SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
MEKANISME ADAPTASI SEL
Ns. Arief Budiman, M.Kep
• MEKANISME ADAPTASI SEL :
a. Organisasi sel
b. Modalitas cedera sel
c. Sel yang diserang
d. Perubahan morfologis pada sel yang cedera sub letal
e. Kalsifikasi patologik
MEKANISME ADAPTASI SEL
a. Organisasi Sel
Yaitu unit kehidupan, kesatuan lahiriah yang terkecil yang
menunjukan bermacam-macam fenomena yang berhubungan
dengan hidup.
Gambar Struktur Sel
1
2
Membran Inti
3a
3b
4
5
6
7
8
9
10
11
• KHARAKTERISTIK MAHLUK HIDUP :
- Bereproduksi
- Tumbuh
- Melakukan metabolisme
- Beradaptasi terhdp perubahan internal dan eksternal
• AKTIVITAS SEL : sesuai dgn proses kehidupan,
meliputi :
a. Ingesti d. Mengekskresikan sisa metabolisme
b. Asimilasi e. Bernafas
c. Mencerna f. Mensintesis
d. Bergerak g. Bersespon
• Ingesti = Menelan merupakan proses masuknya
makanan dan cairan dari lingkungan ke dalam tubuh sel.
• Asimilasi artinya pembauran, perombakan, atau
mereduksi sehingga menghasilkan sesuatu.
STRUKTUR SEL
- Sel mengandung struktur fisik yang terorganisir yang
dinamakan organel.
- Sel terdiri dari dua bagian utama : inti dan sitoplasma
keduanya dipisahkan oleh membrane inti. Sitoplasma
dipisahkan dgn cairan sekitarnya oleh membran sel .
• Berbagai zat yg membentuk sel secara keseluruhan disebut
protoplasma
1. Membran Sel, merupakan struktur elastis yg sangat tipis,
penyaring selektif zat- zat tertentu.
2. Membran inti, merupakan dua membrane yang saling
mengelilingi, merupakan tempat yang permiabel sehingga
hampir semua zat yg larut dapat bergerak antara cairan inti
dan sitoplasma.
3. Retikulum endoplasma, tdd
a RE granular yang pd permukaannya melekat ribosom yg
terutama mengandung RNA yg berfungsi dalam mensintesa
protein.
b RE agranular, tidak ada ribosom. Berfungsi untuk sintesa
lipid dan enzimatik sel.
4. Komplek golgi.
Berhubungan dgn RE berfungsi memproses senyawa yg
ditransfer RE kemudian disekresikan.
5. Sitoplasma, yaitu suatu medium cair banyak mengandung
struktur organel sel..
6. Mitokondria, adalah organel yg disediakan untuk produksi
energi dalam sel. Di sini dioksidasi berbagai zat
makanan katabolisme / pernafasan sel
7. Lisosom, adalah bungkusan enzim pencernaan yg terikat
membrane dan merupakan organ pencernaan sel.
8. Sentriol, merupakan struktur silindris kecil yg berperan
penting pada pembelahan sel.
9. Inti, adalah pusat pengawasan atau pengaturan sel.
Mengandung DNA yg disebut gen.
10. Ribosom adalah adalah salah satu organel yang
berukuran kecil dan padat dalam sel yang berfungsi
sebagai tempat sintesis protein.
11. Vakuola adalah penyimpanan cadangan makanan
seperti amilum dan glukosa, mengatur tirgiditas sel
(tekanan osmotik sel)
Gambar Struktur Sel
11
2
13
14
5
16
1 7
18
1 9
1 10
1 11
112
113
B. SYSTEM FUNGSIONAL SEL.
1. Penelanan dan pencernaan oleh sel.
Zat-zat dpat melewati membrane dengan cara :
- Difusi
- Transfor aktif melalui membrane
- endositosis , yaitu mekanisme membrane menelan cairan
ekstra sel dan isinya. Tdd : fagositosis dan pinositosis.
Fagositosis-penelanan partikel besar oleh sel seperti
bakteri, partikel2 degenatif jaringan.
Pinositosis-menelan sedikit cairan ekstra sel dan senyawa
yg larut dalam bentuk vesikel kecil.
2. Ekstrasi energi dari zat gizi. (fungsi mitokondria)
zat gizi masuk dalam -dioksidasi oleh Oksigen
menghasilkan energi yg digunakan untuk membentuk
ATP. 1 ATP menghasilkan 8000 kalori.
B. MODALITAS CIDERA SEL
Sel selalu terpajan terhadap kondisi yang selalu berubah dan
potensial terhadap rangsangan yang merusak -sel akan
bereaksi :
- Beradaptasi,
- Jejas / cidera reversible
- Kematian
Sebab-sebab Jejas, Kematian dan Adaptasi sel :
1. Hipoksia, akibat dari :
- hilangnya perbekalan darah karena gangguan aliran darah
serta gangguan kardiorespirasi
- Hilangnya kemampuan darah mengangkut oksigen. :
anemia dan keracunan.
Respon sel terhadap hipoksia tergantung pada tingkat
keparahan hipoksia: sel-sel dapat menyesuaikan , terkena
jejas, kematian.
• Contoh :
hipoksia pada arteri femoralis - otot-otot skelet akan atropi. -
Penyempitan Atropi ini mencapai keseimbangan antara
kebutuhan metabolic dan perbekalan oksigen yg tersedia.
Hipoksia yg lebih berat tjd jejas atau kematian sel.
2. Bahan kimia (termasuk obat-obatan)
Bahan kimia menyebabkan perubahan pd beberapa fungsi sel :
permiabelitas selaput, homeostatis osmosa, keutuhan enzim
atau kofaktor.
Racun menyebabkan kerusakan hebat pd sel dan kematian
individu.
3. Agen fisik
- Trauma mekanik, yg dapat menyebabkan pergeseran
organisasi organel intra sel-dpt merusak sel .
- Suhu rendah.
Suhu rendah - vasokontriksi - ggn suplai darah.
-Tenaga radiasi, jejas akibat ionisasi langsung senyawa kimia
yg ada di dalam sel atau karena ionisasi sel yg menghasilkan
radikal “panas” yg secara sekunder bereaksi dgn komponen
intra sel
- Tenaga listrik, jika melewati tubuh akan menyebabkan :
luka bakar. Serta ggn jalur konduksi saraf-aritmi jantung
4. Agen mikrobiologi : Bakteri, virus, mikoplasma, klamidia ,
jamur dan protozoa.
Bateri- mengeluarkan eksotoksin -merusak sel-sel penjamu.
atau mengeluarkan endotoksin-merangsang respon peradangan.
Timbul reaksi hipersensitivitas tehadap agen-reaksi
immunologi yg merusak sel.
Contoh penyakit : infeksi stafilokokus atau streptococcus,
gonore, sifilis, kolera dll.
Setelah berada dalam DNA virus menyatu dgn DNA sel -Virus
mewariskan gen-gen pada sel- virus akan mengambil alih
fungsi sel. RNA virus-sel baru akan mengontrol fungsi sel.
Contoh penyakit : ensefalitis, , campak jerman, rubella,
poliomyelitis, hepatitis , dll
5. Mekanisme Imun
Reaksi imun sering dikenal sebagai penyebab kerusakan dan
penyakit pada sel.
Antigen penyulut dapat eksogen maupun endogen.
Antigen endogen ( missal antigen sel) menyebabkan penyakit
autoimun.
6. Gangguan genetik
-Mutasi, dapat menyebabkan: mengurangi suatu
enzim kelangsugan hidup sel tidak sesuai, atau tanpa
dampak yg diketahui.
7. Ketidakseimbangan Nutrisi
- defisiensi protein-kalori
- avitaminosis
- kelebihan kaloriaterosklerosis, ibesitas
8. Penuaan
C. ADAPTASI SEL
Betuk reaksi sel jaringan organ / system tubuh terhadap jejas :
1. retrogresif, jika terjadi proses kemunduran (degenerasi/
kembali kearah yang kurang kompleks).
2. Progresif, berkelanjutan berjalan terus kearah yang lebih
buruk untuk penyakit)
3. Adaptasi (penyesuaian) : atropi, hipertropi, hiperplasi,
metaplasi Sel-sel menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan mikronya.
1. Atropi
o Suatu pengecilan ukuran sel bagian tubuh yang pernah
berkembang sempurna dengan ukuran normal.
o Merupakan bentuk reaksi adaptasi. Bila jumlah sel yg
terlibat cukup, seluruh jaringan dan alat tubuh berkurang
atau mengalami atropi.
o Sifat :
- fisiologik misalnya aging proses-seluruh bagian tubuh
tampak mengecil secara bertahap.
- Patologik (pasca peradangan), misal keadaan kurus
kering akibat marasmus dan kwashiorkor, emasiasi /
inanisi (menderita penyakit berat), melemahnya
fungsi pencernaan atau hilangnya nafsu makan
- Umum atau local.penurunan aktivitas endokrin dan
pengaruhnya atas target sel dan target organ.
- Penyebab atropi :
a. berkurangnya beban kerja
b. hilangnya persarafan
c. berkuranhnya perbekalan darah
d. hilangnya rangsangan hormone
2. Hipertropi
- Yaitu peningkatan ukuran sel dan perubahan ini
meningkatkan ukuran alat tubuh
- Ukuran sel jaringan atau organ yg menjadi lebih
besar dari ukuran normalnya.
- Bersifat fisiologik dan patologik, umum atau lokal
3. Hiperplasia
- Dapat disebabkan oleh adanya stimulus atau keadaan
kekurangan secret atau produksi sel terkait.
- Hanya dapat tetrjadi pada populasi sel labil ( dalam
kehidupan ada (siklus sel periodic, sel epidermis, sel darah) .
atau sel stabil (dalam keadaan tertentu masih mampu
berproliferasi, misalnya : sel hati, sel epitel kelenjar.
- Tidak terjadi pada sel permanent (sel otot rangka, saraf dan
jantung).
4. Metaplasia
Ialah bentuk adaptasi terjadinya perubahan sel matur jenis
tertentu menjadi sel matur jenis lain :
Misalnya sel epitel torak endoservik daerah perbatasan dgn
epitel skuamosa, sel epitel bronchus perokok.
5. Displasia
• Sel dalam proses metaplasia berkepanjangan tanpa mereda
dapat melngalami ganguan polarisasi pertumbuhan sel
reserve, sehingga timbul keadaan yg disebut displasia.
• Ada 3 tahapan : ringan, sedang dan berat
• Jika jejas atau iritan dpt diatasi -seluruh bentuk adaptasi dan
displasia dapat normal kembali.
• Tetapi jika keadaan displasia berat dan tdk ditanggulangi
keganasan intra epithelial/insitu
6. Degenarasi
o Yaitu keadaan terjadinya perubahan biokimia intraseluler
yang disertai perubahan morfologik, akibat jejas nin fatal
pada sel.
o Dalam sel jaringan terjadi :
Storage (penimbunan)- akumulasi cairan atau zat dalam organel
sel o perubahan morfologik terurama dlm sitoplasma-sel
mengembung/bengkak.
o Sitoplasma keruh atau granuler kasardisebut degenerasi
bengkak keruh (claude swelling).
- Ditemukan kerusakan reticulum endoplasma dan filament
mitokondria
- Terbentuk fragmen-partikel yg mengandung unsur lipid dan
protein (albumin)- peningkatan tekanan osmosis -edema
intrasel, disebut degenerasi albumin.
- Jika hal ini berlanjut maka akan terjadi pembengkakan vesikel
, akan disebut degenarasi vakuoler-tampak vakaula intra sel
kemunduran ini atau hidrofik
o Kedua proses degenerasi tersebut masih reversible.
o Reaksi sel terhadap jejas yang masih reversible disebut
degenerasi
o Reaksi sel terhadap jejas yang ireversible menuju
kematian disebut nekrosis
D. KALSIFIKASI PATOLOGIK
- Kalsifikasi : proses diletakannya (pengendapan) kalsium
dalam jaringan
- Kalsifikasi fisiologi-pembentukan tulang
Kalsifikasi patologi merupakan proses yg serimg, juga
menyatakan pengendapan abnormal garam-garam kalsium,
disertai sedikit besi, magnesium dan garam-garam mineral
lainnya dalam jaringan.
E. SEL YANG DISERANG
Pengaruh stimulus yang menyebabkan cidera sel pada sel :
1. Kerusakan biokimia, terjadi perubahan kimia dari salah satu
reaksi metabolisme atau lebih di dalam sel
2. Kelainan fungsi, ( missal kegagalan kontraksi, sekresi sel
atau lainnya)
kerusakan biokimia pada sel menyebabkan Cidera /kelainan
fungsi. Tetapi tidak semua, jika sel banyak cidera tetapi
memiliki cadangan yg cukup maka sel tidak akan
mengalami gangguan fungsi yg berarti.
3. Perubahan morfologis sel yg menyertai kelainan biokimia
dan kelainan fungsi. Tetapi saat ini masih ditemukan sel
secara fungsional terganggu namun secara morfologis tidak
memberikan petunjuk adanya kerusakan.
4. Pengurangan jaringan atau organ disebut atropi.lebih kecil
dari normal. massa atau penyusutan Pengurangan ukuran sel
Trombosis
• Proses pembentukan bekuan darah atau koagulum dalam sistem
kardiovaskuler selama manusia masih hidup, disebut
trombosis. Koagulum darah dinamakan trombus. Terdapat tiga
keadaan dasar dimana bekuan terbentuk secara tidak normal,
yaitu :
a. Adanya kelainan dinding dan lapisan pembuluh
b. Kelainan aliran darah
c. Peningkatan daya koagulasi darah sendiri
Embolisme
Embolisme adalah transportasi massa fisik yang terbawa dalam
aliran darah dari satu tempat ke tempat lain dan tersangkut di
tempat baru. Massa fisik itu sendiri dinamakan emboli. Emboli
berasal dari :
Emboli pada manusia yang paling sering dijumpai berasal dari
trombus dan dinamakan tromboemboli.
Pecahan jaringan dapat menjadi emboli bila memasuki sistem
pembuluh darah, biasanya dapat terjadi pada trauma.
Sel-sel kanker dapat menjadi emboli, cara penyebaran penyakit
yang sangat tidak diharapkan.
• Benda asing yang disuntikkan ke dalam sistem kardiovaskular.
• Tetesan cairan yang terbentuk dalam sirkulasi akibat dari
berbagai keadaan atau yang masuk ke dalam sirkulasi melalui
suntikan dapat menjadi emboli.
• Gelembung gas juga dapat menjadi emboli.
• Emboli dalam tubuh terutama berasal dari trombus vena,
paling sering pada vena profunda di tungkai atau di panggul.
Karena keadaan anatomis, emboli yang berasal dari trombus
vena biasanya berakhir sebagai emboli arteri pulmonalis.
Akibat dari emboli :
Jika fragmen trombus yang sangat besar menjadi emboli maka
sebagian besar suplai arteri pulmonalis dapat tersumbat dengan
mendadak. Hal ini dapat menimbulkan kematian mendadak.
Sebaliknya, emboli arteri pulmonalis yang lebih kecil dapat
tanpa gejala, mengakibatkan perdarahan paru-paru sekunder
karena kerusakan vaskular atau dapat mengakibatkan nekrosis
sebagian dari paru-paru.
Iskemia
• Iskemia adalah suplai darah yang tidak memadai ke suatu
daerah/jaringan. Jika jaringan dibuat iskemik, jaringan tersebut
akan menderita karena tidak mendapat suplai oksigen dan zat-
zat makanan yang dibutuhkan. Setiap hal yang mempengaruhi
aliran darah dapat menimbulkan iskemia jaringan. Sebab yang
paling jelas adalah obstruksi lokal arteri.
Pengaruh iskemia bervariasi tergantung pada intensitas
iskemianya, kecepatan timbulnya, dan kebutuhan metabolik
pada jaringan itu.
Kepustakaan :
1. Pringgoutomu, dkk. 2002. Buku Ajar Patologi I (umum), Edisi
1. Jakarta. Sagung Seto.
2. Robbins, 1995 Buku Ajar Patologi I, Edisi 4. Jakarta. EGC
3. Price SA dan Wilson LM, 1995 Patofisiologi, Konsep Klinik
Proses- Proses Penyakit, Jakarta. EGC
4. Ramali A, 1990. Kamus kedokteran, Jakarta
5. Ganong,W.F, 2002. Patofisiologi Penyakit, EGC, Jakarta
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to 1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt

Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptxMekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptxMethaKemala
 
S T R U K T U R S E L
S T R U K T U R  S E LS T R U K T U R  S E L
S T R U K T U R S E LMartinus
 
Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh pjj_kemenkes
 
biologi sel struktur dan fungsi lengkap
biologi sel struktur dan fungsi lengkapbiologi sel struktur dan fungsi lengkap
biologi sel struktur dan fungsi lengkapaliefsella
 
Degenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan NekrosisDegenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan NekrosisYaner Yeverson
 
Komponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaKomponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaWidyawati Widyawati
 
Adaptasi sel __jejas_sel__fkg
Adaptasi sel __jejas_sel__fkgAdaptasi sel __jejas_sel__fkg
Adaptasi sel __jejas_sel__fkgfujimg
 
Anatomi dan fisiologi sel
Anatomi dan fisiologi selAnatomi dan fisiologi sel
Anatomi dan fisiologi selHetty Astri
 
MATERI BIOLOGI PERTEMUAN 1 XI MIPA.docx
MATERI BIOLOGI PERTEMUAN 1 XI MIPA.docxMATERI BIOLOGI PERTEMUAN 1 XI MIPA.docx
MATERI BIOLOGI PERTEMUAN 1 XI MIPA.docxDiahAgustina9
 
Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan TubuhSel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuhpjj_kemenkes
 
1. Cell Structures and their function.pptx
1. Cell Structures and their function.pptx1. Cell Structures and their function.pptx
1. Cell Structures and their function.pptxhanik mariana
 
Modul 1 Biologi kb 1
Modul 1 Biologi kb 1Modul 1 Biologi kb 1
Modul 1 Biologi kb 1pjj_kemenkes
 

Similar to 1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt (20)

Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptxMekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
 
S T R U K T U R S E L
S T R U K T U R  S E LS T R U K T U R  S E L
S T R U K T U R S E L
 
Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh
 
biologi sel struktur dan fungsi lengkap
biologi sel struktur dan fungsi lengkapbiologi sel struktur dan fungsi lengkap
biologi sel struktur dan fungsi lengkap
 
Degenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan NekrosisDegenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan Nekrosis
 
Komponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaKomponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusia
 
Kematian Pada Sel
Kematian Pada SelKematian Pada Sel
Kematian Pada Sel
 
Patologi ppt
Patologi pptPatologi ppt
Patologi ppt
 
Fisiologi baru
Fisiologi baruFisiologi baru
Fisiologi baru
 
Adaptasi sel __jejas_sel__fkg
Adaptasi sel __jejas_sel__fkgAdaptasi sel __jejas_sel__fkg
Adaptasi sel __jejas_sel__fkg
 
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
 
Anatomi dan fisiologi sel
Anatomi dan fisiologi selAnatomi dan fisiologi sel
Anatomi dan fisiologi sel
 
Sel
SelSel
Sel
 
MATERI BIOLOGI PERTEMUAN 1 XI MIPA.docx
MATERI BIOLOGI PERTEMUAN 1 XI MIPA.docxMATERI BIOLOGI PERTEMUAN 1 XI MIPA.docx
MATERI BIOLOGI PERTEMUAN 1 XI MIPA.docx
 
Kb 1 (1)
Kb 1 (1)Kb 1 (1)
Kb 1 (1)
 
Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan TubuhSel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
ADAPTASI SEL1.pptx
ADAPTASI SEL1.pptxADAPTASI SEL1.pptx
ADAPTASI SEL1.pptx
 
1. Cell Structures and their function.pptx
1. Cell Structures and their function.pptx1. Cell Structures and their function.pptx
1. Cell Structures and their function.pptx
 
Modul 1 Biologi kb 1
Modul 1 Biologi kb 1Modul 1 Biologi kb 1
Modul 1 Biologi kb 1
 

Recently uploaded

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 

Recently uploaded (18)

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 

1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt

  • 1. MEKANISME ADAPTASI SEL Ns. Arief Budiman, M.Kep
  • 2. • MEKANISME ADAPTASI SEL : a. Organisasi sel b. Modalitas cedera sel c. Sel yang diserang d. Perubahan morfologis pada sel yang cedera sub letal e. Kalsifikasi patologik MEKANISME ADAPTASI SEL a. Organisasi Sel Yaitu unit kehidupan, kesatuan lahiriah yang terkecil yang menunjukan bermacam-macam fenomena yang berhubungan dengan hidup.
  • 3. Gambar Struktur Sel 1 2 Membran Inti 3a 3b 4 5 6 7 8 9 10 11
  • 4. • KHARAKTERISTIK MAHLUK HIDUP : - Bereproduksi - Tumbuh - Melakukan metabolisme - Beradaptasi terhdp perubahan internal dan eksternal • AKTIVITAS SEL : sesuai dgn proses kehidupan, meliputi : a. Ingesti d. Mengekskresikan sisa metabolisme b. Asimilasi e. Bernafas c. Mencerna f. Mensintesis d. Bergerak g. Bersespon
  • 5. • Ingesti = Menelan merupakan proses masuknya makanan dan cairan dari lingkungan ke dalam tubuh sel. • Asimilasi artinya pembauran, perombakan, atau mereduksi sehingga menghasilkan sesuatu.
  • 6. STRUKTUR SEL - Sel mengandung struktur fisik yang terorganisir yang dinamakan organel. - Sel terdiri dari dua bagian utama : inti dan sitoplasma keduanya dipisahkan oleh membrane inti. Sitoplasma dipisahkan dgn cairan sekitarnya oleh membran sel .
  • 7. • Berbagai zat yg membentuk sel secara keseluruhan disebut protoplasma 1. Membran Sel, merupakan struktur elastis yg sangat tipis, penyaring selektif zat- zat tertentu. 2. Membran inti, merupakan dua membrane yang saling mengelilingi, merupakan tempat yang permiabel sehingga hampir semua zat yg larut dapat bergerak antara cairan inti dan sitoplasma. 3. Retikulum endoplasma, tdd a RE granular yang pd permukaannya melekat ribosom yg terutama mengandung RNA yg berfungsi dalam mensintesa protein. b RE agranular, tidak ada ribosom. Berfungsi untuk sintesa lipid dan enzimatik sel.
  • 8. 4. Komplek golgi. Berhubungan dgn RE berfungsi memproses senyawa yg ditransfer RE kemudian disekresikan. 5. Sitoplasma, yaitu suatu medium cair banyak mengandung struktur organel sel.. 6. Mitokondria, adalah organel yg disediakan untuk produksi energi dalam sel. Di sini dioksidasi berbagai zat makanan katabolisme / pernafasan sel 7. Lisosom, adalah bungkusan enzim pencernaan yg terikat membrane dan merupakan organ pencernaan sel.
  • 9. 8. Sentriol, merupakan struktur silindris kecil yg berperan penting pada pembelahan sel. 9. Inti, adalah pusat pengawasan atau pengaturan sel. Mengandung DNA yg disebut gen. 10. Ribosom adalah adalah salah satu organel yang berukuran kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. 11. Vakuola adalah penyimpanan cadangan makanan seperti amilum dan glukosa, mengatur tirgiditas sel (tekanan osmotik sel)
  • 10. Gambar Struktur Sel 11 2 13 14 5 16 1 7 18 1 9 1 10 1 11 112 113
  • 11. B. SYSTEM FUNGSIONAL SEL. 1. Penelanan dan pencernaan oleh sel. Zat-zat dpat melewati membrane dengan cara : - Difusi - Transfor aktif melalui membrane - endositosis , yaitu mekanisme membrane menelan cairan ekstra sel dan isinya. Tdd : fagositosis dan pinositosis. Fagositosis-penelanan partikel besar oleh sel seperti bakteri, partikel2 degenatif jaringan. Pinositosis-menelan sedikit cairan ekstra sel dan senyawa yg larut dalam bentuk vesikel kecil.
  • 12. 2. Ekstrasi energi dari zat gizi. (fungsi mitokondria) zat gizi masuk dalam -dioksidasi oleh Oksigen menghasilkan energi yg digunakan untuk membentuk ATP. 1 ATP menghasilkan 8000 kalori.
  • 13. B. MODALITAS CIDERA SEL Sel selalu terpajan terhadap kondisi yang selalu berubah dan potensial terhadap rangsangan yang merusak -sel akan bereaksi : - Beradaptasi, - Jejas / cidera reversible - Kematian
  • 14. Sebab-sebab Jejas, Kematian dan Adaptasi sel : 1. Hipoksia, akibat dari : - hilangnya perbekalan darah karena gangguan aliran darah serta gangguan kardiorespirasi - Hilangnya kemampuan darah mengangkut oksigen. : anemia dan keracunan. Respon sel terhadap hipoksia tergantung pada tingkat keparahan hipoksia: sel-sel dapat menyesuaikan , terkena jejas, kematian.
  • 15. • Contoh : hipoksia pada arteri femoralis - otot-otot skelet akan atropi. - Penyempitan Atropi ini mencapai keseimbangan antara kebutuhan metabolic dan perbekalan oksigen yg tersedia. Hipoksia yg lebih berat tjd jejas atau kematian sel. 2. Bahan kimia (termasuk obat-obatan) Bahan kimia menyebabkan perubahan pd beberapa fungsi sel : permiabelitas selaput, homeostatis osmosa, keutuhan enzim atau kofaktor. Racun menyebabkan kerusakan hebat pd sel dan kematian individu.
  • 16.
  • 17. 3. Agen fisik - Trauma mekanik, yg dapat menyebabkan pergeseran organisasi organel intra sel-dpt merusak sel . - Suhu rendah. Suhu rendah - vasokontriksi - ggn suplai darah.
  • 18. -Tenaga radiasi, jejas akibat ionisasi langsung senyawa kimia yg ada di dalam sel atau karena ionisasi sel yg menghasilkan radikal “panas” yg secara sekunder bereaksi dgn komponen intra sel - Tenaga listrik, jika melewati tubuh akan menyebabkan : luka bakar. Serta ggn jalur konduksi saraf-aritmi jantung
  • 19. 4. Agen mikrobiologi : Bakteri, virus, mikoplasma, klamidia , jamur dan protozoa. Bateri- mengeluarkan eksotoksin -merusak sel-sel penjamu. atau mengeluarkan endotoksin-merangsang respon peradangan. Timbul reaksi hipersensitivitas tehadap agen-reaksi immunologi yg merusak sel. Contoh penyakit : infeksi stafilokokus atau streptococcus, gonore, sifilis, kolera dll. Setelah berada dalam DNA virus menyatu dgn DNA sel -Virus mewariskan gen-gen pada sel- virus akan mengambil alih fungsi sel. RNA virus-sel baru akan mengontrol fungsi sel.
  • 20. Contoh penyakit : ensefalitis, , campak jerman, rubella, poliomyelitis, hepatitis , dll 5. Mekanisme Imun Reaksi imun sering dikenal sebagai penyebab kerusakan dan penyakit pada sel. Antigen penyulut dapat eksogen maupun endogen. Antigen endogen ( missal antigen sel) menyebabkan penyakit autoimun.
  • 21. 6. Gangguan genetik -Mutasi, dapat menyebabkan: mengurangi suatu enzim kelangsugan hidup sel tidak sesuai, atau tanpa dampak yg diketahui. 7. Ketidakseimbangan Nutrisi - defisiensi protein-kalori - avitaminosis - kelebihan kaloriaterosklerosis, ibesitas 8. Penuaan
  • 22. C. ADAPTASI SEL Betuk reaksi sel jaringan organ / system tubuh terhadap jejas : 1. retrogresif, jika terjadi proses kemunduran (degenerasi/ kembali kearah yang kurang kompleks). 2. Progresif, berkelanjutan berjalan terus kearah yang lebih buruk untuk penyakit) 3. Adaptasi (penyesuaian) : atropi, hipertropi, hiperplasi, metaplasi Sel-sel menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan mikronya.
  • 23. 1. Atropi o Suatu pengecilan ukuran sel bagian tubuh yang pernah berkembang sempurna dengan ukuran normal. o Merupakan bentuk reaksi adaptasi. Bila jumlah sel yg terlibat cukup, seluruh jaringan dan alat tubuh berkurang atau mengalami atropi. o Sifat : - fisiologik misalnya aging proses-seluruh bagian tubuh tampak mengecil secara bertahap.
  • 24. - Patologik (pasca peradangan), misal keadaan kurus kering akibat marasmus dan kwashiorkor, emasiasi / inanisi (menderita penyakit berat), melemahnya fungsi pencernaan atau hilangnya nafsu makan - Umum atau local.penurunan aktivitas endokrin dan pengaruhnya atas target sel dan target organ. - Penyebab atropi : a. berkurangnya beban kerja b. hilangnya persarafan c. berkuranhnya perbekalan darah d. hilangnya rangsangan hormone
  • 25. 2. Hipertropi - Yaitu peningkatan ukuran sel dan perubahan ini meningkatkan ukuran alat tubuh - Ukuran sel jaringan atau organ yg menjadi lebih besar dari ukuran normalnya. - Bersifat fisiologik dan patologik, umum atau lokal
  • 26. 3. Hiperplasia - Dapat disebabkan oleh adanya stimulus atau keadaan kekurangan secret atau produksi sel terkait. - Hanya dapat tetrjadi pada populasi sel labil ( dalam kehidupan ada (siklus sel periodic, sel epidermis, sel darah) . atau sel stabil (dalam keadaan tertentu masih mampu berproliferasi, misalnya : sel hati, sel epitel kelenjar. - Tidak terjadi pada sel permanent (sel otot rangka, saraf dan jantung).
  • 27. 4. Metaplasia Ialah bentuk adaptasi terjadinya perubahan sel matur jenis tertentu menjadi sel matur jenis lain : Misalnya sel epitel torak endoservik daerah perbatasan dgn epitel skuamosa, sel epitel bronchus perokok.
  • 28. 5. Displasia • Sel dalam proses metaplasia berkepanjangan tanpa mereda dapat melngalami ganguan polarisasi pertumbuhan sel reserve, sehingga timbul keadaan yg disebut displasia. • Ada 3 tahapan : ringan, sedang dan berat • Jika jejas atau iritan dpt diatasi -seluruh bentuk adaptasi dan displasia dapat normal kembali. • Tetapi jika keadaan displasia berat dan tdk ditanggulangi keganasan intra epithelial/insitu
  • 29. 6. Degenarasi o Yaitu keadaan terjadinya perubahan biokimia intraseluler yang disertai perubahan morfologik, akibat jejas nin fatal pada sel. o Dalam sel jaringan terjadi : Storage (penimbunan)- akumulasi cairan atau zat dalam organel sel o perubahan morfologik terurama dlm sitoplasma-sel mengembung/bengkak. o Sitoplasma keruh atau granuler kasardisebut degenerasi bengkak keruh (claude swelling). - Ditemukan kerusakan reticulum endoplasma dan filament mitokondria
  • 30. - Terbentuk fragmen-partikel yg mengandung unsur lipid dan protein (albumin)- peningkatan tekanan osmosis -edema intrasel, disebut degenerasi albumin. - Jika hal ini berlanjut maka akan terjadi pembengkakan vesikel , akan disebut degenarasi vakuoler-tampak vakaula intra sel kemunduran ini atau hidrofik o Kedua proses degenerasi tersebut masih reversible. o Reaksi sel terhadap jejas yang masih reversible disebut degenerasi
  • 31. o Reaksi sel terhadap jejas yang ireversible menuju kematian disebut nekrosis
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36. D. KALSIFIKASI PATOLOGIK - Kalsifikasi : proses diletakannya (pengendapan) kalsium dalam jaringan - Kalsifikasi fisiologi-pembentukan tulang Kalsifikasi patologi merupakan proses yg serimg, juga menyatakan pengendapan abnormal garam-garam kalsium, disertai sedikit besi, magnesium dan garam-garam mineral lainnya dalam jaringan.
  • 37. E. SEL YANG DISERANG Pengaruh stimulus yang menyebabkan cidera sel pada sel : 1. Kerusakan biokimia, terjadi perubahan kimia dari salah satu reaksi metabolisme atau lebih di dalam sel 2. Kelainan fungsi, ( missal kegagalan kontraksi, sekresi sel atau lainnya) kerusakan biokimia pada sel menyebabkan Cidera /kelainan fungsi. Tetapi tidak semua, jika sel banyak cidera tetapi memiliki cadangan yg cukup maka sel tidak akan mengalami gangguan fungsi yg berarti.
  • 38. 3. Perubahan morfologis sel yg menyertai kelainan biokimia dan kelainan fungsi. Tetapi saat ini masih ditemukan sel secara fungsional terganggu namun secara morfologis tidak memberikan petunjuk adanya kerusakan. 4. Pengurangan jaringan atau organ disebut atropi.lebih kecil dari normal. massa atau penyusutan Pengurangan ukuran sel
  • 39. Trombosis • Proses pembentukan bekuan darah atau koagulum dalam sistem kardiovaskuler selama manusia masih hidup, disebut trombosis. Koagulum darah dinamakan trombus. Terdapat tiga keadaan dasar dimana bekuan terbentuk secara tidak normal, yaitu : a. Adanya kelainan dinding dan lapisan pembuluh b. Kelainan aliran darah c. Peningkatan daya koagulasi darah sendiri
  • 40. Embolisme Embolisme adalah transportasi massa fisik yang terbawa dalam aliran darah dari satu tempat ke tempat lain dan tersangkut di tempat baru. Massa fisik itu sendiri dinamakan emboli. Emboli berasal dari : Emboli pada manusia yang paling sering dijumpai berasal dari trombus dan dinamakan tromboemboli. Pecahan jaringan dapat menjadi emboli bila memasuki sistem pembuluh darah, biasanya dapat terjadi pada trauma. Sel-sel kanker dapat menjadi emboli, cara penyebaran penyakit yang sangat tidak diharapkan.
  • 41. • Benda asing yang disuntikkan ke dalam sistem kardiovaskular. • Tetesan cairan yang terbentuk dalam sirkulasi akibat dari berbagai keadaan atau yang masuk ke dalam sirkulasi melalui suntikan dapat menjadi emboli. • Gelembung gas juga dapat menjadi emboli. • Emboli dalam tubuh terutama berasal dari trombus vena, paling sering pada vena profunda di tungkai atau di panggul. Karena keadaan anatomis, emboli yang berasal dari trombus vena biasanya berakhir sebagai emboli arteri pulmonalis. Akibat dari emboli :
  • 42. Jika fragmen trombus yang sangat besar menjadi emboli maka sebagian besar suplai arteri pulmonalis dapat tersumbat dengan mendadak. Hal ini dapat menimbulkan kematian mendadak. Sebaliknya, emboli arteri pulmonalis yang lebih kecil dapat tanpa gejala, mengakibatkan perdarahan paru-paru sekunder karena kerusakan vaskular atau dapat mengakibatkan nekrosis sebagian dari paru-paru.
  • 43. Iskemia • Iskemia adalah suplai darah yang tidak memadai ke suatu daerah/jaringan. Jika jaringan dibuat iskemik, jaringan tersebut akan menderita karena tidak mendapat suplai oksigen dan zat- zat makanan yang dibutuhkan. Setiap hal yang mempengaruhi aliran darah dapat menimbulkan iskemia jaringan. Sebab yang paling jelas adalah obstruksi lokal arteri. Pengaruh iskemia bervariasi tergantung pada intensitas iskemianya, kecepatan timbulnya, dan kebutuhan metabolik pada jaringan itu.
  • 44. Kepustakaan : 1. Pringgoutomu, dkk. 2002. Buku Ajar Patologi I (umum), Edisi 1. Jakarta. Sagung Seto. 2. Robbins, 1995 Buku Ajar Patologi I, Edisi 4. Jakarta. EGC 3. Price SA dan Wilson LM, 1995 Patofisiologi, Konsep Klinik Proses- Proses Penyakit, Jakarta. EGC 4. Ramali A, 1990. Kamus kedokteran, Jakarta 5. Ganong,W.F, 2002. Patofisiologi Penyakit, EGC, Jakarta