SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB II 
PEMBAHSAN 
1. Pengertian 
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada 
atau sebelum kehamilan tersebut berusia 28 minggu atau buah kehamilan belum 
mampu untuk hidup di luar kandungan. 
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 
28 minggu atau berat janin kurang dari 1.000 gram. ( Junaidi,Purnawan 1982 
Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga, jilid I, h1m:260 FKUI Jakarta: Media. 
Aesculapius). 
2. Etiologi 
Peryebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti tetapi terdapat 
beberapa faktor sebagai berikut: 
a. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi. 
Kelainan pertumbuahan hasil konsepsi dapat menimbulkan kematian janin 
dan cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan, gangguan 
pertumbuhan hasil kosepsi dapat terjadi karena: 
1 Faktor kromosom. 
 Gangguan terjadi sejak sernula pertemuan kromosom, terinasuk 
kromosorn seks. 
2 Faktor lingkungan endometritum. 
 Endometrium belurn siap untuk menerima implasi hasil konsepsi. 
 Gizi ibu kurang karena anemia atau terlalu pendek jarak kehamilan. 
3 Pengaruh luar 
 Infeksi endometrium, endometrium tidak siap menerima hasil 
konsepsi. 
 Hasil konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan 
pertumbuhan hasil konsepsi terganggu.
b. Kelainan pada plasenta 
1 Infeksi pada plasenta dengan berbagai sebab, sehingga palsenta tidak 
dapat berfungsi. 
2 Gangguan pembuluh darah palsenta, diantaranya pada diabetes melitus. 
3 Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah palsenta sehingga 
menimbulkan keguguran. 
c. Penyakit ibu 
Penyakit ibu dapat secara langsung mempengaruhi pertumbuhan janin 
dalam kandungan melalui plasenta: 
1 Penyakit infeksi seperti pneumonia, tifus abdominalis, malaria, sifilis. 
2 Anemia ibu melalui gangguan nutrisi dan peredaran O2 menuju sirkulasi 
retroplasenter. 
3 Penyakit menahun ibu seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, 
penyakit diabetes melitus. 
d. Kelainan yang terdapat dalam rahim 
Rahim merupakan tempat tumbuh kembangnya janin dijumpai 
keadaan abnormal dalam bentuk mioma uteri, uterus arkatus, uterus septus, 
retrofleksi uteri, serviks inkompeten, bekas operasi pada serviks (konisasi, 
amputasi serviks), robekan serviks postpartum. 
3. Klasifikasi 
a. Abortus spontan 
Adalah abortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor 
mekanis ataupun medisinalis, semata-mata oleh faktor alamiah. 
Abortus spontan dapat dibagi atas : 
- Abortus imminens 
Terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap 
kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini, kehamilan masih 
mungkin berlanjut atau dipertahankan.
- Abortus insipiens 
Perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda di mana hasil 
konsepsi masih berada dalam kavum uteri. Kondisi ini menunjukkan proses 
abortus sedang berlangsung dan akan berlanjut menjadi abortus inkomplit atau 
komplit. 
- Abortus inkompletus 
Perdarahan pada kehamilan muda di mana sebagian dari hasil konsepsi telah 
keluar dari kavum uteri melalui kanalis servikalis. 
- Abortus kompletus 
Perdarahan pada kehamilan muda di mana seluruh hasil konsepsi telah 
dikeluarkan dari kavum uteri. 
- Abortus Habitualis ( keguguran berulang ) : adalah dimana penderita 
mengalami keguguran 3 kali berturut-turut atau lebih. 
- Abortus infeksiosa 
Abortus infeksiosa adalah abortus yang disertai komplikasi infeksi. Adanya 
penyebaran kuman atau toksin ke dalam sirkulasi dan kavum peritoneum 
dapat menimbulkan septicemia, sepsis atau peritonitis. 
- Missed abortion 
Perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan retensi hasil konsepsi yang 
telah mati hingga 8 minggu atau lebih. Biasanya diagnosis tidak dapat 
ditentukan hanya dalam satu kali pemeriksaan, melainkan memerlukan waktu 
pengamatan dan pemeriksaan ulangan. 
b. Abortus Provakatus ( induced abortion ) 
Adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan maupun 
alat-alat. Abortus ini terbagi lagi menjadi : 
- Abortus medisinalis (Abortus therapeutica) 
Adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan apabila kehamilan 
dilanjutkan dapat membahayakan jiwa ibu ( berdasarkan indikasi medis ). 
Biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
- Abortus kriminalis 
Adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak legal 
atau tidak berdasarkan indikasi medis. 
4. Manifestasi klinis 
1 Terlambat haid atau aminore kurang dari 20 minggu. 
2 Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak lemah atau kesadaran 
menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat 
dan kecil, suhu badan normal atau meningkat. 
3 Perdarahan per vaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi. 
4 Rasa mulas atau kram perut di daerah simfisis, sering disertai nyeri pinggang 
akibat kontraksi uterus. 
5 Pemeriksaan ginekologi : 
- Inspeksi vulva : Perdarahan per vaginam, ada atau tidak jaringan hasil 
konsepsi, tercium atau tidak bau busuk dari vulva. 
- Inspeksi perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah 
tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan 
atau jaringan berbau busuk dari ostium. 
- Vagina toucher : Porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau 
tidak jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari 
usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada 
perabaan adneksa, kavum douglasi tidak menonjol dan tidak nyeri. 
5. Patofisiologi 
Patofisiologi terjadinya keguguran mulai dari terlepasnya sebagian atau 
seluruh jaringan plasenta yang menyebabkan pedarahan sehingga janin 
kekurangan nutrisi dan O2. 
Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya atau sebagian masih 
tertingggal, yang menyebabkan berbagai penyulit. Oleh karena itu keguguran 
memberikan gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi perdarahan, 
dan disertai pengeluaran seluruh atau sebagianhasil konsepsi.
6. Pemeriksaan Penunjang 
1 Tes kehamilan : pemeriksaan HCG, positif bila janin masih hidup. 
2 Pemeriksaan USG : untuk menentukan apakah janin masih hidup. 
3 Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion. 
4 Psiko analisa 
5 Pemeriksaan kadar hemoglobin cenderung menurun akibat perdarahan. 
7. Komplkasi 
Komplikikasi utama dapat mencakup : 
Hemoragi 
Syok 
Renal Failure (faal ginjal rusak) 
Infeksi kadang-kadang sampai terjadi sepsis 
8. Penatalaksanaan 
a. Abortus iminens 
1 Istirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsang melanik 
berkurang. 
2 Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila pasien tidak panas 
dan tiap 4 jam bila pasien panas. 
3 Tes kehamilan dapat dilakukan. Bila hasil negatif, mungkin janin sudah 
mati. Pemeriksaan USG untuk menentukan apakah janin masih hidup. 
4 Berikan obat penenang, biasanya fenobarbital 3x30 mg. berikan preparat 
hematinik misalnya sulfas ferosus 600-1000 mg. 
5 Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C. 
6 Bersihkan vulva minimal dua kali sehari dengan cairan antiseptic untuk 
mencegah infeksi terutama saat masih mengeluarkan cairan coklat. 
b. Abortus insipiens 
1 Bila perdarahan tidak banyak, tunggu terjadinya abortus spontan tanpa 
pertolongan selama 36 jam dengan diberikan morfin. 
2 Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, yang biasanya disertai 
perdarahan, tangani dengan pengosongan uterus memakai kuret vakum 
atau cunam abortus, disusul dengan kerokan memakai kuret tajam. 
Suntikkan ergometrin 0,5 mg intramuscular.
3 Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan infuse oksitosin 10 IU 
dalam dekstrose 5% 500 ml dimulai 8 tetes per menit dan naikkan sesuai 
kontraksi uterus sampai terjadi abortus komplit. 
4 Bila janin keluar, tetapi plasenta masih tertinggal di dalam , lakukan 
pengeluaran plasenta dengan cara manual. 
c. Abortus inkomplit 
1 Bila disertai syok karena perdarahan, berikan infuse cairan NaCl fisiologis 
atau ringer laktat dan selekas mungkin ditransfusi darah. 
2 Setelah syok diatasi, lakukan kerokan dengan kuret tajam lalu suntikan 
ergometrin 0,2 mg intramuscular. 
3 Bila janin sudah keluar tetapi plasenta masih tertinggal, maka lakukan 
pengeluaran plasenta secara manual. 
4 Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi. 
d. Abortus komplit 
1 Bila kondisi pasien baik, berikan ergometrin 3x1 tablet selama 3 sampai 5 
hari. 
2 Bila pasien anemia, berikan hematinik seperti sulfas ferosus atau transfuse 
darah. 
3 Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi. 
4 Anjurkan pasien diet tinggi protein, vitamin dan mineral. 
e. Missed abortion 
1 Bila kadar fibrinogen normal, segera keluarkan jaringan konsepsi dengan 
cunam ovum lalu dengan kuret tajam. 
2 Bila kadar fibrinogen rendah, berikan fibrinogen kering atau segar sesaat 
sebelum atau ketika mengeluarkan konsepsi. 
3 Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, lakukan pembukaan serviks 
dengan gagang laminaria selama 12 jam laulu dilatasi serviks dengan 
dilatator Hegar. Kemudian hasil konsepsi diambil engan cunam ovum lalu 
dengan kuret tajam. 
4 Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan diestilstilbestrol 3x5 mg 
lalu infuse oksitosin 10 IU dalam dekstrose 5% sebanyak 500 ml mulai 20 
tetes per menit dan naikkan dosis sampai ada kontraksi uterus. Oksitosin 
dapat diberikan sampai 100 IU dalam 8 jam. Bila tidak berhasil, ulang 
infus oksitosin setelah pasien istirahat 1 hari.
5 Bila tinggi fundus uteri sampai 2 jari bawah pusat, keluarkan hasil 
konsepsi dengan menyuntik larutan garam 20% dalam kavum uteri 
melalui dinding 
f. Abortus Habitualis 
Pengobatan pada kelainan endometrium pada abortus habitualis lebih besar 
hasilnya jika dilakukan sebelum ada konsepsi daripada sesudahnya . merokok 
dan minum alkohol sebaiknya dikurangi atau dihentikan. Pada serviks 
inkompeten terapinya adalah operatif. 
9. Diagnosa Keperawatan 
1 Kekurangan volume cairan volume cairan behubungan dengan kehilangan 
vaskuler dalam jumlah berlebih. 
2 Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi otot rahim. 
3 Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kondisi vulva lembab. 
4 Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan hipovolemia 
5 Intoleansi aktivitas berhubungan dengan pendarahan. 
6 Cemas berhubungan dengan ancaman kematian diri sendiri dan janin.
KATA PENGANTAR 
Assalamualaikum Wr. Wb. 
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadiraj Tuhan Yang Maha Esa, karena 
berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah kita diberikan nikmat kesehatan hingga 
sampai sekarang ini. Dan tak lupa pula shalawat serta salam kita haturkan kepada 
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Serta para sahabat-sahabat-Nya, 
pengikut-pegikutnya hingga akhir zaman. Dimana yang telah mengajarkan iman dan 
islam kepada kita, sehingga kita dapat menikmati indahnya keimanan dan Islam. 
Dengan penuh rasa syukur kami ucapkan karena dapat menyelesaikan tugas 
Keperawatan Maternitas ini, yang diberikan oleh dosen Ns. Dina Asminatalia, S.Kep., 
kepada kami sebagai tugas dalam mengikuti proses pembelajaran mata kuliah 
Keperawatan Maternitas. Dalam penulisan dan penyusuan kata-kata pada tugas ini 
masih banyak kesalahan penulisan, untuk itu kami selaku penulis mengharapkan 
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pambaca demi kesempurnaan 
makalah ini di masa yang akan datang. 
Akhir kata semoga Makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita 
semua. Amin. 
Wassalamu’alaikum Wr.Wb. 
Raha,17 April 2013 
Penulis,
DAFTAR ISI 
Halaman 
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i 
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii 
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ................................................................... 1 
B. Tujuan ................................................................................ 1 
C. Rumusan Masalah ............................................................. 2 
BAB II PEMBAHSAN 
A. Konsep Penyakit ................................................................ 3 
1. Pengertian ..................................................................... 3 
2. Etiologi ......................................................................... 4 
3. Klasifikasi .................................................................... 6 
4. Manifestasi Klinik ........................................................ 8 
5. Patofisiologi .................................................................. 9 
6. Pemeriksaan Penunjang ................................................ 10 
7. Komplikasi ................................................................... 10 
8. Diagnosa Keperawatan ................................................. 11 
BAB IV PENUTUP 
A. Kesimpulan ........................................................................ 12 
B. Saran ................................................................................... 12 
DAFTAR PUSTAKA
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Saat ini aborsi menjadi salah satu masalah yang cukup serius, dilihat dari 
tingginya angka aborsi yang kian meningkat dari tahun ketahun. Idonesia sendiri 
angka pembunuhan janin perathun sudah mencapai tiga juta. Angka yang tidak 
sedikit mengingat besarnya tingkat kehamila di Indonesia. 
Selain itu, ada yang mengategorikan aborsi pembunuhan. Ada yang melarang 
atas nama agama, ada yang menyatakan bahwa jabang bayi juga punya hak hidup 
sehingga harus dipertahankan. 
Aborsi merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena memberikan 
dampak pada kesakitan, dan kematian ibu, sebagai mana diketahui penyebab 
utama kematian ibu hamil, dan melahirkan adalah perdarahan, infeksi dan eklamsi. 
Namun sebenrnya aborsi juga penyebab kematian ibu, hanya saja muncul dalam 
bentuk komplikasi perdarahan dan sepsis. 
B. Tujuan 
1 Dapat mengetahui defenisi dari aborsi. 
2 Dapat mengetahui masalah yang timbul akibat aborsi. 
3 Dapat mengetahui tindakan penanganan klien dengan akibat aborsi. 
4 Dapat mengetahui cara penegakan diagnosa medik aborsi. 
C. Batasan Masalah 
Dalam makalah ini kami hanya membahas masalah-masalah dalam dunia 
aborsi.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
1. Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada 
atau sebelum kehamilan tersebut berusia 28 minggu atau buah kehamilan 
belum mampu untuk hidup di luar kandungan. 
2. Abortus dapat menimbulkan berbagai hal yang dapat membahayakan 
keselamatan bagi penderita, seperti kompliksai ke : 
- Hemoragi 
- Syok 
- Renal Failure (faal ginjal rusak) 
- Infeksi kadang-kadang sampai terjadi sepsis 
B. Saran 
1. Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dan bermafaat dengan baik bagi kita 
semua. 
2. Mengharapkan saran pembangun untuk perbaikan berikutnya
TUGAS : KEPERAWATAN MATERNITAS I 
DOSEN : DINA ASMINATALIA, S.Kep, Ns 
ABORTUS 
Disusun Oleh : 
Kelompok 1 
LA GOLO 
SAWAL 
ASMARIANA 
ROMIATUN 
LAODE ISMAIL MENDI 
IRWAN BUDHI UTMO O.B 
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA 
AKADEMI KEPERAWATAN 
2013
DAFTAR PUSTAKA 
http://www.google.com/askep abortus.diakses tanggal 17 april 2013. kedai ekspreso. 
raha. 
http://www.google.com/laporan pendahuluan abortus.diakses tanggal 17 april 2013. 
kedai ekspreso. raha.

More Related Content

What's hot (19)

Makalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplitMakalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplit
 
Pendarahan pada kehamilan muda
Pendarahan pada kehamilan mudaPendarahan pada kehamilan muda
Pendarahan pada kehamilan muda
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan muda
 
Mola hydatidosa
Mola hydatidosaMola hydatidosa
Mola hydatidosa
 
Aborstus
AborstusAborstus
Aborstus
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan muda
 
ABORTUS
ABORTUSABORTUS
ABORTUS
 
8. penyakit serta kelainan plasenta
8. penyakit serta kelainan plasenta8. penyakit serta kelainan plasenta
8. penyakit serta kelainan plasenta
 
5 perdarahan antepartum
5 perdarahan antepartum5 perdarahan antepartum
5 perdarahan antepartum
 
Post partum
Post partumPost partum
Post partum
 
Hap & kala iv
Hap & kala ivHap & kala iv
Hap & kala iv
 
komplikasi dlm kehamilan
komplikasi dlm kehamilankomplikasi dlm kehamilan
komplikasi dlm kehamilan
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Perdarahan antepartum
Perdarahan antepartumPerdarahan antepartum
Perdarahan antepartum
 
Laporan Kasus Plasenta previa
Laporan Kasus Plasenta previaLaporan Kasus Plasenta previa
Laporan Kasus Plasenta previa
 
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan PretermKetuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 

Viewers also liked

Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraSeptian Muna Barakati
 
Makalah pandangan islam tehadap pemeliharaan dan pengasuhan anak
Makalah pandangan islam tehadap pemeliharaan dan pengasuhan anakMakalah pandangan islam tehadap pemeliharaan dan pengasuhan anak
Makalah pandangan islam tehadap pemeliharaan dan pengasuhan anakSeptian Muna Barakati
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniSeptian Muna Barakati
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docxSeptian Muna Barakati
 
Super Bowl - Oscars : qui sont les gagnants sur les médias sociaux ?
Super Bowl - Oscars : qui sont les gagnants sur les médias sociaux ?Super Bowl - Oscars : qui sont les gagnants sur les médias sociaux ?
Super Bowl - Oscars : qui sont les gagnants sur les médias sociaux ?Kantar
 

Viewers also liked (20)

148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme
 
Makalah penjaskes
Makalah  penjaskesMakalah  penjaskes
Makalah penjaskes
 
Makalah pbb
Makalah pbbMakalah pbb
Makalah pbb
 
12
1212
12
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
 
Makalah (2)
Makalah (2)Makalah (2)
Makalah (2)
 
Makalah pancasila xii ipa 2
Makalah pancasila xii ipa 2Makalah pancasila xii ipa 2
Makalah pancasila xii ipa 2
 
Makalah patologi hery
Makalah patologi heryMakalah patologi hery
Makalah patologi hery
 
Makalah pandangan islam tehadap pemeliharaan dan pengasuhan anak
Makalah pandangan islam tehadap pemeliharaan dan pengasuhan anakMakalah pandangan islam tehadap pemeliharaan dan pengasuhan anak
Makalah pandangan islam tehadap pemeliharaan dan pengasuhan anak
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Makalah penyakit jamur 3
Makalah penyakit jamur 3Makalah penyakit jamur 3
Makalah penyakit jamur 3
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
 
Makalah pbb singkat dan jelas
Makalah pbb singkat dan jelasMakalah pbb singkat dan jelas
Makalah pbb singkat dan jelas
 
Makalah katoba adat muna
Makalah  katoba  adat munaMakalah  katoba  adat muna
Makalah katoba adat muna
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
Awal tugas sejarah
Awal tugas sejarahAwal tugas sejarah
Awal tugas sejarah
 
Makalah padi
Makalah padiMakalah padi
Makalah padi
 
Super Bowl - Oscars : qui sont les gagnants sur les médias sociaux ?
Super Bowl - Oscars : qui sont les gagnants sur les médias sociaux ?Super Bowl - Oscars : qui sont les gagnants sur les médias sociaux ?
Super Bowl - Oscars : qui sont les gagnants sur les médias sociaux ?
 
A1.1 bonnes pratiques pour un site internet optimisé
A1.1 bonnes pratiques pour un site internet optimiséA1.1 bonnes pratiques pour un site internet optimisé
A1.1 bonnes pratiques pour un site internet optimisé
 

Similar to ABORTUS

Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaWarnet Raha
 
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxRiandiAkbar1
 
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptxSGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptxAninImana
 
Perdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanPerdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanAsih Astuti
 
Abortus habitualis
Abortus habitualisAbortus habitualis
Abortus habitualisNdan Permana
 
Asuhan Keperawatan pada Perdarahan Kehamilan Muda
Asuhan Keperawatan pada Perdarahan Kehamilan MudaAsuhan Keperawatan pada Perdarahan Kehamilan Muda
Asuhan Keperawatan pada Perdarahan Kehamilan MudaFransiska Oktafiani
 
PPT abortus.ppt
PPT abortus.pptPPT abortus.ppt
PPT abortus.pptRisaRisa22
 
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptxperawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptxkusmawati4
 
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxPPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxFatimahNur28
 
MK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdf
MK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdfMK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdf
MK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdfYuyunyagustina
 
Perdarahan Hamil Muda - Alfitra Salam.pptx
Perdarahan Hamil Muda - Alfitra Salam.pptxPerdarahan Hamil Muda - Alfitra Salam.pptx
Perdarahan Hamil Muda - Alfitra Salam.pptxAlfitraSalam3
 

Similar to ABORTUS (20)

Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
 
Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
 
Abortus.pptx
Abortus.pptxAbortus.pptx
Abortus.pptx
 
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptxSGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
 
Power point abortus AKPER PEMKAB MUNA
Power point abortus AKPER PEMKAB MUNA Power point abortus AKPER PEMKAB MUNA
Power point abortus AKPER PEMKAB MUNA
 
Perdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanPerdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilan
 
Abortus habitualis
Abortus habitualisAbortus habitualis
Abortus habitualis
 
Asuhan Keperawatan pada Perdarahan Kehamilan Muda
Asuhan Keperawatan pada Perdarahan Kehamilan MudaAsuhan Keperawatan pada Perdarahan Kehamilan Muda
Asuhan Keperawatan pada Perdarahan Kehamilan Muda
 
PPT abortus.ppt
PPT abortus.pptPPT abortus.ppt
PPT abortus.ppt
 
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptxperawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
 
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxPPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
 
MK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdf
MK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdfMK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdf
MK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdf
 
Abortus iminnens
Abortus iminnensAbortus iminnens
Abortus iminnens
 
Ansal book reading (1).pptx
Ansal book reading (1).pptxAnsal book reading (1).pptx
Ansal book reading (1).pptx
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
 
Perdarahan Hamil Muda - Alfitra Salam.pptx
Perdarahan Hamil Muda - Alfitra Salam.pptxPerdarahan Hamil Muda - Alfitra Salam.pptx
Perdarahan Hamil Muda - Alfitra Salam.pptx
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

ABORTUS

  • 1. BAB II PEMBAHSAN 1. Pengertian Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 28 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan. Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu atau berat janin kurang dari 1.000 gram. ( Junaidi,Purnawan 1982 Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga, jilid I, h1m:260 FKUI Jakarta: Media. Aesculapius). 2. Etiologi Peryebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti tetapi terdapat beberapa faktor sebagai berikut: a. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi. Kelainan pertumbuahan hasil konsepsi dapat menimbulkan kematian janin dan cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan, gangguan pertumbuhan hasil kosepsi dapat terjadi karena: 1 Faktor kromosom.  Gangguan terjadi sejak sernula pertemuan kromosom, terinasuk kromosorn seks. 2 Faktor lingkungan endometritum.  Endometrium belurn siap untuk menerima implasi hasil konsepsi.  Gizi ibu kurang karena anemia atau terlalu pendek jarak kehamilan. 3 Pengaruh luar  Infeksi endometrium, endometrium tidak siap menerima hasil konsepsi.  Hasil konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan pertumbuhan hasil konsepsi terganggu.
  • 2. b. Kelainan pada plasenta 1 Infeksi pada plasenta dengan berbagai sebab, sehingga palsenta tidak dapat berfungsi. 2 Gangguan pembuluh darah palsenta, diantaranya pada diabetes melitus. 3 Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah palsenta sehingga menimbulkan keguguran. c. Penyakit ibu Penyakit ibu dapat secara langsung mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan melalui plasenta: 1 Penyakit infeksi seperti pneumonia, tifus abdominalis, malaria, sifilis. 2 Anemia ibu melalui gangguan nutrisi dan peredaran O2 menuju sirkulasi retroplasenter. 3 Penyakit menahun ibu seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit diabetes melitus. d. Kelainan yang terdapat dalam rahim Rahim merupakan tempat tumbuh kembangnya janin dijumpai keadaan abnormal dalam bentuk mioma uteri, uterus arkatus, uterus septus, retrofleksi uteri, serviks inkompeten, bekas operasi pada serviks (konisasi, amputasi serviks), robekan serviks postpartum. 3. Klasifikasi a. Abortus spontan Adalah abortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor mekanis ataupun medisinalis, semata-mata oleh faktor alamiah. Abortus spontan dapat dibagi atas : - Abortus imminens Terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini, kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan.
  • 3. - Abortus insipiens Perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda di mana hasil konsepsi masih berada dalam kavum uteri. Kondisi ini menunjukkan proses abortus sedang berlangsung dan akan berlanjut menjadi abortus inkomplit atau komplit. - Abortus inkompletus Perdarahan pada kehamilan muda di mana sebagian dari hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri melalui kanalis servikalis. - Abortus kompletus Perdarahan pada kehamilan muda di mana seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan dari kavum uteri. - Abortus Habitualis ( keguguran berulang ) : adalah dimana penderita mengalami keguguran 3 kali berturut-turut atau lebih. - Abortus infeksiosa Abortus infeksiosa adalah abortus yang disertai komplikasi infeksi. Adanya penyebaran kuman atau toksin ke dalam sirkulasi dan kavum peritoneum dapat menimbulkan septicemia, sepsis atau peritonitis. - Missed abortion Perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan retensi hasil konsepsi yang telah mati hingga 8 minggu atau lebih. Biasanya diagnosis tidak dapat ditentukan hanya dalam satu kali pemeriksaan, melainkan memerlukan waktu pengamatan dan pemeriksaan ulangan. b. Abortus Provakatus ( induced abortion ) Adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan maupun alat-alat. Abortus ini terbagi lagi menjadi : - Abortus medisinalis (Abortus therapeutica) Adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan apabila kehamilan dilanjutkan dapat membahayakan jiwa ibu ( berdasarkan indikasi medis ). Biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
  • 4. - Abortus kriminalis Adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis. 4. Manifestasi klinis 1 Terlambat haid atau aminore kurang dari 20 minggu. 2 Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat. 3 Perdarahan per vaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi. 4 Rasa mulas atau kram perut di daerah simfisis, sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus. 5 Pemeriksaan ginekologi : - Inspeksi vulva : Perdarahan per vaginam, ada atau tidak jaringan hasil konsepsi, tercium atau tidak bau busuk dari vulva. - Inspeksi perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium. - Vagina toucher : Porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, kavum douglasi tidak menonjol dan tidak nyeri. 5. Patofisiologi Patofisiologi terjadinya keguguran mulai dari terlepasnya sebagian atau seluruh jaringan plasenta yang menyebabkan pedarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2. Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya atau sebagian masih tertingggal, yang menyebabkan berbagai penyulit. Oleh karena itu keguguran memberikan gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi perdarahan, dan disertai pengeluaran seluruh atau sebagianhasil konsepsi.
  • 5. 6. Pemeriksaan Penunjang 1 Tes kehamilan : pemeriksaan HCG, positif bila janin masih hidup. 2 Pemeriksaan USG : untuk menentukan apakah janin masih hidup. 3 Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion. 4 Psiko analisa 5 Pemeriksaan kadar hemoglobin cenderung menurun akibat perdarahan. 7. Komplkasi Komplikikasi utama dapat mencakup : Hemoragi Syok Renal Failure (faal ginjal rusak) Infeksi kadang-kadang sampai terjadi sepsis 8. Penatalaksanaan a. Abortus iminens 1 Istirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsang melanik berkurang. 2 Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila pasien tidak panas dan tiap 4 jam bila pasien panas. 3 Tes kehamilan dapat dilakukan. Bila hasil negatif, mungkin janin sudah mati. Pemeriksaan USG untuk menentukan apakah janin masih hidup. 4 Berikan obat penenang, biasanya fenobarbital 3x30 mg. berikan preparat hematinik misalnya sulfas ferosus 600-1000 mg. 5 Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C. 6 Bersihkan vulva minimal dua kali sehari dengan cairan antiseptic untuk mencegah infeksi terutama saat masih mengeluarkan cairan coklat. b. Abortus insipiens 1 Bila perdarahan tidak banyak, tunggu terjadinya abortus spontan tanpa pertolongan selama 36 jam dengan diberikan morfin. 2 Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, yang biasanya disertai perdarahan, tangani dengan pengosongan uterus memakai kuret vakum atau cunam abortus, disusul dengan kerokan memakai kuret tajam. Suntikkan ergometrin 0,5 mg intramuscular.
  • 6. 3 Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan infuse oksitosin 10 IU dalam dekstrose 5% 500 ml dimulai 8 tetes per menit dan naikkan sesuai kontraksi uterus sampai terjadi abortus komplit. 4 Bila janin keluar, tetapi plasenta masih tertinggal di dalam , lakukan pengeluaran plasenta dengan cara manual. c. Abortus inkomplit 1 Bila disertai syok karena perdarahan, berikan infuse cairan NaCl fisiologis atau ringer laktat dan selekas mungkin ditransfusi darah. 2 Setelah syok diatasi, lakukan kerokan dengan kuret tajam lalu suntikan ergometrin 0,2 mg intramuscular. 3 Bila janin sudah keluar tetapi plasenta masih tertinggal, maka lakukan pengeluaran plasenta secara manual. 4 Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi. d. Abortus komplit 1 Bila kondisi pasien baik, berikan ergometrin 3x1 tablet selama 3 sampai 5 hari. 2 Bila pasien anemia, berikan hematinik seperti sulfas ferosus atau transfuse darah. 3 Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi. 4 Anjurkan pasien diet tinggi protein, vitamin dan mineral. e. Missed abortion 1 Bila kadar fibrinogen normal, segera keluarkan jaringan konsepsi dengan cunam ovum lalu dengan kuret tajam. 2 Bila kadar fibrinogen rendah, berikan fibrinogen kering atau segar sesaat sebelum atau ketika mengeluarkan konsepsi. 3 Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, lakukan pembukaan serviks dengan gagang laminaria selama 12 jam laulu dilatasi serviks dengan dilatator Hegar. Kemudian hasil konsepsi diambil engan cunam ovum lalu dengan kuret tajam. 4 Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan diestilstilbestrol 3x5 mg lalu infuse oksitosin 10 IU dalam dekstrose 5% sebanyak 500 ml mulai 20 tetes per menit dan naikkan dosis sampai ada kontraksi uterus. Oksitosin dapat diberikan sampai 100 IU dalam 8 jam. Bila tidak berhasil, ulang infus oksitosin setelah pasien istirahat 1 hari.
  • 7. 5 Bila tinggi fundus uteri sampai 2 jari bawah pusat, keluarkan hasil konsepsi dengan menyuntik larutan garam 20% dalam kavum uteri melalui dinding f. Abortus Habitualis Pengobatan pada kelainan endometrium pada abortus habitualis lebih besar hasilnya jika dilakukan sebelum ada konsepsi daripada sesudahnya . merokok dan minum alkohol sebaiknya dikurangi atau dihentikan. Pada serviks inkompeten terapinya adalah operatif. 9. Diagnosa Keperawatan 1 Kekurangan volume cairan volume cairan behubungan dengan kehilangan vaskuler dalam jumlah berlebih. 2 Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi otot rahim. 3 Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kondisi vulva lembab. 4 Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan hipovolemia 5 Intoleansi aktivitas berhubungan dengan pendarahan. 6 Cemas berhubungan dengan ancaman kematian diri sendiri dan janin.
  • 8. KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Marilah kita panjatkan puji syukur kehadiraj Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah kita diberikan nikmat kesehatan hingga sampai sekarang ini. Dan tak lupa pula shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Serta para sahabat-sahabat-Nya, pengikut-pegikutnya hingga akhir zaman. Dimana yang telah mengajarkan iman dan islam kepada kita, sehingga kita dapat menikmati indahnya keimanan dan Islam. Dengan penuh rasa syukur kami ucapkan karena dapat menyelesaikan tugas Keperawatan Maternitas ini, yang diberikan oleh dosen Ns. Dina Asminatalia, S.Kep., kepada kami sebagai tugas dalam mengikuti proses pembelajaran mata kuliah Keperawatan Maternitas. Dalam penulisan dan penyusuan kata-kata pada tugas ini masih banyak kesalahan penulisan, untuk itu kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pambaca demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata semoga Makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Raha,17 April 2013 Penulis,
  • 9. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................. i KATA PENGANTAR .............................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................... 1 B. Tujuan ................................................................................ 1 C. Rumusan Masalah ............................................................. 2 BAB II PEMBAHSAN A. Konsep Penyakit ................................................................ 3 1. Pengertian ..................................................................... 3 2. Etiologi ......................................................................... 4 3. Klasifikasi .................................................................... 6 4. Manifestasi Klinik ........................................................ 8 5. Patofisiologi .................................................................. 9 6. Pemeriksaan Penunjang ................................................ 10 7. Komplikasi ................................................................... 10 8. Diagnosa Keperawatan ................................................. 11 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................ 12 B. Saran ................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA
  • 10. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini aborsi menjadi salah satu masalah yang cukup serius, dilihat dari tingginya angka aborsi yang kian meningkat dari tahun ketahun. Idonesia sendiri angka pembunuhan janin perathun sudah mencapai tiga juta. Angka yang tidak sedikit mengingat besarnya tingkat kehamila di Indonesia. Selain itu, ada yang mengategorikan aborsi pembunuhan. Ada yang melarang atas nama agama, ada yang menyatakan bahwa jabang bayi juga punya hak hidup sehingga harus dipertahankan. Aborsi merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena memberikan dampak pada kesakitan, dan kematian ibu, sebagai mana diketahui penyebab utama kematian ibu hamil, dan melahirkan adalah perdarahan, infeksi dan eklamsi. Namun sebenrnya aborsi juga penyebab kematian ibu, hanya saja muncul dalam bentuk komplikasi perdarahan dan sepsis. B. Tujuan 1 Dapat mengetahui defenisi dari aborsi. 2 Dapat mengetahui masalah yang timbul akibat aborsi. 3 Dapat mengetahui tindakan penanganan klien dengan akibat aborsi. 4 Dapat mengetahui cara penegakan diagnosa medik aborsi. C. Batasan Masalah Dalam makalah ini kami hanya membahas masalah-masalah dalam dunia aborsi.
  • 11. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 28 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan. 2. Abortus dapat menimbulkan berbagai hal yang dapat membahayakan keselamatan bagi penderita, seperti kompliksai ke : - Hemoragi - Syok - Renal Failure (faal ginjal rusak) - Infeksi kadang-kadang sampai terjadi sepsis B. Saran 1. Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dan bermafaat dengan baik bagi kita semua. 2. Mengharapkan saran pembangun untuk perbaikan berikutnya
  • 12. TUGAS : KEPERAWATAN MATERNITAS I DOSEN : DINA ASMINATALIA, S.Kep, Ns ABORTUS Disusun Oleh : Kelompok 1 LA GOLO SAWAL ASMARIANA ROMIATUN LAODE ISMAIL MENDI IRWAN BUDHI UTMO O.B PEMERINTAH KABUPATEN MUNA AKADEMI KEPERAWATAN 2013
  • 13. DAFTAR PUSTAKA http://www.google.com/askep abortus.diakses tanggal 17 april 2013. kedai ekspreso. raha. http://www.google.com/laporan pendahuluan abortus.diakses tanggal 17 april 2013. kedai ekspreso. raha.