AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
NYERI PERUT
1. ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE PADA NY “N”
GII PI AO MASA GESTASI 39 MINGGU 3 HARI DENGAN
MASALAH SAKIT PERUT
DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
TANGGAL 27 MARET 2014
No. Register : 29 73 33
Tanggal masuk : 27 Maret 2014 , jam 02.22 Wita
Tanggal pengkajin : 27 Maret 2014 , jam 02.22 Wita
Tanggal partus : 27 Maret 2014 , jam 03.45 Wita
Nama pengkaji : WA HEMI
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. Identitas ibu / suami
Nama : Ny. “P” / Tn. “A”
Umur : 21 tahun / 25 tahun
Nikah / lamanya : 1 kali / ± 1 tahun
Suku : Makasar / Makasar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Buruh Harian
Alamat : jl. Kaka Tua 2 no.42
B. Data Biologis/Fisiologi
1. Keluhan Utama
- Nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran lendir sejak
tanggal 27-04-2014,jam 11.05 wita.
2. 2. Riwayat keluhan utama
- Sifat keluhan hilang timbul.
- Lokasi keluhan mulai dari perut bagian bawah tembus belakang.
- Usaha ibu untuk mengatasi keluhannya dengan berbaring
ditempat tidur dan memijat-mijat bagian yang sakit dan melakukan
tehnik relaksasi saat kontraksi.
C. Tinjauan Riwayat Kehamilan(ANC)
1. GI P0 A0.
2. HPHT tanggal : ? - 05 – 2012.
3. HTP tanggal : ? – 02 – 2013.
4. Selama hamil ibu tidak pernah mengalami penyakit berat atau
serius.
5. Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya pada bidan
sebanyak 4 kali.
6. Ibu mengatakan imunisasi TT1 umur kehamilan 20 minggu dan TT2
pada umur kehamilan 24 minggu.
7. selama hamil ibu tidak pernah mengalami penyakit berat atau
serius.
8. Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah merasakan nyeri perut.
D. Riwayat kehamilan Persalinan Dan Nifas Yang Lalu
Tidak ada
E. Riwayat Reproduksi
Riwayat Haid
- Menarce :14 tahun
- Siklus Haid : 28-30 hari
- Lamanya Haid : 5-7 hari
- Disminorhae/perlangsungan haid : tidak ada/normal
Riwayat ginekologi
- Tidak pernah menderita penyakit pada alat reproduksinya dan
tidak ada riwayat PMS.
Riwayat Kb
3. Tidak pernah akseptor kb sebelumnya.
F. Riwayat Kesehatan Dahulu Dan Sekarang
Tidak ada riwayat.
- Riwayat beda sesar.
- Perdarahan pervagina
- Persalinan kurang bulan (usia kehamilan kurang dari 37 minggu).
- Ketuban pecah dengan mekonium yang kental.
- Ketuban pecah lama (lebih dari 24 jam)
- Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan (kurang dari 37
minggu).
- Ikterus
- Anemia berat.
- Tanda/ gejalah infeksi.
- Preeklamsia/hipertensi dalam kehamilan
- Tinggi fundus 40 cm atau lebih.
- Gawat janin.
- Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepalah janin
masih 5/5
- Presentase bukan belakang kepala.
- Presentase majemuk.
- Kehamilan gameli.
- Tali pusat menumbung.
- Syok.
G. Data psikologi ,sosial,ekonomi dan spiritual
- Kehamilan di rencanakan.
- Emosi ibu stabil dan merasa tidak terlalu cemas.
- Pola inpartu ibu,keluarga dan petugas kesehatan baik.
- Pengambilan keputasan dalam keluarga adalah suami.
- Selama persalinan ibu selalu berserah diri kepada allah.
4. H. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1. Kebutuhan Nutrisi
Kebiasaan selama hamil
- Pola makan : nasi, sayur, lauk, dan kadang buah.
- Frekwensi : 3 kali sehari
- Pola minum : air putih
- Frekwensi : ± 8 gelas sehari
Perubahan selama inpartu
Nafsu makan ibu berkurang karena merasa sakit dan hanya
makan roti sedikit-sedikit.
2. Kebutuhan Eliminasi
Kebiasaan selama hamil
- Frekwensi BAK 5 – 6 kali sehari
- Warna kuning dan bau khas amoniak
- Frekwensi BAB 1 kali sehari
- Konsistensi padat
Perubahan selama inpartu
- Frekwensi BAK 7 – 8 kali sehari
- Frekwensi BAB 1 kali sehari,
- Warna / konsistensi : kecoklatan / lunak.
3. Kebutuhan Istirahat / Tidur
Kebiasaan selama hamil
- Tidur siang : 2 jam dari pukul 13.00 sampai 15.00 Wita
- Tidur malam : 7 jam dari pukul 21.00 sampai 05.00 Wita.
Perubahan selama inpartu ibu tidak bisa istrahat / tidur dengan
tenang karena merasa nyeri pada perut.
4. Kebutuhan Personal hygiene
Kebutuhan selama hamil
- Keramas 3 kali seminggu menggunakan sampo.
- Mandi 2 kali sehari menggunakan sabun mandi.
5. - Gosok gigi 2 kali sehari menggunakan pasta gigi saat mandi
dan sebelum tidur.
- Genitalia dibersihkan setiap kali mandi dan setelah BAB/
BAK.
I. Pemeriksaan Fisik:
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. KU ibu baik, kesadaran composmentis, keadaan emosi stabil.
b. Tanda – tanda vital:
- Tekanan darah : 120/80 mmHg ( S: 100 – 120 mmHg,
D: 70 – 90 mmHg )
- Nadi : 86 x/menit ( 70 – 90 x/menit )
- Suhu : 36,8oC ( 36,5 – 37,5oC )
- Pernapasan : 22 x/menit ( 18 – 24 x/menit )
c. Pemeriksaan obstetric ( inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi )
1. Kepala / Rambut
Inspeksi :rambut lurus, hitam, tidak rontok, tidak berketombe
dan tidak ada luka.
Palpasi :tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan di
kepala.
2. Wajah / Muka
Inspeksi :tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum,
ekspresi wajah meringis saat timbul his.
Palpasi :Tidak ada oedema
3. Mata
Inspeksi :simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda,
sclera tidak ikterus, kebersihan baik.
4. Hidung
Inspeksi : simetris lubang kiri dan kanan, bersih, tidak ada
kelainan.
5. Mulut dan Gigi
6. Inspeksi : mulut bersih, lidah bersih, tidak ada sariawan,
dan tidak ada caries pada gigi.
6. Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen,
kebersihan baik.
Palpasi :Tidak ada benjolan.
7. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan tidak
ada pelebaran vena jugularis dan limfe.
8. Dada / Payudara
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, Putting susu menonjol,
tidak ada benjolan pada axila,Hiperpigmentasi
pada areola mammae, kebersihan baik.
Palpasi : Tidak teraba massa dan nyeri tekan, Kolostrum
belum ada saat dipencet.
9. Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi, perut tampak
membesar dan tegang, tampak linea nigra dan
striae livide.
Palpasi :
- pada pemeriksaan Leopold ibu tidak merasakan
nyeri perut yang hebat.
- LeopoldI :Untuk mengetahui umur kehamilan
berdasarkan tinggi fundus uteri:TFU 3jrbpx (36 cm)
- Leopold II :Untuk mengetahui bagian yang mengisi
sisi kiri ibu atau sisi kana yaitu punggung kanan
(PUKA)
- Leopold III :Untuk mengetahui bagian yang
mengisi bagian terendahnya janin yaitu kepala
7. - Leopold IV :Untuk memastikan seberapa jauh
bagian terendahnya janin masuk PAP,tangan sudah
tidak dipertemukan yaitu BDP ( divergen )
- Pengukuran LP : 91 cm
- TBJ : lingkar perut x TFU
29 x 91 = 2639 gram
- Auskultasi :DJJ terdengar jelas,kuat dan
teratur pada kuadran kanan bawah perut dengan
frekuensi 130 x/menit
10.Genitalia
Inspeksi : ada pengeluaran lender dan bercampur darah,
tidak ada condilomata dan tidak ada varices dan
tidak ada pembesaran kelenjar bartomi.
11.Anus
Inspeksi : tidak terdapat haemoroid
12.Ektremitas atas dan bawah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, dan tidak ada varices
Palpasi : tidak ada oedema
Perkusi : reflex patella positif kiri dan kanan
d. Pemeriksaan dalam /VT, tanggal 27 Maret 2014, jam 02.00 Wita
- Dinding vagina : elastis
- Portio : tipis dan lunak
- Pembukaan : 9 cm
- Ketuban : utuh ( + )
- Presentase : kepala
- Posisi : Uuk depan
- Penurunan kepala : H. III
- Molase : tidak ada ( 0 )
- Kesan panggul : normal
1. Promotorium tidak terabah.
2. Linea inominata teraba sebagian.
8. 3. Dinding samping panggul-panggul
lurus.
4. Kedua spina isciadika tidak
menonjol.
5. Os sacrum tidak mempunyai
inklinasi kedepan dan kebelakang.
6. Sudut arkus pubis luas.
7. Keadaan dasar panggul luas.
- Pelepasan : lendir dan darah
- His baik 4x10/menit dengan durasi 32,34,33,40 detik.
- Djj 144x/menit
LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa :
GI P0 A0, umur Gestasi 38 minggu, punggung kanan,
presentase kepala, BDP, intra uterin, tunggal, hidup,
keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala 1 fase aktif dengan
masalah nyeri perut tembus belakang.
Masalah actual:-
1. GI PO AO
Data dasar
Data subjektif
- Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan tidak pernah
keguguran
Data objektif
- Tampak linea nigra, striae livide, dan onus otot tegang.
- Hiperpigmentasi pada areola mammae.
9. Analisa dan interpretasi data
- Pada primigravida adanya striae livide diakibatkan oleh
pecahnya pembuluh darah perifer akibat peregangan dinding
perut yang berlebihan pada kehamilannya yang juga
menyebabkan tonus otot menjadi tegang.
- Hiperpigmentasi disebabkan oleh pengaruh MSH yang mengikat
sehingga terdapat deposit pigmen pada areola mammae dan
tampak linea nigra.
( Buku ilmu kebidana, sarwono prawirohardjo , hal 97 dan 126),
2. Umur Gestasi 38 minggu
Data subjektif
- Ibu mengatakan umur kehamilan ± 9 bulan
- HPHT tanggal ? – 05 - 2013
- HTP tanggal ? – 02 - 2014
Data objektif
- Leopold I : TFU 3 jrbpx (36 cm)
- Umur Gestasi 38 minggu ( Rumus Neagle )
Analisa dan interpretasi data
- HPHT tanggal ? – 05 - 2013 sampai dengan pengkajian 27
maret 2014 umur kehamilan 38 minggu.
( winkjosostro Hanifa ,2002, hal 115)
3. Letak Punggung Kanan/ situs memanjang
Data subjektif
- Ibu merasakan janin kuat terutama pada perut sebelah kiri dan
dirasakan sejak bulan nofember 2012
Data objektif
- Pada palpasi leopold II : PU - KA ( Punggung Kanan )
Analisa dan interpretasi data
- Pada pemeriksaan leopold II, teraba bagian yang rata dan keras
seperti papan padaperut bagian kanan, menandakan bahwa
10. punggung berada di sebelah kanan, (Manuaba , IBG,1998, hal
135)
4. Presentase kepala
Data subjektif
- Ibu merasa seperti ada yang menyundul pada bagian bawah
perutnya.
Data objektif
- pada palpasi leopold I, teraba bokong
- pada palpasi leopold III, teraba kepala yang bulat,keras dan
melenting.
(Manuaba , IBG , 1998, hal 135)
5. BDP
Data subjektif
- Ibu lebih sering buang air kecil
Data objektif
- Pada palpasi leopold IV : BDPkepala sudah tidak dapat
digoyangkan dan kedua tangan tidak dapat bersentuhan
(divergen).
Analisa dan interpretasi data
- Pada palpasi leopold IV, bila bagian terendah masuk PAP,
maka tangan pemeriksa yang melakukan palpasi divergen, dan
frekuensi BAK ibu akan lebih sering. (Manuaba , IBG , 1998, hal
135)
6. Intra uterin
Data subjektif
- Ibu mengatakan pergerakan janinnya sangat kuat dan tidak
pernah mengalami nyeri perut yang hebat bagian bawah.
Data objektif
- Pada pemeriksaan palpasi ibu tidak merasa nyeri perut yang
hebat.
- TFU : 3 jrbpx ( 36 cm ) sesuai dengan umur kehamilan.
11. Analisa dan interpretasi data
- Nyeri yang hebat saat dilakukan palpasi merupakan salah satu
gejala kehamilan ektopik (kehamilan diluar rahim). (Manuaba ,
IBG , 1998, hal 135)
7. Tunggal
Data subjektif
- Ibu merasakan pergerakan janin kuat terutama di satu bagian
saja yaitu di bagian kiri.
Data objektif
- Pembesaran sesuai dengan umur kehamilan dimana TFU 3
jrbpx:36 cm
- Pada palpasi leopold I, teraba dua bagian janin yang besar yaitu
pada fundus teraba bokong dan kepala terdapat pada bagian
terenda
- Pada palpasi Leopold II teraba punggung di sebelah kanan
perut ibu.
- DJJ hanya terdengar di satu tempat saja.
Analisa dan interpretasi data
- Teraba satu kepala, satu bokong, dan satu punggung
menandakan janin tuggal. (Manuaba , IBG , 1998, hal 392 )
8. Hidup
Data subjektif
- Ibu merasakan pergerakan janinnya sejak bulan September
2013 sampai sakarang.
Data objektif
- DJJ terdengar jelas pada kuadran kanan bawah dengan
frekuensi 130 x/menit.
Analisa dan interpretasi data
- Salah satu tanda pasti janin hidup adalah pergerakan janin.
Janin dalam keadaan sehat, DJJ terdengar jelas dan teratur ,
frekuensi dalam batas normal.
12. (Manuaba , IBG , 1998, hal 129 )
9. Keadaan Ibu Dan Janin Baik
Data Subyektif
- Ibu mengatakan tidak pusing dan pergerakkan janin kuat
Data Obyektif
- KU ibu baik
- Tanda – tanda Vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,8oC
Pernapasan : 22 x/menit
- DJJ terdengar jelas, kuat, dan teratur pada sisi kanan bawah
perut ibu dengan frekwensi 130 x/menit
Analisa dan interprestasi data:
Pergerakan janin dirasakan ibu, DJJ yang terdengar jelas dan
teratur dengan frekwensi 130 x/menit, KU ibu baik, hal ini
menunjukkan bahwa keadaan ibu dan janin baik yang ditandai
dengan tanda – tanda vital dalam batas normal dan DJJ bayi yang
normal. Pelayanan Maternal dan Neonatal, hal : 95 )
10. Inpartu kala 1 fase aktif dengan masalah nyeri perut tembus belakang
Data subjektif
- Ibu mengatakan nyeri perut tembus belakang mulai tanggal 27
maret 2014 dan ibu mengatakan ada pengeluaran lender dan
darah.
Data objektif
Kontraksi uterus 4 x dalam 10 menit dengan durasi 20 – 40 detik,
hasil pemeriksaan VT tanggal 27 maret 2014, pukul 02.00 Wita
a. Keadaan vulva dan vagina : tidak ada kelainan
b. Keadaan portio : tipis, lunak
c. pembukaan : 9 cm
d. Keadaan ketuban : utuh ( + )
13. e. Presentase : kepala
f. Penurunan : H. III
g. Bagian terkemuka : (-)
h. Molase : (0)
i. Kesan panggul : normal
j. Pelepasan : lendir dan darah
Analisa dan interpretasi data
- Tanda inpartu adalah nyeri perut tembus ke belakang di sertai
pelepasan lendir dan darah.
- Pembukaan disebabkan oleh tekanan hidrostatik air ketuban
dan tekanan intrauterin, kala 1 fase aktif di mulai dari
pembukaan 4 -10 cm. (buku panduan pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal , hal 4 – 7)
- Pelepasan lendir dan darah berasal dari lendir kanalis servikalis
dan pecahnya pembuluh –pembuluh kapiler yang berada di
sekitar kanalis servikalis karena adanya pergerakan ketika
serviks membuka. (sinopsis obstetri, hal 94 )
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang mendukung terjadinya masalah potensial.
LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung perlunya tindakan segera/kolaborasi
LANGKAH V. RENCANA ASUHAN / TINDAKAN
A. Tujuan
1. Kala 1 berlangsung normal
2. Kondisi ibu dan janin baik
3. His yang adekuat
4. Ibu mendapatkan dukungan fisik dan psikologi dari petugas dan
keluarganya.
14. B. Kriteria
1. Fase aktif tidak lebih dari 7 jam
2. Kontraksi uterus 4 – 5 x dalam 10 menit durasi > 40 detik
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal
a. Tekanan darah : sistole : 90-120 mmHg Diastole :70 - 90
mmHg
b. Nadi : 70 – 90 x/i
c. Suhu :36,5º C – 37,5 º C
d. Pernapasan :18 – 24 x/i
4. DJJ dalam batas normal (120 – 160 x/i), teratur dan kuat.
C. Rencana tindakan
Tanggal : 27 Februari 2014 jam 02.00 Wita
1. Senyum, sapa dan salam
Rasional : menjalin hubungan yang akrab antara bidan dan klien
2. Beritahu ibu setiap kali melakukan pemeriksaan dan hasilnya
Rasional : agar ibu dapat kooperatif dengan petugas dalam setiap
pelaksanaan intervensi dan dapat mengetahui
keadaannya.
3. Jelaskan penyebab dan manfaat nyeri persalinan pada ibu.
Rasional : penjelasan membuat ibu dapat mengerti dan memahami
rasa nyeri yang dirasakan sehingga dapat beradaptasi
dengan nyeri.
4. Anjurkan pada ibu untuk berbaring dengan posisi miring ke kiri
Rasional : dengan berbaring ke kiri dapat mencegah penekanan
vena cava inferior yang dapat menyebabkan aliran
darah lancer dan oksigenasi ke janin lancer dan
mempercepat turunnya kepala.
5. Beri ibu makan dan minum
Rasinal : dengan member makan dan minum dapat menjaga
keseimbangan cairan dalam tubuh, sehingga tidak terjadi
15. dehidrasi dan kelelahan serta pemakaian cadangan kalori
yang berlebihan
6. Observasi DJJ, keadaan umum ibu dan janin serta kemajuan
persalinan
Rasional : untuk menilai keadaan janin
7. Siapkan alat partus, larutan clorin 0,5%, air DTT, tempat sampah,
pakaian ibu dan bayi serta persiapan pertolongan
8. Ajarkan pada ibu tehnik relaksasi dan pengaturan napas terutama
pada saat ada kontraksi, dengan menarik napas panjang melalui
hidung mengeluarkannya lewat mulut.
Rasional : pada saat kontraksi terjadi ketegangan yang hebat,
ketegangan ini dapat berkurang dengan adanya
pengaturan napas dan tehnik relaksasi memberi
perasaan nyaman pada ibu, mengurangi nyeri dan dapat
memberikan jaringan suplai oksigen yang cukup.
9. Beri support pada ibu dengan melibatkan anggota keluarganya
Rasional : dengan memberikan dukungan ibu dapat bersemangat
dan merasa optimis serta member dukungan mental
yang positif sehingga proses persalinan dapat berjalan
dengan baik.
10.Anjurkan kepada ibu untuk berjalan – jalan
Rasional : dengan berjalan – jalan dapat membantu mempercepat
turunnya kepala janin.
11.Dokumentasi hasil pemantauan kala I pada lembar patograf
Rasional : pendokumentasian pada patograf merupakan
standarisasi dalam pelaksanaan asuhan kebidanan dan
membantu menilai kemajuan persalinan, keadaan ibu
dan janin serta memudahkan dalam pengambilan
keputusan klinik dan rencana asuhan selanjutnya.
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
16. Tanggal 27 maret 2014 jam 02.00 - 03.30 Wita
1. Tersenyum, mengucapkan salam dan menyapa ibu
2. Memberitahu ibu setiap kali melakukan intervensi dan hasilnya
3. Menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri dan manfaat nyeri persalinan
pada ibu
Hasil : ibu mengerti serta tidak terlalu meringis saat ada his.
4. Menganjurkan kepada ibu untuk berbaring miring ke kiri
5. Memberi ibu makan dan minum
6. Mengobservasi DJJ, keadaan umum ibu dan janin serta kemajuan
persalinan.
Hasil : keadaan janin baik, DJJ terdengar kuat, frekwensi 130 x/menit
dan keadaan umum ibu baik
TD : 120/80 mmHg
N : 86 x/menit
S : 36,8oC
P : 22 x/menit
Kontraksi uterus dalam 10 menit :
Waktu His Durasi / detik DJJ Nadi
02.10
03.00
03.30
IIII
IIII
IIII
32, 34, 34, 40
50, 53, 53, 55, 56
52, 54, 55, 57, 59
130 x/i
130 x/i
130 x/i
86 x/i
86 x/i
86 x/i
Kemajuan persalinan : VT1 : jam 02.30 Wita
- Keadaan vulva dan vagina : tidak ada kelainan
- Keadaan portio : tipis, lunak
- pembukaan : 9 cm
- Keadaan ketuban : utuh ( + )
- Presentase : kepala
- Penurunan : H. III
- Bagian terkemuka : (-)
- Molase : (0)
17. - Kesan panggul : normal
1. Promotorium tidak terabah.
2. Linea inominata teraba
sebagian.
3. Dinding samping panggul-
panggul lurus.
4. Kedua spina isciadika tidak
menonjol.
5. Os sacrum tidak mempunyai
inklinasi kedepan dan
kebelakang.
6. Sudut arkus pubis luas.
7. Keadaan dasar panggul
luas.
- Pelepasan : lendir dan darah
VT2 : jam 03.30 Wita
- Dinding vagina : elastis
- Portio : tidak teraba
- Pembukaan : 10 cm
- Ketuban : pecah spontan, jernih
- Presentase : kepala
- Posisi : UUK kiri belakang
- Molase : tidak ada (0)
- Penurunan kepala : Hodge IV
- Kesan panggul : normal
1. Promotorium tidak terabah.
2. Linea inominata teraba
sebagian.
3. Dinding samping panggul-
panggul lurus.
18. 4. Kedua spina isciadika tidak
menonjol.
5. Os sacrum tidak mempunyai
inklinasi kedepan dan
kebelakang.
6. Sudut arkus pubis luas.
7. Keadaan dasar panggul
luas.
- Pelepasan : lendir dan darah.
7. Mempersiapkan alat partus, larutan clorin 0,5%, air DTT, tempat
sampah, pakaian ibu dan pakaian bayi, serta persiapan alat partus
Hasil : menyiapkan alat partus yang terdiri dari :
a. Dalam bak partus :
- 2 buah klem koher
- 1 buah 1/2 koher
- 1 buah gunting tali pusat
- 1 buah gunting episiotomy
- 2 pasang handscoen
- Kassa steril secukupnya
- 1 benang pengikat tali pusat
- 1 buah duk steril
b. Dalam hecting set :
- Nalpoeder
- 1 buah gunting benang
- 1 buah pingset anatomi
- Benang silk dan catgut
c. Diluar bak partus :
- Nearbeken, pengisap lender
- Tensimeter, Stetoskop
- Thermometer
- Meteran pengukur panjang badan bayi
19. - Celemek plastic
- Larutan clorin 0,5%, air DTT
- Timbangan Bayi
- Tempat sampah basah, kering, dan medis
d. Persiapan obat – obatan:
- Oxytosin 2 ampul
- Ergometrin
- Zalf mata
- Vit K
- Hepatitis B
e. Persiapan pakaian ibu :
- Alas bokong yang dilipat 1/3 bagian
- Baju, sarung bersih, celana dalam, softeks dan gurita
f. Persiapan pakaian bayi :
- Handuk bersih, sarung, baju, popok ganti, kaos kaki dan tangan,
loyor, dan topi
8. Mengajarkan pada ibu tehnik telaksasi yaitu dengan menarik napas
panjang saat ada his. Ibu mngerti dan saat ada his ibu menarik napas
panjang melalui hidung lalu dikeuarkan melalui mulut.
9. Memberi support pada ibu dengan melibatkan anggota keluarganya
10.Mendokumentasikan hasil pemantauan kala I yang diberikan oleh
bidan
Hasil : semua pemantauan kala I telah diisi pada lembar partograf
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 27 maret 2014 jam 03.30 Wita
1. Kala 1 fase aktif berlangsung normal ditandai dengan:
His yang adekuat 5 x dalam 10 menit, dengan durasi > 40 detik
Pembukaan lengkap dan penurunan kepala H.IV pada pukul 03.30
wita
Ibu data beradaptasi dengan rasa nyeri yang dirasakan
20. Kondisi ibu dan janin baik
TTV dalam batas normal
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/i
Suhu : 36,8 °C
Pernapasan : 22 x/i
DJJ terdengar kuat dan teratur, frekwensi 130 x/menit
2. Ibu merasakan tekanan pada anus dan rasa ingin BAB
KALA II
LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR
- Keadaan ibu baik
- Tampak ingin meneran
1. Keadaan ibu sekarang
- Ibu ingin BAB ada dorongan yang kuat untuk mengedan.
- Perineum menonjol, vulva dan anus membuka
2. Pemeriksaan dalam ( VT2 ) jam 03.30 Wita
8. Dinding vagina : elastic
9. Portio : tidak teraba lagi
10.Pembukaan : 10 cm
11.Ketuban : pecah spontan warna jernih
12.Presentase : kepala
13.Posisi : UUK kiri belakang
14.Molase : tidak ada (0)
15.Penurunan kepala : Hodge IV
16.Promotorium tidak teraba
17.Kontrakasi uterus 5 x/10 menit, lamanya 40 – 50 detik
18.DJJ terdengar jelas, teratur, frekwensi 130 x/meni
19.Pelepasan lendir dan darah
21. LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnose : Inpartu kala II keadaan ibu dan janin baik
DS : - Ibu mengatakan ingin BAB dan ada tekanan pada anus
- Ibu mengatakan ada dorongan yang kuat untuk meneran
- Ibu mengatakan sakitnya tambah kuat dan tembus kebelakang
Do : - keadaan umum ibu baik
- Tampak ingin meneran
- Perineum menonjol
- Vulva anus membuka
- Ketuban pecah spontan ( warna jernih )
- Presentase belakang kepala
- Kontraksi uteus 5 x 10 menit, durasi > 40 detik
- DJJ terdengar jelas, teratur, frekuensi 130 x/menit
Analisis dan interprestasi data
Dengan adanya HIS adekuat mengakibatkan segmen atas rahim
berkontraksi ( SAR ) dan mendorong isi uterus (janin) turun ke segmen
bawah rahim ( SBR ) yang merupakan gerakan pasif dari janin.
(Mochtar, Rostam : 83 )
LANGKAH III : IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Diagnose : potensial terjadinya rupture perineum
DS :
DO : - Perineum menonjol dan tampak kaku
- Vulva dan anus membuka
Analisis dan interprestasi
Robekan pada jalan lahir terjadi karena adanya tekanan pada jalan
lahir sehingga terjadi peregangan otot yang dapat menyebabkan
robekan pada perineum.
( Wingio Sastro : 2002 )
22. LANGKAH IV : EVALUASI TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung.
LANGKAH V : RENCANA TINDAKAN
Diagnose aktual : perlangsungan kala II
Tujuan :
- kala II berlangsung dengan normal
- Bayi lahir spontan dan segera menangis
Kriteria :
- Bayi lahir dalam 15 menit, segera menangis, dan bernafas
spontan
- Tidak terjadi hipotermi dan asfiksia
- Tidak terjadi perdarahan dan perineum utuh
- Kotraksi uterus baik, teraba bundar dan keras
- TFU dalam batas normal
Rencana tindakan :
1. Kenali dan lihat tanda gejala kala II
Rasional : untuk memastikan ibu masuk dalam kala II
2. Pastikan kelengkapan alat partus dan masukkan spoit steril ke dalam
bak partus, larutan klorin 0,5 %, larutan DTT, tempat plasenta, tempat
sampah basah, kering, medis, tempat pakaian kotor ibu dan bayi.
Rasional : mencegah infeksi silang yang mencegah masuknya yang
dapat menyababkan terjadinya infeksi serta
memperlancar proses pesalinan.
3. Siapkan diri, penolong pakai celemek
Rasinal : untuk melindungi diri dari percikkan air ketuban dan darah
4. Lepas perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun, lalu
keringkan dengan handuk yang bersih dan kering.
Rasional : untuk mencegah terjadi infeksi
5. Pakaian handscoen DTT untuk pemeriksaan dalam
23. Rasional : mencegah terjadinya infeksi melelui alat yang
terkontaminasi
6. Ambil spoit dengan tangan kanan yang memakai sarung tangan DTT
dan mengisi dengan oxytosin
Rasional : untuk memudahkan petugas pada saat alat itu digunakan
7. Lakukan vulva hygiene dengan kapas DTT untuk melakukan
pemeriksaan dalam
Rasional : dengan melakukan vulva hygiene dapat mencegah
masuknya kuman makroorganisme yang mungkin bias
masuk ke daam jalan lahir sehingga mengakibatkan
infeksi
8. Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan
Rasinal : untuk mengetahui pembukaan serviks dan untuk mengetahui
apakah ibu sudah masuk kala II
9. Keluarkan tangan dari jalan lahir dan dekontaminasi sarung tangan
dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan
ke dalam larutan klorin 0,5%, kemudian lepaskan dan rendam dalam
keadaan terbalik selama 10 menit
Rasional : untuk mencegah terjadinya infeksi
10.Periksa DJJ setelah akhir his
Rasinal : dengan memeriksa DJJ kita dapat memastikan kondisi janin
11.Beritahu ibu pembukaan sudah lengkap dan kondisi janin baik dan
bantu ibu untuk menemukan posisi yang nyaman sesuai dengan
keinginannya
Rasional : dengan memberitahu ibu tentang proses persalinannya ibu
dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi
persalinannya.
12.Minta bantuan anggota keluarga menyiapkan posisi meneran dengan
posisi setengah duduk
Rasional : dengan membantu ibu dengan posisi meneran dengan baik,
dapat membantu proses persalinan
24. 13.Laksanakan bimbingan meneran saat ibu merasa ada dorongan yang
kuat untuk meneran, dukung dan beri semangat
Rasional : dengan bimbingan dan member semangat pada ibu dapat
memberikan motivasi yang baik sehingga persalinan
berjalan lancar
14.Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posisi yang
nyaman. Jika ibu belum merasakan ada dorongan untuk meneran
dalam waktu 60 menit
Rasional : dengan menganjurkan jalan, jongkok pada ibu dapat
memberikan kesempatan pada ibu untuk beristrahat atau
memilih posisi yang nyaman pada ibu agar proses
persalinan berjalan lancar.
15.Letakkan handuk bersih di perut ibu, jika kepala bayi sudah nampak di
vulva dengan diameter 5 – 6 cm
Rasional : untuk mempermudah perawatan bayi dan mencegah
hipotermi
16.Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
Rasional : dengan meletakkan kain bersih di bawah bokong ibu, dapat
mencegah infeksi akibat kontaminasi tempat persalinan
17.Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan alat dan bahan
Rasional : untuk membantu petugas pada saat alatnya dipakai
18.Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
Rasional : persiapan diri penolong untuk menolong persalinan
19.Pimpin persalinan Setelah kepala nampak di vulva dengan diameter 5–
6 cm maka tangan kanan penolong menyokong perineum dengan
dilapisi kain yang bersih dan kering, tangan kiri menekan puncak
kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya
kepala
Rasional : dengan menyokong perineum dapat mencegah terjadinya
rupture perineum dan menahan puncak kepala untuk
25. mencegah defleksi yang terlalu cepat dan mencegah
terjadinya rupture bagian atas.
20.Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada leher bayi
Rasional : adanya lilitan tali pusat dapat menghambat lahirnya bahu
sehingga terjadi asfiksia
21.Tunggu kepala melakukan putaran paksi luar secara spontan
Rasional : kepala akan searah dengan punggung
22.Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, lahirkan bayi secara
biparietal
Rasional : untuk mencegah terjadinya rupture perineum
23.Setelah kedua bahu lahir, lahirkan seluruh badan bayi. Sanggah susur
Rasional : dengan sanggah susur dapat mencegah trauma pada bayi
24.Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
kepunggung,bokong,tungkai dan kaki,pegang kedua mata kaki dengan
ibu jari dan jari-jari lainnya.
Rasional :Mencegah trauma pada bayi.
25.Lakukan penilaian sepintas pada bayi (menangis kuat ,bernapas
spontan,bergerak aktif,warna kulit),
Rasional : untuk mengetahui keadaan umum bayi, dan untuk
menentukkan tindakan segera
26.Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepalah dan bagian tubuh
lainnya kecuali telapak tangan ganti handuk basah yang keringan
kain.
Rasional : Agar bayi tidak hipotermi, serta menjalin kasih sayang
antara ibu dan anak..
27.Memeriksa fundus untuk memastikan tidak ada lagi janin dalam uterus.
Rasional : Untuk mengetahui apakah ada tidaknya janin dalam uterus.
28.Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oxytosin
29.Menyuntikan oxitosin 10 unit secara intramuscular
Rasional : untuk mempercepat kontraksi uterus.
26. 30.MenJepit dan ikat tali pusat dengan klem koher pada jarak 2 – 3 cm
dari umbilicus dan klem kedua berjarak 2 – 3 cm dari klem pertama
Rasional : agar memudahkan pemotongan tali pusat
31.Memotong tali pusat diantara dua klem
Rasional : memutuskan hubungan plasenta dengan bayi serta
memudahkan petugas melakukan tindakan selanjutnya
32.MeLetakkan bayi diatas perut ibu dengan posisi tengkurap agar terjadi
kontak kulit antara ibu dan bayi
Rasional : dapat menghangatkan tubuh bayi
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
Tanggal 27-04-2014 jam 03.30 – 03.45 wita
1. Mengenali tanda dan gejala kala II
Hasil : dorongan untuk meneran, tekanan pada anus, perineum
menonjol, vulva dan sfingter ani membuka
2. Menyiapkan alat partus yaitu:
Hasil :
Partus set berisi : - 2 buah koher
- 1 buah ½ koher
- 1 buah gunting tali pusat
- 2 pasang hand scoen
- Kain kasa steril secukupnya
- Pengikat tali pusat
Larutan klorin 0,5 %
Tempat plasenta
Tempat sampah basah, kering dan medis
Pakaian ibu dan bayi
3. Siap diri : memakai celemek
Hasil : celemek telah dipakai
27. 4. Membuka perhiasan yang ada di tangan, mencuci tangan dengan
sabun di bawah air mengalir dan mengeringkan tangan di handuk yang
bersih dan kering.
Hasil : sudah membuka perhiasan, mencuci tangan dengan sabun di
bawah air yang mengalir dan sudah dikeringkan
5. Memakai sarung tangan DTT, untuk melakukan pemeriksaan dalam
Hasil : tangan kanan penolong telah memakai handscoen DTT untuk
melakukan periksa dalam
6. Mengambil spoit dengan tangan kanan yang memakai sarung tangan
DTT dan mengisi spoit dengan oxytosin
Hasil : spoit telah diisi dengan oxytosin 1 ampul
7. Melakukan vulva hygiene dengan kapas DTT
Hasil : vulva dan perineum sudah bersih
8. Melakukan pemeriksaan dalam
Hasil : jam 03.30 Wita pembukaan lengkap (10 cm), ketuban pecah
spontan, warna jernih, portio tidak teraba, penurunan kepala
hodge IV
9. Mendekontaminasi sarung tangan setelah melakukan pemeriksaan
dalam
Hasil : mengeluarkan tangan dan mencelupkan tangan yang masih
memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% secara
terbalik
10.Memeriksa DJJ pada akhir his
Hasil : DJJ kuat, teratur, frekwensi 130 x/menit
11.Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap
Hasil : ibu siap menghadapi persalinannya
12.Meminta bantuan anggota keluarga menyiapakn posisi meneran
Hasil : suami ibu menyiapkan posisi setengah duduk
13.Melakukan bimbingan meneran saat ada his
Hasil : ibu kooperatif dan pada saat ada his ibu dibimbing untuk
meneran
28. 14.Menganjurkan pada ibu untuk memilih posisi yang nyaman
Hasil : ibu memilih posisi miring kiri
15.Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu saat kepala membuka
vulva 5 -6 cm
Hasil : handuk bersih telah diletakkan di atas perut ibu
16.Meletakkan kain yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
Hasil : kain yang dilipat 1/3 bagian telah diletakkan di bawah bokong ibu
17.Membuka dan mengecek kembali kelengakapan alat patus
Hasil : alat partus siap dan bahan yang lain lengkap
18.Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
Hasil : petugas siap menolong persalinan
19.Memimpin persalinan setelah kepala bayi nampak di vulva dengan
diameter 5 – 6 cm, tangan kanan menyokong perineum yang dilapisi
dengan kain bersih dan tangan kiri menahan puncak kepala
Hasil : ibu sudah dipimpin dan kepala tidak terjadi defleksi terlalu cepat
20.Memeriksa lilitan tali pusat pada leher bayi
Hasil : tidak ada lilitan tali pusat pada leher bayi
21.Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Hasil : putaran paksi luar berlangsung spontan dan normal
22.Melahirkan bahu dengan kedua tangan biparietal, menarik dengan
lembut kea rah bawah untuk melahirkan bahu depan dan tarik ke atas
untuk melahirkan bahu belakang
Hasil : bahu depan dan belakang sudah lahir
23.Melahirkan seluruh badan bayi dan lengan bayi, penelusuran tangan
atas lanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki
Hasil : jam 03.45 Wita bayi lahir spontan, langsung menangis kuat,
jenis kelamin laki - laki
24.Melakukan penilaian pada bayi
Hasil : tidak ada tanda – tanda asfiksia, bayi menangis kuat, bernapas
spontan, dan bergerak aktif
29. 25.Meletakkan bayi di atsa perut ibu denga posisi bayi menghadap ke
badan ibu dan bayi berada di antara payudara ibu
Hasil : bayi sudah berada di antara payudara ibu
26.Mengeringkan dan embungkus badan bayi
Hasil : bayi terbungkus sarung
27.Memeriksa fundus uteri untuk memastikan janin tunggal atau gamely
Hasil : janin tunggal
28.Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntikkan oxytosin agar uterus
berkontraksi dengan baik
Hasil : ibu menerima untuk disuntikan oxytosin 10 unit secara IM pada
1/3 paha kiri bagian luar
29.Menyuntikkan oxytosin 10 unit secara IM pada 1/3 paha kiri bagian luar
Hasil : oxytosin 10 unit telah disuntikkan
30.Menjepit tali pusat dengan klem koher pada jarak 2–3 cm dari
umbilicus dan klem dan klem kedua berjarak 2–3 cm dari klem pertama
Hasil : tali pusat telah dijepit
31.Memotong tali pusat dengan gunting diantara dua klem, kemudian ikat
dan bungkus tali pusat dengan kassa steril
Hasil : tali pusat telah dipotong dan sudah terbungkus kain kassa steril
32.Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu dan membasuh payudara ibu
sebelum menyusu
Hasil : bayi sudah berada di dada ibu dan menyusui.
LANGKAH VII : EVALUASI
Tanggal 27 Maret 2013 jam 03.45 Wita
Kala II berlangsung normal ditandai dengan :
1. kala II berlangsung normal ± 1 – 2 jam dan tidak ada penyulit
2. Bayi lahir spotan tanggal 07 Februari 2013 jam 03.45, jenis kelamin
laki-laki dengan BB = 2500 gr, PB = 45 cm, A/s = 8/10
3. KU ibu dan bayi sehat
4. Kontraksi uterus baik (bundar dan keras)
30. KALA III
LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR
DS: Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah.
DO : - Keadaan umum ibu baik, TFU 1 jrbpst.
- Anak lahir spontan tanggal 27 Maret 2014 jam 03.45 wita,
jenis kelamin laki- laki dengan BB = 3500 gr, PB = 45 cm, A/s
= 8/10.
- Kontraksi baik (bulat dan keras)
LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnose : Perlangsungan kala III
DO : Ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya
DS : - plasenta sudah terlepas
- TFU setinggi pusat
- Perdarahan ± 120 cc
Analisis dan iterprestasi data
- Adanya kontraksi dan tegangan tali pusat dorongan uterus kearah
dorsal croniol, maka dengan sendirinya plasenta akan lepas dari
tempat tertahannya dan akan bergerak kearah introitus vagina.
( Ilmu Kebidanan Sarwono 2008, hal: 242 )
- Pada waktu kala III volume uterus sudah berkurang, TFU teraba
setinggi pusat saat uterus berkontraksi memperkecil volume uterus,
sehingga akan teraba keras dan bundar.
(Obstetric Fisiologi UNPAD )
LANGKAH III : IDENTIFIKASI MASALAH / DIAGNOSA POTENSIAL
Potensial : terjadinya retensio uri/plasenta
DS : Ibu mengatakan sakit perut bagian bawah
DO : - Plasenta sudah terlepas
- Adanya tanda – tanda pelepasan plasenta
31. Analisa dan interprestasi data :
Kontraksi pada otot uterus merupakan mekanisme fisiologi yang
menghentikan perdarahan saat plasenta terlepas, jika ibu tidak dapat
melahirkan atau plasenta tidak lahir, ini merupakan salah satu
diagnose dari retensio plasenta, sering kali plasenta berada di
belakang bagian bawah serviks dan hanya diperlukan sedikit dorongan
untuk mengeluarkannya. ( Asuhan Persalinan Normal )
LANGKAH IV : PERLUNYA TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Tidak ada indikasi
LANGKAH V : RENCANA TINDAKAN
Tujuan : - kala III berlangsung normal
- Tidak terjadi pendarahan
- Tidak terjadi retensio plasenta
Kriteria : - lamanya kala III berlangsung 15 menit
- Plasenta dan selaput lahir lengkap
- Kontraksi uterus baik
Rencana tindakan :
Tanggal 27 – 04 – 2014 jam 03.45 Wita
33.Memindahkan klem dari tali pusat dengan jarak 5 – 10 cm dari vulva
Rasional : untuk memudahkan dalam proses PTT
34.MeLetakkan satu tangan kiri di atas simpisis untuk fundus dan tangan
kanan meregangkan tali pusat.
Rasional : untuk memudahkan mendorong uterus secara dorso kranial
35.MeLakukan peregangan tali pusat terkendali setelah ada kontraksi
dengan mendorong uterus ke belakang atas ( dorso cranial ) secara
hati – hati,
Rasional :dengan PTT dan dibantu kontraksi yang baik serta dorongan
uterus kearah dorso cranial maka dengan sendirinya
32. plasenta akan terlepas dan bergerak kea rah introitus
vagina.
36.MeLahirkan plasenta, melakukan peregangan dan dorong kearah
dorsakranial hingga plasenta terlepas, minta ibu untuk meneran
penolong menarik talipusat dengan keatas mengikuti jalan lahir.
Rasional : membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya
selaput plasenta
37.Saat plasenta muncul di introitus vagina,pegang dengan dua
tangan,lalu putar plasenta searah jarum jam sampai plasenta lahir.
Rasional: : plasenta lahir lengkap jam 04.00 wita
38.Segera meLakukan massase fundus uterus,setelah plasenta lahir
dengan cara meletakan tangan diatas fundus gerakan secara
melingkar dengan lembut,
Rasional : mencegah terjadinya perdarahan dan mengetahui kontraksi
uterus.
39.Memeriksa kelengkapan plansenta dan selaputnya.
Rasional : Untuk mencegah perdarahan serta mempercepat involusi.
40.Memeriksa ada tidaknya robekan pada jalan lahir.
Rasional : ada laserasi,derajat tinkat I,dan melakukan penjahitan (
Heacting).
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
Tanggal 27 – 04 – 2014 jam 03.45 – 04.00 wita
33.Memindahkan klem dari tali pusat dengan jarak 5 – 10 cm dari vulva
34.MeLetakkan satu tangan kiri di atas simpisis untuk fundus dan tangan
kanan meregangkan tali pusat.
Rasional : untuk memudahkan mendorong uterus secara dorso kranial
35.MeLakukan peregangan tali pusat terkendali setelah ada kontraksi
dengan mendorong uterus ke belakang atas (dorso cranial) secara
hati-hati,
33. Rasional :dengan PTT dan dibantu kontraksi yang baik serta dorongan
uterus kearah dorso cranial maka dengan sendirinya
plasenta akan terlepas dan bergerak kea rah introitus
vagina.
36.MeLahirkan plasenta, melakukan peregangan dan dorong kearah
dorsakranial hingga plasenta terlepas, minta ibu untuk meneran
penolong menarik talipusat dengan keatas mengikuti jalan lahir.
Rasional : membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya
selaput plasenta
37.Saat plasenta muncul di introitus vagina,pegang dengan dua
tangan,lalu putar plasenta searah jarum jam sampai plasenta lahir.
Rasional: : plasenta lahir lengkap jam 04.00 wita
38.Segera meLakukan massase fundus uterus,setelah plasenta lahir
dengan cara meletakan tangan diatas fundus gerakan secara
melingkar dengan lembut,
Rasional : mencegah terjadinya perdarahan dan mengetahui kontraksi
uterus.
39.Memeriksa kelengkapan plansenta dan selaputnya.
Rasional : Untuk mencegah perdarahan serta mempercepat involusi.
40.Memeriksa ada tidaknya robekan pada jalan lahir.
Rasional : ada laserasi,derajat tinkat I,dan melakukan penjahitan (
Heacting).
LANGKAH VII : EVALUASI
Tanggal 27 – 04 – 2014 jam 04.00 wita
Kala III berlangsung normal di tandai dengan :
1. Kala III berlangsung ± 15 menit
2. Plasenta dan selaput lahir lengkap jam 04.00 wita
3. Kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras, TFU 1 jrbpst
34. 4. KU ibu baik ditandai dengan TTV dalam batas normal
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,8oC
Pernapasan : 22 x/menit
KALA IV
LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR
DS : ibu mengeluh kelelahan
DO : - Plasenta dan selaput lahir lengkap jam 04.00 wita
- Kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras
- Ibu tampak lelah saat menjalani proses persalinan
- TFU I jbpst
- Pendarahan seluruhnya ± 120 cc
- Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 86 x/menit
S : 36,8 °c
P : 22 x/menit
LANGKAH : IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
DS: ibu mengeluh kelelahan
DO : - Plasenta dan selaput lahir lengkap jam 04.00 wita
- Kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras
- Ibu tampak lelah saat menjalani proses persalinan
- TFU I jbpst
- Pendarahan seluruhnya ± 120 cc
Analisa dan interprestasi data :
Kelelahan dalam persalinan dapat menyebabkan kurang baiknya
kontraksi uterus sehingga dapat terjadi perdarahan oleh karena itu,
pada saat ini dibutuhkanpengawasan yang ketat.
( Ilmu Kebidanan, hal: 126 )
35. LANGKAH III : ANTISIPASI MASALAH / DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada data yang menunjang
LANGKAH IV : PERLUNYA TINDAKAN SEGERAH / KOLABORASI
Tidak ada data yang menunjang
LANGKAH V : RENCANA TINDAKAN
Tujuan : - kala IV berlangsung normal
- Kelelahan dapat teratasi
- Kontraksi uterus baik
Kriteria : - Kontraksi uterus teraba bundar dan keras
- Perdarahan pada post partum tidak terjadi
- TTV dalam batas normal yaitu :
TD : Sistole : 100 – 120 mmHg
Distole : 70 – 90 mmHg
N : 80 – 100 x/menit
S : 36,5oC – 37,5oC
P : 18 – 24 x/menit
Rencana tindakan :
Tanggal 27 – 04 – 2014 jam 04.00 Wita
41.Memeriksa kembali kontraksi uterus untuk memastikan ada tidaknya
perdarahan post partum
Rasional : untuk mencegah perdarahan serta mempercepat involusi.
42.Mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5 %.
Rasional : Untuk mencegah infeksi.
43.Memastikan kandung kemih kosong,
Rasional :kandung kemih kosong.
44.Menganjurkan pada ibu dan keluarga untuk mesase uterus.
Rasional: Untuk mengetahui kontraksinya,baik atau tidak,yaitu baik.
45.Mengevaluasi jumlah kehilangan darah.
Rasional: Untuk mengetahui apakah kontraksi uterus baik pada jam
pengawasan.
36. 46.Memeriksa tanda-tanda vital
Rasional: Untuk mengetahui keadaan umum ibu.
47.Memeriksa kembali kondisi bayi(Suhu dan Pernapasan).
Rasional: Untuk mengetahui keadaan bayi.
48.Merendam semua peralatan kedalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit lalu cuci.
Rasional: Dengan merendam semua peralatan bekas pakai dapat
mencegah terjadinya kontaminasi dengan petugas dan sekitarnya.
49.Membuang bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang sudah
disiapkan.
Rasional: dengan membuang bahan-bahan yang terkontaminasi
ketempat sampah dapat mencegah terjadinya inveksi silang dari alat
yang sudah dipakai.
50.Membersikan ibu dari sisi air ketuban lendir dan darah dengan larutan
DTT dan mengganti pakayan ibu dengan pakaiyan bersih.
Rasional: Agar ibu merasa nyaman.
51.Memastikan ibu merasa nyaman dan berikan makanan dan minuman.
Rasional : Sebagai pengganti energi yang hilang pada proses
persalinan.
52.Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.
Rasional: Mencegah infeksi hilang.
53.Mencelupkan tangan yang bersarung tangan kedalam larutan klorin
0,5% dan buka lalu rendam secara terbalik selama 10 menit, kemudian
cuci dengan air DTT
Rasional: untuk mencegah infeksi.
54.Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir .
Rasional: Mencegah infeksi
55.Memakai kembali sarung tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan
Rasional:Mencegah infeksi
37. 56.Setelah I jam lakukan penimbangan berat bayi, pemberian salep mata
sebagai antibiotik provilaksis dan menyuntikan vit.k 0,1 mg di 1/3 paha
bagian kiri luar.
Rasional: untuk mengetahui BB, PB bayi dan mencegah infeksi pada
mata bayi.
57.Satu jam kemudian berikan imunisasi hepatitis B0 dan meletakan
bagian kiri luar,
Rasional: imunisasi hepatitis B, untuk mencegah penyakit hepatitis B.
58.Mencelup sarung tangan, melepaskan secara terbalik dan rendam
dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit.
59.Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir.
Rasional: untuk membersihkan tangan dan mencegah infeksi.
60.Melengkapi partograf
Rasional: dengan mengisi partograf dapat memudahkan dalam
mengambil keputusan klinik untuk tindakan selanjutnya.
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
Tanggal 27 – 04 - 2014 jam 04.00-06.00 wita
41.Memeriksa kembali kontraksi uterus untuk memastikan ada tidaknya
perdarahan post partum
Hasil : kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras.
42.Mencelupkantangan yang masih memakai sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5%
Hasil : tangan sudah dicelupkan dalam larutan klorin 0,5 %
43.Memastikan kandung kemih kosong
Hasil : kandung kemih kosong
44.Menganjurkan pada ibu dan keluarga untuk mesase uterus.
Hasil : uterus baik teraba bundar dank eras.
45.Mengevaluasi kehilangan darah
Rasional: Perdarahan keseluruhan kurang lebih 120 cc.
38. 46.Memeriksa tanda-tand vital ibu
Hasil : TD: 120/80 mmhg
N : 86X/menit
S : 36,8 ∞ c
P : 22X/menit.
47.Memeriksa kembali kondisi bayi
Hasil : bayi dalam keadaan baik
48.Merendam smua peralatan kedalam larutan klorin 0,5 % selama 10
menit.
Hasil : peralatan telah direndam dalam larutan klorin selama 10 menit.
49.Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah.
50.Membersihkan ibu dari sisi air ketuban lendir dan darah dengan
larutan,ganti pakayan ibu dengan pakayan bersih dan kering.
Hasil : ibu merasa nyaman dan aman.
51.Memastikan ibu merasa nyaman dan berikan makan dan minuman.
Hasil: ibu telah makan dan minum
52.Mendekontominasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.
Hasil : tempat persalinan bersih dan kering.
53.Mencelupkan tangan yang bersarung tangan kedalam larutan klorin
0,5% dan secara terbalik dan rendam selama 10 menit kedalam
larutan klorin 0,5 %
Hasil : Sarung tangan telah direndam.
54.Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir .
Hasil : tangan telah dicuci dibawah air mengalir.
55.Memakai kembali sarung tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan
Hasil :sarung tangan telah dipakai.
56.Setelah satu jam lakukan penimbangan berat bayi,pemberian salep
mata sebagai antibiotik profilaksis dan menyuntik vit.k 0,1 mg di 1/3
paha bagian kiri luar.
Hasil : Bb: 2600 gram,Pb: 49 cm,salep mata telah diberikan.
39. 57.Satu jam kemudian berikan imunisasi hepatitis B dan meletakan
bagian kiri luar.
Hasil : bayi telah diberikan imunisasi hepatitis.
58.Mencelupkan sarung tangan, melepas secara terbalik dan rendam
dalam larutan clorin 0,5 % selama 10 menit.
59.Mencuci tangan dengan sabun di bawah air yang mengalir, keringkan
dengan handuk bersih.
Hasil: tangan telah dicuci dibawah air mengalir.
60.Melengkapi lembar potograf
Hasil : patograf telah di isi.
LANGKAH VII : EVALUASI
Tanggal 27 – 04 – 2014 jam 06.00 wita
Kala IV berlangsung normal ditandai dengan :
1. KU ibu baik, ekspresi wajah ceria
2. Kontraksi uterus baik, teraba bundar dan keras
3. Perdarahan ± 120 cc
4. TTV : - TD = 120/80 mmHg
- N = 86 x/menit
- S = 36,8 °c
- P = 22 x/menit
TTV bayi baik :
- P : 40 x/menit
- S : 37oC
40. PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE
PADA NY ”P” GI P0 A0 GESTASI 38 MINGGU DENGAN
MASALAH NYERI PERUT TEMBUS BELAKANG
DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI
TANGGAL 27 MARET 2014
No. Register : 29 73 33
Tanggal masuk : 27 Maret 2014 , jam 02.00 WITA
Tanggal partus : 27 Maret 2014 , jam 02.00 WITA
Tanggal pengkajin : 27 Maret 2014 , jam 03.45 WITA
Nama Pengkaji : WA HEMI
IDENTITAS IBU / SUAMI
Nama : Ny. “P” / Tn. “A”
Umur : 21 tahun / 25 tahun
Nikah / lamanya : 1 kali / ± 1 tahun
Suku : Makasar / Makasar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Buruh harian
Alamat : jln. Kaka tua 2 no.42
DATA SUBJEKTIF (S)
1. Ibu hamil pertama dan tidak pernah keguguran GI P0 A0
2. HPHT tanggal ? – 05 – 2013.
41. 3. Pergerakan janin kuat terutama pada perut sebelah kiri .
4. Ibu mengatakan tidak pernah nyeri perut selama hamil.
5. Ibu mengatakan janin bergerak kuat
6. Ibu mengeluh sakit perut tembus belakang.
DATA OBJEKTIF (O)
1. Keadaan umum ibu baik, kesadaran komposmentis.
2. Ekspresi wajah tampak meringis bila ada his
3. Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,8 °C
Pernapasan : 22 x/menit
4. Pemeriksaan fisik, inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi
a) Kepala
Inspeksi :rambut lurus,hitam, bersih, tidak berketombe, dan
tidak ada luka
Palapsi :tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan di kepala.
b) Wajah/muka
Inspeksi : ekspresi wajah meringis saat ada his, tidak pucat dan
tampak cloasma gravidarum
Palpasi : tidak ada oedema
c) Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda,
sclera tidak ikterus
d) Hidung
Inspeksi : simetris lubang kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak
ada secret
e) Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan dan tidak
ada secret
42. f) Mulut dan Gigi
Inspeksi : bibir lembab, gigi bersih dan utuh, tidak ada caries.
g) Leher
Inspeksi dan palpasi : tidak ada pelebaran vena jugularis dan
tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
h) Payudara
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, areola
mammae hyperpigmentasi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan dan saat
dipencet belum ada colostrums.
i) Abdomen
Inspeksi : tampak linea nigra dan striae livide, tidak ada luka
bekas operasi, tonus otot kencang, dan pembesaran
perut sesuai dengan umur kehamilan
Palpasi : - Leopold I : Untuk mengetahui umur kehamilan sesuai
tinggi fundus uteri yaitu: 3 jrbpx, 36 cm.
- Leopold II :Untuk mengetahui bagian yang mengisi
sisi kiri ibu atau sisi kanan yaitu (PU-KA).
- Leopold III :Untuk mengetahui bagian terendahnya
janin :Kepala
- Leopold IV : Untuk memastikan seberapa jauh
bagian terendah janin masuk PAP tangan sudah tidak
bisa dipertemukan yaitu BDP (divergen ).
Auskultasi : DJJ terdengar jelas pada kuadran bawah kanan
dengan frekwensi 130 x/menit
j) Genitalia
Inspeksi : tampak pengeluaran lendir dan darah
VT1 tanggal 27 Maret 2014, jam 02.30 Wita
Hasil :
- Keadaan vulva dan vagina normal
- Portio tipis
43. - Pembukaan 9 cm
- Presentase kepala
- Ketuban utuh
- Molase tidak ada
- Hodge III
- Penumbungan tidak ada
- Kesan panggul normal
1. Promotorium tidak terabah.
2. Linea inominata teraba sebagian.
3. Dinding samping panggul-panggul lurus.
4. Kedua spina isciadika tidak menonjol.
5. Os sacrum tidak mempunyai inklinasi kedepan dan
kebelakang.
6. Sudut arkus pubis luas.
7. Keadaan dasar panggul luas.
- Pelepasan lendir dan darah
k) Ekstremitas
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ad avarices
Palpasi : tidak ada oedema
Perkusi : reflex patella positif kiri dan kanan
ASSESMENT (A)
Diagnose : GI P0 A0 , umur kehamilan 38 minggu, situs
memanjang, puka, presentasi kepala, BDP, intra
uteri, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik,
inpartu kala 1fase aktif.
Masalah actual : -
Masalah potensial: antisipasi terjadinya infeksi jalan lahir dan kelelahan
44. PLANNING (P)
Tanggal 27 Maret 2014, jam 02.30 Wita
1. Menjelaskan penyebab nyeri yaitu tertekannya ujung – ujung syaraf
sewaktu uterus berkontraksi dan tegangan SBR
2. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang menguntungkan dan
menyenangkan, seperti miring ke salah satu sisi.
3. Mengajarkan tehnik relaksasi yaitu dengan menarik napas panjang
saat ada his .ibu mengerti dan menarik napas panjang melalui
hidung, lalu dikeluarkan melalui mulut saat timbul his.
4. Menganjurkan ibu untuk BAK
5. Memberi ibu minum
6. Mengobservasi his, DJJ, dan Nadi
Jam
His
DJJ NadiFrekwensi Durasi
02.30
03.00
03.30
IIII
IIII
IIII
20,22,25,40
45,46,48,49,51
52,53,53,56,59
130 x/i
130 X/i
130 x/i
86 x/i
86 x/i
86 x/i
7. Melakukan VT setiap 4 jam atau bila ada indikasi
VT2 : Tanggal 27 Maret 2014, jam 03.30 Wita
- Vulva dan vagina normal
- Portio tidak teraba
- Pembukaan 10 cm
- Ketuban pecah warna jernih
- Presentase kepala / BDP
- Hodge IV
- Penumbungan tidak ada
- Molase tidak ada
- Kesan panggul normal
1. Promotorium tidak terabah.
45. 2. Linea inominata teraba sebagian.
3. Dinding samping panggul-panggul lurus.
4. Kedua spina isciadika tidak menonjol.
5. Os sacrum tidak mempunyai inklinasi kedepan dan
kebelakang.
6. Sudut arkus pubis luas.
7. Keadaan dasar panggul luas.
- Pelepasan lender dan darah
8. Observasi TTV setiap 4 jam
9. Menginformasikan hasil pemantauan kala I pada ibu dan keluarga.
10.Memantau kemajuan persalinan dengan patograf.
KALA II
DATA SUBJEKTIF (S)
1. Ibu merasa nyeri perut bertambah dan semakin kuat.
2. Ada dorongan kuat untuk meneran.
3. Ibu merasa ingin BAB dan ada tekanan pada anus.
DATA OBJEKTIF
1. Perineum menonjol
2. Vulva dan anus terbuka
3. Kontraksi uterus : frekuensi 4 - 5 x/10 menit, durasi 50-55 detik
4. DJJ terdengar jelas 130 x/menit
5. Hasil VT tanggal 27 Maret 2014, jam 03.30 wita
a. Vulva dan vagina :tidak ada kelainan
b. Portio :tidak teraba
c. Pembukaan serviks :10 cm
d. Ketuban : (-)
e. Presentase/ posisi : kepala / UUK di bawah simpisis
f. Penurunan :H.IV
46. g. Penumbungan : (-)
h. Molase : (-)
i. Kesan panggul : normal
j. Pelepasan lendir dan darah : (+)
ASSESMENT ( A)
Diagnose : Perlangsungan kala II
Masalah actual :
Masalah potensial : antisipasi terjadinya robekkan pada jalan lahir
PLANNING (P)
Tanggal 27 Maret 2014, jam 02.40 – 03.45 wita
1. Melihat tanda dan gejala kala II
Hasil : dorongan untuk meneran, tekanan pada anus, perineum
menonjol, vulva dan sfingter ani membuka
2. Menyiapkan alat partus yaitu:
Hasil :
Partus set berisi : - 2 buah koher
- 1 buah ½ koher
- 1 buah gunting tali pusat
- 2 pasang hand scoen
- Kain kasa steril secukupnya
- Pengikat tali pusat
Larutan klorin 0,5 %
Tempat plasenta
Tempat sampah basah, kering dan medis
Pakaian ibu dan bayi
3. Siap diri : memakai celemek
Hasil : celemek telah dipakai
47. 4. Membuka perhiasan yang ada di tangan, mencuci tangan dengan
sabun di bawah air mengalir dan mengeringkan tangan di handuk
yang bersih dan kering.
Hasil : sudah membuka perhiasan, mencuci tangan dengan sabun di
bawah air yang mengalir dan sudah dikeringkan
5. Memakai sarung tangan DTT, untuk melakukan pemeriksaan dalam
Hasil : tangan kanan penolong telah memakai handscoen DTT untuk
melakukan periksa dalam
6. Mengambil spoit dengan tangan kanan yang memakai sarung tangan
DTT dan mengisi spoit dengan oxytosin
Hasil : spoit telah diisi dengan oxytosin 1 ampul
7. Melakukan vulva hygiene dengan kapas DTT
Hasil : vulva dan perineum sudah bersih
8. Melakukan pemeriksaan dalam
Hasil : jam 03.30 Wita pembukaan lengkap (10 cm), ketuban pecah
spontan, warna jernih, portio tidak teraba, penurunan kepala
hodge IV
9. Mendekontaminasi sarung tangan setelah melakukan pemeriksaan
dalam
Hasil : mengeluarkan tangan dan mencelupkan tangan yang masih
memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% secara
terbalik
10.Memeriksa DJJ pada akhir his
Hasil : DJJ kuat, teratur, frekwensi 130 x/menit
11.Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap
Hasil : ibu siap menghadapi persalinannya
12.Meminta bantuan anggota keluarga menyiapakn posisi meneran
Hasil : suami ibu menyiapkan posisi setengah duduk
13.Melakukan bimbingan meneran saat ada his
Hasil : ibu kooperatif dan pada saat ada his ibu dibimbing untuk
meneran
48. 14.Menganjurkan pada ibu untuk memilih posisi yang nyaman
Hasil : ibu memilih posisi miring kiri
15.Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu saat kepala membuka
vulva 5 -6 cm
Hasil : handuk bersih telah diletakkan di atas perut ibu
16.Meletakkan kain yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
Hasil : kain yang dilipat 1/3 bagian telah diletakkan di bawah bokong
ibu
17.Membuka dan mengecek kembali kelengakapan alat partus
Hasil : alat partus siap dan bahan yang lain lengkap
18.Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
Hasil : petugas siap menolong persalinan
19.Memimpin persalinan setelah kepala bayi nampak di vulva dengan
diameter 5 – 6 cm, tangan kanan menyokong perineum yang dilapisi
dengan kain bersih dan tangan kiri menahan puncak kepala
Hasil : ibu sudah dipimpin dan kepala tidak terjadi defleksi terlalu
cepat
20.Memeriksa lilitan tali pusat pada leher bayi
Hasil : tidak ada lilitan tali pusat pada leher bayi
21.Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Hasil : putaran paksi luar berlangsung spontan dan normal
22.Melahirkan bahu dengan kedua tangan biparietal, menarik dengan
lembut kea rah bawah untuk melahirkan bahu depan dan tarik ke
atas untuk melahirkan bahu belakang
Hasil : bahu depan dan belakang sudah lahir
23.Melahirkan seluruh badan bayi dan lengan bayi, penelusuran tangan
atas lanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki
Hasil : jam 03.45 Wita bayi lahir spontan, langsung menangis kuat,
jenis kelamin laki – laki
49. 24.Melakukan penilaian pada bayi
Hasil : tidak ada tanda – tanda asfiksia, bayi menangis kuat,
bernapas spontan, dan bergerak aktif
25.Meletakkan bayi di atsa perut ibu denga posisi bayi menghadap ke
badan ibu dan bayi berada di antara payudara ibu
Hasil : bayi sudah berada di antara payudara ibu
26.Mengeringkan dan embungkus badan bayi
Hasil : bayi terbungkus sarung
27.Memeriksa fundus uteri untuk memastikan janin tunggal atau gamely
Hasil : janin tunggal
28.Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntikkan oxytosin agar uterus
berkontraksi dengan baik
Hasil : ibu menerima untuk disuntikan oxytosin 10 unit secara IM
pada 1/3 paha kiri bagian luar
29.Menyuntikkan oxytosin 10 unit secara IM pada 1/3 paha kiri bagian
luar
Hasil : oxytosin 10 unit telah disuntikkan
30.Menjepit tali pusat dengan klem koher pada jarak 2 – 3 cm dari
umbilicus dan klem dan klem kedua berjarak 2 – 3 cm dari klem
pertama
Hasil : tali pusat telah dijepit
31.Memotong tali pusat dengan gunting diantara dua klem, kemudian
ikat dan bungkus tali pusat dengan kassa steril
Hasil : tali pusat telah dipotong dan sudah terbungkus kain kassa
steril
32.Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu dan membasuh payudara ibu
sebelum menyusui, Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan
memasang topi dikepalah bayi.
Hasil : bayi sudah berada di dada ibu dan menyusui , ibu dan bayi
telah diselimuti dengan kain hangat dan topi telah terpasang
dikepalah bayi.
50. KALA III
DATA SUBJEKTIF (S)
- Ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya.
DATA OBJEKTIF (O)
1. Bayi lahir spontan tanggal 27 Maret 2014, jam 03.45 wita
BBL : 2600 gr
PBL : 49 cm
Jenis kelamin : laki - laki
Apgar score : 8/10
2. TFU setinggi pusat
3. Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar.
4. Kandung kemih kosong.
5. Tali pusat bertambah panjang.
6. Ada semburan darah dari jalan lahir.
ASSESMENT (A)
Diagnose : Perlangsungan kala III
Masalah actual :
Masalah potensial :
PLANNING (P)
Tanggal 27 Maret 2014, jam 05.45 wita
33.Memindahkan klem pada tali pusat berjarak 5- 10 cm dari vulva .
Hasil: klem suda dipindakan
34.Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu di tepi simpisis,
tangan lain menegangkan tali pusat.
35.Peregangan tali pusat kearah bawah sambil tangan lain mendorong
51. uterus kearah belakang atas (dorso cranial ) saat uterus berkontraksi.
36.Melahirkan plasenta,melakukan peregangan dan dorong kearah dorsa
kranial hingga plasenta terlepas,minta ibu untuk meneran sambil
penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian
ke atas mengikuti proses jalan lahir.
37.Saat plasenta muncul di introitus vagina, pegang dengan dua tangan
,lalu putar plasenta searah jarum jam sampai placenta lahir.
38. Segera melakukan massase fundus uterus setelah plasenta lahir
secara melingkar dengan lambat.
39.Memeriksa kelengkapan plasenta dan menempatkan dalam kantong
plastic.
40.Memeriksa ada tidaknya robekan pada jalan lahir.
KALA IV
DATA SUBJEKTIF (S)
- Ibu mengatakan lelah setelah persalinan
DATA OBJEKTIF (O)
1. Kala IV berlangsung normal
2. Plasenta lahir lengkap jam 04.00 wita.
3. Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar.
4. TFU setinggi pusat.
5. Perdarahan ± 120 cc.
6. Kandung kemih kosong
7. Tanda-tanda vital
Tekanan darah :130/80 mmHg
Nadi : 80 x/i
Suhu : 37 °C
8. Ibu tampak lelah setelah proses persalinan.
52. ASSESMENT (A)
Diagnose : Perlangsungan kala IV
Masalah actual :
Masalah potensial :
PLANNING (P)
Tanggal 27 Maret jam 05.55 wita
41.Memeriksa kembali kontraksi uterus untuk memastikan ada tidaknya
perdarahan post partum.
Hasil : terdapat robekan tetapi tidak menyebabkan perdarahan.
42.Mencelup tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan
klorin 0,5 % .
Hasil: tangan sudah dicelup kedalam larutan klorin
43.Memastikan kandung kemih kosong
44.Mengajarkan pada ibu dan keluarga untuk mesase uterus.
45.Mengevaluasi jumlah kehilangan darah.
Hasil:Perdarahan ± 120 cc
46.Memeriksa tanda-tanda vital ibu.
Hasil: TD : 120/80 mmhg
N : 86x/menit
S : 36,8 oC
P : 22x/menit
47.Memeriksa kembali kondisi bayi (suhu, pernapasan)
48.Merendam semua peralatan dalam larutan clorin 0,5 % selam 10 menit
49.Membuang bahan–bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah
yang sesuai
50.Membersihkan ibu dari sisa air ketuban,lendir,dan darah dengan
larutan DTT serta ganti pakayan bersih dan kering.
51.Memastikan ibu merasa nyaman dan berikan makan dan minum.
53. 52.Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan clorin 0,5 %
53.Mencelupkan tangan yang bersarung tangan dalam larutan klorin 0,5%
dan buka secara terbalik dan rendam selama 10 menit kedalam larutan
klorin 0,5%.
54.Mencuci tangan dengan air sabun dibawah air mengalir.
55.Memakai kembali sarung tangan DTT untuk melakukan pemerikasaan
fisik bayi.
56.Setelah satu jam lakukan penimbangan berat badan bayi,pembrian
salep mata, sebagai anti biotik provilaksis dan menyuntikan vitamin k
0,1 mg disepertiga paha bagian kiri luar.
57.Satu jam kemudian berikan imunisasi hepatitis B dan meletakan bayi
didekat ibu.
58.Mencelupkan sarung tangan, melepaskan secara terbalik dan rendam
dalam larutan clorin 0,5 % selama 10 menit.
59.Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir.
60.Melengkapi partograf.