oleh karena itu ada penulis yang menggunakan istilah teknik audit dan jenis bukti audit dalam makna yang sama. Cakupan dari berbagai teknik audit dalam berbagai audit investigatif, seperti teknik-teknik yang diterapkan dalam kejahatan perpajakan dan kejahatan terorganisasi (organized crime), Follow the Money dalam fraud dan tindak pidana pencucian uang, teknik pembuktian hukum, computer forensics, dan lain sebagainya.
Ada tujuh teknik yang di rinci dalam bentuk kata kerja bahasa indonesia, dengan jenis bukti auditnya dalam kurung (kata benda bahasa inggris) yakni:
1.Memeriksa fisik (physical examination)
2.Meminta konfirmasi (confirmation)
3.Memeriksa dokumen (documentation)
4.Reviw analitikal (analytic review atau analitycal review)
5. Meminta informasi lisan atau dari audit (inquiries of the auditee)
6. Menghitung kembali (reperformance)
7. Mengamati (observation)
Pengendalian Internal pada sistem informasi perusahaan Multifinance
Pengendalian Internal
Kelemahan dan saran perbaikan
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas Sistem Informasi Pada Perusahaan Multi Finance, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
15 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas Sistem Informasi Pada Perusahaan Multi Finance, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
si pi, dwi rintani, hapzi ali, internal control over financial reporting, uni...dwi rintani
Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan (Internal Control over Financial Reporting – ICoFR) merupakan suatu proses yang dirancang dan dilaksanakan oleh manajemen perusahaan dalam rangka mencapai keandalan laporan keuangan, efisiensi, dan efektivitas operasi, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku untuk memberikan keyakinan yang memadai. Pelaksanaan ICoFR ini diatur dalam SOX Section 404 yang berjudul “Management Assessment of Internal Control.” Section ini mengatur bahwasanya manajemen dari perusahaan yang terdaftar di pasar modal Amerika Serikat (NYSE) wajib melakukan pelaporan atas efektivitas ICoFR serta wajib menyertakan atestasi auditor pula atas efektivitas ICoFR – nya.
14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...yohana premavari
Implementasi dan desain ICoFR 1. Definisi ICoFR. 2. Inherent limitation dari ICoFR. 3. COSO Integrated Framework. 4. Entity level control (ELC) and transactional level control (TLC). 5. Siklus dalam desain dan implementasi ICoFR.
14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting (ICoFR), Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...yohana premavari
14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting (ICoFR), Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Implementasi dan desain ICoFR 1. Definisi ICoFR. 2. Inherent limitation dari ICoFR. 3. COSO Integrated Framework. 4. Entity level control (ELC) and transactional level control (TLC). 5. Siklus dalam desain dan implementasi ICoFR.
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...yohana premavari
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting (ICoFR), Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Siklus dalam desain dan implementasi ICoFR
Internal Control Over Financial Reporting (ICoFR)
Entity level control (ELC) and transactional level control (TLC).
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...yohana premavari
Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting (ICoFR), Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Internal Control Over Financial Reporting (ICoFR)
Entity level control (ELC) and transactional level control (TLC).
Siklus dalam desain dan implementasi ICoFR
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Pengendalian Intern dan COSO
1. AUDITING DAN SISTEM AKUNTANSI
PENGENDALIAN INTERN & COSO
OLEH:
KELOMPOK IV
AFIFAH ASRA, S.Pd.
NETTI SYAHRIL, S.Pd.
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM PENDIDIKAN CALON PENDIDIK
AKADEMI KOMUNITAS (PPCPAK)
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2013
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat telah semakin tergantung pada system informasi akuntansi, yang juga
telah berkembang semakin kompleks untuk memenuhi peningkatan kebutuhan atas
informasi. Sejalan dengan peningkatan kompleksitas system dan ketergantungan pada
system tersebut, perusahaan menghadapi peningkatan risiko atas system mereka yang
sedang dinegosiasikan tersebut. Ancaman-ancaman atas system informasi akuntansi yang
dihadapi oleh perusahaan adalah:
1. Kehancuran karena bencana alam dan politik
2. Kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan
3. Tindakan tidak sengaja
4. Tindakan sengaja (kejahatan computer)
Mengingat hal-hal di atas, maka perusahaan harus menyadari kemungkinankemungkinan masalah tersebut dan mengambil langkah positif untuk meningkatkan
pengendalian dan keamanan sistem akuntansi perusahaan. Pengendalian (controlling)
merupakan salah satu fungsi manajemen dalam mencapai tujuan organisasi, yang
merupakan manifestasi dari usaha manajemen untuk mengurangi risiko kerugian dan
penyimpangan dalam suatu organisasi. Pengendalian intern yang efektif merupakan salah
satu kunci dalam kesuksesan sebuah organisasi. Dalam pengendalian intern yang efektif,
majamenen dan segenap anggota organisasi yang lain akan memiliki tingkat keyakinan
yang memadai dalam mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi. Dengan semakin
dominannya penggunaan komputer dalam membantu kegiatan operasional di berbagai
perusahaan, maka diperlukan standar-standar yang tepat sebagai alat pengendali
internal untuk menjamin bahwa data elektronik yang di proses adalah benar,
sehingga data elektronik tersebut menghasilkan pelaporan keuangan perusahaan
yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam perkembangannya terdapat banyak standarstandar control yang muncul akibat berbagai latar belakang yang berbeda, salah
satunya disebut dengan The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission’s (COSO).
B. Batasan Masalah
3. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis membatasi rencana
penulisan pengendalian internal dan salah satu standar control, yaitu The Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commission’s (COSO).
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalanya adalah sebagai
berikut:
1. Apa konsep system pengendalian intern?
2. Apa unsur system pengendalian intern?
3. apa itu The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission’s (COSO)?
4. Apa komponen pengendalian intern COSO?
D. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui:
1. Konsep system pengendalian intern
2. Unsur system pengendalian intern
3. The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission’s
(COSO)
4. Komponen pengendalian intern COSO
E. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah agar pembaca mampu untuk mengambil langkah
positif dalam meningkatkan pengendalian dan keamanan sistem akuntansi di perusahaan
kelak, sehingga perusahaan mampu meminimalisir berbagai ancaman yang datang ke
perusahaan. Dengan adanya system pengendalian intern yang efektif, dapat membantu
dalam mencapai tujuan organisasi yang antara lain dalam hal efisiensi, mengurangi
risiko kerugian, dan menghasilkan suatu laporan keuangan yang andal dan sesuai dengan
hukum dan peraturan yang berlaku.
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGENDALIAN INTERNAL
1. PENGERTIAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
System pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuranukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian
dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebjakan manajemen. Berdasarkan pengertian tersebut, maka tujuan system
pengendalian intern adalah sebagai berikut:
a. Menjaga kekayaan organisasi
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
c. Mendorong efisiensi
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Perkembangan berikutnya, istilah yang dipakai adalah pengendalian intern, di
mana sebelumnya digunakan istilah system pengendalian intern, system pengawasan
intern dan struktur pengendalian intern. Mulai 2001 resmi istilah resmi yang dugunakan
IAI adalah pengendalian intern.
Selanjutnya, IAPI (2011: 319.2) mendefinisikan pengendalian intern sebagai sutu
proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang
didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan
tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektifitas dan efisiensi
operasi, dan (4) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian internal melaksanakan 3 fungsi penting, yaitu:
a. Pengendalian unutk Pencegahan (preventive control) mencegah timbulnya
suatu masalah sebelum mereka muncul. Misalnya memperkerjakanpersonil
akuntansi yang berkualifikasi tinggi, pemisahan tugas pegawai yang memadai,
dan secara efektif mengendalikan akses fisik atas asset, fasilitas dan informasi.
b. Pengendalian untuk Pemeriksaan (detective control), dibutuhkan untuk
mengungkapkan
masalah
begitu
masalah
tersebut
muncul.
Misalnya
pemeriksaan salinan atas perhitungan, mempersiapkan rekonsiliasi bank dan
neraca saldo setiap bulan.
5. c. Pengendalian korektif (corrective control), memecahkan masalah yang
ditemukan oleh pengendalian untuk pemeriksaan. Misalnya pemeliharaan kopi
cadangan (backup copies) atas transasksi dan file utama, dan mengikuti
prosedur untuk memperpaiki kesalahan memasukkan data.
2. UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Unsure pokok system pengendalian intern adalah:
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas
dan jelas
Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung
jawab fungsional kepada unit-uit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsiona
dalam rganisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini:
1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi
akuntansi.
a) Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk
melaksanakan suatu kegiatan (misalnya pembelian).
b) Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk
menyimpan aktiva perusahaan.
c) Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk
mencatat peristiwa keuangan perusahaan.
2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan
semua tahap suatu transaksi.
b. System wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yang cukup terhadap kekayaan utang, pendapatan dan biaya
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otoritas dari pejabat
yang dimiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh
karena itu, dalam organisasi harus dibuat system yang mengatur pembagian
wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Prosedur
pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat
dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi
Cara-cara perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat, yaitu:
6. 1) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus
dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang
2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit)
3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu
orang atau satu unit orgganisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau
unit organisasi lain.
4) Perputaran jabatan (job rotation)
5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak
6) Secara periodic diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya
7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektifitas
unsure-unsur system pengendalian intern yang lain
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
Unsur mutu karyawan merupakan unsure system pengendalian intern yang
paling penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur,
unsure pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan
perusahaan tetap mapu menghasilkan pertanggungjawaban keungan yang dapat
diandalkan. Berikut cara untuk mendapatkan karyawan yang kompeten, yaitu:
1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh
pekerjaannya
2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karywan perusahaan,
sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya
B. COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATIONS (COSO)
The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission’s
(COSO) didirikan pada tahun 1985, yang merupakan aliansi dari lima organisasi profesi
diantaranya :
1. Financial Executives International (FEI)
2. The American Accounting Association (AAA)
3. The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
4. The Institute of Internal Auditors (IIA)
5. The Institute of Management Accountants (IMA) (formerly the National
Association of Accountants)
COSO adalah sebuah organisasi sektor swasta yang sukarela, didirikan
di Amerika Serikat, yang bertujuan untuk menyediakan panduan kepada manajemen
7. eksekutif dan pengelola perusahaan tentang aspek-aspek kritis dalam pengelolaan
organisasi, etika bisnis, pengendalian internal, manajemen risiko perusahaan,
kecurangan, dan pelaporan keuangan. COSO telah menerbitkan sebuah model
pengendalian internal yang umum yang dengannya perusahaan dan organisasi
dapat menilai sistem pengendalian mereka. Misi utama dari COSO adalah
“Memperbaiki/ meningkatkan kualitas laporan keuangan entitas melalui etika bisnis,
pengendalian internal yang efektif, dan corporate governance.”
Model COSO Framework yang dikembangkan pada awal tahun 1990an ini
menghubungkan pengendalian dengan lingkungan pengendalian diantaranya meliputi
budaya organisasi, sikap orang yang ada didalam organisasi, dan pendekatan organisasi
untuk menilai risiko. Model ini melakukan pengendalian dengan cara menempatkan
pengendalian pada di dalam praktek/pelaksanaan kegiatan organisasi.
COSO menekankan Pengendalian Internal sebagai suatu “proses” yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari aktivitas bisnis entitas yang berkelanjutan (on going business
activities). Untuk tujuan pelaporan manajemen kepada publik, Pengendalian Internal
terkait penjagaan asset dari pengambilan, penggunaan, atau penghilangan yang tidak
terotorisasi adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan
personil lainnya dari sebuah entitas, yang dirancang untuk memberikan keyakinan/jaminan
yang wajar berkaitan dengan pencegahan atau deteksi dini terhadap pengambilan,
penggunaan, atau penghilangan yang tidak terotorisasi terhadap asset entitas sehingga
dapat memberikan pengaruh/efek yang material terhadap laporan keuangan.
COSO juga menyatakan konsep keyakinan yang wajar (reasonable assurance)
terkait Pengendalian Internal bahwa adanya Pengendalian Internal yang baik tidak serta
merta memberikan jaminan penuh kepada entitas bisa mencapai tujuannya namun sebatas
keyakinan yang wajar. Selain itu terdapat keterbatasan yang melekat terhadap
Pengendalian Internal bahwa tidak semua jenis pengendalian dapat diimplementasikan
karena pertimbangan biaya dan manfaat (cost and benefit) sehingga dapat mengakibatkan
Pengendalian Internal kurang efektif seperti yang diharapkan.
Komponen Pengendalian Intern COSO
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi
kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan
dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan
8. struktur.
Lingkungan pengedalian terdiri atas faktor-faktor berikut:
a. Integritas dan nilai etika
b. Komitmen terhadap kompetensi
c. Pertisipasi dewan direksi dan komisaris atau komisi audit
d. Filosofi manajemen dan gaya operasi
e. Struktur organnisasi
f. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
2. Penilaian Risiko
Adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk
mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko
harus dikelola.
Berikut ancangan penilaian risiko untuk mendesain pengendalian internal:
a. Tentukan ancaman yang menghadang perusahaan
b. Perkirakan risiko, atau probabilitas, dari setiap ancaman yang muncul
c. Perkiraan pajanan/ exposure, atau kerugian potensial, dari setiap ancaman
d. Identifikasi serangkaian pengendalian untuk melindungi terhadap ancaman
e. Perkirakan biaya dan keuntungan dari pengadaan pengendalian
f. Terapkan rangkaian pengendalian untuk melindungi terhadap ancaman
3. Aktivitas Pengendalian
Adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan
manajemen dilaksanakan.
Aktivitas pengendalian umumnya termasuk ke dalam salah satu dari lima jenis
aktivitas berikut, yaitu:
a. Pemisahan tugas yang memadai
b. Otorisasi yang tepat atas transaksi dan aktivitas
c. Dokumentasi dan catatan yang memadai
d. Pengendalian fisik atas asset dan catatan-catatan
e. Pengecekan terhadap pekerjaan secara independen
4. Informasi dan Komunikasi
Merupakan pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam
suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung
9. jawab mereka.
System informasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan, yang meliputi
sistem akuntansi, terdiri atas metode dan catatan yang dibangun untuk mencatat,
mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi entitas (baik peristiwa maupun
kondisi) dan untuk memelihara akuntabilitas bagi asset, utang, dan ekuitas yang
bersangkutan.
Kualitas informasi yang dihasilkan dari system tersebut berdampak terhadap
kemampuan
manajemen
untuk
membuat
keputusan
semestinya
dalam
mengendalikan aktivitas entitas dan menyiapkan laporan keuangan yang andal.
Komunikasi mencakup penyediaan suatu pemahaman tentang peran dan tanggung
jawab individual berkaitan dengan pengendalian intern terhadap laporan
keuangan.
5. Pengawasan
Merupakan proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern
sepanjang waktu.
Metode utama untuk mengawasi kinerja mencakup:
a. Supervisi yang efektif
b. Akuntansi pertanggungjawaban
c. Audit internal
10. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebuah system pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang
dirancang agar manajemen mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa perusahaan
mencapai tujuan dan sasarannya. Tujuan umum manajemen dalam merancang system
pengendalian internal adalah keandalan laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas
kegiatan operasi, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan dan agar asset aman.
Manajemen juga harus mengidentifikasikan kerangka yang digunakan untuk mengevaluasi
efektifitas pengendalian intern. Kerangka pengendalian intern yang kebanyakan digunakan
adalah The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission’s
(COSO). COSO mengeluarkan Internal Control – Integrated Framework untuk membantu
bisnis dan entitas lain menilai dan meningkatkan system pengendalian internal mereka.
Pedoman ini memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai bagaimana kerangka kerja
pengendalian intern tersebut diterapkan pada perusahaan-perusahaan public dengan skala
kecil, walaupun dapat pula diterapkan pada perusahaan yang lebih besar. Hal ini
dimaksudkan agar dari segi biaya dapat menjadi lebih efektif (cost-effective). Walaupun
pedoman ini dirancang terutama untuk membantu manajemen dengan membangun dan
mempertahankan pengendalan intern yang efektif atas laporan keuangan, hal ini juga
sangat berguna bagi manajemen dalam menilai efektivitas pengendalian intern
sebagaimana telah diwajibkan oleh regulator.
B. Saran
Pengendalian intern dirancang untuk memberikan keyakinan/ jaminan yang wajar
berkaitan dengan pencegahan dan pendeteksian dini terhadap pengambilan, penggunaan,
atau penghilangan yang tidak terotorisasi terhadap asset entitas sehingga dapat
memberikan pengaruh/ efek material terhadap laporan keuangan. Berdasarkan hal ini maka
jelaslah bahwa penting bagi perusahaan/ entitas untuk melakukan pengendalian intern,
yang berpedoman kepada COSO Framework sebagaimana telah diwajibkan oleh regulator
yang juga sangat berguna bagi manajemen dalam menilai efektivitas pengendalian intern.
11. DAFTAR PUSTAKA
Elder, Beasley, Arens. 2011. Jasa Audit dna Assurance: pendekatan terpadu (adaptasi
Indonesia). Jakarta: Salmeba Empat.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart.2004. accounting Information System:
Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.