1. MAKALAH
TANDA- TANDA BAHAYA DINI DAN KOMPLIKASI IBU DAN JANINPADA
KEHAMILAN LANJUT
OLEH
KELOMPOK II
1. HILARIA MEFENAT (16.006)
2. KATARINA NUBA (16.007)
3. STEFANIA S. K. TALELU (16.008)
4. REGINA C. D. KORBAFO (16.009)
5. YOHANA TEFNAI (16.010)
2. AKADEMI KEBIDANAN SANTA ELISABETH KEFAMENANU
TAHUN 2017
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pendarahan Pervaginam
1. Pengertian Plasenta Previa Dan Solusio Plasenta
a) Plasenta previa
Plasenta previa adalah suatu keadaan di mana plasenta berimplantasi pada
tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga meutupi bagian
atau seluruh jalan lahir.
b) Solusio plasenta
Suatu keadaan di mana plasenta yang letaknya normal terlepas sebagian atau
seluruhnya sebelum janin lahir bisanya dihitung sejak usia kehamilan lebih dari
28 minggu.
2. Klasifikasi Plasenta Previa Dan Solusio Plasenta
a. Plasenta previa
1. Plasenta previa totalis (sentralis) : apabila seluruh ostium di tutupi plasenta
2. Plasenta previa persialis (lateralis) : apabila sebagian ostium di tutupi
plasenta
3. Plasenta previa letak rendah (marginalis) : plasenta yang tepinya berada
kira-kira 3-4 cm di atas pinggir pembukaan (ostium uteri internum pada
pemeriksaan dalam tak teraba).
b. Solusio plasenta
1. Solusio plasenta laterali/ persialis
Bila hanya sebagian dari plsenta yang terlepas dari tempat perlekatannya.
2. Solusio plasenta totalis
3. Bila seluruh sebagian plasenta sudah terlepas dari pelekatannya.
3. Prolapsus plasenta
Kadang-kadang plasenta ini turun kebawah dan dapat teraba pada
pemeriksaan dalam.
3. Penyebab Plasenta Previa Dan Solusio Plasenta
a. Plasenta Previa
Penyebab secara pasti belum di ketahui secara jelas. Namun frekunsi terjadinya
plasenta previa meningkat pada :
a) wanita hamil grande multi para (wanit yang sudah sering melahirkan)
b) memiliki riwayat menjalani pembedahan caesar atau proses aborsi pada
kehamilan sebelumnya.
c) Memiliki kehamilan dengan kelainan janin.
d) Dan memiliki tumor junak dalam rahimnya.
b. Solusio plasenta
a) Trauma langsung pada abdomen
b) Hipertensi pada kehamilan
c) Umbilikus yang pendek atau lilitan tali pusat
d) Vena kava inferior yang tertekan
e) Preeklampsia dan eklampsi
4. Tanda Dan Gejala Plasenta
Plasenta Previa Solutio Plasenta
Perdarahan 1. Merah segar
2. Berulang
3. Tidak nyeri
1. Merah tua s/d
hitam kecoklatan
2. Terus menerus
3. Disertai nyeri
Uterus 1. Tak tegang
2. Tak nyeri tekan
1. Tegang, bagian
janin tak teraba.
2. Nyeri tekan
Syok/ anemia 1. Jarang
2. Sesuai dengan
jumlahdarah yang
1. Lebih sering
2. Tidak sesuai
dengan jumlah
4. keluar darah yang keluar
Fetus 1. Biasanya fetus
hidup
2. Disertai kelainan
letak
1. 40% fetus sudah
mati
2. Tidak disertai
dengan kelainan
letak
Pemeriksaan Dalam 1. Teraba plasenta
atau perabaan
forniks ada
bantalah antara
bagian janin
dengan jari
pemeriksa
1. Ketuban menonjol
walupun tidak ada
his
5. Penatalaksanaan Plasenta Previa Dan Solusio Plasenta
a. Plasenta Previa
1. harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas operasi
2. sebelum di rujuk anjurkan pasien untuk tirah baring total dengan menghadap
kekiri tidak melakukan senggama menhindari peningkatan tekanan rongga
perut (misalnya batuk, mengedan karena sulit BAB.)
3. pasang infus naCL fisiologi bila tidak memungkinkan beri cariran peroral.
4. Pantau tekanan darah dan frekuensi nadi pasien secara teratur tiap 15 menit
untuk mendeteksi adanya hipotensi atau syok akibat pendarahan.
5. Bila terjadi renjatan segera lakukan pemberian cairan dan transfusi darh.
6. Pengelolaan plasenta previa tergantung dari banyaknya darah umur kehamilan
dan derajat plasenta previa.
7. Jangan melakukan pemeriksaan dalam atau pemeriksaan vagina karena akan
memperbanyak pendarahan dan menenybabkan infeksi.
b. Solusio plasenta
Prinsip utama pelaksanaanya antara lain:
1) Pasien dirawat di rumah sakit, istirahat baring dan mengukur keseimbangan
cairan.
5. 2) Optimalisasi keadaan keadaan umum pasien dengan perbaikan memberikan
infus dan transfusi darah segar
3) Pemeriksaan laboratorium: Hb, Hematokrit, COT clot Observation test/test
pembekuan darah, kadar fibrinogen plasma, urin lengkap, funsi ginjal.
4) Pasien gelisah di beri obat analgetik
5) Terminasi kehamilan persalinan segera, pervaginam atau SC. Yang tujuannya
untuk menylamatkan nyawa janin dan dengan lahirnya plasenta bertujuan agar
dapat menghentikan pendarahan.
6) Bila terjadi gangguan pembekuan darah (COT > 30 menit) di berikan darah
segar dalam jumlah besar dan bila perlu fibrinogen dengan monitoring berkala
pemeriksaan COT dan hemoglobin
7) Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalh gejala dari preeklampsi
2.3 Penglihatan Kabur
1. Oleh karena pengaruh hormonal ketajamn penglihatan ibu dapat berubah selama
proses kehamilan
2. Perubahan ringan (minor) adalh normal
3. Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yyang mengancam jiwa adalh
perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan yang kabur atau terbayang
secara mendadak
4. Perubahan penglihaan ini mungkin di sertai dengan sakit kepala yang hebat dan
mungkin merupakan gejala dari pre-eklampsi
2.4 Bengkak Di Wajah Dan Jari-Jari Tangan
1. Hampir dari separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang
biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah berisirahat dengan
meninggi kaki
2. Bengkak biasanya menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan
tangan, tidak hilang setelah istirahat, dan di sertai dengan keluhan fisik yang lain.
3. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atu pre-eklampsi
2.5 Keluar Cairan Pervagina
1. Harus dapat di bedakan antar urin dengan air ketuban
6. 2. Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan warna putih keruh, berati
yang keluar adalah air ketuban.
3. Jika kehamilan belum cukup bulan, hati-hati akan adanya persalinan preterm dan
komplikasi infeksi inpartum
2.6 Gerakan Janin Tidak Terasa
1. Kesejahteraan jani dapat diketahui dari keaktifan gerakannya.
2. Minimal adalh 10 kali dalam waktu 24 jam
3. Jika kurah dari itu, maka waspada akan adanya gangguan janin dalam rahim, misalnya
asfiksia janin sampai kematian janin.
2.7 Nyeri Perut Yang Hebat
1. Sebelumnya harus di bedakan nyeri yang di rasakan adalah bukan his seperti pada
persalinannya
2. Pada kehamilan lanjut jika ibu merasakan nyeri yang hebat tidak berhenti setelah
beristirahat di sertai dengan tanda-tanda syok yang membuat keadaan umum ibu
makin lama makin memburnya syok maka kita harus waspada akan kemungkinan
terjadinya solusio plasenta.
3. Untuk mengurangi tekanan intra uterin yng dapat menyebabkan mekrosis
ginjal(refleks utero ginjal) selaput ketuban perlu di pecahkan.
2.8 Sakit Kepala Yang Hebat
1. Sakit kepala bisa terjadi selam kehamilan, dan sering kali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan
2. Sakit kepala yang menunjukan masalah serius adalah sakit kepala yang hebat dan
menetap dan tidak hilang setelah beristirahat,
3. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin merasa
penglihatannya menjadi kabur atau terbayang