2. Anggota :
Oktarina Dwiyanti Shelti
Ratuti Yetsi Bianca
Regina Philyria
Rosariala Dyta
Satriyandi Mahmud
Sonia Carolina Agatha
Swansea Tridua
Tenobella Anggraini
Theresia Bornok Bintang
Tomi Rahmadani
Yuspina Margaretha
Fasilitator :
dr. Ratna Widayati
3. Kasus
Seorang ibu berusia 20 tahun membawa anak
keduanya, laki-laki 1 tahun, ke puskesmas untuk
imunisasi. Ketika ditanya apakah ada keluhan, ibu
tersebut mengatakan tidak ada, anaknya dalam
keadaan sehat, sehingga ingin melengkapi program
imunisasi. Setelah memeriksa, dokter mengatakan
bahwa ibu tersebut tidak sehat, tetapi masih dapat
menerima imunisasi. Dokter menjelaskan bahwa anak
tersebut kurang gizi dan perkembangannya
terlambat. Ibu tersebut tidak setuju dengan
keterangan dokter dan menerangkan bahwa anaknya
tetap aktif dan biasanya semua anak kecil memang
sulit makan.
4. 1. Ibu muda
2. Anak 1th
3. Tidak sehat
4. Perkembangan terlambat
1. Imunisasi
2. Kurang Gizi
Kata Sulit
5. 1) Seorang ibu berusia 20 tahun memiliki 2
orang anak.
2) Dokter mengatakan bahwa anak tersebut
tidak sehat, tetapi masih bisa imunisasi.
3) Dokter mengatakan anak tersebut kurang
gizi dan perkembangannya terlambat.
4) Ibu tidak setuju dengan keterangkan dokter
dan mengatakan anaknya sehat dan tetap
aktif.
6. Seorang ibu yaang berumur 20 tahun, masih
belum cukup matang secara fisik dan mentalnya
dalam mengurus anak dikarenakan umur yang
terlalu dini. Sehingga anak keduanya diyatakan
oleh dokter tidak sehat.
Seorang anak yang dinyatakan tidak sehat
masih diperbolehkan mengikuti imunisasi.
Dokter mengatakan anak tersebut kurang gizi
perkembangan terlambat tetpi ibu tersebut tidak
bisa menerima pernyataan dan saran dokter,
dikarenakan anggapan ibu tersebut bahwa anak
kecil memang sulit dan ibu tersebut berpendapat
anaknya masih normal.
8. Ibu muda yang mungkin kurang mempunyai
pengetahuan tentang kesehatan dan
perkembangan anak dan dokter yang kurang
efektif dalam berkomunikasi menyebabkan
kesalahpahaman antara mereka.
9. 1. Apa yang menyebabkan anak tersebut kurang gizi ?
Jawab :
Berikut ini yang menyebabkan anak kurang gizi :
10.
11. 2. Bagaimana cara seorang dokter berkomunikasi
efektif dengan pasien ?
Jawab :
Komunikasi efektif antara dokter pasien
bertujuan untuk menyampaikan informasi atau
pemberian penjelasan yang diperlukan dalam
rangka membangun kerja sama antara dokter
dengan pasien. Cara seorang dokter
berkomunikasi yang efektif terdiri dari beberapa
langkah, yaitu :
1. Sikap profesional dokter
2. Sesi pengumpulan informasi
3. sesi penyampaian informasi
4. SAJI (Salam, Ajak bicara, Jelaskan, Ingatkan)
langkah-langkah komunikasi.
12. 3. Apa saja ciri-ciri gizi buruk yang menimpa
anak ?
Jawab :
Kriteria anak gizi buruk antara lain :
1. Gizi buruk tanpa komplikasi
a. BB/TB: < -3 SD dan atau;
b. Terlihat sangat kurus dan atau;
c. Adanya Edema dan atau;
d. LILA < 11,5 cm untuk anak 6-59 bulan
13. 2. Gizi buruk dengan komplikasi
Gizi buruk dengan tanda-tanda tersebut di
atas disertai salah satu atau lebih dari tanda
komplikasi medis berikut :
a. Anoreksia
b. Pneumonia berat
c. Anemia berat
d. Dehidrasi berat
e. Demam sangat tinggi
f. Penurunan kesadaran
14. 4. Berapa usia efektif seorang wanita bisa
menjadi seorang ibu ?
Jawab :
Wanita hamil kurang dari 20 tahun dapat
merugikan kesehatan ibu maupun
pertumbuhan dan perkembangan janin
karena belum matangnya alat reproduksi, jadi
dengan kata lain usia yang matang untuk
menjadi seorang ibu yaitu diatas 20 tahun,
dengan ukuran 21-30 tahun.
15. 5. Kapan seharusnya imunisasi dilaksanakan ?
Jawab :
Berikut ini adalah Jadwal Imunisasi Bayi dan Anak dari lahir sampai 18 tahun beserta
penyakit yang dapat dicegah melalui Imunisasi ini. Jadwal ini berdasarkan rekomendasi
dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 2011.
Lahir
Jenis Vaksin : Hepatitis B1 dan Polio 0
Penyakit yang dicegah : Hepatitis B dan Polio
Umur 1 bulan
Jenis Vaksin : Hepatitis B2
Penyakit yang dicegah : Hepatitis B
Umur 2 bulan
Jenis Vaksin : Polio 1, BCG, DTP 1, Hib 1, PCV 1, Rotavirus 1
Penyakit yang dicegah : Polio, Tuberklosis (TBC), Difteri, Tetanus, Pertusis, Hib,
Meningitis, Rotavirus
16. Umur 4 bulan
Jenis Vaksin : Polio 2, DTP 2, Hib 2, PCV 2, Rotavirus 2
Penyakit yang dicegah : Polio, Difteri, Tetanus, Pertusis, Hib, Meningitis,
Rotavirus
Umur 6 bulan
Jenis Vaksin : Hepatitis B3, Polio 3, DTP 3, Hib 3, PCV 3, Rotavirus 3, Influenza
Penyakit yang dicegah : Hepatitis B, Polio, Difteri, Tetanus, Pertusis, Hib,
Meningitis, Rotavirus, Influenza
Umur 9 bulan
Jenis Vaksin : Campak 1
Penyakit yang dicegah : Campak
Umur 12 bulan
Jenis Vaksin : PCV 4 dan Varisela
Penyakit yang dicegah : Meningitis, Varisela/Cacar Air
17. Umur 15 bulan
Jenis Vaksin : Hib 4 dan MMR 1
Penyakit yang dicegah : Hib, Mumps/Gondong, Rubella
Umur 18 bulan
Jenis Vaksin : Polio 4 dan DTP 4
Penyakit yang dicegah : Polio, Difteri, Tetanus, Pertusis
Umur 24 bulan
Jenis Vaksin : Tifoid dan Hepatitis A
Penyakit yang dicegah : Tifoid, Hepatitis A
Umur 5 tahun
Jenis Vaksin : Polio 5, DTP 5, MMR 2
Penyakit yang dicegah : Polio, Difteri, Tetanus, Pertusis, Mumps/Gondong,
Rubella
Umur 6 tahun
Jenis Vaksin : Campak 2
Penyakit yang dicegah : Campak
Umur 10 tahun
Jenis Vaksin : TD 6 (Tetanus dan Difteri)
Penyakit yang dicegah : Tetanus, Difteri
Umur 18 Tahun
Jenis Vaksin : TD 7 (Tetanus dan Difteri)
Penyakit yang dicegah : Tetanus, Difteri
18. 6. Bagaimana cara pencegahan agar anak tidak
mengalami kurang gizi ?
Jawab :
Ada 3 langkah untuk mencegah anak kekurangan
gizi :
1. Pemberian ASI ekslusif, yang dilakukan oleh
seorang ibu sebab secara alamiah asi
mengontrol terjadinya mismatch yaitu akibat
dari tidak sesuainya kondisi.
2. Menu makan anak harus ada sayur, buah dan
zat gizi yang lainnya.
3. Orang tua harus memperhatikan lingkungan,
apakah anak terpapar lingkungan yang
mengandung kuman sehingga ia mudah
terkena infeksi sehingga mudah pula
mengalami kekurangan gizi.
19. 7. Apa tujuan dilaksanakannya imunisasi ?
Jawab :
a. Tujuan umum : turunnya angka kesakitan,
kecatatan, dan kematian bayi akibat PD3I.
b. Tujuan khusus
1) Tujuan imunisasi :
a. tercapainya target universal child imunization
yaitu cakupajn imunisasi lengkap minimal 80%
secara merata pada bayi di 100% desa atau
kelurahan pada tahun 2010.
b. tercapainya eliminasi tetanus maternal dan
neonatal (insiden dibawah 1 per 1.000 kelahiran
hidup dalam 1 tahun) pada tahun 2005.
c. eradikasi polio pada tahun 2008
d. tercapainya reduksi campak (RECAM) pada tahun
2005
20. 2. Program imunisasi meningitis meningokus
memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit
meningokokus tertentu, sesuai dengan vaksin
yang diberikan pada calon jemaah haji.
d. Program imunisasi rabies
Sasaran vaksinasi ditunjukkan pada 100%
kasus gigitan yang berindikasi rabies, terutama
pada lokasi tertular ( dalam 2 tahun terakhir
pernah ada kasus klinis, epidemiologis, dan
laboratoris dan desa-desa sekitarnya dalam
radius 10km)
21. 8. Apa itu imunisasi ?
Jawab :
Imunisasi adalah proses membuat subyek
imun atau menjadikan imun; Pemberian
reaktivitas imun spesifik pada individu yang
sebelumnya tidak imun melalui pemberian sel
limfoid tersensitasi atau serum dari individu
yang imun.
22. 9. Apa itu kurang gizi ?
Jawab :
Kurang gizi adalah suatu kondisi yang terjadi
ketika ada kekurangan nutrisi dan zat-zat
gizi oleh tubuh sehingga terjadi perubahan
pada tubuh.
23. 10. Apa saja akibat kurang gizi yang menimpa anak ?
Jawab :
Pengaruh kurang gizi pada tumbuh kembang anak antara lain :
a. Pada pertumbuhan anak : berat badan tidak sesuai dengan umur tinggi badan tidak sesuai
dengan umurberat badan tidak sesuai dengan tinggi badanlingkar kepala dan lingkar lengan
kecil
b. Pada perkembangan anak : berat, besar otak tidak bertambah, tingkah laku anak tidak
normaltingkat kecerdasan menurun
Disamping itu, gizi kurang juga dapat menyebabkan beberapa penyakit, yaitu:
a) Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)
Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori atau karbohidrat dan
protein dengan kebutuhan energi atau terjadinya defisiensi atau defisit energi dan protein.
b) Busung Lapar
Busung lapar atau bengkak lapar dikenal jiga dengan istilah Honger Oedeem (HO). Adalah
kwarshiorkor pada orang dewasa. Busung lapar disebabkan karena kekurangan makanan,
terutama protein dalam waktu yang lama secara berturut-turut.
24. Daftar puskata
http://ilmupengetahuanumum.com/jadwal-imunisasi-
bayi-dan-anak-di-indonesia/
http://www.news-medical.
net/health/malnutrition-
(indonesian).aspx
http://www.anneahira.com/gizi.htm
Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk oleh
Kementrian Kesehatan RI 2011