SlideShare a Scribd company logo
KAKI DIABETES
Shabrina Herdiana Putri
030.08.222
Pendahuluan
Kaki diabetes merupakan salah satu komplikasi kronis DM
yang paling ditakuti. Komplikasi kaki diabetik merupakan
penyebab umum dari amputasi ekstremitas bawah yang
berasal dari penyebab non-traumatik pada negara industri
di dunia. Pada kelompok Diabetes Melitus (DM)
mempunyai risiko 15 sampai 46 kali lipat lebih tinggi untuk
mengalami amputasi ekstremitas bawah jika dibandingkan
dengan kelompok orang yang tidak DM.
Pembahasan
Definisi
DM  suatu sindrom klinis kelainan metabolik, ditandai
oleh adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defek
sekresi insulin, defek kerja insulin atau keduanya.
Manifestasinya berupa hilangnya toleransi karbohidrat 
berkembang secara klinis  hiperglikemi puasa dan post
prandial, aterosklerotik dan penyakit vaskular
mikroangiopati, dan neuropati.
Epidemiologi
Di RSUPN dr.Cipto Mangunkusumo, masalah kaki
diabetes masih merupakan masalah besar. Sebagian
besar perawatan penyandang DM selalu menyangkut kaki
diabetes. Angka kematian dan angka amputasi masih
tinggi, masing-masing sebesar 16% dan 25% (data
RSUPNCM tahun 2003).
Tanda dan Gejala
• Kulit kaki yang kering, bersisik, dan retak-retak serta kaku
• Kelainan bentuk dan warna kuku (kuku yang menebal,
rapuh, ingrowing nail)
• Perubahan bentuk jari-jari dan telapak kaki dan tulang-
tulang kaki yang menonjol
• Penebalan (kalus) pada kulit, rambut, permukaan telapak
kaki, dan kuku.
• Bekas luka atau riwayat amputasi jari-jari, sela jari banyak
luka
Tanda dan Gejala
• Tanda-tanda neuropatik: gangguan sensorik seperti rasa
kesemutan, baal, perubahan trofik kulit, ulkus plantar,
atropati degeneratif (sendi Charcot)
• Tanda-tanda iskemia: nyeri saat istirahat, ulkus yang nyeri
di daerah yang tertekan, riwayat klaudikasio intermiten,
pulsasi tidak teraba
Diagnosis
• Keluhan klasik DM berupa: poliuria, polidipsia, polifagia, dan
penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
• Keluhan lain dapat berupa: badan lemas, kesemutan, gatal,
pandangan kabur.
Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga cara:
1
Jika keluhan
klasik
ditemukan,
maka
pemeriksaan
glukosa plasma
sewaktu >200
mg/dL sudah
cukup untuk
menegakkan
diagnosis DM.
2
Pemeriksaan
glukosa plasma
puasa ≥ 126
mg/dL dengan
adanya keluhan
klasik.
3
Tes toleransi
glukosa oral
(TTGO).
Patofisiologi
Hiperglikemia
pada
penyandang DM
Kelainan neuropati
dan kelainan pada
pembuluh darah
Perubahan distribusi
tekanan pada telapak
kaki
Mempermudah
terjadinya ulkus
Rentan terhadap
infeksi menyebabkan
infeksi mudah
merebak menjadi
infeksi yang luas
Berkurangnya
sensasi rasa nyeri
setempat (neuropati)
Tidak sadar / sering
mengabaikan luka
yang terjadi karena
tidak dirasakannya
Luka : tergores,
tertusuk duri, lecet
akibat pemakaian
sepatu / sandal yang
sempit dan bahan
yang keras
Luka kecil  meluas
dalam waktu yang
tidak begitu lama
Borok dan
menimbulkan bau
yang disebut gas
gangren
≠ dilakukan
perawatan  infeksi
tulang
(osteomyelitis)
Upaya yang
dilakukan untuk
mencegah perluasan
infeksi  amputasi
Angiopati pada penderita DM:
penyempitan dan penyumbatan
pembuluh darah perifer
Perfusi jaringan bagian distal
dari tungkai kurang baik
Timbul ulkus yang kemudian
dapat berkembang menjadi
nekrosis/gangren yang sangat
sulit diatasi
Mikrosirkulasi
Berkurangnya
aliran darah dan
hantaran oksigen
pada serabut saraf
Degenerasi dari
serabut saraf
Neuropati
Kesemutaan, baal
Ulkus/gangrene
diabetes
50% akan infeksi akibat
munculnya lingkungan
gula darah yang subur
untuk berkembangnya
bakteri patogen
Suplai oksigen kurang
Bakteri-bakteri akan
tumbuh subur terutama
bakteri anaerob
Plasma darah
penderita
diabetes yang
tidak terkontrol
baik mempunyai
kekentalan yang
tinggi
Darah menjadi
melambat
Nutrisi dan
oksigen jaringan
tidak cukup
Luka sukar
sembuh dan
kuman anaerob
berkembang biak
Kadar gula darah di atas 200 mg%
Kemampuan sel darah putih
memfagosit dan membunuh kuman
berkurang
Daya tahan tubuh terhadap infeksi
berkurang
Penderita diabetes lebih rentan
terhadap infeksi
Klasifikasi Kaki Diabetes
• Kaki Normal • High risk foot
Kulit kaki kering,
bersisik, perubahan
warna dan bentuk kuku
• Ulcerated foot
Terdapat ulkus
• Infected foot
• Unsalveable foot
• Necrotic foot
Faktor risiko
• Beberapa pencetus yang dapat mengawali kerusakan kaki pada
penderita diabetes sehingga meningkatkan risiko kerusakan jaringan
antara lain :
Luka kecelakaan
Trauma sepatu
Stress berulang
Trauma panas
Iatrogenik
Oklusi vaskular
Kondisi kulit atau kuku
Penatalaksanaan
• Pengelolaan kaki diabetes dapat dibagi menjadi 2
kelompok besar:
• Penyuluhan pada penderita DM
sebelum terjadi komplikasi
• Penggunaan alas kaki yang
sesuai untuk mencegah
terjadinya luka
Pencegahan
Primer
• Metabolic control
• Mechanical control-pressure control
• Wound control
• Microbiological control – infection
control
• Vascular control
• Educational control
Pencegahan
Sekunder
Pencegahan Sekunder
• Metabolic control
Perhatikan dan perbaiki
keadaan umum pasien
Konsentrasi glukosa darah
harus diusahakan senormal
mungkin
Perbaiki faktor terkait
hipoglikemia yang dapat
menghambat penyembuhan
luka
Diperlukan insulin untuk
menormalisasi konsentrasi
glukosa darah.
Pencegahan Sekunder
• Vascular control
Keadaan vaskular harus baik agar tidak
menghambat penyembuhan luka
Kenali kelainan pembuluh darah perifer melalui:
warna dan suhu kulit, perabaan arteri dorsalis
pedis dan arteri tibialis posterior, dan pengukuran
tekanan darah
Evaluasi keadaan pembuluh darah (non-invasif,
semi-invasif, dan invasif): pemeriksaan ankle
brachial index, ankle pressure, toe pressure,
TcPO2, dan pemeriksaan echo-dopler, arteriografi
Revaskularisasi
Pengelolaan untuk kelainan pembuluh darah perifer dari
sudut vaskular, yaitu berupa:
1. Modifikasi faktor risiko
• Stop merokok
• Memperbaiki berbagai faktor risiko terkait aterosklerosis:
hiperglikemia, hipertensi, dislipidemia.
• Walking program (latihan kaki) merupakan domain usaha yang
dapat diisi oleh jajaran rehabilitasi medik.
2. Terapi farmakologis
Terapi farmakologis diberikan bersama dengan pengaturan makan
dan latihan jasmani (gaya hidup sehat).Terapi farmakologis terdiri
dari obat oral dan bentuk suntikan.
• a. Obat hipoglikemik oral
• Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue): sulfonilurea dan glinid
• Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin dan tiazolidindion
• Penghambat glukoneogenesis (metformin)
• Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa
(acarbose)
• DPP-IV inhibitor
Pencegahan Sekunder
• Wound Control
• Debridemen yang adekuat  membatu
mengurangi jaringan nekrotik
• Klasifikasi ulkus PEDIS  dressing sesuai
keadaan luka
• Terapi topikal  mengurangi mikroba pada
luka
• Jaga suasana kondusif bagi kesembuhan
luka dengan kasa yang dibasahi dengan salin
Pencegahan Sekunder
• Microbiological control
Antibiotik yang dianjurkan harus
selalu disesuaikan dengan hasil
biakan kuman dan resistensinya
Lini pertama pemberian antibiotik:
spektrum luas mencakup kuman gram
positif dan negatif (misal:
sefalosporin)
Kombinasikan dengan obat yang
bermanfaat terhadap kuman anaerob
(misal: metronidazol)
Pencegahan Sekunder
• Pressure control
Berbagai cara untuk mencapai keaadaan non weight-bearing dapat
dilakukan antara lain dengan:
Removable cast walker
Total
contact
casting
Temporary
shoes
Felt
padding
Crutches
Wheelchair
Electric
carts
Cradled
insoles
Berbagai cara surgikal dapat dipakai untuk mengurangi
tekanan pada luka seperti :
Dekompresi ulkus/abses dengan insisi abses
Prosedur koreksi bedah seperti operasi untuk
hammer toe, metatarsal head resection,
Achilles tendon lengthening, parsial
calcanectomy
• Education control
Edukasi penting untuk semua tahap pengelolaan kaki
diabetes.
Keluarga maupun penyandang DM dan ulkus/gangrene
diabetik diharapkan dapat membantu dan mendukung
berbagai tindakan yang diperlukan untuk kesembuhan luka
yang optimal.
Rehabilitasi merupakan program yang sangat penting yang
harus dilaksanakan untuk pengelolaan kaki diabetes.
Pemakaian alas kaki/sepatu khusus untuk mengurangi
tekanan plantar akan sangat membantu mencegah
terjadinya ulkus baru.
Kesimpulan
• Terjadinya masalah kaki diawali adanya hiperglikemia
pada penyandang DM yang menyebabkan kelainan
neuropati dan kelainan pada pembuluh darah. Neuropati,
baik sensorik maupun motorik dan autonomik akan
mengakibatkan berbagai perubahan distribusi tekanan
pada telapak kaki dan selanjutnya akan mempermudah
terjadinya ulkus. Adanya kerentanan terhadap infeksi
menyebabkan infeksi mudah merebak menjadi infeksi
yang luas. Faktor aliran darah yang kurang juga akan lebih
lanjut menambah rumitnya pengelolaan kaki diabetes.
Daftar Pustaka
• Waspadji, Sarwono. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
III: Kaki Diabetes. Edisi 5. Hal 1961-1965. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2009.
IPD
• Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus
Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Indonesia. Jakarta. 2011.
• Price, Sylvia A; Wilson, Lorraiene M. Patofisiologi: Konsep
Klinis Proses- proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta: EGC.
2005.
• Decky. Kaki Diabetes. Available at:
http://www.scribd.com/doc/101444266/Kaki-Diabet.
Accessed on October 9th 2012.
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt

More Related Content

Similar to fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt

Ulkus kaki diabetes dokter spesialis bedah
Ulkus kaki diabetes   dokter spesialis bedahUlkus kaki diabetes   dokter spesialis bedah
Ulkus kaki diabetes dokter spesialis bedah
Faeruzy Arnandi
 
130299213 analisa-jurnal
130299213 analisa-jurnal130299213 analisa-jurnal
130299213 analisa-jurnal
Dian Ratnasari
 
Ulkus diabetikum
Ulkus diabetikumUlkus diabetikum
Ulkus diabetikum
Army Of God
 
ulkusdiabetikum-210905085147.pdf
ulkusdiabetikum-210905085147.pdfulkusdiabetikum-210905085147.pdf
ulkusdiabetikum-210905085147.pdf
sitiagusriantina
 
Luka ganggren, 2020
Luka ganggren, 2020Luka ganggren, 2020
Luka ganggren, 2020
IwanHamzah1
 
Luka diabetik
Luka diabetikLuka diabetik
Luka diabetik
Herianto Elbcome 300
 
ulkusdiabetikum-210905085147.pptx
ulkusdiabetikum-210905085147.pptxulkusdiabetikum-210905085147.pptx
ulkusdiabetikum-210905085147.pptx
sitiagusriantina
 
Presentasi Infeksi Paru pada Diabetes
Presentasi Infeksi Paru pada DiabetesPresentasi Infeksi Paru pada Diabetes
Presentasi Infeksi Paru pada Diabetes
TanyaDok.com
 
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmLaporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
Yabniel Lit Jingga
 
Materi “dm(diabetes melitus)
Materi “dm(diabetes melitus)Materi “dm(diabetes melitus)
Materi “dm(diabetes melitus)
Chudy KeDai
 
Periodontitis kronis
Periodontitis kronisPeriodontitis kronis
Periodontitis kronis
Cut Putri Zakirah
 
Gouth Athritis (Asam Urat)
Gouth Athritis (Asam Urat)Gouth Athritis (Asam Urat)
Gouth Athritis (Asam Urat)
Rahma Setya
 
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
IsmaLia7
 
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptxasuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
rapiahrapi
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yani
Kampus-Sakinah
 
Referat Diabetik Foot - Vanessa Pattipeilohy 112021228 copy.pptx
Referat Diabetik Foot - Vanessa Pattipeilohy 112021228 copy.pptxReferat Diabetik Foot - Vanessa Pattipeilohy 112021228 copy.pptx
Referat Diabetik Foot - Vanessa Pattipeilohy 112021228 copy.pptx
DesyOskar
 
adam thromboangitis buerger's disease, medical faculty
adam thromboangitis buerger's disease, medical facultyadam thromboangitis buerger's disease, medical faculty
adam thromboangitis buerger's disease, medical faculty
BrianYeremia1
 
Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus
Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus
Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus
Kurma Untuk Indonesia
 

Similar to fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt (20)

Ulkus kaki diabetes dokter spesialis bedah
Ulkus kaki diabetes   dokter spesialis bedahUlkus kaki diabetes   dokter spesialis bedah
Ulkus kaki diabetes dokter spesialis bedah
 
130299213 analisa-jurnal
130299213 analisa-jurnal130299213 analisa-jurnal
130299213 analisa-jurnal
 
Ulkus diabetikum
Ulkus diabetikumUlkus diabetikum
Ulkus diabetikum
 
ulkusdiabetikum-210905085147.pdf
ulkusdiabetikum-210905085147.pdfulkusdiabetikum-210905085147.pdf
ulkusdiabetikum-210905085147.pdf
 
Luka ganggren, 2020
Luka ganggren, 2020Luka ganggren, 2020
Luka ganggren, 2020
 
Luka diabetik
Luka diabetikLuka diabetik
Luka diabetik
 
ulkusdiabetikum-210905085147.pptx
ulkusdiabetikum-210905085147.pptxulkusdiabetikum-210905085147.pptx
ulkusdiabetikum-210905085147.pptx
 
Presentasi Infeksi Paru pada Diabetes
Presentasi Infeksi Paru pada DiabetesPresentasi Infeksi Paru pada Diabetes
Presentasi Infeksi Paru pada Diabetes
 
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmLaporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
 
Materi “dm(diabetes melitus)
Materi “dm(diabetes melitus)Materi “dm(diabetes melitus)
Materi “dm(diabetes melitus)
 
Periodontitis kronis
Periodontitis kronisPeriodontitis kronis
Periodontitis kronis
 
Gouth Athritis (Asam Urat)
Gouth Athritis (Asam Urat)Gouth Athritis (Asam Urat)
Gouth Athritis (Asam Urat)
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangrenAsuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
 
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
 
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptxasuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Askep dm
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yani
 
Referat Diabetik Foot - Vanessa Pattipeilohy 112021228 copy.pptx
Referat Diabetik Foot - Vanessa Pattipeilohy 112021228 copy.pptxReferat Diabetik Foot - Vanessa Pattipeilohy 112021228 copy.pptx
Referat Diabetik Foot - Vanessa Pattipeilohy 112021228 copy.pptx
 
adam thromboangitis buerger's disease, medical faculty
adam thromboangitis buerger's disease, medical facultyadam thromboangitis buerger's disease, medical faculty
adam thromboangitis buerger's disease, medical faculty
 
Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus
Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus
Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus
 

fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt

  • 2. Pendahuluan Kaki diabetes merupakan salah satu komplikasi kronis DM yang paling ditakuti. Komplikasi kaki diabetik merupakan penyebab umum dari amputasi ekstremitas bawah yang berasal dari penyebab non-traumatik pada negara industri di dunia. Pada kelompok Diabetes Melitus (DM) mempunyai risiko 15 sampai 46 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami amputasi ekstremitas bawah jika dibandingkan dengan kelompok orang yang tidak DM.
  • 3. Pembahasan Definisi DM  suatu sindrom klinis kelainan metabolik, ditandai oleh adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja insulin atau keduanya. Manifestasinya berupa hilangnya toleransi karbohidrat  berkembang secara klinis  hiperglikemi puasa dan post prandial, aterosklerotik dan penyakit vaskular mikroangiopati, dan neuropati.
  • 4. Epidemiologi Di RSUPN dr.Cipto Mangunkusumo, masalah kaki diabetes masih merupakan masalah besar. Sebagian besar perawatan penyandang DM selalu menyangkut kaki diabetes. Angka kematian dan angka amputasi masih tinggi, masing-masing sebesar 16% dan 25% (data RSUPNCM tahun 2003).
  • 5. Tanda dan Gejala • Kulit kaki yang kering, bersisik, dan retak-retak serta kaku • Kelainan bentuk dan warna kuku (kuku yang menebal, rapuh, ingrowing nail) • Perubahan bentuk jari-jari dan telapak kaki dan tulang- tulang kaki yang menonjol • Penebalan (kalus) pada kulit, rambut, permukaan telapak kaki, dan kuku. • Bekas luka atau riwayat amputasi jari-jari, sela jari banyak luka
  • 6. Tanda dan Gejala • Tanda-tanda neuropatik: gangguan sensorik seperti rasa kesemutan, baal, perubahan trofik kulit, ulkus plantar, atropati degeneratif (sendi Charcot) • Tanda-tanda iskemia: nyeri saat istirahat, ulkus yang nyeri di daerah yang tertekan, riwayat klaudikasio intermiten, pulsasi tidak teraba
  • 7. Diagnosis • Keluhan klasik DM berupa: poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. • Keluhan lain dapat berupa: badan lemas, kesemutan, gatal, pandangan kabur. Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga cara: 1 Jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa plasma sewaktu >200 mg/dL sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. 2 Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dL dengan adanya keluhan klasik. 3 Tes toleransi glukosa oral (TTGO).
  • 8. Patofisiologi Hiperglikemia pada penyandang DM Kelainan neuropati dan kelainan pada pembuluh darah Perubahan distribusi tekanan pada telapak kaki Mempermudah terjadinya ulkus Rentan terhadap infeksi menyebabkan infeksi mudah merebak menjadi infeksi yang luas
  • 9. Berkurangnya sensasi rasa nyeri setempat (neuropati) Tidak sadar / sering mengabaikan luka yang terjadi karena tidak dirasakannya Luka : tergores, tertusuk duri, lecet akibat pemakaian sepatu / sandal yang sempit dan bahan yang keras Luka kecil  meluas dalam waktu yang tidak begitu lama Borok dan menimbulkan bau yang disebut gas gangren ≠ dilakukan perawatan  infeksi tulang (osteomyelitis) Upaya yang dilakukan untuk mencegah perluasan infeksi  amputasi
  • 10. Angiopati pada penderita DM: penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah perifer Perfusi jaringan bagian distal dari tungkai kurang baik Timbul ulkus yang kemudian dapat berkembang menjadi nekrosis/gangren yang sangat sulit diatasi
  • 11. Mikrosirkulasi Berkurangnya aliran darah dan hantaran oksigen pada serabut saraf Degenerasi dari serabut saraf Neuropati Kesemutaan, baal
  • 12. Ulkus/gangrene diabetes 50% akan infeksi akibat munculnya lingkungan gula darah yang subur untuk berkembangnya bakteri patogen Suplai oksigen kurang Bakteri-bakteri akan tumbuh subur terutama bakteri anaerob
  • 13. Plasma darah penderita diabetes yang tidak terkontrol baik mempunyai kekentalan yang tinggi Darah menjadi melambat Nutrisi dan oksigen jaringan tidak cukup Luka sukar sembuh dan kuman anaerob berkembang biak
  • 14. Kadar gula darah di atas 200 mg% Kemampuan sel darah putih memfagosit dan membunuh kuman berkurang Daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang Penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi
  • 15. Klasifikasi Kaki Diabetes • Kaki Normal • High risk foot Kulit kaki kering, bersisik, perubahan warna dan bentuk kuku
  • 16. • Ulcerated foot Terdapat ulkus • Infected foot
  • 17. • Unsalveable foot • Necrotic foot
  • 18. Faktor risiko • Beberapa pencetus yang dapat mengawali kerusakan kaki pada penderita diabetes sehingga meningkatkan risiko kerusakan jaringan antara lain : Luka kecelakaan Trauma sepatu Stress berulang Trauma panas Iatrogenik Oklusi vaskular Kondisi kulit atau kuku
  • 19. Penatalaksanaan • Pengelolaan kaki diabetes dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar: • Penyuluhan pada penderita DM sebelum terjadi komplikasi • Penggunaan alas kaki yang sesuai untuk mencegah terjadinya luka Pencegahan Primer • Metabolic control • Mechanical control-pressure control • Wound control • Microbiological control – infection control • Vascular control • Educational control Pencegahan Sekunder
  • 20. Pencegahan Sekunder • Metabolic control Perhatikan dan perbaiki keadaan umum pasien Konsentrasi glukosa darah harus diusahakan senormal mungkin Perbaiki faktor terkait hipoglikemia yang dapat menghambat penyembuhan luka Diperlukan insulin untuk menormalisasi konsentrasi glukosa darah.
  • 21. Pencegahan Sekunder • Vascular control Keadaan vaskular harus baik agar tidak menghambat penyembuhan luka Kenali kelainan pembuluh darah perifer melalui: warna dan suhu kulit, perabaan arteri dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior, dan pengukuran tekanan darah Evaluasi keadaan pembuluh darah (non-invasif, semi-invasif, dan invasif): pemeriksaan ankle brachial index, ankle pressure, toe pressure, TcPO2, dan pemeriksaan echo-dopler, arteriografi Revaskularisasi
  • 22. Pengelolaan untuk kelainan pembuluh darah perifer dari sudut vaskular, yaitu berupa: 1. Modifikasi faktor risiko • Stop merokok • Memperbaiki berbagai faktor risiko terkait aterosklerosis: hiperglikemia, hipertensi, dislipidemia. • Walking program (latihan kaki) merupakan domain usaha yang dapat diisi oleh jajaran rehabilitasi medik.
  • 23. 2. Terapi farmakologis Terapi farmakologis diberikan bersama dengan pengaturan makan dan latihan jasmani (gaya hidup sehat).Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan. • a. Obat hipoglikemik oral • Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue): sulfonilurea dan glinid • Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin dan tiazolidindion • Penghambat glukoneogenesis (metformin) • Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa (acarbose) • DPP-IV inhibitor
  • 24. Pencegahan Sekunder • Wound Control • Debridemen yang adekuat  membatu mengurangi jaringan nekrotik • Klasifikasi ulkus PEDIS  dressing sesuai keadaan luka • Terapi topikal  mengurangi mikroba pada luka • Jaga suasana kondusif bagi kesembuhan luka dengan kasa yang dibasahi dengan salin
  • 25. Pencegahan Sekunder • Microbiological control Antibiotik yang dianjurkan harus selalu disesuaikan dengan hasil biakan kuman dan resistensinya Lini pertama pemberian antibiotik: spektrum luas mencakup kuman gram positif dan negatif (misal: sefalosporin) Kombinasikan dengan obat yang bermanfaat terhadap kuman anaerob (misal: metronidazol)
  • 26. Pencegahan Sekunder • Pressure control Berbagai cara untuk mencapai keaadaan non weight-bearing dapat dilakukan antara lain dengan: Removable cast walker Total contact casting Temporary shoes Felt padding Crutches Wheelchair Electric carts Cradled insoles
  • 27. Berbagai cara surgikal dapat dipakai untuk mengurangi tekanan pada luka seperti : Dekompresi ulkus/abses dengan insisi abses Prosedur koreksi bedah seperti operasi untuk hammer toe, metatarsal head resection, Achilles tendon lengthening, parsial calcanectomy
  • 28. • Education control Edukasi penting untuk semua tahap pengelolaan kaki diabetes. Keluarga maupun penyandang DM dan ulkus/gangrene diabetik diharapkan dapat membantu dan mendukung berbagai tindakan yang diperlukan untuk kesembuhan luka yang optimal. Rehabilitasi merupakan program yang sangat penting yang harus dilaksanakan untuk pengelolaan kaki diabetes. Pemakaian alas kaki/sepatu khusus untuk mengurangi tekanan plantar akan sangat membantu mencegah terjadinya ulkus baru.
  • 29. Kesimpulan • Terjadinya masalah kaki diawali adanya hiperglikemia pada penyandang DM yang menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada pembuluh darah. Neuropati, baik sensorik maupun motorik dan autonomik akan mengakibatkan berbagai perubahan distribusi tekanan pada telapak kaki dan selanjutnya akan mempermudah terjadinya ulkus. Adanya kerentanan terhadap infeksi menyebabkan infeksi mudah merebak menjadi infeksi yang luas. Faktor aliran darah yang kurang juga akan lebih lanjut menambah rumitnya pengelolaan kaki diabetes.
  • 30. Daftar Pustaka • Waspadji, Sarwono. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III: Kaki Diabetes. Edisi 5. Hal 1961-1965. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2009. IPD • Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta. 2011. • Price, Sylvia A; Wilson, Lorraiene M. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses- proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta: EGC. 2005. • Decky. Kaki Diabetes. Available at: http://www.scribd.com/doc/101444266/Kaki-Diabet. Accessed on October 9th 2012.